Tag: joko widodo

  • Retret Gelombang 2 Diikuti 25 Kepala Daerah, Konsepnya Lebih Sederhana

    Retret Gelombang 2 Diikuti 25 Kepala Daerah, Konsepnya Lebih Sederhana

    Solo, Beritasatu.com – Retret kepala daerah gelombang kedua tidak akan serupa dengan gelombang pertama. Pelaksanaan retret akan dibuat lebih sederhana dari sebelumnya. 

    “Ada 49 kepala daerah yang belum mengikuti retret secara total. Sebagian akan mengikuti gelombang kedua,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto seusai bertemu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di kediamannya di Jalan Kutai Utara, Nomor 1, Sumber, Solo, Jawa Tengah, Kamis (3/4/2025).

    Menurutnya, peserta retret gelombang dua tersebut termasuk kepala kepala daerah yang di Bali yang absen pada retret di Magelang sebelumnya, serta kepala daerah yang sempat bersengketa di Mahkamah Konstitusi.

    “Jadi ada 25 kepala daerah lah yang mungkin akan ikut gelombang kedua,” ujar mantan wali kota Bogor itu.

    “Tempatnya juga belum bisa dipastikan. Bisa di Magelang atau di tempat-tempat lain, dengan konsep lebih minimalis. Kira-kira 25 sampai 30 kepala daerah,” terangnya.

    Bima Arya mengatakan konsep retret kepala daerah gelombang kedua akan disederhanakan menyesuaikan dengan anggaran.

    Kemendagri akan menggelar retret kepala daerah tiga gelombang. Retret terakhir nanti digelar setelah pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada 2024 selesai.

  • Sosok Irjen Akhmad Wiyagus, Kapolda Jabar yang Dilobi Dedi Mulyadi Usut Kasus Kades Minta THR – Halaman all

    Sosok Irjen Akhmad Wiyagus, Kapolda Jabar yang Dilobi Dedi Mulyadi Usut Kasus Kades Minta THR – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat (Jabar), Irjen Pol Akhmad Wiyagus, dilobi oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, untuk mengusut kasus Kepala Desa (Kades) Klapanunggal, Ade Endang Saripudin, yang meminta tunjangan hari raya (THR) senilai Rp165 juta ke pabrik-pabrik yang berada di wilayah Bogor.

    Dedi Mulyadi meminta Kades Klapanunggal tersebut ditangkap.

    Pasalnya, tindakan Kades Klapanunggal tersebut tidak berbeda dengan aksi preman yang ada di Bekasi.

    Orang nomor satu di Jabar tersebut menegaskan bahwa kades minta THR harus diproses hukum.

    “Sudah saya sampaikan ke Kapolda Jabar. Kita tunggu beberapa hari ini,” ujar Dedi Mulyadi di rumah Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025).

    “Saya cenderung ya Kades itu sama posisinya dengan preman di Bekasi. Artinya harus ada proses hukum yang dilakukan,” tutur dia.

    Diketahui, Kades Klapanunggal Ade Endang Saripudin menyebar surat permintaan THR ke perusahaan dan pabrik di lingkup wilayah Klapanunggal, Bogor.

    Surat permintaan THR yang ditandatangani Ade tersebut berisikan rencana anggaran THR untuk aparatur desa mencapai Rp165 juta.

    Adapun rinciannya yakni 200 paket bingkisan, 200 amplop THR, 200 paket kain sarung, dan 200 paket konsumsi.

    Selanjutnya, biaya untuk penceramah, pembaca ayat suci Al-Quran, sewa sound system, dan tambahan biaya tak terduga lainnya.

    Lantas, seperti apakah sosok, profil, dan rekam jejak Irjen AKhmad Wiyagus? Berikut informasi lengkapnya.

    Irjen Pol Akhmad Wiyagus adalah perwira tinggi (Pati) Polri yang sudah menjabat sebagai Kapolda Jabar sejak Maret 2023.

    Jabatan jenderal bintang 2 tersebut sebagai Kapolda Jabar tercatat dalam Surat Telegram (ST) Nomor: ST/713/III/KEP./ 2023 tanggal 27 Maret 2023.

    Ia ditunjuk langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menduduki posisi jabatan sebagai Kapolda Jabar.

    Sebelum itu, Irjen Akhmad Wiyagus sempat terlebih dahulu menjabat sebagai Kapolda Lampung.

    Ia tercatat aktif mengemban jabatan sebagai Kapolda Lampung pada Juni 2022 hingga Maret 2023.

    Saat masih menjadi Kapolda Lampung, Akhmad Wiyagus pernah menerima penghargaan polisi teladan Hoegeng Awards 2022 kategori Polisi Berintegritas dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

    Dikutip dari situs resmi Polri, Akhmad Wiyagus merupakan alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989.

    Sepanjang kariernya, jenderal kelahiran Tasikmalaya ini pernah bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Selain itu, ia juga sempat menjabat sebagai Kapolres Sumedang (2008), Kanit II Dit III/Tipidkor Bareskrim Polri (2010), dan Kasubdit II Dittipidkor Bareskrim Polri (2011).

