Tag: Jahja Setiaatmadja

  • Maruarar Soal Peluang Bank Swasta Lain Ikut Biayai Rumah Subsidi: Itu Harus dari Hati

    Maruarar Soal Peluang Bank Swasta Lain Ikut Biayai Rumah Subsidi: Itu Harus dari Hati

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait memberi sinyal ada sejumlah bank swasta lain yang berminat untuk ikut serta dalam pembiayaan rumah subsidi.

    Sebelumnya, Maruarar menyebut PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA) sudah berencana ikut serta dalam pembiayaan rumah subsidi. Tidak hanya itu, Bisnis juga mencatat pada Juli 2025 entitas usaha milik konglomerat James Riady yakni PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) juga sudah resmi menjadi penyalur rumah subsidi dalam program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

    Ara, sapaannya, tidak ingin membeberkan lebih terperinci soal rencana lebih jauh BCA untuk ikut membiayai rumah subsidi, termasuk berapa unit rumah yang akan disediakan. Namun, dia memastikan perkembangan itu akan disampaikan hingga ke Presiden Prabowo Subianto. 

    “Kamu tanya sama Pak Dirut BCA lah, masa tanya sama saya. Orang yang memberikan support-nya BCA. Tanya BCA lah, karena itu dari BCA yang punya program kan dia,” ujarnya kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti di kantor BPS, Jakarta, Selasa (26/8/2025). 

    Ara meyakini dengan masuknya swasta ke program pembiayaan rumah subsidi bakal membuat pasar semakin kompetitif. Hal itu, lanjutnya, bakal berdampak positif bagi konsumen. 

    Anak dari politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) Sabam Sirait itu lalu menyebut pemerintah menyambut baik apabila bank-bank swasta lain bakal mengikuti jejak BCA dan Bank Nobu. Apalagi, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memasang target tinggi untuk pembangunan 3 Juta Rumah. 

    “Apalagi kalau misalnya ada lagi yang lain terpanggil ya kan tentu bagus menurut saya,” ucapnya. 

    Saat dikonfirmasi lebih lanjut apabila ada bank swasta lain yang tertarik ikut, Ara tak mau mengungkap secara terperinci. Dia menyebut keikutsertaan itu harus berasal dari hati. 

    “Ada. Itu harus dari hati, ada kemauan,” ucapnya. 

    Sebelumnya, pada Mei 2025, Ara sempat mengunggah momen pertemuan dengan Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja dalam pertemuan dengan Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, Kamis (22/5/2025). 

    “Terima kasih banyak Bank BCA yang sudah bersedia menjadi bagian dari ekosistem perumahan sebagai Bank penyalur rumah subsidi FLPP mulai tahun ini,” tulis Ara dalam unggahannya.  

    Lebih lanjut, politisi yang kini bernaung di Partai Gerindra itu menyebut BCA akan mengalokasikan 1.000 unit rumah subsidi pada tahap awal partisipasinya.

    Lebih lanjut, Jahja menambahkan bahwa penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan BP Tapera dijadwalkan dilakukan dalam waktu dekat. Ia menegaskan bahwa BCA akan mengupayakan pelaksanaan program ini secara kompeten dan profesional. 

    “Kami yakin, meski masih belajar, jika ditekuni dengan sungguh-sungguh, kami bisa memberikan dukungan terbaik bagi program Pak Presiden Prabowo dan Pak Menteri [PKP] Maruar,” tegasnya.

  • Profil Jahja Setiaatmadja yang Obral 1 Juta Saham BCA saat Harga Saham BBCA Melemah

    Profil Jahja Setiaatmadja yang Obral 1 Juta Saham BCA saat Harga Saham BBCA Melemah

    FAJAR.CO.ID — PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melaporkan adanya aksi jual saham yang dilakukan oleh Presiden Komisaris BBCA, Jahja Setiaatmadja. Jahja obral 1 juta saham lembar saham saat nilai saham BBCA sempat menguat kemudian berbalik melemah menjelang akhir pekan.

    Mantan Presiden Direktur Bank BCA itu melepas sebanyak 1 juta lembar saham BBCA dengan harga Rp8.750 per saham. Dari transaksi tersebut, ia mengantongi dana segar senilai Rp8,75 miliar.

