Tag: Jarot Winarno

  • Alasan Program Makan Bergizi Gratis di Purworejo Tertunda
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Januari 2025

    Alasan Program Makan Bergizi Gratis di Purworejo Tertunda Regional 11 Januari 2025

    Alasan Program Makan Bergizi Gratis di Purworejo Tertunda
    Tim Redaksi
    PURWOREJO, KOMPAS.com –

    Program Makan Bergizi Gratis
    (MBG) yang digagas oleh pemerintahan Prabowo-Gibran hingga saat ini belum dapat dilaksanakan di Kabupaten
    Purworejo
    , Jawa Tengah.
    Berbeda dengan puluhan kabupaten lainnya di Indonesia yang telah mulai menerapkan program tersebut, Purworejo masih menunggu selesainya pembangunan dapur.
    Pjs Pasiter,
    Kapten Jarot Sunarto
    , yang merupakan salah satu mitra MBG, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang menyiapkan pembangunan
    dapur organik
    sebagai bagian dari program tersebut.
    “Kalau untuk memastikan kapan waktunya (mulai MBG) belum bisa itu mas, mengingat dapur belum selesai 100 persen, masih banyak yang kurang,” ungkap Jarot pada Sabtu (11/1/2025).
    Jarot juga menambahkan bahwa alat untuk dapur MBG belum tersedia sepenuhnya.
    Meskipun pembangunan dapur selesai, akan ada pelatihan-pelatihan untuk pengelola.
    “Kemudian untuk alat baru sebagian saja, bisa dibilang 50-70 persen alat yang ada,” jelasnya.
    Dalam rencana operasionalnya, Jarot menyebutkan akan ada tiga jenis dapur umum yang akan mendukung Program MBG.
    Ketiga jenis dapur tersebut terdiri dari dapur organik yang dikelola oleh Kodim 0708 Purworejo, dapur mitra Badan Gizi Nasional (BGN), dan dapur mandiri.
    Dapur organik
    yang akan digunakan untuk keperluan MBG di sekolah-sekolah berada di bawah komando Kodim dan akan melayani 3.000 porsi dengan radius jangkauan hingga 3 km di wilayah Kecamatan Purworejo.
    “Yang organik ada satu, ini dikelola langsung Kodim 0708 Purworejo,” jelas Jarot.
    Saat ini, dapur sehat organik yang sedang dibangun berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo, tepat di belakang pom pengisian bahan bakar TNI Posbek, dengan luas 400 meter persegi.
    “Sementara kalau dapur mandiri ada 8, tambah 1 organik yang kita kelola,” tutur Jarot.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Libur Nataru, 38.934 Melintas di Tol Padang-Sicincin

    Libur Nataru, 38.934 Melintas di Tol Padang-Sicincin

    Padang, Beritasatu.com – Sejak dibuka secara fungsional pada 21 Desember hingga 31 Desember 2024, Tol Padang-Sicincin mencatatkan total 38.934 kendaraan melintas pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    Angka ini menjadikan ruas tol tersebut sebagai yang memiliki volume lalu lintas tertinggi di seluruh jaringan Jalan Tol Trans Sumatera selama periode tersebut.

    Branch Manager Tol Pekanbaru-Padang PT Hutama Karya (Persero) Jarot Seno Wibawa menyebutkan, tingginya volume kendaraan ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap keberadaan infrastruktur baru ini.

    “Data ini tidak sekadar menggambarkan angka, tetapi juga memperlihatkan besarnya respons positif masyarakat terhadap kehadiran infrastruktur baru ini,” ujar Jarot Seno Wibawa kepada awak media, Kamis (2/1/2025).

    Berdasarkan data trafik harian, puncak arus kendaraan terjadi pada 29 Desember 2024 dengan 5.083 kendaraan melintas. Selain itu, lonjakan signifikan juga tercatat pada 25 Desember dengan 4.905 kendaraan dan 28 Desember dengan 4.389 kendaraan.

    Selain hari libur besar, mencatat volume lalu lintas yang bervariasi, seperti 22 Desember dengan 4.211 kendaraan, 26 Desember sebanyak 3.932 kendaraan, dan 23 Desember dengan 3.097 kendaraan. Adapun volume terendah terjadi pada 24 Desember 2024 dengan 2.167 kendaraan.

    Trafik yang tinggi ini membuktikan bahwa Tol Padang-Sicincin telah menjadi pilihan utama masyarakat untuk mendukung mobilitas selama libur akhir tahun.

    Selain itu, tol ini juga diharapkan dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di Sumatra Barat.

    Keberadaan Tol Padang-Sicincin menjadi bukti nyata pentingnya pengembangan infrastruktur dalam memperlancar arus lalu lintas dan mendukung aktivitas masyarakat, khususnya di wilayah Sumatra Barat dan sekitarnya.

