Tag: John Riady

  • Joko Widodo Foto Bareng Keluarga James Riady, Sosok Konglomerat dengan Kerajaan Bisnis Properti

    Joko Widodo Foto Bareng Keluarga James Riady, Sosok Konglomerat dengan Kerajaan Bisnis Properti

    TRIBUNJATIM.COM – Unggahan terbaru di media sosial Joko Widodo mencuri perhatian.

    Tampak potret Jokowi bersama keluarga James Riady.

    Presiden ke-7 RI Joko Widodo menerima kunjungan keluarga pengusaha Riady di kediamannya, di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (13/12/2024).

    Momen ini diungkapkannya dalam akun Instagram miliknya, @jokowi. Di foto tersebut, terlihat tiga tamu pengusaha, yaitu Mochtar Riady, James Riady, dan John Riady.

    “Saya menerima kehadiran Bapak Mochtar Riady, Bapak James Riady, Bapak John Riady beserta keluarga di kediaman,” kata Jokowi, dikutip dari akun Instagram-nya, Jumat.

    Mantan Wali Kota Solo ini mengaku sangat menghargai kedatangan ketiganya.

    Terlebih lagi, Mochtar Riady sudah berusia 95 tahun tetapi masih menyempatkan datang ke Solo.

    “Khususnya Bapak Mochtar Riady yang di usia ke-95 tahun masih sehat dan berupaya untuk mampir ke Solo. Terima kasih atas kedatangannya, saya sangat menghargai silaturahmi ini,” ucapnya.

    Adapun dilihat dari foto-foto yang dibagikan Jokowi, ia bersama para pengusaha itu sempat duduk semeja sembari menikmati cemilan yang disediakan.

    Mereka pun menyempatkan foto bersama, didampingi oleh sejumlah kolega. Sebelum meninggalkan kediaman itu, keluarga Riady pamit ke Jokowi.

    Tak hanya itu, ada momen di mana keluarga Riady memperlihatkan layar ponsel yang menampilkan sesuatu kepada Jokowi di depan gerbang rumahnya.

    Profil James Riady

    Presiden ke-7 RI Joko Widodo menerima kunjungan keluarga pengusaha Riady di kediamannya, di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (13/11/2024). (Akun Instagram Joko Widodo)

    James Riady adalah anak kedua dari pendiri Lippo Group, Mochtar Riady dan Suryawati Lidya.

    Pria dengan nama lengkap James Tjahaja Riady ini lahir di Jakarta pada tanggal 7 Januari 1957.

    Sebagai penerus, James Riady mengikuti jejak ayahnya sebagai pengusaha.

    Terbukti, James Riady kini mendapat kepercayaan untuk mengemban jabatan posisi sebagai Chief Executive Officer (CEO) Lippo Group.

    James Riady sendiri sudah malang melintang berkarier sebagai pebisnis, terutama di bidang Perbankan.

    Dikutip dari TribunnewsWiki, ia pertama kali bekerja di bidang perbankan pada saat usia 18 tahun.

    Saat itu, James Riady turut serta dalam bagian pekerjaan di Irving Trust Banking Company.

    Karier James pun kian meroket seiring berjalannya waktu.

    Pada 1984, James Riady berhasil dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Presiden Direktur (Presdir) pada perusahaan bank Worthen Bank tahun 1984.

    Setelah itu, ia kembali ke Indonesia dan meneruskan perusahaan ayahnya, yakni Lippo Group, sebagai CEO.

    Di tangan James Riady, Lippo Group menjelma menjadi kerajaan bisnis properti yang tersebar di Tanah Air hingga mancanegara.

    Bahkan, konglomerat yang berkuliah di University of Melbourne Australia ini kini disebut-sebut bagian dari anggota 9 naga, julukan kelompok pengusaha keturunan Tionghoa yang berpengaruh dengan ekonomi di Indonesia.

    Berdasarkan majalah Forbes tahun 2022, James Riady diketahui memiliki harta kekayaan sebesar US$ 1,7 miliar atau sektitar Rp24,6 triliun.

