Tag: Jack Dorsey

  • Pendiri Twitter Jack Dorsey Bikin Aplikasi BiChat yang Bisa Kirim Pesan Tanpa Internet – Page 3

    Pendiri Twitter Jack Dorsey Bikin Aplikasi BiChat yang Bisa Kirim Pesan Tanpa Internet – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Salah satu pendiri Twitter (kini X), Jack Dorsey, memperkenalkan aplikasi pesan baru bernama BitChat.

    Berbeda dengan aplikasi pesan populer seperti WhatsApp dan Telegram yang mengandalkan koneksi internet, BitChat menawarkan cara berkirim pesan unik, yakni melalui teknologi Bluetooth.

    Mengutip Gizchina, Sabtu (12/7/2205), konsep utama BitChat terletak pada penggunaan jaringan mesh Bluetooth (Bluetooth mesh network).

    Dalam sistem ini, pesan tidak langsung dikirim ke penerima, melainkan melewati beberapa perangkat telepon terdekat yang berperan sebagai perantara.

    Meskipun demikian, pengguna tidak perlu khawatir akan privasi pesan. Setiap pesan dienkripsi menggunakan metode enkripsi kuat AES-256-GCM, memastikan hanya penerima yang dituju yang dapat membuka dan membaca isi pesan.

    Aplikasi besutan Jack Dorsey ini diklaim mampu menjangkau jarak hingga 300 meter antar perangkat. Keunggulan utama BitChat adalah kemampuannya beroperasi tanpa memerlukan data seluler, koneksi Wi-Fi, maupun kartu SIM.

     

  • Bahaya di Balik Aplikasi Pesan Bitchat yang Tak Butuh Internet

    Bahaya di Balik Aplikasi Pesan Bitchat yang Tak Butuh Internet

    Jakarta

    CEO Block dan salah satu pendiri Twitter, Jack Dorsey, baru saja meluncurkan aplikasi perpesanan bernama Bitchat. Aplikasi ini mengandalkan Bluetooth, tak seperti aplikasi perpesanan tradisional seperti WhatsApp yang mengandalkan internet.

    Dengan terdesentralisasi, Bitchat berpotensi menjadi aplikasi aman di lingkungan berisiko tinggi di mana internet dipantau atau tak dapat diakses. Menurut Dorsey sendiri yang merinci protokol dan mekanismenya, desain sistem Bitchat memprioritaskan keamanan.

    Namun, klaim bahwa aplikasi tersebut sepenuhnya aman masih perlu diragukan mengingat aplikasi dan kodenya belum ditinjau atau diuji sama sekali. Hal itu diakui oleh Dorsey sendiri.

    “Software ini belum menerima tinjauan keamanan eksternal dan mungkin mengandung kerentanan serta belum tentu memenuhi tujuan keamanan yang dinyatakan. Jangan gunakan untuk keperluan produksi dan jangan mengandalkan keamanannya hingga ditinjau,” tulisnya.

    Pernyataan terbaru ini muncul setelah peneliti keamanan Alex Radocea menemukan bahwa mungkin saja seseorang menyamar sebagai orang lain dan mengelabui kontak seseorang agar mengira mereka sedang berbicara dengan kontak yang sah.

    Radocea menulis bahwa Bitchat memiliki sistem autentikasi/verifikasi identitas yang rusak, memungkinkan hacker mencegat ‘kunci identitas’ seseorang atau pada dasarnya jabat tangan digital yang seharusnya membangun koneksi tepercaya antara dua orang yang menggunakan aplikasi tersebut.

    Dikutip detikINET dari Tech Crunch, beberapa celah keamanan lain juga dilaporkan pengguna yang lain. Radocea pun memperingatkan bahwa pengguna Bitchat sebaiknya tidak mempercayai aplikasi tersebut dulu.

    “Ada orang-orang di luar sana yang akan menerima pesan seputar keamanan secara harfiah dan mengandalkannya, sehingga proyek tersebut dalam kondisinya saat ini dapat membahayakan mereka,” cetusnya.

    Mengacu pada temuannya dan temuan orang lain, Radocea mengkritik Dorsey. “Saya berpendapat bahwa Bitchat sebenarnya telah menerima tinjauan keamanan eksternal dan hasilnya tidak terlihat baik,” ujarnya.

