Tag: Jack Ma

  • Jack Ma Mendadak Bertemu Xi Jinping, Pertanda Sang Maestro E-commerce Kembali Bangkit? – Page 3

    Jack Ma Mendadak Bertemu Xi Jinping, Pertanda Sang Maestro E-commerce Kembali Bangkit? – Page 3

    Kembalinya Jack Ma ke panggung publik membawa angin segar bagi sektor swasta Tiongkok. Selama beberapa waktu, sektor swasta di Tiongkok menghadapi tantangan dan ketidakpastian.

    Namun, kemunculan kembali Jack Ma dan pertemuannya dengan Presiden Xi Jinping menunjukkan sinyal positif bagi para pengusaha dan investor. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri dan mendorong investasi lebih lanjut di sektor swasta.

    Pemerintah Tiongkok menyadari pentingnya peran sektor swasta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan memberikan dukungan dan kepercayaan kepada tokoh-tokoh berpengaruh seperti Jack Ma, pemerintah berharap dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik minat investor baik domestik maupun internasional.

    Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekonomi Tiongkok di kancah global. Dengan sektor swasta yang kuat dan inovatif, Tiongkok dapat terus mengembangkan perekonomian digitalnya dan memperkuat posisinya sebagai kekuatan ekonomi dunia.

    Kekayaan bersih Jack Ma yang diperkirakan mencapai USD 25,2 miliar pada November 2024, menunjukkan kesuksesannya yang luar biasa. Ia juga merupakan warga negara Tiongkok pertama yang masuk daftar miliarder dunia di majalah Forbes, sebuah prestasi yang membanggakan bagi negaranya.

    Kembalinya Jack Ma bukan hanya sebuah peristiwa bisnis semata, tetapi juga memiliki implikasi politik dan ekonomi yang luas. Ini menandai sebuah era baru bagi hubungan antara pemerintah dan sektor swasta di Tiongkok, dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

    Ke depan, peran Jack Ma dalam memajukan sektor swasta Tiongkok akan terus dinantikan. Pengalaman dan keahliannya akan menjadi aset berharga bagi pemerintah dan pengusaha dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

  • Jabat Tangan dengan Xi Jinping Tanda Jack Ma is Back

    Jabat Tangan dengan Xi Jinping Tanda Jack Ma is Back

    Beijing

    Jack Ma akhirnya berdamai dengan Presiden China, Xi Jinping, dan hal ini dinilai sangat signifikan. Pada pertemuan dengan para taipan bisnis China di Beijing, Jack Ma, duduk di barisan depan bersama dengan bos raksasa teknologi lainnya, seperti Pony Ma dari Tencent.

    Xi Jinping dan Jack Ma terlihat saling sapa dan berjabat tangan di acara yang digelar di Great Hall of the People itu. Kemunculan Jack Ma di pertemuan tingkat tinggi para eksekutif teknologi papan atas China ini menandai perubahan signifikan kebijakan Pemerintah China untuk sektor swasta sekaligus tanda bahwa Jack Ma telah kembali.

    Pemerintah ingin membangkitkan kepercayaan diri sektor swasta di tengah perlambatan ekonomi dan persaingan dengan Amerika Serikat. Meski Ma tak bicara di pertemuan, jabat tangannya dengan Xi Jinping terekam di televisi nasional, melambangkan mencairnya hubungan mereka dan mengisyaratkan Beijing terbuka untuk kerja sama lebih erat dengan pelaku utama sektor swasta.

    “Era dan perjalanan baru ini memiliki prospek luas bagi pengembangan ekonomi swasta. Ini adalah waktu yang tepat bagi mayoritas pengusaha dan bisnis swasta untuk menunjukkan bakat mereka,” kata Xi Jinping dalam pertemuan itu.

    Beijing memulai regulasi ketat terhadap perusahaan teknologi besar di negara itu pada akhir tahun 2020 karena kekhawatiran mereka tumbuh terlalu besar dan kuat. Pemicunya adalah pidato Jack Ma di akhir tahun 2020 yang mengkritik sistem keuangan China.