    Ia juga masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.

    Kehidupan pribadi

    James Riady memiliki istri yang bernama Aileen Hambali.

    Keduanya menikah pada tahun 1982.

    James dan Aileen dikaruniai 4 orang anak yang bernama John Riady, Stephanie Riady, Caroline Riady, dan Henry Riady.

    John Riady mengikuti jejak sang ayah dan kakeknya menjadi pebisnis di Lippo Group.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Sosok dan Harta Kekayaan James Riady, Bos Lippo Group Kunjungi Jokowi di Solo, Kuliah di Australia

    Sosok dan Harta Kekayaan James Riady, Bos Lippo Group Kunjungi Jokowi di Solo, Kuliah di Australia

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini sosok James Riady, bos Lippo Group yang mengunjungi Joko Widodo di Solo.

    Simak harta kekayaan yang dimiliki oleh James Riady.

    Bos Lippo Group, James Riady, mengunjungi rumah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2024).

    Tak sendirian, James Riady mengunjungi kediaman Jokowi bersama ayahnya, Mochtar Riady, dan juga anaknya, John Riady.

    Momen James Riady bertemu dengan Jokowi di Solo itu dibagikan Jokowi melalui unggahan di akun Instagramnya, @jokowi.

    Pada postingan itu, Jokowi terlihat duduk berhadapan bersama keluarga Riady yang kompak berbusana batik di sebuah meja panjang.

    “Saya menerima kehadiran Bapak Mochtar Riady, Bapak James Riady, Bapak John Riady beserta keluarga di kediaman,” ujar Jokowi, dikutip pada Jumat (13/12/2024).

    Jokowi juga mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran James Riady beserta keluarga, terkhusus Mochtar Riady, pendiri Lippo Group, yang kini berusia 95 tetap bisa menyempatkan diri untuk mampir ke Kota Solo.

    “Khususnya Bapak Mochtar Riady yang di usia ke 95 tahun masih sehat dan berupaya untuk mampir ke Solo.”

    “Terima kasih atas kedatangannya, saya sangat menghargai silaturahmi ini,” kata Jokowi. 

    Lantas, seperti apakah sosok James Riady? Berikut profilnya.

    Profil James Riady

    James Riady, konglomerat Lippo Group dan keluarga mengunjungi rumah Presiden ke-7 Joko Widodo di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2024). (Instagram.com/@jokowi)

    James Riady adalah anak kedua dari pendiri Lippo Group, Mochtar Riady dan Suryawati Lidya.

    Pria dengan nama lengkap James Tjahaja Riady ini lahir di Jakarta pada tanggal 7 Januari 1957.

    Sebagai penerus, James Riady mengikuti jejak ayahnya sebagai pengusaha.

    Terbukti, James Riady kini mendapat kepercayaan untuk mengemban jabatan posisi sebagai Chief Executive Officer (CEO) Lippo Group.

    James Riady sendiri sudah malang melintang berkarier sebagai pebisnis, terutama di bidang Perbankan.

    Dikutip dari TribunnewsWiki, ia pertama kali bekerja di bidang perbankan pada saat usia 18 tahun.

    Saat itu, James Riady turut serta dalam bagian pekerjaan di Irving Trust Banking Company.

    Karier James pun kian meroket seiring berjalannya waktu.

    Pada 1984, James Riady berhasil dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Presiden Direktur (Presdir) pada perusahaan bank Worthen Bank tahun 1984.

    Setelah itu, ia kembali ke Indonesia dan meneruskan perusahaan ayahnya, yakni Lippo Group, sebagai CEO.

    Di tangan James Riady, Lippo Group menjelma menjadi kerajaan bisnis properti yang tersebar di Tanah Air hingga mancanegara.

    Bahkan, konglomerat yang berkuliah di University of Melbourne Australia ini kini disebut-sebut bagian dari anggota 9 naga, julukan kelompok pengusaha keturunan Tionghoa yang berpengaruh dengan ekonomi di Indonesia.

    Berdasarkan majalah Forbes tahun 2022, James Riady diketahui memiliki harta kekayaan sebesar US$ 1,7 miliar atau sektitar Rp24,6 triliun.

