Tag: Joni Martinus

  • Fenomena Penumpang Menginap di Stasiun, Perlukah KRL Operasi 24 Jam?

    Fenomena Penumpang Menginap di Stasiun, Perlukah KRL Operasi 24 Jam?

    Jakarta

    Fenomena penumpang menginap di stasiun karena tertinggal perjalanan terakhir KRL belakangan ini banyak terjadi. Contohnya terjadi di Stasiun Cikarang.

    Wacana layanan kereta rel listrik (KRL) perkotaan beroperasi 24 jam pun muncul di tengah fenomena banyaknya penumpang yang menginap di stasiun. Ide tersebut pertama kali muncul dari Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi.

    Dia menyatakan pihaknya membuka opsi agar operasional KRL bisa dilakukan selama 24 jam. Hal ini mulai dikoordinasikan Dudy ke PT KAI, namun belum ada keputusan yang pasti.

    “Nanti saya coba koordinasi dengan Kereta Api ya. Ya, karena kan apakah perlu, tadi seperti yang disampaikan, layanan 24 jam. Mereka perlu pengkajian dan semacamnya harus dilihat juga,” ungkap Dudy kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2025) yang lalu.

    Pihaknya tak bisa memutuskan sendiri KRL bisa operasi 24 jam penuh. Sebab, KAI perlu mempertimbangkan biaya operasional perusahaan seandainya layanan stasiun berlaku 24 jam.

    Di sisi lain, Dudy juga membuka ruang apabila KAI memiliki opsi atau rencana lain untuk mengatasi fenomena banyaknya orang menginap di stasiun.

    “Saya mesti tanya sama KAI, cost-nya kan mereka harus hitung juga. Apakah dengan mengaktifkan kereta 24 jam cost-nya seperti apa atau ada solusi lain,” sebut Dudy.

    PT KAI pun menampung usulan tersebut untuk dikaji terlebih dahulu. Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan pihaknya akan mengedepankan pertimbangan keselamatan dan keamanan penumpang untuk pengoperasian kereta api, termasuk KRL Commuter Line yang dikelola anak usahanya PT KAI Commuter (KCI).

    “Setiap masukan ini pasti terus dikaji untuk menjawab kebutuhan termasuk melihat potensi pengembangan dalam maintenance ini. Dalam pengoperasian kereta kita juga pasti melakukan pertimbangan-pertimbangan terutama keselamatan dan keamanan penumpang,” papar Anne kepada detikcom, ditulis Sabtu (22/11/2025).

    Menurutnya selama ini KRL masih butuh waktu perawatan prasarana alias kereta, maka dari itu KRL Commuter Line belum bisa beroperasi selama 24 jam penuh.

    Setiap hari, Anne menjelaskan jadwal terakhir KRL sekitar pukul 23.30 WIB setiap malam, sementara itu pukul 04.00 WIB sudah harus beroperasi kembali. Bila diperhitungkan, cuma sekitar 2 jam saja waktu efektif untuk melakukan perawatan puluhan kereta api setiap hari.

    “Sampai saat ini KRL belum 24 jam karena kami membutuhkan waktu perawatan prasarananya. Melihat dari kereta terakhir KRL sesuai jadwal sampai pukul 23.38 WIB dan beroperasi kembali pukul 04.00 WIB jadi kalau dihitung sampe semua berhenti kami memaksimalkan waktu 2 jam untuk perawatan,” ungkap Anne.

    Di sisi lain, VP Corporate Secretary KCI Karina Amanda mengungkapkan pihaknya sudah memaksimalkan operasional armada yang dimiliki untuk mengangkut lebih banyak penumpang tanpa operasional 24 jam. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan pengoperasian kereta 12 rangkaian dan mengurangi kereta 8 rangkaian.

