Tag: John Riady

  • Menteri PKP akan panggil Lippo Group terkait penyelesaian Meikarta

    Menteri PKP akan panggil Lippo Group terkait penyelesaian Meikarta

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) akan memanggil Direktur Lippo Grup John Riady pada pekan depan terkait penyelesaian korban Meikarta.

    “Harusnya pekan ini saya panggil Pak John Riady, tapi beliau minta izin karena masih di luar negeri. Jadi saya panggil lagi minggu depan,” ujar Ara di Jakarta, Kamis.

    Ara akan memanggil Direktur Lippo Group tersebut sekembalinya dari Qatar usai mendampingi Presiden RI dalam lawatan ke negara Timur Tengah tersebut.

    “Ya kita lihat, saya ke Qatar besok, setelah saya kembali dari Qatar sesuaikan waktunya dengan Pak John Riady untuk kita butuh penyelesaian,” katanya.

    Pertemuan itu, kata Ara, akan bersifat terbuka dan diliput oleh wartawan.

    “Ya itu yang saya mau sampaikan, terbuka nanti wartawan juga saya undang semua. Kita tidak ada yang tertutup, semuanya terbuka,” ujarnya.

    Sebagai informasi, Kementerian PKP kembali menginisiasi pertemuan antara pihak konsumen dan pengembang Meikarta untuk memastikan akan menuntaskan masalah ganti rugi korban proyek apartemen Meikarta di Cikarang, Jawa Barat.

    Pertemuan ini adalah tindak lanjut dari instruksi Menteri PKP saat peluncuran layanan Pengaduan Konsumen Perumahan Terpadu Bantuan Edukasi dan Asistensi Ramah untuk Pengaduan Konsumen Perumahan (BENAR -PKP) beberapa waktu lalu.

    Saat itu, konsumen Meikarta hadir dan meminta bantuan Kementerian PKP untuk menyelesaikan permasalahan yang telah mereka hadapi bertahun-tahun dimana unit hunian yang mereka beli belum terwujud sedangkan mereka tetap diwajibkan membayar KPR setiap bulan dan jumlahnya cukup besar.

    Ssalah seorang konsumen Meikarta yakni Jeffry Victor memberikan keterangan terkait masalah yang dihadapinya selama ini.

    “Kami hadir berdasarkan info dari BENAR-PKP ingin mendapatkan kepastian bahwa unit Meikarta yang kami bayar dengan cash dari 2017 agar segera kami miliki secepatnya. Besar harapan kami hari ini mendapatkan jawaban terbaik untuk unit yang segera kami miliki atau uang yang sudah kami bayarkan bisa kembali,” kata Jefry.

    Dirinya menyampaikan bahwa unit yang dibeli tipe studio 35/76 di lantai 1 dengan harga sekitar Rp 286 juta dan telah dibayar cash.

    Namun saat itu dirinya dijanjikan mendapatkan unit di tower lain di tahun 2020 dengan penandatanganan kembali berkas dokumen persyaratan. Namun sejak saat itu tidak ada progres sama sekali pembangunannya dan ketidaksesuaian untuk fasilitas bedroom, yang dijanjikan 2 bedroom menjadi 1 bedroom.

    “Kami ingin dana yang telah kami bayarkan bisa kembali. Kami juga berterimakasih kepada Kementerian PKP yang telah membantu kami mendapatkan hak kami,” katanya.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • LPKR Perkuat Komitmen ESG demi Pertumbuhan Berkelanjutan

    LPKR Perkuat Komitmen ESG demi Pertumbuhan Berkelanjutan

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), sebagai platform real estate dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, terus memperkuat komitmennya untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan sekaligus memberikan dampak transformatif bagi masyarakat Indonesia, termasuk generasi mendatang.

    Menyadari bahwa tujuan besar ini tidak dapat dicapai sendirian, LPKR menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pemangku kepentingan di sepanjang rantai nilai. Kolaborasi ini bertujuan untuk menerapkan praktik terbaik dalam environmental, social, and governance (ESG) serta mengoptimalkan potensi sinergi antar pihak.

