Tag: joko widodo

  • Akun Twitter Bjorka Kena Suspend Twitter usai Bobol Data Pemerintah

    Akun Twitter Bjorka Kena Suspend Twitter usai Bobol Data Pemerintah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Akun Twitter hacker Bjorka, @bjorkanism mendadak hilang pada Minggu (11/9) sore.

    Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, pada pukul 16.16 WIB, akun tersebut tidak bisa ditemukan lagi di laman Twitter.

    “Account suspended. Twitter suspends accounts that violate the Twitter Rules,” demikian tulis Twitter.

    Sebelumnya, akun @bjorkanism lantang menyuarakan aksinya membobol data milik pemerintah Indonesia. Ia sempat juga menyinggung berbagai isu mulai dari tragedi 1965, pembunuhan Munir, hingga menegur pejabat negara seperti Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua DPR Puan Maharani.

    Bjorka kian menjadi sorotan ketika ia mengaku telah meretas sejumlah data milik pemerintah. Terbaru ia meretas sejumlah surat milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Surat-surat yang termasuk dari Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut diunggah dalam situs breached.todan diklaim Bjorka milik Presiden Jokowi pada periode 2019-2021.

    “Berisi transaksi surat tahun 2019-2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN) yang diberi label rahasia,” tulisnya di situs tersebut.

    Total ada 679.180 dokumen berukuran 40 MB dalam kondisi terkompres (compressed) dan 189 MB dalam kondisi tidak terkompres (uncompressed) yang diunggah Bjorka.

    Dalam situs tersebut, Bjorka turut melampirkan beberapa sampel dokumen, di antaranya surat dengan judul ‘Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup’, ‘Permohonan Dukungan Sarana dan Prasarana’, dan Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera dalam Peringatan HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019′.

    (lth/lth)

  • Akun Twitter Bjorka Kena Suspend Twitter usai Bobol Data Pemerintah

    Heboh Bjorka di Jagat Maya Sorot Perilaku Elite hingga Peretasan Data

    Jakarta, CNN Indonesia

    Hacker Bjorka tengah menjadi perhatian publik. Melalui akun Twitter @bjorkanism, ia pamer beberapa aksinya dalam membobol data pemerintah, seperti rangkaian surat rahasia yang ditujukan untuk Jokowi, termasuk dari Badan Intelijen Negara (BIN).

    Selain itu, Bjorka juga menyinggung beberapa kasus yang pernah terjadi di Indonesia. Dari tragedi 1965 hingga kasus pembunuhan Munir.

    Mulanya, ia mengkritik pemerintah yang menunjuk orang tidak kompeten sebagai pimpinan suatu lembaga. Dalam kasus ini yang terkait dengan teknologi.

    Menurutnya, Indonesia tidak akan berkembang jika masih mempercayakan sebuah lembaga pada orang seperti itu. Hal itu terbukti dari mudahnya Bjorka untuk membobol data milik pemerintah.

    “Tidak ada yang akan berubah jika orang bodoh masih diberi kekuatan yang sangat besar. Pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseorang dari angkatan bersenjata, karena mereka hanyalah orang-orang bodoh,” tulis Bjorka seperti dikutip pada Minggu (11/9).

    this is a new era to demonstrate differently. nothing would change if fools were still given enormous power. the supreme leader in technology should be assigned to someone who understands, not a politician and not someone from the armed forces. because they are just stupid people

    — Bjorka (@bjorkanism) September 10, 2022

    Ia turut menuturkan bahwa dirinya memiliki teman seorang warga Indonesia yang tinggal di Warsawa, Polandia. Seorang teman yang ia maksud itu bercerita kepada Bjorka betapa kacaunya Indonesia.

    Bjorka pun mengaku salah satu motifnya untuk membobol data milik pemerintah adalah untuk sang teman tersebut.

    “Saya punya teman orang Indonesia yang baik di Warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia. Aku melakukan ini (peretasan) untuknya,” papar Bjorka.

    Bjorka membocorkan bahwa teman asal Indonesia itu merupakan warga yang ‘dibuang’ pemerintah imbas kebijakan 1965 silam. Sebagai catatan, setelah peristiwa 1965, pemerintah mencekal masyarakat atau mahasiswa yang berada di luar negeri yang dituduh berhaluan kiri, sehingga kewarganegaraan mereka dicabut dan sulit kembali ke Indonesia.