    Ia juga masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.

    Kehidupan pribadi

    James Riady memiliki istri yang bernama Aileen Hambali.

    Keduanya menikah pada tahun 1982.

    James dan Aileen dikaruniai 4 orang anak yang bernama John Riady, Stephanie Riady, Caroline Riady, dan Henry Riady.

    John Riady mengikuti jejak sang ayah dan kakeknya menjadi pebisnis di Lippo Group.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Keluarga Konglomerat Lippo Group Mochtar Riady Temui Jokowi di Solo, Bahas Apa?

    Keluarga Konglomerat Lippo Group Mochtar Riady Temui Jokowi di Solo, Bahas Apa?

    GELORA.CO – Mantan Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini bertemu dengan konglomerat pendiri Lippo Group, Mochtar Riady dan keluarganya di kediamannya, Solo, Jawa Tengah.

    Momen pertemuan tersebut turut dibagikan langsung oleh Jokowi melalui sejumlah media sosial pribadinya termasuk Instagram. Melalui unggahan tersebut, Jokowi membagikan sekitar tiga foto pertemuannya.

    “Saya menerima kehadiran Bapak Mochtar Riady, Bapak James Riady, Bapak John Riady beserta keluarga di kediaman,” tulisnya (@jokowi) pada Jumat (13/12/2024).

    Jokowi terlihat duduk berhadapan bersama keluarga Mochtar Riady di sebuah meja panjang. Sementara itu, keluarga Riady juga terlihat kompak mengenakan busana dengan tema pakaian batik.

    Melalui caption unggahannya, Jokowi juga memberikan ucapan terima kasih atas kehadiran Mochtar Riady karena di usianya tersebut masih menyempatkan diri mampir ke kediamannya bersama keluarga ke Solo.

    “Khususnya Bapak Mochtar Riady yang di usia ke 95 tahun masih sehat dan berupaya untuk mampir ke Solo. Terima kasih atas kedatangannya, saya sangat menghargai silaturahmi ini,” ucapnya.

    Sementara itu, belum diketahui apa isi pertemuan antara Jokowi dan Mochtar Riady serta keluarganya ke Solo. Namun, akhir-akhir ini Jokowi memang kerap terlihat menerima kunjungan dari sejumlah tokoh.

    Salah satunya mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno pada Kamis (12/12/2024) lalu.

    Siapa Mochtar Riady

    Melansir dari beberapa sumber, Mochtar Riady merupakan salah satu sosok konglomerat ternama di Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri grup Lippo yang saat ini grup tersebut dijalankan oleh putranya James dan Stephen Riady.

    Sebagai informasi, Lippo Group dikenal sebagai perusahaan ternama yang berkembang pesat di berbagai sektor. Mulai dari sektor industri seperti properti, perbankan, kesehatan, pendidikan, hingga ritel.

    Adapun Mochtar Riady memulai bisnisnya di usia 22 tahun dengan membuka sebuah toko sepeda di Jakarta pada tahun 1954. Kemudian tidak lama setelahnya, Mochtar masuk ke dunia perbankan.

    Pada tahun 1992, Mochtar membentuk Lippo Bank bersama Hasjim Ning dengan bantuan Liem Sioe Liong pendiri Grup Salim. Adapun di tahun 1997 ketika terjadi krisis keuangan banknya tidak hanya mampu bertahan tetapi juga berkembang.

    Dia lalu mendirikan Lippo Group yang tidak hanya berfokus di bidang keuangan tetapi juga ke bidang lain seperti properti, infrastruktur, pendidikan, serta pengembangan perkotaan. Perusahaannya tumbuh pesat dan menjadi salah satu bisnis yang disegani di Asia Pasifik.

  • Pendiri Lippo Masih Sehat di Usia 95 Tahun saat Ketemu Jokowi, Begini Perjalanan Bisnisnya

    Pendiri Lippo Masih Sehat di Usia 95 Tahun saat Ketemu Jokowi, Begini Perjalanan Bisnisnya

    Jakarta

    Konglomerat Pendiri Lippo Group Mochtar Riady melakukan pertemuan dengan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Solo. Mochtar datang bersama dengan keluarganya yang juga merupakan petinggi Lippo.

