Tag: Jahja Setiaatmadja

  • Respons BCA Setelah Dikabarkan Jadi Target Peretasan – Page 3

    Respons BCA Setelah Dikabarkan Jadi Target Peretasan – Page 3

    Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak menutup tahun 2024 dengan pertumbuhan positif. Laba bersih BCA dan entitas anak pada periode tersebut naik 12,7 persen mencapai Rp 54,8 triliun.

    Bersamaan dengan itu, total kredit 13,8 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 922 triliun. Pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas pembiayaan perseroan. Rasio loan at risk (LAR) BCA membaik mencapai 5,3 persen pada tahun 2024, dibandingkan 6,9 persen pada 2023.

    “BCA berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan pemerintah dan otoritas, sehingga perusahaan mampu melewati 2024 dengan solid dan menorehkan kinerja positif. Kami melihat perekonomian domestik mampu bertumbuh, di tengah berbagai tantangan serta perubahan lanskap geopolitik global,” ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja BBCA Tahun Buku 2024, Kamis (23/1/2025).

    Penyaluran pembiayaan per Desember 2024 ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7 persen yoy mencapai Rp 426,8 triliun didorong oleh berbagai sektor. Kredit komersial naik 8,9 persen yoy mencapai Rp 137,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 14,8 persen mencapai Rp 123,8 triliun.

    Total portofolio kredit konsumer naik 12,4 persen yoy menyentuh Rp 223,7 triliun, ditopang KKB yang meningkat 14,8 persen yoy mencapai Rp 65,3 triliun dan KPR sebesar 11,2 persen yoy menjadi Rp 135,5 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lain (mayoritas kartu kredit) tumbuh 12,8 persen yoy menjadi Rp 22,9 triliun.

     

  • Rincian Penyesuaian Jadwal Operasional BCA Selama Long Weekend Isra Miraj dan Imlek 2025 – Halaman all

    Rincian Penyesuaian Jadwal Operasional BCA Selama Long Weekend Isra Miraj dan Imlek 2025 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melakukan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama libur long weekend Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2025, 

    Penyesuaian tersebut mengikuti jadwal libur dan cuti bersama yang ditetapkan pemerintah, yaitu pada tanggal 27-29 Januari 2025.

    Berikut rincian penyesuaian operasional BCA selama libur Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2025:

    – Sabtu dan Minggu pada 25- 26 Januari 2025, weekend banking beroperasi normal.

    – Senin, 27 Januari 2025, tidak beroperasi.

    – Selasa, 28 Januari 2025, melayani transaksi B2B Pertamina di cabang tertentu.

    – Rabu, 29 Januari 2025, tidak beroperasi.

    – Kamis, 30 Januari 2025, layanan kantor cabang beroperasi.

    Khusus pada 28 Januari 2025, layanan transaksi B2B Pertamina hanya tersedia di cabang KCU Bandung (Bandung), KCU Semarang (Semarang), KCU Galaxy (Surabaya), KCU Matraman (Jakarta), KCU Palembang (Palembang) dan KCU Madiun (Madiun).

    “Memahami pentingnya fleksibilitas dan kemudahan akses, kami menghadirkan layanan hybrid yang memungkinkan banking from anywhere sebagai bagian dari standar layanan perbankan. 

    “Selama periode libur Isra Mi’raj dan Imlek, kami memastikan layanan 24 jam dapat diakses melalui platform digital seperti myBCA, BCA mobile dan KlikBCA. Fitur cardless di myBCA dan BCA mobile juga dapat dimanfaatkan oleh nasabah untuk setor dan tarik tunai di ATM tanpa menggunakan kartu,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Sabtu (25/1/2025).

     

     

  • BCA masih mencermati efek kebijakan DHE terhadap likuiditas valas

    BCA masih mencermati efek kebijakan DHE terhadap likuiditas valas

    Ini kan masih peraturan baru, masih harus kami amati. Seberapa besar dampaknya kami masih belum tahu. Nanti kita lihat akhir tahun 2025.