    Tak sampai di situ, Akhmad Wiyagus juga pernah menjabat sebagai Wadirtipidkor Bareskrim Polri (2013), Dirtipidkor Bareskrim Polri (2014), dan Wakapolda Maluku (2018).

    Karier Akhmad Wiyagus makin moncer tatkala ia didapuk menjadi Wakapolda Jawa Barat pada tahun 2019.

    Pada 2020, ia lalu diangkat sebagai Kapolda Gorontalo.

    Dua tahun kemudian, lulusan Akpol 1989 ini dimutasi menjadi Kapolda Lampung.

    Tak bersleang lama, Irjen Akhmad Wiyagus dipercaya untuk menduduki posisi jabatan sebagai Kapolda Jabar pada 2023 hingga sekarang.

    Kades Klapanunggal minta maaf

    Terkait kasus minta THR, Kades Klapanunggal Ade Endang Saripudin menyampaikan permohonan maaf.

    Video permintaan maaf itu disampaikan Ade setelah surat edaran minta THR yang ditandatanginya itu viral di media sosial.

    Dalam video klarifikasinya, Ade meminta maaf atas kegaduhan yang telah diperbuatnya menjelang hari raya Idul Fitri 1446 H ini.

    “Saya mengaku salah dan memohon maaf kepada para pihak yang kurang berkenan,” kata Ade, Minggu (30/3/2025).

    Ade menjelaskan surat edaran tersebut tidak bersifat memaksa.

    Untuk langkah selanjutnya, Ade mengaku akan menarik surat edaran minta THR tersebut.

    “Maksud dari surat tersebut hanya bersifat imbauan, mohon kepada para pengusaha untuk menghiraukan yang sudah terlanjur beredar, dan saya akan menarik surat himbauan tersebut,” aku Ade.

    Ade Endang Saripudin rupanya juga sempat membuat heboh masyarakat atas tuduhan menyunat bansos pada tahun 2021 silam.

    Kala itu, Kades Klapanunggal tersebut dituding menyunat bantuan sosial tunai (BST) Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Dilansir TribunnewsBogor.com, dugaan penyunatan bansos ini diungkap oleh sekelompok ibu-ibu yang mengaku korban.

    Mereka mengaku menjadi korban penyunatan dana bansos sebesar 50 persen.

    Mulanya mereka seharusnya mendapat BST sebesar Rp 600 ribu, tetapi justru hanya mendapat Rp 300 ribu.

    Tati Herawati, salah satu korban, berujar bansos tersebut dibagikan di SMPN 1 Klapanunggal kepada yang berhak mendapatkan bansos ini.

    Di satu ruangan, Tati mengaku menerima BST itu Rp 600 ribu, lalu disuruh ke ruangan lain dan uangnya itu mendadak dipotong jadi Rp300 ribu dengan alasan dialihkan ke warga yang belum dapat.

    “Dia (petugas) bilang, uang ibu katanya dialihkan Rp 300 ribu, katanya udah sepakat. Kita keberatan, karena tidak ada pemberitahuan dari pertamanya,” kata Tati, Senin (19/4/2021).

    Namun, Kades Klapanunggal mengaku tidak mengetahui pemotongan bansos tersebut.

    Ia mengaku dijebak, di mana ada pihak lain yang bermain soal pembagian BST itu tanpa sepengetahuannya.

    Catatan lama kades ini diungkap oleh Politisi PSI, Ronald A Sinaga alias Bro Ron, di media sosial dengan tajuk ‘sejarah kepemimpinan Kades Klapanunggal.’

    “Aku sih yaqueen seyaqueen yaqueennya, staff desa gak mungkin melakukan itu tanpa arahan pimpinan,” tulis Bro Ron.

    Diketahui, Ade Endang Saripudin menjabat sebagai Ketua APDESI Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

    Ade Endang terpilih melalui Pilkades 2020.

    Saat itu Ade Endang berhasil mengalahkan empat saingannya.

    (Tribunnews.com/Rakli/Fersianus Waku) (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

  • Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Makin Menguat, Warna Logo UGM Meragukan

    Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Makin Menguat, Warna Logo UGM Meragukan

    GELORA.CO – Alumni UGM dr Rismon Hasiholan Sianipar mengatakan bahwa semakin menguat dugaan ijazah palsu ioko Widodo.

    Mantan Presiden RI ke-7 Jokowi mengklaim lulusan S1 Kehutanan UGM tahun 1985 .

    Akan tetapi, ijazahnya sangat berbeda dengan ijazah asli yang dikeluarkan pada tahun 1986.

    Lulusan UGM 1998 Fakultas Teknik Elektero itu lalu membandingkan ijazah Jokowi dengan seorang alumni fakultas Kehutanan yang lulus tahun 1986.