    Pertemuan itu dibagikan Jokowi lewat unggahan pada akun Instagramnya, @jokowi. Dalam unggahan tersebut, nampak Jokowi duduk berhadapan bersama Keluarga Riady di sebuah meja panjang. Terlihat juga, keluarga Mochtar Riady kompak mengenakan busana bertema batik.

    “Saya menerima kehadiran Bapak Mochtar Riady, Bapak James Riady, Bapak John Riady beserta keluarga di kediaman,” kata Jokowi, dikutip dari unggahan tersebut, Jumat (13/12/2024).

    Jokowi pun berterima kasih atas kehadiran dari Mochtar Riady beserta keluarga. Apalagi, mengingat usia Pendiri Lippo Group itu yang kini telah memasuki usia 95 namun tetap bisa menyempatkan diri mampir ke Solo.

    “Khususnya Bapak Mochtar Riady yang di usia ke 95 tahun masih sehat dan berupaya untuk mampir ke Solo. Terima kasih atas kedatangannya, saya sangat menghargai silaturahmi ini,” ujar Jokowi.

    Mochtar Riady sendiri dikenal sebagai pengusaha ulung di Indonesia. Mochtar Riady merupakan salah satu sosok orang terkaya di Indonesia yang mendapat julukan ‘The Magic of Bank Marketing’ karena berhasil menyelamatkan bank-bank besar dari kebangkrutan.

    Dalam catatan detikcom, Mochtar Riady lahir pada 9 Mei 1929 di Malang, Jawa Timur. Dia terkenal sebagai pengusaha sekaligus praktisi perbankan dari Indonesia yang mampu mengembangkan grup bisnisnya hingga ke luar negeri.

    Dirinya merupakan pendiri sekaligus Presiden Komisaris dari Lippo Group, yang saat ini dijalankan oleh putra-putranya yaitu James dan Stephen.

    Dikutip dari laman resmi Lippo Group, Mochtar Riady mulai menjajaki dunia bisnis pada umur 22 tahun, dengan membuka toko sepeda di Jakarta pada 1954. Dari sana, perjalanannya pun dimulai, hingga ia berhasil membawa Lippo Group menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Asia.

    Tidak lama setelah membuka usahanya itu, Riady terjun ke dunia perbankan. Dilansir dari Asia Society dan Peoplaid, antara tahun 1960-1971, ia mengubah kondisi defisit beberapa bank di Indonesia menjadi surplus besar. Mochtar mendirikan Panin Bank dengan menggabungkan empat bank, hingga berkembang menjadi bank swasta terbesar di Indonesia.

    Pada tahun 1975, Riady pun memimpin Bank Central Asia (BCA) atas tawaran Liem Sioe Liong, pendiri Grup Salim. Dan pada saat kepergiannya dari sana pada 1990, aset BCA bernilai lebih dari Rp 7,5 triliun, dengan laba bersih tahunan Rp 53 miliar. Jumlah tersebut melonjak tiga kali lipat sejak pertama kali ia masuk BCA.

    Dan pada 1992, dengan bantuan Liem, ia membentuk Lippo Bank bersama dengan Hasjim Ning. Dalam krisis keuangan tahun 1997, ketika puluhan bank lain bangkrut, Lippo Bank tidak hanya mampu bertahan tetapi juga berhasil berkembang.

    Dari keberhasilannya itu, Riady pun mendirikan Lippo Group, sebuah kelompok bisnis yang tidak hanya mencakup banyak layanan keuangan tetapi juga telah melakukan diversifikasi ke properti, infrastruktur, pendidikan dan pengembangan perkotaan.

    Lippo Group pun tumbuh secara eksponensial menjadi kerajaan bisnis yang luas, dengan operasi di berbagai negara. Lippo bahkan menjadi salah satu bisnis paling disegani di Asia Pasifik.

