Tag: Joko Purnomo

  • Truk Selip Hindari Motor di Ngariboyo Magetan, Seorang Pengendara Perempuan Kritis

    Truk Selip Hindari Motor di Ngariboyo Magetan, Seorang Pengendara Perempuan Kritis

    Magetan (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Madiun–Magetan, tepatnya di Desa Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jumat (31/10/2025).

    Sebuah truk boks bernopol AG 8673 EK yang dikendarai Ipung Joko Purnomo (36) warga Desa Sangen, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun selip hingga masuk ke area persawahan.

    Truk tersebut telah berusaha menghindari motor AE 4257 OU yang dikendarai Yulia Rahmawati (52), warga Desa Sawojajar, Kecamatan Takeran, Magetan. Akibat insiden tersebut, pengendara motor mengalami luka parah dan dilaporkan dalam kondisi kritis.

    Saksi mata, Susilo, petugas SPBU Mojopurno, mengatakan saat tiba di lokasi truk sudah dalam posisi terperosok ke sawah, sementara korban tergeletak di dekat kendaraan.

    “Keadaannya sudah di sawah dan korban di sampingnya. Katanya selip, kecepatan tinggi. Ibu-ibu itu sudah enggak sadar, cuma tangan kirinya yang masih bergerak,” jelasnya.

    Susilo menuturkan, jarak antara motor dan truk sekitar dua hingga tiga meter. Motor korban ditemukan di sisi barat jalan, sedangkan truk berada di bawah pohon pisang di tepi sawah.
    “Kemungkinan korban terseret juga, soalnya posisi motor dan truk sudah berpencar,” tambahnya.

    Sementara itu, Anas, kernet truk, mengaku kendaraan yang membawa muatan tepung itu melaju dari arah timur menuju barat. Saat bersamaan, motor korban datang dari arah berlawanan. “Truk selip waktu menghindari motor. Kondisi jalan agak licin,” ungkapnya.

    Ia menyebutkan, dalam truk terdapat tiga orang. Sopir sempat mengalami luka ringan di bagian kepala namun berhasil keluar sendiri dari kabin. Warga sekitar menyebut ruas jalan tersebut memang kerap terjadi kecelakaan, terutama saat hujan dan kondisi jalan licin.

    Hingga berita ini diturunkan, korban telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis intensif, sementara petugas kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara guna memastikan penyebab pasti kecelakaan. [fiq/suf]

  • Wali Kota Kediri Salurkan Bantuan pada 26 Ribu Warga Pra Sejahtera

    Wali Kota Kediri Salurkan Bantuan pada 26 Ribu Warga Pra Sejahtera

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menyalurkan bantuan pangan berupa beras dan minyak goreng kepada warga pra sejahtera di Kelurahan Kemasan, Kamis (30/10/2025). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Launching Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang digelar serentak di seluruh Indonesia dan dipusatkan di Sorong, Papua.

    Dalam penyaluran kali ini, Pemerintah Kota Kediri bekerja sama dengan Perum Bulog Cabang Kediri untuk mendistribusikan bantuan kepada 218 penerima bantuan pangan (PBP) di Kelurahan Kemasan. Setiap penerima memperoleh dua karung beras total 20 kilogram dan empat liter minyak goreng sebagai alokasi bantuan bulan Oktober dan November 2025.

    Wali Kota Kediri menjelaskan bahwa total penerima bantuan pangan di Kota Kediri mencapai 26.451 orang, sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTSEN) Kementerian Sosial. Jumlah ini sedikit menurun dibanding periode Juni–Juli 2025 yang mencapai 26.830 penerima.

    “Jadi memang ini bantuan pangan ini, pembagiannya dilakukan serentak, sehingga masing-masing warga yang tergolong dalam DTSEN desil 1-5 akan mendapat bantuan berupa beras 20 kg dan minyak goreng 4 liter. Nantinya bantuan ini akan terdistribusi hingga akhir November 2025,” terang Mbak Wali.

    Dalam kesempatan tersebut, Vinanda Prameswati juga menyampaikan apresiasi kepada Perum Bulog dan seluruh pihak yang terlibat. Ia mengingatkan masyarakat agar menggunakan bantuan pangan tersebut dengan bijak dan tidak menjualnya.