    “Saat ini KAI Commuter sudah memaksimalkan operasional seluruh armada yang dimiliki, termasuk menjalankan 11 trainset CLI-125 baru dengan Stamformasi (SF) 12, mengurangi SF 8, dan menjaga headway perjalanan di semua lintas,” sebut Karina dalam keterangannya kepada detikcom.

    Pihaknya memahami bahwa moda transportasi Commuter Line saat ini sudah menjadi kebutuhan mobilitas masyarakat dari daerah penyangga. Namun dalam operasional dan layanan Commuter Line, pengelola juga terus berupaya agar layanan perlu terus ditingkatkan.

    Apalagi, perjalanan Commuter Line setiap tahun juga terus bertambah seiring dengan pertumbuhan pengguna di angka 1 juta per hari. Hal ini juga harus diiringi dengan perawatan baik di sarana atau fasilitas di stasiun.

    Bisakah KRL Operasi 24 Jam? Langsung klik ke halaman berikutnya

    Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota MTI Aditya Dwi Laksana menilai secara teknis sebetulnya dimungkinkan KRL bisa beroperasi 24 jam. Namun tentu harus ada yang disesuaikan, semisal peningkatan biaya operasional hingga penyesuaian jadwal.

    “Secara teknis operasional memungkinkan saja KRL beroperasi 24 jam seperti BRT Transjakarta di koridor utama, hanya tentu ada faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti kebutuhan dan volume penumpang, peningkatan biaya operasional, penyesuaian jadwal perjalanan KA di lintas tersebut, dan perawatan sarana,” kata Adit kepada detikcom.

    “Sebaiknya perlu melakukan analisis kebutuhan pengguna secara cermat,” lanjutnya.

    Dia menyarankan operator KRL bisa saja memperpanjang waktu operasional paling malam dan mengoperasikan KRL lebih dini hari terutama di Stasiun Cikarang, sambil secara bertahap mengkaji kebutuhan mobilitas penumpang di malam dan dini hari.

    Bila memang kebutuhan pengguna tinggi, dapat mengadopsi skema operasional 24 jam dengan hanya mengoperasikan sedikit rangkaian KRL di jam malam-dini hari dengan jeda antar perjalanan yang cukup renggang, namun tetap melayani tanpa henti.

    Sementara itu, pengamat transportasi publik bidang perkeretaapian Joni Martinus menekankan cukup sulit membuat operasi KRL jadi 24 jam penuh. Sebab waktu perawatan di malam hari menjadi hal yang wajib untuk dilakukan.

    Dalam operasional perkeretaapian, Joni menegaskan periode tengah malam hingga dini hari adalah fase krusial untuk pemeliharaan prasarana dan sarana. Pada jam-jam itu petugas melakukan pemeriksaan serta perawatan rel, persinyalan, listrik aliran atas, hingga rangkaian KRL

    “Ini mutlak diperlukan, karena tanpa jeda perawatan, maka keselamatan dan keandalan perjalanan KRL keesokan hari bisa terganggu,” tegas Joni.

    Kemudian, meski ada permintaan layanan kereta selama 24 jam, penggunaan KRL setelah lewat pukul 00.00 WIB cenderung rendah. Secara finansial dan operasional sarana maupun sumber daya manusia, dia menilai hal ini kurang efisien.

    Halaman 2 dari 2

    (hal/hns)

  • Promo Tiket Kereta Cuma Rp 80 Ribu, Catat Tanggal Pembeliannya – Page 3

    Promo Tiket Kereta Cuma Rp 80 Ribu, Catat Tanggal Pembeliannya – Page 3

    Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter kembali menggelar promo diskon tiket Commuter Line Basoetta. Promo ini berupa potongan sebesar Rp 17.000 dari harga normal dan berlaku mulai Senin, 15-30 September 2025.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menyampaikan, promo diskon ini dihadirkan sebagai bentuk apresiasi kepada para pengguna dalam rangka perayaan HUT KAI Commuter ke-17. 

    “Promo diskon yang diberikan mengikuti angka HUT KAI Commuter tahun ini,” terang Joni, Sabtu (13/9/2025).