    Untuk mendukung visi tersebut, LPKR mengembangkan Kerangka Kerja Keberlanjutan yang mencerminkan pendekatan komprehensif perusahaan dalam menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan. Kerangka kerja ini berlandaskan pada empat pilar utama:

    1. Peningkatan Kualitas Hidup:
     

    LPKR berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia melalui peningkatan taraf hidup dan penyediaan peluang sosial-ekonomi yang inklusif. Inovasi juga terus diupayakan guna menyempurnakan penawaran produk dan pengalaman pelanggan.

    2. Kepedulian terhadap Lingkungan:
     

    Perusahaan aktif meningkatkan efisiensi sumber daya, mengurangi dampak ekologis, serta mengembangkan produk dan proses ramah lingkungan. Fokus lainnya termasuk mitigasi risiko perubahan iklim dan pemanfaatan peluang dari tren keberlanjutan.

    3. Investasi pada Sumber Daya Manusia:
     

    LPKR menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan adil, menjadikan kesehatan, keselamatan, serta kesejahteraan karyawan sebagai prioritas. Selain itu, perusahaan juga fokus pada pengembangan kapasitas serta pemberdayaan staf agar potensi mereka bisa dioptimalkan secara maksimal.

    4. Penerapan Praktik Terbaik:
     

    Pilar ini mencerminkan komitmen LPKR terhadap standar tertinggi dalam tata kelola perusahaan, penerapan prinsip keberlanjutan di seluruh rantai nilai, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan kinerja ESG.

    John Riady, Group CEO Lippo Indonesia, menyampaikan bahwa kerangka kerja ini akan menjadi panduan strategis dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam setiap kebijakan dan operasi bisnis perusahaan. Dengan dukungan struktur tata kelola yang solid, LPKR siap menjadi katalisator perubahan yang berdampak luas bagi masyarakat dan lingkungan.

  • LPKR Kembangkan Tenaga Kerja Berkinerja Tinggi dan Produktif

    LPKR Kembangkan Tenaga Kerja Berkinerja Tinggi dan Produktif

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen mengembangkan organisasi dengan mendorong pertumbuhan pribadi talenta sekaligus membekali sumber daya manusia dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk unggul dalam setiap peran.

    Dalam hal ini, inisiatif pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan menjadi faktor penting dalam menciptakan tenaga kerja yang berkinerja tinggi dan produktif.

    CEO Group Lippo John Riady mengatakan perusahaan menerapkan pendekatan komprehensif dalam pelatihan staf dengan menyediakan berbagai kursus yang mencakup keterampilan teknis dan soft skills yang diperlukan untuk setiap posisi. Selain itu, LPKR juga menyelenggarakan sesi penyegaran tentang kebijakan dan prosedur internal untuk mendukung penerapan tata kelola perusahaan yang baik.

    Sepanjang tahun, LPKR menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan kapasitas untuk meningkatkan kemampuan fungsional dan teknis staf. Pelatihan ini dilakukan baik secara internal maupun dengan menggandeng penyedia pelatihan pihak ketiga untuk memberikan wawasan lebih luas kepada karyawan mengenai praktik-praktik di industri.

    Pemanfaatan platform digital juga memungkinkan perusahaan untuk menawarkan modul pelatihan yang lebih disesuaikan guna peningkatan kemampuan spesifik masing-masing karyawan.

    Di sektor real estate, pelatihan fokus kesehatan dan keselamatan kerja serta kepatuhan terhadap standar untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi, dengan pengembangan soft skills yang difasilitasi melalui platform digital. 

    Di sektor kesehatan, program pelatihan meliputi perawatan pasien hingga keahlian klinis, dengan materi pelatihan yang terus diperbarui untuk mengikuti perkembangan dalam industri perawatan kesehatan. Sementara itu, di sektor gaya hidup, pelatihan berfokus pada peningkatan layanan pelanggan, manajemen gedung, dan operasional untuk mendukung kepuasan pelanggan yang lebih baik.

