Dishub Pangandaran: Kabel 1.450 Meter di 5 Lokasi Hilang Dicuri, Pernah Lapor Polisi
Tim Redaksi
PANGANDARAN, KOMPAS.com
– Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran mencatat ada lima lokasi pencurian kabel lampu PJU di Kabupaten Pangandaran.
Di lima tempat tersebut, total kabel sepanjang 1.450 meter raib dicuri.
“Kami kehilangan ada di lima lokasi,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran, Irwansyah, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (30/10/2025).
Lokasi pertama, jelas Irwansyah, adalah pinggir jalan mulai dari Hotel Aston hingga ke arah Jembatan Wiradinata.
Di lokasi ini, ada empat tiang PJU yang dicuri.
“Sekitar 200 meter kabel hilang,” katanya.
Lokasi lainnya berada di Kampung Turis, mulai dari Kafe Tepi hingga Cikembulan Pass.
Di sana, ada enam tiang PJU yang kabelnya dicuri.
“Kabel yang hilang 300 meter,” jelas Irwansyah.
Tak hanya di tempat wisata, kabel PJU di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Purbahayu, Pangandaran, juga raib.
Menurut Irwansyah, kabel sepanjang 500 meter di 10 tiang PJU hilang dicuri.
“Kemudian di Jalan Cilempay-Cintaratu, ada empat tiang, kabel 200 meter hilang. Lalu di jalur Pamagangan-Panglengseran Kecamatan Parigi, ada lima tiang dengan kabel sepanjang 250 meter hilang,” tutur Irwansyah.
Sementara itu, lampu PJU yang hilang ada di dua titik, masing-masing di Cijulang dan Bojongsalawe.
Kabel yang hilang dicuri berjenis kabel
twisted
3
phase
. Harga per meter kabel jenis ini Rp 33 ribu.
“Kabel hilang 1.450 meter dikali Rp 33 ribu, (kerugian) sudah Rp 47.850.000,” ujarnya.
Pada Desember 2023, pihaknya pernah melaporkan kejadian ini ke Polres Pangandaran. Saat itu, ada tiga kejadian pencurian.
“Sekarang bertambah kejadiannya. Sekarang belum (melapor ke polisi),” ujar Irwansyah.
Lebih lanjut, dia mengimbau seluruh masyarakat untuk membantu menjaga aset pemerintah, dalam hal ini PJU.
Dia mengatakan, jangan ada yang mengganggu atau merusaknya, karena PJU sangat penting untuk keselamatan dan keamanan pengguna jalan, khususnya saat malam hari.
“Mari kita jaga aset pemerintah ini karena ini semua untuk melayani masyarakat, biar saat malam bisa terang, meminimalisasi terjadinya laka lantas,” kata Irwansyah.
Sementara itu, terkait keluhan masyarakat soal pencurian kabel dan lampu PJU, Polres Pangandaran menegaskan pihaknya sejak lama melaksanakan patroli siang maupun malam hari.
Patroli dilakukan secara rutin dan intensif, termasuk melalui Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) pada malam tertentu dan malam libur lainnya.
Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan menjelaskan, patroli menyasar jalur wisata, jalur nasional, kawasan obyek vital hingga permukiman padat, terutama titik-titik yang berpotensi rawan kriminalitas maupun kecelakaan akibat minimnya penerangan.
Langkah preventif ini, menurut dia, telah berjalan secara konsisten, bahkan sebelum ramainya pemberitaan soal pencurian kabel dan lampu PJU.
“Patroli kami sudah berjalan aktif sebelum isu ini mencuat. Namun, sampai saat ini, belum ada laporan resmi dari pihak pemda atau dinas terkait mengenai pencurian kabel PJU. Kepolisian siap menindaklanjuti kapan saja apabila ada laporan yang disampaikan,” kata Andri melalui keterangan tertulis dari Humas Polres Pangandaran kepada Kompas.com, Kamis.
Dia berharap ada data dari dinas terkait ihwal jumlah PJU yang dicuri, atau permintaan koordinasi khusus penanganan kejadian tersebut.
Andri mengatakan, penanganan akan jauh lebih cepat dan tepat apabila disampaikan secara langsung dan resmi.
