Tag: Jeje Wiradinata

  • Deretan Artis Tumbang di Pilkada, Segini Suara Krisdayanti, Ronald Surapradja, Vicky Prasetyo, dan Hengky Kurniawan

    Deretan Artis Tumbang di Pilkada, Segini Suara Krisdayanti, Ronald Surapradja, Vicky Prasetyo, dan Hengky Kurniawan

    Jakarta, Beritasatu.com – Deretan artis harus tumbang di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, yang digelar pada 27 November. Hasil quick count menunjukkan nama-nama artis yang beken tak mampu mendongkrak raihan suara di daerah pemilihan masing-masing.

    Meskipun quick count memberikan gambaran awal tentang kemungkinan siapa yang menang atau kalah, Anda tetap harus menunggu hasil resmi dari KPU untuk mendapatkan kepastian yang lebih akurat.

    Berikut empat daftar artis yang kalah di Pilkada 2024 dan raihan suaranya:

    1. Krisdayanti

    Penyanyi Krisdayanti kalah dalam Pilkada 2024. Ia mencalonkan diri sebagai wali kota Batu dengan menggandeng Kresna Dewanata Prosakh.

    Meskipun memiliki popularitas sebagai artis, pasangan ini sulit meraih dukungan masyarakat. Pasangan calon ini diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Nasdem.

    Hasil quick count Avamedia menunjukkan Krisdayanti-Kresna berada di posisi bawah dengan perolehan suara sekitar 20,31 persen, kalah dari pasangan lain, yaitu Firhando Gumelar-Rudi dengan perolehan suara sebesar 29,53 persen menduduki posisi kedua dan Nurochman-Heli Suyanto berhasil meraih kemenangan dengan perolehan suara sebesar 50,16 persen.

    2. Ronal Surapradja

    Artis Ronal Surapradja tumbang dalam Pilkada 2024. Ia mencalonkan diri sebagai wakil gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Jeje Wiradinata. Mereka diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

    Namun, hasil quick count Indikator Politik Indonesia menunjukkan pasangan ini hanya memperoleh sekitar 9,12 persen suara, menempatkan mereka di posisi keempat dari empat pasangan calon yang bertanding, yaitu Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina dengan perolehan suara sebesar 9,67 persen menduduki posisi ketiga.

    Pada posisi kedua, ada pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dengan perolehan suara sebesar 20,07 persen, dan posisi pertama dimenangkan oleh Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dengan perolehan suara sebesar 61,16 persen.

    3. Vicky Prasetyo

    Vicky Prasetyo kalah pada Pilkada 2024. Ia mencalonkan diri sebagai calon bupati Pemalang berpasangan dengan Mochamad Suwendi, diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

    Namun, hasil sementara perhitungan BM Center menunjukkan mereka meraih suara paling rendah sekitar 19,38 persen dibanding dua pasangan calon lainnya, yaitu Mansur Hidayat dan Muhammad Bobby Dewantara dengan perolehan suara sebesar  36,21 persen menduduki posisi kedua, dan hasil sementara dimenangkan oleh pasangan Anom Widiyantoro-Nurkholes dengan perolehan suara sebesar 44,42%.

    4. Hengky Kurniawan

    Hengky Kurniawan juga kalah pada Pilkada 2024. Artis yang berasal dari PDIP dan petahana ini maju sebagai calon bupati Kabupaten Bandung Barat bersama Ade Sudrajat. Hengky kalah dari pasangan sesama artis, yakni Jeje “Govinda” atau Ritchie Ismail.

    Jeje “Govinda”-Asep Ismail unggul dalam hasil quick count Indikator Politik Indonesia pada Pilkada 2024. Adik ipar Raffi Ahmad ini mendapatkan 37,77 persen dari perolehan suara.

    Jeje “Govinda” unggul dari Hengky Kurniawan-Ade Sudrajat yang mengumpulkan 23.96 persen suara. Sementara, posisi ketiga ada pasangan Didik Agus dan Gilang Dirga yang mendapat 17,66 persen.

    Para artis yang tumbang di Pilkada 2024 ini menunjukkan betapa kompetitifnya pertarungan politik di Indonesia. Hal ini juga menjadi tantangan baru mereka yang beralih dari dunia hiburan ke dunia politik.

  • PDIP Salahkan Partai Cokelat sebagai Dalang Kekalahan di Kandang Banteng

    PDIP Salahkan Partai Cokelat sebagai Dalang Kekalahan di Kandang Banteng

    GELORA.CO – Gelaran Pilkada 2024 meninggalkan luka mendalam bagi PDIP. Partai banteng moncong putih seperti tak percaya bisa kalah di empat provinsi besar, di pulau Jawa, termasuk kandangnya sendiri wilayah Jawa Tengah (Jateng).

