Tag: Joko Tjandra

  • Daftar 9 Pemilik Mal Mewah di Jakarta, Siapa Saja Mereka?

    Daftar 9 Pemilik Mal Mewah di Jakarta, Siapa Saja Mereka?

    Jakarta

    Jakarta dikenal dengan berbagai pusat perbelanjaan mewah. Mal-mal yang ada tak hanya menawarkan pengalaman belanja dengan merek-merek ternama, tapi juga menjadi pusat hiburan dan kuliner.

    Di balik gemerlap pusat perbelanjaan tersebut, terdapat para pemilik yang memainkan peran besar dalam mengembangkan industri ritel di Indonesia. Siapa saja mereka?

    Daftar Pemilik Mal Mewah di Jakarta

    Mal-mal mewah di Jakarta di antaranya adalah Senayan City, Gandaria City, hingga Plaza Indonesia. Berikut daftar pemilik beberapa mal mewah di Jakarta.

    1. Eka Tjipta Widjaja

    Eka Tjipta Widjaja merupakan pendiri Sinar Mas, salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Sebelum sukses seperti sekarang, Eka sempat menjual biskuit, permen dan barang lainnya dari pintu ke pintu.

    Menurut laman Sinar Mas Land, perusahaan ini memiliki 10.000 hektar bank tanah dan telah mengembangkan banyak hunian di 25 kota di Indonesia dan mancanegara. Eka Tjipta tutup usia pada 26 Januari 2019. Kini Sinar Mas Land dipimpin oleh Muktar Widjaja, sementara bos Sinar Mas Group adalah Franky Oesman Widjaja.

    Adapun beberapa mal di daerah Jakarta yang dimiliki Sinar Mas Land adalah:

    Plaza IndonesiaLiving WorldFX Sudirman.

    2. Trihatma Kusuma Haliman

    Trihatma Kusuma Haliman adalah pemilik Agung Podomoro Land. Menurut laman Agung Podomoro, Trihatma bergabung perusahaan ini sejak tahun 1973.

    Di bawah besutan beliau, Agung Podomoro Group sukses melalui badai krisis dan bertumbuh pesat. Kini Podomoro Group dikenal sebagai developer properti terbesar di Indonesia.

    Beberapa mal mewah di bawah Agung Podomoro Group yaitu:

    Senayan CityCentral ParkNeo SohoThamrin CityKalibata CityKuningan City.

    3. Sutjipto Nagaria

    Sutjipto Nagaria adalah pemilik PT Summarecon Agung Tbk. Menurut laman resmi Summarecon, Soetjipto mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 1975. Kini dia menjabat sebagai Komisaris Utama PT Summarecon Agung Tbk.

    Namanya pernah masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2015. Ketika itu, total kekayaannya mencapai USD 400 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun (kurs Rp 16.320).

    Beberapa mall summarecon tersebar di Jakarta, Bekasi, hingga Tangerang. Summarecon Kelapa Gading adalah yang berlokasi di Jakarta, tepatnya di Jakarta Utara.

    4. Eka Tjandranegara

    Eka Tjandra negara bersama 3 saudaranya Tjandra Kusuma, Gunawan Tjandra, dan Djoko Tjandra merupakan pemilik Mulia Group. Pada tahun 1996, Mulia Group melalui induk perusahaannya PT Mulia Intipelangi meresmikan Mal Taman Anggrek.

    Mal Taman Anggrek merupakan salah satu mal besar dan mewah di Jakarta. Luasnya sekitar 360.000 meter persegi.

    5. Tan Kian

    Tan Kian merupakan pengusaha Indonesia yang memimpin PT Dua Mutiara. Menurut lama Jakarta Property Institute, Tan Kian adalah pemilik Mal Pacific Place beserta bisnis hotel mewah di Jakarta seperti Ritz Carlton Mega Kuningan dan JW Marriot Hotel.

    Pacific Place sendiri terhubung dengan The Ritz-Carlton Hotel, The Ritz Carlton Residence, dan One Pacific Place Office. Mal mewah ini terkenal dengan produk high end fashion brand seperti Hermes, Guess, hingga Louis Vuitton.