    Pengguna yang ingin mendapatkan tiket promo Commuter Line Basoetta dapat membeli via aplikasi pemesanan tiket mulai H-7 sebelum jadwal keberangkatan, atau langsung melalui vending machine yang tersedia di stasiun.  

    “Tiket promo ini tidak dapat dibatalkan, diubah jadwalnya, maupun digabung dengan diskon lainnya,” imbuh Joni. 

    Joni turut mengimbau pengguna yang hendak bepergian ke Bandara Soekarno-Hatta agar sudah tiba di stasiun tujuan minimal 2 jam sebelum jadwal penerbangan, atau minimal 3 jam untuk penerbangan internasional.

     

  • HUT ke-17 KAI Commuter: Beli Tiket Kereta Bandara Mulai Rp18.000 Mulai Besok (15/9)

    HUT ke-17 KAI Commuter: Beli Tiket Kereta Bandara Mulai Rp18.000 Mulai Besok (15/9)

    Bisnis.com, JAKARTA — Menyambut HUT ke-17, KAI Commuter kembali menghadirkan promo diskon tiket kereta bandara atau Commuter Line Basoetta. Melalui diskon ini, masyarakat dapat membeli tiket kereta bandara dengan harga mulai dari Rp18.000/perjalanan. 

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menyampaikan bahwa promo ini berupa potongan sebesar Rp17.000 dari harga normal dan berlaku mulai Senin, 15–30 September 2025.

    Diskon ini dihadirkan sebagai bentuk apresiasi kepada para pengguna dalam rangka perayaan HUT KAI Commuter tahun ini yang jatuh pada tanggal 15 September. Promo diskon ini diberikan kepada seluruh pengguna Commuter Line Basoetta pada pemberangkatan periode tersebut.

    “Promo diskon yang diberikan mengikuti angka HUT KAI Commuter tahun ini,” terang Joni dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (14/9/2025). 

    Pengguna yang ingin mendapatkan tiket promo Commuter Line Basoetta dapat membelinya melalui aplikasi pemesanan tiket mulai H-7 sebelum jadwal keberangkatan, atau langsung melalui vending machine yang tersedia.

    “Tiket promo ini tidak dapat dibatalkan, diubah jadwalnya, maupun digabung dengan diskon lainnya,” tambah Joni.

    Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, KAI Commuter mengimbau pengguna yang hendak bepergian ke Bandara Soekarno-Hatta agar sudah tiba di stasiun tujuan minimal 2 jam sebelum jadwal penerbangan, atau minimal 3 jam untuk penerbangan internasional.

    Selain efisien dengan waktu tempuh sekitar 39 menit dari pusat kota ke bandara, Commuter Line Basoetta juga dapat membantu mengurangi kemacetan di jalan raya. 

    Saat ini, KAI Commuter mengoperasikan Commuter Line Basoetta sebanyak 70 perjalanan setiap harinya. Sementara itu, volume pengguna Commuter Line Basoetta pada Agustus 2025 tercatat sebanyak 221.475 orang, dengan total kumulatif dari Januari hingga Agustus mencapai 1.479.761 orang. 

    Sementara mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), moda kereta bandara menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk beraktivitias. Di mana sepanjang Januari hingga Juli 2025, jumlah penumpang kereta bandara meningkat sebesar 18,02% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

    Secara bulanan, jumlah penumpang meningkat dari 773.300 orang pada Juni 2025 menjadi 821.700 pada Juli 2025 atau tumbuh 6,26%. 

    Berikut daftar harga tiket promo diskon Commuter Line Basoetta pada periode 15-30 September 2025:

    1. Relasi Stasiun Basoetta – Stasiun BNI City/Manggarai atau sebaliknya, dari harga Rp70.000 menjadi harga Rp53.000.

    2. Relasi Stasiun Basoetta – Stasiun Duri atau sebaliknya, dari harga Rp60.000 menjadi harga Rp43.000.

    3. Relasi Stasiun Basoetta – Stasiun Batu Ceper/Rawa Buaya atau sebaliknya, dari harga Rp35.000 menjadi harga Rp18.000.

  • Naik Kereta Bandara Diskon Rp 17.000!