    Meski simposium tersebut mungkin tidak menandakan perubahan sangat drastis, tetap mencerminkan pengakuan Beijing atas peran penting sektor swasta dalam mendukung pertumbuhan dan meningkatkan kemampuan teknologi China di tengah pembatasan oleh negara-negara Barat.

    “Kita tidak boleh meremehkan kekuatan pertemuan semacam ini dalam memulihkan kepercayaan para pengusaha China, yang (sebelumnya) telah melangkah dengan hati-hati agar tidak salah melangkah,” kata Sam Radwan, pendiri firma konsultan Enhance International yang dikutip detikINET dari CNBC.

    Kehadiran pemimpin top China mengirim sinyal jelas tentang dukungan ke para pengusaha. “Ini mungkin akan menyalakan kembali semangat dan optimisme di China. Pertemuan ini berpotensi lebih kuat daripada stimulus fiskal, jika para pembuat kebijakan menunjukkan dukungan lebih tegas ke pengembangan sektor teknologi,” cetus Peiqian Liu, ekonom Asia di Fidelity International.

    Jack Ma sendiri boleh lega karena mungkin tidak dibatasi lagi ruang geraknya. Namun demikian, tetap masih tanda tanya apakah dia akan kembali rajin tampil di depan publik atau sudah betah berada di belakang layar.

    (fyk/fay)

  • Presiden China Xi Jinping Tiba-Tiba Panggil Bos Alibaba hingga Deepseek, Ada Apa? – Page 3

    Presiden China Xi Jinping Tiba-Tiba Panggil Bos Alibaba hingga Deepseek, Ada Apa? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Presiden China Xi Jinping pada Senin (17/2) mengadakan pertemuan dengan sejumlah bos besar perusahaan swasta negara itu.

    Nama-nama yang termasuk dalam pertemuan tersebut mencakup pendiri Alibaba Jack Ma, Pendiri Huawei Ren Zhengfei dan pemimpin BYD Wang Chuanfu, serta pendiri Deepseek Liang Wenfeng.

    Dalam pertemuan itu, Xi Jinping mendorong para pemimpin swasta China untuk tetap percaya diri pada kekuatan model dan pasar negaranya.

    Pertemuan tersebut juga diadakan menyusul pengumuman tarif dagang terbaru sebesar 25% terhadap China yang dikenakan Amerika Serikat.

    “Ini adalah waktu yang tepat bagi mayoritas bisnis swasta dan pengusaha untuk menunjukkan bakat mereka,” kata Xi Jinping dalam sambutan yang dikutip media pemerintah China.

    Potret yang dirilis media pemerintah China menunjukkan Xi Jinping tampaknberbicara kepada para eksekutif swasta yang berbaris di depannya.

    Gambar-gambar tersebut mendorong para investor berebut untuk melihat siapa yang masuk atau keluar di antara para pemimpin bisnis teratas.

    Pertemuan ini sekaligus menggarisbawahi pentingnya inovasi sektor swasta bagi China guna mempertahankan sektor teknologinya.

    “Ini adalah pengakuan diam-diam bahwa pemerintah China membutuhkan perusahaan sektor swasta untuk persaingan teknologinya dengan Amerika Serikat,” kata Christopher Beddor, wakil direktur penelitian China di Gavekal Dragonomics di Hong Kong.

    “Pemerintah tidak punya pilihan selain mendukung mereka jika ingin bersaing dengan Amerika Serikat,” ucapnya.

    Sektor swasta di China, yang bersaing dengan perusahaan milik negara, menyumbang lebih dari separuh pendapatan pajak, lebih dari 60 persen dari output ekonomi, dan 70 persen dari inovasi teknologi negara itu, menurut perkiraan resmi.

    Pertemuan itu diselenggarakan di Aula Besar Rakyat China, tempat yang pernah digunakan pada tahun 2018 silam untuk pertemuan serupa selama perang dagang pada masa pemerintahan pertama Presiden AS Donald Trump.