    6. Murdaya Poo

    Murdaya Poo adalah pendiri PT Metropolitan Kentjana Tbk yang mengembangkan Pondok Indah Mall. Beliau mendirikan perusahaan tersebut pada 29 Maret 1972.

    Sebelum menjadi konglomerat, Murdaya Poo pernah menjual koran sampai berusia 26 tahun. Dia kemudian mencoba bisnis di bidang properti hingga akhirnya mendirikan Pondok Indah sebagai properti pertama perusahaan.

    Pondok Indah Mall sendiri menjadi berlokasi di kawasan perumahan elit. Kini ada 3 bangunan mall mewah yang dimiliki, yaitu PIM 1, PIM 2, dan PIM 3.

    7. Alexander Tedja

    Alexander Tedja adalah pemilik perusahaan kelas kakap Pakuwon Group. Menurut laman resmi Pakuwon, Alexander membangun perusahaan ini ada 20 September 1982.

    Hingga kini, Pakuwon menjadi salah satu pengembang real estate di Indonesia berskala besar yang meliputi pusat perbelanjaan, hotel hingga perkantoran. Beberapa mal di Jakarta di bawah Pakuwon Group yaitu:

    Gandaria City MallKota Kasablanka MallPlaza Blok M.

    8. Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono

    Hartono bersaudara, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono merupakan milik Djarum Group. Perusahaan rokok terbesar keempat di Indonesia ini menaungi salah satu mal besar di Jakarta, yaitu Grand Indonesia.

    Menurut situs resmi perusahaan, Grand Indonesia dikelola oleh PT Grand Indonesia yang berada di bawah Djarum Group. Dibuka pertama kali untuk umum pada tahun 2007. Mal ini terdiri dari East Mall dan West Mall yang dihubungkan dengan skybridge.

    9. Mochtar Riady & Family

    Mochtar Riady adalah pendiri perusahaan besar di Indonesia, Lippo Group. Kini Lippo Group dijalankan oleh anak-anaknya, yaitu James Riady dan Stephen Riady.

    Berbagai bisnis properti yang dimiliki yaitu mulai dari mal hingga apartemen. Tak hanya bergerak di sektor real estat, tapi juga di sektor ritel, kesehatan, hingga pendidikan. Beberapa mal mewah di bawah Lippo Group di antaranya adalah Lippo Mall Kemang dan Lippo Mall Puri.

    (elk/row)

  • Profil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Sebut Anti Kritik dan Bantah Suruh Sukatani Minta Maaf – Halaman all

    Profil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Sebut Anti Kritik dan Bantah Suruh Sukatani Minta Maaf – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa institusi Polri tidak anti kritik terkait dengan polemik lagu band punk Sukatani yang berjudul Bayar Bayar Bayar.

    Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga membantah menyuruh band Sukatani meminta maaf kepadanya dan juga terhadap institusi Polri.

    Ia menerangkan bahwa kritikan merupakan masukkan untuk dilakukannya evaluasi dan perbaikan, sehingga pihaknya harus legowo dalam menerima suatu kritikan.

    “Polri tidak anti kritik,” kata Listyo Sigit Prabowo dalam keterangannya, Jumat (21/2/2025).

    Sigit juga menyampaikan bahwa Polri akan terus berbenah untuk melakukan perbaikan.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Dok. Polri)

    Langkah yang diambil mulai dari memberikan punishment kepada anggota polisi yang melanggar hingga memberikan rewards kepada naggota yang baik dan berprestasi.

    “Itu merupakan upaya dan komitmen Polri terus melakukan perbaikan dan evaluasi terhadap kekurangan dan tentunya itu menjadi upaya yang terus kami lakukan,” pungkasnya.

    Sebelumnya, band Sukatani menyampaikan permintaan maafnya kepada Kapolri dan jajarannya di Polri atas lagu Bayar Bayar Bayar yang di dalam liriknya terdapat penggalan kata ‘bayar polisi’ melalui Instagram, Kamis (20/2/2025).