    Naik Kereta Bandara Diskon Rp 17.000!

    Jakarta

    KAI Commuter kembali meluncurkan promo diskon tiket kereta bandara Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta. Penumpang bisa mendapatkan potongan harga senilai Rp 17 ribu untuk layanan kereta Bandara Soetta dari 15-30 September 2025 mendatang.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyampaikan promo diskon ini dihadirkan sebagai bentuk apresiasi kepada para pengguna dalam rangka perayaan HUT KAI Commuter ke-17 tahun ini.

    “Promo diskon yang diberikan mengikuti angka HUT KAI Commuter tahun ini,” terang Joni dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/9/2025).

    Berikut daftar harga tiket diskon Commuter Line Basoetta pada periode 15-30 September:

    1. Relasi Stasiun Basoetta – Stasiun BNI City/Manggarai atau sebaliknya, dari Rp 70 ribu menjadi Rp 53 ribu.

    2. Relasi Stasiun Basoetta – Stasiun Duri atau sebaliknya, dari Rp 60 ribu menjadi Rp 43 ribu.

    3. Relasi Stasiun Basoetta – Stasiun Batu Ceper/Rawa Buaya atau sebaliknya, dari Rp 35 ribu menjadi Rp 18 ribu.

    Saat ini, KAI Commuter mengoperasikan Commuter Line Basoetta sebanyak 70 perjalanan setiap harinya. Sementara itu, volume pengguna Commuter Line Basoetta pada Agustus 2025 tercatat sebanyak 221.475 orang, dengan total kumulatif dari Januari hingga Agustus mencapai 1.479.761 orang.

    Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, KAI Commuter mengimbau pengguna yang hendak bepergian ke Bandara Soekarno-Hatta agar sudah tiba di stasiun tujuan minimal 2 jam sebelum jadwal penerbangan, atau minimal 3 jam untuk penerbangan internasional.

    Selain efisien dengan waktu tempuh sekitar 39 menit dari pusat kota ke bandara, Commuter Line Basoetta juga dapat membantu mengurangi kemacetan di jalan raya. “Bagi masyarakat yang ingin bepergian dengan Commuter Line Basoetta, bisa segera beli tiketnya agar tidak kehabisan promonya,” tutup Joni.

    (hal/hns)

  • Ada Maulid Nabi di Monas, Pengguna KRL Disarankan Turun di Stasiun Alternatif
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 September 2025

    Ada Maulid Nabi di Monas, Pengguna KRL Disarankan Turun di Stasiun Alternatif Megapolitan 6 September 2025

    Ada Maulid Nabi di Monas, Pengguna KRL Disarankan Turun di Stasiun Alternatif
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – PT KAI mengimbau pengguna KRL Commuter Line untuk tidak naik atau turun di Stasiun Juanda dan Gondangdia mulai Sabtu (6/9/2025) sore.
    Imbauan ini terkait dengan acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bertajuk “Jakarta Bershalawat” yang digelar di kawasan Monas pukul 18.00 WIB.
    “KAI Commuter mengimbau untuk mencari stasiun alternatif lainnya sebagai stasiun untuk naik dan turun,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, dalam keterangannya, Sabtu.
    Joni menjelaskan, kedua stasiun tersebut diprediksi akan dipadati pengunjung yang datang maupun pulang dari acara keagamaan itu.
    Karena itu, penumpang diminta memanfaatkan stasiun alternatif.
    Untuk relasi Jakarta Kota–Bogor, penumpang dapat memilih Stasiun Sawah Besar dan Stasiun Cikini.
    Pada relasi Cikarang bisa menggunakan Stasiun Sudirman atau BNI City.
    “Sementara untuk lintas Tangerang adalah Stasiun Duri dan lintas Rangkasbitung adalah Stasiun Tanah Abang,” ujar Joni.
    Ia menambahkan, pengguna bisa menyesuaikan pilihan stasiun alternatif tersebut untuk mengurangi risiko kepadatan saat menuju maupun kembali dari lokasi acara.
    Tak hanya itu, KAI Commuter juga menyiagakan tambahan 41 personel di stasiun-stasiun sekitar Monas.
    “Petugas juga akan melakukan penyekatan di hall stasiun untuk membatasi kepadatan di peron serta memastikan keamanan dan keselamatan pengguna Commuter Line,” jelas Joni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada Maulid Nabi di Monas, Penumpang Diminta Turun di Stasiun Alternatif

