Tag: Jaya Suprana

  • Pesantren Digipreneur Al-Yasmin Surabaya Pecahkan Rekor MURI, Soal Apa?

    Pesantren Digipreneur Al-Yasmin Surabaya Pecahkan Rekor MURI, Soal Apa?

    Surabaya (beritajatim.com) – Pesantren Digipreneur (Digital-Entrepreneurship) ‘Al-Yasmin’ Surabaya memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk pertunjukan konfigurasi drone (drone light show) terbanyak yang menandai peresmian pesantren itu.

    “MURI mencatat momen bersejarah yang belum pernah dilakukan di Indonesia, karena peresmian pesantren biasanya dengan memukul bedug, tapi pesantren ini justru diresmikan pada Senin (10/11/2025) dengan pertunjukan konfigurasi drone terbanyak,” kata Manajer Senior MURI, Triyono.

    Triyono menyerahkan Piagam Penghargaan MURI No. 12502/R.MURI/XI/2025 yang ditandatangani Ketua Umum MURI Prof Dr (HC) KP Jaya Suprana tertanggal 10 November 2025 itu kepada Gubernur Jatim Hj Khofifah Indar Parawansa, yang kemudian menyerahkan kepada Sutradara Konfigurasi Drone Show, Muhammad Rizky Kevin.

    “Drone Light Show yang disebut Gubernur Jatim Ibu Khofifah sebagai pesantren anti-mainstream itu melambangkan simbol sinergi ilmu, iman, dan inovasi yang bisa seiring-sejalan, apalagi digipreneur juga penting, karena jarang ada sekolah yang mencetak entrepreneur,” katanya.

    Ia berharap Pesantren Digipreneur (Digital-Entrepreneurship) ‘Al-Yasmin’ Surabaya menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lain untuk menyikapi kemajuan digital untuk menyatukan tradisi dan teknologi. Sehingga, menjadi inovasi yang bermanfaat untuk negeri.

    Dalam kesempatan itu, pengasuh Pesantren Digipreneur Al Yasmin, Helmi M Noor, menjelaskan bahwa konsep pengajaran di Pesantren Al-Yasmin memang dirancang tidak hanya mencetak santri yang cakap secara spiritual, tetapi juga unggul secara digital dan berjiwa entrepreneur.

    “Jadi, Al-Yasmin akan mencetak santri bertalenta penuh prestasi. Inovasi, kolaborasi, dan nilai keislaman menjadi tiga pilar utama Pesantren Al Yasmin dalam membentuk generasi santri masa depan yang kreatif, berakhlak, dan berdaya saing global,” katanya.

    Pertunjukan konfigurasi drone terbanyak yang membentuk simbol ‘Allah’, ‘Muhammad’, dan lainnya yang tampil di udara dalam ketinggian tertentu itu disaksikan oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Gubernur Jatim Hj Khofifah Indar Parawansa dan Sekretaris PWNU Jatim Dr HM Faqih. (tok/ian)

  • Dua Rekor MURI Kado Istimewa Hari Jadi ke-80, Khofifah: Persembahan Harmoni Generasi Emas Dari Bumi Majapahit

    Dua Rekor MURI Kado Istimewa Hari Jadi ke-80, Khofifah: Persembahan Harmoni Generasi Emas Dari Bumi Majapahit

    Surabaya (beritajatim.com) – Tepat di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Provinsi Jawa Timur yang jatuh pada Minggu (12/10/2025), dua penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menjadi kado istimewa bagi masyarakat Jawa Timur.

    Kedua penghargaan ini bukan sekadar rekor, melainkan simbol semangat dan perwujudan filosofi kerja JATIM BISA (Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif) yang digaungkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

    Rekor pertama diraih melalui Paduan Suara Massal Siswa-Siswi SMA dan SMK se-Jawa Timur yang membawakan Mars Jawa Timur dengan tema “Berkumandang Mars Jawa Timur, Menyatukan Semangat Generasi Emas.”

    Penampilan megah ini berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, dan disiarkan secara serentak melalui Zoom Meeting yang diikuti oleh 1.300 siswa SMA/SMK se-Jatim yang hadir secara langsung serta 53.933 siswa dari 772 sekolah yang berpartisipasi secara daring dari berbagai daerah.

    Menariknya, para peserta paduan suara yang tampil secara langsung di Grahadi merupakan siswa-siswi juara 1 lomba paduan suara tingkat kabupaten/kota se Jawa Timur yang sebelumnya diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Mereka tampil membawakan harmoni yang menjadi simbol persatuan dan semangat generasi muda Jawa Timur.

    Sementara rekor kedua diberikan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas keberhasilan menyelenggarakan Pagelaran Orkestra Simfoni oleh Murid SMA/SMK Terbanyak bertajuk “Jawa Timur Bersimfoni.”