    Salah satu bagiannya yaitu Lippo Karawaci, yang terkenal di Indonesia sebagai sebuah kota mandiri yang terdiri dari perumahan, distrik komersial, universitas dan rumah sakit.

    Di bidang pendidikan, Riady mendirikan Sekolah Pelita Harapan dan Universitas Pelita Harapan di Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua atau Anggota Dewan Pembina di sejumlah institusi pendidikan tinggi, antara lain Universitas Indonesia, Universitas Xiamen di China, Fulbright College of Arts & Sciences dari University of Arkansas, dan University of Southern California, di mana Riady menjadi orang asing pertama yang menjabat sebagai wali.

    Tidak hanya itu, Riady juga turut berkontribusi dalam mendukung proses pengajaran dan penelitian, beberapa diantaranya dalam kegiatan filantropinya seperti Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN), pusat penelitian kanker yang didirikan di Indonesia pada tahun 2006

    (acd/acd)

  • Jokowi Bertemu Pendiri Lippo Group Mochtar Riady di Solo

    Jokowi Bertemu Pendiri Lippo Group Mochtar Riady di Solo

    Liputan6.com, Bandung – Mantan Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini bertemu dengan konglomerat pendiri Lippo Group, Mochtar Riady dan keluarganya di kediamannya, Solo, Jawa Tengah.

    Momen pertemuan tersebut turut dibagikan langsung oleh Jokowi melalui sejumlah media sosial pribadinya termasuk Instagram. Melalui unggahan tersebut, Jokowi membagikan sekitar tiga foto pertemuannya.

    “Saya menerima kehadiran Bapak Mochtar Riady, Bapak James Riady, Bapak John Riady beserta keluarga di kediaman,” tulisnya (@jokowi) pada Jumat (13/12/2024).

    Jokowi terlihat duduk berhadapan bersama keluarga Mochtar Riady di sebuah meja panjang. Sementara itu, keluarga Riady juga terlihat kompak mengenakan busana dengan tema pakaian batik.

    Melalui caption unggahannya, Jokowi juga memberikan ucapan terima kasih atas kehadiran Mochtar Riady karena di usianya tersebut masih menyempatkan diri mampir ke kediamannya bersama keluarga ke Solo.

    “Khususnya Bapak Mochtar Riady yang di usia ke 95 tahun masih sehat dan berupaya untuk mampir ke Solo. Terima kasih atas kedatangannya, saya sangat menghargai silaturahmi ini,” ucapnya.

    Sementara itu, belum diketahui apa isi pertemuan antara Jokowi dan Mochtar Riady serta keluarganya ke Solo. Namun, akhir-akhir ini Jokowi memang kerap terlihat menerima kunjungan dari sejumlah tokoh.

    Salah satunya mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno pada Kamis (12/12/2024) lalu.

  • Bos Lippo Bocorkan Strategi Ciptakan Nilai dan Dorong Pertumbuhan – Page 3

    Bos Lippo Bocorkan Strategi Ciptakan Nilai dan Dorong Pertumbuhan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), berkomitmen untuk menciptakan budaya kesukarelaan yang bertujuan untuk memberikan dampak sosial dan signifikan di wilayah operasional perusahaan.

    Pada tahun lalu, Lippo Karawaci secara aktif mendorong keterlibatan dalam kegiatan kesukarelaan untuk mendukung tujuan-tujuan penting dan mengeksplorasi cara-cara inovatif untuk berinteraksi dengan komunitas di berbagai lokasi.

    Melalui program “Lippo untuk Indonesia PASTI” (Pintar, Asri, Sejahtera, Tangguh, Independen), semua inisiatif perusahaan mendukung agenda keberlanjutan Indonesia dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, serta memenuhi kebutuhan masyarakat lokal.

    Pada 2023, melalui “Lippo untuk Indonesia PASTI,” Lippo Karawaci melaksanakan 1.284 program dan kegiatan keterlibatan masyarakat, yang mencakup beasiswa untuk mahasiswa di bidang kesehatan dan perhotelan, serta pengoperasian Klinik Papua.