  • Tol Padang-Sicincin trafik tertinggi selama Nataru

    Tol Padang-Sicincin trafik tertinggi selama Nataru

    Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Seksi Padang-Sicincin saat libur Natal dan Tahun Baru 2025 di Kabupaten Padang Pariaman dengan latar Gunung Tandikek. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

    Hutama Karya: Tol Padang-Sicincin trafik tertinggi selama Nataru
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 02 Januari 2025 – 10:41 WIB

    Elshinta.com – PT Hutama Karya (Persero) melaporkan Jalan Tol Seksi Padang-Sicincin merupakan ruas tol fungsional dengan trafik tertinggi untuk Jalan Tol Trans Sumatera selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

    “Catatan kami Seksi Padang-Sicincin ini merupakan ruas tol fungsional dengan trafik tertinggi di Jalan Tol Trans Sumatera yang dikelola oleh Hutama Karya selama libur Natal dan Tahun Baru 2025,” kata Branch Manager Tol Pekanbaru-Padang PT Hutama Karya (Persero) Jarot Seno Wibawa di Padang, Kamis.

    Jarot menyebutkan sejak Tol Seksi Padang-Sicincin dioperasikan secara fungsional pada 21 hingga 31 Desember 2024, tercatat total trafik sebanyak 38.934 kendaraan yang menggunakan jalan bebas hambatan tersebut. Ia mengatakan volume kendaraan yang mencapai 38.934 tersebut menandai tingginya antusias masyarakat di Provinsi Sumbar dalam memanfaatkan jalan tol sepanjang 36,6 kilometer itu.

    “Antusias masyarakat sangat tinggi dalam memanfaatkan jalan bebas hambatan ini,” kata dia.

    Adapun rincian trafik harian kendaraan yang melintas di ruas tol tersebut ialah pada 21 Desember 2024 tercatat sebanyak 2.813 kendaraan. Kemudian 4.211 kendaraan pada 22 Desember.

    Selanjutnya 3.097 kendaraan pada 23 Desember, 2.167 kendaraan pada 24 Desember, 4.905 kendaraan pada 25 Desember, 3.932 kendaraan pada 26 Desember, 2.668 kendaraan pada 27 Desember, 4.389 kendaraan pada 28 Desember, 5.083 kendaraan pada 29 Desember, 2.779 kendaraan pada 30 Desember dan 2.890 kendaraan melintas pada 31 Desember 2024.

    Sementara itu, Icha (32) salah seorang warga Bukittinggi mengatakan telah melintasi Jalan Tol Padang-Sicincin pada saat libur Nataru 2024 bersama keluarganya.

    Menurut dia, meskipun ruas tol tersebut baru menghubungkan Kota Padang dengan Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman namun masyarakat cukup terbantu terutama menghindari kemacetan yang biasanya kerap terjadi di daerah Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.

    “Lumayan menghemat waktu perjalanan. Kemarin saya melintasi tol ini dan hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di Sicincin,” kata Icha.

    Sumber : Antara

  • Hutama Karya: Tol Padang-Sicincin trafik tertinggi selama Nataru

    Hutama Karya: Tol Padang-Sicincin trafik tertinggi selama Nataru

    Padang (ANTARA) – PT Hutama Karya (Persero) melaporkan Jalan Tol Seksi Padang-Sicincin merupakan ruas tol fungsional dengan trafik tertinggi untuk Jalan Tol Trans Sumatera selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

    “Catatan kami Seksi Padang-Sicincin ini merupakan ruas tol fungsional dengan trafik tertinggi di Jalan Tol Trans Sumatera yang dikelola oleh Hutama Karya selama libur Natal dan Tahun Baru 2025,” kata Branch Manager Tol Pekanbaru-Padang PT Hutama Karya (Persero) Jarot Seno Wibawa di Padang, Kamis.

    Jarot menyebutkan sejak Tol Seksi Padang-Sicincin dioperasikan secara fungsional pada 21 hingga 31 Desember 2024, tercatat total trafik sebanyak 38.934 kendaraan yang menggunakan jalan bebas hambatan tersebut.

    Ia mengatakan volume kendaraan yang mencapai 38.934 tersebut menandai tingginya antusias masyarakat di Provinsi Sumbar dalam memanfaatkan jalan tol sepanjang 36,6 kilometer itu.

    “Antusias masyarakat sangat tinggi dalam memanfaatkan jalan bebas hambatan ini,” kata dia.

    Adapun rincian trafik harian kendaraan yang melintas di ruas tol tersebut ialah pada 21 Desember 2024 tercatat sebanyak 2.813 kendaraan. Kemudian 4.211 kendaraan pada 22 Desember.

    Selanjutnya 3.097 kendaraan pada 23 Desember, 2.167 kendaraan pada 24 Desember, 4.905 kendaraan pada 25 Desember, 3.932 kendaraan pada 26 Desember, 2.668 kendaraan pada 27 Desember, 4.389 kendaraan pada 28 Desember, 5.083 kendaraan pada 29 Desember, 2.779 kendaraan pada 30 Desember dan 2.890 kendaraan melintas pada 31 Desember 2024.

    Sementara itu, Icha (32) salah seorang warga Bukittinggi mengatakan telah melintasi Jalan Tol Padang-Sicincin pada saat libur Nataru 2024 bersama keluarganya.

    Menurut dia, meskipun ruas tol tersebut baru menghubungkan Kota Padang dengan Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman namun masyarakat cukup terbantu terutama menghindari kemacetan yang biasanya kerap terjadi di daerah Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.