    Penampilan spektakuler ini merupakan kolaborasi lintas sekolah yang melibatkan 230 talenta muda terbaik dari SMA dan SMK di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, memainkan 167 alat musik dari berbagai jenis instrumen gesek, tiup, perkusi, hingga petik dalam harmoni bertema “Generasi Emas Jawa Timur.”

    Para pemain orkestra yang tampil merupakan talenta berprestasi nasional dan internasional di bidang musik, yang telah mengharumkan nama Jawa Timur di berbagai ajang kompetisi dan festival seni tingkat nasional maupun dunia.

    Dua penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak dalam rangkaian Upacara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10/2025).

    Atas capaian tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa capaian ini menjadi simbol kuatnya fondasi budaya, kreativitas, dan kolaborasi generasi muda Jatim menuju Indonesia Emas 2045

    “Anak-anakku murid SMA/SMK Se-Jatim hari ini tidak hanya bernyanyi dan memainkan alat musik, tetapi sedang menulis sejarah. Mereka menegaskan bahwa generasi emas bukan sekadar cita-cita, tapi telah hadir dan berkarya di hadapan kita,” ujarnya.

    Menurutnya, pagelaran Jawa Timur Bersimfoni menjadi representasi nyata filosofi “JATIM BISA” (Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif). Melalui nada dan irama, para pelajar membuktikan bahwa kreativitas dan kolaborasi dapat menjadi bahasa universal dalam membangun semangat kebersamaan.

    “Denting, tiupan, petikan, dan gemuruh yang berpadu ini adalah simbol sinergi. Dari ruang-ruang kelas, kini mereka mempersembahkan harmoni untuk negeri,” tutur Khofifah.

    Ia menambahkan, melalui kolaborasi tersebut, Pemprov Jatim ingin menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya sebatas akademik, tetapi juga menanamkan karakter, kreativitas, dan cinta terhadap budaya.

    “Jawa Timur Bersimfoni bukan sekadar pagelaran, melainkan cerminan semangat Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh. Dari Bumi Majapahit untuk Nusantara,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai menyampaikan bahwa pemecahan dua rekor MURI ini merupakan persembahan terbaik pelajar Jatim untuk HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur.

    Aries menjelaskan, para siswa berlatih intensif sebelum tampil di hadapan Gubernur Khofifah. Ke depan, ia berkomitmen mendorong sekolah-sekolah di Jawa Timur agar terus berinovasi dan berkreasi, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal.

    “Ini menjadi bukti bahwa pendidikan di Jatim tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga menumbuhkan kreativitas dan kolaborasi antar generasi muda,” katanya.

    Pada kesempatan yang sama, Founder MURI Jaya Suprana menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian luar biasa Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berhasil menghadirkan momentum bersejarah ini.

    Menurutnya, pada puncak peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, generasi emas pelajar Jatim telah menggelorakan semangat kebersamaan dan kebanggaan terhadap daerahnya melalui harmoni paduan suara dan orkestra.

    “Museum Rekor Dunia Indonesia dengan ini memutuskan dan menyatakan bahwa paduan suara secara hybrid dan Pagelaran Orkestra Simfoni oleh para murid SMA/SMK se-Jatim sebagai Rekor Dunia,” tegasnya.

    “Selamat merayakan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur. Semoga terwujud masyarakat Jawa Timur yang adil, sejahtera, dan berakhlak. Tetap semangat berkarya dan menyejahterakan Indonesia. Merdeka!,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Profil Arief Prasetyo Adi, Kepala Bapanas yang Dipecat Prabowo

    Profil Arief Prasetyo Adi, Kepala Bapanas yang Dipecat Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mencopot Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas). Adapun, posisi Arief kini digantikan oleh Andi Amran Sulaiman yang menjabat sebagai Menteri Pertanian (Mentan).

    Keputusan itu sebagaiman tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 116/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Pangan Nasional yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 9 Oktober 2025.

    “Memberhentikan dengan hormat Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Badan Pangan Nasional, diserta ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut,” demikian bunyi Keppres tersebut.

    Selanjutnya, Kepala Negara RI mengangkat Andi Amran Sulaiman sebagai Kepala Bapanas. Adapun, Amran diberikan hak keuangan dan fasilitas lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Berdasarkan laman resmi Bapanas, dikutip pada Jumat (10/10/2025), Arief Prasetyo Adi sebelum menahkodai Bapanas pernah menjabat sebagai Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya pada 29 September 2015–15 November 2020.

    Kemudian, Arief melanjutkan karier kepemimpinannya sebagai Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)/Holding BUMN Pangan ID FOOD sejak 16 November 2020.