    Sebelum transaksi, Jahja Setiaatmadja tercatat memiliki 35,80 juta saham BCA. Setelah penjualan 1 juta saham, jumlah kepemilikannya kini berkurang menjadi 34,80 juta saham.

    Sekretaris Perusahaan BBCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, menjelaskan transaksi jual saham oleh presiden komisaris terjadi pada 12 Agustus 2025.

    “Tujuan transaksi investasi diversifikasi portofolio,” tulis Corporate Secretary BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, dalam keterangan resmi.

    Pasca transaksi, porsi kepemilikan saham Jahja di BBCA menyusut dari 35,80 juta saham atau 0,03% menjadi 34,80 juta saham atau setara 0,03% saham perseroan.

    Pada penutupan perdagangan Jumat (15/8), saham BBCA terpantau melemah -0,85% ke level Rp8.700. Namun, dalam sepekan terakhir masih naik 4,82%.

    Data BEI mencatat, volume transaksi BBCA pada perdagangan kemarin mencapai 68,75 juta lembar saham dengan frekuensi 23,93 ribu kali dan nilai transaksi sebesar Rp601,2 miliar.

    Sosok Jahja Setiaatmadja

    Jahja Setiaatmadja kini menjabat Presiden Komisaris PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Dia juga pernah menjabat Presiden Direktur BCA sejak 2011 lalu, setelah sebelumnya menjabat Wakil Presiden Direktur pada periode 2005–2011.

  • Catat! Jadwal Operasional BCA saat Libur Kenaikan Isa dan Hari Lahir Pancasila 2025

    Catat! Jadwal Operasional BCA saat Libur Kenaikan Isa dan Hari Lahir Pancasila 2025

    Jakarta: Menyambut libur nasional Hari Kenaikan Yesus Kristus pada 29-30 Mei 2025 dan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2025, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang di seluruh Indonesia.
     
    Menurut keterangan resmi dari Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja yang dikutip Kamis, 29 Mei 2025, seluruh kantor cabang BCA tidak beroperasi pada Kamis, 29 Mei 2025, Jumat, 30 Mei 2025, dan Minggu, 1 Juni 2025
     
    Namun, layanan weekend banking tetap beroperasi terbatas di beberapa kantor cabang pada Sabtu, 31 Mei 2025. Seluruh layanan cabang BCA akan kembali normal mulai Senin, 2 Juni 2025.

    “Kami terus mendorong layanan perbankan hybrid yang memberikan kemudahan akses, baik secara fisik di kantor cabang maupun secara digital,” ujar Jahja dalam keterangannya.
     

    Akses layanan BCA Digital kapan saja, di mana saja
    Meski kantor cabang libur, BCA memastikan layanan digital tetap aktif 24 jam untuk menunjang kebutuhan transaksi masyarakat selama libur panjang. Nasabah tetap bisa mengakses myBCA, BCA mobile, klikBCA (internet banking), dan Jaringan ATM BCA di seluruh Indonesia.
     
    “Kami harap berbagai layanan BCA ini dapat mendukung kenyamanan nasabah dalam mengatur kebutuhan finansialnya, kapan pun dan di mana pun,” ucap Jahja.
    Transaksi online dan buka rekening tetap bisa!
    Tak hanya itu, masyarakat juga bisa membuka rekening baru secara online lewat BCA mobile atau myBCA selama masa libur. Transaksi lainnya seperti, pembayaran lewat QRIS, top-up Flazz, pembelian paket data, transaksi paylater BCA, serta  semuanya tetap bisa dilakukan dengan mudah lewat aplikasi.

    Waspada penipuan! 
    BCA juga kembali mengimbau nasabah untuk berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan BCA, apalagi di masa libur panjang. Selalu jaga kerahasiaan data perbankan dan jangan mudah tergoda oleh tawaran mencurigakan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Mendagri: Pemda wajib dukung program tiga juta rumah

    Mendagri: Pemda wajib dukung program tiga juta rumah

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan pemerintah daerah (pemda) wajib mendukung program tiga juta rumah yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Program ini merupakan manifestasi dari amanat Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 bahwa bumi, air, dan kekayaan alam dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

    Mendagri dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mendorong adanya regulasi seperti Instruksi Presiden (Inpres) yang mempertegas bahwa pengadaan tiga juta rumah merupakan bagian dari program strategis nasional yang harus didukung.