    “Lumayan menghemat waktu perjalanan. Kemarin saya melintasi tol ini dan hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di Sicincin,” kata Icha.

    Pewarta: Muhammad Zulfikar
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mitratel (MTEL) Lanjutkan Perluasan Serat Optik, Opsi Akuisisi Terbuka Tahun Ini

    Mitratel (MTEL) Lanjutkan Perluasan Serat Optik, Opsi Akuisisi Terbuka Tahun Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel akan terus menggenjot penggelaran serat optik yang terhubung ke menara (fiber to the tower/FTTT) tahun ini. 

    Perluasan dilakukan dengan skema organik maupun anorganik. 

    Direktur Investasi dan Corporate Secretary Mitratel, Hendra Purnama mengatakan pada tahun ini potensi bisnis FTTT makin cemerlang sehingga ekspansi FTTT akan terus dilakukan. 

    “Kami akan tetap prudent serta selektif dalam melakukan M&A dan memastikan senantiasa setiap transaksi memberikan nilai tambah bagi perusahaan,” kata Hendra kepada Bisnis, Selasa (31/12/2024).

    Sebelumnya, Mitratel mengambil alih kepemilikan PT Ultra Mandiri Telekomunikasi dari tangan PT PP Infrastruktur, yang berstatus sebagai entitas anak PTPP. 

    Mitratel secara rinci mengambil alih 42.570 lembar saham kepemilikan PT Infrastruktur di PT Ultra Mandiri Telekomunikasi atau setara Rp645,45 miliar.

    Akuisisi ini membuat aset serat optik Mitratel bertambah 8.101 km sehingga total jaringan fiber perusahaan mencapai lebih dari 47.800 km.

    Hendra menambahkan perusahaan telah menyiapkan capital expenditure (belanja modal) untuk tahun depan yang akan digunakan perusahaan dalam memperkuat core business (menara) dan mengembangkan peluang adjacent business.

    Sayangnya, Hendra tidak menyebutkan nominal capex yang disiapkan untuk mendukung langkah ekspansi tahun depan. 

    Sebelumnya, Direktur Eksekutif ICT sekaligus pengamat ekonomi digital Heru Sutadi mengatakan perubahan aktivitas investasi terjadi karena teknologi layanan data berkembang pesat sehingga membutuhkan dukungan kabel serat optik yang lebih banyak, ketimbang kabel tembaga. 

    Seperti infrastruktur jalan tol, serat optik memiliki kualitas yang lebih baik sebagai jalan pengalur komunikasi data antar menara telekomunikasi. Peralihan dari 4G ke 5G membuat kehadiran FTTT makin urgen.

    “Tetapi memang untuk bisnis menara ini tentu perlu perubahan-perubahan. Terutama bagaimana konektivitasnya antara menara dengan Mobile Switch Center (MSC),” kata Heru kepada Bisnis, Senin (30/12/2024).

    Di sisi lain, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspito Wigati Jarot memperkirakan pada 2025, pemanfaatan aset secara bersama akan menjadi salah satu fokus operator seluler, yang merupakan pelanggan dari pemain menara. 

    Hal ini berpeluang menekan pemanfaatan menara, yang awalnya satu operator menempatkan satu perangkat di menara, ke depan satu perangkat dapat dipakai oleh dua operator secara bersamaan. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemain menara. 

    “Tren yang dimungkinkan terjadi dalam 2025 adalah utilisasi aset Bersama (sharing infrastuktur) sebagai bentuk respon pengendalian Opex dan Capex,” tutur Sigit.

  • TOWR Getol Akuisisi Serat Optik Ketimbang Menara, Ini Kata Pengamat

    TOWR Getol Akuisisi Serat Optik Ketimbang Menara, Ini Kata Pengamat

    Bisnis.com, JAKARTA – Peralihan aktivitas investasi dari akuisisi menara ke serat optik, yang dilakukan Mitratel, Sarana Menara dan Tower Bersama, dinilai sebagai upaya dalam menyambut teknologi baru 5G dan permintaan layanan data yang terus meningkat. 

    Diketahui, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) membatasi akuisisi menara pada 2024. Mereka lebih fokus menggenjot penggelaran serat optik yang terhubung ke menara atau fiber to the tower (FTTT). 

    Melihat hal tersebut, Direktur Eksekutif ICT sekaligus pengamat ekonomi digital Heru Sutadi mengatakan perubahan aktivitas investasi terjadi karena teknologi layanan data berkembang pesat sehingga membutuhkan dukungan kabel serat optik yang lebih banyak, ketimbang kabel tembaga. 

    Seperti infrastruktur jalan tol, serat optik memiliki kualitas yang lebih baik sebagai jalan pengalur komunikasi data antar menara telekomunikasi. Peralihan dari 4G ke 5G membuat kehadiran FTTT makin urgen.

    “Tetapi memang untuk bisnis menara ini tentu perlu perubahan-perubahan. Terutama bagaimana konektivitasnya antara menara dengan Mobile Switch Center (MSC),” kata Heru kepada Bisnis, Senin (30/12/2024).

    Heru menambahkan investasi pemain menara di infrastruktur utama akan tetap terjadi khususnya pada wilayah perkotaan dan pedesaan di Timur Indonesia. 