    Di Pilgub Banten, pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi yang diusung PDIP bersama Golkar harus menelan pil pahit. Berdasarkan hasil quick count pada Rabu (27/11/2024) pukul 23.47 WIB dengan 100 persen suara yang masuk, pasangan Soni-Dimyati yang disokong KIM Plus memperoleh suara 57,52 persen. Sedangkan jagoan PDIP memperoleh 42,48 persen suara berdasarkan hasil quick count Charta Politika.

    Kemudian di Pilgub Jawa Barat (Jabar), pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja hanya mampu memperoleh suara 9,10 persen. Kalah jauh dari jagoan KIM Plus, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan 61,16 persen berdasarkan hasil quick count Indikator Politik per Rabu (27/11/2024) pukul 20.29 WIB, dengan data masuk 100 persen.

    Di Jawa Timur (Jatim) KIM Plus yang mengusung Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak meraih 58,14 persen menumbangkan jagoan PDIP Tri Risma Harini-Zahrul Azhar Asumta 33,48 persen hasil quick count LSI Denny JA per Rabu (27/11/2024) pukul 16.42 WIB, dengan data suara masuk 98,29 persen.

    Yang paling perih Pilgub Jawa Tengah (Jateng). Wilayah yang selama ini disebut-sebut sebagai kandang banteng, malah jadi saksi bisu tumbangnya banteng. Pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi hanya mampu mengumpulkan 41,31 persen, masih kalah jauh dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang di-endorse Presiden RI Prabowo Subianto, meraih 58,69 persen hasil quick count LSI Denny JA per Rabu (27/11/2024) pukul 20.53 WIB, dengan data suara masuk 98,29 persen.

    Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyalahkan Partai Cokelat atas kekalahan yang menyesakkan ini. Dia menyebut, Partai Cokelat tak sendiri tapi bekerja dengan dibantu Pj Kepala Daerah dan atas perintah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    “Partai Cokelat ini sudah barang tentu adalah oknum-oknum kepolisian. Cuma karena tidak hanya satu, tidak hanya satu tempat. Mungkin sebaiknya kita tidak menyebut oknum-oknum. Tapi ini sudah sesuatu yang bersifat dari komando. Dan saya kira pemegang kuncinya adalah Listyo Sigit. Beliau bertanggung jawab terhadap institusi yang dia kendalikan, yang dia pimpin,” kata Hasto saat konferensi Pers di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).

    Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, anomali yang terjadi di Pilkada 2024 sangat kental dirasakan oleh pasangan yang diusung partainya yakni Airin Rachmy Diany-Ade Sumardi di Pilgub Banten. Dia mengaku kaget, intervensi Partai Cokelat juga menyasar Airin yang tercatat sebagai timses Prabowo Subianto saat Pilpres lalu.

    “(Ini) anomali yang pertama, di luar nalar kami. Seorang Airin, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran, sukses memenangkan Prabowo-Gibran di Banten, pada saat dia menjadi calon gubernur, harus mengalami intervensi kekuasaan untuk menggagalkan kemenangan,” kata Basarah.

    Curang Teriak Curang?

    Di saat PDIP berteriak curang muncul video yang memperlihatkan surat suara Pilgub Jakarta 2024 sudah tercoblos pasangan calon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno. Tentu video ini jadi tamparan keras bagi banteng yang selama ini paling lantang teriak kecurangan dalam kontestasi, bahkan sejak gelaran Pilpres.

    Dari video yang berdurasi 3 menit 40 detik, seorang petugas pengawas dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Pinang Ranti, Jakarta Timur tengah menghitung jumlah surat suara yang sudah dicoblos. Diduga surat yang tercoblos tersebut merupakan surat suara sisa tidak terpakai.

    “Kiriman dari teman di Pinang Ranti. (Paslon) 03 sudah tercoblos semua. Suara yang tidak mencoblos di TPS 028,” tulis keterangan video yang beredar, dilihat Inilah.com, Kamis (28/11/2024).

    Dari video ditampilkan 18 surat suara yang sudah dicoblos ke pasangan Pramono Anung dan Rano Karno. Petugas itu kemudian memperlihatkan satu per satu surat suara sisa yang sudah tercoblos itu ke masyarakat dan petugas yang menjadi saksi.

    Tak lama, petugas lain memanggil panitia atau Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk mengecek kembali surat yang sudah diperlihatkan tadi.

    Terkait temuan ini, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jakarta Wahyu Dinata mengaku masih menunggu kronologis lengkap dari jajarannya, soal surat suara Pilgub Jakarta 2024 yang sudah tercoblos untuk pasangan calon tertentu.

    “Kami sedang minta KPU Jakarta Timur untuk menyusun kronologi ya. Jadi nanti kalau kronologis sudah sampai di kami pasti nanti akan kami sampaikan,” ujar Wahyu saat jumpa pers di kantornya, kawasan Senen, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).

    “Bisa jadi nanti kami dapat kronologi atau bisa jadi kami dapat rekomendasi dari Bawaslu, yang pasti sifatnya kami menunggu,” katanya menambahkan.