    (fyk/rns)

  • Bahaya di Balik Aplikasi Pesan Bitchat yang Tak Butuh Internet

    Aplikasi Ajaib Bitchat Dibuat oleh Pendiri Twitter, Siapa yang Mau Pakai?

    Jakarta

    Jack Dorsey, salah satu pendiri Twitter, merilis aplikasi chat baru yang unik dan menarik. Nama aplikasi tersebut adalah Bitchat, dan berjalan di protokol Bluetooth.

    Ya, Bitchat tak seperti aplikasi chat lain yang lazimnya berjalan di jaringan internet. Bitchat menggunakan protokol peer to peer Bluetooth, tepatnya jaringan mesh Bluetooth Low Energy, untuk mengirimkan pesan terenkripsi ke perangkat lain yang berada di dekatnya.

    “Bitchat memperbaiki masalah soal kebutuhan komunikasi privat yang andal dan tidak bergantung pada infrastruktur tersentralisasi,” tulis Dorsey dalam white paper yang dipublikasikan di laman Githubnya.

    “Dengan menggunakan jaringan mesh Bluetooth Low Energy, Bitchat membolehkan pengiriman pesan peer to peer langsung yang berada dalam jangkauan jarak fisik, dengan sistem relay otomatis untuk memperluas cakupan efektifnya di luar sambungan Bluetooth langsung,” tambahnya.

    Dari gambar yang diposting oleh Dorsey terlihat kalau Bitchat beroperasi tanpa akun, server, pengumpulan data, dan juga termasuk fitur privasi seperti kanal yang dilindungi password dan ‘Panic Mode’ yang akan otomatis menghapus semua data saat logonya ditekan tiga kali.

    Sebenarnya sudah ada aplikasi pengiriman pesan lain yang berbasis Bluetooth, yaitu Bridgefy dan satu aplikasi lain yang sudah tak beroperasi, yaitu Firechat. Kedua aplikasi ini dipakai oleh demonstran pro demokrasi di Hong Kong selama lebih dari satu dekade terakhir.

    Keduanya dipilih karena sulit untuk dilacak dan diblokir oleh pemerintah China. Namun jangkauan yang ditawarkan oleh Bitchat lebih besar ketimbang Bridgefy, yaitu 300 meter berbanding 100 meter. Malah ke depannya Bitchat bakal ditambahi fitur WiFi Direct untuk mendukung pengguna yang lebih banyak, jangkauan lebih besar, dan kecepatan lebih tinggi.

    Saat ini Bitchat tersedia untuk penguji beta di Apple TestFlight, namun saat artikel ini dibuat, kapasitas penguji beta itu sudah melebihi kapasitasnya, yaitu 10 ribu. Dorsey mengakui kalau aplikasi ini masih membutuhkan pengulasan lebih lanjut sebelum akhirnya dirilis secara penuh, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (9/7/2025).

    (asj/fay)

  • Bahaya di Balik Aplikasi Pesan Bitchat yang Tak Butuh Internet

    Cara Kerja Aplikasi ‘Ajaib’ Bitchat, Bisa Kirim Pesan Tanpa Internet

    Jakarta

    Pendiri Twitter yang kini CEO Block, Jack Dorsey, memperkenalkan calon pesaing WhatsApp. Dia membuat Bitchat, aplikasi pengiriman pesan peer to peer terdesentralisasi yang bekerja sepenuhnya melalui jaringan bluetooth. Ia pun mengungkap cara kerjanya cukup detail.

    Bitchat adalah aplikasi pengiriman pesan, beroperasi di jaringan mesh Bluetooth, memungkinkan berkirim pesan tanpa internet. Karena keterbatasan bluetooth, aplikasi semacam ini umumnya hanya berfungsi di jarak sekitar 100 meter, berguna untuk situasi seperti mencari teman di konser saat sinyal seluler tak stabil.

    Namun dikutip detikINET dari Tech Crunch, Dorsey mengklaim aplikasinya punya jangkauan lebih luas, sehingga dapat menyampaikan pesan hingga mencapai jarak 300 meter.