    Hal itu diunggah Rismon di kanal YouTube Balige Academy, pada Senin, 1 April 2025.

    Risman Sianpiar berharap Jokowi mengakui apa yang terjadi,  karena tidak ada alumni UGM yang malu-malu kucing mengakui alumi UGM.

    Karena masuknya susah, apalagi lulusnya, jadi harusnya dia bangga.

    “Seorang alamni Gajahmada, bahkan over confident, jadi bukan ketika diminta, itu yang membuktikan, itu bukan seorang alumni gajahmada,” jelasnya.

    Seorang alumni, pasti dia bangga, dengan almameternya.

    “kalau bukan alumni, saatnya mengatakan yang sesungguhnya,” tandasnya.  

    Keanehan lain yang disampaikan Rismon sebelumnya adalah font Times New Roman, yang ada di ijazah Joko Widodo, padahal tahun 1985.

    Rismon kemudian menunjukkan lembar ijazah, UGM di Twitter, ini tampilan ijazah tahun 1986, bukan font Times New Roman.

    Times New Roman belum ada pada era 1980-an dan 1990-an.

    “Logonya ini, masih sederhana, belum berkilau-kilau cantik keemasan,” kata.

    Perbedaan wartermark yang sangat cantik ijasah Joko Widodo.

    Di ijazah katanya Pak Joko Widodo, sudah ada keemasan. Grafiknya berbeda.

    Ijazah tahun 1986 lebih kehijauan, di sini sudah memperkuat analisa tentang font, penggunakan font sangat langka.

    “Ini memperkuat argumentasi saya, dari sisi logo.

    Kalau dari watermark logo UGM, menurutnya, analisanya semakin kuat. Tahun 1986 logonya seperti itu, seragam, hijau-hjau saja yang tahun 1986.

    Sementara itu ijazah Jokowi tahun 1985, distribusi warna kuning, bersama hijau, seperti warna emas.

    Tampilan foto yang diakui Joko Widodo, pakai kacamata.  Untuk lulusan  tahun 1998, sarjana Elektro, tidak ada yang pakai kacamata.

    Padahal itu di sekitar mata, penting sekali untuk identifikasi, ini otot otot kunci manusia, secara ilmiah, itu tidak boleh.

    Di sekitar mata, ada titik-titik kunci untuk identifikasi.

    “Pad t ahun 1985 ini, ini kok boleh. Saya bingung, 1998 saja saya lulus, tidak ada yang berkaca mata, harus dilepas,” ucapnya.

    Pihanya akan telusuri dan memerlukan dokumen UGM, kapan foto ijhazah membolehkan pakai kacamata.

    “Setelah ditelusuri, yang ada tahun 2020 an. Kalau ini ada, maka ini pasti palsu,” jelasnya.

     “Tidak perlu analisa font, tidak perlu analisi teknologi, in deta analisis, radio karbon sifortin di tingkat analisis,” katanya.

    “itu tidak penting, ini saja kalau kita dapat argumen, dapat dokumen,  kalau saat itu tidak boleh pakai kacamata, ini palsu,” papar Rismon.

     Ia membandingkan, di FT UI, pakaian formal dan tidak berkacamata, pas foto menghadapi ke depan, memakai jas, berdasi tidak menggunakan akseseori kaca mata.  

    “Karena UGM belum tentu terbuka soal itu.   DI UIN Sunan Kalijaga, tahun 2021, kacamata tidak boleh, “ pungkasnya.

    Sementara itu, pihak UGM menyangkal bahwa ijazah Jokowi palsu.

    Ijazah tersebut adalah dokumen asli yang dikeluarkan dari universitas.

    “Perlu diketahui, ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan mengenal baik beliau,” kata Dekan Fakultas Kehutanan, Sigit Sunarta dalam situs UGM.

    “Beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama) beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” kata Sigit. ***

  • Narasi Radikal Terbantahkan, Beliau Patriotik

    Narasi Radikal Terbantahkan, Beliau Patriotik

    GELORA.CO – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (Noel) tak sepakat jika pendakwah Habib Rizieq Syihab disebut sebagai tokoh radikal.

    Pendapat itu ia sampaikan usai silaturahmi dengan Habib Rizieq, di Habib Rizieq Syihab Center di Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (2/4).

    “Jadi ya selama ini narasi-narasi terkait radikalisme dan sebagainya sebetulnya sudah terbantahkan hari ini dengan saya hadir di markas besar FPI. Kita mau mengembalikan bangsa ini, coba sama-sama kita menata bareng ya,” ujarnya.

    “Biar bagaimana pun Habib Rizieq juga patriotik yang harus kita hormati beliau. Selain patriotisme, ulama, ulama besar yang punya tempat tersendiri lah di masyarakatnya,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Noel mengatakan pertemuannya dengan Rizieq atas kehendaknya sendiri. Tidak ada perintah atau pesan khusus dari pihak mana pun.

    “Ini kan open house datang silaturahmi, kan hal yang biasa,” ucapnya.