    “Jangan coba lacak dia dari Kementerian Luar Negeri karena Anda tidak akan menemukan apa pun. Dia tidak lagi diakui oleh Indonesia sebagai warga negara karena kebijakan 1965 meskipun dia adalah orang tua yang sangat pintar,” imbuh Bjorka.

    Ia menambahkan rekannya itu telah meninggal tahun lalu. Bjorka pun mengaku orang tersebut merupakan sosok yang merawat dirinya sejak lahir.

    Bjorka mengatakan sosok itu ingin kembali ke Indonesia dan melakukan perubahan dengan teknologi.

    “Tampaknya rumit untuk melanjutkan mimpinya dengan cara yang benar, jadi saya lebih suka melakukannya dengan cara ini. Kita memiliki tujuan yang sama, agar negara tempat ia dilahirkan bisa berubah menjadi lebih baik,” tulisnya.

    Singgung kasus kematian Munir

    Bjorka juga menyinggung kasus kematian aktivis hak asasi manusia Munir Said Thalib. hal tersebut ia lakukan setelah mendapat beberapa pertanyaan dari warganet.

    “Ya saya tahu kalian telah menunggu ini. Jadi siapa yang membunuh orang baik ini?” tulisnya seraya melampirkan tautan berisi artikel berjudul ‘Who Killed Munir?’.

    Dalam artikel yang juga ditulis oleh dirinya, Bjorka menyebut nama Mayor Jenderal TNI (Purn) Muchdi Purwoprandjono sebagai sosok dibalik kematian Munir pada 2004 silam.

    Bjorka pun turut membeberkan data pribadi milik Muchdi yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya itu. Bjorka menulis bahwa Munir merupakan koordinator KontraS yang sangat vokal mengungkapkan pelaku penculikan 13 aktivis periode 1997-1998 adalah anggota Kopassus yang dikenal dengan Tim Operasi Mawar.

    “Akibat pengungkapan itu, Muchdi Purwopranjono, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, menjadi tidak senang dengan Munir. Akibatnya, Muchdi harus diberhentikan dari jabatan barunya selama 52 hari,” tulis Bjorka.

    Sindir Puan Maharani hingga Erick Thohir…

    Bjorka juga menyentil perayaan ulang tahun Ketua DPR RI Puan Maharani di ruang rapat paripurna kala masyarakat unjuk rasa atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tepat di luar gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/9) lalu.

    “Apa kabar Bu @puanmaharani_ri? Bagaimana rasanya merayakan ulang tahun ketika banyak orang memprotes harga BBM tepat di depan kantor Anda?” tulisnya.

    Puan diketahui mendapat kejutan atas hari ulang tahunnya kala memimpin rapat paripurna pada Selasa lalu. Kejutan perayaan ulang tahun itu bertepatan dengan aksi unjuk rasa elemen buruh dan mahasiswa menolak kenaikan harga BBM.

    Selain Puan, Menteri BUMN Erick Thohir juga menjadi sasaran sindir Bjorka. Ia mengingatkan Erick untuk bekerja dengan baik alih-alih blusukan dan melakukan hal-hal tidak penting.

    Tidak hanya itu, ia juga mengatakan Erick tidak akan menjadi Presiden. Bjorka juga menyentil Erick terkait harga BBM.

    “Apa kabar Pak @erickthohir? Anda harus bekerja daripada berkeliling melakukan hal-hal yang tidak penting. Percayalah, Anda tidak akan pernah menjadi presiden, jangan buang waktu Anda. apakah kamu tidak peduli dengan harga bahan bakar saat ini?” tulis Bjorka.

    Saat berita ini diturunkan, akun Twitter Bjorka sendiri telah ditangguhkan (suspend) oleh Twitter. “Twitter menangguhkan akun yang melanggar peraturan twitter,” demikian terbaca di akun @bjorkanism.

  • Akun Twitter Bjorka Kena Suspend Twitter usai Bobol Data Pemerintah

    Dielu-elukan Warganet, Nama Bjorka Trending Topic Twitter

    Jakarta, CNN Indonesia

    Warganet di Twitter terus memperbincangkan seorang peretas dengan nama Bjorka. Hal itu terlihat dari jumlah cuitan yang beredar dalam beberapa hari terakhir.

    Mengutip Trends 24, nama Bjorka ada di urutan ke-4 dengan jumlah cuitan menyangkutnya sebanyak 117 ribu. Bjorka mendadak populer setelah meretas beberapa data diduga milik instansi pemerintah dan beberapa tokoh.