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menyatakan masih mencermati efek kebijakan terbaru devisa hasil ekspor (DHE) terhadap likuiditas valuta asing (valas) bank.

    Pemerintah mengatur ketentuan baru yang mewajibkan eksportir menyimpan 100 persen DHE sumber daya alam (SDA) di dalam negeri minimal selama satu tahun, berbeda dari sebelumnya yang paling sedikit sebesar 30 persen selama tiga bulan.

    Jahja dalam pernyataan, di Jakarta, Kamis, melihat eksportir perlu menyesuaikan kembali pengelolaan keuangan mereka seiring dengan implementasi kebijakan tersebut.

    Pasalnya, hasil ekspor seharusnya menjadi modal bagi mereka untuk membiayai kebutuhan operasional, seperti pembelian bahan baku, gaji pegawai, dan lainnya.

    Bagi eksportir yang separuh dari penjualannya menyasar pasar lokal, kata Jahja, kemungkinan masih mempunyai sumber lain yang bisa menjadi modal untuk operasional mereka.

    Sementara untuk eksportir yang sepenuhnya berorientasi ekspor, mereka perlu menyusun strategi untuk bisa meneruskan bisnis mereka.

    “Apakah mereka harus menggunakan skema back-to-back financing, menjaminkan DHE-nya untuk menarik pinjaman? Nah, ini menjadi catatan saya,” katanya lagi.

    Maka dari itu, Jahja masih belum bisa memproyeksi bagaimana efek kebijakan DHE terhadap likuiditas valas BCA.

    “Ini kan masih peraturan baru, masih harus kami amati. Seberapa besar dampaknya kami masih belum tahu. Nanti kita lihat akhir tahun 2025,” ujarnya pula.

    Presiden Prabowo Subianto segera mengeluarkan kebijakan agar perusahaan atau eksportir menempatkan DHE di perbankan nasional, yang mulai diberlakukan setidaknya pada satu bulan mendatang.

    Presiden menilai kebijakan itu wajar dan masuk akal, mengingat eksportir yang menggunakan fasilitas kredit dari perbankan nasional, kemudian menempatkan keuntungan dari hasil usahanya di bank-bank asal Indonesia.

    Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah akan menyiapkan berbagai mekanisme yang mendukung eksportir dalam memanfaatkan DHE. Misalnya, para eksportir dapat memanfaatkan instrumen penempatan DHE sebagai agunan kredit rupiah dari bank maupun Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

    Selain itu, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) mempersiapkan fasilitas berupa tarif PPh 0 persen atas pendapatan bunga pada instrumen penempatan devisa hasil ekspor.

    Airlangga menambahkan, Instrumen penempatan DHE sebagai agunan akan dikecualikan dari batas maksimal pemberian kredit (BMPK). Hal tersebut menurut Airlangga tidak mempengaruhi rasio utang perusahaan.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • BCA masih mencermati efek kebijakan DHE terhadap likuiditas valas

    BCA belum berencana pangkas bunga deposito meski BI-Rate turun

    Nasabah punya opsi apakah mau taruh uang di bank atau beli SBN.

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) belum berencana memangkas suku bunga perbankan meski Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate.

    Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis, menjelaskan bank memiliki dua acuan dalam menentukan tingkat bunga, yaitu BI-Rate dan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN).

    Meski BI-Rate turun, yield SBN masih berada dalam level yang cukup tinggi untuk menarik minat investor.

    “Nasabah punya opsi apakah mau taruh uang di bank atau beli SBN. Kalau gapnya cukup besar, bank juga tidak berani serta-merta menurunkan suku bunga untuk depositonya,” kata Jahja.

    Terlebih, bank membutuhkan likuiditas. Bila bank menurunkan time deposit, risikonya nasabah akan memindahkan dana mereka ke surat negara atau bank lain.