“Polres Pangandaran sangat terbuka dan siap hadir 24 jam apabila terdapat kejadian di masyarakat untuk pengamanan, penindakan hukum, ataupun bantuan patroli tambahan,” jelasnya.
Sebelumnya, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengadakan sayembara bagi yang bisa menangkap pencuri kabel dan lampu PJU.
Dia menyiapkan uang Rp 5 juta bagi siapa pun yang bisa menangkap pelaku.
Dengan sayembara ini, Jeje menginginkan semua masyarakat memiliki kesadaran untuk memelihara aset yang sangat baik untuk Kabupaten Pangandaran ini.
“Lampu bagus-bagus kabelnya hilang,” kata Jeje saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (29/10/2025).
Dia mengajak masyarakat agar memiliki rasa tanggung jawab menjaga aset yang tentunya berperan signifikan mengingat Pangandaran sebagai daerah wisata.
Sementara secara psikologis, tambah dia, adanya sayembara membuat para pencuri berpikir seribu kali saat akan beraksi.
Musababnya, banyak yang mengawasi karena ada imbalan bagi yang berhasil menangkap pencuri.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Jeje Wiradinata
-
/data/photo/2024/12/17/6761000d855f8.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dishub Pangandaran: Kabel 1.450 Meter di 5 Lokasi Hilang Dicuri, Pernah Lapor Polisi Bandung 30 Oktober 2025
-
/data/photo/2025/08/21/68a691aaf4091.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Marak Maling PJU, Eks Bupati Pangandaran Tawarkan Rp 5 Juta: Lampu Bagus, Kabel Hilang Bandung 29 Oktober 2025
Marak Maling PJU, Eks Bupati Pangandaran Tawarkan Rp 5 Juta: Lampu Bagus, Kabel Hilang
Tim Redaksi
PANGANDARAN, KOMPAS.com
– Mantan Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, membuat sayembara untuk menangkap pencuri kabel dan lampu penerangan jalan umum (PJU) di Pangandaran.
Dia menyiapkan hadiah Rp 5 juta bagi siapa pun yang berhasil menangkap pelaku.
“Lampu bagus-bagus kabelnya hilang,” kata Jeje saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (29/10/2025).
Lampu-lampu tersebut dipasang saat ia menjabat sebagai bupati.
Jeje ingin mempercantik Pangandaran dan menerangi jalan hingga ke desa-desa.
“Baru dipasang sebulan sudah hilang, baik lampu dan kabelnya,” ujarnya.
Jeje mencontohkan lampu penerangan di daerah Pager Gunung. Dia sempat bertanya kepada warga kenapa lampu mati.
“Katanya ada yang
nyuri
,” kata Jeje.
Dia meminta lampu dipasang lagi, tetapi sebulan kemudian ada yang mencuri lagi.
“Sampai sekarang masih padam,” ujarnya.
Hal serupa terjadi di pinggir pantai, mulai Kampung Turis hingga Tugu Marlin Cikembulan Pass.
Menurut Jeje, di jalur tersebut pernah tiga kali dipasang kabel, tetapi tetap ada yang mencuri.
“Jadi, sekarang mati, ada yang nyuri kabelnya,” kata dia.
Jeje menjelaskan, anggaran untuk penerangan jalan di Pangandaran tidak sedikit.
Enam tahun lalu, Pemprov Jawa Barat mengucurkan anggaran puluhan miliar untuk penerangan jalan.
“Sayang kan (kalau hilang dicuri),” keluhnya.
Dengan sayembara ini, Jeje menginginkan semua masyarakat memiliki kesadaran untuk memelihara aset yang sangat baik untuk Kabupaten Pangandaran.
Dia mengajak masyarakat agar memiliki rasa tanggung jawab menjaga aset yang tentunya berperan signifikan mengingat Pangandaran sebagai daerah wisata.
“Wisata ini perlu keindahan,” kata Jeje.
Sementara secara psikologis, tambah dia, adanya sayembara membuat para pencuri berpikir seribu kali saat akan beraksi.
Musababnya, banyak yang mengawasi karena ada sayembara.