    “Nggak ada lah masa disuruh-suruh, model kayak saya mana bisa disuruh. Yang bisa memerintah saya pikiran saya dan keyakinan saya,” sambungnya.

    Pada acara itu, Habib Rizieq beberapa kali melontarkan kritik kepada Jokowi di hadapan Noel. Terkait hal itu, Noel mengatakan sebagai hal yang lumrah.

    “Itu karakter Habib Rizieq beliau orang kritis, mau kita larang sikap kritiknya gak boleh dong. Sama halnya saya mengkritik hari ini hal lumrah, jadi jangan orang kritik kita bungkam nggak bisa,” ujar eks Ketua Umum Jokowi Mania itu.

    “Beliau aktivis dengan stylenya sebagai ulama begitu langgamnya, karakter saya juga begini nih. Saya hormati sikap beliau, dan beliau juga menghormati sikap saya, saya sebagai pendukung Jokowi dan beliau anti Jokowi itu biasa. Ada gak kekerasan? Nggak ada kan,” tutupnya. (*)

  • Langkah Positif Redam Dinamika Politik

    Langkah Positif Redam Dinamika Politik

    loading…

    dalam Didit Prabowo dalam acara halalbihalal di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Senin (31/3/2025). Foto/SINDOnews.

    JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) , Eddy Soeparno, memberikan tanggapannya terkait kehadiran putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo , dalam acara halalbihalal di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Senin (31/3/2025).

    Eddy menyambut baik langkah Didit yang bersilaturahmi dengan Megawati, karena menurutnya hal tersebut dapat meredakan ketegangan politik. Ia juga menilai bahwa perbedaan politik akan semakin mencair demi persatuan bangsa.

    Baca juga: 2 Makna Silaturahmi Didit Prabowo ke Mega, SBY, dan Jokowi

    “Inisiatif Mas Didit bertemu Bu Mega menunjukkan bahwa di atas perbedaan dan dinamika politik, pada akhirnya yang menyatukan semua adalah merah putih,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis (3/4/2025).

    Sebagai Wakil Ketua MPR RI, Eddy menilai bahwa momen Lebaran merupakan waktu yang tepat untuk mempererat hubungan politik sekaligus menguatkan keberagaman sebagai kekuatan bangsa.

    Baca juga: Gibran Puji Didit Prabowo Temui Jokowi hingga Megawati: Tokoh yang Bisa Diterima Semua Pihak

    “Momentumnya juga tepat di hari Lebaran untuk meneduhkan dinamika politik sekaligus menjadikan keberagaman sebagai kekuatan,” kata Eddy.

    Lebih lanjut, ia juga menyampaikan dukungannya terhadap komitmen Presiden Prabowo dalam merangkul berbagai elemen bangsa demi mencapai target pembangunan, termasuk pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

    Baca juga: Prabowo Unggah Momen Lebaran Bersama Titiek Soeharto dan Didit Hediprasetyo

    “Jadi bukan soal koalisi atau oposisi, tapi bentuk saling mendukung dalam kebijakan pemerintah yang pro-rakyat dan on the track untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan,” jelasnya.

  • Ijazah Jokowi Dikuliti: Kuping dan Hidung Beda

    Ijazah Jokowi Dikuliti: Kuping dan Hidung Beda

    GELORA.CO – Berbagai kejanggalan terungkap dalam potret fotokopi ijazah dan skripsi Presiden ke-7 RI, Joko Widodo yang beredar di media sosial.

    Warganet Indonesia yang terkenal “ganas” kian banyak menguliti dokumen ijazah Jokowi yang diduga dikeluarkan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan beredar luas.    

    Soal ijazah Jokowi, memang sudah cukup lama jadi perdebatan. Tak sedikit yang meragukan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi dari UGM itu. 

    Belakangan isu keaslian ijazah mantan Presiden Indonesia dua periode ini kembali mencuat ke permukaan.

    Peneliti bidang Kajian Strategis Lingkar Kajian Kota Pekalongan, Hara Nirankara turut menuliskan komentarnya di media sosial X terkait keriuhan ijazah Jokowi. Ia tertarik dengan unggahan akun X, taufan_wae yang diunggah ulang.

    “Bukti yg ada = Lihat Lingkaran & Garis Pink. Kuping & Hidung Beda. Tgl ijasah vs Pngshn Skripsi 5-11-’85 VS 14-11-’85 Pbbng Beda = Skripsi VS Pernyataannya + Media. Judul beda= Skripsi VS pernyataan pbbng Ttd Beda, Nama pbbng hrf Oe VS U,” demikian kalimat @taufan_wae yang diunggah ulang Hara sebagai sumber.

    “Nemu konten tentang ijazah palsu jokowi, yang ini sangat menarik. Tanggal pengesahan skripsi 14/11/1985, tapi tanggal ijazah 5/11/1985. Jadi, apakah ada manipulasi?” tanya Peneliti bidang Kajian Strategis Lingkar Kajian Kota Pekalongan, Hara Nirankara dikutip redaksi dari akun X pribadinya, Kamis, 3 April 2025.