    Lalu, pada 21 Februari 2022, pria kelahiran 27 November 1972 itu dilantik sebagai Kepala Bapanas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka.

    Dalam hal jenjang pendidikan, Arief telah menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Sipil di Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada 1998. Kemudian, Arief melanjutkan pendidikan Magister Teknik di universitas yang sama dan menyelesaikan gelar S2 pada 2000.

    Selanjutnya, pada 20 Agustus 2024, Arief menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Kyungsung University, Busan, Korea Selatan.

    Di samping itu, Arief juga menyabet sederet prestasi sepanjang karier perjalanan. Salah satunya adalah Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dari Jaya Suprana atas Rekor Gerakan Pangan Murah Serentak di lokasi kabupaten/kota terbanyak (341 titik di 300 kabupaten/kota) hingga The Best CEO 2020, The Best CEO 2019.

  • Menbud Sambut Positif Penyerahan Koleksi Lampu Antik untuk Memperkuat Memori Kolektif Bangsa – Page 3

    Menbud Sambut Positif Penyerahan Koleksi Lampu Antik untuk Memperkuat Memori Kolektif Bangsa – Page 3

    Politikus Gerindra itu mengapresiasi niat Hanny untuk menyumbangkan sebagian koleksi lampunya ke Museum Nasional Indonesia.

    “Jadi harapannya nanti ada lampu-lampu klasik yang ada di ruangan (Museum Nasional Indonesia). Sebagian ditempatkan supaya ada variasi, bahwa koleksi lampu-lampu antik itu juga bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Terima kasih Pak Hanny, saya sampaikan atas nama pemerintah dan atas nama Kementerian kebudayaan,” ucapnya. 

    “Sekaligus selamat atas penganugerahan Rekor MURI. Pak Jaya ini luar biasa, memberikan banyak inspirasi bagi orang Indonesia untuk menjadi lebih kreatif, inovatif, dan terpacu untuk menciptakan sesuatu yang baru,” sambung Fadli Zon.

    Pendiri MURI, Jaya Suprana, pun menyerahkan piagam penghargaan dan medali kepada dr. FX. Hanny Suwandhi sebagai Penulis Buku Pertama di Indonesia dan Dunia Internasional (50 Tahun Terakhir).

    Dalam kesempatan tersebut, Jaya Suprana menyampaikan bahwa penyerahan koleksi kepada negara dan apresiasi dari negara merupakan salah satu perwujudan harapan yang dijembatani oleh MURI.

  • Cerita Busui Review 38 Pompa ASI karena Gagal DBF, Berhasil Cetak Rekor MURI

    Cerita Busui Review 38 Pompa ASI karena Gagal DBF, Berhasil Cetak Rekor MURI

    Jakarta

    Seorang ibu menyusui berhasil mencatat namanya di Museum Rekor Indonesia (MURI) setelah memberi ulasan terhadap 38 pompa ASI. Hasil ulasan tersebut dia bagikan lewat media sosial pribadinya dengan harapan bisa membantu para ibu menyusui menemukan pompa ASI yang sesuai kebutuhan mereka.

    Stefani Gabriela, ibu satu anak ini awalnya merasa kesulitan memberi ASI kepada buah hatinya karena dia mengalami gagal DBF atau direct breastfeeding. Ingin anaknya tetap mendapatkan asupan ASI, Stefani memutuskan untuk memberi ASI perah.

    “Awal mulanya itu karena saya gagal DBF, karena DBF itu ternyata nggak semudah yang saya bayangkan. Alternatifnya agar bisa tetap ngasih ASI adalah pumping,” tutur Stefani kepada detikcom, Sabtu (8/3/2025).

    Memberi ASI perah pun tidak mudah. Berkali-kali Stefani mengalami puting lecet dan ASI berdarah karena teknik pumping dan pompa ASI yang digunakannya tidak bekerja maksimal.

    Kondisi itu sempat membuatnya stres dan mengalami baby blues. Tak mau terlalu lama berlarut, dia bertekad melanjutkan pemberian ASI kepada anaknya sambil mencari pompa ASI yang cocok untuknya.

    “Pumping itu juga nggak mudah, ada teknik-tekniknya. Saya sampai ikut kelas khusus dan edukasi pumping itu juga masih minim di Indonesia,” beber dia.

    Dari situ, muncul keinginannya untuk mengulas pompa ASI nirgenggam untuk para ibu menyusui lainnya yang merasa kesulitan seperti dirinya. Atas dedikasinya, nama Stefani masuk dalam Rekor MURI untuk kategori ‘Ibu Menyusui dengan Ulasan Merek Pompa ASI Nirgenggam Terbanyak Melalui Media Sosial’. Rekor ini ditandatangani Jaya Suprana pada 6 Maret 2025.