    Total dana yang dihabiskan untuk kegiatan ini mencapai lebih dari Rp 25,1 miliar.

    Program “Lippo untuk Indonesia PASTI” mencerminkan semangat yang kuat dan berani dalam mendorong kemajuan holistik agenda keberlanjutan di Indonesia.

    Lippo Karawaci berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup semua pemangku kepentingan dalam ekosistem perusahaan, guna memastikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

    Group CEO Lippo Karawaci John Riady, menjelaskan bahwa dalam menghadapi kondisi ekonomi global yang semakin dinamis, aspek keberlanjutan menjadi fondasi ketangguhan bisnis.

    “Lippo Karawaci meyakini bahwa keberlanjutan adalah strategi penting yang dapat menciptakan nilai serta mendorong pertumbuhan jangka panjang bagi organisasi,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (13/11/2024).

    Dengan demikian, Lippo Karawaci menekankan pentingnya integrasi keberlanjutan dalam strategi bisnis inti, pekerjaan, dan manajemen risiko.

    Hal ini bertujuan agar direksi dan tim manajemen menerapkan pendekatan menyeluruh dan mengakomodasi berbagai aspek Environmental, Social and Governance (ESG), sekaligus memaksimalkan potensi peningkatan efisiensi dan membuka peluang baru.

  • Strategi LPKR Memastikan Penggunaan Air yang Efisien

    Strategi LPKR Memastikan Penggunaan Air yang Efisien

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), platform real estat dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia berkomitmen melakukan pencegahan kebocoran air dalam proses produksi dan distribusi. Air merupakan sumber daya vital yang semakin langka pada banyak daerah di Indonesia.

    Untuk itu, LPKR meningkatkan upaya mengurangi kehilangan air dalam proses produksi dan distribusinya. Pihak perusahaan juga memastikan penggunaan air yang efisien sekaligus mengurangi biaya yang terkait dengan kehilangan air.

    Di samping itu, pencegahan kebocoran air juga dapat membantu mengurangi dampak kekeringan dan kelangkaan air terhadap masyarakat setempat.

    LPKR telah menerapkan beberapa langkah untuk meminimalisasi jumlah kehilangan air dalam produksi dan distribusi air. Contohnya dengan penggantian peralatan dan suku cadang seperti pipa, pengukur tekanan, sistem pompa, dan filter.

    Selain itu juga menyediakan rencana induk dan studi infrastruktur guna mengoptimalkan kapasitas kolam retensi dan mengidentifikasi area tambahan yang dapat dikembangkan di dalam wilayah operasional perusahaan.

    Studi neraca air juga dilakukan untuk menilai rasio pasokan air yang bersumber dari berbagai sumber daya air potensial di dalam pengembangan, termasuk kolam retensi, air daur ulang, dan pasokan air lokal (PDAM).

    Guna mengurangi kehilangan air, Divisi Pengolahan Air (water treatment division/WTD), yang merupakan bagian dari layanan town management division/TMD perusahaan), juga menerapkan berbagai langkah, seperti kalibrasi ulang meteran air, penggantian alat pengukur tekanan untuk mengontrol tekanan pipa distribusi, dan penggantian sistem pompa inverter untuk kontrol tekanan yang konstan.

    Langkah-langkah ini tidak hanya berfungsi untuk menghemat air, tetapi juga meningkatkan efisiensi sistem distribusi air, sehingga mengurangi biaya yang terkait dengan pemborosan air.

    CEO Grup LPKR John Riady menyampaikan bahwa perusahaan meyakini keberlanjutan adalah strategi yang sangat penting yang dapat menggerakkan penciptaan nilai dan pertumbuhan jangka panjang bagi organisasi.

    Oleh karena itu, LPKR menekankan integrasi keberlanjutan dalam strategi bisnis utama, pekerjaan, dan manajemen risiko, guna memastikan organisasi menerapkan pendekatan menyeluruh yang menyertakan berbagai aspek ESG dari bisnis, sekaligus memaksimalkan potensi dari peningkatan efisiensi dan peluang-peluang baru