    Pada  2023, misalnya, seluruh karyawan mengikuti 702.071 jam pelatihan atau rata-rata 41 jam per karyawan di seluruh segmen bisnis, dengan total biaya pelatihan mencapai Rp 6,93 miliar. Karyawan di sektor kesehatan tercatat mengikuti rata-rata 47 jam pelatihan, lebih tinggi dibandingkan dengan sektor real estate dan gaya hidup, mengingat pentingnya pelatihan mendalam dalam prosedur medis serta keunggulan layanan dan protokol keselamatan kerja.

    Selain itu, pada 2023, karyawan juga mengikuti 1.156 jam pelatihan mengenai environmental, social, and governance (ESG) serta keterlibatan eksternal. Perusahaan telah menyelenggarakan lebih dari 900 jam pelatihan terkait ESG secara internal. LPKR berkomitmen untuk meningkatkan jumlah jam pelatihan ESG tahunan menjadi 1.600 jam pada 2030.

  • LPKR Perkuat Komitmen Keberlanjutan lewat Lippo untuk Indonesia PASTI

    LPKR Perkuat Komitmen Keberlanjutan lewat Lippo untuk Indonesia PASTI

    Jakarta, Beritasatu.com – Lippo Karawaci Tbk (LPKR), perusahaan real estate dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, terus berkomitmen dalam mendukung agenda keberlanjutan nasional dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB. Melalui program “Lippo untuk Indonesia PASTI” (Pintar, Asri, Sejahtera, Tangguh, Independen), LPKR aktif berkontribusi dalam berbagai program sosial guna memenuhi kebutuhan masyarakat lokal.

    Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, LPKR menciptakan budaya kesukarelawanan yang bertujuan memberikan dampak sosial signifikan di wilayah operasionalnya. Sejak dua tahun terakhir, perusahaan mendorong keterlibatan aktif dalam kegiatan sosial, mengeksplorasi cara inovatif untuk berinteraksi dengan komunitas, serta mendukung berbagai inisiatif penting.

    Pada 2023, melalui “Lippo untuk Indonesia PASTI,” LPKR melaksanakan 1.284 program dan kegiatan keterlibatan masyarakat, yang mencakup beasiswa untuk mahasiswa di bidang kesehatan dan perhotelan, serta pengoperasian klinik gratis di Papua. Total dana yang dihabiskan untuk kegiatan ini mencapai lebih dari Rp 25,1 miliar.

    Program “Lippo untuk Indonesia PASTI” mencerminkan semangat yang kuat dan berani dalam mendorong kemajuan holistik agenda keberlanjutan di Indonesia. Hal ini merupakan wujud nyata komitmen LPKR untuk meningkatkan kualitas hidup semua pemangku kepentingan dalam ekosistem perusahaan, guna memastikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

    CEO Group Lippo, John Riady,  menjelaskan dalam menghadapi kondisi ekonomi global yang semakin dinamis, aspek keberlanjutan menjadi fondasi ketangguhan bisnis. LPKR meyakini bahwa keberlanjutan adalah strategi penting yang dapat menciptakan nilai serta mendorong pertumbuhan jangka panjang bagi organisasi.

    Dengan demikian, LPKR menekankan pentingnya integrasi keberlanjutan dalam strategi bisnis inti, pekerjaan, dan manajemen risiko. Hal ini bertujuan agar direksi dan tim manajemen menerapkan pendekatan menyeluruh dan mengakomodasi berbagai aspek Environmental, Social and Governance (ESG), sekaligus memaksimalkan potensi peningkatan efisiensi dan membuka peluang baru.

  • Pencapaian Gemilang, Lippo Karawaci Catat Prapenjualan Rp 6,01 Triliun pada 2024

    Pencapaian Gemilang, Lippo Karawaci Catat Prapenjualan Rp 6,01 Triliun pada 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), perusahaan terkemuka di bidang properti dan layanan kesehatan di Indonesia berhasil mencatatkan prapenjualan sebesar Rp 6,01 triliun pada 2024. Angka ini melebihi target tahunan dengan pencapaian 112%, serta menunjukkan kenaikan 17% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian Lippo Karawaci tersebut mencerminkan tingginya permintaan pasar terhadap produk properti residensial dan komersial.