     

  • Xi Jinping Melunak, Tiba-tiba Ketemu Jack Ma Bahas Donald Trump

    Xi Jinping Melunak, Tiba-tiba Ketemu Jack Ma Bahas Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Xi Jinping mengadakan pertemuan mendadak dengan beberapa tokoh besar di sektor teknologi China, salah satunya pendiri Alibaba, Jack Ma. Liang Wenfeng, pendiri DeepSeek, juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.

    Xi mengadakan pertemuan di Aula Besar Rakyat, tempat yang sama dengan yang ia gunakan pada 2018 untuk pertemuan serupa selama perang dagang pada masa pemerintahan pertama Presiden AS Donald Trump.

    Pernyataan Xi, yang dirangkum oleh media pemerintah, menekankan kesinambungan dalam strategi pembangunan ekonomi China. Namun, ia juga mengatakan bahwa bisnis swasta memiliki prospek yang luas untuk menciptakan kekayaan dan peluang.

    Pertemuan tersebut bersifat mendesak ini dilakukan untuk menunjukkan keseriusan mereka dalam kekuatan model bisnis dan pasar China.

    Ini menjadi sebuah langkah perubahan dalam pendekatan Beijing terhadap raksasa teknologinya. Biasa mereka memiliki aturan ketat bagi perusahaan teknologi, namun kini sepertinya agak dilonggarkan.

    Menurt XI, pemerintahan China dan skala pasarnya memberikan keuntungan inheren dalam mengembangkan industri-industri baru.

    “Ini adalah waktu yang tepat bagi mayoritas bisnis dan pengusaha swasta untuk menunjukkan keunggulan mereka,” katanya seperti dikutip dalam pidato yang disebut media pemerintah sebagai ‘pidato penting’.

    Menurut para analis, hal tersebut mencerminkan kekhawatiran para pembuat kebijakan mengenai perlambatan pertumbuhan ekonomi dan upaya Amerika Serikat untuk membatasi perkembangan teknologi China.

    “Ini adalah bukti bahwa pemerintah China membutuhkan perusahaan-perusahaan sektor swasta untuk persaingan teknologinya dengan Amerika Serikat,” kata Christopher Beddor, wakil direktur riset Tiongkok di Gavekal Dragonomics Hong Kong, dikutip dari Reuters, Selasa (18/2/2025).

    “Pemerintah tidak punya pilihan selain mendukung mereka jika ingin bersaing dengan Amerika Serikat,” imbuhnya.

    Sektor swasta di China, yang bersaing dengan perusahaan-perusahaan milik negara, menyumbang lebih dari separuh pendapatan pajak. Menurut perkiraan analis, sektor swasta menyumbang lebih dari 60% output ekonomi, dan 70% inovasi teknologi.

    Kebijakan yang ditetapkan AS membuat lebih banyak tekanan pada negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Padahal sebelumnya, China juga sudah terguncang oleh lemahnya konsumsi domestik dan krisis utang yang menggoyahkan sektor properti.

    (fab/fab)

  • Jack Ma Muncul Kembali, Gabung Pemimpin Swasta Bertemu Xi Jinping

    Jack Ma Muncul Kembali, Gabung Pemimpin Swasta Bertemu Xi Jinping

    Bisnis.com, JAKARTA —  Presiden China Xi Jinping dengan sejumlah pemimpin bisnis swasta, salah satunya Jack Ma. Pendiri Alibaba tersebut sempat menghilang dari publik setelah mengkritik pemerintah China. 

    Pada 24 Oktober 2020, Jack Ma mengkritik sistem perbankan China dalam sebuah acara fintech di Shanghai. Kritik tersebut membuat pemerintah China marah dan menangguhkan IPO Ant Group, perusahaan fintech milik Jack Ma.

    Sejak saat itu Jack jarang muncul di publik hingga pada 2021, Jack dikabarkan sengaja bersembunyi di luar negeri. Jack terlihat di beberapa negara seperti Jepang, Australia, dan Thailand.

    Setelah 3 tahun berkeliling, pada 2023, Jack Ma dikabarkan kembali ke China dan pada tahun ini menghadiri pertemuan yang digelar oleh Xi Jinping bersama sederetan pemimpin perusahaan China. 