    “Ini merupakan salah satu perlindungan. Jadi, tidak serta-merta BI-Rate turun, lalu kami turunkan semua time depositnya,” katanya pula.

    Jahja menyebut pihaknya melakukan rapat secara berkala untuk melihat posisi likuiditas. Bank juga melihat kebutuhan kredit, biaya operasional, hingga investasi dalam menentukan suku bunga.

    Hingga sejauh ini, Jahja optimistis bank selalu mengambil keputusan yang benar terkait suku bunga perbankan.

    “Kalau kita lihat, BCA stabil untuk tren cost of fund. Ini karena kita relatif mempertahankan bunga time deposit,” ujar dia.

    Diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) Bulan Januari 2025 pada Selasa (14/1) dan Rabu (15/1), memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi berada di level 5,75 persen.

    Suku bunga deposit facility turun 25 bps menjadi di level 5 persen. Sedangkan suku bunga lending facility juga diputuskan untuk turun 25 bps menjadi di level 6 persen.

    Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan penurunan itu untuk mendorong pertumbuhan dari sisi permintaan di dalam negeri.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Laba Bersih BCA Meroket 12,7 Persen, Tembus Rp 54,8 Triliun di 2024 – Halaman all

    Laba Bersih BCA Meroket 12,7 Persen, Tembus Rp 54,8 Triliun di 2024 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat pendapatan laba bersih Rp 54,8 triliun sepanjang 2024 atau tumbuh 12,7 persen secara tahunan (year on year/YoY).

    Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 9,5 persen YoY menjadi Rp82,3 triliun pada 2024. 

    Pendapatan selain bunga naik 10,2 persen YoY menjadi Rp25,2 triliun, sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp107,4 triliun atau naik 9,7 persen YoY. 

    Sedangkan biaya provisi BCA tercatat sebesar Rp2 triliun. Rasio kredit bermasalah (NPL) BCA terjaga di angka 1,8 persen pada 2024. 

    “BCA berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan pemerintah dan otoritas, sehingga perusahaan mampu melewati 2024 dengan solid dan menorehkan kinerja positif,” kata Jahja dalam Konferensi Pers secara virtual, Kamis (23/1/2024).

    Jahja mengatakan, BCA dan entitas anak menutup tahun 2024 dengan pertumbuhan total kredit 13,8 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp922 triliun.

    Pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas pembiayaan perseroan. 

    Sedangkan Rasio loan at risk (LAR) BCA membaik mencapai 5,3 persen pada tahun 2024, dibandingkan 6,9 persen pada 2023.

    Dari sisi penyaluran pembiayaan, per Desember 2024 ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7 persen YoY mencapai Rp426,8 triliun didorong oleh berbagai sektor. 

    “Kredit komersial naik 8,9 persen YoY mencapai Rp137,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 14,8 persen mencapai Rp123,8 triliun,” jelas Jahja.

    Semetara itu, total portofolio kredit konsumer naik 12,4 persen secara YoY menyentuh Rp223,7 triliun, ditopang KKB yang meningkat 14,8 persen secara YoY mencapai Rp65,3 triliun dan KPR sebesar 11,2 persen YoY menjadi Rp135,5 triliun. 

    Outstanding pinjaman konsumer lain atau mayoritas kartu kredit tumbuh 12,8 persen YoY menjadi Rp22,9 triliun. 

    Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 12,5 persen secara YoY menjadi Rp229 triliun per Desember 2024, berkontribusi hingga 24,8 persen terhadap total portofolio pembiayaan. 

    “Capaian ini salah satunya ditopang kredit kendaraan bermotor listrik yang naik 84,2 persen secara tahunan mencapai Rp2,3 triliun,” ucap dia. 

    “BCA juga menyalurkan pinjaman terkait keberlanjutan (Sustainability Linked Loan/SLL) mencapai Rp1 triliun, nilainya naik 3 kali lipat secara tahunan,” sambungnya.