    Properti residensial tetap menjadi kontributor utama, dengan kontribusi sebesar 64% terhadap total prapenjualan. Kinerja ini didorong oleh permintaan yang berkelanjutan untuk produk rumah tapak yang diluncurkan pada tahun sebelumnya, seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown. 

    Selain itu, peluncuran produk baru seperti seri Zen, Cendana Suites, dan Blackslate di Park Serpong, serta XQ Livin di Lippo Cikarang Cosmopolis, juga memberikan kontribusi yang signifikan.

    LPKR juga telah memulai serah terima tahap pertama proyek Park Serpong pada November 2024. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu, bahkan lebih cepat dari jadwal dalam waktu kurang dari 18 bulan.

    Pada 2024, total penjualan Lippo Karawaci tercatat sebesar Rp 4,3 triliun. Penjualan residensial menjadi penyumbang terbesar dengan Rp 2,99 triliun, diikuti oleh penjualan kavling tanah sebesar Rp 491 miliar, dan produk komersial yang mencapai Rp 494 miliar. 

    Tak sampai di situ, pencapaian Lippo lainnya adalah penjualan kavling pemakaman di San Diego Hills turut menyumbang Rp 202 miliar pada total prapenjualan.

    Anak usaha LPKR, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan prapenjualan sebesar Rp 1,64 triliun, yakni dengan kontribusi produk residensial sebesar 51%, produk komersial 22%, dan produk industri 27%.

    Sedangkan pada 2025, LPKR menargetkan prapenjualan sebesar Rp 6,25 triliun yang merupakan peningkatan sebesar 16% dibandingkan target tahun sebelumnya. 

    CEO Grup Lippo, John Riady mengatakan, pertumbuhan ini akan didorong oleh pembangunan proyek residensial dan komersial baru di Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, serta wilayah lain dalam portofolio perusahaan.

    “Kami berkomitmen untuk terus memperluas portofolio dan mendorong inovasi guna memenuhi kebutuhan pembeli rumah pertama dengan meluncurkan produk perumahan yang terjangkau di Park Serpong dan Lippo Cikarang Cosmopolis,” katanya dalam keterangannya, Rabu (12/2/2025).

    John Riady melanjutkan, dengan peluncuran proyek-proyek baru Lippo Karawaci yang akan datang. Pihaknya tetap optimistis pencapaian Lippo dapat mencatatkan kinerja yang kuat dan luar biasa pada masa yang akan datang.

  • Lippo Karawaci Capai Pra-Penjualan Properti Rp 6 Triliun

    Lippo Karawaci Capai Pra-Penjualan Properti Rp 6 Triliun

    Jakarta

    PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencapai pra-penjualan properti sebesar Rp 6,01 triliun pada 2024. Angka ini tercatat melebihi target tahunan perusahaan dengan pencapaian 112%.

    CEO Grup Lippo John Riady mengatakan angka ini juga mencatatkan pertumbuhan pra-penjualan sebesar 17% dibandingkan tahun sebelumnya. Mencerminkan permintaan pasar yang terus tumbuh terhadap produk properti residensial dan komersial.

    “Produk properti residensial tetap menjadi pendorong utama dengan kontribusi sebesar 64% terhadap total pra-penjualan. Kinerja ini didorong oleh permintaan yang terus berlanjut untuk produk rumah tapak yang diluncurkan pada tahun sebelumnya, seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown,” jelas John Riady dalam keterangan resminya, Selasa (11/2/2025).

    Selain itu, peluncuran produk baru seperti seri Zen, Cendana Suites, dan seri Blackslate di Park Serpong, serta XQ Livin di Lippo Cikarang Cosmopolis, turut memberikan kontribusi yang cukup signifikan.

    “LPKR juga telah memulai serah terima tahap pertama proyek Park Serpong pada November 2024, menunjukkan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dengan penyelesaian lebih cepat dari jadwal dalam waktu kurang dari 18 bulan,” katanya lagi.