“Rp 5 juta kan lumayan,” tutur Jeje.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/13/689c2dadb08b3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Susi Pudjiastuti Tolak KJA di Pangandaran, Alumni Unpad Meradang Disebut “Bodoh” Bandung 19 Agustus 2025
Susi Pudjiastuti Tolak KJA di Pangandaran, Alumni Unpad Meradang Disebut “Bodoh”
Editor
PANGANDARAN, KOMPAS.com
– Polemik keberadaan Keramba Jaring Apung (KJA) di Pantai Timur Pangandaran, Jawa Barat, kian panas. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, dengan lantang menyatakan penolakannya.
Pernyataan itu ia sampaikan di Bandara International Beach Strip Susi Air, Rabu (13/8/2025).
Sikap Susi mendapat dukungan dari Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pangandaran yang juga mantan Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, serta Bupati Pangandaran saat ini, Citra Pitriyami.
Ratusan pelaku wisata dan nelayan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Para Pelaku Wisata Pangandaran (FKP2WP) turut hadir.
Bukan hanya soal lingkungan, pernyataan Susi Pudjiastuti yang menyebut Universitas Padjadjaran (Unpad) “bodoh” ikut menjadi sorotan.
Wakil Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unpad, Budi Hermansyah, menyayangkan ucapan tersebut.
“Tendensi dari keluarnya kata-kata ‘bodoh’ yang ditujukan ke guru besar Unpad sama dengan menghina Unpad sebagai lembaga pendidikan tinggi,” ujar Budi dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (19/8/2025).
Menurut Budi, alumni Unpad sejak 1950-an sudah berkontribusi besar di berbagai bidang, mulai dari pemerintahan, BUMN, politik, hingga swasta.
Ia juga menyinggung keberadaan Kampus Unpad Pangandaran yang sejak 2016 menjalankan Program Studi Perikanan Laut Tropis.
“Apabila ada perbedaan pendapat, silakan dibantah dengan argumentasi ilmiah, bukan dengan kata-kata yang kurang pantas,” katanya.
Budi menambahkan, KJA Unpad sejatinya berfungsi sebagai laboratorium lapangan budidaya lobster. Tujuannya agar Indonesia tidak tertinggal dari Vietnam yang justru membesarkan benih lobster hasil tangkapan dari Indonesia.
Di sisi lain, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad, Yudi Nurul Ihsan, menilai polemik ini sebaiknya diselesaikan melalui diskusi terbuka.
“Saya harap ada diskusi yang lebih terbuka. Kalau perlu melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, LSM, hingga pelaku usaha,” ujar Yudi, Minggu (17/8/2025).
Menurutnya, segala bentuk aktivitas di kawasan pesisir harus berpihak pada kesejahteraan masyarakat. Penolakan tidak seharusnya dilakukan jika kegiatan itu membawa manfaat.
“Jangan ada egois. Semua yang bermanfaat, kenapa tidak? Itu harus untuk kepentingan masyarakat,” ucap Yudi.
Ia menilai, jika KJA dianggap bermasalah, sebaiknya dipetakan aspek mana yang menimbulkan persoalan, lalu dicari solusi bersama. Unpad pun terbuka jika perlu menggelar forum diskusi khusus membahas keadilan perikanan di Indonesia.
Yudi meyakini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga akan mengambil sikap bijak dalam menyikapi polemik ini.
“Saya yakin KDM akan bijak juga jika melihat semua permasalahan,” katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Alumni Sesalkan Ucapan Susi Pudjiastuti yang Sebut Unpad ‘Bodoh’ dalam Polemik KJA
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/13/689c2eb4d83c9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Video Call Dedi Mulyadi soal Keramba Jaring Apung Pangandaran, Susi: Pak Gubernur Tolak 100 Persen Bandung
Video Call Dedi Mulyadi soal Keramba Jaring Apung Pangandaran, Susi: Pak Gubernur Tolak 100 Persen
Tim Redaksi
PANGANDARAN, KOMPAS.com
– Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, melaksanakan
video call
dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat deklarasi Forum Komunikasi Para Pelaku Wisata Pangandaran yang menolak adanya keramba jaring apung di Pantai Timur Pangandaran di Susi International Beach Strip Pamugaran, Rabu (13/8/2025).
Saat Ketua HNSI Pangandaran, Jeje Wiradinata, sedang menyampaikan sambutan, tiba-tiba Susi menimpali, “Ini Pak Gubernur (Dedi Mulyadi) menyapa kalian semua,” kata Susi sembari menunjukkan layar
handphone
-nya kepada peserta deklarasi.