     

  • BCA masih mencermati efek kebijakan DHE terhadap likuiditas valas

    BCA dan entitas anak raih laba bersih Rp54,8 triliun pada 2024

    BCA berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan pemerintah dan otoritas, sehingga perusahaan mampu melewati 2024 dengan solid dan menorehkan kinerja positif

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak mengantongi laba bersih sebesar Rp54,8 triliun sepanjang 2024 atau naik sebesar 12,7 persen secara tahunan (year on year/YoY).

    “BCA berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan pemerintah dan otoritas, sehingga perusahaan mampu melewati 2024 dengan solid dan menorehkan kinerja positif,” kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Kamis.

    BCA mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 9,5 persen YoY menjadi Rp82,3 triliun pada 2024.

    Adapun pendapatan selain bunga naik 10,2 persen YoY menjadi Rp25,2 triliun, sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp107,4 triliun atau naik 9,7 persen YoY. Sementara itu, biaya provisi BCA tercatat sebesar Rp2 triliun.

    Dari sisi intermediasi, total kredit tumbuh 13,8 persen secara YoY menjadi Rp922 triliun. Perseroan menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit ini diikuti dengan terjaganya kualitas pembiayaan perseroan.

    Rasio loan at risk (LAR) BCA membaik mencapai 5,3 persen pada tahun 2024, dibandingkan 6,9 persen pada 2023. Sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL) BCA terjaga di angka 1,8 persen pada 2024.

    Penyaluran pembiayaan per Desember 2024 ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7 persen YoY mencapai Rp426,8 triliun, didorong oleh berbagai sektor.

    Sementara itu, kredit komersial naik 8,9 persen YoY mencapai Rp137,9 triliun dan kredit UKM tumbuh 14,8 persen mencapai Rp123,8 triliun.

    Total portofolio kredit konsumer juga mencatatkan kinerja positif, yaitu naik 12,4 persen YoY menyentuh Rp223,7 triliun.

    Pertumbuhan kredit konsumer BCA ditopang kredit kendaraan bermotor (KKB) yang meningkat 14,8 persen YoY mencapai Rp65,3 triliun serta kredit kepemilikan rumah (KPR) sebesar 11,2 persen YoY menjadi Rp135,5 triliun.

    Outstanding pinjaman konsumer lainnya, yang mayoritas merupakan kartu kredit, juga tercatat tumbuh yakni sebesar 12,8 persen YoY menjadi Rp22,9 triliun.

    BCA juga melaporkan adanya pertumbuhan pada penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan sebesar 12,5 persen YoY menjadi Rp229 triliun per Desember 2024. Capaian ini berkontribusi hingga 24,8 persen terhadap total portofolio pembiayaan.

    “Capaian ini salah satunya ditopang kredit kendaraan bermotor listrik yang naik 84,2 persen secara tahunan mencapai Rp2,3 triliun,” kata Jahja.

    Selain itu, BCA juga menyalurkan pinjaman terkait keberlanjutan (Sustainability Linked Loan/SLL) mencapai Rp1 triliun, nilainya naik tiga kali lipat secara tahunan.

    Dari sisi pendanaan, BCA menyampaikan bahwa dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 82 persen dari total DPK, tumbuh 4,4 persen mencapai Rp924 triliun.

    Dengan ekspansi ekosistem transaksi perbankan terus-menerus, baik melalui kanal online maupun offline, total frekuensi transaksi BCA menyentuh rekor tertinggi, naik 21 persen YoY mencapai 36 miliar. Khusus untuk mobile banking dan internet banking, frekuensi transaksi mencapai 31,6 miliar atau tumbuh 24 persen YoY.

    Jumlah rekening nasabah BCA per Desember 2024 mencapai lebih dari 41 juta, tumbuh dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.

    Menurut perseroan, peningkatan CASA, volume transaksi, dan jumlah nasabah terwujud seiring inovasi berkelanjutan yang berfokus pada kebutuhan nasabah.