    “Pesan saya untuk masyarakat yang menerima bantuan, gunakan bantuan pangan ini semaksimal mungkin. Harapannya bantuan pangan ini tidak dijual melainkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” pesan Wali Kota Kediri.

    Salah satu penerima bantuan, Ipung Winingsih, warga Kelurahan Kemasan, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Pemerintah Kota Kediri. Bantuan berupa beras dan minyak goreng tersebut dinilainya sangat membantu kebutuhan rumah tangganya. “Terima kasih Mbak Wali bantuan beras dan minyak goreng ini. Sangat bermanfaat bagi saya untuk membantu kebutuhan pangan sehari-hari,” jelasnya.

    Program bantuan pangan ini diharapkan mampu meringankan beban ekonomi masyarakat pra sejahtera sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal. Kegiatan penyaluran turut dihadiri Kepala Perum Bulog Cabang Kediri Harisun, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hery Purnomo, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Un Ahmad Nurdin, Kepala Dinas Sosial Imam Muttakin, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Bambang Tri Lasmono, Lurah Kemasan Joko Purnomo, serta warga penerima manfaat. [nm/but]

  • Jurnalis di Subang Dikeroyok saat Liput Perusahaan Ayam Petelur, 5 Orang Terancam Penjara 7 Tahun – Halaman all

    Jurnalis di Subang Dikeroyok saat Liput Perusahaan Ayam Petelur, 5 Orang Terancam Penjara 7 Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang jurnalis di Subang, Jawa Barat dikeroyok sejumlah orang saat sedang melakukan liputan.

    Jurnalis bernama Hadi Hardian (46) tersebut dikeroyok sejumlah orang saat meminta konfirmasi terkait perizinan perusahaan ayam petelur CV Indah Mulya Mandiri, Rabu (8/4/2025).

    Pihak kepolisian lantas menangkap lima pelaku pengeroyokan.

    Kasat Reskrim Polres Subang, AKP Bagus Panuntun menuturkan bahwa para pelaku diamankan dua jam setelah kejadian.

    “Kasus viralnya pengeroyokan terhadap seorang jurnalis di Subang ini berawal saat korban, Hadi Hardian (46) melakukan peliputan untuk meminta konfirmasi terkait perizinan perusahaan ayam petelur CV Indah Mulya Mandiri di Desa Sukahurip, Kecamatan Cijambe, pada Rabu (8/4/2025) sekitar pukul 13.00 WIB,” katanya.

    Dikutip dari TribunJabar.id, korban sebelumnya sempat diterima baik oleh pemilik perusahaan, WH.

    “Pihak pemilik perusahaan WH sempat memberikan keterangan terkait perizinan dan sempat menunjukkan papan yang berisikan keterangan perizinan,” katanya.

    Namun, saat menunjukkan papan perizinan, para tersangka tersulut emosi.

    Mereka emosi karena sehari sebelumnya, korban datang ke TKP dan mengambil foto serta video tanpa izin hingga sempat dilarang.

    “Itulah yang membuat akhirnya cekcok dengan para pekerja kandang hingga akhirnya terjadi pengeroyokan terhadap korban sekitar pukul 13.30 WIB, Rabu(8/4/2025),” ungkapnya.

    Korban pun dikeroyok hingga luka-luka di sejumlah bagian tubuhnya.

    “Korban mengalami luka memar di bagian wajar, terutama hidung hingga mengeluarkan darah, dan juga mengalami pemukulan dibagian punggung dan dada,”

    “Korban mengalami pemukulan oleh para tersangka murni menggunakan tangan kosong, tak ada yang menggunakan benda tajam. Saat ini korban masih menjalani perawatan di RSUD Subang,” imbuhnya.

    Kini, para pelaku yang berinisial AM (21), AW (42), CB (30), MR (27), dan SM (20), terancam hukuman tujuh tahun penjara.

    “Ke 5 pelaku terancam Pasal 170 KUHP dengan ancaman pidana penjara maksimal 7 tahun,” ucapnya.

    Rumah Jurnalis di Langkat Dilempar Bom Molotov

    Sebelumnya, kasus kekerasan terhadap jurnalis juga terjadi di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

    Rumah wartawan Detiknewstv.com bernama Joko Purnomo (48) dilempar molotov oleh orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Besitang, Gang Musala, Alur Dua Baru, Kecamatan Sei Lepan, Jumat (11/4/2025) dini hari tadi.

    Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis Sumatera Utara (KKJ Sumut), Array A Argus pun mengecam tindakan ini.

    Ia menuturkan, sebelum aksi pengancaman ini, korban sempat memberitakan maraknya narkoba di Kabupaten Langkat.

    “Menurut keterangan korban kepada KKJ Sumut, sebelum aksi teror terjadi, ia sempat memberitakan maraknya narkoba di Kabupaten Langkat,” ujarnya, dikutip dari TribunMedan.com.

    Array menuturkan, total ada 15 bandar narkoba yang sempat korban beritakan sejak sebelum Bulan Ramadan.

    “Ada sekitar 15 bandar narkoba yang sempat ia beritakan. Joko mengatakan, pemberitaan sudah dilakukan sejak sebelum bulan Ramadhan hingga saat ini,” lanjut Array.

    Korban pun curiga bahwa tindakan ini dilakukan oleh bandar narkoba yang merasa terganggu.

    “Ia curiga, bahwa aksi teror yang dialaminya ini lantaran ada bandar narkoba yang merasa terganggu dengan pemberitaannya itu,” ujar Kordinator KKJ Sumut, Array A Argus. 

    Ia pun meminta penegak hukum untuk tegas dalam menangani kasus Joko ini.

    “KKJ Sumut mengimbau kepada semua jurnalis atau wartawan untuk bekerja secara profesional.”

    “KKJ Sumut tidak mentolerir sikap atau perbuatan oknum jurnalis atau wartawan yang menyalahgunakan profesi untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” kata Array. 

    Array juga menuturkan, apabila ada masyarakat yang tak berkenan dengan pemberitaan, maka bisa menyelesaikan dengan cara yang telah diatur di UU Pers.

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Ahya Nurdin)(TribunMedan.com, Muhammad Anil Rasyid)

  • Ada Pesan Misterius sebelum Rumah Wartawan di Langkat Dilempar Bom Molotov – Halaman all

    Ada Pesan Misterius sebelum Rumah Wartawan di Langkat Dilempar Bom Molotov – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rumah wartawan Detiknewstv.com bernama Joko Purnomo (48) dilempar molotov oleh orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Besitang, Gang Musala, Alur Dua Baru, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat (11/4/2025) dini hari tadi.

    Sebelum terjadi pelemparan, jurnalis ini mengaku mendapatkan pesan WhatsApp yang dikirim oleh OTK.

    “Sebelum kejadian pelemparan bom molotov ini, ada yang WhatsApp tapi saya gak kenal,”

    “Katanya ‘Kau kirim berita itu ke Polres (Langkat) ya?’,” ujar Joko, Sabtu (12/4/2025).

    Kepada TribunMedan.com, ia mengatakan bahwa dirinya mengkonfirmasi Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo soal nama-nama bandar narkoba yang ada di Kabupaten Langkat.

    “Setelah saya mengkonfirmasi Kapolres, beberapa menit kemudian masuk WA tak dikenal itu,” ucap Joko. 

    Ia pun mengaku kecewa karena peredaran narkoba di Langkat tak ada tindakan hukum yang pasti.

    Terlebih, saat ia melakukan konfirmasi justru mendapatkan pesan teror.

    “Saya kecewa, sampai saat ini peredaran sabu di Kabupaten Langkat sangat berkembang pesat tanpa ada tindakan hukum yang pasti,”

    “Dan yang paling kecewanya, saya memberikan informasi atau mengkonfirmasi nama-nama bandar narkoba, malah saya mendapat teror dari nomor WA yang tak dikenal,” sambungnya.

    Selain itu, Joko mengatakan bahwa tetangganya melihat ada sebuah mobil hitam yang berhenti di dekat rumahnya.

    “Saat pelemparan bom molotov ke rumah, tetangga saya namanya Pak Ipul ada melihat satu unit mobil warna hitam ada berhenti di simpang mau masuk ke gang rumah saya,”

    “Begitu tetangga saya membuka pintu, mobil itu pergi dengan kecepatan tinggi,” ujar Joko. 

    Joko menceritakan, ada dua titik di rumahnya yang dilempar bom molotov.

    Pertama di jendela kamar anaknya dan di jendela kamarnya.

    Sementara itu, Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan soal adanya intimidasi terhadap wartawan ini.