    “Instruksi Presiden kepada Kementerian/Lembaga, kepada daerah, untuk mendukung program 3 juta rumah dan juga harus dibunyikan Program Strategis Nasional supaya betul-betul enggak ada multitafsir lagi,” kata Tito.

    Dalam rangka mewujudkan program tersebut, pemerintah telah mengambil berbagai langkah strategis untuk mendorong percepatan penyediaan perumahan rakyat. Kebijakan strategis yang ditempuh antara lain pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    Berdasarkan catatan Mendagri, dari 509 daerah di Indonesia, sebanyak 492 daerah telah menerbitkan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) tentang pembebasan BPHTB dan retribusi PBG bagi MBR.

    Adapun 17 daerah sisanya diimbau untuk segera menyelesaikan regulasi tersebut. Daerah-daerah tersebut antara lain: Kabupaten Lombok Tengah, Sumba Barat Daya, Timor Tengah Utara, Mamuju Utara, Pulau Morotai, Kepulauan Yapen, Mamberamo Raya, Supiori, Pegunungan Arfak, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Nduga, Pegunungan Bintang, Yalimo, Yahukimo, Maybrat, dan Sorong Selatan.

    “Ini, tolong teman-teman wartawan ekspos saja. Kemudian yang kedua, yang belum menerbitkan pembebasan BPHTB ini ada 17 juga, datanya itu, Lombok Tengah lagi, Sumba Barat [Daya] lagi, Timor Tengah [Utara] lagi. Nanti kita akan khusus treatment-nya daerah-daerah ini,” ungkapnya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Strategi Pencapaian Target Pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Tahun Anggaran 2025 di Ruang Rapat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Jumat (23/5).

    Ia juga mengingatkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kepala daerah wajib menjalankan program strategis nasional sebagaimana tertuang dalam Pasal 67 huruf f yang berbunyi, “Melaksanakan program strategis nasional.”

    Jika kepala daerah tidak melaksanakannya, maka dapat dikenai sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 68 undang-undang yang sama, termasuk sanksi pemberhentian. “Program strategis nasional itu program unggulan Presiden untuk dapat didukung,” tegas Tito.

    Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan komitmennya terhadap percepatan program perumahan rakyat dengan mengedepankan keadilan sosial dan efisiensi birokrasi.

    Maruarar menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perbankan, dan sektor swasta. Ia juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi lintas sektor yang telah memungkinkan lahirnya berbagai kebijakan pro-rakyat, termasuk pembebasan PBG dan BPHTB.

    “Di level kementerian, saya merasakan betul bantuan abang saya, Bapak Mendagri, karena dia mengirim orang-orang terbaiknya. Juga membuat sejarah, saya ingat November, Pak Prabowo panggil saya untuk membuat karpet merah bagi rakyat kecil,” ujar Maruarar.

    Sebagai informasi, acara ini turut dihadiri oleh Presiden Direktur PT BCA Tbk Jahja Setiaatmadja, CEO Lippo Group James Riady, Direktur Utama Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo, Komisioner Badan Pengelola (BP) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) Heru Pudyo Nugroho, serta perwakilan dari bank-bank penyalur dan asosiasi pengembang (developer).

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kinerja Cemerlang BCA di Kuartal I-2025, Laba Tembus Rp14,1 Triliun

    Kinerja Cemerlang BCA di Kuartal I-2025, Laba Tembus Rp14,1 Triliun

    Jakarta: PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menunjukkan performa keuangan yang solid di kuartal I-2025. 
     
    Bank swasta ini berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp14,1 triliun, naik 9,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
     
    Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menjelaskan pertumbuhan laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 7,1 persen menjadi Rp21,1 triliun. 