    Jahja mengatakan, perseroan melihat perekonomian domestik mampu bertumbuh di tengah berbagai tantangan serta perubahan lanskap geopolitik global. BCA, ujar dia, berkomitmen untuk mendukung perekonomian nasional.

    Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan berbagai acara strategis di antaranya BCA Expo, BCA UMKM Fest 2024, BCA Wealth Summit 2024, dan Gebyar Hadiah BCA.

    Menurut Jahja, berbagai kegiatan tersebut berdampak positif terhadap kinerja perseroan yang salah satunya terlihat dari penyaluran kredit ke segmen UMKM yang naik signifikan per Desember 2024.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • BCA Catat Laba Rp54,8 triliun di 2024, Melonjak 12,7%

    BCA Catat Laba Rp54,8 triliun di 2024, Melonjak 12,7%

    Jakarta, FORTUNE – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mampu mencatatkan Laba bersih senilai Rp54,8 triliun atau naik 12,7 persen di sepanjang tahun 2024. 

    Capaian itu ditopang oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BCA yang tumbuh 9,5 persen (yoy) menjadi Rp82,3 triliun pada 2024. Sedangkan, untuk pendapatan selain bunga BCA juga naik 10,2 persen (yoy) menjadi Rp25,2 triliun. Sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp107,4 triliun atau naik 9,7 persen (yoy).

    “Kami melihat perekonomian domestik mampu bertumbuh, di tengah berbagai tantangan serta perubahan lanskap geopolitik global,” kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (23/1). 

    Ditopang korporasi, kredit BCA naik 13,8%

    Ilustrasi kartu ATM BCA berbasis chip (bca.co.id)

    Sementara itu, penyaluran Kredit bank dengan logo kelopak bunga ini mencapai Rp922 triliun atau naik 13,8 persen.  Pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas pembiayaan perseroan dengan Rasio loan at risk (LAR) BCA membaik mencapai 5,3 persen pada tahun 2024, dibandingkan 6,9 persen pada 2023. 

    Bila dilihat lebih rinci, kredit korporasi tumbuh 15,7 persen (yoy) mencapai Rp426,8 triliun didorong oleh berbagai sektor. Kredit komersial naik 8,9 persen (yoy) mencapai Rp137,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 14,8 persen mencapai Rp123,8 triliun. 

    Sedangkan, total portofolio kredit konsumer naik 12,4 persen (yoy) menyentuh Rp223,7 triliun, ditopang KKB yang meningkat 14,8 persen (yoy) mencapai Rp65,3 triliun dan KPR sebesar 11,2 persen (yoy) menjadi Rp135,5 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lain (mayoritas kartu kredit) tumbuh 12,8 persen (yoy) menjadi Rp22,9 triliun. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) BCA terjaga di angka 1,8 persen pada 2024. 

    DPK BCA tumbuh 4,4% topang CASA

    BCA gelar young community meet the fest/Dok BCA

    Di sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 82 persen dari total DPK yang tumbuh 4,4 persen mencapai Rp924 triliun. Jahja menyebut, himpunan itu didukung oleh ekspansi ekosistem transaksi perbankan yang terus-menerus membaik 

    Melalui kanal online maupun offline, total frekuensi transaksi BCA menyentuh rekor tertinggi, naik 21 persen (yoy) mencapai 36 miliar. Khusus untuk mobile banking dan internet banking, frekuensi transaksi mencapai 31,6 miliar, tumbuh 24 persen (yoy). 

    Untuk jumlah rekening nasabah BCA per Desember 2024 telah mencapai lebih dari 41 juta, tumbuh 2 kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Jahja menambahkan, pningkatan CASA, volume transaksi, dan jumlah nasabah terwujud seiring inovasi berkelanjutan yang berfokus pada kebutuhan nasabah.

  • Jelang Akhir 2024, BCA Bukukan Laba Rp50,47 Triliun

    Jelang Akhir 2024, BCA Bukukan Laba Rp50,47 Triliun

    Jakarta, FORTUNE – Menjelang tutup tahun 2024, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mampu mengantongi Laba bersih tahun berjalan senilai Rp50,47 triliun pada November 2024. Nilai itu masih tumbuh 14,32 persen secara year-on-year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp44,15 triliun.