    Terkini, Bjorka membocorkan data diduga surat-surat Presiden Jokowi di situs Breached Forum. Pihak Istana Negara dan Badan Intelijen Negara (BIN) membantah hal tersebut.

    “Berisi transaksi surat tahun 2019-2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN) yang diberi label rahasia,” tulisnya di situs itu.

    Pantauan CNNIndonesia.com, Bjorka lewat akun twitternya ikut menyebut nama beberapa tokoh semisal Ketua DPR, Puan Maharani, Menteri BUMN, Erick Thohir, serta Pegiat Media Sosial, Denny Siregar.

    Pada cuitan soal Denny Siregar misalnya, Bjorka menulis “hi @Dennysiregar7 how does it feel to live using tax money from Indonesian people but instead you use the internet to polarize people? (hi @dennysiregar7 bagaimana rasanya hidup dari uang pajak rakyat Indonesia, tetapi Anda malah menggunakan internet untuk mempolarisasi masyarakat?”

    hi @Dennysiregar7. how does it feel to live using tax money from Indonesian people but instead you use the internet to polarize people?

    — Bjorka (@bjorkanism) September 11, 2022

    Di sisi lain, aksi Bjorka meretas data-data sejumlah instansi pemerintah justru dielu-elukan warganet. “Apakah seseorang bernama Bjorka ini butuh bebersih rumah, laundri, atau pihat kaki? saya dengan senang hati akan melakukannya, gratis,” tulis akun @synthsins.

    does this bjorka dude needs house cleaning, laundries done or perhaps foot massage? I’ll gladly do it for free

    — aby (@synthsins) September 11, 2022

    “Please do supersemar, bjorka,” tulis akun @jeisreading.

    please do supersemar, bjorka https://t.co/cILpP9rz5Z

    — mima (@jeisreading) September 11, 2022

    Sementara itu, akun dengan nama @angelinadeaid mengaku terpukau dengan aksi Bjorka terhadap pemerintah Indonesia. “Melihat Bjorka melawan pemerintah hari ini, saya merasa salah satu episode Mr. Robot nyata. Mengesankan,” tulisnya.

    please do supersemar, bjorka https://t.co/cILpP9rz5Z

    — mima (@jeisreading) September 11, 2022

    Di sisi lain, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan aparat tengah memproses kasus kebocoran data yang dilakukan Bjorka. Pemerintah juga akan memproses memburu pelaku pembocoran tersebut.

    “Perlu saya tegaskan adalah itu sudah melanggar hukum UU ITE. Saya rasa pihak penegak hukum akan memproses secara hukum dan mencari pelakunya,” kata Heru, dikutip dari Antara, Sabtu (10/9).

    (lth/lth)

  • BIN Klaim Kebocoran Data Bjorka Hoaks, Pakar Siber Nilai Data Valid

    BIN Klaim Kebocoran Data Bjorka Hoaks, Pakar Siber Nilai Data Valid

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) mengklaim kebocoran data yang diumumkan oleh peretas Bjorka adalah hoaks. Namun, pakar siber menilai data yang diungkapkan peretas itu adalah valid.

    “Setelah saya cek dan kita verifikasi, ternyata tidak [bocor]. Seluruh surat BIN itu di-enkripsi, disandi,” kata Deputi VII sekaligus juru bicara BIN Wawan Purwanto dalam wawancara bersama CNN Indonesia TV yang disiarkan pada Minggu (11/9).

    “Jadi semua surat-surat apalagi itu ke Presiden, itu di-kripto, yang bisa tahu itu ya yang tahu kriptonya. Kalau tidak ya ndak bakalan tahu,” ujarnya lagi.

    Wawan juga mengungkapkan bahwa semua surat ataupun data berbentuk samaran.

    “Tidak ada data yang asli, baik nama ataupun isi dan sebagainya, itu semua tersamar,” kata Wawan.

    Meski begitu, pakar keamanan siber Vaksincom Alfons Tanujaya menilai data yang diberikan Bjorka adalah valid.

    “Kalau dari sisi valid atau tidak informasinya, rasanya cukup valid,” kata Alfons dalam acaranya yang sama.

    Alfons juga menerangkan data yang dibocorkan Bjorka berjumlah lebih dari 500 ribu catatan surat keluar dan masuk. Data tersebut memberikan tanggal, pengirim, dan subjek surat.

