Tag: Jan Oblak

  • Akankah Dembele dan Yamal Masih Favorit?

    Akankah Dembele dan Yamal Masih Favorit?

    JAKARTA – Penghargaan Ballon d’Or (Bola Emas), yang diselenggarakan bersama oleh Majalah France Football dan UEFA, merupakan salah satu penghargaan individu paling bergengsi di dunia sepak bola.

    Dimulai pada 1956, penghargaan ini diputuskan oleh para jurnalis untuk memilih pemain terbaik Eropa tahun sebelumnya.

    Pada 1995, penghargaan diperluas mencakup semua pemain yang bermain di Eropa. Akhirnya pada 2007 diperluas lagi untuk semua pemain di seluruh dunia.

    Selama enam tahun antara 2010-2015, penghargaan ini diberikan bersama FIFA, sebelum kemitraan tersebut berakhir. FIFA kemudian kembali ke penghargaan tahunan mereka yang terpisah.

    Versi Ballon d’Or saat ini memberikan penghargaan untuk pencapaian selama satu musim sepak bola dan bukan satu tahun kalender, dengan pemungutan suara dilakukan oleh juri jurnalis internasional (satu per negara).

    Lionel Messi telah memenangi Ballon d’Or terbanyak dengan delapan trofi, diikuti oleh Cristiano Ronaldo (lima).

    Edisi 2025 akan menjadi edisi ke-69 penghargaan ini dan akan memberikan pengakuan atas pencapaian para pemain dari 1 Agustus 2024 hingga 13 Juli 2025 (yang merupakan final Piala Dunia Antarklub 2025) untuk kategori putra serta 1 Agustus 2024 hingga 2 Agustus 2025 (yang merupakan final Copa America Femenina 2025) untuk kategori putri.

    Malam penghargaan akan dihelat di Theatre du Chatelet, Paris, Perancis, pada Senin, 22 September 2025, pukul 20.00 waktu setempat atau 02.00 WIB.

    Ballon d’Or 2025 Pria

    Ousmane Dembele (PSG dan Perancis)

    Gianluigi Donnarumma (PSG dan Italia)

    Jude Bellingham (Real Madrid dan Inggris)

    Desire Doue (PSG dan Prancis)

    Denzel Dumfries (Inter Milan dan Belanda)

    Serhou Guirassy (Borussia Dortmund dan Guinea)

    Erling Haaland (Manchester City dan Norwegia)

    Viktor Gyokeres (Arsenal dan Swedia)

    Achraf Hakimi (PSG dan Maroko)

    Harry Kane (Bayern Minchen dan Inggris)

    Khvicha Kvaratskhelia (Napoli, PSG, dan Georgia)

    Robert Lewandowski (Barcelona dan Polandia)

    Alexis Mac Allister (Liverpool dan Argentina)

    Lautaro Martinez (Inter Milan dan Argentina)

    Scott McTominay (Napoli dan Skotlandia)

    Kylian Mbappe (Real Madrid dan Perancis)

    Nuno Mendes (PSG dan Portugal)

    Joao Neves (PSG dan Portugal)

    Pedri (Barcelona dan Spanyol)

    Cole Palmer (Chelsea dan Inggris)

    Michael Olise (Bayern München dan Prancis)

    Raphinha (Barcelona dan Brasil)

    Declan Rice (Arsenal dan Inggris)

    Fabian Ruiz (PSG dan Spanyol)

    Lamine Yamal (Barcelona dan Spanyol)

    Florian Wirtz (Liverpool dan Jerman)

    Vitinha (PSG dan Portugal)

    Vinicius Junior (Real Madrid dan Brasil)

    Virgil van Dijk (Liverpool dan Belanda)

    Mohamed Salah (Liverpool dan Mesir)

    Ballon d’Or Wanita 2025

    Lucy Bronze (Chelsea dan Inggris)

    Barbra Banda (Orlando Pride dan Zambia)