    Laporan keuangan perseroan menunjukkan capaian laba itu ditopang oleh pendapatan bunga sebesar Rp80,82 triliun, sedangkan beban bunga mencapai Rp10,65 triliun sehingga menghasilkan pendapatan bunga bersih senilai Rp70,15 triliun.

    Kredit BCA naik 15,47 persen

    BCA UMKM Fest 2024/Dok BCA

    Untuk Kredit, bank yang digawangi oleh Jahja Setiaatmadja selaku presiden direktur itu telah menyalurkan Rp875,78 triliun pada November 2024. Nilai itu naik 15,47 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp758,43 triliun.

    Pertumbuhan kredit BCA ini di atas rata-rata industri perbankan yang hanya tumbuh 10,79 persen (yoy).

    Kemudian, untuk pendapatan komisi dari bank dengan logo kelopak bunga ini juga tumbuh 7,19 persen menjadi Rp16,28 triliun. Kondisi ini memperkuat kontribusi bisnis non-bunga terhadap pendapatan BCA.

    DPK BCA naik tipis 3,48 persen

    Program Gebyar Hadiah BCA 2024/Dok BCA

    Sementara itu, untuk penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BCA masih mencatatkan pertumbuhan terbatas sebesar 3,48 persen menjadi Rp1.109,46 triliun per November 2024.

    Bila dilihat secara terperinci, komponen giro masih mengalami peningkatan 5,55 persen menjadi Rp353,09 triliun, sementara tabungan juga tumbuh 3,75 persen menjadi Rp551,76 triliun.

    Namun demikian, instrumen simpanan deposito mencapai Rp194 triliun pada November 2024. Kondisi ini mencerminkan pergeseran preferensi nasabah ke produk simpanan yang lebih likuid.

  • Jadwal Buka dan Libur BCA Periode Natal dan Tahun Baru 2025 – Halaman all

    Jadwal Buka dan Libur BCA Periode Natal dan Tahun Baru 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada periode Natal dan Tahun Baru 2025, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasionalnya.

    “Di periode Natal dan Tahun Baru 2025, BCA siap menemani nasabah selama 24 jam setiap harinya.” ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Jumat (20/12/2025).

    Berikut adalah jadwal buka dan libur BCA periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025:

    Rabu dan Kamis, 25-26 Desember 2024: Tidak beroperasi
    Jumat, 27 Desember 2024: Layanan kantor cabang beroperasi
    Sabtu dan Minggu, 28-29 Desember 2024: Layanan weekend banking beroperasi di cabang tertentu
    Senin dan Selasa, 30-31 Desember 2024: Layanan kantor cabang beroperasi
    Rabu, 1 Januari 2025: Tidak beroperasi
    Kamis, 2 Januari 2025: Layanan kantor cabang beroperasi

    BCA memastikan, nasabah tetap dapat menikmati layanan digital melalui aplikasi myBCA, BCA mobile, internet banking (KlikBCA), serta lebih dari 19.000 ATM BCA yang tersebar di penjuru Indonesia. 

    Nasabah juga dapat menggunakan fitur tanpa kartu (cardless) di BCA mobile dan myBCA untuk setor dan tarik tunai di ATM BCA tanpa membawa kartu fisik. 

    “Kami harap segenap layanan ini dapat mendukung beragam kebutuhan finansial nasabah, dari mulai yang sedang berlibur hingga mereka yang tetap menjalankan tugas melayani masyarakat di momen libur Nataru.” tambahnya.

    Jadwal Operasional Bank Lain

    Bank Mandiri

    Hanya beberapa cabang Bank Mandiri yang tetap melayani nasabah pada tanggal 25, 26, 28, 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.

