215 CPNS Sumbawa Terima SK, 60 Formasi Tak Terisi
Tim Redaksi
SUMBAWA, KOMPAS.com
– Sebanyak 215 calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi tahun anggaran 2024 menerima surat keputusan (SK) pengangkatan dari Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, dalam upacara di halaman Kantor Bupati Sumbawa, Senin (16/6/2025).
Dari total CPNS yang diangkat, 140 di antaranya merupakan tenaga teknis dan 75 tenaga kesehatan.
Namun, 60 formasi tetap kosong karena tidak ada pelamar yang memenuhi syarat.
Jarot menegaskan bahwa momen pengangkatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan awal dari perjalanan panjang pengabdian.
“Ini bukan puncak, melainkan titik awal. SK ini bukan hadiah, tapi amanah untuk melayani,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Jarot juga menekankan pentingnya sikap rendah hati, semangat belajar, dan kerja yang melampaui ekspektasi.
Ia mengaitkan pengangkatan CPNS ini dengan arah pembangunan Sumbawa ke depan, melalui Musrenbang RPJMD 2025–2029 dan penyusunan RKPD 2026.
Pemkab menargetkan penurunan angka kemiskinan dari 12,87% menjadi di bawah 8%, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 71 menjadi 77, serta penguatan potensi desa melalui produk unggulan yang nyata manfaatnya.
Sementara itu, Plt Kepala BKPSDM Kabupaten Sumbawa, Budi Santoso, melaporkan bahwa dari 3.963 pelamar, sebanyak 3.609 di antaranya lulus administrasi dan mengikuti seleksi berbasis computer assisted test (CAT).
“Hasil akhir menunjukkan 215 formasi terisi, sementara 60 formasi tidak terisi karena tidak ada pelamar atau tidak memenuhi ambang batas nilai,” kata Budi.
Formasi yang terisi mencakup jabatan strategis seperti dokter umum, dokter gigi, perawat, pranata komputer, arsiparis, pengelola data, dan petugas Satpol PP.
Dalam kesempatan tersebut, Jarot juga menyampaikan bahwa Pemkab Sumbawa tengah mempersiapkan program-program prioritas, termasuk beasiswa kedokteran, pembangunan rumah sakit, revitalisasi pasar, hilirisasi sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, serta pengembangan wisata berbasis komunitas.
“Semua ini membutuhkan ASN yang tidak hanya andal secara teknis, tetapi juga siap turun ke lapangan, memahami masyarakat, dan hadir sebagai solusi nyata,” tambahnya.
Kepada para CPNS, Jarot berpesan agar menanamkan tiga prinsip utama: bekerja untuk memberi manfaat, menghargai waktu dan kepercayaan publik, serta menjaga integritas dan profesionalisme.
Ia juga mengingatkan bahwa masa CPNS adalah masa pembentukan karakter, bukan waktu untuk sibuk dengan kegiatan di luar tugas negara.
“Bekerja di pemerintahan adalah pilihan hidup yang besar. Jika Anda ramah, rakyat merasa negara ini peduli. Tapi jika Anda lamban dan kasar, kepercayaan masyarakat pada birokrasi bisa hilang,” pungkas Jarot.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Jarot Winarno
-

Puja tiga langkah Namaskara Waisak 2569 BE di Candi Sojiwan
Senin, 12 Mei 2025 10:47 WIB
Sejumlah Biksu berada di dekat altar saat prosesi puja tiga langkah Namaskara di Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (12/5/2025). Umat Budha melakukan prosesi tiga langka Namaskara sebagai makna pertobatan diri untuk menyambut detik-detik Waisak 2569 BE. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/YU
Sejumlah umat Budha menunduk menghadap candi saat prosesi puja tiga langkah Namaskara di Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (12/5/2025). Umat Budha melakukan prosesi tiga langka Namaskara sebagai makna pertobatan diri untuk menyambut detik-detik Waisak 2569 BE. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/YU
Sejumlah Biksu berada di dekat altar saat prosesi puja tiga langkah Namaskara di Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (12/5/2025). Umat Budha melakukan prosesi tiga langka Namaskara sebagai makna pertobatan diri untuk menyambut detik-detik Waisak 2569 BE. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/YU
Sejumlah umat Budha menghadap dinding candi saat prosesi puja tiga langkah Namaskara di Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (12/5/2025). Umat Budha melakukan prosesi tiga langka Namaskara sebagai makna pertobatan diri untuk menyambut detik-detik Waisak 2569 BE. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/YU
-

Mastel Usul Operator Seluler Perkuat Layanan Digital Hadapi Pelemahan Daya Beli
Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menyarankan agar operator memperkuat layanan digital yang dimiliki dan menjadi ‘penghubung’ atau digital enabler guna menjaga pertumbuhan bisnis di tengah potensi pelamahan daya beli pada tahun ini.
Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspito Wigati Jarot berpendapat operator seluler perlu melakukan efisiensi operasional dan mengembangkan strategi pendekatan ekosistem digital untuk menciptakan sumber pendapatan baru guna menjaga pertumbuhan di tengah kondisi pelemahan daya beli.
Selain itu, perluasan penggelaran 5G juga membuka potensi diversifikasi layanan yang dapat menjadi sumber pemasukan baru, meskipun membutuhkan investasi yang besar.
“Jadi ke depan itu, perusahaan telko, selain model bisnis sebagai penyedia konektivitas seperti yang sudah ada selain ini, juga perlu mengembangkan diri sebagai ‘digital enabler’,” ujar Sigit kepada Bisnis, Kamis (1/5/2025).
Lebih lanjut, Sigit menekankan dampak langsung pelemahan daya beli terhadap Average Revenue Per User(ARPU), di mana pelanggan cenderung memilih opsi layanan yang lebih murah.
Sigit juga mengidentifikasi beberapa faktor penyebab perlambatan kinerja di sektor telekomunikasi pada 2024 selain pelemahan daya beli. Faktor-faktor tersebut meliputi tekanan bisnis Over-The-Top (OTT) yang mensubstitusi sebagian layanan, beban regulasi yang berat, persaingan harga antar operator, kejenuhan pasar akibat penetrasi yang tinggi, dan pengaruh kondisi ekonomi global.
Pelemahan daya beli masyarakat hingga deflasi yang terjadi beberapa bulan berturut-turut pada 2024 berdampak pada penurunan permintaan di sejumlah segmen, termasuk layanan internet.
Diketahui pada 2024, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencatatkan pertumbuhan pendapatan 0,5% year on year/YoY dengan total pendapatan Rp150 triliun. Telkom mampu mempertahankan dominansi di industri dengan pangsa pasar terbesar mencapai 51,8%. BACA JUGA
Tekanan Daya Beli Gerus Indeks Konsumer Siklikal, Rekomendasi Saham SMSM Sementara itu PT Indosat Tbk. (ISAT) menempati urutan kedua dengan porsi kontribusi pendapatan sebesar 28,1%. Pendapatan Indosat tumbuh 9% YoY dengan nilai pendapatan Rp55,9 triliun dan PT XL Axiata Tbk. menempati urutan ketiga dengan pendapatan Rp34,39 triliun.
-

4 Tewas Akibat Tembok Kolam Ambrol
PIKIRAN RAKYAT – Tragedi memilukan terjadi di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Desa Gadingsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jumat 25 April 2025 pagi.
Sebuah tembok kolam penampungan air di area pondok pesantren itu ambrol setelah dipicu tanah longsor, menimpa puluhan santri yang sedang mengantre mandi. Empat santri dilaporkan meninggal dunia dan 25 lainnya mengalami luka-luka.
Kronologi Kejadian
Peristiwa terjadi sekitar pukul 10.30 WIB saat para santri bersiap melaksanakan salat Jumat. Posisi kamar mandi yang berada tepat di depan kolam penampungan air membuat para santri berada dalam posisi rentan saat longsor terjadi.
“Pada jam itu, 10.30 WIB, kegiatan santri untuk mandi persiapan ke masjid. Jadi, mereka mandi semuanya, antre semuanya. Dan tidak disangka, tidak ada yang tahu ada kejadian seperti itu,” tutur Muhib Huda Muhammadi, guru senior Pondok Modern Gontor 5, kepada wartawan.
Dia menjelaskan, tembok kolam berada di bagian belakang kamar mandi dan menimpa langsung area tempat para santri berkumpul.