Salah seorang peserta deklarasi lantas berteriak, “Tolak keramba jaring apung, bapa aing,” tegasnya.
Susi kemudian bertanya kepada Dedi, ”
Kumaha Pak (apakah mendukung penolakan keramba jaring apung)? Tolak cenah tolak
(warga minta ditolak),” tanya dia.
Pada komunikasi tersebut, Dedi menegaskan menolak keberadaan keramba jaring apung di Pantai Timur Pangandaran.
“Ini Pak Gubernur sudah menolak 100 persen.
Hatur nuhun
, Pak Gubernur,” kata Susi yang disambut meriah oleh para peserta deklarasi forum pelaku wisata.
Sebelumnya, sebanyak 19 komunitas pelaku wisata di Pangandaran deklarasi menolak keberadaan keramba jaring apung.
Mereka mengatakan, keramba jaring apung akan mengganggu pariwisata Pangandaran dan mengganggu ekosistem laut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Profil dan kekayaan Dedi-Erwan yang resmi pimpin Jabar Kamis ini
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Profil dan kekayaan Dedi-Erwan yang resmi pimpin Jabar Kamis ini
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Kamis, 20 Februari 2025 – 23:03 WIBElshinta.com – Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan resmi dilantik untuk memimpin Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada Kamis ini di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memperoleh 14.130.192 suara dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Suara pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan ini mengalahkan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina, dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja.
Berdasarkan data dari berbagai sumber, Dedi Mulyadi lahir di Subang pada 11 April 1971, dan merupakan lulusan dari Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman (sekarang Universitas Purwakarta) pada 1999.
Dedi aktif di berbagai organisasi, mulai dari kemahasiswaan yakni HMI, lalu organisasi pekerja SPSI dan KSPSI.
Kemudian dia terjun ke dunia politik dengan menjabat sebagai Wakil Bupati Purwakarta (2003-2008), kemudian Bupati Purwakarta selama dua periode (2008-2018), dan juga sempat menjadi Ketua DPD Golkar Jawa Barat.
Dedi Mulyadi juga sempat maju dalam Pilgub Jabar 2018, namun gagal dan maju sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk periode 2019-2023 dari Partai Golkar, sebelum pindah ke Partai Gerindra.
Kemudian, Erwan Setiawan, lahir di Bandung pada 29 Juli 1970, dan menamatkan pendidikan di Politeknik Industri dan Niaga Bandung (1996), serta Universitas Langlangbuana (2008).
Erwan terlibat dalam sejumlah organisasi, termasuk sebagai Ketua Dewan Pembina DPC Partai Demokrat Kabupaten Sumedang dan Wakil Ketua DPP Kosgoro.
Dari rekam jejak politik, Erwan menjadi anggota DPRD Kota Bandung untuk periode 2009-2014 bahkan menjabat sebagai ketua di sana, kemudian dia sempat menjadi Wakil Bupati Sumedang tahun 2018.
Harta kekayaan Dedi-Erwan
Berdasarkan data yang tercantum dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dihimpun ANTARA, per tanggal 20 Agustus 2024, total kekayaannya dilaporkan mencapai Rp12.851.243.199.
Secara rinci, harta kekayaan Dedi Mulyadi terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp7.368.000.000, yang terdiri dari 116 unit properti tanah dan bangunan yang tersebar di Kota Purwakarta dan Subang yang tercatat diperoleh dari diri sendiri.
Kekayaan dari alat transportasi dan mesin Dedi Mulyadi, senilai Rp8.004.000.000 yang meliputi: Sepeda motor Honda tahun 2003 dengan nilai Rp24.000.000, sepeda Polygon Collous T8 tahun 2017 senilai Rp20.000.000, sepeda motor Triumph Scrambler 1200 XE tahun 2019 senilai Rp440.000.000.
Kemudian sepeda motor Vespa Sei Giorni Limited Edition tahun 2020 senilai Rp170.000.000, mobil Lexus LX 600 tahun 2022, senilai Rp3.900.000.000, mobil Mercedes Benz E 300 Coupe tahun 2018 senilai Rp1.500.000.000, dan mobil Lexus minibus/microbus tahun 2023, senilai Rp1.950.000.000. Kesemuanya tercatat diperoleh dari hasil sendiri.