    Secara rinci ia menjelaskan capaian pra-penjualan ini sebagian besar didapat dari penjualan Lippo Karawaci sepanjang tahun kemarin tercatat sebesar Rp 4,3 triliun.

    Di mana penjualan residensial menjadi penyumbang terbesar dengan Rp 2,99 triliun, diikuti penjualan kavling tanah sebesar Rp 491 miliar, produk komersial yang mencapai Rp 494 miliar, dan penjualan kavling pemakaman di San Diego Hills turut menyumbang Rp 202 miliar terhadap total pra-penjualan.

    Sedangkan anak usaha LPKR, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), mencatatkan pra-penjualan sebesar Rp1,64 triliun dengan kontribusi produk residensial sebesar 51%, produk komersial 22%, dan produk industri 27%.

    “Menatap tahun 2025, LPKR menargetkan pra-penjualan sebesar Rp6,25 triliun, yang mengalami peningkatan 16% dibandingkan target tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini akan didorong oleh pembangunan proyek residensial dan komersial baru di Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, serta wilayah lainnya dalam landbank perusahaan,” terang John Riady.

    “Kami berkomitmen untuk terus memperluas portofolio dan mendorong inovasi untuk memenuhi kebutuhan pembeli rumah pertama dengan meluncurkan produk perumahan yang terjangkau di Park Serpong dan Lippo Cikarang Cosmopolis. Dengan peluncuran proyek-proyek baru yang akan datang, kami tetap yakin akan kemampuan kami untuk mencatatkan kinerja yang kuat di masa depan,” pungkasnya.

    (hns/hns)

  • Naik 17 Persen, LPKR Raih Pendapatan Prapenjualan Rp 6,01 Triliun di 2024 – Halaman all

    Naik 17 Persen, LPKR Raih Pendapatan Prapenjualan Rp 6,01 Triliun di 2024 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan pendapatan prapenjualan sebesar Rp 6,01 triliun selama 2024.

    Angka ini melebihi target tahunan dengan pencapaian 112 persen atau naik sebesar 17% dibandingkan tahun sebelumnya sekaligus mencerminkan permintaan pasar yang terus tumbuh terhadap produk properti residensial dan komersial.

    “Produk properti residensial tetap menjadi pendorong utama dengan kontribusi sebesar 64% terhadap total pra-penjualan,” ujar John Riady, CEO Grup Lippo pada Selasa (11/2/2025).

    Kinerja perusahaan di industri eal estat dan kesehatan ini didorong oleh permintaan yang terus berlanjut, terutama untuk  produk rumah tapak yang diluncurkan pada tahun sebelumnya seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown.

    Selain itu, peluncuran produk baru seperti seri Zen, Cendana Suites, dan seri Blackslate di Park Serpong, serta XQ Livin di Lippo Cikarang Cosmopolis, turut memberikan kontribusi signifikan.

    LPKR juga telah memulai serah terima tahap pertama proyek Park Serpong pada November 2024.

    “Ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dengan penyelesaian lebih cepat dari jadwal dalam waktu kurang dari 18 bulan,” ujarnya.

    Pada tahun 2024, total penjualan Lippo Karawaci sendiri tercatat sebesar Rp4,3 triliun. 

    Penjualan residensial menjadi penyumbang terbesar dengan Rp2,99 triliun, diikuti dengan penjualan kavling tanah sebesar Rp491 miliar, dan produk komersial yang mencapai Rp494 miliar.

    Penjualan kavling pemakaman di San Diego Hills turut menyumbang Rp202 miliar terhadap total pra-penjualan.

    Anak usaha LPKR, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), mencatatkan pra-penjualan sebesar Rp1,64 triliun dengan kontribusi produk residensial sebesar 51%, produk komersial 22 persen dan produk industri 27 persen.

    Menatap tahun 2025, LPKR menargetkan pra-penjualan sebesar Rp6,25 triliun yang naik 16 persen dibandingkan target tahun sebelumnya.

    Pertumbuhan ini akan didorong oleh pembangunan proyek residensial dan komersial baru di Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, serta wilayah lainnya dalam landbank perusahaan.