    Dilansir dari Bloomberg, Selasa (18/2/2025) Presiden Tiongkok Xi Jinping memimpin pertemuan dengan Jack Ma dan pengusaha terkemuka lainnya pada Senin (18/2/2025), yang menandakan dukungan Beijing bagi sektor swasta. Sektor swasta dianggap sebagai kunci untuk menghidupkan kembali ekonomi nomor 2 di dunia.

    Langkah Xi  mengumpulkan para pemimpin bisnis, termasuk mereka yang berada di balik kesuksesan besar meskipun ada tekanan dari AS dalam beberapa bulan terakhir, menggarisbawahi pentingnya inovasi sektor swasta bagi China untuk mendapatkan pijakan dalam teknologi.

    Wakil Direktur Riset China di Gavekal Dragonomics Hong Kong Christopher Beddor mengatakan ini adalah pengakuan diam-diam bahwa pemerintah China membutuhkan perusahaan sektor swasta untuk persaingan teknologi dengan Amerika Serikat. 

    “Pemerintah tidak punya pilihan selain mendukung mereka jika ingin bersaing dengan Amerika Serikat,” kata Beddar dikutip dari Reuters, Selasa (18/2/2025). 

    Beddar menambahkan bahwa Presiden Xi memimpin simposium ini menandakan pengakuan dari pimpinan partai teratas China atas peran penting yang dapat dimainkan oleh perusahaan swasta Tiongkok dalam mendukung pertumbuhan, dan, yang lebih penting, dalam mewujudkan ambisi teknologi China dalam menghadapi pembatasan Barat yang makin ketat.

    “Terlepas dari kekurangannya, DeepSeek sekarang, dan chip Kirin Huawei sebelumnya, mengirimkan pesan yang kuat kepada Barat: bahwa China tidak hanya memiliki niat tetapi juga sumber daya dan kapasitas untuk berinovasi agar dapat keluar dari pembatasan teknologi, tidak peduli seberapa mahalnya,” kata Beddar.

  • Xi Jinping Melunak, Tiba-tiba Ketemu Jack Ma Bahas Donald Trump

    Xi Jinping Tiba-Tiba Kumpulkan Semua Businessman China, Ada apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden China Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan para pemimpin bisnis swasta terkemuka termasuk salah seorang pendiri Alibaba, Jack Ma, Senin (17/2/2025). Hal ini terlihat dalam sebuah rekaman media pemerintah, CCTV, sebagaimana dimuat laman AFP.

    Ini menjadi fakta baru sejak laporan minggu lalu mengatakan Xi Jinping sedang bersiap untuk bertemu dengan para tokoh bisnis terkemuka China. Diyakini hal tersebut terkait upaya Tirai Bambu menahan perlambatan ekonomi, setelah guncangan krisis real estat, konsumsi yang terus-menerus rendah, dan pengangguran kaum muda yang tinggi.

    “Pertemuan tersebut telah berlangsung di Balai Agung Rakyat Beijing,” lapor CCTV memperlihatkan video di mana Jack Ma berdiri dan bertepuk tangan saat Xi Jinping memasuki ruangan mewah meski tidak memberikan rincian tentang isi pertemuan itu.

    Sebenarnya sejak berkuasa lebih dari satu dekade lalu, Xi secara konsisten berupaya untuk memperkuat peran perusahaan negara di ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Ia juga memperingatkan perluasan sektor swasta yang katanya “tidak teratur”.

    Dimasukkannya Ma dalam daftar tamu juga mengisyaratkan potensi rehabilitasi publik bagi miliarder tersebut setelah bertahun-tahun “disingkirkan” menyusul pertikaian dengan regulator. Mantan guru bahasa Inggris yang mendirikan raksasa teknologi Alibaba di 1999 dan membangunnya menjadi salah satu perusahaan swasta paling dikenal itu mendapatkan sejumlah hantaman dari pemerintah di 2020, setelah otoritas membatalkan IPO besar-besaran dari afiliasi Alibaba, Ant Group, pada menit terakhir.

    Ini terjadi setelah Ma menyampaikan pidato yang mengkritik regulator. Ma tidak lagi menjadi eksekutif di Alibaba sejak itu, tetapi diyakini masih memegang saham yang signifikan di perusahaan tersebut.