    Ada Maulid Nabi di Monas, Penumpang Diminta Turun di Stasiun Alternatif

    Bisnis.com, JAKARTA — VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengimbau masyarakat yang akan menggunakan KRL menuju acara Maulid Nabi di kawasan Monas maupun tujuan lainnya, untuk memilih stasiun alternatif. 

    Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Doa Bersama di Jakarta berpusat di kawasan Monas pada Sabtu sore, (6/9/2025). Joni memperkirakan tingginya antusiasme masyarakat yang akan hadir ke lokasi kegiatan ini menggunakan Commuter Line.  

    Untuk itu, KAI Commuter mengambil langkah-langkah yang diperlukan, terutama untuk menjaga keselamatan dan keamanan para penggunanya. KAI Commuter juga akan mengoperasikan sebanyak 1.063 perjalanan Commuter Line Jabodetabek sebagai langkah antisipasi.  

    “Hal ini dikarenakan Commuter Line diperkirakan akan lebih banyak digunakan oleh masyarakat, mengingat lokasi stasiun yang dekat dengan tempat kegiatan,” jelas Joni dalam keterangan resmi, Sabtu (6/9/2025). 

    Adapun, stasiun Juanda dan Gondangdia yang berlokasi di sekitar kawasan Monas diperkirakan menjadi stasiun tujuan untuk menuju lokasi kegiatan dan sebagai stasiun keberangkatan pengguna usai kegiatan tersebut. Untuk itu KAI Commuter mengimbau untuk mencari stasiun alternatif lainnya sebagai stasiun untuk naik dan turun.

    Stasiun Sawah Besar dan Cikini sebagai stasiun alternatif untuk lintas Bogor, sedangkan untuk stasiun alternatif dari lintas Cikarang adalah Stasiun Sudirman dan BNI City. 

    Sementara itu untuk lintas Tangerang adalah Stasiun Duri dan lintas Rangkasbitung adalah Stasiun Tanah Abang. Pengguna bisa memilih stasiun tersebut sebagai stasiun alternatif untuk naik dan turun menuju atau dari lokasi kegiatan.

    Untuk antisipasi keramaian pengguna, KAI Commuter juga menambah 41 personel layanan di stasiun-stasiun sekitar lokasi kegiatan. Di Stasiun Juanda, menyiagakan 24 petugas dan di Stasiun Gondangdia sebanyak 17 petugas.

    “Petugas juga akan melakukan penyekatan di hall stasiun untuk membatasi kepadatan di peron serta memastikan keamanan dan keselamatan pengguna Commuter Line,” tambah Joni.

    KAI Commuter mengimbau seluruh pengguna untuk tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan, serta selalu ikuti arahan petugas di stasiun. Bagi pengguna yang menunggu di area peron, diminta untuk mendahulukan penumpang yang akan keluar, tidak melewati garis aman, dan menghindari menghalangi penumpang yang keluar dari Commuter Line.

    “KAI Commuter juga mengimbau masyarakat untuk selalu menjadi pengguna yang tertib demi keselamatan bersama serta selalu menjaga fasilitas umum,” tutup Joni.