    Aitana Bonmati (Barcelona dan Spanyol)

    Sandy Baltimore (Chelsea dan Perancis)

    Mariona Caldentey (Arsenal dan Spanyol)

    Klara Buhl (Bayern Munchen dan Jerman)

    Sofia Cantore (Washington Spirit dan Italia)

    Steph Catley (Arsenal dan Australia)

    Melchie Daelle Dumornay (OL Lyonnes dan Haiti)

    Temwa Chawinga (Kansas City Current dan Malawi)

    Emily Fox (Arsenal dan Amerika Serikat)

    Cristiana Girelli (Juventus dan Italia)

    Esther Gonzalez (Gotham FC dan Spanyol)

    Caroline Graham Hansen (FC Barcelona dan Norwegia)

    Patri Guijarro (FC Barcelona dan Spanyol)

    Amanda Gutierres (Palmeiras dan Brasil)

    Hannah Hampton (Chelsea dan Inggris)

    Pernille Harder (Bayern Munchen dan Denmark)

    Lindsey Heaps (OL Lyon dan Amerika Serikat)

    Chloe Kelly (Manchester City, Arsenal, dan Inggris)

    Marta (Orlando Pride dan Brasil)

    Frida Leonhardsen Maanum (Arsenal dan Norwegia)

    Ewa Pajor (FC Barcelona dan Polandia)

    Clara Mateo (Paris FC dan Perancis)

    Alessia Russo (Arsenal dan Inggris)

    Claudia Pina (FC Barcelona dan Spanyol)

    Alexia Putellas (FC Barcelona dan Spanyol)

    Johanna Rytting Kaneryd (Chelsea dan Swedia)

    Caroline Weir (Real Madrid dan Skotlandia)

    Leah Williamson (Arsenal dan Inggris)

    Penghargaan Lain

    Kopa Tropihes Pria dan Wanita

    Dinamai berdasarkan pemain sepak bola Perancis, Raymond Kopa, diberikan kepada pemain muda terbaik (U-21).

    Putra

    Pau Cubarsi (Barcelona dan Spanyol)

    Ayyoub Bouaddi (Lille dan Perancis)

    Desire Doue (PSG dan Perancis)

    Estevao (Palmeiras, Chelsea, dan Brasil)

    Dean Huijsen (Bournemouth, Real Madrid, dan Spanyol)

    Myles Lewis-Skelly (Arsenal dan Inggris)

    Rodrigo Mora (Porto dan Portugal)

    Joao Neves (PSG dan Portugal)

    Lamine Yamal (Barcelona dan Spanyol)

    Kenan Yildiz (Juventus dan Turki)

    Putri

    Michelle Agyemang (Brighton & Hove Albion dan Inggris)

    Linda Caicedo (Real Madrid dan Kolombia)

    Wieke Kaptein (Chelsea dan Belanda)

    Claudia Martinez (Club Olimpia dan Paraguay)

    Vicky Lopez (Barcelona dan Spanyol)

    Yashin Trophies Pria dan Wanita

    Dinamai berdasarkan kiper Uni Soviet, Lev Yashin, diberikan kepada kiper terbaik.

    Pria

    Alisson Becker (Liverpool dan Brasil)

    Yassine Bounou (Al Hilal dan Maroko)

    Lucas Chevalier (Lille, PSG dan Perancis)

    Thibaut Courtois (Real Madrid dan Spanyol)

    Gianluigi Donnarumma (PSG, Manchester City, dan Italia)

    Emiliano Martinez (Aston Villa dan Argentina)

    Jan Oblak (Atletico Madrid dan Slovenia)

    David Raya (Arsenal dan Spanyol)

    Matz Sels (Nottingham Forest dan Belgia)

    Yann Sommer (Inter Milan dan Swiss)

    Putri

    Ann-Katrin Berger (Gotham FC dan Jerman)

    Cata Coll (Barcelona dan Spanyol)

    Hannah Hampton (Chelsea dan Inggris)

    Chiamaka Nnadozie (Paris FC, Brighton, dan Nigeria)

    Daphne van Domselaar (Arsenal dan Belanda)

    Dinamai berdasarkan nama penyerang Jerman, Gerd Muller, diberikan kepada pencetak gol terbanyak dari musim sebelumnya.