Lalu untuk harta bergerak lainnya, Dedi memiliki total kekayaan senilai Rp160.000.000, kemudian dalam pembagian kas dan setara kas memiliki total senilai Rp1.157.055.199. Dedi juga memiliki sejumlah hutang sebanyak Rp3.837.812.000.
Sementara Erwan Setiawan, berdasarkan data LHKPN yang dilaporkannya pada 28 Agustus 2024, ia memiliki harta kekayaan total Rp22.736.849.123.
Harta kekayaan Erwan Setiawan terdiri dari aset berupa tanah dan bangunan dengan nilai Rp20.250.000.000 yang secara rinci berupa tanah dan bangunan seluas 200 m2/200 m2 di Kabupaten/Kota Bandung, yang diperoleh melalui hibah tanpa akta, senilai Rp3.000.000.000.
Kemudian sebidang tanah dan bangunan seluas 1.655 m2/978 m2 di Kabupaten/Kota Sumedang, diperoleh melalui hibah tanpa akta, senilai Rp9.250.000.000.
Lalu sebidang tanah dan bangunan seluas 390 m2/390 m2 di Kabupaten/Kota Bandung, diperoleh melalui hibah tanpa akta, senilai Rp6.000.000.000.
Kemudian sebidang tanah dan bangunan seluas 328 m2/328 m2 di Kabupaten/Kota Cimahi, diperoleh dari hasil sendiri, senilai Rp2.000.000.000.
Total harta kekayaan yang dimiliki oleh Erwan Setiawan dari alat transportasi dan mesin, senilai Rp605.000.000 yang meliputi mobil Toyota Land Cruiser 20047 4WD AT keluaran tahun 2007 senilai Rp350.000.000.
Kemudian, mobil Toyota Fortuner 2.7 G Lux AT tahun 2011 senilai Rp200.000.000, sepeda motor Yamaha N-Max 2 DP tahun 2015 senilai Rp15.000.000, sepeda motor Yamaha BG6 A/T tahun 2017 senilai Rp40.000.000. Semuanya tercatat diperoleh dari hasil sendiri.
Lalu ada harta bergerak lainnya senilai Rp1.970.000.000, kemudian ada kas dan setara kas senilai Rp11.849.123, Erwan juga tercatat memiliki hutang sejumlah Rp100.000.000.
Sumber : Antara
-

Dedi Mulyadi Usulkan Patung Nyi Roro Kidul Jadi Suvenir Khas Pangandaran, Ini Kata Bupati – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, PANGANDARAN – Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih Dedi Mulyadi memberi masukan konsep pariwisata Pangandaran agar kian menarik minat pengunjung.
Dedi Mulyadi mengusulkan agar agar Pangandaran memiliki suvenir khusus berupa ikon daerah yang menonjol. Misalnya saja suvenir khas berbentuk Ratu Nyi Roro Kidul.
Terkait usulan tersebut, Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata memberikan tanggapan.
“Itu Pak Dedi kan hanya berilustrasi. Pak Dedi kan ingin wisata ini bagus,” ujar Jeje kepada wartawan di Mangunjaya, Selasa (4/2/2025) siang.
Menurutnya, Dedi Mulyadi membayangkan jika lokasi pariwisata di Pangandaran harus ada yang terasa, terlihat, dan teringat.
“Kalau di Singapura, kan, ada suvenir berbentuk kepala singa. Nah, Pak Dedi mempertanyakan, ada tidak di Pangandaran,” katanya.
Setelah bertanya, kata Jeje, kemudian Dedi Mulyadi memberikan masukan bagaimana jika suvenir berbentuk Ratu Nyi Roro Kidul.
“Kan itu mah hanya lemparan pembicaraan (tidak serius). Saya juga tidak menanggapi terlalu serius. Itu hanya candaan atau lain sebagainya,” ucap Jeje.
Nyeleneh
Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran, Asep Noordin juga turut menyoroti usulan Dedi Mulyadi tersebut.
Menurutnya, Nyi Roro Kidul itu bukan hanya cerita di Pangandaran. Karena dia identik dengan pantai selatan, yang bukan cuma di Pangandaran.