    Adapun, angkutan umum massa KRL menjadi pilihan utama masyarakat dalam beraktivitas. 

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang kereta di Jawa dan non-Jawa termasuk kereta bandara, MRT, LRT, dan kereta cepat Whoosh, yang berangkat pada bulan Juli 2025 sebanyak 50,1 juta orang atau naik 9,85% dibanding bulan sebelumnya. 

    Dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju (commuter), yaitu sebanyak 31,4 juta orang atau 62,67% dari total penumpang angkutan kereta. 

  • Viral Pria Jaket Ojol Lari di Atas Gerbong KRL Stasiun Cikini

    Viral Pria Jaket Ojol Lari di Atas Gerbong KRL Stasiun Cikini

    Jakarta

    Video seorang pria menggunakan jaket ojek online (ojol) berlarian di atas kereta rol listrik (KRL) viral di media sosial (medsos). KAI Commuter Indonesia (KCI) mengungkap kronologi peristiwa tersebut.

    Dalam video, terlihat pria berjaket ojol tersebut berlarian di atas gerbong KRL. Peristiwa itu terjadi di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat (Jakpus).

    Tampak sejumlah petugas petugas keamanan dalam (PKD) Stasiun Cikini mengejar pria tersebut. Para penumpang lain juga kelihatan kaget dan bingung dengan peristiwa tersebut.

    Petugas KAI Commuter akhirnya mengamankan orang yang menerobos masuk Stasiun Cikini dan naik ke atap Commuter Line pada Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.00 WIB tersebut.

    “Sebelumnya petugas pengamanan yang berjaga di gate-in (pintu masuk) telah berusaha menghalau orang tidak dikenal yang menerobos pintu masuk dan berlari ke peron Stasiun Cikini,” kata VP Corporate Secreatry KAI Commuter, Joni Martinus, Senin (1/9/2025).

    Petugas lantas menurunkan orang tersebut untuk diamankan di Pos Pengamanan Stasiun Cikini untuk selanjutnya dimintai keterangan. Diduga orang tersebut dalam kondisi mabuk atau di bawah pengaruh obat-obatan.

    “Saat diperiksa, yang bersangkutan berbicara seperti orang mabuk, dan mengaku habis meminum obat-obatan terlarang,” tambah Joni.

    Saat ini petugas di Stasiun Cikini masih terus melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan berkordinasi dengan pihak terkait. KAI Commuter mengimbau untuk selalu mentaati aturan dan hukum yang berlaku saat menggunakan Commuter Line.

    “KAI Commuter mengajak untuk selalu mengikuti aturan yang berlaku dan bersama-sama menjaga ketertiban di tempat umum, tutup Joni.

    (jbr/mei)

  • Seluruh Stasiun Normal Layani KRL KAI Commuter

    Seluruh Stasiun Normal Layani KRL KAI Commuter

    Bisnis.com, JAKARTA— KAI Commuter memastikan operasional Commuter Line Jabodetabek dan Commuter Line Basoetta berjalan normal pada Minggu (31/8/2025).

    VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, mengatakan pihaknya tetap mengoperasikan sebanyak 1.030 perjalanan Commuter Line Jabodetabek dan 64 perjalanan Commuter Line Basoetta.

    “Layanan naik dan turun pengguna dilayani di seluruh stasiun,” kata Joni dalam keterangan resmi, Minggu (31/8/2025).

    Dia menambahkan, hingga pukul 08.00 WIB pagi ini, layanan operasional berjalan normal. Aktivitas naik dan turun penumpang di seluruh stasiun juga terpantau kondusif dan lancar.

    Selain itu, KAI Commuter tetap menyiagakan serta menambah jumlah petugas pengamanan di area stasiun guna mengantisipasi potensi gangguan yang bisa membahayakan perjalanan.