    Beberapa daerah di luar Pulau Jawa belum teraliri internet, yang menjadi alasan pemain menara telekomunikasi untuk membangun tiang-tiang pemancar di wilayah tersebut secara terukur. 

    Ilustrasi jaringan 5GPerbesar

    “Daerah luar pulau Jawa biasanya masih membutuhkan investasi baru, selain itu tentunya tadi dialokasikan untuk fiberisasi, fiberisasi jaringan yang tadinya berbasis microwave menjadi jaringan berbasis kabel untuk menghubungkan tower-tower,” ucap Heru.

    Di sisi lain, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspito Wigati Jarot memperkirakan pada 2025, pemanfaatan aset secara bersama akan menjadi salah satu fokus operator seluler, yang merupakan pelanggan dari pemain menara. 

    Hal ini berpeluang menekan pemanfaatan menara, yang awalnya satu operator menempatkan satu perangkat di menara, ke depan satu perangkat dapat dipakai oleh dua operator secara bersamaan. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemain menara. 

    “Tren yang dimungkinkan terjadi dalam 2025 adalah utilisasi aset Bersama (sharing infrastuktur) sebagai bentuk respon pengendalian Opex dan Capex,” tutur Sigit.

    Sebelumnya, berdasarkan data yang dihimpun Bisnis Indonesia, Mitratel, Sarana Nusantara, dan Tower Bersama genjar menambah aset serat optik pada 2024 melalui jalur organik dan anorganik. Sementara itu, aktivitas akuisisi menara lebih landai dibandingkan 2023.

    Diketahui pada 2023, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) mengakuisisi 397 aset menara telekomunikasi dari PT Anugerah Communication (PTAC) dengan nilai transaksi Rp1,15 triliun.  

    Kemudian, MTEL mengakuisisi 803 menara milik PT Gametraco Tunggal senilai Rp1,75 triliun dan 54 menara milik XL Axiata.

    Adapun pada tahun ini, aktivitas akuisisi menara lebih landai. Pemain menara lebih fokus mencaplok aset serat optik. 

    Akuisisi Serat Optik

    Mitratel menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp5,6 triliun pada 2024, yang digunakan untuk berbagai kebutuhan termasuk FTTT. 

    Mitratel menargetkan dapat menambah serat optik baru sepanjang 10.000 kilometer, dan merangkul 4.000 penyewa baru pada 2024.  

    Dalam perkembangannya, Mitratel mengakuisisi tambahan jaringan fiber optik sepanjang 8.101 km usai mencaplok cucu perusahaan milik BUMN Karya PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) senilai Rp645,45 miliar. 

    Ilustrasi kabel serat optikPerbesar

    Mitratel secara resmi meneken akta jual beli saham atau share purchase agreement (SPA) dengan entitas anak PTPP, yakni PT PP Infrastruktur terkait dengan pelepasan seluruh kepemilikan saham di PT Ultra Mandiri Telekomunikasi. 

    Emiten menara Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) merampungkan akuisisi 90,11% saham emiten grup Sinarmas PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST). Akuisisi tersebut dinilai mampu mendongkrak kinerja bisnis menara TOWR. 

    Advisor Group Investor Relation Sarana Menara Nusantara Adam Gifari mengatakan aksi korporasi tersebut mencatatkan transaksi yang cukup besar di industri menara. IBST pun memiliki kontrak jangka panjang yang cukup panjang. 

    “Ini [akuisisi IBST] membuat stabilitas cashflow. Akuisisi ini membuat kami nyaman,” kata Adam dalam Public Expose TOWR pada Rabu (28/8/2024).

    Dengan akuisisi tersebut, TOWR pun akan menambah sekitar 3.300 menara dan sekitar 16.000 km aset fiber optik. TOWR mengejar pertumbuhan pendapatan sebesar 4-6%  secara tahunan (year-on-year) pada 2024.

  • Fakta-fakta Pameran Tunggal Yos Suprapto Batal Digelar di Galeri Nasional

    Fakta-fakta Pameran Tunggal Yos Suprapto Batal Digelar di Galeri Nasional

    Jakarta: Pameran Tunggal Yos Suprapto yang dijadwalkan berlangsung sejak tanggal 19 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025 batal digelar. Rencananya pameran tunggal itu akan berlangsung di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. 

    Meski begitu, pihak Galeri Nasional Indonesia mengumumkan kalau pameran yang bertajuk ‘Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan’ tersebut tidak batal, melainkan harus ditunda dikarenakan faktor teknis. 

    “Sebagai langkah untuk menjaga keselarasan kuratorial dan memastikan kualitas pameran, Galeri Nasional Indonesia memutuskan untuk menunda acara tersebut,” ujar Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia Jarot Mahendra, melalui keterangan tertulis.

    Berikut ini fakta-fakta terkait penundaan pameran tunggal Yos Suprapto:
    1. Kurator pameran mundur

    Salah satu faktor penundaan Pameran Tunggal Yos Suprapto dikarenakan mundurnya kurator pameran Suwarno Wisetrotomo. Suwarno dan Yos disebut tidak sepakat mengenai karya-karya yang akan dipamerkan.
    2. Yos menolak 5 karyanya harus diturunkan 

    Kurator yang ditunjuk Galeri Nasional yakni Suwarno Wisetrotomo meminta 5 dari 30 lukisan yang akan dipamerkan harus diturunkan, namun hal itu ditolak Yos.