    “Termasuk apabila masyarakat melaporkan peristiwa seperti yang disebutkan (peredaran narkoba), kami Polri akan menindaklanjuti laporan itu,”

    “Saya sudah tekankan kepada penyidik untuk menangani kasus tersebut secara profesional, prosedural, proporsional, legalitas, legitimasi, transparan, dan akuntabel,” kata David. 

    Sebelumnya, Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis Sumatera Utara (KKJ Sumut), Array A Argus pun mengecam tindakan ini.

    Ia menuturkan, sebelum aksi pengancaman ini, korban sempat memberitakan maraknya narkoba di Kabupaten Langkat.

    “Menurut keterangan korban kepada KKJ Sumut, sebelum aksi teror terjadi, ia sempat memberitakan maraknya narkoba di Kabupaten Langkat,” ujarnya, dikutip dari TribunMedan.com.

    Array menuturkan, total ada 15 bandar narkoba yang sempat korban beritakan sejak sebelum Bulan Ramadan.

    “Ada sekitar 15 bandar narkoba yang sempat ia beritakan. Joko mengatakan, pemberitaan sudah dilakukan sejak sebelum bulan Ramadhan hingga saat ini,” lanjut Array.

    Korban kepada KKJ Sumut pun curiga bahwa tindakan ini dilakukan oleh bandar narkoba yang merasa terganggu.

    “Ia curiga, bahwa aksi teror yang dialaminya ini lantaran ada bandar narkoba yang merasa terganggu dengan pemberitaannya itu,” ujar Kordinator KKJ Sumut, Array A Argus. 

    Ia pun meminta penegak hukum untuk tegas dalam menangani kasus Joko ini.

    “KKJ Sumut mengimbau kepada semua jurnalis atau wartawan untuk bekerja secara profesional,”

    “KKJ Sumut tidak mentolerir sikap atau perbuatan oknum jurnalis atau wartawan yang menyalahgunakan profesi untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” kata Array. 

    Array juga menuturkan, apabila ada masyarakat yang tak berkenan dengan pemberitaan, maka bisa menyelesaikan dengan cara yang telah diatur di UU Pers.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Wartawan di Langkat Sebut Sempat Terima WA Gelap sebelum Rumahnya Dilempar Bom Molotov

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunMedan.com, Muhammad Anil Rasyid)

  • Ada Pesan Misterius sebelum Rumah Wartawan di Langkat Dilempar Bom Molotov – Halaman all

    Sebelum Rumahnya Dilempar Molotov, Wartawan di Sumut Terima WA dari OTK, Diduga soal Liputan Narkoba – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Biro (Kabiro) detiknewstv.com, Joko Purnomo mengaku menerima pesan via WhatsApp dari orang tak dikenal (OTK) sebelum insiden pelemparan bom molotov ke rumahnya yang berada di Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat (11/4/2025) dini hari kemarin.

    Dikutip dari Tribun Medan, Joko mengaku pesan misterius itu diterimanya sebelum pelemparan bom molotov terjadi.

    Dia menduga pesan itu dikirimkan kepadanya berkaitan dengan peliputan investigasi terkait kasus peredaran narkoba di Kabupaten Langkat.

    Joko mengatakan isi pesan itu mengaitkan soal dirinya dengan Polres Langkat.

    “Sebelum kejadian pelemparan bom molotov ini, ada yang WhatsApp tapi saya gak kenal. Katanya ‘Kau kirim berita itu ke Polres (Langkat) ya’,” ujar Joko, Sabtu (12/4/2025). 

    Joko mengakui sempat mengirim daftar nama bandar narkoba ke Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo sebelum insiden terjadi.

    “Setelah saya mengkonfirmasi Kapolres, beberapa menit kemudian masuk WA tak dikenal itu,” ucap Joko. 

    Selain pesan dari OTK, Joko juga menyebut ada tetangganya sempat melihat mobil berwarna hitam yang mencurigakan dan terparkir di persimpangan jalan tak jauh dari rumahnya.

    Dia mengatakan mobil itu berada di sekitar lokasi saat insiden pelemparan bom molotov terjadi.

    Namun, kata Joko, saat tetangganya itu keluar dari rumah, mobil tersebut langsung pergi.