    Joni mengatakan KAI Commuter juga tetap melakukan antisipasi rekayasa pola operasi jika terjadi kendala pada lintas. Selain itu pihaknya akan melakukan penyesuaian layanan perjalanan jika lintas-lintas pelayanan perjalanan Commuter Line tidak kondusif dan membahayakan perjalanan kereta maupun pengguna. 

    Joni pun mengimbau seluruh pengguna dan masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan, menjaga ketertiban, serta merawat fasilitas publik.

    “Selalu ikuti arahan dari petugas di stasiun saat menggunakan Commuter Line,” tandas Joni.

  • Simak Rekayasa MRT Jakarta, Transjakarta, hingga KRL Imbas Demo Hari Ini

    Simak Rekayasa MRT Jakarta, Transjakarta, hingga KRL Imbas Demo Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Beberapa moda transportasi umum seperti MRT Jakarta, Transjakarta, dan KRL melakukan rekayasa operasional imbas aksi demonstrasi di Jakarta pada hari ini, Jumat (29/8/2025). Simak perinciannya:

    MRT Jakarta 

    Layanan operasional MRT Istora Mandiri dilakukan penutupan sementara sejalan dengan peningkatan aktivitas demonstran di pintu masuk Polda Metro Jaya, Jumat (29/8/2025) sore.

    PT MRT Jakarta (Perseroda) berdasarkan unggahan di X @mrtjakarta, penutupan sementara dilakukan pukul 15.30 WIB. Alhasil, kereta tidak berhenti di Stasiun Istora Mandiri.

    “Sehubungan dengan peningkatan aktivitas demonstran di area stasiun, penutupan sementara seluruh entre Stasiun Istora Mandiri,” tulis MRT.

    Selain Stasiun Istora Mandiri, MRT juga melakukan penutupan sementara untuk pintu masuk A Stasiun Bendungan Hilir.

    Plt. Kepala Divisi Corporate Secretary Ahmad Pratomo menyampaikan bahwa dilakukan monitoring secara aktif untuk memantau perkembangan situasi di lapangan melibatkan seluruh petugas operasional untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu perjalanan penumpang tetap terjaga.

    “Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk saling mendukung dalam menjaga ketertiban, keamanan dan fasilitas umum agar dapat menghadirkan kenyamanan bersama,” ungkapnya dalam keterangan resmi.

    Transjakarta

    Melihat jalur kawasan Polda Metro Jaya atau Jl. Gatot Subroto yang juga menjadi akses transportasi umum lainnya, Transjakarta juga melakukan rekayasa perjalanan dan bahkan menghentikan operasional untuk sementara waktu.

    Misalnya, Transjakarta rute 6V Ragunan—Senayan Bank DKI mengalami perpendekan menjadi Ragunan—Tegal Mampang karena adnaya penutupan jalan di sekitar CSW arah Tendean.

    Rute S61 Alam Sutera—Blok M juga mengalami perpendakan rute dikarenakan adanya penutupan jalan di sekitar Gedung DPR/MPR, sementara tidak melayani bus stop Blok M jalur 5 sampai dengan halte Petamburan.

    Kemudian rute 1B Tosari—Stasiun Palmerah dan 1F Bundaran Senayan—Stasiun Palmerah sementara tidak beroperasi melayani pelanggan terkait adanya penutupan jalan di sekitar Gedung DPR/MPR. Kemudian rute 3F Senayan Bank DKI—Kalideres juga tidak beroperasi.

    Rute 8N Kebayoran—Petamburan via Asia Afrika mengalami perpendekan jalur dan arah Petamburan tidak melayani bus stop MPR 1 sampai dengan Hotel Mulia.

    Selain itu, Rute 9D Pasar Minggu—Tanah Abang mengalami pengalihan dikarenakan penutupan jalan di sekitar Polda Metro.

    “Sementara tidak melayani bus stop YTKI sampai dengan Tosari 2. Saat ini melayani Halte Simpang Kuningan, lalu mengikuti rute 6A hingga Halte Bundaran HI Astra menuju Tanah Abang,” tulis @infotije.