    Salah satu aplikasi pengiriman pesan bluetooth terpopuler, Bridgefy, digunakan selama protes pro demokrasi di Hong Kong, karena kemampuannya berfungsi tanpa internet membuatnya lebih sulit dideteksi otoritas China.

    Baik Bridgefy maupun Bitchat mengatakan bahwa keduanya dienkripsi secara menyeluruh. Secara kebetulan, Bridgefy didanai sebagian oleh salah satu pendiri Twitter lainnya, Biz Stone.

    Dorsey membuka Bitchat untuk penguji beta melalui TestFlight Apple, tapi pengujiannya sudah penuh setelah mencapai maksimum 10.000 pengguna. Ia mengatakan di X aplikasi Bitchat masih dalam peninjauan sebelum dirilis. “Aplikasi ini masih dalam peninjauan untuk rilis penuh,” tulisnya di X.

    Kelebihan Bitchat

    Cara kerja Bitchat adalah dengan mengubah ponsel Anda jadi bagian jaringan perangkat terdekat yang lebih besar. Menggunakan Bluetooth Low Energy, ia menciptakan tautan jarak pendek antar pengguna, memungkinkan pesan berpindah dari ponsel satu orang ke ponsel lainnya.

    Saat orang-orang bergerak, ponsel mereka terhubung dengan cepat, membawa pesan bersama mereka. Pengaturan ini memungkinkan obrolan berjalan jauh melampaui jangkauan bluetooth biasa, tanpa WiFi, dan tanpa memerlukan sinyal seluler.

    Terdapat Bridge Devices, ponsel yang secara alami berada di tengah kelompok yang tumpang tindih dan membantu menghubungkannya bersama. ‘Jembatan’ ini memungkinkan jaringan membentang di area lebih luas, menjaga percakapan tetap berjalan bahkan saat orang-orang tersebar.

    Jika seseorang tidak berada di dekat saat pesan dikirim, pesan tersebut tidak hilang begitu saja. Ponsel Anda menahannya dan meneruskannya nanti saat penerima kembali dalam jangkauan. Pesan dapat bertahan beberapa jam atau lebih lama.

    Pesan dikunci dengan enkripsi kuat untuk menjaga konten tetap aman. Namun yang benar-benar membedakannya adalah seberapa sedikit informasi yang disimpan. Pesan takkan tersimpan lama, hanya tersimpan di memori perangkat di waktu singkat dan akan hilang kecuali diteruskan.

    Tak ada server yang menyimpan apa pun dan tidak ada cadangan di cloud. Pengguna tak perlu memberi nomor HP, email, atau bahkan mendaftar. Cukup pilih nama pengguna dan Anda sudah masuk. Tanpa repot, tanpa pelacakan, hanya cara sederhana berbicara tanpa meninggalkan jejak.

    (fyk/rns)

  • Jack Dorsey Perkenalkan Bitchat, Aplikasi Pesan Bluetooth Tanpa Internet

    Jack Dorsey Perkenalkan Bitchat, Aplikasi Pesan Bluetooth Tanpa Internet

    JAKARTA – Jack Dorsey, pebisnis yang sempat memimpin Twitter, menciptakan aplikasi bernama Bitchat. Ini merupakan aplikasi perpesanan yang dapat beroperasi melalui jaringan mesh Bluetooth.

    Idenya adalah mengirimkan pesan tanpa memerlukan jaringan seluler ataupun Wi-Fi. Dalam sebuah postingan, Jack menyatakan bahwa Bitchat tengah diuji coba dan sejumlah pengembang sudah bisa mengakses aplikasi tersebut.

    “Proyek akhir pekan saya untuk mempelajari tentang jaringan mesh bluetooth, model relai dan simpan dan teruskan, model enkripsi pesan, serta beberapa hal lainnya,” kata Jack melalui akun X-nya, dikutip pada Selasa, 8 Juli.

    Pengujian aplikasi ini mendapatkan respons positif. Menurut beberapa orang, Bitchat akan menjadi aplikasi yang menarik karena jaringan mesh cocok untuk komunikasi yang kuat. Pendekatan ini diyakini dapat membantu sejumlah orang.