    “Kami berkomitmen untuk terus memperluas portofolio dan mendorong inovasi untuk memenuhi kebutuhan pembeli rumah pertama dengan meluncurkan produk perumahan yang terjangkau di Park Serpong dan Lippo Cikarang Cosmopolis,” ujarnya.

    “Dengan peluncuran proyek-proyek baru yang akan datang, kami tetap yakin akan kemampuan kami untuk mencatatkan kinerja yang kuat di masa depan,” ujar John Riady.

     

     

  • Generasi Muda Makin Tertarik Beli Rumah Dibanding Sewa, Pengembang Ini Tawarkan Produk Menarik – Page 3

    Generasi Muda Makin Tertarik Beli Rumah Dibanding Sewa, Pengembang Ini Tawarkan Produk Menarik – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Laporan 123 Property Recap 2024: The Youth Moves dari Rumah123 menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam minat generasi muda terhadap properti. Jika sebelumnya mereka cenderung lebih memilih untuk menyewa hunian, kini semakin banyak yang mulai menganggap pentingnya memiliki rumah.

    Laporan tersebut juga mencatat bahwa 75% pencari properti di Rumah123 berasal dari generasi muda. Rumah123 membagi segmen generasi muda menjadi tiga kelompok usia, yaitu 18-24 tahun, 25-34 tahun, dan 35-44 tahun. Sementara itu, pencari rumah dari kelompok usia yang lebih tua, yakni 45-54 tahun, berada di kelompok terpisah.

    Marisa Jaya Head of Research Rumah123 menjelaskan, Rumah123 mencatat fenomena menarik terkait preferensi pencarian rumah tapak berdasarkan usia. Untuk rumah tapak, baik generasi muda maupun generasi tua cenderung lebih memilih untuk membeli rumah – baik yang baru maupun yang bekas – dari pada menyewa.  

    “Secara umum, rumah tapak dengan harga Rp 1 miliar – Rp 3 miliar menjadi favorit di semua kelompok usia, diikuti oleh rumah dengan harga Rp 400 juta-Rp 1 miliar,” jelas dia.  

    Rumah123 juga mencatat bahwa generasi muda Indonesia pada tahun 2025 memiliki potensi besar yang akan terus berkembang, terutama sebagai calon pembeli rumah pertama yang tengah berusaha mewujudkan rumah impian mereka.

     Tawarkan Proyek Menarik

    Menyambut potensi besar ini, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), platform real estate dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, terus memacu penjualan sejumlah proyek unggulan di kawasan Lippo Village hingga Park Serpong.

    John Riady, Group CEO Lippo, mengungkapkan bahwa pada Kuartal III 2024, LPKR berhasil mencatat pra penjualan sebesar Rp4,25 triliun, yang mencapai 79% dari target tahun ini. 

    “Pencapaian ini didorong oleh kelanjutan penjualan produk rumah tapak terjangkau dari peluncuran sebelumnya, seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown, serta peluncuran baru seri Zen di Park Serpong dan XQ Livin di Lippo Cikarang Cosmopolis,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (22/1/2025).

    Pra penjualan sebesar Rp 4,25 triliun ini juga menunjukkan kenaikan 26% dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan permintaan pasar.

    Khusus untuk pra penjualan di Kawasan Lippo Karawaci, yang mencakup beberapa proyek unggulan di Kawasan Lippo Village hingga Park Serpong, tercatat sebesar Rp 3,19 triliun pada periode Januari-September 2024.

  • Komitmen LPKR Tingkatkan Efisiensi Material Ramah Lingkungan untuk Hidup yang Bersih

    Komitmen LPKR Tingkatkan Efisiensi Material Ramah Lingkungan untuk Hidup yang Bersih

    Jakarta, Beritasatu.com –  PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang layak huni serta menjaga kelestarian lingkungan hidup. Salah satu langkah yang dilakukan LPKR, yakni secara aktif berusaha untuk meningkatkan efisiensi dalam penggunaan material dan mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan.