“Ya, nyeleneh boleh, out of the box boleh. Tapi saya kira masih banyak bentuk suvernir lain yang bisa menjadikan ciri khas Pangandaran. Enggak harus berbentuk Ratu Nyi Roro Kidul,” ujarnya.
Usulan Dedi
Konsep itu diberikan Dedi Mulyadi kepada Pemerintah Daerah Pangandaran pada acara pengukuhan pengurus Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) Kabupaten Pangandaran di alun-alun Paamprokan, Jumat (31/1/2025) malam.
Sosok yang biasa disapa Kang Dedi Mulyadi atau KDM berharap Pangandaran menjadi destinasi wisata berbasis budaya.
Pertama adalah kawasan wisata di Pangandaran harus memiliki arsitektur yang khas, wewangian atau aroma khas, suara yang khas, dan ikon souvenir.
Misalnya bangunan hotel, rumah makan, dan sebagainya yang memiliki ciri khas.
“Sehingga, orang datang ke Pangandaran bakalan mengingat ciri atau pembeda dari daerah lain,” ujar Dedi Mulyadi.
Kedua, Dedi meminta hotel di kawasan wisata Pangandaran memiliki aroma khas.
Hal ini agar wisatawan bisa memiliki kenangan lebih indah dan terkenang di Pangandaran.
Hal ini bisa ditambah lantunan suara musik tradisional yang menjadikan kesan agar wisatawan nyaman.
“Nanti, para pemilik hotel bisa menempatkan pemain gamelannya,” katanya.
Kemudian Dedi menyarankan agar Pangandaran memiliki suvenir khusus berupa ikon daerah yang menonjol.
Seperti di negara Singapura, suvernir berbentuk kepala Singa.
“Nah, kenapa tidak Pangandaran buat suvenir khas berbentuk Ratu Nyi Roro Kidul. Itu, nanti pasti berkesan,” katanya.
Dedi berharap Pemda Pangandaran bisa mencontoh daerah yang sudah berhasil membentuk branding yang mudah diingat bagi pengunjung.
“Misalnya saat ke Bali dan ke Mekah. Di sana kita sudah merasakan suasana, suara, wewangian dan aroma yang khas,” ujarnya. (TRIBUN JABAR/ Erik S)
-

Dedi Mulyadi nyatakan ingin segera laksanakan tugas di Jabar
Sumber foto: Antara/elshinta.com
Dedi Mulyadi nyatakan ingin segera laksanakan tugas di Jabar
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Kamis, 09 Januari 2025 – 20:35 WIBElshinta.com – Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menyatakan ingin segera melaksanakan tugas-tugas sebagai Gubernur Jawa Barat setelah nanti dirinya resmi dilantik menjadi gubernur di provinsi tersebut.
“Karena saya biasa bekerja dengan cepat. Tapi seluruh kecepatan itu kan tergantung pada penetapan kapan dilakukan pelantikan. Kami masih menunggu akan dilaksanakan kapan, apakah dipisah yang tidak ada gugatan ke MK lebih dulu atau digabung menunggu seluruh gugatan itu selesai. Itu kami serahkan sepenuhnya kepada pemerintah,” kata Dedi di Jawa Barat, Kamis.
Dedi mengaku dirinya akan tetap melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan yang kerap dilakukannya selama ini setiap hari. “Karena dalam setiap hari saya selalu menerima tamu, selalu menyelesaikan problem,” katanya.
Untuk pekerjaan di Jabar yang pertama, Dedi mengungkapkan dirinya ingin menyukseskan program ketahanan pangan dan program memberi makanan bergizi gratis bagi siswa.
Kemudian, lanjut Dedi, pihaknya juga ingin mendorong penyelesaian berbagai masalah infrastruktur di Jawa Barat, juga menyelesaikan dampak dari bencana yang ada di Sukabumi dan Cianjur, sehingga tidak menunggu terlalu lama seperti yang terjadi di Cianjur.
“Dan selanjutnya juga saya ingin berbagai problem di Jawa Barat, walaupun masih dalam masa transisi bisa secara bersama-sama diselesaikan. Jadi ini kami ingin secara bersama-sama, sehingga nanti tidak lagi terlalu lama menunggu untuk melakukan eksekusi-eksekusi kebijakan dan yang paling mendasar, yang paling mendesak di sekitar Bandung Raya adalah sampah,” ujarnya.