    Menurut Yos, jika kelima lukisan tersebut diturunkan, ia memilih membatalkan pameran secara keseluruhan dan membawa pulang seluruh lukisan pulang ke Yogyakarta. 
    3. Belum ada tanggal pengganti pameran

    Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia Jarot Mahendra tidak ingin menyebut pameran ini batal, melainkan hanya ditunda. Namun, pihaknya belum bisa memastikan jadwal penggantinya.

    Menurut dia, penundaan ini juga mencerminkan prinsip good governance yang selalu dijunjung tinggi Galeri Nasional Indonesia.

    “Setiap keputusan yang kami ambil dalam setiap tahap penyelenggaraan pameran selalu dengan prioritas untuk mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme,” ucap Jarot. 
     

     

    3. Galeri Nasional Indonesia meminta maaf

    Atas penundaan Pameran Tunggal Yos Suprapto, pihak Galeri Nasional Indonesia menyampaikan permohonan maaf.

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat penundaan ini dan berharap dapat menyambut publik kembali di pameran Galeri Nasional Indonesia lainnya di masa depan,” tutup Jarot.
    4. Yos mengaku kapok berurusan dengan Galeri Nasional

    Yos menegaskan penyebab dirinya memilih membatalkan pameran karena tidak terima 5 karyanya diturunkan.

    “Saya tidak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudayaan,” jelas Yos Suprapto.
    5. Kurator dianggap berlebihan

    Budayawan Eros Djarot yang dijadwalkan memberi sambutan pun menilai keputusan kurator berlebihan. “Saya rasa itu ekspresi kurator yang takut secara berlebihan,” kata Eros dalam keterangannya.

    Meski begitu, pihak Galeri Nasional menekankan proses kuratorial harus sesuai dengan standar yang ditetapkan.

    “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa proses kuratorial dilakukan dengan integritas dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, serta memastikan keberagaman ekspresi seni di ruang publik kami,” beber Jarot Mahendra.

    Jakarta: Pameran Tunggal Yos Suprapto yang dijadwalkan berlangsung sejak tanggal 19 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025 batal digelar. Rencananya pameran tunggal itu akan berlangsung di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. 
     
    Meski begitu, pihak Galeri Nasional Indonesia mengumumkan kalau pameran yang bertajuk ‘Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan’ tersebut tidak batal, melainkan harus ditunda dikarenakan faktor teknis. 
     
    “Sebagai langkah untuk menjaga keselarasan kuratorial dan memastikan kualitas pameran, Galeri Nasional Indonesia memutuskan untuk menunda acara tersebut,” ujar Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia Jarot Mahendra, melalui keterangan tertulis.
    Berikut ini fakta-fakta terkait penundaan pameran tunggal Yos Suprapto:

    1. Kurator pameran mundur

    Salah satu faktor penundaan Pameran Tunggal Yos Suprapto dikarenakan mundurnya kurator pameran Suwarno Wisetrotomo. Suwarno dan Yos disebut tidak sepakat mengenai karya-karya yang akan dipamerkan.

    2. Yos menolak 5 karyanya harus diturunkan 

    Kurator yang ditunjuk Galeri Nasional yakni Suwarno Wisetrotomo meminta 5 dari 30 lukisan yang akan dipamerkan harus diturunkan, namun hal itu ditolak Yos.
     
    Menurut Yos, jika kelima lukisan tersebut diturunkan, ia memilih membatalkan pameran secara keseluruhan dan membawa pulang seluruh lukisan pulang ke Yogyakarta. 

    3. Belum ada tanggal pengganti pameran

    Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia Jarot Mahendra tidak ingin menyebut pameran ini batal, melainkan hanya ditunda. Namun, pihaknya belum bisa memastikan jadwal penggantinya.
     
    Menurut dia, penundaan ini juga mencerminkan prinsip good governance yang selalu dijunjung tinggi Galeri Nasional Indonesia.
     
    “Setiap keputusan yang kami ambil dalam setiap tahap penyelenggaraan pameran selalu dengan prioritas untuk mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme,” ucap Jarot. 
     

     

    3. Galeri Nasional Indonesia meminta maaf

    Atas penundaan Pameran Tunggal Yos Suprapto, pihak Galeri Nasional Indonesia menyampaikan permohonan maaf.
     
    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat penundaan ini dan berharap dapat menyambut publik kembali di pameran Galeri Nasional Indonesia lainnya di masa depan,” tutup Jarot.

    4. Yos mengaku kapok berurusan dengan Galeri Nasional

    Yos menegaskan penyebab dirinya memilih membatalkan pameran karena tidak terima 5 karyanya diturunkan.
     
    “Saya tidak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudayaan,” jelas Yos Suprapto.

    5. Kurator dianggap berlebihan

    Budayawan Eros Djarot yang dijadwalkan memberi sambutan pun menilai keputusan kurator berlebihan. “Saya rasa itu ekspresi kurator yang takut secara berlebihan,” kata Eros dalam keterangannya.
     