    Bagi LPKR, penggunaan material ramah lingkungan penting karena penggunaan material konstruksi berkontribusi signifikan terhadap jejak karbon perusahaan.

    CEO Lippo Group John Riady menyatakan, keberlanjutan merupakan strategi krusial yang dapat mendorong penciptaan nilai dan pertumbuhan jangka panjang bagi perusahaan.

    “Maka, perusahaan menekankan pentingnya integrasi prinsip keberlanjutan dalam strategi bisnis utama, operasional, dan manajemen risiko, serta memastikan penerapan pendekatan menyeluruh yang mencakup berbagai aspek environmental, social, dan governance (ESG),” ucapnya dikutip dari keterangannya, Rabu (15/1/2025).

    Lebih lanjut, pada sektor real estate, LPKR menggunakan sekitar 183 kiloton bahan bangunan, termasuk beton, baja, kaca, dan kayu, dalam dua tahun terakhir.

    Untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan, LPKR menjajaki berbagai inisiatif, termasuk prefabrikasi, daur ulang bahan sisa, dan mendorong renovasi rumah dibandingkan dengan pembongkaran dan konstruksi baru.

    Diketahui, LPKR merupakan platform real estate dan layanan kesehatan, yang memiliki rekam jejak yang kuat dalam mengembangkan dan mengelola basis aset yang terdiversifikasi.

    LPKR telah mengembangkan perumahan dan hunian bertingkat tinggi, rumah sakit, mal, hotel, kawasan komersial dan industri, gedung perkantoran, serta kota mandiri, dan pengembangan terintegrasi.

    Dengan portofolio tersebut, LPKR mulai mempelajari praktik desain berkelanjutan guna meningkatkan efisiensi penggunaan material ramah lingkungan dalam pengembangan proyek.

  • LPKR Lakukan Pengalihan Limbah Non-B3 dan B3 untuk Ekonomi Sirkular – Halaman all

    LPKR Lakukan Pengalihan Limbah Non-B3 dan B3 untuk Ekonomi Sirkular – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) meningkatkan pengelolaan limbah sebagai bagian dari penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mendukung lingkungan hidup yang bersih dan berkelanjutan..  

    Group CEO Lippo, John Riady, mengatakan, pihaknya memiliki strategi dalam pengelolaan limbah yang fokus pada optimasi efisiensi sumber daya, meminimalkan timbulan limbah, serta meningkatkan tingkat daur ulang guna mendukung prinsip-prinsip ekonomi sirkular.

    “Pendekatan ini sangat penting mengingat volume limbah yang dihasilkan selama operasi bisnis serta limbah dari pelanggan dan penyewa, mengingat keberagaman cakupan operasi grup LPKR,” ujarnya, Jumat (10/1/2025).

    LPKR mengelola berbagai jenis limbah, termasuk limbah domestik dari area komersial dan residensial, limbah medis dari rumah sakit, sampah kawasan, serta limbah konstruksi dari pengembangan proyek.

    Dua tahun lalu, aset-aset yang dikelola grup LPKR menghasilkan total sekitar 50 kiloton limbah, terdiri dari 48 kiloton limbah tidak berbahaya dan beracun (non-B3) serta 2 kiloton limbah berbahaya dan beracun (B3). Sebagian besar limbah ini dihasilkan oleh penyewa dan kontraktor.

    Di tahun yang sama, grup LPKR mengalihkan (melalui penggunaan kembali, daur ulang, dan pengomposan) 3.159 ton limbah non-B3, naik dari 1.424 ton pada tahun 2022.

    Untuk limbah B3, grup LPKR mengalihkan 37 ton limbah pada tahun 2023, naik dari 11 ton pada tahun sebelumnya.

    John bilang peningkatan dalam pengalihan limbah terjadi berkat perbaikan dalam pelaporan limbah oleh beberapa unit bisnis, yang kini menimbang limbah secara langsung ketimbang menggunakan konversi volumetrik.

    Perusahaan melibatkan penyewa dalam program daur ulang limbah di Lippo Malls Indonesia dan kawasan grup LPKR, serta San Diego Hills Memorial Park (SDH).