    Namun, Alfons menilai data yang dibocorkan Bjorka sifatnya hanya untuk memberikan informasi.

    “Ada surat dari siapa dan subjeknya apa. Jadi tidak ada isi surat yang masuk,” ujarnya.

    “Ini [data] kan sepertinya buku tamu, yang datang siapa, mengantar apa, lalu tujuannya apa, gitu. Jadi sifatnya, kalau memang ini data yang sifatnya umum, rasanya memang bisa diakses gitu loh,” tambahnya.

    Beberapa waktu lalu, peretas Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

    “Berisi transaksi surat tahun 2019 – 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia,” tulisnya di situs breached.to.

    Bjorka mengunggah total 679.180 dokumen berukuran 40 MB dalam kondisi terkompres. Ia juga melampirkan beberapa sampel dokumen dalam unggahan tersebut.

    Selain itu, dalam grup Telegram, Bjorka mengaku data yang ia unggah itu dapat berguna bagi jurnalis dan organisasi masyarakat yang ingin mengetahui dengan siapa Presiden berinteraksi.

    (pwn/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • Akun Twitter Bjorka Kena Suspend Twitter usai Bobol Data Pemerintah

    Istana Sebut Hacker Diburu, Bjorka Jawab Semua Bingung Mulai dari Mana

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pengunggah surat rahasia untuk Presiden Jokowi di forum gelap, Bjorka, menyindir Istana Kepresidenan yang menyebut aparat tengah memburu dirinya.

    “do u know that u and all ur people no one can do this? because it’s been 21 days since my first leak. and all of u are still confused about where to start (Sadar enggak sih tak seorang pun dari Anda dan semua orang-orang Anda bisa melakukannya? 21 hari sejak pembocoran data pertamaku, Anda semua masih bingung dari mana memulainya, red),” kicau dia di akun Twitter-nya, @bjorkanisme, Sabtu (10/9) malam.

    Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan aparat tengah memproses kasus kebocoran data itu secara hukum dan memburu pelakunya.

    Pasalnya, surat berlabel rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN) dan surat lainnya untuk Presiden Jokowi bocor di forum peretas (hacker) adalah informasi bohong. Hal itu, kata dia, merupakan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

    “Perlu saya tegaskan adalah itu sudah melanggar hukum UU ITE. Saya rasa pihak penegak hukum akan memproses secara hukum dan mencari pelakunya,” kata Heru, dikutip dari Antara, Sabtu (10/9).

    Diketahui, Bjorka via grup Telegram sempat mengklaim meretas surat menyurat milik Presiden Jokowi. Tak lama, ia membuktikannya dengan mengunggah sejumlah sampel berisi judul, pengirim, dan penerima surat rahasia, salah satunya dari BIN untuk Jokowi, di situs komunitas hacker BreachForums.

    Sebelum aksinya ini, ia, yang bergabung dengan BreachForums sejak 9 Agustus 2022 itu, sudah membocorkan data IndiHome, Tokopedia, registrasi SIM card, hingga KPU.

    Sejauh ini, belum tampak aksi balasan konkret dari Pemerintah dan pihak yang bocor datanya selain melempar komentar.

    [Gambas:Twitter]

    (arh/arh)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pakar Minta Pemerintah RI Ikuti Malaysia, Minta Maaf soal Bocor Data

    Pakar Minta Pemerintah RI Ikuti Malaysia, Minta Maaf soal Bocor Data

    Jakarta, CNN Indonesia

    Direktur eksekutif SAFEnet Damar Juniarto menyebut penting bagi pemerintah untuk meminta maaf atas berbagai kebocoran data agar kepercayaan publik kembali.

    “Permintaan maaf itu penting. Pertama, kita harus mengembalikan kepercayaan warga yang sekarang merasa diabaikan haknya,” ujar Damar dalam acara Darurat Perlindungan Data Pribadi yang disiarkan MNC Trijaya secara virtual, Sabtu (10/9).

    Damar membandingkan langkah pemerintah Indonesia dengan pemerintah Malaysia yang juga mengalami kasus kebocoran data SIM Card pada 2017.

    Kala itu, Malaysia mengalami kebocoran data 46,2 juta pelanggan dari 12 operator seluler. Data yang bocor berisi tanggal lahir, nomor KTP, nomor ponsel, alamat email, hingga password. Yang dialami Malaysia saat itu kini terjadi pada Indonesia, tetapi dengan kuantitas yang jauh lebih besar, bahkan diduga hingga 1,3 miliar nomor kartu SIM.