    “Dari passion saya yang ingin mencoba satu-satu (pompa ASI) ini saya berharap semoga mama-mama bisa terbantu dari review saya yang objektif,” tandasnya.

    (kna/up)

  • Mantan Panglima TNI Yudo Margono Melayat Orang Tua Laksma Purn Darbagus dan Nelson Hutasoit – Halaman all

    Mantan Panglima TNI Yudo Margono Melayat Orang Tua Laksma Purn Darbagus dan Nelson Hutasoit – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Panglima TNI, Laksamana (Purn) Yudo Margono, bersama sang istri, Vero Margono, melayat ke rumah duka almarhumah Dorothea Sri Upiyah pada Senin (24/2/2025).

    Almarhumah merupakan orang tua dari Laksamana Pertama TNI (Purn) BMY Darbagus JP dan Laksamana Pertama TNI (Purn) Nelson Hutasoit.

    Dorothea Sri Upiyah meninggal dunia pada Sabtu (22/2/2025) dalam usia 89 tahun. 

    Jenazah almarhumah sendiri telah dimakamkan pada Senin sore (24/2/2025) di TPU Perwira, Bekasi Utara.

    Ia meninggalkan tujuh orang anak, termasuk dua purnawirawan TNI AL dan Dar Edi Yoga, yang juga Ketua Umum Forum Pemred SMSI sekaligus Bendahara PWI Jaya. 

    Suasana di rumah duka dipenuhi ungkapan belasungkawa dari berbagai pihak. 

    Wakil Uskup TNI dan Polri, Romo Kolonel Yos Bintoro PR, turut hadir untuk memberikan doa dan berkat bagi almarhumah. 

    Di sekitar rumah duka, tampak berbagai karangan bunga sebagai ungkapan belasungkawa dari sejumlah pihak. 

    Di antaranya berasal dari Panglima Koarmada RI Laksdya TNI Denih Hendrata, pendiri MURI Jaya Suprana, Kepala Biro Humas KLH Sasmita Nugroho, Komandan Kopaska Kolonel (T) Evi Bayu, keluarga besar PWI Jaya dan Pokja PWI Jakarta Timur, DPH Santa Clara Bekasi dan sejumlah pihak lainnya.

    Prosesi pemakaman berlangsung khidmat dengan diiringi doa dan penghormatan terakhir dari keluarga, sahabat, serta kolega almarhumah. 

    Hingga Senin malam, para pelayat terus berdatangan untuk memberikan doa dan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.

  • Cetak Rekor Muri, DEP Ajak 2.800 Orang Ikuti Ajang Cuci Muka Serempak

    Cetak Rekor Muri, DEP Ajak 2.800 Orang Ikuti Ajang Cuci Muka Serempak

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebanyak 2.800 orang dari berbagai daerah mengikuti ajang cuci muka serempak secara daring dan luring. Acara yang diselenggarakan oleh PT Duta Elok Persada (DEP) ini berhasil mencetak rekor Muri dengan capaian peserta cuci muka serempak terbanyak di Indonesia.

    Senior Manager dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) Triyono menyampaikan, berdasarkan hasil verifikasi pihaknya kegiatan DEP clean and glow ini dikukuhkan sebagai acara cuci muka serempak dengan peserta terbanyak di Indonesia. Capaian tersebut tertuang dalam Surat keputusan Museum Rekor Dunia Indonesia nomor 12119/MURI/II/2025 tentang cuci muka secara hybrid oleh peserta terbanyak di Indonesia. 

    “Oleh karena ini, secara resmi dicatat dalam catatan museum rekor dunia Indonesia sebagai rekor cuci muka secara hybrid oleh peserta terbanyak di Indonesia. Penghargaan rekor Indonesia Muri diberikan kepada PT Duta Elok Persada. Ditetapkan di Jakarta pada Minggu (16/2/2025) ditandatangani oleh Ketua Museum Rekor Dunia-Indonesia, Jaya Suprana,” katanya, dalam acara DEP clean and glow, di Jakarta, Minggu (16/2/2025).

    2.800 orang dari berbagai daerah mengikuti ajang cuci muka serempak secara daring dan luring. Acara yang diselenggarakan oleh PT Duta Elok Persada (DEP) ini berhasil mencetak Rekor Muri dengan capaian peserta cuci muka serempak terbanyak di Indonesia, Minggu 16 Februari 2025. – (Beritasatu.com/Alfida Rizky Febrianna)

    Direktur Edukasi dan Pengembangan Bisnis DEP Diana Rigg Roberta menyampaikan, acara ini digelar dalam rangka memperingati satu dekade perjalanan bisnis DEP. Acara ini juga bertujuan untuk mengampanyekan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan kulit bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    “Hari ini kami menyelenggarakan acara cuci muka dengan peserta terbanyak. Jadi kita adakan cuci muka dengan produk DEP, yaitu beauty bar Nu Amoorea. Acara ini kami adakan adalah sebagai salah satu dari rangkaian aktivitas untuk memperingati ulang tahun DEP satu dekade,” tutur Diana.