  • Pasangan Dedi-Erwan yakin hasil resmi tak jauh dengan hitung cepat

    Pasangan Dedi-Erwan yakin hasil resmi tak jauh dengan hitung cepat

    Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan meyakini bahwa hasil resmi pemilihan gubernur (Pilgub) Jabar 2024 oleh KPU, tidak akan berbeda jauh dengan hitung cepat (quick count) yang memenangkan mereka.

    “Insya Allah hasil quick count lembaga survei pun tidak terlalu jauh, karena kredibilitas mereka pun dipertaruhkan. Hasil quick count ini tidak berbeda jauh dari hasil sesungguhnya nanti,” kata Erwan pasca pemantauan hasil hitung cepat di Bandung, Rabu.

    Menyadari bahwa hasil resmi perhitungan KPU masih membutuhkan waktu, Erwan mengatakan pihaknya akan mengawal perolehan suara mereka dengan cara mengumpulkan data C1 dari TPS yang didapatkan para saksi yang diturunkan hingga tuntas.

    “Setelah quick count ini kita akan kawal terus, nanti kita cocokkan dan kita kawal data-data hasil suara tersebut. Kami kawal terus dari seluruh TPS nanti kita kumpulkan bukti C1-nya,” ucapnya.

    Selain itu, Erwan mengatakan bahwa pihaknya juga mempersiapkan diri untuk menghadapi gugatan atas hasil Pilkada Jabar 2024 ini dengan mengumpulkan berbagai dokumen yang dibutuhkan.

    “Kalau terjadi gugatan kami siap. Tapi menurut undang-undang juga kalau di atas dua persen atau tiga persen itu tidak ada gugatan, apalagi dilihat dari margin kita di atas 40 persen. Insya Allah ini sudah aman,” tuturnya.

    Di lokasi yang sama, Sekretaris Tim Pemenangan Dedi-Erwan, MQ Iswara bersyukur atas perolehan suara hasil hitung cepat yang diraih oleh pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan, di mana berdasarkan berbagai lembaga survei, pasangan ini unggul di atas 60 persen di atas tiga pasangan lainnya di Pilgub Jabar 2024.

    Iswara optimistis dengan melihat perolehan hasil dari kerja keras seluruh tim pemenangan, mulai dari kader partai, relawan, hingga masyarakat tersebut, Dedi-Erwan akan menjadi pasangan gubernur dan wakil gubernur Jabar periode 2025-2030.

    “Tentunya ini bukan pekerjaan mudah, kami melihat ini adalah kerja keras Kang Dedi dan Kang Erwan itu sendiri tentunya, didukung oleh keluarga besarnya. Juga didukung oleh 14 partai pengusung dan relawan,” katanya.

    Iswara mengklaim bahwa pasangan Dedi-Erwan menang hampir di seluruh wilayah di Jabar dengan kemenangan tertinggi berada di Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Sumedang.

    Hal ini, kata Iswara, karena secara ketokohan, Dedi-Erwan sudah banyak dikenal masyarakat Jabar, seperti Dedi yang merupakan mantan wakil bupati, mantan bupati dua periode dan mantan anggota DPR RI. Sementara Erwan merupakan mantan Ketua DPRD Kota Bandung dan mantan Wakil Bupati Sumedang.

    “Bisa disampaikan bahwa kami menang di 27 kabupaten/kota, jadi menang di seluruhnya. Hasil tertinggi itu terdapat di beberapa daerah yaitu di Subang, Kabupaten Purwakarta dan Sumedang di atas 70 persen. Tapi average, semua (daerah) Kang Dedi dan Kang Erwan di atas 60 persen. Ini karena calon yang diusung bukan kaleng-kaleng dan pengaruh dari kerja keras partai pengusung dan relawan,” ucapnya.

    Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024 ini, diikuti empat paslon gubernur dan wakil gubernur, yakni pasangan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1), pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja (nomor urut 2), pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (nomor urut 3), dan pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (nomor urut 4).

    Pasangan Acep-Gita diusung oleh PKB; pasangan Jeje-Ronal diusung PDIP; pasangan Syaikhu-Ilham diusung Partai NasDem, PKS, dan PPP; sementara pasangan Dedi-Erwan diusung Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI.

  • Hasil Quick Count sementara, MQ Iswara Sebut Dedi-Erwan Menang di 27 Kabupaten

    Hasil Quick Count sementara, MQ Iswara Sebut Dedi-Erwan Menang di 27 Kabupaten

    JABAR EKSPRES  – Sekretaris Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 04, MQ Iswara menyebut bahwa Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan diyakini menang dalam pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

    Menurut Iswara, hal ini dapat dilihat dari adanya hasil hitung cepat atau quick count sementara di 27 kabupaten/kota yang menunjukkan hasil positif bagi pasangan Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan.