    Sementara itu, pendapatan non-bunga juga tumbuh 8,1 persen secara tahunan menjadi Rp6,8 triliun. Total pendapatan operasional pun terkerek naik 7,4 persen menjadi Rp27,9 triliun.
     
    “BCA berkomitmen mendukung perekonomian nasional dengan mendorong penyaluran kredit ke berbagai sektor dan segmen secara pruden. Kami optimistis menatap pertumbuhan bisnis ke depannya, di tengah dinamika dan tantangan pasar,” ujar Jahja dalam konferensi pers virtual, Rabu, 23 April 2025.
     

    Rasio efisiensi BCA juga tetap terjaga, dengan cost to income ratio berada di level 28,5 persen. Rasio kualitas aset seperti loan at risk (LAR) dan non-performing loan (NPL) masing-masing tercatat di angka 6 persen dan 2 persen. 
    Kredit dan CASA tumbuh positif
    Di sisi intermediasi, penyaluran kredit BCA tumbuh 12,6 persen menjadi Rp941 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh pembiayaan di berbagai segmen, termasuk korporasi, komersial, UKM, dan konsumer.
     
    Kredit korporasi naik 13,9 persen menjadi Rp443,4 triliun, kredit komersial tumbuh 9,9 persen menjadi Rp137,4 triliun, kredit UKM naik 12,9 persen menjadi Rp124,5 triliun, kredit konsumer tumbuh 11,3 persen menjadi Rp225,7 triliun.
     
    Dari segmen konsumer, KPR naik 10,5 persen menjadi Rp135,3 triliun, KKB tumbuh 12,3 persen menjadi Rp67,1 triliun, dan pinjaman konsumer lainnya (seperti kartu kredit) naik 13,9 persen menjadi Rp23,3 triliun.
     
    Menariknya, BCA juga mencatat pertumbuhan positif pada kredit berkelanjutan (green financing), yang naik 19 persen secara tahunan menjadi Rp235 triliun. Nilai ini mewakili sekitar 25 persen dari total portofolio pembiayaan BCA. 
     
    Promo bunga khusus untuk debitur UKM di sektor ramah lingkungan dan pendidikan turut mendorong kinerja ini.
     
    Untuk dana pihak ketiga (DPK), BCA membukukan pertumbuhan 6,5 persen menjadi Rp1.193 triliun. Porsi dana murah atau CASA (current account saving account) mencapai Rp979 triliun atau 82 persen dari total DPK. CASA menjadi tulang punggung pendanaan BCA, seiring dengan peningkatan volume transaksi nasabah.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Tumbuh 9,8 Persen, BCA Raup Laba Rp14,1 Triliun di Kuartal I 2025

    Tumbuh 9,8 Persen, BCA Raup Laba Rp14,1 Triliun di Kuartal I 2025

    JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih sebesar  Rp14,1 triliun pada kuartal I 2025 atau tumbuh 9,8 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

    Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, dari segi penerimaan, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BCA tumbuh 7,1 persen yoy menjadi Rp21,1 triliun.

    “Pendapatan selain bunga naik 8,1 persen mencapai Rp6,8 triliun, sehingga total pendapatan operasional Rp27,9 triliun tumbuh 7,4 persen yoy,” ujar Jahja, Rabu, 23 April.

    Adapun rasio cost to income terkelola baik di level 28,5 persen. Rasio loan at risk (LAR) dan NPL berada pada tingkat terjaga, masing-masing 6 persen dan 2 persen. Rasio pencadangan NPL dan LAR ada pada level solid, masing-masing 180,5 persen dan 66,5 persen.

    Lebih lanjut, total kredit BCA mencapai Rp941 triliun per Maret 2025, naik 12,6 persen secara tahunan (yoy). Pertumbuhan kredit ini ditopang ekspansi pembiayaan di berbagai sektor, disertai pertumbuhan pendanaan berkelanjutan. Pendanaan inti giro dan tabungan (CASA) tumbuh 8,3 persen persen yoy mencapai Rp979 triliun, atau sekitar 82 persen total dana pihak ketiga (DPK).

    Dikatakan Jahja, momentum Ramadan dan Idulfitri tahun ini berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2025. Pelaksanaan BCA Expoversary 2025 turut menopang pertumbuhan kredit perusahaan.