    Dalam unggahan tersebut, dilampirkan tangkapan layar dua foto Jokowi. Foto pertama memperlihatkan foto lama Jokowi yang masih menggunakan kacamata. Sementara foto lain saat Jokowi berstatus sebagai Presiden Indonesia.

    Dua foto tersebut sama-sama dilingkari di bagian telinga yang dinilai berbeda bentuk.

    “(kejanggalan) Kedua soal tanda tangan dan nama sesuai ejaannya,” tulis Hara sembari menautkan kolase foto di dua dokumen berbeda.

    Dalam dokumen skripsi Jokowi dan mahasiswa lain di Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985 yang beredar, ada perbedaan ejaan dosen pembimbing. Di dokumen skripsi Jokowi, tertulis dosen pembimbing Prof. Dr. Ir. Achmad Soemitro. Sementara di dokumen lain ejaannya adalah Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro.

    Kejanggalan ini juga sebelumnya diungkap mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar. Ia menyebut, lembar pengesahan dan sampul skripsi Jokowi menggunakan huruf Times New Roman yang menurutnya belum ada di era tahun 1980-an hingga 1990-an.

    Berkaitan dengan polemik keaslian ijazah Jokowi, UGM sudah bersuara. Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta membantah ijazah mantan orang nomor satu di Indonesia itu palsu.

    “Perlu diketahui ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” tegas Sigit.

    Jokowi sendiri juga telah buka suara soal tudingan ijazah palsu. Menurut Jokowi, tuduhan tersebut fitnah.

    “Fitnah murahan yang diulang-ulang terus. Dari UGM sudah juga menyampaikan. Ini Dekan Fakultas Kehutanan juga secara jelas dan tegas menyampaikan (keaslian ijazahnya). Teman juga banyak sekali yang menyampaikan,” kata Jokowi pada Kamis, 27 Maret 2025 lalu.

  • Prabowo dan Megawati Akan Bertemu usai Lebaran, Apa yang Dibahas?

    Prabowo dan Megawati Akan Bertemu usai Lebaran, Apa yang Dibahas?

    loading…

    Misteri mengenai kapan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri akan bertemu akhirnya mulai terungkap. Foto/SINDOnews.

    JAKARTA – Misteri mengenai kapan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri akan bertemu akhirnya mulai terungkap. Kedua tokoh tersebut sepakat untuk mengadakan pertemuan setelah libur Lebaran tahun ini.

    Kesepakatan ini dikonfirmasi oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, setelah menghadiri acara open house di kediaman Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, pada Rabu, 2 April 2025.

    Baca juga: Puan Ungkap Pesan Megawati untuk Prabowo lewat Didit saat Halalbihalal

    Dasco awalnya menyinggung kunjungan putra Prabowo, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Prabowo, yang bersilaturahmi dengan Megawati pada hari pertama Lebaran. Menurut Dasco, Didit datang untuk menyampaikan salam dan pesan dari ayahnya.

    “Jadi gini, silaturahmi dalam idul Fitri itu kan biasa, bahwa kemudian mas Didit sudah ke Bu Mega sudah ke pak Jokowi. Nah itu tentunya adalah silaturahmi dalam rangka hari raya idul Fitri,” kata Dasco saat menjawab pertanyaan awak media.

    Baca juga: Didit Kunjungi Megawati saat Lebaran, Dasco: Sampaikan Pesan dan Salam Prabowo

    Ia pun menegaskan bahwa kehadiran Didit ke kediaman Megawati dan Jokowi bertujuan untuk menyampaikan salam dari Presiden Prabowo yang saat itu memiliki agenda lain.

    Lebih lanjut, Dasco mengungkapkan bahwa ia juga telah berdiskusi dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, yang merupakan putri Megawati. Percakapan tersebut dilakukan saat keduanya bertemu di rumah Muzani.

    Baca juga: 2 Makna Silaturahmi Didit Prabowo ke Mega, SBY, dan Jokowi

    “Nah itu sama-sama, sepakat, itu secepatnya, secepatnya itu kapan ayo kita tunggu aja. Tadi sudah sempat ngomong dikit-dikit sih sama Mbak Puan,” kata Wakil Ketua DPR RI itu.

    Menanggapi hal ini, Puan membenarkan bahwa rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati telah dijadwalkan setelah Lebaran.

    “Secepatnya. Tidak ada open house, jadi Pak Prabowo pasti ada kesibukan dan Ibu Mega juga tidak ada open house. Jadi setelah lebaran ini setelah libur lebaran pasti ada pertemuan secepatnya,” ungkap Puan yang juga menghadiri open house di rumah Muzani.

    Di kesempatan yang sama, Puan juga mengonfirmasi kedatangan Didit ke rumah Megawati untuk bersilaturahmi. Ia menyebut bahwa dalam pertemuan itu, Megawati menitipkan pesan kepada Prabowo.