    Diana mengungkapkan, acara yang diikuti oleh para pelanggan konsumen maupun mitra-mitra bisnis di seluruh Indonesia ini juga bertujuan untuk mempromosikan produk-produk kecantikan DEP agar dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan untuk menjaga kesehatan kulit.

    “Kami ingin juga melibatkan seluruh mitra di seluruh Indonesia dimana pun berada sehingga dapat menginspirasi untuk lebih berkomitmen menjaga kesehatan kulit. Kesehatan kulit itu sangat vital dan penting karena dapat membuat individu atau seseorang menjadi lebih percaya diri sehingga menjadi versi terbaik bagi dirinya keluarganya dan berdampak kepada masyarakat,” kata Diana.

    Dalam kesempatan ini, Direktur Operasional DEP Elizabeth Suryadinata menambahkan, pihaknya juga berkomitmen meningkatkan solusi kecantikan dan kesehatan kulit kepada para mitra dan pelanggan melalui peresmian program edukasi dan kewirausahaan DEP experience center.

    DEP experience center ini merupakan suatu tempat yang dirancang untuk menjadi wadah pembekalan edukasi, pelatihan, dan pengembangan bisnis bagi para mitra usaha sekaligus untuk memberikan pelayanan langsung dan pengalaman interaktif kepada pelanggan.

    “DEP experience center kami buat ini adalah untuk memenuhi kebutuhan para mitra dan pelanggan kami. Mereka juga mungkin ingin mengalami pengalaman bagaimana DEP sudah 10 tahun berjalan. Maka kami juga memperlihatkan sejumlah historikal dari DEP, mulai dari tahun pertama kami berdiri pada 2015 sampai dengan 2025 ini,” jelas Elizabeth.

    Dalam acara DEP clean and glow mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar menggunakan produk perawatan yang aman dan legal untuk kesehatan kulit. Untuk itu dengan adanya kegiatan ini DEP berhasil mencetak rekor Muri dengan capaian peserta cuci muka serempak terbanyak di Indonesia.

  • Punya Gedung Perpustakaan Tertinggi di Dunia, Perpusnas Dianugerahi Rekor Muri

    Punya Gedung Perpustakaan Tertinggi di Dunia, Perpusnas Dianugerahi Rekor Muri

    Jakarta: Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia meraih penghargaan sebagai Gedung Perpustakaan Tertinggi di dunia dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).

    Penghargaan diterima Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, dari Jaya Suprana selaku CEO MURI di MURI Indonesia, Gedung Jaya Suprana Institute, Jakarta Utara, Rabu, 8 Januari 2024.

    “Penghargaan ini menjadi tantangan bagi Perpusnas yang mengandung pesan mendalam bahwa gedung perpustakaan bukan sekadar bangunan fisik. Secara fisik memang sudah diakui, tetapi apa di situ kegiatannya, apa isinya, apa yang menjadi aktivitasnya itu lebih penting,” kata Aminudin di Jakarta, Jumat, 10 Januari 2024.
     

    Menurut Aminudin, gedung dengan tinggi 126,3 meter tersebut harus mampu menunjukkan jiwanya melalui kegiatan yang meningkatkan martabat serta memberikan inspirasi untuk masyarakat.

    “Hal ini adalah poin yang sangat penting bagi kawan-kawan di Perpusnas,” jelasnya.

    Gedung Perpusnas berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 11, Jakarta Pusat. Gedung dengan 24 lantai ini menjadi simbol kemajuan literasi dan pusat pengetahuan bagi bangsa.

    Perpusnas memiliki beberapa layanan, di antaranya koleksi anak, lansia dan disabilitas di lantai tujuh, layanan naskah kuno Nusantara di lantai sembilan, layanan multimedia di lantai 19, layanan monograf terbuka di lantai 21-22, serta layanan koleksi budaya Nusantara dan ruang santai eksekutif atau executive lounge di lantai 24.

    Di lantai tujuh, terdapat berbagai koleksi bagi pemustaka lansia dan penyandang disabilitas yang dilengkapi sarana, seperti perangkat pembesar, pembaca teks, pemutar buku digital, dan komputer dengan buku audio bagi pemustaka tunanetra, sedangkan layanan koleksi anak dilengkapi komputer belajar dan panggung bercerita untuk membiasakan kegemaran membaca sejak dini.