    Meski begitu, pihak Galeri Nasional menekankan proses kuratorial harus sesuai dengan standar yang ditetapkan.
     
    “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa proses kuratorial dilakukan dengan integritas dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, serta memastikan keberagaman ekspresi seni di ruang publik kami,” beber Jarot Mahendra.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Sosok Yos Suprapto, Pelukis yang Kerap Angkat Isu Kritik Sosial Kini Pameran Tunggalnya Ditunda

    Sosok Yos Suprapto, Pelukis yang Kerap Angkat Isu Kritik Sosial Kini Pameran Tunggalnya Ditunda

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok Yos Suprapto, pelukis yang dijadwalkan akan mengadakan pameran tunggal.

    Pameran itu bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” di Galeri Nasional Indonesia (GNI).

    Jika mengacu pada jadwal pameran tunggal Yos Suprapto sebenarnya digelar pada 19 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025.

    Pameran itu bertempat di Galeri Nasional Indonesia (GNI), Jakarta Pusat.

    Bahkan, Yos Suprapto sudah menyiapkan lebih dari 30 lukisan dengan tema kedaulatan pangan dan budaya agraris Indonesia untuk tampil dalam pameran yang disiapkan sejak 2023 tersebut.

    Namun sayangnya, pameran Yos Suprapto yang digelar dengan bantuan kurator Suwarno Wisetrotomo itu ditunda karena ada faktor teknis soal kurasinya.

    Lalu, siapakah sosok Yos Suprapto yang lukiasannya dipamerkan Galeri Nasional Indonesia tersebut?

    Sosok Yos Suprapto

    Yos Suprapto lahir di Surabaya pada 26 Oktober 1952.

    Ia dikenal sebagai seniman, peluki, serta pernah menjadi konsultan lepas untuk teknologi tepat guna dan pertanian biodinamik.

    Dikutip dari tesis Pembuatan Buku Biografi: Yos Suprapto Naskah Akademik Skripsi Berbasis Karya (2018) karya Dorothy Ryani Honesty dari Universitas Multiedia Nusantara (UMN), Yos merupakan pelukis yang kerap menyuarakan kritik sosial melalui karyanya. 

    Lukisannya kerap memiliki makna simbolis yang abstrak dengan garis dan warna khas, seperti hitam, merah, biru, hijau, coklat, kuning, dan putih.

    Pelukis yang menekuni dunia seni sejak SMA ini, sedari dulu peduli terhadap isu sosial dan lingkungan. Yos Suprapto pernah belajar di ASRI Yogyakarta pada 1970. Namun, dia keluar pada 1973.   

    Dia pernah terlibat sebagai aktivis mahasiswa yang menentang rezim Orde Baru. 

    Saat itu, Yos juga menjadi kontributor majalah bawah tanah independen sebagai ilustrator sampul. 

    Yos kemudian menyandang gelar PhD bidang Sosiologi Kebudayaan dari Southern James Cook University, North Queensland, Australia dan pernah tinggal di sana selama lebih dari 25 tahun. 

    Selain pelukis, dia juga dikenal sebagai ahli pertanian yang meneliti kandungan mineral selama lebih dari 10 tahun dan memahami penerapan teknologi pertanian. 

    Kemampuannya dalam pertanian tampak dalam buku yang ditulis bersama penulis-penulis lain berjudul Aplikasi Pupuk Kandang yang Ramah Lingkungan dalam Persepktif Budaya (2022). 

    Yos juga pernah menjadi ketua umum The Rainforest Information Centre di Lismore, NSW Australia, sebuah organisasi yang bekerja sama dengan Walhi, CUSO organisasi sosial Kanada, dan NGO lain.

    Pameran Yos Suprapto

    Sepanjang kariernya, Yos sudah beberapa kali menggelar pameran yang mengangkat isu kritik sosial dan lingkungan.

    Seperti pada 1994, ia menggelar pameran tunggal bertajuk “Bersatu Dengan Alam” di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. 

    Dia kembali menggelar pameran tunggal bertema “Barbarisme: Perjalanan Anak Bangsa” di Galeri Nasional Indonesia pada 2001. 

    Setahun kemudian, pameran “Mata Hati Demokrasi” digelar di Taman Budaya Surakarta, Jawa Tengah. 

    Pada 2005, dia kembali mengangkat isu sosial berupa kritikan atas korupsi di lingkungan elit birokrasi dalam pameran tunggal bertajuk “Republik Udang” di Tembi Gallery, Yogyakarta. 

    Pameran tersebut mengkritik praktik korupsi di kalangan elite rezim Presiden Soeharto. 

    Tindakannya kala itu sempat membuat nyawanya terancam, meski dia berada di Australia. 

    Yos terakhir menggelar pameran tunggal di Galeri Nasional Indonesia pada 2017 bertema evaluasi mendalam perjanan budaya bangsa, terutama budaya maritim dengan judul “Arus Balik Cakrawala”. 

    Pameran-pameran lukisan yang digelarnya hampir semuanya menunjukkan ekspresi keprihatinan terhadap kondisi bangsa yang terpecah, serta mengkritik pemerintah yang korup. 

    Salah satu lukisannya berjudul “Adu Domba” yang dipamerkan pada 2017 menggambarkan masyarakat Indonesia saat ini suka adu domba untuk mendapatkan kekuasaan politik.