    “Dimana hasil quick count (hitung cepat) pada saat posisi (suara masuk) 96 persen, kita sudah 62 persen. Jadi artinya kita sudah melebihi 50 persen,” ujarnya di Holiday In, Kota Bandung, Rabu (27/11).

    BACA JUGA: Takamatsu International Hotel Grup, Jepang Sambut Baik Kerjasama dengan SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi

    Untuk torehan quick count terbesar, Iswara menyebut berada di tiga wilayah seperti di Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Sumedang.

    Ketiganya kata dia, berdasarkan hasil pantauannya masing-masing memiliki angka di atas 60 persen.

    “Jadi beberapa daerah yang raihannya di atas 70 persen (diatas 60 persen) di Subang, Sumedang dan Purwakarta, itu yang tertinggi. Kami sampaikan bahwa pasangan Kang Dedi dan Kang Erwan itu menang di 27 kabupaten/kota, jadi menang di seluruhnya,” ucapnya.

    BACA JUGA: Paslon 2 Klaim Menangi Pilkada 2024, Kang DS Sebut Siap Kembali Pimpin Kabupaten Bandung

    Sehingga dengan hasil ini, Iswara percaya diri bahwa pasangan Dedi-Erwan dapat memenangkan Pilkada Serentak 2024 di Jawa Barat.

    “Insya Allah Kang Dedi dan Kang Erwan nanti akan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, berdasarkan hasil quick count Litbang Kompas, untuk Pasang Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan hingga saat ini masih unggul dengan memiliki angka suara sekitar 61,24 persen suara.

    BACA JUGA: Data Quick Count Instrat Pilkada Cimahi 2024 Sudah 85 Persen Masuk, Paslon Ngatiyana-Adhitia Unggul

    Sementara untuk pasangan Ahmad Syaikhu – ilham Akbar Habibie, hingga saat ini memiliki angka sekitar 19,42 persen suara.

    Sedangkan untuk Acep Adang Ruhyat – Gitalis Dwi Natarina (Gita KDI) hingga saat ini memiliki angka sekitar 10,22 persen. Dan yang terakhir yakni Jeje Wiradinata – Ronal Surapradja berdasarkan hasil quick count sementara memiliki angka sekitar 9,12 persen.(San).

  • Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Menang di TPS Tempat Ridwan Kamil Nyoblos 

    Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Menang di TPS Tempat Ridwan Kamil Nyoblos 

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG – Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan menang di tempat pemungutan suara (TPS) 23, Kelurahan Ciumbuleuit, Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat tempat Ridwan Kamil nyoblos bersama sang istri.

    Dari total 353 suara sah, pasangan nomor urut 4 ini meraup 188 suara, disusul pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie yang mendapat 141 suara.

    Sedangkan pasangan Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwitarina dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja kompak mendapat 12 suara.

    Kemudian untuk Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Bandung, pasangan nomor urut 2 Heru Suandharu-Ridwan Dhani Wirianata memang tipis dengan 156 suara.

    Sementara pasangan Muhammad Farhan-Erwin di posisi dengan raihan 154 suara.

    Untuk pasangan nomor urut 1 Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya medapat 11 suara dan pasangan Arfi Rafdialdi-Yeni Iskandar Masoem meraih 26 suara.

    Sebagai informasi tambahan di TPS 23 ini jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 587.

    Namun yang hari ini datang ke TPS dan menggunakan hak polihnya hanya sebanyak 359 orang.

    Dari jumlah itu, surat suara sah 353 dan 6 lainnya tidak sah.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Menang Telak di TPS Prabowo

    Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Menang Telak di TPS Prabowo

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menggunakan hak suaranya di TPS 08 Desa Bojongkoneng, Bogor, Jawa Barat (Jabar). Setelah perhitungan suara, pasangan cagub-cawagub Jabar nomor urut 04, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, menang di TPS Prabowo.

    Dari data yang diterima detikcom, Rabu (27/11/2024), ada 380 suara yang dinyatakan sah. Sementara suara tidak sah berjumlah 36. Total suara yang masuk yakni 416 suara.

    Di TPS Prabowo, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan mendapatkan 295 suara. Kemudian, pasangan nomor urut 03, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie memperoleh 8 suara.

    Selanjutnya, pasangan nomor urut 01, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina, mendapatkan 69 suara. Sedangkan pasangan nomor urut 02, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, meraih 8 suara.

    Berikut hasil suara di TPS 08:

    -Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina: 69 suara
    -Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja: 8 suara
    -Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie: 8 suara
    -Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan: 295 suara

    “Rahasia,” celetuk Prabowo.

