Tag: Jhon Sitorus

  • Pembukaan MTQ Tanpa Sambutan, Jhon Sitorus: Mau Tidak Mau Harus Terbiasa dengan Kelakuan Aneh Wakil Presiden Kita

    Pembukaan MTQ Tanpa Sambutan, Jhon Sitorus: Mau Tidak Mau Harus Terbiasa dengan Kelakuan Aneh Wakil Presiden Kita

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, tak memberi sambutan dalam perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional VII Korpri di Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.

    Dia hanya memukul katambung, alat musik tabuh khas Dayak yang biasa digunakan untuk membuka acara selain gong.

    Gibran yang hadir di acara itu membuka kegiatan tanpa penyampaian sambutan. Hal ini mengundang reaksi berbagai pihak.

    Salah satunya Pemerhati Sosial dan Politik, Jhon Sitorus. Dia memberikan sentilan menohok kepada orang nomor dua Indonesia itu.

    “Pembukaan tanpa Sambutan. Kawan-kawan, kita mau tidak mau harus terbiasa dengan kelakuan aneh Wakil Presiden kita ini,” kata Jhon dalam akun X, Rabu, (6/11/2024).

    Padahal kata dia, sebelumnya Gibran sudah diminta Gubernur Kalteng dan Panitia, tetapi Wapresnya malah tidak berani kasih sambutan.

    Jhon Sitorus pun menyarankan agar Gibran membuka acara via zoom jika memang tidak ingin sambutan.

    “Jeii…Mas Gibran, anda itu orang nomor dua di Indonesia. Kalo sekadar datang clingak clinguk, terus menabuh katambung lebih baik via zoom aja,” tandasnya. (selfi/fajar)

  • Pembukaan MTQ Tanpa Sambutan, Jhon Sitorus: Mau Tidak Mau Harus Terbiasa dengan Kelakuan Aneh Wakil Presiden Kita

    Tom Lembong Ditahan karena Kebijakan Impor Gula, Jhon Sitorus Ingatkan Kasus Food Estate hingga Jet Pribadi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus impor gula pada rentang waktu 2015-2016.

    Hal itu mengejutkan banyak pihak, karena cepatnya Tom Lembong diseret ke rumah tahanan.

    Sejumlah pegiat media sosial meminta aparat hukum tidak tebang pilih dengan hanya menargetkan orang-orang yang berseberangan dengan pemerintah.

    “Oke, habis Tom Lembong lalu bagaimana dengan : Airlangga Hartarto, dugaan kasus ekspor CPO 2021-2021,” tulis pemerhati sosial politik Jhon Sitorus lewat akun media sosial X @JhonSitorus_18.

    Tak hanya Airlangga, Jhon Sitorus juga mengingatkan aparat hukum kasus-kasus lain yang pernah mencuat namun tak jelas penyelesaiannya, seperti Zulkifli Hasan, dugaan kasus alih fungsi hutan, impor gula; Dito Ariotedjo, dugaan kasus BTS 4G; Prabowo, soal dugaan kasus Food Estate dan pesawat bekas; Muhaimin Iskandar, soal dugaan kasus Kemnaker dan Kardus Durian;

    “Bahlil, soal dugaan kasus izin tambang; Halim Iskandar, dugaan dana hibah di Jawa Timur; Khofifah, soal dugaan Proyek Kemensos dan suap dana hibah di Jatim,” lanjutnya.

    Juga diingatkan mengenai kasus gratifikasi jet pribadi yang terjadi pada putra mantan Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, di mana Jhon Sitorus menilai KPK tidak berani bersikap sampai sekarang.

    “Mari berantas KORUPSI tanpa PANDANG BULU. Yang benar katakan benar, yang salah berani katakan salah,” tandasnya. (sam/fajar)

  • Penjelasan Bos soal Beras Bulog Bisa Ditempeli Stiker Prabowo-Gibran

    Penjelasan Bos soal Beras Bulog Bisa Ditempeli Stiker Prabowo-Gibran

    Jakarta, CNN Indonesia

    Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi buka suara soal kabar beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang diproduksi BUMN yang dikomandoinya ditempeli stiker Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    Bayu tak mengakui soal kebenaran isu itu. Ia hanya mengatakan beras SPHP sudah tersedia di mana-mana dan siapa saja bisa membelinya.

    “Beras SPHP tersedia di mana-mana, di pasar-pasar, di minimarket. Siapa saja sangat mudah mendapatkan beras SPHP,” ungkap Kamis (25/1) seperti dikutip dari detik.com.

    Menurutnya, ketika beras itu telah dipasarkan ke masyarakat, Bulog tak bisa lagi mengatur akan digunakan untuk apa beras tersebut. Meski begitu, Bayu memastikan proses pengemasan yang dilakukan Bulog tidak memuat atribut politik apapun.

    “Dari Bulog tidak ada atribut politik apapun,” tuturnya.

    Bayu menjelaskan Bulog memang banyak melakukan kerja sama dengan jaringan distributor hingga ritel modern. Hal itu dilakukan untuk mempercepat stabilisasi harga maupun stok beras. Karena itu, beras SPHP sangat mudah didapatkan.

    Publik tengah diramaikan dengan unggahan foto yang menunjukkan stiker kampanye pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tertempel di beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) milik Perum Bulog.

    Foto itu diunggah oleh Jhon Sitorus melalui akun X @Miduk17. Menurutnya, paslon nomor urut dua Prabowo-Gibran melanggar aturan Pilpres dengan menggunakan beras Bulog untuk kampanye.

    “Melanggar konstitusi sudah. Melanggar aturan debat sudah. Melanggar netralitas aparat sudah. Melanggar integritas sebagai pejabat sudah. Sekarang pakai beras Bulog untuk kampanye juga. Ya, kabinet Jokowi sedang mengabdi untuk Prabobro-Gibran,” tulis dia dalam unggahannya.

    (agt/agt)