    Peserta lain dalam pertemuan hari Senin itu termasuk pendiri raksasa teknologi Huawei Ren Zhengfei. Ada pula pendiri raksasa kendaraan listrik China, BYD, Wang Chuanfu.

    Robin Zeng, pendiri perusahaan baterai terkemuka CATL juga terlihat. Ada juga Wang Xing, salah satu pendiri platform internet Meituan.

    “China telah berjuang untuk mempertahankan pemulihan yang kuat dari pandemi dan tahun lalu ekonomi tumbuh lima persen, yang merupakan salah satu yang paling lambat dalam beberapa dekade,” muat AFP.

    Beijing diperkirakan akan menargetkan tingkat pertumbuhan yang sama pada tahun 2025, tetapi mungkin menghadapi hambatan karena Presiden AS Donald Trump memperbarui kebijakan perdagangan kerasnya dengan tarif yang tinggi. Trump telah mengumumkan pungutan tambahan sebesar 10% pada semua impor dari China sementara Beijing segera membalas dengan tarifnya sendiri, yang menargetkan batu bara dan gas.

    (sef/sef)

  • Jack Ma akan Bertemu Xi Jinping, Sudah Berdamai?

    Jack Ma akan Bertemu Xi Jinping, Sudah Berdamai?

    Beijing

    Pemerintah China dilaporkan mengundang para pengusaha terkemuka termasuk pendiri Alibaba Jack Ma, untuk bertemu dengan para pemimpin negara. Mungkin ini menjadi sinyal bahwa pemerintah sudah berdamai dengan Jack Ma.

    Pertemuan tersebut mungkin akan terjadi minggu depan dan juga mengundang pendiri DeepSeek Liang Wenfeng. Meski detailnya masih langka, sumber mengatakan Presiden Xi Jinping diperkirakan akan hadir. Dikutip detikINET dari Bloomberg, kabar ini membuat saham Alibaba naik hingga 5,7% di Hong Kong.

    Pertemuan antara Xi Jinping dan Jack Ma kemungkinan adalah sinyal kuat bahwa Pemerintah China sudah mengambil sikap yang lebih mendukung terhadap perusahaan swasta, yang mendorong sebagian besar pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

    Seperti diketahui, Jack Ma jadi salah satu korban paling terkenal dari tindakan keras Xi terhadap sektor swasta pada tahun 2020, ketika pihak berwenang mengejutkan dunia dengan menggagalkan penawaran umum perdana saham (IPO) afiliasi Alibaba, Ant Group. Jack Ma lalu menghilang dari publik dan sempat lama di luar negeri sebelum kembali ke China.

    Otoritas China mulai mengambil pendekatan yang tidak terlalu agresif karena ekonomi China belakangan melambat dan perusahaan teknologi seperti Alibaba mendukung upaya Xi agar China bisa menjadi pemimpin di bidang-bidang industri penting seperti kecerdasan buatan atau AI.

    Terakhir kali Jack Ma tampil bebas adalah September 2020, kala berpidato di Shanghai. Waktu itu dengan berani Jack Ma mengkritik sistem keuangan dan perbankan China, serta menilai regulator menghambat pertumbuhan.

    Sejak itulah dia seperti menghilang, tak pernah lagi berbicara di depan umum. Pemerintah China, konon atas perintah langsung Xi Jinping, benar-benar membatasi ruang geraknya walau secara fisik, Jack Ma bebas.

    Kepemimpinan Presiden Xi Jinping memang memperketat kontrol pada raksasa teknologi dan orang kaya atas nama ‘kemakmuran bersama’ dan mengatasi kesenjangan. Sebagai pengusaha teknologi yang kaya, Ma kehilangan tempatnya di China. Namun kini tampaknya Jack Ma sudah berdamai dengan Xi Jinping jelang pertemuan mereka.