    Selain meminta maaf, personel band Sukatani juga memutuskan mencabut lagu tersebut dari peredaran dan meminta semua pihak yang pernah mengunggah petikan lagu Bayar Bayar Bayar untuk menghapusnya dan tidak menyebarluaskan lagi.

    “Memohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan Institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul lagu Bayar Bayar Bayar yang liriknya ‘Bayar Polisi’ yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial,” kata Sukatani.

    Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah Pati Polri yang mengemban jabatan yang paling tinggi di Polri, yakni sebagai Kapolri.

    Jenderal bintang empat itu sudah mengisi kursi jabatan sebagai Kapolri sejak 21 Januari 2021.

    Kala itu, menggantikan posisi Jenderal Polisi Idham Azis.

    Menariknya, Sigit merupakan Kapolri termuda kedua saat ia dilantik, dengan usia 51 tahun 267 hari.

    Dalam kariernya Di Polri, Listyo Sigit Prabowo juga pernah menduduki posisi jabatan sebagai Kapolres Sukoharjo, Kapolresta Surakarta, Kapolda Banten, Kadiv Propam Polri, hingga Kabareskrim Polri.

    Menilik kehidupan pribadinya, Listyo Sigit Prabowo lahir di Ambon, Maluku, pada tanggal 5 Mei 1969.

    Ia memiliki istri yang bernama Juliati Sapta Dewi Magdalena dan menganut agama Kristen Protestan.

    Itu menjadikannya Kapolri yang beragama Kristen Protestan kedua dalam sejarah setelah Widodo Budidarmo.

    Sigit dan Juliati dikaruniai 3 orang anak yang salah satunya bernama Cornelius Krshna Satya Patria Wardhana.

    Ayah Jenderal Listyo Sigit Prabowo yakni bernama Mayor Adm (Purn) Sutrisno, sedangkan ibunya bernama Hendrina Hitijahubessy.

    Rekam jejak Sigit di Polri pun juga tak main-main.

    Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991.

    Di Akpol, ia satu angkatan dengan peraih Adhi Makayasa, Komjen Pol Wahyu Widada.

    Pelbagai jabatan strategis di Polri pun juga sudah pernah ia emban.

    Listyo Sigit Prabowo tercatat memulai kariernya sebagai Pamapta Polres Metro Tangerang pada tahun 1991.

    Setelah itu, jenderal asal Ambon ini sempat menduduki posisi sebagai Kanit II Satreskrim Polres Metro Tangerang (1993), Danton Taruna Akpol, Danpi Taruna Akpol, Kabag Ops Polres Metro Tangerang (1998), Kapolsek Duren Sawit (1999), dan Kapolsek Tambora (2003).

    Sigit juga sempat mengisi kursi jabatan sebagai Kasat Intelkam Polres Metro Jakarta Barat (2005), Kabag Dalpers Ropers Polda Metro Jaya, Kapolres Pati (2009), Kapolres Sukoharjo (2010), Wakapolrestabes Semarang, dan Kapolres Kota Surakarta (2011).

    Karier Listyo Sigit makin moncer setelah ia didapuk menjadi Kasubdit II Dirtipidum Bareskrim Polri pada tahun 2012.

    Pada tahun 2013, ia ditunjuk untuk menjabat sebagai Dirreskrimum Polda Sultra.

    Satu tahun kemudian, Sigit dipercaya untuk menjadi Ajudan Presiden RI Joko Widodo.

    Pada tahun 2016, Listyo Sigit kemudian diangkat sebagai Kapolda Banten.

    Tak lama setelah itu, ia kemudian diamanahkan untuk menjabat sebagai Kadiv Propam Polri pada tahun 2018.

    Pada tahun 2019, Listyo Sigit Prabowo dipercaya menjadi Kabareskrim Polri.

    Selama menjabat sebagai Kabareskrim, Sigit pernah menangani kasus besar, yakni menangkap buronan kasus korupsi kelas kakap, Djoko Tjandra.

    Baru setelah itu pada tahun 2021, Listyo Sigit Prabowo diangkat menjadi Kapolri.

    Harta kekayaan

    Jenderal Listyo Sigit Prabowo tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp13,1 miliar.

    Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK yang dilaporkannya pada tanggal 30 Maret 2024.

    Berikut daftar lengkap rincian harta kekayaan milik Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    I. DATA HARTA

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 6.150.000.000

    1. Tanah dan Bangunan Seluas 275 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA SEMARANG , HASIL SENDIRI Rp. 1.650.000.000

    2. Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/58 m2 di KAB / KOTA KOTA TANGERANG , HASIL SENDIRI Rp. 1.000.000.000

    3. Tanah dan Bangunan Seluas 205 m2/180 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI Rp. 3.500.000.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 670.000.000

    1. MOBIL, TOYOTA FORTUNER Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp. 320.000.000

    2. MOBIL, SUV FORTUNER Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 975.000.000

    D. SURAT BERHARGA Rp. —-

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 5.337.178.264

    F. HARTA LAINNYA Rp. —-

    Sub Total Rp. 13.132.178.264

    II. HUTANG Rp. —-

    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 13.132.178.264

    (Tribunnews.com/Rakli/Abdi Ryanda Shakti)

  • Koalisi Sipil Kritik Wacana Penambahan Kewenangan Penegak Hukum dan Militer

    Koalisi Sipil Kritik Wacana Penambahan Kewenangan Penegak Hukum dan Militer

    loading…

    Koalisi masyarakat sipil mengkritik wacana penambahan kewenangan lembaga penegak hukum serta militer melalui RUU Polri, Kejaksaan, dan TNI. Ilustrasi/Dok. SINDOnews

    JAKARTAKoalisi masyarakat sipil mengkritik wacana penambahan kewenangan lembaga penegak hukum serta militer melalui revisi undang-undang (RUU) Polri, Kejaksaan, dan TNI. Mereka menilai rencana penambahan kewenangan saat ini sangat keliru.

    Koalisi sipil terdiri dari PBHI, Imparsial, Elsam, HRWG, Walhi, Centra Initiative, Koalisi Perempuan Indonesia, Setara Institute dan BEM SI Kerakyatan. Ketua PBHI Julius Ibrani mengatakan dengan kewenangan yang ada saat ini, ketiga lembaga itu justru seringkali melakukan penyimpangan seperti korupsi dan kekerasan.

    “Alih-alih melakukan pembenahan dengan memperkuat pengawasan, lembaga-lembaga tersebut di atas justru terlihat tengah berlomba-lomba untuk menambah kewenangannya,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (9/2/2025).

    Ia mencontohkan Kejaksaan Agung sempat dihebohkan Jaksa Pinangki Sirna Malasari yang menerima suap Rp8,1 miliar dari buronan kasus korupsi Bank Bali, Djoko Tjandra. Sementara itu, sejumlah anggota TNI juga terlibat dalam aksi korupsi pada jabatan sipil seperti kasus yang menyeret mantan Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsdya Henri Alfiandi.

    Di sisi lain, Polri yang merupakan lembaga penegak hukum juga dinodai dengan kasus pemerasan yang menyasar sejumlah warga negara Malaysia konser DWP di JIExpo Kemayoran beberapa waktu lalu. Julius khawatir apabila ketiga RUU itu disahkan hanya akan menambah daftar panjang penyalahgunaan wewenang.

    Di sisi lain, kata dia, penambahan kewenangan itu juga bisa membahayakan iklim penegakan hukum dan demokrasi di Indonesia. Apalagi jika dimanfaatkan untuk kepentingan politik.

    “Yang kita butuhkan saat ini adalah membangun akuntabilitas dan transparansi. Salah satu cara memperkuat lembaga lembaga independen yang ada untuk mengawasai mereka,” tuturnya.

    Sementara itu, Julius mengatakan berdasarkan Indeks Rule of Law 2024 yang dirilis World Justice Project (WJP), Indonesia berada di peringkat ke 68. Posisi ini justru menurun dari tahun sebelumnya yang berada di urutan 66 atau mengalami penurunan 0,53 poin.

    Ia menegaskan evaluasi sistem pengawasan internal lembaga penegak hukum dan militer menjadi penting. Hal ini lantaran selama ini cenderung melanggengkan praktik impunitas.