    Dinamai berdasarkan nama pesepakbola Brasil, Dr. Socrates, diberikan atas karya kemanusiaan terbaik yang dilakukan oleh seorang pesepak bola. Penghargaan ini dipersembahkan atas kerja sama dengan ‘Peace and Sport’.

    Klub Pria dan Wanita Terbaik Tahun Ini

    Pria

    Barcelona

    Botafogo

    Chelsea

    Liverpool

    Paris Saint-Germain

    Wanita

    Arsenal

    Barcelona

    Chelsea

    OL Lyonnes

    Orlando Pride

    Pelatih Pria dan Wanita Terbaik Tahun Ini

    Pria

    Antonio Conte

    Luis Enrique

    Hansi Flick

    Enzo Maresca

    Arne Slot

    Wanita

    Sonia Bompastor

    Arthur Elias

    Justine Madugu

    Renee Slegers

    Sarina Wiegman

  • Real Madrid Lolos dari Kekalahan, Kylian Mbappe Gagalkan Kemenangan Atletico Madrid

    Real Madrid Lolos dari Kekalahan, Kylian Mbappe Gagalkan Kemenangan Atletico Madrid

    JAKARTA – Real Madrid beruntung lolos dari kekalahan dalam Madrid Derby. Tampil di kandang sendiri di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu, 9 Februari 2025 dini hari WIB, Madrid bermain imbang 1-1 melawan Atletico Madrid. Pemain depan Kylian Mbappe menyelamatkan Madrid dari kekalahan.

    Atletico gagal merebut takhta klasemen yang dikuasai Madrid. Meski menguasai permainan dan tampil lebih baik, terutama di babak pertama, Atletico akhirnya harus puas dengan perolehan satu poin.

    Hasil imbang itu tak mengubah posisi kedua tim. Atletico yang menempati peringkat dua mengantungi poin 49. Terpaut satu poin dengan Madrid yang bertengger di puncak klasemen.

    Persaingan bakal kian panas dan ketat bila Barcelona yang menduduki peringkat tiga mampu mengalahkan tuan rumah Sevilla, Senin, 10 Februari 2025 dini hari WIB. Pasalnya saat ini Barca memiliki poin 45. Bila menang atas Sevilla, mereka sudah pasti merapatkan jarak poin dengan dua pesaingnya.

    Di laga itu, Atletico yang hanya sekali kalah dari enam derby di berbagai kompetisi ini menunjukkan performa maksimal. Mereka sempat menguasai permainan pada menit-menit awal pertandingan. Namun Madrid akhirnya memiliki penguasaan bola lebih baik. Saat laga memasuki menit 28, ball possession Los Merengues sudah mencapai 63%.

    Meski dalam situasi tertekan, Atletico justru berhasil memanfaatkan celah sehingga unggul lebih dulu lewat titik penalti di menit 35.

    Penalti diberikan setelah pemain Madrid Aurelien Tchouameni yang diposisikan sebagai bek melakukan pelanggaran terhadap Samuel Lino.

    Insiden itu sempat terlewatkan sampai akhirnya wasit Cesar Soto Grado kemudian meninjau insiden itu lewat VAR. Alhasil, Tchouameni dipastikan mengganjal Lino dan wasit pun menunjuk titik putih.

    Pemain depan Julian Alvarez sukses menuntaskan eksekusi penalti dengan tendangan panenka. Tendangan pemain tim nasional Argentina ini sukses mengecoh kiper Thibaut Courtois yang bergerak ke kiri. Ini menjadi gol pertama Alvarez di Madrid derby.