    (isa/fas)

  • Hasil Quick Count Litbang Kompas: Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Diprediksi Menangkan Pilkada Jabar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 November 2024

    Hasil Quick Count Litbang Kompas: Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Diprediksi Menangkan Pilkada Jabar Megapolitan 27 November 2024

    Hasil Quick Count Litbang Kompas: Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Diprediksi Menangkan Pilkada Jabar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Hasil sementara dari hitung cepat atau
    quick count
    yang dilakukan Litbang Kompas memprediksi Pilkada Jawa Barat (Jabar) akan dimenangkan oleh paslon nomor urut 4
    Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan
    .
    “Pilkada Jawa Barat yang dilakukan Litbang Kompas berdasarkan perhitungan di 400 TPS sampel, dengan ini menyatakan bahwa Pilkada Jawa Barat diprediksi dimenangkan oleh pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan,” ujar Pemimpin Redaksi Kompas.id, Sutta Dharmasaputra, dalam konfersi pers di lantai 2 Menara Kompas, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2024).
    Prediksi tersebut dilakukan Litbang Kompas usai menerima data sekitar 65 persen.
    Dari 65 persen data yang masuk, paslon nomor urut 1 Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina sekira 10,32 persen, paslon nomor urut 2 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 9,89 persen, nomor urut 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie 18,52 perzen, dan nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Irwan Setyawan 61,62 persen.
    Sutta memastikan, data saat ini sudah stabil dan tidak akan berubah secara signifikan.
    “Data ini sudah stabil jadi tidak jauh berbeda nanti dengan hasil akhir,” ucap Sotta.
    Untuk diketahui, pada momen politik yang istimewa ini, harian Kompas (Kompas.id) melalui Litbang Kompas kembali mengambil bagian dalam mengawal proses demokrasi rakyat.
    Litbang Kompas melakukan hitung cepat (quick count) secara serentak di empat provinsi, yaitu Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
    Sebanyak 400 TPS dijadiman sample di setiap wilayah.
    Dari 400 TPS penarikan datanya datanya sendiri menggunakan cara
    multistage random sampling.
    Sementara
    margin of error
    -nya kurang lebih 1 persen.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Daftar Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2024 serta Partai Pengusungnya
                        Megapolitan

    3 Daftar Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2024 serta Partai Pengusungnya Megapolitan

    Daftar Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2024 serta Partai Pengusungnya
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Pilkada Jawa Barat 2024
    akan dimeriahkan oleh empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
    Keempat calon gubernur Jawa Barat dan wakil gubernur Jawa Barat itu yakni Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwinatarina, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
    Masyarakat dapat menggunakan hak suaranya untuk memilih calon gubernur Jawa Barat dan wakil gubernur Jawa Barat pada hari ini, Rabu 27 November 2024.
    Berikut nama kandidat calon gubernur Jawa Barat dan wakil gubernur Jawa Barat:
    Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwinatarina merupakan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 1.
    Pasangan ini diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 
    Acep Adang Ruhiat juga merupakan kader dari PKB, yang saat ini masih menjabat di Komisi VI DPR RI.
    Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja merupakan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 2.
    Pasangan ini diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). 
    Jeje merupakan Bupati Pangandaran yang sudah menjabat sejak 2016.
    Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie merupakan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 3.
    Pasangan ini diusung oleh Partai Nasional Demokrasi (Nasdem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
    Ahmad Syaikhu merupakan Presiden PKS sejak 2020. Sementara itu, Ilham Habibie merupakan putra mantan Presiden BJ Habibie.
    Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan merupakan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 4.
    Pasangan ini diusung oleh 14 partai politik, yaitu Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, Hanura, Gelora, Garuda, PKN, Partai Buruh, PRIMA, Perindo, PBB, dan Partai Ummat.
    Dedi Mulyadi merupakan kader Partai Gerindra dan pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Lengkap Calon Gubernur dan Wakilnya di 37 Provinsi, Nomor Urut dan Partai Pengusungnya

    Daftar Lengkap Calon Gubernur dan Wakilnya di 37 Provinsi, Nomor Urut dan Partai Pengusungnya

    Bisnis.com, JAKARTA – 38 Provinsi di Indonesia akan menggelar pilkada serentak pada 27 November mendatang untuk memilih gubernur dan wakilnya yang baru.

    Masing-masing daerah memilih pasangan calon yang jumlahnya beragam. Ada yang dua paslon atau 3 paslon.

    Berikut daftar lengkap nama calon gubernur dan wakilnya di 28 provinsi dalam pilkada 2024

    Aceh

    1. Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi (nomor urut 1) dengan partai pengusung PAN, Golkar, Nasdem, PAS Aceh, dan PDA

    2. Muzakir Manaf dan Fadlulah (nomor urut 2) partai pengusung PDIP, Demokrat, PKB, PKS, PNA, Aceh, PPP, Gerindra

    Sumatra Utara

    1. Bobby Afif Nasution dan Surya (nomor urut 1) partai pengusung PAN, Perindo, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, PKB, Golkar, PPP dan Gerindra

    2. Edi Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala (nomor urut 2) diusung oleh Partai Hanura, PDIP, Ummat, Partai Gelora dan Partai Buruh.