    (fyk/afr)

  • Pendiri DeepSeek Disambut Bak Pahlawan Saat Mudik Imlek

    Pendiri DeepSeek Disambut Bak Pahlawan Saat Mudik Imlek

    Jakarta

    Pendiri DeepSeek Liang Wenfeng belum lama ini pulang kampung ke sebuah desa kecil di selatan China untuk merayakan Tahun Baru China bersama keluarganya. Di sana, Liang disambut bak pahlawan oleh warga desa.

    Liang sebenarnya sudah dikenal sejak miliarder setelah mendirikan hedge fund High-Flyer. Kini, pria berusia 40 tahun itu semakin dicintai oleh warga setempat setelah kesuksesan DeepSeek yang berhasil mengusik perusahaan AI di negara Barat.

    Menurut laporan Financial Times, Liang pulang kampung ke Desa Mililing, sebuah komunitas kecil di Provinsi Guangdong, China. Ia tidak pulang sendiri karena ditemani beberapa bodyguard.

    Kepulangan Liang disambut meriah, bahkan warga setempat sampai mengibarkan banyak spanduk. “Liang Wenfeng kembali ke kampung halamannya untuk menyebarkan hasil yang baik dan menambah semangat untuk revitalisasi pedesaan,” tulis salah satu spanduk tersebut, seperti dikutip dari Financial Times, Senin (3/2/2025).

    Rumah keluarga Liang mendadak dikunjungi sejumlah warga yang tertarik untuk melihat tempat bos teknologi ini dibesarkan. Meskipun banyak tetangga yang memuji, hampir tidak ada yang mengetahui kehidupan Liang saat ini.

    Tetangga Liang mengatakan pria berkacamata ini berasal dari keluarga pendidik, di mana orang tua dan kakeknya adalah guru. Salah satu guru SMP-nya mengatakan Liang merupakan siswa yang menonjol di kelas yang berisi 50 siswa karena berperilaku baik dan santun.

    “Ia adalah siswa yang berprestasi, terutama dalam bidang matematika. Ia suka membaca komik,” kata guru tersebut.

    Saat masih muda, Liang juga sering bermain sepakbola. “Kami semua tumbuh besar di desa ini. Kami sangat bangga padanya,” kata Leon Liang, yang sering bermain sepakbola bersama Liang.

    Meskipun popularitasnya sedang naik daun, Liang tidak banyak berbicara di depan umum dan menghindari perhatian publik. Mengingat nasib CEO sukses asal China seperti Jack Ma dan Pony Ma, yang gerak-geriknya sering diawasi pemerintah, tidak heran jika Liang memilih untuk tidak banyak bicara.

    (vmp/fay)

  • Perusahaan Jack Ma Klaim Punya AI Lebih Canggih dari DeepSeek

    Perusahaan Jack Ma Klaim Punya AI Lebih Canggih dari DeepSeek

    Beijing

    Kemunculan DeepSeek dengan model AI-nya yang canggih dan diklaim dibuat dengan biaya murah, tak hanya bikin panik pesaing dari luar negeri, tapi juga dalam negeri. Alibaba, perusahaan teknologi yang didirikan Jack Ma, langsung bertindak.

    Alibaba yang lebih dikenal sebagai raksasa e-commerce, baru saja meluncurkan model AI baru yang diklaimnya mengalahkan DeepSeek. Dinamakan Qwen 2.5-Max, Alibaba menyebut produknya itu tak hanya mengalahkan DeepSeek, tapi juga rival dari Amerika Serikat.

    “Qwen 2.5-Max mengalahkan hampir seluruhnya GPT-4o, DeepSeek-V3, dan Llama 3.1-405B,” tulis Alibaba dalam pengumuman resminya, merujuk pada beberapa model AI paling mutakhir, dikutip detikINET dari Euro News.

    Peluncuran AI dari Alibaba itu tidak biasa, bertepatan dengan hari pertama Tahun Baru China pada saat pegawai dan orang China kebanyakan libur dan berkumpul bersama keluarga.

    Hal itu dinilai menandakan bahwa kemunculan DeepSeek dan popularitasnya yang terus menanjak menimbulkan kepanikan, tidak hanya di mancanegara tapi juga di dalam negeri. DeepSeek sendiri open source dan sangat murah, membuat Alibaba juga mengumumkan pemangkasan harga pada beberapa model AI mereka.