    “Pertumbuhan pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang naik 13,9 persen yoy menjadi Rp443,4 triliun,” sambung Jahja.

    Kredit komersial tumbuh 9,9 persen yoy mencapai Rp137,4 triliun. Penyaluran kredit UKM tumbuh 12,9 persen hingga Rp124,5 triliun. Kredit konsumer naik 11,3 persen yoy menjadi Rp225,7 triliun, ditopang KPR BCA yang tumbuh 10,5 persen yoy hingga Rp135,3 triliun, kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 12,3 persen yoy menjadi Rp67,1 triliun, serta outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) meningkat 13,9 persen yoy hingga Rp23,3 triliun.

    “Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 19 persen yoy menyentuh Rp235 triliun, mencerminkan komitmen BCA terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance),” kata Jahja.

    Nilai ini sekitar 25 persen total portofolio pembiayaan. BCA menyediakan promo suku bunga spesial bagi debitur SME pada kegiatan usaha berwawasan lingkungan dan sektor pendidikan.

    Total DPK BCA naik 6,5 persen yoy mencapai Rp1.193 triliun. Dana CASA menjadi kontributor utama pendanaan BCA seiring dengan meningkatnya volume transaksi. Frekuensi transaksi BCA secara menyeluruh tumbuh 19 persen yoy mencapai 9,9 miliar. Frekuensi transaksi mobile dan internet banking BCA mencapai 8,8 miliar, naik 22,2 persen yoy.

  • BCA masih cermati perkembangan dan belum ambil sikap soal tarif Trump

    BCA masih cermati perkembangan dan belum ambil sikap soal tarif Trump

    Kami akan mengamati sambil melihat perkembangan suasana.

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) Jahja Setiaatmadja menyatakan bahwa perseroan belum mengambil sikap soal tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) dan masih mencermati perkembangan negosiasi oleh Pemerintah.

    “Kami tidak mau tergesa-gesa. Kami akan mengamati sambil melihat perkembangan suasana,” kata Jahja dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu.

    Apabila strategi pemerintah berjalan sesuai dengan rencana, dia yakin tekanan terhadap industri terdampak tidak akan terlalu signifikan.

    “Artinya kualitas kredit BCA juga akan tetap terjaga,” ujarnya.

    Ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif terhadap Indonesia sebesar 32 persen, BCA langsung menginventarisasi sektor bisnis mana saja yang paling terdampak.

    Jahja mengatakan bahwa pihaknya melihat sektor yang kemungkinan besar akan terdampak, antara lain, industri furnitur, komoditas ekspor seperti udang dan ikan laut, serta pakaian jadi, sepatu, dan produk fesyen lainnya.

    Namun, Trump memberikan jeda waktu selama 90 hari yang memungkinkan negara-negara lain untuk bernegosiasi.

    Beberapa hari setelah pengumuman tersebut, Presiden RI Prabowo Subianto memberikan arahan bahwa Indonesia tidak akan membalas dengan perang tarif seperti Tiongkok. Sebaliknya, pendekatan Indonesia adalah melalui negosiasi.

    Perkembangan terakhir, pemerintah Indonesia dan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) sepakat untuk segera membahas negosiasi tarif secara intensif dan menyiapkan kerangka kerja sama dalam waktu 60 hari ke depan.

    Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan tingkat menteri antara Delegasi RI yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan pihak USTR yang langsung dipimpin oleh Ambassador Jamieson Greer di Washington, D.C.

    Jahja optimistis tarif resiprokal AS ke Indonesia bisa turun signifikan atau bahkan ditiadakan bila pemerintah Indonesia berhasil menjelaskan strategi dengan baik dan diterima oleh pemerintah AS.

    Maka dari itu, kata Jahja, BCA tidak akan bertindak tergesa-gesa memangkas penyaluran kredit untuk sektor terdampak mengingat situasi hingga sejauh ini masih belum pasti (uncertain).

    Namun, dia menegaskan bahwa posisi risiko kredit BCA saat ini berada pada kondisi yang relatif aman. Rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) berada pada angka 2 persen atau jauh di bawah rata-rata industri dan rasio pencadangan NPL berada pada level 180,5 persen.