    “Saat pelemparan bom molotov ke rumah, tetangga saya namanya Pak Ipul ada melihat satu unit mobil warna hitam ada berhenti disimpang mau masuk ke gang rumah saya. Begitu tetangga saya membuka pintu, mobil itu pergi dengan kecepatan tinggi,” ujar Joko. 

    Lebih lanjut, Joko mengatakan ada dua titik yang diincar oleh pelaku pelemparan yaitu jendela kamar anaknya dan jendela kamar dirinya dan istri.

    “Saya berharap polisi memberantas habis peredaran sabu yang ada di Kabupaten Langkat, jangan tebang pilih,” ucap Joko.

    Kronologi Pelemparan Bom Molotov

    Sebelumnya, Joko menceritakan kronologi pelemparan bom molotov ke kediamannya tersebut.

    Dia mengatakan insiden itu terjadi pada Jumat dini hari sekitar 01.45 WIB.

    Joko menuturkan diketahuinya ada pelemparan bom molotov saat istrinya, Virda br Panggabean mendengar ada suara kaca pecah saat tertidur.

    Setelah itu, sang istri langsung melihat sudah ada api akibat lemparan bom molotov tersebut di dekat jendela kamarnya.

    “Mulanya istri saya terbangun dari tidur karena mendengar suara kaca pecah. Istri saya langsung mengintip dari jendela kamar dan melihat sudah ada api,” ujar Joko. 

    Joko mengatakan istrinya langsung membangunkannya untuk memberitahu adanya api.

    Lalu, istri Joko pun mengajak untuk keluar dari rumahnya tersebut. 

    Ketika di luar rumah, dia menyebut lemparan bom molotov itu ternyata juga mengarah ke jendela kamar anaknya. Akibatnya, gorden kamar anaknya terbakar.

    “Ternyata saat saya bersama istri dan anak keluar rumah, gorden di kamar anak saya sudah terbakar. Buru-buru kami padamkan apinya,” ujar Joko. 

    Joko mengatakan dirinya mengetahui bahwa adanya api akibat lemparan bom molotov ketika sedang memadamkan api.

    Dia menemukan pecahan botol sirup kaca serta kain kaos bekas yang sudah terbakar.

    Selain itu, Joko juga mencium bau bahan bakar minyak (BBM) di dalam kamar anaknya.

    “Atas kejadian ini kacah kamar anak saya pecah, dan gorden jendela kamar anak saya terbakar,” kata Joko. 

    Setelah kejadian tersebut, Joko pun langsung melaporkannya ke Polsek Pangkalan Brandan, Polres Langkat dengan nomor laporan STTLP/B/45/IV/2025/SPKT/POLSEK PANGKALAN BRANDAN/POLRES LANGKAT/POLDA SUMATERA UTARA. 

    Kata Kapolres Langkat

    Sementara, Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, menegaskan komitmen pihaknya untuk selalu melindung, mengayomi, dan melayani masyarakat.

    “Termasuk apabila masyarakat melaporkan peristiwa seperti yang disebutkan (peredaran narkoba), kami Polri akan menindaklanjuti laporan itu. Saya sudah tekankan kepada penyidik untuk menangani kasus tersebut secara profesional, prosedural, proporsional, legalitas, legitimasi, transparan, dan akuntabel,” kata David. 

    Meski begitu, David tidak ingin berandai-andai terkait motif dibalik peristiwa yang dialami Joko.

    “Biarkan penyelidikan berjalan terlebih dahulu. Mari Kita serahkan pada mekanisme hukum yg berlaku,” ujar David. 

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Medan dengan judul “Wartawan di Langkat Sebut Sempat Terima WA Gelap sebelum Rumahnya Dilempar Bom Molotov”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Medan/Muhammad Anil Rasyid)

     

  • Rumah Wartawan Dilempar Bom Molotov di Langkat, Korban Mengaku Sedang Investigasi Kejahatan Ini – Halaman all

    Rumah Wartawan Dilempar Bom Molotov di Langkat, Korban Mengaku Sedang Investigasi Kejahatan Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, LANGKAT – Joko Purnomo (47), seorang wartawan di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, menjadi korban teror bom molotov.

    Rumahnya di Jalan Besitang, Gang Musala, Alur Dua Baru, Kecamatan Sei Lepan dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal (OTK) pada, Jumat (11/4/2025) sekitar pukul 01.45 WIB dinihari. 