Untuk sampah di Bandung Raya itu, kata Dedi, salah satunya disebabkan TPA yang bermasalah yakni TPA Sarimukti, sehingga perlu eksekusi cepat, mengingat saat ini tumpukan sampah masih terjadi yang menurutnya disebabkan keterlambatan pengangkutan, jumlah armada dan petugas yang kurang.
“Sehingga harus ditambah, tidak boleh lagi dilakukan pembiaran terlalu lama. Itu hal-hal yang bisa saya lakukan eksekusi dalam waktu cepat dan walaupun itu kewenangan pemerintahan kota, tetapi pemerintah provinsi harus memberikan dorongan, stimulus dan turun secara bersama,” ujarnya.
Menurut Dedi, keberhasilan provinsi Jawa Barat tergantung juga dengan keberhasilan kepala desa, bupati dan wali kota di seluruh Jawa Barat. Karenanya dia mengungkapkan tiap petang dirinya akan bertemu dengan para bupati dan wali kota terpilih untuk mendiskusikan hal-hal yang harus dilakukan untuk membangun Jabar.
“Bicara bersama apa yang mesti dilakukan Untuk membangun, menata Jawa Barat ke depan, dengan tagline ‘lembur diurus kota ditata’,” ucapnya.
Selain itu, Dedi juga mengaku akan terbuka atas berbagai masukan, pikiran dan gagasan, termasuk dari pasangan calon lain dalam Pilgub Jabar untuk bersama-sama membangun Jawa Barat.
“Pasti dong pasangan calon lain itu kan rata-rata memimpin di partainya dan memiliki representasi anggota DPRD di provinsi dan di DPR. Pasti dilakukan secara bersama karena kalau sudah sekarang tidak lagi bicara didukung oleh partai mana, seluruh fraksi-fraksi yang ada di DPRD Provinsi Jawa Barat harus secara bersama menyepakati pembangunan yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan oleh publik,” kata Dedi menambahkan.
Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Provinsi Jawa Barat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Kamis ini.
Pada 9 Desember 2024 lalu, KPU Provinsi Jawa Barat telah menetapkan hasil rekapitulasi perolehan suara dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Pasangan nomor urut 4, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan, berhasil meraih suara terbanyak dengan total 14.130.192 suara. Pasangan ini diusung oleh Partai Golkar, Demokrat, Gerindra, PSI, PAN, Buruh, PBB, Gelora, dan Perindo.
Di urutan kedua, pasangan nomor urut 3, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie, yang diusung oleh Partai Nasdem, PKS, dan PPP, memperoleh 4.267.612 suara.
Sementara itu, pasangan nomor urut 1, Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwi Natarina dari PKB memperoleh 2.204.452 suara dan pasangan nomor urut 2 dari PDIP, Jeje Wiradinata dan Ronald Supradja meraih 2.116.017 suara.
Sumber : Antara
-

Gugatan Hasil Pilkada 2024 Nihil, KPU Jabar masih Tunggu Arahan MK
JABAR EKSPRES – Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat (KPU Jabar), mengaku saat ini masih menunggu arahan dari Mahkamah Konstitusi (MK) terkait penetapan gubernur dan wakil gubernur terpilih.
Meski telah dipastikan tidak adanya gugatan hasil suara Pilkada 2024 yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK), sesuai peraturan KPU Nomor 18/2924 tentang Rekapitulasi Perolehan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar Hedi Ardia mengatakan, pihaknya masih harus menunggu pemberitahuan permohonan yang terregistrasi dalam Buku Registrasi Perkara Konstitusi atau BRPK.
“Sesuai dengan jadwal, pengumuman BRPK akan dilakukan paling lambat pada tanggal 19-20 Desember 2024. Jadi kita tunggu saja pemberitahuan dari MK nya karena paling lambat tiga hari, dan setelah itu kami harus (bisa) menetapkan gubernur terpilih,” ujarnya Sabtu (14/12).
Sementara itu, disinggung soal partisipasi masyarakat pada Pilkada 2024 kemarin yang mengalami penurunan secara drastis, Hedi mengaku hal tersebut tidak hanya terjadi di Jabar.