    Di lantai sembilan, tersimpan kekayaan literatur Nusantara melalui naskah-naskah kuno yang penuh nilai sejarah. Sementara lantai 19 menyediakan layanan multimedia canggih untuk eksplorasi informasi digital. Layanan monograf terbuka di lantai 21 dan 22 menghadirkan beragam koleksi buku.

    Sementara itu, di lantai 24 menyajikan beragam informasi pengetahuan tentang kekayaan koleksi budaya Nusantara dan ruang santai eksekutif yang menyajikan lanskap Monumen Nasional (Monas).

    Berdasarkan data Perpusnas, setiap harinya hampir seribu pemustaka atau pengunjung perpustakaan yang memanfaatkan layanan di gedung tersebut.

     

    Jakarta: Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia meraih penghargaan sebagai Gedung Perpustakaan Tertinggi di dunia dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).
     
    Penghargaan diterima Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, dari Jaya Suprana selaku CEO MURI di MURI Indonesia, Gedung Jaya Suprana Institute, Jakarta Utara, Rabu, 8 Januari 2024.
     
    “Penghargaan ini menjadi tantangan bagi Perpusnas yang mengandung pesan mendalam bahwa gedung perpustakaan bukan sekadar bangunan fisik. Secara fisik memang sudah diakui, tetapi apa di situ kegiatannya, apa isinya, apa yang menjadi aktivitasnya itu lebih penting,” kata Aminudin di Jakarta, Jumat, 10 Januari 2024.
     

    Menurut Aminudin, gedung dengan tinggi 126,3 meter tersebut harus mampu menunjukkan jiwanya melalui kegiatan yang meningkatkan martabat serta memberikan inspirasi untuk masyarakat.

    “Hal ini adalah poin yang sangat penting bagi kawan-kawan di Perpusnas,” jelasnya.
     
    Gedung Perpusnas berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 11, Jakarta Pusat. Gedung dengan 24 lantai ini menjadi simbol kemajuan literasi dan pusat pengetahuan bagi bangsa.
     
    Perpusnas memiliki beberapa layanan, di antaranya koleksi anak, lansia dan disabilitas di lantai tujuh, layanan naskah kuno Nusantara di lantai sembilan, layanan multimedia di lantai 19, layanan monograf terbuka di lantai 21-22, serta layanan koleksi budaya Nusantara dan ruang santai eksekutif atau executive lounge di lantai 24.
     
    Di lantai tujuh, terdapat berbagai koleksi bagi pemustaka lansia dan penyandang disabilitas yang dilengkapi sarana, seperti perangkat pembesar, pembaca teks, pemutar buku digital, dan komputer dengan buku audio bagi pemustaka tunanetra, sedangkan layanan koleksi anak dilengkapi komputer belajar dan panggung bercerita untuk membiasakan kegemaran membaca sejak dini.
     
    Di lantai sembilan, tersimpan kekayaan literatur Nusantara melalui naskah-naskah kuno yang penuh nilai sejarah. Sementara lantai 19 menyediakan layanan multimedia canggih untuk eksplorasi informasi digital. Layanan monograf terbuka di lantai 21 dan 22 menghadirkan beragam koleksi buku.
     
    Sementara itu, di lantai 24 menyajikan beragam informasi pengetahuan tentang kekayaan koleksi budaya Nusantara dan ruang santai eksekutif yang menyajikan lanskap Monumen Nasional (Monas).
     
    Berdasarkan data Perpusnas, setiap harinya hampir seribu pemustaka atau pengunjung perpustakaan yang memanfaatkan layanan di gedung tersebut.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Kisah Sukses Budi Pramono, Jenderal Bintang 2 TNI AD Punya 12 Gelar dan Cetak Rekor MURI

    Kisah Sukses Budi Pramono, Jenderal Bintang 2 TNI AD Punya 12 Gelar dan Cetak Rekor MURI

    Jakarta, Beritasatu.com – Jenderal bintang dua TNI Angkatan Darat (AD) Mayjen TNI Budi Pramono sukses mencetak rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Budi Pramono sukses meraih rekor MURI sebagai prajurit TNI AD yang memiliki gelar akademik dan kompetensi terbanyak di Indonesia.

    Secara lengkap, dia memiliki gelar, Mayjen TNI Associate Prof. Dr. Budi Pramono, S. I. P., S. H., M. A., M.M., M. H., (GSC)., CIQaR., CIQnR., MOS., MCE., CIMMR. Sang jenderal memiliki 12 gelar akademik dan sertifikasi kompetensi dari berbagai bidang ilmu mulai dari ilmu hukum, ilmu politik, ilmu ekonomi, hingga ilmu pertahanan dan keamanan dari kampus-kampus ternama dalam negeri dan luar negeri.