    “Ya ibu menyampaikan salam kepada Pak Prabowo semoga sehat selalu, dan semoga setelah lebaran suasana akan semakin baik dan semuanya berjalan dengan baik untuk bangsa dan negara,” tutup Puan.

    (nnz)

  • Dedi Mulyadi Desak Kapolda Jabar Tangkap Kades Klapanunggal yang Minta THR, Mobil Mewah Jadi Sorotan

    Dedi Mulyadi Desak Kapolda Jabar Tangkap Kades Klapanunggal yang Minta THR, Mobil Mewah Jadi Sorotan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendesak Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiayagus menangkap Kepala Desa (Kades) Klapanunggal, Ade Endang Saripudin terkait permintaan THR.

    Aksi Kades Klapanunggal Kabupaten Bogor itu viral setelah meminta THR Rp 165 juta ke perusahaan di wilayahnya.

    Selain itu, mobil mewah Kades Klapanunggal, Ade Endang Saripudin yang akrab disapa Ade Gonon menjadi sorotan. Ia juga ternyata tinggal di sebuah rumah mewah.

    Nama Ade Endang Saripudin viral setelah mengeluarkan surat berisi permintaan THR sebesar Rp 165 juta.

    Surat tersebut berisi kegiatan halal bihalal di kantor Desa Klapanunggal Bogor pada Jumat 21 Maret 2025 

    Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Kapolda Jabar, Irjen Pol Akhmad Wiayagus.

    “Sudah saya sampaikan ke Kapolda Jabar. Kita tunggu beberapa hari ini,” kata Dedi Mulyadi kepada wartawan di rumah Ketua MPR RI AHmad Muzani, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025).

    Menurut Dedi Mulyadi, tindakan Kades Klapanunggal tersebut harus diproses hukum.

    Bahkan, Dedi Mulyadi menyamakan perbuatan Kades Klapanunggal tersebut sama seperti aksi preman di Bekasi.

    “Saya cenderung ya Kades itu sama posisinya dengan preman di Bekasi. Artinya harus ada proses hukum yang dilakukan,” ujar mantan Bupati Purwakarta tersebut.

    Dedi Mulyadi menjelaskan, secara struktural kepala desa di bawah pembinaan dan tanggung jawab bupati.

    “Itu dari sisi pembinaannya, aspek administratifnya karena dia SK-nya dikeluarkan oleh bupati,” ucapnya.

    Dedi Mulyadi menilai Kades Klapanunggal telah mengabaikan surat edaran (SE) yang dikeluarkan Gubernur di mana pejabat tidak boleh meminta atau memberi THR.

    “Dia abai terhadap surat edaran yang dikeluarkan oleh Gubernur Jabar terhadap seluruh daerah di Jabar, baik itu pemerintahan provinsi, BUMN, BUMD, pemerintahan kabupaten/kota sampai pemerintahan desa kan tidak boleh memberi dan menerima (THR),” tegasnya.

    Mobil Mewah Jadi Sorotan

    Kades Klapanunggal Bogor Ade Endang Saripudi ternyata memiliki mobil mewah.

    Ade Gonon memiliki mobil Mitsubishi Pajero Sport Dakar. Tapi diduga mobil mewah Kades Klapanunggal Bogor memakai plat nomor janggal.

    Ternyata, Ade Endang Saripudin memiliki harta mewah.

    Mulai dari rumah hingga mobil. Dilihat dari sejumlah akun Facebook, Ade Gonon memiliki mobil Pajero warna putih.

    Mobil itu juga dipakai Ade Gonon saat kampanye dalam Pilkades 2020 lalu. Tapi ada yang janggal dalam mobil mewah Kades Klapanunggal Bogor.

    Mobil Ade Gonon memakai plat nomor berinisial dirinya, B 160 NON. TribunnewsBogor.com melakukan penelusuran lewat aplikasi Ranmor dan Jaki.

    Pada aplikasi Ranmor, plat nomor mobil Ade Gonon tidak termuat.

    Sedangkan di aplikasi Jaki, plat nomor B 160 NON tersebut tidak tertera soal informasi pajak dan lainnya.

    Walau begitu informasi yang didapat TribunnewsBogor.com belum dikonfirmasi pada Kades Klapanunggal Bogor Ade Endang Saripudin.

    Selain itu, Ade Endang Saripudin ternyata tinggal di sebuah rumah mewah. Ade Endang Saripudin juga ternyata memiliki mobil mewah, Mitsubishi Pajero Sport.

    Bahkan nomor polisi dari mobil tersebut juga merupakan inisial Ade Endang Saripudin.

    Tampak di postingan Facebook Kang Ubed, rumah Ade memiliki pilar warna cokelat, sama dengan pintunya.

    Rumahnya dengan gerbang putih senada dengan warna temboknya. Ade yang karib disapa Gonon tersebut tinggal di rumah dua lantai

    Selain rumah, Kades Gonon juga memiliki mobil Pajero Sport warna putih. Mobil tersebut berplat nomor sesuai dengan namanya, B 160 NON.