    Penjelasan Galeri Nasional

    Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia, Jarot Mahendra mengatakan, pameran tunggal Yos Suprapto ditunda karena mempertimbangkan faktor teknis. 

    “Yakni mundurnya kurator pameran, Suwarno Wisetrotomo akibat ketidaksepakatan antara kurator dan seniman mengenai karya-karya yang akan dipamerkan,” ujar Jarot dalam keterangan resmi yang diterima , Jumat (20/12/2024), dikutip dari Kompas.com.

    Pihak galeri menjelaskan, pameran tunggal Yos Suprapto telah disetujui sejak 2023 dan direncanakan dengan tema awal “BANGKIT!”. 

    Pameran ini bertujuan menyajikan karya seni lukis dan instalasi dari Yos Suprapto dengan fokus pada tema kedaulatan pangan dan budaya agraris Indonesia. 

    Usai proses seleksi dan evaluasi kuratorial, tema pameran dipertegas bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan”. 

    Tema ini dipilih karena mencerminkan pesan pembangunan dan kerja pemerintahan saat 

    “Dalam proses penataan karya-karya Yos Suprapto di area tata pamer, terdapat beberapa karya yang ditampilkan tanpa melalui persetujuan dan kesepakatan antara seniman dan kurator pameran terlebih dahulu,” terang Jarot. 

    Menurutnya, karya-karya yang dipamerkan atas inisiatif pribadi Yos. 

    Namun setelah dievaluasi kurator, karya-karya tersebut dianggap tidak sesuai tema pameran yang ditetapkan. 
    Atas kondisi ini, Yos Suprapto dan Suwarno Wisetrotomo melakukan proses mediasi. 

    Sayangnya, tidak tercapai kesepakatan mengenai karya-karya yang akan ditampilkan.

    Karena itu, kurator Suwarno Wisetrotomo pun menyatakan mundur dari tugasnya dalam pameran Yos Suprapto.

    “Sebagai langkah untuk menjaga keselarasan kuratorial dan memastikan kualitas pameran, Galeri Nasional Indonesia memutuskan untuk menunda acara ini,” tegas Jarot. 

    Jarot memastikan, hubungan GNI dengan Yos Suprapto dan Suwarno Wisetrotomo sangat dihargai. 

    GNI pun berkomitmen berkoordinasi dan berkomunikasi dengan kedua pihak untuk mencari solusi yang kolektif dan konstruktif. 

    Penundaan pameran tersebut juga mencerminkan prinsip good governance yang selalu dijunjung tinggi oleh Galeri Nasional Indonesia. 

    Dia menekankan, setiap keputusan diambil dalam tahap penyelenggaraan pameran selalu dengan prioritas untuk mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme. 

    “Sejalan dengan itu, kami juga berkomitmen untuk memastikan bahwa proses kuratorial dilakukan dengan integritas dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, serta serta memastikan keberagaman ekspresi seni di ruang publik kami,” lanjut Jarot. 

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat penundaan ini dan berharap dapat menyambut publik kembali di pameran Galeri Nasional Indonesia lainnya di masa depan,” imbuhnya.

    Kurator Suwarno Wisetrotomo buka suara

    Jurator Suwarno Wisetrotomo turut buka suara atas keputusannya tidak menerima beberapa karya Yos Suprapto dalam proses kurasi pameran. 

    Suwarno menuturkan, dirinya mengusulkan tema “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” untuk pameran tersebut. 

    Tema itu pun telah disepakati. 

    “Yos Suprapto telah menghasilkan instalasi tanah dan sejumlah lukisan yang berasal dari riset yang memadai dan relevan untuk tema yang disepakati ini,” terangnya dalam rilis resmi yang diterima, Jumat. 

    Menurut Suwarno, terdapat dua karya Yos Suprapto yang menggambarkan opini seniman tentang praktik kekuasaan. 

    Namun, dia tidak mengungkapkan karya mana yang dipersoalkan. 

    Suwarno lalu menyampaikan kepada Yos perihal karya tersebut yang dinilai tidak sejalan dengan tema kuratorial pameran. 

    Dia menganggap keberadaan karya itu berpotensi merusak fokus seniman terhadap pesan yang sangat kuat dan bagus dari tema pameran tersebut. 

    “Menurut pendapat saya, dua karya tersebut ‘terdengar’ seperti makian semata, terlalu vulgar sehingga kehilangan metafora yang merupakan salah satu kekuatan utama seni dalam menyampaikan perspektifnya,” jelasnya. 

    “Saya tidak menyetujui dua karya tersebut untuk dipajang dalam pameran ini,” tegas Suwarno.

    Meski begitu, dia menyebutkan bahwa Yos tetap mempertahankan keinginannya untuk memamerkan dua karya tersebut. 

    Perbedaan pendapat ini bahkan terjadi selama proses kurasi yang dimulai secara intensif sejak Oktober 2024 hingga hari H pembukaan pameran pada Kamis (19/12/2024). 

    “Karena tidak ada kesepahaman yang berhasil dicapai, saya menyampaikan kepada seniman, disaksikan rekan-rekan Galeri Nasional Indonesia, meski saya menghargai pendirian seniman, namun saya tetap memutuskan mundur sebagai kurator pameran,” lanjutnya. 