    Joko Purnomo adalah seorang kepala biro detiknewstv.com.

    Saat diwawancarai wartawan, Joko mengaku belakangan ia sedang melakukan investigasi tentang peredaran narkoba di Kabupaten Langkat.

    “Saya tidak tau siapa pelakunya. Kejadiannya begitu cepat. Cuma memang belakangan saya ada melakukan investigasi tentang bandar-bandar narkoba yang sudah sangat meresahkan masyarakat di Kabupaten Langkat,” ujar Joko. 

    Joko pun menjelaskan bagaimana kronologi saat rumahnya dilempar molotov oleh OTK tersebut. 

    “Mulanya istri saya terbangun dari tidur karena mendengar suara kaca pecah. Istri saya langsung mengintip dari jendela kamar dan melihat sudah ada api,” ujar Joko. 

    Sontak Virda br Panggabean istri oknum wartawan itu membangunkan suaminya dan kemudian langsung keluar dari rumah. 

    “Ternyata saat saya bersama istri dan anak keluar rumah, gorden di kamar anak saya sudah terbakar. Buru-buru kami padamkan apinya,” ujar Joko. 

    Setelah api berhasil dipadamkan, Joko melihat pecahan botol sirup kaca, dan kain kaos bekas yang sudah terbakar.

    Bahkan tercium sengat jelas bau bahan bakar minyak (BBM) di dalam kamar anak Joko. 

    “Atas kejadian ini kacah kamar anak saya pecah, dan gorden jendela kamar anak saya terbakar,” kata Joko. 

    Atas kejadian tersebut, Joko langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Pangkalan Brandan dengan nomor laporan polisi STTLP/B/45/IV/2025/SPKT/POLSEK PANGKALAN BRANDAN/POLRES LANGKAT/POLDA SUMATERA UTARA. 

    “Saya berharapa polisi segera menangkap pelaku yang melempar molotov ke rumah saya. Dan investigasi yang saya lakukan bukan untuk kepentingan saya pribadi, tapi untuk banyak masyarakat khususnya di Kabupaten Langkat, yang sudah sangat resah dengan peredaran narkoba,” ujar Joko. 

    Sementara itu, Kapolsek Pangkalan Brandan, AKP Irwanta Sembiring saat dikonfirmasi belum memberikan komentarnya. Pesan singkat WhatsApp yang dilayangkan wartawan juga belum direspon.

    Penulis: Muhammad Anil Rasyid

  • Rumah Wartawan di Sumut Dilempar Bom Molotov oleh OTK di Tengah Lakukan Investigasi Kasus Narkoba – Halaman all

    Rumah Wartawan di Sumut Dilempar Bom Molotov oleh OTK di Tengah Lakukan Investigasi Kasus Narkoba – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rumah Kabiro detiknewstv.com, Joko Purnomo (47) di Jalan Besitang, Gang Musala, Alur Dua Baru, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal (OTK) pada Jumat (11/4/2025) sekira pukul 01.45 WIB.

    Joko mengaku insiden ini terjadi di tengah investigasi yang dilakukannya terkait peredaran narkoba di Kabupaten Langkat.

    “Saya tidak tau siapa pelakunya. Kejadiannya begitu cepat. Cuma memang belakangan saya ada melakukan investigasi tentang bandar-bandar narkoba yang sudah sangat meresahkan masyarakat di Kabupaten Langkat,” ujar Joko kepada wartawan, dikutip dari Tribun Medan.

    Joko menceritakan pelemparan bom molotov ke rumahnya diketahui ketika istrinya, Virda br Panggabean mendengar ada suara kaca pecah saat tengah tertidur.

    Setelah itu, sang istri langsung melihat sudah ada api akibat lemparan bom molotov tersebut di dekat jendela kamarnya.

    “Mulanya istri saya terbangun dari tidur karena mendengar suara kaca pecah. Istri saya langsung mengintip dari jendela kamar dan melihat sudah ada api,” ujar Joko. 

    Joko mengatakan istrinya langsung membangunkannya untuk memberitahu adanya api.

    Lalu, istri Joko pun mengajak untuk keluar dari rumahnya tersebut. 

    Ketika di luar rumah, Joko menyebut lemparan bom molotov itu ternyata mengarah ke jendela kamar anaknya. Akibatnya, gorden kamar anaknya terbakar.