    Bukan hanya THR, Kades Klapanunggal Bogor Ade Endang Saripudin juga pernah viral di media sosial gara-gara dicurigai menyunat bantuan sosial (bansos).

    Kades Gonon dicurigai memotong bantuan sosial tunai (BST) pada era Presiden Jokowi.

    Sekelompok ibu-ibu mengaku dana bansos dipotong sampai 50 persen. Kata Tati Herawati, dari yang seharusnya Rp 600 ribu, mereka hanya menerima Rp 300 ribu.

    “Petugas bilang, uang ibu katanya dialihkan Rp 300 ribu, katanya sudah sepakat. Kami keberatan, karena tidak ada pemberitahuan sejak awal,” katanya.

    Kades Ade Endang Saripudin membantah telah menyunat bansos untuk warga.

    Ia justru menuding ada pihak lain yang melakukan hal tersebut.

    Diberitakan sebelumnya, Ade Endang Saripudin menyebar surat permintaan THR ke perusahaan dan pabrik di lingkup wilayah Klapanunggal, Bogor.

    Surat permintaan THR yang ditandatangani Ade tersebut berisikan rencana anggaran THR untuk aparatur desa mencapai Rp165 juta.

    Adapun rinciannya yakni 200 paket bingkisan, 200 amplop THR, 200 paket kain sarung, dan 200 paket konsumsi.

    Selanjutnya, biaya untuk penceramah, pembaca ayat suci Al-Quran, sewa sound system, dan tambahan biaya tak terduga lainnya.

    Terkait kasus ini, Ade Endang Saripudin telah meminta maaf.

    Video permintaan maaf disampaikan Ade setelah surat edaran minta THR yang ditandatanginya itu viral di media sosial.

    Dalam video klarifikasinya, Ade meminta maaf atas kegaduhan yang telah diperbuatnya menjelang hari raya Idul Fitri 1446 H ini.

    “Saya mengaku salah dan memohon maaf kepada para pihak yang kurang berkenan,” kata Ade, Minggu (30/3/2025).

    Ade menjelaskan surat edaran tersebut tidak bersifat memaksa. Untuk langkah selanjutnya, Ade mengaku akan menarik surat edaran minta THR tersebut.

    “Maksud dari surat tersebut hanya bersifat imbauan, mohon kepada para pengusaha untuk menghiraukan yang sudah terlanjur beredar, dan saya akan menarik surat himbauan tersebut,” aku Ade. (Tribunnews.com/TribunnewsBogor)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kalau Ada 3 Model Begini, Republik Bisa Revolusi

    Kalau Ada 3 Model Begini, Republik Bisa Revolusi

    GELORA.CO – Eks Ketua Umum Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer (Noel), silaturahmi ke kediaman pendakwah Habib Rizieq Syihab di Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (2/4).

    Noel yang juga menjabat Wakil Menteri Ketenagakerjaan itu datang ke acara halalbihalal Habib Rizieq bersama para pengikutnya dari Laskar Pembela Islam (LPI).

    Noel sempat menyinggung perbedaan pandangan antara keduanya terhadap sosok Presiden ke-7 Jokowi.

    “Jadi sekali lagi, alhamdulillah, ini saya Immanuel Ebenezer ini memang pendukung Jokowi,” ucap dia.

    “Tapi inilah indahnya perbedaan,” sambungnya.

    Noel lantas memuji Habib Rizieq sebagai tokoh yang dianggapnya besar. Ia pun berseloroh, jika negeri ini memiliki tiga Habib Rizieq, maka akan terjadi revolusi.

    “Ya memang, rencana saya ketemu habib di sini sudah sejak lama, memang belum ketemu momennya, alhamdulillah di momen kemenangan ini dapat berkah yang luar biasa. Bertemu tokoh besar, ini tokoh besar, yang punya karakter yang luar biasa,” ujar Noel.

    “Jadi kalau aja ada 3, nambah 2 model Habib Rizieq, republik ini jadi revolusi, baru 1 saja mulai oleng,” kata Noel disambut tawa para pengikut Habib Rizieq.

    Noel pernah menjabat Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) dan kini menjabat Ketua Umum Prabowo Mania.

    Noel pun membela Habib Rizieq dan umat Islam di seluruh Indonesia. Menurutnya, ada narasi kotor yang ingin menghancurkan citra Islam.

    “Dulu orang bilang Petamburan ini tempatnya teroris, Habib Rizieq ini radikal, tapi saya di sini orang Kristen pendukungnya Jokowi,” ucap dia.

    “Memang ada narasi kotor, narasi besar yang memang ingin menghancurkan umat Islam, kenapa saya bilang begitu? Karena pemilik saham republik ini adalah mayoritas umat Islam,” sambungnya.