    Namun setelah kebocoran data tersebut terjadi, Damar mengatakan pemerintah Malaysia langsung melakukan tiga hal, yakni meminta maaf untuk mengembalikan kepercayaan publik, membentuk tim untuk memastikan data yang tersebar diturunkan dan tidak diunduh lebih banyak orang, serta menyelidiki dalang peretasan.

    Meski dalang dalam kasus tersebut akhirnya tidak ditemukan, Damar menyebut setidaknya pemerintah Malaysia menunjukkan rasa tanggung jawab penuh terhadap kasus kebocoran data tersebut.

    “Kenapa kita tidak meniru hal seperti itu, daripada sibuk bermain di media dan lempar tanggung jawab?” tuturnya.

    Keamanan siber Indonesia berulang kali jadi sorotan publik dalam dua pekan terakhir. Tak lama sebelum kasus kebocoran data 1,3 miliar SIM Card, kebocoran data diduga menimpa perusahaan plat merah Indihome dan PLN.

    Damar mengatakan salah satu cara untuk menekan kasus-kasus ini adalah dengan menutup ruang perdagangan data ilegal di pasar gelap.

    “Salah satu kuncinya adalah pemerintah harus bergerak menutup ruang-ruang penjualan data pribadi ini di pasar gelap,” terangnya.

    Kebocoran data 1,3 miliar data registrasi SIM Card dari berbagai operator seluler yang terjadi pada Rabu (31/8) membuat Indonesia menjadi negara dengan kebocoran data terbesar di Asia hingga saat ini.

    Peretas Bjorka mengklaim dirinya berada di balik serangan siber yang sangat besar ini.

    Setelah mengunggah data SIM Card ke situs breached.to, Bjorka juga sempat meminta pemerintah Indonesia berhenti bertindak bodoh (“Stop being an idiot”), setelah Kominfo meminta agar para hacker tidak membobol situs di Indonesia.

    Kemudian pada Jumat (9/9), Bjorka juga mengklaim dirinya telah berhasil meretas ratusan ribu dokumen dan surat-surat untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk surat berlabel rahasia yang dikirimkan Badan Intelijen Negara kepada presiden.

    (lmy/vws)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pakar Minta Pemerintah RI Ikuti Malaysia, Minta Maaf soal Bocor Data

    DPR Kritik Pemerintah Defensif soal Data Publik Bocor Besar-besaran

    Jakarta, CNN Indonesia

    Anggota Komisi I DPR Sukamta mengkritik sikap defensif pemerintah merespons kasus kebocoran data yang belakangan terjadi, salah satunya 1,3 miliar data terkait SIM Card yang disebut terbesar di Asia.

    Ia menilai kementerian dan lembaga terkait saling melepas tanggung jawab.

    “Saya melihat ada nuansa defensif ‘bukan saya, bukan saya.’ Seolah-olah kalau ‘bukan saya’ selesai masalah,” kata Sukamta dalam acara Darurat Perlindungan Data Pribadi, Sabtu (10/9).

    Menurutnya, masalah kebocoran data ini adalah masalah bersama dan tidak bisa serta merta menunjuk salah satu pengelola data sebagai pihak yang salah.

    “Padahal ini masalah bersama karena kebocoran satu data kita tidak bisa menunjuk satu pengelola. Boleh jadi itu dari satu pihak atau dua pihak,” kata Sukamta.

    Sukamta juga mengatakan seluruh pengelola data di kementerian dan lembaga perlu introspeksi, kerja sama, serta mencari loophole atau celah keamanan yang ada di lembaganya masing-masing.

    “Kita tidak perlu mengatakan ‘bukan saya,’ tapi ayo kita bareng-bareng selesaikan persoalan ini,” ujarnya.

    Pada Rabu (31/8), kasus kebocoran 1,3 miliar data pendaftaran SIM Card terungkap ke publik. Peretas bernama Bjorka menjadi sosok yang mengklaim berada di balik kebocoran data ini.

    Setelah berselang lebih dari sepekan, belum ada pihak yang mengklaim dirinya bertanggung jawab atas kebocoran data ini.

    Kementerian Komunikasi dan Informatika beberapa waktu lalu melemparkan bola panas ke Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dengan dalih payung hukum Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik.