    Liang Wenfeng, pendiri DeepSeek yang misterius, mengatakan saat wawancara langka dengan media China Waves di Juli 2023 bahwa mereka tak peduli dengan perang harga dan mencapai AGI (kecerdasan umum buatan) adalah tujuan utamanya. OpenAI mendefinisikan AGI sebagai sistem otonom yang melampaui manusia dalam sebagian besar tugas.

    Sementara perusahaan teknologi besar China seperti Alibaba memiliki ratusan ribu karyawan, DeepSeek beroperasi seperti laboratorium penelitian. Sebagian besar stafnya adalah lulusan dari universitas-universitas top China.

    Liang yakin perusahaan teknologi terbesar di China mungkin tidak cocok dengan masa depan industri AI, membandingkan biaya tinggi dan struktur top-down mereka dengan operasi ramping dan manajemen longgar DeepSeek. “Model dasar yang besar membutuhkan inovasi berkelanjutan, kemampuan raksasa teknologi ada batasnya,” katanya.

    (fyk/rns)

  • Jack Ma Pidato Langka, Beberkan Nasib Manusia di Masa Depan

    Jack Ma Pidato Langka, Beberkan Nasib Manusia di Masa Depan

    Jakarta

    Jack Ma sangat jarang muncul, apalagi pidato seperti dulu. Namun baru-baru ini, pendiri Alibaba itu berbicara mengenai Ant Group, perusahaan layanan finansial yang juga ia dirikan.

    Sejak mengkritik sistem keuangan China di akhir 2020, Jack Ma yang biasanya ceplas-ceplos tidak lagi banyak bicara. Namun bertepatan dengan 20 tahun usia Ant Group, pria berusia 60 tahun itu membahas mengenai peran AI atau kecerdasan buatan untuk keuntungan perusahaan.

    Ia meramalkan AI akan mengubah umat manusia secara drastis. “Generasi kita sangat beruntung. Kita mengambil kesempatan di era internet,” cetusnya seperti dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (10/12/2024).

    “Dari perspektif hari ini, perubahan besar yang dibawa oleh zaman AI dalam 20 tahun ke depan akan melampaui imajinasi siapapun, di mana AI akan membawa era yang lebih hebat,” tambahnya.

    “AI akan mengubah segalanya, tapi bukan berarti AI akan mendikte semuanya. Meskipun teknologi itu penting, menentukan sukses atau kegagalan adalah apakah kita bisa menciptakan sesuatu yang benar-benar bernilai dan unik di masa mendatang,” paparnya.

    Jack Ma menyebut Ant Group akan terus memanfaatkan teknologi untuk membawa kemajuan dan perubahan pada kehidupan manusia dalam 2 dekade mendatang. Video pidato Jack Ma ini viral di media sosial China.

    Dalam foto yang dipublikasikan situs berita teknologi 36Kr, Ma terlihat duduk diapit Eric Jing Xiandong, Chairman Ant, dan Peng Lei, salah satu pendiri Alibaba dan Alipay. Ma menyampaikan pidato beberapa jam setelah Ant mengatakan Jing akan menyerahkan posisi CEO ke bos keuangan Cyril Han Xinyi mulai Maret 2025, karena Jing fokus pada peran sebagai Chairman.

    Sejak didirikan tahun 2014, Ant Group bersama Alipay, telah merevolusi pembayaran di China dan mengantar negara tersebut ke era tanpa uang tunai. Namun pesatnya perkembangan teknologi fintech mengganggu sistem keuangan tradisional, mendorong regulator memberlakukan persyaratan perizinan dan menuntut perbaikan bisnis.

    Jack Ma berterima kasih kepada mereka yang memberi semangat atau mengkritik Ant. “Dorongan dan kritikan ini dapat membantu Ant tumbuh dan memberikan perlindungan bagi Ant melangkah lebih jauh dengan cara yang lebih mantap,” kata Ma.

    “Masa depan tidak akan mudah, tetapi kami beruntung karena dapat bergandengan tangan untuk mengubah dan menciptakan masa depan,” pungkasnya.

    (fyk/fay)