    Commuter Line (KRL)

    KAI Commuter melaporkan hingga pukul 09.30 WIB, dari pantauan di stasiun-stasiun Commuter Line, kondisi dan situasi di stasiun-stasiun Commuter Line dilaporkan kondusif dan relatif ramai lancar, didominasi oleh pengguna harian. Pola operasi perjalanan Commuter Line di seluruh lintas juga terpantau normal.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menyampaikan bahwa operasional layanan perjalanan KRL Commuter Line pada Jumat pagi ini, (29/8/2025), khususnya pada layanan yang tadi malam sempat terkendala imbas aksi penyampaian aspirasi massa, kini sudah berjalan normal kembali.

    “Operasional layanan Commuter Line pagi ini normal, pantauan pengguna juga didominasi oleh pengguna harian yang mulai beraktivitas kembali pagi ini,” jelas Joni dalam keterangan resmi, Jumat (29/8/2025). 

    Layanan Commuter Line Rangkasbitung pagi ini juga beroperasi normal. Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung juga sudah kembali melintas menuju Stasiun Tanah Abang.

    Sementara itu, di Stasiun Karet yang kemarin malam juga sempat ditutup untuk melayani naik dan turun pengguna, pagi hari ini juga sudah normal kembali untuk layanan pengguna.

    Meski demikian, Joni menyampaikan bahwa KAI Commuter tetap melakukan langkah-langkah antisipasi, mulai dari penambahan petugas pengamanan dan pelayanan pengguna di stasiun-stasiun ramai pengguna, serta pengaturan layanan perjalanan Commuter Line.

    “Operasional Commuter Line pun akan disesuaikan jika lintas-lintas pelayanan perjalanan Commuter Line tidak kondusif dan membahayakan perjalanan kereta dan pengguna,” tambah Joni.

  • KAI Commuter Laporkan Operasional KRL Berjalan Normal

    KAI Commuter Laporkan Operasional KRL Berjalan Normal

    JAKARTA – PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter melaporkan operasional perjalanan Commuter Line di seluruh lintas normal. Selain itu, kondisi dan situasi di stasiun-stasiun Commuter Line juga relatif ramai lancar, didominasi oleh pengguna harian.

    “Operasional layanan Commuter Line pagi ini normal, pantauan pengguna juga didominasi oleh pengguna harian yang mulai beraktivitas kembali pagi ini,” ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus dalam keterangan resmi, Jumat, 29 Agustus.

    Joni bilang layanan Commuter Line Rangkasbitung pagi ini juga beroperasi normal dan sudah kembali melintas menuju Stasiun Tanah Abang.

    “Stasiun Karet yang kemarin malam juga sempat ditutup untuk melayani naik dan turun pengguna, pagi hari ini juga sudah normal kembali untuk layanan pengguna,” ucapnya.

    Meski demikian, KAI Commuter tetap melakukan langkah-langkah antisipasi, mulai dari penambahan petugas pengamanan dan pelayanan pengguna di stasiun-stasiun ramai pengguna, serta pengaturan layanan perjalanan Commuter Line.

    “Operasional Commuter Line pun akan disesuaikan jika lintas-lintas pelayanan perjalanan Commuter Line tidak kondusif dan membahayakan perjalanan kereta dan pengguna,” tambah Joni.

    KAI Commuter mengingatkan pengguna untuk selalu mengikuti arahan dan instruksi dari petugas di stasiun. Bagi pengguna yang menunggu di area peron, dimohon untuk mendahulukan penumpang yang akan keluar, serta berdiri tidak melewati garis aman dan tidak menghalangi pengguna yang keluar dari dalam kereta.

    “KAI Commuter juga mengimbau masyarakat dan para pengguna untuk selalu menjaga ketertiban dan keselamatan bersama,” tutup Joni.