    Sementara itu, rasio loan at risk (LAR) berada pada level 6 persen dengan rasio pencadangan pada level 66,5 persen.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Transaksi QRIS BCA melonjak 200 persen

    Transaksi QRIS BCA melonjak 200 persen

    QRIS secara volume jumlah transaksinya meningkat pesat sekali. Karena QRIS ini mudah dan cukup disenangi, dan sesuatu yang bagus tentu pertumbuhannya akan spektakuler,

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat peningkatan transaksi QRIS hingga 200 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal I-2025.

    “QRIS secara volume jumlah transaksinya meningkat pesat sekali. Karena QRIS ini mudah dan cukup disenangi, dan sesuatu yang bagus tentu pertumbuhannya akan spektakuler,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu.

    Secara umum, transaksi yang dilakukan secara digital di BCA, termasuk melalui internet banking dan mobile banking, berkontribusi sekitar 98 persen dari total transaksi. Jumlah transaksi per pengguna pun tumbuh sekitar 25-26 persen tiap tahunnya.

    Namun, bila ditinjau secara nilai, transaksi QRIS masih jauh lebih kecil dibandingkan transfer konvensional atau melalui virtual account (VA), yang biasanya bernilai lebih besar.

    “Dari segi value, kalau dibandingkan dengan transfer konvensional yang bisa transfer ratusan juta bahkan miliar, QRIS masih sekitar puluhan sampai ratusan ribu. Artinya, dari segi nilai ini belum bisa menandingi sistem pembayaran konvensional,” ujar Jahja.

    Sementara bila dibandingkan dengan transaksi ATM, Jahja menyebut QRIS telah menciptakan pergeseran tren.

    Transaksi di ATM BCA saat ini lebih didominasi untuk penarikan dan setoran tunai, bukan lagi untuk transfer atau pembayaran tagihan seperti sebelumnya.

    Untuk diketahui, BCA saat ini memiliki lebih dari 19.500 mesin ATM di seluruh Indonesia, di mana lebih dari 75 persen di antaranya sudah mendukung fitur tarik dan setor tunai.

    BCA melihat fitur tersebut sangat membantu nasabah ritel, misalnya pedagang yang ingin menyetor hasil dagangannya di hari yang sama.

    Perkembangan fitur itu bertujuan untuk meningkatkan volume transaksi BCA, yang tercermin pada jumlah transaksi BCA mencapai 9,9 miliar transaksi atau meningkat 19 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Sedangkan frekuensi transaksi mobile dan internet banking BCA mencapai 8,8 miliar atau naik 22,2 persen (yoy).

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • BCA masih cermati perkembangan dan belum ambil sikap soal tarif Trump

    Jahja Setiaatmadja pamit dari jabatan Presdir BCA

    Kami akan terus melangkah secara prudent sepanjang 2025, sekaligus konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor,

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja menyatakan, pamit dari jabatannya saat ini seiring dengan perubahan susunan anggota dewan komisaris dan direksi perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

    “Saya juga mohon izin, dari RUPST lalu sudah diputuskan bahwa per 1 Juni akan dilakukan pergantian kepengurusan,” kata Jahja dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu.

    Setelah RUPST, lanjut dia, BCA telah mengajukan permohonan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan fit and proper test. OJK pun telah mengabulkan permohonan perseroan sehingga Jahja dinyatakan layak untuk posisi barunya sebagai Presiden Komisaris BCA.

    Sementara itu, posisi Presiden Direktur bakal diisi oleh Hendra Lembong, kemudian John Kosasih selaku Wakil Presiden Direktur Perseroan, serta Hendra Tanumihardja selaku Direktur Perseroan.

    “Jadi, sampai saat ini saya adalah presdir, tapi nanti pada pertemuan yang akan datang, Pak Hendra yang akan duduk mewakili BCA untuk paparan pers dan juga kepada para analis. Jadi, saya perpisahan sebagai presdir, namun kita akan tetap bertemu sebagai preskom,” tuturnya.