“Jadi, posisi kolam itu ada di sebelah kamar mandi. Ada asrama, belakangnya kamar mandi, lalu kolam. Di situ kejadiannya. Akhirnya mereka tertimpa tembok kolam penampungan air,” ujar Muhib.
Evakuasi Berlangsung 13 Jam
Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur, Basuki, menyatakan bahwa proses evakuasi memakan waktu panjang akibat sulitnya akses dan ketebalan material bangunan.
“Tebalnya fondasi yang menimpa tembok kamar mandi cukup mempersulit kami evakuasi juga dengan celah ruangan yang sempit,” ucapnya, Sabtu 26 April 2025.
Petugas dari BPBD Kabupaten Magelang, Basarnas, Damkar, TNI, Polri, serta relawan gabungan bekerja tanpa henti hingga malam hari. Proses evakuasi terakhir selesai setelah lebih dari 13 jam.
Kondisi Korban
Para korban langsung dilarikan ke RSUD Merah Putih Magelang. Direktur RSUD Merah Putih, dr. Leli Puspitowati, menyampaikan total korban mencapai 29 orang, terdiri dari 4 santri meninggal dunia, 16 menjalani rawat inap, dan 9 lainnya mendapat perawatan jalan.
“(Korban) 23, sore ini masuk lagi 2 orang. Total 25 korban luka yang kami tangani,” kata dr. Leli, Jumat 25 April 2025 sore.
Tiga korban mengalami patah tulang dan harus menjalani rawat inap, sementara satu orang dirujuk ke rumah sakit lain karena mengalami patah tulang terbuka.
“Butuh dokter dan sarana yang lebih maju,” ucapnya.
Ucapan Duka dan Seruan dari Kemenag
Direktur Pesantren Kementerian Agama RI, Dr. Basnang Said, menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah ini. Ia menyebut tragedi ini sebagai duka kolektif bagi dunia pendidikan pesantren.
“Kami sangat berduka atas peristiwa ini. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Doa kami panjatkan untuk para santri yang wafat—semoga Allah SWT menerima mereka dalam kasih sayang-Nya dan menempatkan mereka di surga terbaik,” tuturnya dalam pernyataan resmi di Jakarta.
Basnang Said juga mendoakan kesembuhan bagi para santri yang terluka serta kekuatan untuk keluarga korban.
“Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan keikhlasan,” ujarnya.
Basnang mengapresiasi cepatnya respons para ustadz, petugas SAR, BPBD, Damkar, tenaga medis, dan relawan dalam proses evakuasi. Dia juga menekankan pentingnya keamanan di lingkungan pesantren.
“Ini adalah musibah yang tak diharapkan, dan menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan keselamatan di lingkungan pendidikan,” katanya.
Lebih lanjut, Basnang mengajak masyarakat untuk memperkuat solidaritas dan gotong royong.
“Pesantren bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah bersama. Mari kita jaga keselamatannya, demi generasi masa depan yang tumbuh dalam keamanan, ilmu, dan kasih sayang,” tuturnya.
Tinjauan Pihak Pemerintah Daerah
Bupati Magelang Grengseng Pamuji, Dandim 0705/Magelang Letkol Inf Jarot Susanto, dan Kapolresta Magelang Kombes Herbin Garbawiyata Jaya Sianipar turut hadir meninjau langsung lokasi kejadian. Mereka juga menyempatkan waktu menjenguk para korban di RSUD Merah Putih.
Pemerintah Kabupaten Magelang menyatakan akan mengevaluasi sistem keamanan dan konstruksi di lingkungan pesantren yang rawan longsor atau kerusakan struktural demi mencegah kejadian serupa di masa depan.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

25 Terluka dan 4 Meninggal Akibat Tembok Kolam Ambrol
PIKIRAN RAKYAT – Tragedi memilukan terjadi di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Desa Gadingsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jumat 25 April 2025 pagi.
Sebuah tembok kolam penampungan air di area pondok pesantren itu ambrol setelah dipicu tanah longsor, menimpa puluhan santri yang sedang mengantre mandi. Empat santri dilaporkan meninggal dunia dan 25 lainnya mengalami luka-luka.
Kronologi Kejadian
Peristiwa terjadi sekitar pukul 10.30 WIB saat para santri bersiap melaksanakan salat Jumat. Posisi kamar mandi yang berada tepat di depan kolam penampungan air membuat para santri berada dalam posisi rentan saat longsor terjadi.