    Noel menyebut, kehadirannya hari ini adalah bukti bahwa Habib Rizieq dan pengikutnya tidak lah radikal. Lebih lanjut, ia menegaskan pertemuan ini menjadi bukti perbedaan pandangan antara keduanya terhadap sosok Jokowi bukan lah sebuah masalah.

    “Semoga dengan silaturahmi hari ini dengan Habib Rizieq, saya bangga sekali dengan beliau, beliau punya komitmen dan konsistensi beliau dalam berjuang,” imbuh Noel.

    “Dan itu yang menakutkan, kekuasaan itu takut dengan orang yang punya komitmen, ya, banyak yang berjuang, banyak sekali, tapi beliau teguh dengan jalannya teguh dengan komitmennya,” sambungnya.

    Respons Habib Rizieq

    Sementara Habib Rizieq juga berpandangan yang sama. Meski keduanya memiliki pandangan yang berbeda, namun hal itu tak menjadi masalah.

    “Ini pertemuan luar biasa, saudara bagus yang tadi sudah disampaikan, enggak apa-apa kita berbeda, silakan,” ujar Habib Rizieq.

    Menurut Habib Rizieq, meski berbeda pandangan, mereka memiliki musuh yang sama.

    “Jadi seperti apa? Seperti oligarki busuk, koruptor, ini, kan, musuh kita bersama semua, jangan sampai mereka menggerogoti daripada negara ini. Kemudian kita menjadi terpecah belah dan negara kita hancur, enggak boleh,” ujarnya.

    “Negara kita harus tetap utuh sebagai NKRI,” pungkasnya. (*)

  • Debat Panas Ijazah Jokowi Setelah UGM Bersuara, Yakin Asli?

    Debat Panas Ijazah Jokowi Setelah UGM Bersuara, Yakin Asli?

    GELORA.CO – Polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo dari Universitas Gadjah Mada (UGM) masih berseliweran hingga kini.

    Tak sedikit yang mempertanyakan keaslian ijazah bekas orang nomor satu di Indonesia itu sebagai lulusan Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985 silam.

    Polemik keaslian ijazah Jokowi sempat meredup saat ia masih menjabat sebagai Kepala Negara di periode keduanya. Namun kini kembali nyaring setelah muncul pernyataan alumni Fakultas Teknologi UGM, Rismon Hasiholan Sianipar yang meyakini ijazah S1 Kehutanan Jokowi palsu.

    Argumen Rismon makin ramai setelah dikomentari pakar telematika yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Roy Suryo.

    “Apa yang didalilkan Rismon saat ini identik, sistematis, dan sangat sesuai dengan analisis yang sudah pernah saya sampaikan sekitar lima tahun lalu,” kata Roy Suryo belum lama ini.

    Roy Suryo lalu merujuk unggahannya di akun X @KRMTRoySuryo2 pada 25 Februari 2020 memuat lampiran halaman buku wisuda tahun 1985. 

    Dalam buku tersebut, foto almarhum Hari Mulyono tercantum dengan nama “Jokowi”. Selain itu, Roy Suryo juga mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi yang hingga kini tidak pernah bisa dibuktikan bentuk fisiknya.

    “Fotokopi ijazah Jokowi tidak pernah bisa dibuktikan keasliannya, bahkan bentuk fisik aslinya pun tidak pernah ditunjukkan,” jelas Roy Suryo.

    Di tengah polemik keaslian ijazah Jokowi, UGM sempat buka suara. Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta mengatakan, potret ijazah Jokowi yang sempat beredar di media sosial asli.

    “Perlu diketahui, ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau (Jokowi) mengenal baik, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” tegas Sigit dikutip Minggu, 23 Maret 2025.

    Bahkan Jokowi sendiri telah merespons isu ijazah kelulusannya dari UGM yang disebut palsu. Jokowi menuding, isu tersebut sebagai fitnah murahan.

    “Fitnah murahan yang diulang-ulang terus. Dari UGM sudah juga menyampaikan. Ini Dekan Fakultas Kehutanan juga secara jelas dan tegas menyampaikan (keaslian ijazahnya). Teman juga banyak sekali yang menyampaikan,” kata Jokowi pada Kamis, 27 Maret 2025 lalu.

    Klarifikasi UGM dan Jokowi ini sekaan belum cukup memuaskan publik. Rismon yang cukup lantang mengkritik keaslian ijazah Jokowi ini bahkan menantang Jokowi untuk menunjukkan bukti fisik ijazah keluaran UGM itu.

    Sebab di tengah bergulirnya isu ijazah palsu, Jokowi belum sekalipun pernah menunjukkan fisik ijazahnya kepada publik.

    “Pak Jokowi, jujur lah, jangan berkelit. Saya ingatkan, jujur itu enak tidurnya. Kenapa ijazahnya tidak mau ditunjukkan? Anda 10 tahun jadi presiden, tapi mungkin satu-satunya di dunia yang tidak berani menunjukkan ijazahnya ke publik,” ujar Rismon lewat kanal YouTube belum lama ini.