    ”Pengawasan internal yang lemah dapat berdampak pada pembiaran atau pelanggaran hukuman terhadap aksi-aksi pelanggaran pidana yang dilakukan oleh anggota penegak hukum dan militer,” jelasnya.

    Sejalan dengan itu, pemerintah dan DPR harus menguatkan lembaga pengawas eksternal seperti Komisi Yudisial, Komisi Kejaksaan, Komisi Kepolisian Nasional, Komnas HAM, hingga Komnas Perempuan. “Perlu dipastikan bahwa lembaga pengawas eksternal ini dapat bekerja secara efektif yang dilengkapi dengan kewenangan yang memadai dan sumberdaya yang cukup,” imbuhnya.

    Julius menegaskan reformasi penegakan hukum tidak dapat dilakukan dengan menambah kewenangan, tetapi dengan membangun akuntabilitas dengan memperkuat lembaga pengawas independen. “Kami mendesak pada DPR dan pemerintah untuk menghentikan dan menolak pembahasan RUU Polri, RUU Kejaksaan dan RUU TNI,” tegasnya.

    (poe)

  • Indonesia Teken Kerjasama Stem Cell dengan 2 Universitas Italia – Halaman all

    Indonesia Teken Kerjasama Stem Cell dengan 2 Universitas Italia – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dunia kedokteran Indonesia membuat terobosan baru di bidang stem cell dengan membangun kolaborasi dengan 2 universitas besar di Italia: Università degli Studi “G.d’Annunzio” CHIETI-Pescara Itali  dan Leonardo Da Vinci University Roma.

    Kerjasama tersebut dijalin melalui penandatanganan nota kesepahaman oleh pakar stem cell Prof. Dr. Deby Vinski, MSc, PhD, dari Celltech Stem Cell Centre Indonesia dengan 2 universitas tersebut.

    MoU ini mencakup riset inovatif di bidang stem cell, teknologi organ printing, serta terapi genetik dan acara penandatanganan dihadiri sejumlah tokoh terkemuka di bidang stem cell.

    Diantaranya, Prof. Dr. Svetlana Trofimova, Sekjen WOCPM Paris, Prof. Liborio Stupia, Rektor Danuncio Universitas Chieti, dan Prof. Sergio Caputi, Rektor Universitas Leonardo Da Vinci Roma. Prof. Deby didampingi tim pakar seperti Prof. Bruna Sinjari, Prof. Alexander Trofimov, Prof. Vincenzo De Laurenzi, serta Nancy Pada, SE, Direktur PR Celltech Vinski Tower International.

    Prof Deby Vinski menjelaskan, kerja sama ini menandai langkah maju dalam pengembangan teknologi cetak organ berbasis stem cell pasien.

    “Kerjasama ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi penderita kanker, gagal ginjal, jantung, maupun liver tanpa memerlukan transplantasi donor berisiko tinggi,” ujarnya dikutip Jumat, 6 Desember 2024.

    Dalam kunjungannya ke laboratorium canggih di Italia, Prof. Deby memuji kecanggihan teknologi dan tim profesor berkaliber internasional yang terlibat.

    Dia menambahkan, kolaborasi ini tidak hanya membawa manfaat medis, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat riset kesehatan global.

    Di Indonesia, Prof. Deby telah memiliki laboratorium organ printing terakreditasi dan menjadi Centre of Excellence Asia Pasifik untuk validasi stem cell. Lab ini diakui oleh Bechten Dickinson USA.

    Dia menambahkan, kerja sama ini membuka peluang pelatihan tim dokter antara Italia dan Indonesia, memperkuat kompetensi SDM dalam teknologi mutakhir.

    Prof. Deby, yang juga Presiden World Council of Stem Cell di Jenewa dan WOCPM Paris, berharap Indonesia dapat menjadi pusat health tourism dunia, dengan teknologi stem cell dan organ printing sebagai daya tarik utama.

    Sejumlah tokoh di Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi stem cell ini diantaranya mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Surya Paloh, Hotman Paris, Joko Tjandra, serta Ustazah Oki Setiana Dewi.