    Unggul 1-0 menjadikan tim asuhan Diego Simone bermain lebih agresif untuk mengimbangi serangan Madrid. Hanya kedua tim gagal mencetak gol. Skor satu gol Atletico bertahan hingga babak pertama usai.

    Memasuki babak kedua, Madrid langsung menggebrak pertahanan Los Colchoneros. Usaha pasukan Carlo Ancelotti dengan cepat pula membuahkan hasil saat tendangan Mbappe membobol gawang lawan di menit 50.

    Berawal dari sepakan Jude Bellingham yang masih bisa diblok bek Atletico Jose María Gimenez. Hanya bola kemudian rebound yang langsung disambar Mbappe. Skor berubah menjadi 1-1.

    Dalam kedudukan imbang, Madrid kian agresif menekan Atletico. Tak lama setelah gol itu, Bellingham nyaris memperbesar keunggulan Madrid. Bahkan dia menciptakan dua peluang bagus.

    Diawali dengan sundulan pemain tim nasional Inggris ini yang menyambut umpan silang Vinicius Junior. Namun sundulan dia masih membentur tiang gawang. Selanjutnya, sepakan dia juga bisa digagalkan kiper Jan Oblak.

    Sementara, Atletico mengancam gawang tuan rumah lewat serangan balik. Strategi itu membuka peluang bagi Giuliano Simeone dan Marcos Llorente untuk membobol gawang Madrid. Namun usaha mereka tak membuahkan hasil dan skor akhir tetap 1-1 untuk kedua tim.

  • Menanti Trofi Pertama Griezmann di Catalan

    Menanti Trofi Pertama Griezmann di Catalan

    BARCELONA – Salah satu alasan utama Antoine Griezmann pindah dari Atletico Madrid ke Barcelona pada musim panas lalu adalah untuk memenangkan lebih banyak trofi. Kini sejumlah pertanyaan muncul, sejauh mana kontribusi yang bisa diberikan sang striker?

    Selama berkostum Los Rojiblancos, Griezmann memenangkan Supercopa de Espana, Europa League, dan UEFA Super Cup. Satu trofi tambahan ada di depan mata.

    Klub lama dan klubnya saat ini akan saling tikam di babak semi final Supercopa de Espana yang akan digelar di Arab Saudi Januari mendatang. Ini adalah kesempatan besar buat Griezmann.

    Tapi, pemenang Piala Dunia 2018 bersama Prancis itu akan menghadapi tantangan berat dari mantan rekan-rekannya seperti Koke, Saul, dan Jan Oblak. Mereka tentunya tidak akan memberi trofi tersebut secara cuma-cuma kepada Griezmann.

    Yang makin jadi soal, sepanjang musim 2019/20, Griezmann bermain kurang meyakinkan. Sang striker juga menjadi sorotan karena tak terkoneksi dengan baik dengan Lionel Messi.

    Sebagai perbandingan, pada periode yang sama musim lalu Griezmann mencetak enam gol, sedangkan saat ini baru empat. Dalam urusan umpan juga kalah tajam; 595 berbanding 529. 

    Sejauh ini Griezmann bermain dalam 15 pertandingan dengan jumlah menit mencapai 1.210. Ia menjadi starter 14 kali dengan rincian satu kali menjadi pengganti (lawan Valladolid) dan masuk skuat tapi tidak dimainkan satu kali (kontra Sevilla).

    Dari empat gol yang dicetaknya semua terjadi di La Liga. Detailnya, dua gol kontra Real Betis, satu gol ke gawang Villareal, dan satu gol melawan Eibar.

    Pertanyaannya, apa yang bisa dilakukan Griezmann dalam partai penting itu? Sabar, ia harus membuktikan diri lebih dulu ketika Barcelona melakukan perjalanan ke Wanda Metropolitano di La Liga Santander pada 1 Desember.