Bahkan secara nasional, Hedi menyebut tingkat partisipasi masyarakat terhadap Pilkada 2024 kemarin diperkirakan hanya berkisar 68 persen. “Ini perlu ada penelitian lebih lanjut mengenai penyebabnya,” ujarnya
Meski begitu, Hedi menuturkan pihaknya akan terus melakukan upaya agar tingkat partisipasi masyarakat terhadap pemilu maupun pilkada selanjutnya dapat kembali meningkat.
“Namun yang pasti itu bukan hanya satu variabel karena minimnya sosialisasi (kepada masyarakat). Terlebih memilih itu hak. Jadi kalau masyarakat sudah tahu bahwa (tanggal) 27 November itu ada pemilihan tapi karena hak dan yang bersangkutan tidak mau memilih, itu haknya juga,” pungkasnya
Sebelumnya, berdasarkan hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi Pilgub Jabar 2024 pada tanggal 19 Desember, Paslon nomor urut 04 yakni Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan meraih suara terbanyak yakni 14.130.192.
Sementara untuk Paslon nomor urut 03 Ahmad Syaikhu – Ilham Akbar Habibie berada di bawahnya yakni dengan torehan suara sebesar 4,260.072.
Sedangkan untuk Paslon nomor urut 01 Acep Adang Ruhyat – Gitalis Dwi Natarina (Gita KDI) meraih hasil suara sebanyak 2.204.452. Dan yang terakhir Paslon nomor urut 04 Jeje Wiradinata – Ronal Surapradja, meraih hasil suara sebesar 2,116.017.
-

Dedi Mulyadi-Erwan Menang Pilgub Jabar, Borong 62 Persen Suara
Jakarta, CNN Indonesia —
Pasangan calon Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan menang Pilgub Jawa Barat 2024 berdasarkan hasil rekapitulasi KPUD Jawa Barat. Mereka memborong 62 persen suara sah.
Dikutip dari formulir D. Hasil PROV-KWK Gubernur KPU Jabar, perolehan suara Dedi-Erwan mencapai 14.130.192 suara. Angka itu setara 62,2 persen total suara sah.
Posisi kedua ditempati Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie. Mereka memperoleh 4.260.072 suara atau setara 18,76 persen suara sah.
Berikutnya ada Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina dengan perolehan 2.204.452 suara. Di posisi buncit ada pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja dengan perolehan 2.116.017 suara.
Jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya di Pilgub Jabar 2024 23.703.785 orang. Total pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pilgub Jabar 2024 mencapai 35.925.960 orang. Dengan begitu, tingkat partisipasi pemilih di Pilgub Jabar 2024 65,98 persen.
Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan mencalonkan diri dengan dukungan 14 partai Koalisi Indonesia Maju (KIM). Lima di Antara adalah partai pemilik kursi di DPRD Jabar, yaitu Gerindra, Demokrat, Golkar, PAN, Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sembilan partai lainnya adalah Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat (Gelora), Partai Garuda, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima), Partai Ummat, Partai Perindo, PKN, Hanura, dan Partai Buruh.
(dhf/tsa)
[Gambas:Video CNN]
-

Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Raih Suara Terbanyak di Pilgub Jabar
ERA.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat (Jabar) telah menyelesaikan rapat pleno rekapitulasi dan penetapan suara untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024.
Berdasarkan hasil rapat pleno yang berlangsung dari 8 sampai 9 November 2024, pasangan calon (paslon) Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan meraih suara terbanyak di Pilgub Jabar 2024.
Ketua KPU Jabar, Ahmad Nur Hidayat mengatakan, paslon nomor urut satu, Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwibatarina mendapatkan suara 2.204.452. Kemudian, paslon nomor urut dua, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja mendapatkan suara 2.116.017.
Selanjutnya, paslon Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie mendapatkan suara 4.260.072. Lalu, paslon nomor urut empat, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memperoleh suara 14.130.192.
“Data suara sah dan tidak, 23.703.785. Jumlah suara sah 22.710.733. Jumlah suara tidak sah 993.052,” kata Hidayat saat membaca hasil rekapitulasi dan penetapan suara Pilgub Jabar, Senin (9/12/2024).
Sebagai informasi, pada Pilgub Jabar 2024, tercatat ada 35.925.960 orang yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sedangkan, jumlah TPS di Pilgub Jabar 2024 mencapai 73.835.