    Ketua Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) Jaya Suprana memberikan piagam penghargaan MURI Nomor 11996/R. MURI/X/2024 kepada Mayjen Budi di Kantor MURI, Jakarta, pada Kamis (31/10/2024).

    Pada kesempatan itu, Budi mengungkapkan tips berhasil mengumpulkan berbagai gelar akademik tersebut selama 30 tahun.

    Dia bercerita, pada awalnya dia tergugah untuk terus menimba ilmu sejak mendapatkan tugas belajar ke Hull University, Inggris, pada 1997.

    Tugas belajar tersebut didapat saat dia berpangkat kapten dari Presiden Prabowo Subianto, yang saat itu menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.

    Dia mendapatkan tugas belajar itu setelah berhasil melewati serangkaian tes dan seleksi di lingkungan TNI AD.

    “Dorongan untuk menimba ilmu ini dipicu saat saya menerima tugas belajar untuk mengambil S-2 ke Hull University oleh Jenderal Prabowo Subianto pada 1997. Saya ke-trigger karena bersemangat mendapatkan tugas belajar itu,” kata Mayjen Budi Pramono, dilansir dari Antara, Jumat (1/11/2024).

    Dia menyelesaikan belajar di Inggris tersebut selama setahun. Kemudian dia kembali ke Indonesia dan melanjutkan tugasnya sebagai prajurit TNI.

    Namun, dirinya tidak pernah surut untuk belajar berbagai keilmuan lainnya. Budi kemudian mendapatkan gelar master ilmu hukum, master bidang manajemen, hingga gelar doktor untuk ilmu politik pada 2018.

    Budi menegaskan, alasannya terus menimba ilmu hingga akhirnya dia mengoleksi berbagai gelar akademik itu karena dia yakin ilmu merupakan senjata paling mematikan. Inspirasinya adalah Nelson Mandela, yakni dengan kutipan darinya,  “pendidikan adalah senjata paling kuat yang dapat kamu pakai untuk mengubah dunia”.

    Mayjen Budi mengaku tidak akan berhenti belajar. Bahkan, saat ini, dirinya masih proses menyelesaikan pendidikan doktor ilmu hukum.

    Budi menegaskan, tidak ada kata sulit dalam belajar dan dia menikmati masa-masa studinya. Waktu senggang pun selalu dia manfaatkan untuk belajar.

    “Asalkan ada willingness (kemauan) semua bisa diatasi,” kata staf khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.

    Di sisi lain, yakni penugasan sebagai anggota militer, Budi mengikuti rangkaian pendidikan dan kursus Regimental Officer Advanced Course (Suslapa-II) di Australia pada 1996, kemudian di National Security Intelligence Training Course di Taiwan pada 1999.

    Selain itu, dirinya juga menjadi lulusan terbaik (honor graduate) saat menempuh pendidikan Command and General Staff College di School of General Staff and Command di Manila, Filipina pada 2001.

    Dia juga terpilih sebagai peserta United Nations Logistics Course di Port Dickson pada 2002, Austfamil Course di Laverton, Australia pada 2003, serta Emergency Management Australia Course pada 2004.

    Dalam perjalanan kariernya di TNI, Budi masuk kecabangan Artileri Pertahanan Udara (Arh) setelah lulus Akmil, kemudian berdinas selama kurang lebih 10 tahun di Kostrad, lanjut ke Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

    Jenderal bintang dua itu ditugaskan sebagai Atase Pertahanan (Athan) RI di Iran pada 2012, yang juga membawahi Irak, Azerbaijan, dan Turkmenistan. Dalam penugasannya sebagai athan, dia mendapatkan penghargaan dari Duta Besar RI di Iran dan juga menjabat sebagai dean/ketua asosiasi athan-athan (MAAT) di Teheran, Iran.

    Selain itu, Mayjen Budi aktif mengajar di Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) sekarang ini. 
     

  • Jenderal TNI AD pecahkan rekor MURI raih gelar akademik terbanyak

    Jenderal TNI AD pecahkan rekor MURI raih gelar akademik terbanyak

    Jakarta (ANTARA) – Jenderal bintang dua TNI Angkatan Darat Mayjen TNI Budi Pramono berhasil memecahkan rekor MURI sebagai prajurit TNI AD yang memiliki gelar akademik dan kompetensi terbanyak di Indonesia.

    Dalam rentang waktu 30 tahun lebih, Mayjen TNI Associate Prof. Dr. Budi Pramono, S. I. P., S. H., M. A., M.M., M. H., (GSC)., CIQaR., CIQnR., MOS., MCE., CIMMR., mengoleksi 12 gelar akademik dan sertifikasi kompetensi dari berbagai bidang ilmu mulai dari Ilmu Politik, Ilmu Hukum, Ilmu Ekonomi, dan Pertahanan dan Keamanan dari kampus-kampus ternama dalam negeri dan luar negeri.