“Pada jam itu, 10.30 WIB, kegiatan santri untuk mandi persiapan ke masjid. Jadi, mereka mandi semuanya, antre semuanya. Dan tidak disangka, tidak ada yang tahu ada kejadian seperti itu,” tutur Muhib Huda Muhammadi, guru senior Pondok Modern Gontor 5, kepada wartawan.
Dia menjelaskan, tembok kolam berada di bagian belakang kamar mandi dan menimpa langsung area tempat para santri berkumpul.
“Jadi, posisi kolam itu ada di sebelah kamar mandi. Ada asrama, belakangnya kamar mandi, lalu kolam. Di situ kejadiannya. Akhirnya mereka tertimpa tembok kolam penampungan air,” ujar Muhib.
Evakuasi Berlangsung 13 Jam
Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur, Basuki, menyatakan bahwa proses evakuasi memakan waktu panjang akibat sulitnya akses dan ketebalan material bangunan.
“Tebalnya fondasi yang menimpa tembok kamar mandi cukup mempersulit kami evakuasi juga dengan celah ruangan yang sempit,” ucapnya, Sabtu 26 April 2025.
Petugas dari BPBD Kabupaten Magelang, Basarnas, Damkar, TNI, Polri, serta relawan gabungan bekerja tanpa henti hingga malam hari. Proses evakuasi terakhir selesai setelah lebih dari 13 jam.
Kondisi Korban
Para korban langsung dilarikan ke RSUD Merah Putih Magelang. Direktur RSUD Merah Putih, dr. Leli Puspitowati, menyampaikan total korban mencapai 29 orang, terdiri dari 4 santri meninggal dunia, 16 menjalani rawat inap, dan 9 lainnya mendapat perawatan jalan.
“(Korban) 23, sore ini masuk lagi 2 orang. Total 25 korban luka yang kami tangani,” kata dr. Leli, Jumat 25 April 2025 sore.
Tiga korban mengalami patah tulang dan harus menjalani rawat inap, sementara satu orang dirujuk ke rumah sakit lain karena mengalami patah tulang terbuka.
“Butuh dokter dan sarana yang lebih maju,” ucapnya.
Ucapan Duka dan Seruan dari Kemenag
Direktur Pesantren Kementerian Agama RI, Dr. Basnang Said, menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah ini. Ia menyebut tragedi ini sebagai duka kolektif bagi dunia pendidikan pesantren.
“Kami sangat berduka atas peristiwa ini. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Doa kami panjatkan untuk para santri yang wafat—semoga Allah SWT menerima mereka dalam kasih sayang-Nya dan menempatkan mereka di surga terbaik,” tuturnya dalam pernyataan resmi di Jakarta.
Basnang Said juga mendoakan kesembuhan bagi para santri yang terluka serta kekuatan untuk keluarga korban.
“Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan keikhlasan,” ujarnya.
Basnang mengapresiasi cepatnya respons para ustadz, petugas SAR, BPBD, Damkar, tenaga medis, dan relawan dalam proses evakuasi. Dia juga menekankan pentingnya keamanan di lingkungan pesantren.
“Ini adalah musibah yang tak diharapkan, dan menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan keselamatan di lingkungan pendidikan,” katanya.
Lebih lanjut, Basnang mengajak masyarakat untuk memperkuat solidaritas dan gotong royong.
“Pesantren bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah bersama. Mari kita jaga keselamatannya, demi generasi masa depan yang tumbuh dalam keamanan, ilmu, dan kasih sayang,” tuturnya.
Tinjauan Pihak Pemerintah Daerah
Bupati Magelang Grengseng Pamuji, Dandim 0705/Magelang Letkol Inf Jarot Susanto, dan Kapolresta Magelang Kombes Herbin Garbawiyata Jaya Sianipar turut hadir meninjau langsung lokasi kejadian. Mereka juga menyempatkan waktu menjenguk para korban di RSUD Merah Putih.
Pemerintah Kabupaten Magelang menyatakan akan mengevaluasi sistem keamanan dan konstruksi di lingkungan pesantren yang rawan longsor atau kerusakan struktural demi mencegah kejadian serupa di masa depan.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
/data/photo/2025/06/16/684f7560536a5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)