    Sumatra Barat

    1. Mahyeldi dan Vasko Ruseimy (nomor urut 1) diusung oleh partai Perindo, Demokrat, PKS, PBB dan Gerindra

    2. Epyardi Asda dan Ekos Albar (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, PAN, Gelora, Nasdem, Golkar, dan Partai Buruh

    Riau

    1. Abdul  Wahid dan Hariyanto (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Nasdem dan PKB

    2. M Nasir dan Muhammad Wardan (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Gelora, Demokrat, PPP dan Gerindra

    3. Syamsuar dan Mawardi Muhammad Soleh (nomor urut 3) diusung oleh partai PKS dan Golkar

    Jambi

    1.  Romi Hariyanto dan Letjen. TNI (Purn.) Dr. Sudirman (nomor urut 1) diusung oleh partai PSI, Gelora, PKN, Nasdem

    2. Al Aris dan Abdulla Sani (nomor urut 2) diusung oleh partai Hanura, PKS, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PDIP, PPP, Demokrat, Nasdem, Partai Buruh, PBB dan partai Ummat.

    Sumatra Selatan

    1. Herman Deru dan Cik Ujang (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, Demokrat, Perindo dan PKS

    2. Santana Putra dan Riezky Aprilia (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP

    3. Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati (nomor urut 3) diusung oleh partai Hanura, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PKN, partai Garuda dan Partai Gelora.

    Bengkulu

    1. Helmi Hasan dan Mian (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, PAN, Gelora, Demokrat Nasdem, PKB, Gerindra

    2. Rohidin Mersyah dan Meriani (nomor urut 2) diusung oleh partai Hanura, PKS, Golkar dan PPP 

    Lampung

    1. Arinal Zunaidi dan Sutono (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP

    2. Mirhani Djausal dan Jihan Nurlaela (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, PKB, Buruh, Golkar dan Gerindra

    Kepulauan Bangka Belitung

    1. Erzaldi Rosman dan Yuri Kemal (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Demokrat, Garuda, Nasdem, PKB, PBB dan Gerindra

    2. Hidayat Arsani dan Hellyana (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, PKS, Golkar dan PPP

    Kepulauan Riau

    1. Ansar Ahmad dan Nyangnyang Haris (nomor urut 1) diusung oleh partai Ummat, PAN, Perindo, Gelora, Demokrat, PKS, PKB, Golkar, PPP, dan Gerindra

    2. Muhammad Rudi dan Aunur Rofiq (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, PSI dan Nasdem

    DKI Jakarta 

    1. Ridwan Kamil dan Suswono (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKB, PKS, PAN, Golkar, Gerindra, PPP, Demokrat, Perindo, PKN, Garuda, PBB, PSI, dan Gelora

    2. Dharma Pongrekun dan Kun Wardana (nomor urut 2) paslon perseorangan

    3. Pramono Anung dan Rano Karno (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP dan Hanura

    Jawa Barat

    1. Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1) diusung oleh partai PKB

    2. Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP

    3. Ahmad Syaiku dan Ilham Akbar Habibie (nomor urut 3) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PPPP

    Jawa Tengah

    1. Andika Perkasa dan Hedrar Prihadi (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP

    2. Ahmad Lutfi dan Taj Yasin (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, PKB, Golkar, PPP dan Gerindra

    Jawa Timur

    1. Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Hakim (nomor urut 1) diusung oleh partai PKB

    2. Khofifah Indar Parawangsa dan Emil Dardak (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PAN, Golkar, Gerindra, PPP, Demokrat, Perindo, PKN, Partai Buruh, Garuda, PBB, PSi dan Gelora.

    3. Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP dan Hanura

    Banten

    1. Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Ummat, Gelora, PKN, Partai Buruh, Golkar, dan PBB

    2. Andra Soni dan Achmad Dimyati (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PSI, Demokrat, Garuda, Nasdem, PKS, PKB, PPP, dan Gerindra

    Bali

    1. Made Muliawan dan Putu Agus (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, PSI, PKN, Demokrat, Nasdem, PKS, Golkar, dan Gerindra

    2. Wayan Koster dan I Nyoman Giri (nomor urut 2) diusung oleh partai Ummat, PDIP, Perindo, Hanura, Gelora, PKB, partai Buruh dan PBB.