    RUPST BCA dilaksanakan pada 12 Maret 2025. Hasil RUPST lainnya yaitu menerima pengunduran diri Djohan Emir Setijoso selaku Presiden Komisaris Perseroan efektif sejak 1 Juni 2025.

    Kemudian, RUPST juga menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2024 untuk dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp300 per saham.

    Saat itu, Jahja mengatakan, hasil keputusan RUPST BCA menunjukkan komitmen perseroan untuk senantiasa memberikan nilai tambah yang berkesinambungan kepada pemegang saham.

    “Kami akan terus melangkah secara prudent sepanjang 2025, sekaligus konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor,” ujarnya.

    Terkait dengan dividen, perseroan menyampaikan bahwa penetapan dividen tunai sebesar Rp300 per saham ini tercatat meningkat 11,1 persen dibandingkan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2023. Pada 2024, BCA membukukan laba bersih sebesar Rp54,8 triliun.

    Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tunai tahun buku 2024 sebesar Rp50 per saham yang telah dibayarkan perseroan kepada para pemegang saham pada 11 Desember 2024. Sehingga, sisa yang akan dibayarkan perseroan pada tanggal yang akan ditetapkan direksi perseroan yakni sebesar Rp250 per saham.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bank BCA Bukukan Laba Rp 14,1 Triliun di Kuartal I 2025, Apa Saja Penopangnya? – Halaman all

    Bank BCA Bukukan Laba Rp 14,1 Triliun di Kuartal I 2025, Apa Saja Penopangnya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk membukukan laba sebesar Rp 14,1 triliun atau naik 9,8 persen pada kuartal I tahun 2025.

    Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, total kredit yang disalurkan sebesar Rp 941 triliun per Maret 2025 atau naik 12,6 persen secara tahunan atau year on year (YoY).

    Menurutnya, pertumbuhan kredit ini ditopang ekspansi pembiayaan di berbagai sektor, disertai pertumbuhan pendanaan berkelanjutan.

    Pendanaan inti giro & tabungan (CASA) tumbuh 8,3 persen YoY mencapai Rp979 triliun, atau sekitar 82 persen total dana pihak ketiga (DPK).

    “Momentum Ramadan dan Idul Fitri tahun ini berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2025. Pelaksanaan BCA Expoversary 2025 turut menopang pertumbuhan kredit perusahaan,” kata Jahja dalam Konferensi Pers secara Virtual, Rabu (23/4/2025).

    Jahja mengatakan, pertumbuhan pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang naik 13,9 persen YoY menjadi Rp443,4 triliun. Kemudian, kredit komersial tumbuh 9,9 persen YoY mencapai Rp137,4 triliun. 

    Dia juga merincikan, penyaluran kredit UKM tumbuh 12,9 persen hingga Rp124,5 triliun. Kredit konsumer naik 11,3 persen YoY menjadi Rp225,7 triliun, ditopang KPR BCA yang tumbuh 10,5 persen YoY hingga Rp135,3 triliun.

    Lalu, kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 12,3 persen YoY menjadi Rp67,1 triliun, serta outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) meningkat 13,9 persen YoY hingga Rp23,3 triliun.

    “BCA berkomitmen mendukung perekonomian nasional dengan mendorong penyaluran kredit ke berbagai sektor dan segmen secara pruden. Kami optimistis menatap pertumbuhan bisnis ke depannya, di tengah dinamika dan tantangan pasar,” ujar Jahja.

    Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 19 persen YoY menyentuh Rp235 triliun, mencerminkan komitmen BCA terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Nilai ini sekitar 25 persen total portofolio pembiayaan. 

    Adapun dari segi penerimaan, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 7,1 persen YoY menjadi Rp21,1 triliun. Pendapatan selain bunga naik 8,1 persen YoY mencapai Rp6,8 triliun, sehingga total pendapatan operasional Rp27,9 triliun tumbuh 7,4 persen YoY. 

    Rasio cost to income terkelola baik di level 28,5 persen. Rasio loan at risk (LAR) dan NPL berada pada tingkat terjaga, masing-masing 6 persen dan 2 persen. Rasio pencadangan NPL dan LAR ada pada level solid, masing-masing 180,5 persen dan 66,5 persen.