    “Ternyata saat saya bersama istri dan anak keluar rumah, gorden di kamar anak saya sudah terbakar. Buru-buru kami padamkan apinya,” ujar Joko. 

    Joko mengatakan dirinya mengetahui bahwa adanya api akibat lemparan bom molotov ketika sedang memadamkan api.

    Dia menemukan pecahan botol sirup kaca serta kain kaos bekas yang sudah terbakar.

    Selain itu, Joko juga mencium bau bahan bakar minyak (BBM) di dalam kamar anaknya.

    “Atas kejadian ini kacah kamar anak saya pecah, dan gorden jendela kamar anak saya terbakar,” kata Joko. 

    Joko lantas melaporkan insiden tersebut ke Polsek Pangkalan Brandan.

    Dia pun berharap polisi segera menangkap pelaku pelemparan bom molotov tersebut.

    Lebih lanjut, Joko mengungkapkan terkait investigasi peredaran narkoba di Langkat bukan untuk kepentingan pribadinya, tetapi demi kebaikan masyarakat.

    “Saya berharap polisi segera menangkap pelaku yang melempar molotov ke rumah saya. Dan investigasi yang saya lakukan bukan untuk kepentingan saya pribadi, tapi untuk banyak masyarakat khususnya di Kabupaten Langkat, yang sudah sangat resah dengan peredaran narkoba,” ujar Joko. 

    Sementara, ketika Tribun Medan menghubungi Kapolsek Pangkalan Brandan, AKP Irwanta Sembiring untuk dimintai pernyataannya terkait insiden ini, belum ada jawaban.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Medan dengan judul “Rumah Wartawan di Langkat Dilempar Bom Molotov saat Dini Hari, Kamar Anaknya Nyaris Terbakar”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Medan/Muhammad Anil Rasyid)

  • Anggaran KPK 2025 Dipangkas Rp 201 M, Pos Belanja Barang Paling Terdampak

    Anggaran KPK 2025 Dipangkas Rp 201 M, Pos Belanja Barang Paling Terdampak

    Anggaran KPK 2025 Dipangkas Rp 201 M, Pos Belanja Barang Paling Terdampak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) mengumumkan bahwa anggaran mereka untuk tahun 2025 mengalami
    efisiensi
    sebesar Rp 201 miliar.
    Pemangkasan terbesar terjadi pada
    belanja barang
    yang turun hingga 45 persen dari pagu awal.
    Komisioner KPK Agus Joko Purnomo mengatakan, sebelum dilakukan rekonstruksi,
    anggaran KPK
    mencapai Rp 1,127 triliun.
    Dari jumlah tersebut, Rp 790,71 miliar dialokasikan untuk belanja pegawai, Rp 428,01 miliar untuk belanja barang, dan Rp 18,72 miliar untuk belanja modal.
    “Dalam rangka efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah, yang juga kami dukung, anggaran KPK dapat diefisiensikan sebesar Rp 201 miliar,” kata Agus, dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, Rabu (12/2/2025).
    Setelah efisiensi, Agus menyebutkan bahwa anggaran KPK menjadi Rp 1,036 triliun. Belanja pegawai tetap di angka Rp 790,7 miliar.
    Namun, belanja barang mengalami penurunan drastis sebesar 45 persen menjadi Rp 233,91 miliar.
    Sementara itu, belanja modal juga berkurang 37 persen menjadi Rp 11,82 miliar.
    “Penurunan terbesar terjadi di belanja barang, yaitu Rp 194,1 miliar, dan belanja modal turun Rp 6,9 miliar,” ujar Agus.
    Selain itu, dalam upaya efisiensi ini, KPK juga mengurangi anggaran perjalanan dinas hingga 50 persen, yaitu sebesar Rp 61,5 miliar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalan rusak, peternak sapi perah di lereng Gunung Wilis akui merugi

    Jalan rusak, peternak sapi perah di lereng Gunung Wilis akui merugi

    Ketua KUD Tani Wilis, Suwarto usai hearing dengan DPRD Tulungagung (ANATARA/HO – joko purnomo)

    Jalan rusak, peternak sapi perah di lereng Gunung Wilis akui merugi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 17 Januari 2025 – 06:55 WIB

    Elshinta.com – Peternak sapi perah di lereng Gunung Wilis Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, yang menggantungkan hidupnya dari memerah susu, mengaku merugi hingga ratusan juta rupiah akibat jalan rusak terdampak longsor yang tidak kunjung diperbaiki.