    “Terhadap semua serangan siber leading sector dan domain penting, tugas pokok, dan fungsi, bukan di Kominfo,” ujar Menteri Kominfo Johnny G. Plate dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR, di Jakarta, Rabu (7/9).

    “Terhadap semua serangan siber atas ruang digital kita menjadi domain teknis Badan Siber dan Sandi Negara. Semua pertanyaan tadi terkait serangan siber, kami tak bisa menjawab atas nama BSSN,” katanya.

    Terbaru Bjorka mengaku membocorkan sejumlah dokumen rahasia untuk Presiden Jokowi, termasuk dari Badan Intelijen Negara (BIN) pada Jumat (9/9) malam.

    Dalam keterangannya, dokumen yang dibobol pada September 2022 itu terdiri dari 679.180 data dengan kapasitas 40 MB (compressed) dan 189 MB (uncompressed).

    Namun, BIN dan Istana Negara membantah klaim kebocoran sejumlah dokumen rahasia Jokowi tersebut.

    (lom/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Hacker Ungkap Bobol Dokumen Rahasia Jelang Weekend

    VIDEO: Hacker Ungkap Bobol Dokumen Rahasia Jelang Weekend

    Jakarta, CNN Indonesia

    User BreachForums Bjorka mengaku membocorkan sejumlah dokumen rahasia untuk Presiden Jokowi, termasuk Badan Intelejen Negara (BIN) pada Jumat (9/9) malam.

    Dalam keterangannya, dokumen yang dibobol pada September 2022 itu terdiri dari 679.180 data dengan kapasitas 40 MB (compressed) dan 189 MB (uncompressed).

    Ia juga menyertakan contoh dokumen seperti surat berjudul ‘surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup’ dengan pengirim BIN dan penerima RI-1.

    Bjorka mengatakan motif ia membocorkan dokumen ialah demi membuat Pemerintah begadang hingga batal libur akhir pekan.

  • Deret Aksi Hacker Bjorka: Data KPU, PLN hingga Doxing Menteri Johnny

    Deret Aksi Hacker Bjorka: Data KPU, PLN hingga Doxing Menteri Johnny

    Jakarta, CNN Indonesia

    Hacker Bjorka kembali melakukan aksi pamer peretasan. Kali ini ia secara terang-terangan mengaku telah membobol data Badan Intelijen Indonesia (BIN) berupa dokumen yang ditujukan untuk Presiden Joko Widodo — meski kemudian dibantah oleh BIN dan istana. 

    Ulah Hacker Bjorka yang selalu muncul di forum hacker BreachForums ini bukan kali pertama. Sebelumnya sudah ada beberapa data dari lembaga pemerintah atau lembaga plat merah di Indonesia yang dibobol mereka.

    Berikut daftar lembaga yang sempat dibobol Bjorka;

    1. Data KPU
    Belum lama ini, Bjorka membocorkan sejumlah data yang diduga milik Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tepatnya pada Rabu (7/9) unggahan berjudul ‘Indonesia Citizenship Database From KPU 105M’ muncul di situs BreachForum.

    Bjorka mengklaim memiliki 105.003.428 juta data penduduk Indonesia dengan detail mulai dari NIK, Kartu Keluarga, nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dan lain-lain.

    2. Data registrasi SIM Card

    Bjorka membocorkan data registrasi SIM CARD yang diklaim berjumlah 1,3 miliar dengan kapasitas 87 GB pada 31 Agustus lalu. Data itu dihargai senilai US$50 ribu atau setara Rp743,5 juta. Bjorka menyertakan sampel data sebanyak 2GB.

    Merespons itu, Kominfo, dalam keterangan resminya, mengklaim “tidak memiliki aplikasi untuk menampung data registrasi [nomor ponsel] prabayar dan pascabayar”.

    3. Data pelanggan PLN

    Sebanyak 17 juta data milik pelanggan PLN diduga bocor di forum hacker, BreachForums. Penjual data itu bernama Loliyta. Isinya, nama pelanggan, tipe KwH, tipe meteran, dan lainnya.

    “Hi, Im selling data PLN17 MILLION++ with fieldID,Idpel,Name,Consumer Name,Energy Type,Kwh,Address,Meter No,Unit Upi,Meter Type,Nama Unit Upi,Unit Ap,Nama Unit Ap,Unit Up,Nama Unit Up,Last Update,Created At,” tulisnya dalam unggahan di forum tersebut, 18 Agustus, sambil memberikan sejumlah sampel.