    Berkat prestasinya itu, Ketua Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) Jaya Suprana menyerahkan piagam penghargaan MURI Nomor 11996/R. MURI/X/2024 kepada Mayjen Budi di Kantor MURI, Jakarta, Kamis.

    Dalam acara penyerahan piagam MURI, Jaya Suprana sempat mengulik “kiat-kiat” Budi mengoleksi gelar-gelar akademik di belakangnya.

    Budi pun bercerita dia tergugah untuk terus menimba ilmu sejak mendapatkan tugas belajar ke Hull University, Inggris, pada 1997 oleh Presiden Prabowo Subianto, yang saat itu masih menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.

    Budi, yang saat itu masih berpangkat kapten, menyebut dia mendapatkan tugas belajar itu setelah berhasil melewati serangkaian tes dan seleksi di lingkungan TNI AD.

    “Dorongan untuk menimba ilmu ini dipicu saat saya menerima tugas belajar untuk mengambil S2 ke Hull University oleh Jenderal Prabowo Subianto pada 1997. Saya ke-trigger karena bersemangat mendapatkan tugas belajar itu,” kata Mayjen Budi Pramono menjawab pertanyaan Jaya Suprana.

    Kemudian, selepas merampungkan studinya selama setahun di Inggris, Budi kembali ke Indonesia dan melanjutkan tugasnya sebagai prajurit, tetapi itu tak menyurutkan langkahnya untuk kembali mempelajari bidang ilmu lainnya. Alhasil, Budi kemudian mendapatkan gelar master Ilmu Hukum, master bidang Manajemen, hingga gelar doktor untuk Ilmu Politik pada 2018.

    Di Kantor MURI, Budi menyebut keinginannya terus menimba ilmu hingga akhirnya dia mengoleksi berbagai gelar akademik itu karena dia yakin ilmu merupakan senjata paling mematikan. Dia terinspirasi dari seruan Nelson Mandela: “Pendidikan adalah senjata paling kuat yang dapat kamu pakai untuk mengubah dunia”.Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat Mayjen TNI Associate Prof. Dr. Budi Pramono, S. I. P., S. H., M. A., M.M., M. H., (GSC)., CIQaR., CIQnR., MOS., MCE., CIMMR., di Kantor MURI, Jakarta, Kamis (31/10/2024) menerima piagam penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) karena memecahkan rekor MURI sebagai prajurit TNI Angkatan Darat yang meraih gelar akademik dan kompetensi terbanyak di Indonesia. Piagam penghargaan itu diberikan oleh Ketua MURI Jaya Suprana (kanan). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

    Oleh karena itu, dia mengaku tak akan berhenti menimba ilmu. Bahkan saat ini, Mayjen Budi pun dalam proses menyelesaikan pendidikan doktor Ilmu Hukum.

    Buat Budi, tak ada kata sulit dalam belajar. Dia mengaku menikmati masa-masa studinya. Alhasil, masa-masa senggang dan waktu libur pun dia gunakan untuk belajar.

    “Asalkan ada willingness (kemauan, red.) semua bisa diatasi,” kata Budi, yang saat ini bertugas sebagai Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

    Dalam lingkup militer, pendidikan yang diterima Budi juga terbilang lengkap. Budi mengikuti rangkaian pendidikan dan kursus Regimental Officer Advanced Course (Suslapa-II) di Australia pada 1996, kemudian di National Security Intelligence Training Course di Taiwan pada 1999. Dia kemudian menjadi lulusan terbaik (honor graduate) saat menempuh pendidikan Command and General Staff College di School of General Staff and Command di Manila, Filipina pada 2001. Dia lanjut terpilih sebagai peserta United Nations Logistics Course di Port Dickson pada 2002, Austfamil Course di Laverton, Australia pada 2003, dan Emergency Management Australia Course pada 2004.

    Dalam rentang kariernya, Budi masuk kecabangan Artileri Pertahanan Udara (Arh) selepas lulus Akmil, dan dia berdinas selama kurang lebih 10 tahun di Kostrad, kemudian lanjut ke Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Perwira tinggi bintang dua itu pada 2012 ditugaskan sebagai Atase Pertahanan (Athan) RI di Iran, yang juga membawahi Irak, Azerbaijan, dan Turkmenistan. Dalam penugasannya sebagai athan, dia mendapatkan penghargaan dari Duta Besar RI di Iran dan juga menjabat sebagai dean/ketua asosiasi athan-athan (MAAT) di Teheran, Iran.

    Di lingkungan kampus, Mayjen Budi saat ini aktif mengajar di Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM).

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024