    NTB

    1. Siti Rohmi dan Musyafirin (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Ummat, Perindo, dan PKB

    2. Zulkieflymansyah dan Suhaili Fadil (nomor urut 2) diusung oleh partai Demokrat, Nasdem, PKS

    3. Muhammad Iqbal dan Indah Damayanti (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, Hanura, PSI, Gelora, Garuda, Golkar, PPP, PBB dan Gerindra

    NTT

    1. Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Hanura, Buruh, PBB

    2. Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Gelora, Demokrat, PKN, dan Gerindra, Golkar, PPP

    3. Simon Petrus dan Adrianus Garu (nomor urut 3) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PKB

    Kalimantan Barat

    1. Sutarmidji dan Didi Haryono (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, Golkar, dan Gerindra.

    2. Ria Norsan dan Krisantus Kurniawan (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, Hanura dan PPP

    3. Muda Mahendrawan dan Jakius Sinyor (nomor urut 3) diusung oleh partai Ummat, Gelora, PKN, PKB, Buruh, PKB

    Kalimantan Tengah

    1. Willy Midel dan Habib Ismail (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKB, PBB

    2. Nadalsyah Koyem dan Supian Hadi (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, Hanura, Demokrat dan PPP

    3. Agustian Sabran dan Edy Pratowo (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, PSI, PKS, PKN, dan Gerindra.

    Kalimantan Selatan

    1. Muhidin dan Hasnuryadi (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Demokrat, dan PKS

    2. Raudatul Janah dan Akhmad Rozanie (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, Nasdem, PKB, Golkar dan Gerindra

    Kalimantan Timur

    1. Isran Noor dan Hadi Mulyadi (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Ummat, Perindo, Hanura, Gelora dan Demokrat

    2. Rudi Mas’ud dan Seno Aji (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PKN, Partai Buruh, Garuda, PBB, dan PSI

    Kalimantan Utara

    1. Sulaiman dan Adri Patton (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, dan PAN

    2. Zainal Paliwang dan Ingkong Ala (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, Hanura, Golkar, Gerindra, PKN, Perindo, Partai Buruh, PBB, PSI, dan Gelora

    3. Yensen dan Suratno (nomor urut 3) diusung oleh partai Demokrat, PKB, dan PPP

    Sulawesi Utara

    1. Yulius Selvanus dan Johannes Victor (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Nasdem, PKS, PKB, Golkar dan Gerindra

    2. Elly Engelbert dan Hanny Joost (nomor urut 2) diusung oleh partai PKN, Demokrat, Buruh, PBB

    3. Stefen Octavianus dan Alfret Denny (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP

    Sulawesi Tengah

    1. Ahmad Ali dan Abdul Karim (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Nasdem, PKB, Golkar, PPP, dan Gerindra

    2. Anwar dan Renny Lamadjido (nomor urut 2) diusung oleh partai Demokrat, PKS, dan PBB

    3. Rusdy Mastura dan Sulaiman Agusto (nomor urut 3) diusung oleh partai Ummat, PDIP, Hanura, dan partai Buruh

    Sulawesi Selatan

    1. Ramdhan Pomanto dan Azhar Arsyad (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, PKB, dan PPP

    2. Andi Sudirman dan Fatmawati Rusdi (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, Hanura, PSI, Gelora, Demokrat, Nasdem, PKS, Golkar, dan Gerindra.

    Sulawesi Tenggara

    1. Ruksamin dan Syafei Kahar (nomor urut 1) diusung oleh partai Gelora dan PBB

    2. Andi Sumangerukka dan Hugua (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PPP, Hanura, dan Gerindra

    3. Lukman Abunawas dan Laode Ida (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP, Perindo, Demokrat, PKB dan Partai Buruh

    Gorontalo

    1. Tony Uloli dan Marten Taha (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKS dan PKB

    2. Nelson Pomalingo dan Muhammad Kris (nomor urut 2) diusung oleh partai Hanura, Perindo, PSI, dan PPP

    3. Hamzah Isa dan Abdurrahman Abubakar (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN dan PDIP

    Sulawesi Barat

    1. Andi Ibrahim Masdar dan Asnuddin (nomor urut 1) diusung oleh partai Perindo, PKB, PPP

    2. Muhammad Ali Baal dan Arwan M Aras (nomor urut 2) diusung oleh partai Golkar dan Gerindra

    3. Suhardi Duka dan Salim Mengga (nomor urut 3) diusung oleh partai Ummat, PSI, Gelora, Demokrat, Nasdem, PKS dan Partai Buruh

    Maluku

    1. Jeffry Rahawarin dan Mukti Keliobas (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PDIP dan Hanura

    2. Murad Ismael dan Michael Wattimena (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Demokrat, PKS, PKB dan Golkar

    3. Hendrik Lewerisa dan Abdullah Vanath (nomor urut 3) diusung oleh partai Perindo, PPP, dan Gerindra

    Maluku Utara

    1. Husain Alting dan Asrul Rasyid (nomor urut 1) diusung oleh partai Ummat, PDIP dan PKN

    2. Aliong Mus dan Sharir Tahir (nomor urut 2) diusung oleh partai Perindo, Garuda, Golkar, PBB dan Gerindra

    3. M Kasuba, dan Basri Salama (nomor urut 3) diusung oleh partai Hanura dan PKS

    Papua

    1. Benhur Tomi Mano dan Yermias Bisai (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP

    2. Mathius Fakhiri dan Aryoko Alberto (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PKB, PAN, Hanura, Golkar, Gerindra, PPP, Demokrat, Perindo, Buruh, Garuda, PBB, PSI, dan Partai Gelora

    Papua 

    Papua Barat

    1. Dominggus Mandacan dan Muhammad Lakotoni (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKS, Hanura, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PDIP, Demokrat, Perindo, Buruh, Garuda, PBB, PSI, Gelora, dan Ummat.