    4. Dokumen untuk Jokowi

    Bjorka membocorkan rangkaian surat rahasia yang ditujukan untuk Jokowi, termasuk dari Badan Intelijen Negara (BIN).

    “Contains letter transactions from 2019 – 2021 as well as documents sent to the President including a collection of letters sent by the State Intelligence Agency (Badan Intelijen Negara) which are labeled as secret,” ujar Bjorka dalam unggahannya di breached.to, pada Jumat (9/9).

    Dalam keterangannya, dokumen yang dicuri pada September 2022 itu terdiri dari 679.180 data dengan kapasitas 40 MB (compressed) dan 189 MB (uncompressed).

    Bjorka tak menyertakan rincian harga jual. Kemungkinan ini dilakukan sekadar unjuk gigi membuktikan ucapan sebelumnya di Telegram untuk membobol data Presiden.

    5. Doxing Johnny Plate
    Bjorka melakukan doxing kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate teat hari ini, Sabtu (10/9) di saat ulang tahunnya.

    “Happy birthday,” tulis Bjorka di grup telegram Bjorkanism pada Sabtu (10/9) siang.

    Bersama ucapan tersebut, Bjorka juga melakukan doxing dengan melampirkan sejumlah data-data pribadi Johnny.

    (tst/ain)

    [Gambas:Video CNN]

  • Johnny Plate Diduga Kena Doxing Hacker Bjorka Saat Ulang Tahun ke-66

    Johnny Plate Diduga Kena Doxing Hacker Bjorka Saat Ulang Tahun ke-66

    Jakarta, CNN Indonesia

    Hacker atau peretas bernama Bjorka melakukan doxing atau penyebaran data pribadi diduga milik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate Sabtu (10/9), bertepatan di hari ulang tahunnya ke-66.

    “Happy birthday,” tulis Bjorka di grup telegram Bjorkanism pada Sabtu siang.

    Bersama ucapan tersebut, Bjorka juga melakukan doxing dengan melampirkan sejumlah data-data pribadi yang diduga milik Johnny, seperti NIK, nomor Kartu Keluarga, alamat, nomor telepon, nama anggota keluarga, hingga nomor vaksin. 

    CNN Indonesia memeriksa nomor NIK yang disebarkan Bjorka lewat grup Telegram tersebut, dan sama dengan data Johnny yang tertera di situs KPU.

    Hacker atau peretas bernama Bjorka melakukan doxing terhadap data diduga milik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate. (Foto: Tangkapan layar telegram Bjorkanism).

    Dilansir dari Kaspersky, Doxing adalah tindakan mengungkapkan informasi identitas tentang seseorang secara online, seperti nama asli, alamat rumah, tempat kerja, telepon, keuangan, dan informasi pribadi lainnya. Informasi tersebut kemudian diedarkan ke publik tanpa seizin korban.

    Bjorka merupakan aktor di balik peretasan 1,3 miliar data pendaftaran SIM Card yang bocor pada Rabu (31/8).

    Setelah mengunggah data SIM Card ke situs breached.to, Bjorka sempat meminta pemerintah Indonesia berhenti bertindak bodoh (“Stop being an idiot”), setelah Kominfo meminta agar para hacker tidak membobol situs di Indonesia.

    Kemudian pada Jumat (9/9), Bjorka juga mengklaim dirinya telah berhasil meretas ratusan ribu dokumen dan surat-surat untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk surat berlabel rahasia yang dikirimkan Badan Intelijen Negara kepada presiden.

    Lewat forum breached.to, Bjorka mengunggah beberapa surat yang ia retas

    Meski demikian, baik pihak Istana maupun BIN membantah telah terjadi kebocoran. BIN juga menyatakan bahwa semua dokumen BIN terutama yang ditujukan kepada presiden menggunakan pengaman yang berlapis. Bahkan semua dokumen juga menggunakan samaran yang tidak mungkin bisa ditembus oleh pihak luar.

    Hari ini Menteri Kominfo Johnny Plate sendiri memang benar berulang tahun. Menurut akun Instagram sekretariat kabinet @sekretariat.kabinet, Johnny telah menginjak umur 66 tahun.

    CNNIndonesia.com telah coba menghubungi Johnny Plate terkait dugaan doxing ini, tetapi belum mendapat respons.

    [Gambas:Instagram]

    (lmy/vws)

    [Gambas:Video CNN]