    Suwarno menambahkan, rencana mundur dari pameran itu pertama kali disampaikan kepada Yos Suprapto pada Senin (16/12/2024). 

    Pernyataan pengunduran diri Suwarno sebagai kurator ini disampaikan tidak dengan maksud menghentikan pameran Yos Suprapto. 

    Menurutnya, seorang kurator bertanggung jawab terhadap kesesuaian antara tema yang disepakati dengan materi pameran. 

    “Bagi saya, sebagai seorang kurator, pendapat saya penting untuk dipertimbangkan oleh seniman,” tandas Suwarno.

    Mendadak ditunda

    Ada pun, acara pameran tunggal Yos Suprapto menjadi pembicaraan lantaran penundaannya disebut terkesan penuh tekanan. 

    Saat hendak pembukaan acara, pameran tiba-tiba tak bisa digelar karena adanya kendala teknis berupa lima karya dari 30 lukisan diminta diturunkan, tapi Yos Suprapto menolak. 

    Pengunjung pameran tunggal Yos Suprapto yang telah hadir pada 19 Desember malam pun tak bisa memasuki area pameran karena pintu masuknya dikunci. 

    Lima lukisan yang diminta diturunkan itu disebut berkaitan dengan sosok yang pernah sangat populer di masyarakat Indonesia. 

    Yos Suprapto pun enggan mengikuti permintaan diturunkannya lima lukisan tersebut dan memilih membawa pulang semua karya lukisannya ke Yogyakarta.

  • Bos Telkom (TLKM) Bicara Masa Depan Industri Telekomunikasi

    Bos Telkom (TLKM) Bicara Masa Depan Industri Telekomunikasi

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menilai industri telekomunikasi akan makin sehat dengan jumlah pemain tersedia yang meramping dari 4 operator seluler menjadi 3 operator seluler, menyusul merger PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) yang makin dekat. 

    Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan merger XL dan Smartfren akan membuat kondisi industri telekomunikasi yang lebih sehat, seiring dengan persaingan yang makin baik. 

    “Ini kan ada persaingan juga meskipun tiga. Merger semoga baik untuk industri,” kata Ririek, Senin (16/12/2024). 

    Sekadar informasi, persaingan di industri telekomunikasi berjalan cukup ketat dengan 4 operator seluler yaitu Telkomsel, Indosat, XL Axiata dan Smartfren. Keempatnya bersaing untuk menarik pelanggan, sementara itu jumlah pengguna internet tumbuh perlahan. 

    Persaingan yang ketat tersebut membuat operator seluler menawarkan promo berkepanjangan, yang berdampak pada pendapatan tumbuh melandai.

    Padahal, operator harus terus berinvestasi untuk meningkatkan kapasitas dan cakupan jaringan. Mereka juga harus membayar ongkos regulator yang rasionya terhadap pendapatan telah menembus 12%, lebih tinggi dari rerata global yang sekitar 5%-7%. 

    Sementara itu, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel, Sigit Puspito Wigati Jarot menilai ada potensi persaingan tidak sehat atau oligopoli seiring dengan mengerucutnya jumlah operator di Indonesia dari 4 menjadi 3 jika merger terealisasi. Kondusifitas persaingan industri telekomunikasi menjadi hal yang harus diperhatikan di balik merger tersebut. 

    “Untuk aspek kompetisi ini ada baiknya, Komdigi juga melibatkan KPPU,” kata Sigit kepada Bisnis, Rabu (11/12/2024).

    Sementara itu, Direktur Eksekutif ICT sekaligus pengamat ekonomi digital, Heru Sutadi lebih menyorot kepada potensi PHK perusahaan pascamerger. Apalagi, Heru melihat saat ini sudah ramai di media sosial yang menyebutkan akan adanya PHK besar-besaran yang tidak berpihak pada pekerja.

    “Menkomdigi harus memastikan PHK adalah pilihan terakhir dari proses merger ini,” ujar Heru.

    Jika nantinya memang terjadi PHK, Heru menuturkan karyawan yang terkena PHK harus diberikan golden handshake, serta diberlakukan secara baik dan beradab.

    Apalagi, Heru menyampaikan bahwa nilai konsolidasi antara pihak XL dan Smartfren tidak sedikit, karena mencapai Rp104 triliun. 

    “Jadi kalau tidak jelas roadmap perusahaan baru akan ke mana, nasib karyawan tidak diperhatikan dan dilakukan PHK tanpa golden handshake, ya baiknya Menkomdigi menahan untuk memberikan persetujuan terhadap konsolidasi XL Axiata dan Smartfren ini,” ucapnya.

  • Diduga Rem Blong, Truk Kontainer Tabrak Gudang di Boyolali

    Diduga Rem Blong, Truk Kontainer Tabrak Gudang di Boyolali

    Foto

    Antara Foto/Aloysius Jarot Nugroho – detikNews

    Kamis, 12 Des 2024 14:34 WIB

    Boyolali – Sebuah truk kontainer bermuatan biji plastik menabrak gudang di Jalan Solo-Semarang, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (12/12). Gudang tersebut pun rusak berat.