    Papua Selatan

    1. Darius Geliwom dan Yusak Yaluwo (nomor urut 1) diusung oleh partai Perindo, Gerindra, Demokrat, dan Golkar

    2. Nikolaus Kondomo dan H Baidin Kurita (nomor urut 2) diusung oleh partai PKB, Buruh dan PBB

    3. Romanus Mbaraka dan Albertus Muyak (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN dan Nasdem

    Papua Tengah

    1. Wempi Wetimpo dan Agustinus Anggabaik (nomor urut 1) diusung oleh partai Gelora, PKS dan Gerindra

    2. Natalis Tabuni dan Titus Natkime (nomor urut 2) diusung oleh partai Ummat, PSI, Nasdem, dan Buruh

    3. Meki Nawipa dan Deinas Geley (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, PDIP, PKN, PPP dan PBB 

    Papua Pegunungan

    1. John Tabo dan Ones Pahabol (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Gelora, Demokrat, PKB, Buruh, dan Golkar

    2. Befa Yigibalom dan Natan Pahabol (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, PKN, Garuda, Nasdem, PKS, PBB dan Gerindra.

    Papua Barat Daya

    1. Abdul Faris dan Petrus Kasihiw (nomor urut 1) diusung oleh partai PSI, Demokrat, Nasdem, dan PKS

    2. Gabriel Asem dan Lukman Wugaje (nomor urut 2) diusung oleh partai Perindo, Hanura, Gelora

    3. Elisa Kambus dan Ahmad Nausraus (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, PKB dan Gerindra.

  • Ronal Surapradja Tegaskan Konsep Aglomerasi untuk Kemajuan Jabar

    Ronal Surapradja Tegaskan Konsep Aglomerasi untuk Kemajuan Jabar

    KABUPATEN BOGOR – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja, memaparkan pandangan mereka tentang konsep aglomerasi sebagai strategi pembangunan.

    Dalam tema debat “Bumi Subur, Masyarakat Akur, Jawa Barat Makmur,” Ronal menekankan pentingnya memastikan aglomerasi membawa manfaat nyata bagi masyarakat Jawa Barat, bukan sekadar menjadi kebijakan normatif.

    Ronal menjelaskan bahwa aglomerasi adalah peluang besar untuk memacu pertumbuhan ekonomi dengan mengintegrasikan berbagai kota di Jawa Barat.

    Namun, ia menekankan bahwa implementasi konsep ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak kontra produktif. “Kita tidak ingin kota-kota dalam kawasan aglomerasi seperti Bandung Raya atau Rebana hanya menjadi halaman belakang. Konsep ini harus menjadikan Jawa Barat sebagai halaman muka yang menarik investasi, pariwisata, dan peluang ekonomi,” ujar Ronal, dalam debat publik ketiga di Gedung PT Pendidikan Maritim dan Logistik, Kabupaten Bogor, Sabtu (23/11).

    Ronal memaparkan bahwa untuk memastikan aglomerasi bermanfaat bagi Jawa Barat, beberapa langkah strategis harus diambil diantaranya Integrasi Infrastruktur yakni memastikan pembangunan infrastruktur yang terhubung antarwilayah, termasuk transportasi publik berbasis rel, jalan raya, dan akses menuju pelabuhan serta bandara.

    Kamudian, penguatan Kapasitas Kota dan Desa yakni mengembangkan kota-kota kecil dan desa di sekitar wilayah aglomerasi untuk menjadi pendukung utama kawasan metropolitan, sehingga tidak terjadi kesenjangan.

    Kemudian Proyek Strategis Nasional yakni mendukung keberlanjutan proyek strategis nasional seperti pengembangan Bandara Kertajati dan pelabuhan di wilayah utara Jawa Barat untuk memastikan manfaat ekonomi dirasakan secara luas.

    “Selanjutnya, Keseimbangan Ekonomi dan Lingkungan yakni menjaga agar pembangunan di wilayah aglomerasi tetap ramah lingkungan dan berkelanjutan, termasuk pengelolaan limbah, air bersih, dan ruang hijau,” ujarnya.

    Ronal juga mengkritik jawaban normatif dari pasangan calon lain yang dinilai tidak memberikan solusi konkret.

    “Kami tidak ingin Jawa Barat hanya menjadi penonton dalam kebijakan aglomerasi. Program kami memastikan bahwa setiap kota dan desa mendapat manfaat nyata, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan,” tegas Ronal.

    Ronal menggarisbawahi pentingnya visi yang jelas dalam pembangunan kawasan aglomerasi.