    Untuk melihat kantor cabang Mandiri yang buka di setiap tanggalnya, kamu bisa akses link di bawah ini:

    25 Desember 2024 -> LINK
    26 Desember 2024 -> LINK
    28 Desember 2024 -> LINK
    29 Desember 2024 -> LINK
    1 Januari 2025 -> LINK

    BNI

    Layanan Transaksi International Remittance tidak beroperasi pada libur Natal dan Cuti Bersama yang jatuh di hari Rabu dan Kamis, 25 – 26 Desember 2024, serta libur Tahun Baru pada Rabu, 1 Januari 2025.

    BNI mencatat sejumlah outlet dalam operasional terbatas, yakni sebanyak 23 outlet pada 26 Desember 2024 yang beroperasi terbatas pada pukul 10.00-12.00 waktu setempat. 

    Lalu sebanyak 21 outlet dioperasikan terbatas pada 1 Januari 2025 dari pukul 10.00-12.00 waktu setempat.

    Untuk memastikan kelancaran transaksi bagi masyarakat yang melaksanakan mudik, BNI juga mengoperasikan tujuh O-Branch atau layanan bank bergerak yang ditempatkan di 3 titik rest area, 1 pintu tol, 2 terminal dan 1 jalur utama.

    (Tribunnews.com/Widya)

  • Jadwal Operasional BCA saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

    Jadwal Operasional BCA saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

    PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang selama libur dan cuti bersama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Penyesuaian ini mengikuti jadwal libur dan cuti bersama yang ditetapkan pemerintah, yaitu pada 25-26 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.

    Berikut jadwal operasional BCA selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025:

    Rabu dan Kamis, 25-26 Desember 2024: Tidak beroperasi atau tutup Jumat, 27 Desember 2024: Layanan kantor cabang beroperasi atau buka Sabtu dan Minggu, 28-29 Desember 2024: Layanan weekend banking beroperasi atau buka di cabang tertentu Senin dan Selasa, 30-31 Desember 2024: Layanan kantor cabang beroperasi atau buk Rabu, 1 Januari 2025: Tidak beroperasi atau tutup Kamis, 2 Januari 2025: Layanan kantor cabang beroperasi atau buka

    Daftar kantor cabang yang memiliki layanan weekend banking dapat dicek pada website resmi BCA.

    Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan selama libur Nataru 2025 pihaknya memastikan keandalan layanan digital melalui aplikasi myBCA, BCA Mobile, internet banking (KlikBCA), dan lebih dari 19.000 ATM BCA di seluruh wilayah Indonesia.

    “Di periode Natal dan Tahun Baru 2025, BCA siap menemani nasabah selama 24 jam setiap harinya. Kami berkomitmen memastikan keandalan layanan digital melalui aplikasi myBCA, BCA Mobile, internet banking (KlikBCA), serta lebih dari 19.000 ATM BCA yang tersebar di penjuru Indonesia,” ujar Jahja dalam keterangan tertulis, Kamis (19/12).

    Nasabah juga dapat menggunakan fitur tanpa kartu (cardless) di BCA Mobile dan myBCA untuk setor dan tarik tunai di ATM BCA tanpa membawa kartu fisik.

    “Kami harap segenap layanan ini dapat mendukung beragam kebutuhan finansial nasabah, dari mulai yang sedang berlibur hingga mereka yang tetap menjalankan tugas melayani masyarakat di momen libur Nataru,” kata dia.

    Selama masa libur dan cuti bersama Nataru, masyarakat dan nasabah yang hendak membuka rekening baru dapat melakukannya secara online via aplikasi BCA Mobile dan myBCA. Melalui kedua aplikasi mobile banking tersebut, nasabah juga dapat melakukan berbagai transaksi secara mudah, seperti pembayaran via QRIS, top up Flazz, melakukan pembayaran berbagai tagihan, hingga isi ulang kebutuhan paket data.

    Demikian jadwal operasional BCA selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Semoga bermanfaat.