    Ketua KUD Tani Wilis, Suwarto di Tulungagung, Kamis, menyebut kerugian mencapai Rp61 juta per bulan akibat biaya tambahan untuk penyewaan tempat penampungan susu dan tenaga kerja.

    Biaya untuk melangsir susu ini sekitar Rp61 juta sebulan,” ujar Suwarto usai rapat dengar pendapat dengan DPRD Kabupaten Tulungagung.

    Jalan utama yang biasa digunakan untuk mengangkut susu langsung ke pabrik pengolahan di Pasuruan kini tak bisa dilalui truk besar.

    Sebagai solusi, KUD Tani Wilis menggunakan truk tangki kecil yang harus memutar lewat jalur alternatif dengan kondisi jalan kurang baik.

    Susu dari truk kecil itu kemudian dipindahkan ke truk tangki besar di Desa Boro Kecamatan Kedungwaru, untuk melanjutkan perjalanan ke pabrik.

    Meski pemindahan susu ke tangki besar berisiko menurunkan kualitas, Suwarto mengaku sejauh ini belum ada pengiriman yang ditolak oleh pabrik.

    “Alhamdulillah, belum ada susu yang ditolak,” katanya.

    Upaya perbaikan jalan pun sudah diupayakan KUD Tani Wilis dengan mengalokasikan anggaran Rp10juta hingga Rp15 juta.

    Namun, biaya pengurukan diperkirakan mencapai Rp50 hingga Rp75 juta, sehingga rencana tersebut terpaksa ditunda.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulungagung, Dwi Hari, mengatakan perbaikan jalan tersebut direncanakan menggunakan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

    Menurut dia, pengerjaan akan memanfaatkan bronjong dengan ketinggian antara 7-10 meter untuk menahan longsor.

    Sumber : Antara

  • Terlibat Laka Dengan Dump Truk di Gresik, Dua Mobil Rusak Parah

    Terlibat Laka Dengan Dump Truk di Gresik, Dua Mobil Rusak Parah

    Gresik (beritajatim.com)– Dua mobil mengalami kerusakan parah, usai terlibat kecelakaan lalu lintas dengan dump truk di Jalan Raya Daendels Pantura Gresik. Beruntung dalam kejadian itu, tidak ada korban jiwa.

    Kecelakaan yang melibatkan dua mobil dan dump truk tersebut masuk di wilayah Desa Asempapak, Kecamatan Sidayu.

    Menurut sejumlah saksi, laka tersebut bermula sopir dump truk L 9070 UI yang dikemudikan Joko Purnomo (47) asal Kepung Kediri, mengendarai dengan cara ugal-ugalan dari arah selatan menuju ke utara.

    Saat melintas di Jalan Raya Daendels Pantura Gresik. Dump truk oleh ke kiri kemudian menghantam mobil Suzuki Ertiga L 1546 VR yang dikemudikan Fatekul Munir (44) asal Desa Serah, Kecamatan Panceng, Gresik. Kemudian menabrak mobil lain Mitsubishi Xpander Cross W 1201 CX dikemudikan Achmad Yusuf (52) asal Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidayu, Gresik.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Iptu Tita Puspita Agustina menuturkan, kecelakaan lalu lintas itu terjadi di Jalan Raya Deandles Pantura.

    “Penyebab kecelakaan ini pengemudi dump truk tidak bisa mengendalikan kemudi sehingga oleng ke arah kiri lalu menabrak mobil Suzuki Ertiga dan Mitsubishi Expander yang diparkir,” tuturnya, Selasa (28/5/2024).

    Atas kejadian kata dia, juga menyebabkan kerugian material. Pasalnya, dua mobil Suzuki Ertiga L 1546 VR mengalami kerusakan samping kanan dan mobil Mitsubishi Xpander Cross W 1201 CX mengalami kerusakan pada samping kanan dan bemper depan.

    “Pengemudi dump truk dan pemilik mobil beserta kendaraan sudah diamankan untuk di lakukan pemeriksaan penyelidikan,” pungkas perwira pertama Polri ini. [dny/aje]