    Secara umum, aplikasi pesan Bluetooth hanya dapat berfungsi pada jarak sekitar 100 meter. Namun, aplikasi yang Jack kembangkan diklaim mampu mengirimkan pesan kepada orang lain hingga jarak 300 meter.

    Bitchat telah dibuka untuk para penguji beta melalui TestFlight Apple. Untuk saat ini, Anda sudah tidak bisa mendaftarkan diri karena aplikasinya telah mencapai batas penguji maksimal, yakni 10.000 pengguna.

    Ini menunjukkan bahwa banyak yang tertarik dengan aplikasi tersebut. Dorsey belum membagikan detail dari aplikasi tersebut, seperti fitur ataupun desainnya. Detailnya mungkin akan dibagikan setelah Bitchat siap diluncurkan dalam versi stabil.

  • Aplikasi Baru Pengganti WhatsApp Bisa Chat Tanpa Internet

    Aplikasi Baru Pengganti WhatsApp Bisa Chat Tanpa Internet

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri Twitter sekaligus CEO Block, Jack Dorsey, memperkenalkan sebuah aplikasi pesan baru bernama Bitchat, yang memungkinkan penggunanya mengirim dan menerima pesan tanpa internet.

    Berbeda dari WhatsApp atau Telegram yang bergantung pada koneksi data dan server pusat, Bitchat bekerja sepenuhnya dengan jaringan Bluetooth antarperangkat (mesh network). Artinya, pengguna bisa tetap berkomunikasi meskipun tidak ada sinyal atau Wi-Fi.

    “Aplikasi ini tidak memerlukan internet, server pusat, bahkan nomor telepon atau email,” tulis Dorsey dalam pengumuman resminya di platform X (dulu Twitter), dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (8/7/2025).

    Versi beta Bitchat saat ini sudah bisa diakses melalui TestFlight untuk pengguna iOS, dan dokumen teknis lengkapnya tersedia di GitHub.

    Mengandalkan jaringan mesh berbasis Bluetooth, Bitchat memungkinkan perangkat saling terhubung dan membentuk “klaster” lokal. Pesan bisa berpindah dari satu perangkat ke perangkat lain, memperluas jangkauan komunikasi secara alami.

    Hal ini menjadikan Bitchat cocok digunakan saat internet mati, diblokir, atau saat pengguna ingin menghindari pengawasan. Sistem ini mirip dengan aplikasi yang digunakan demonstran Hong Kong pada tahun 2019 untuk tetap berkomunikasi saat akses internet dibatasi.

    Bitchat juga dirancang untuk menjaga privasi. Semua pesan bersifat sementara, tidak disimpan di server manapun, dan hanya berada di perangkat pengguna. Aplikasi ini tidak meminta akun, nomor HP, atau data pribadi apapun.

    Fitur-fitur tambahan seperti obrolan grup yang disebut “rooms” dengan kata sandi dan store-and-forward memungkinkan pesan dikirim ke pengguna yang sedang offline, dan diterima saat mereka kembali online.

    Dorsey juga mengumumkan bahwa versi mendatang akan mendukung WiFi Direct untuk memperluas jangkauan dan mempercepat koneksi antarperangkat.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Daftar 72 Perusahaan yang Melakukan PHK Sepanjang 2025

    Daftar 72 Perusahaan yang Melakukan PHK Sepanjang 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor teknologi masih terjadi hingga kuartal pertama 2025 ini. Berikut daftar 72 perusahaan teknologi dan startup yang melakukan PHK pada 3 bulan pertama 2025. 

    Melansir TechCrunch, Minggu (20/4/2025), setidaknya lebih dari 22.000 pekerja industri teknologi menjadi korban PHK sepanjang 2025.

    Sementara, jumlah pemecatan terbanyak terjadi pada Februari lalu, yakni mencapai 16.084 PHK. Adapun PHK itu tak lepas dari adopsi artificial intelligence (AI) dan otomatisasi yang dilakukan sejumlah perusahaan.

    Berikut daftar PHK di sejumlah perusahaan teknologi sepanjang 2025:

    April

    1. GM

    General Motors Company atau GM melakukan PHK terhadap 200 orang karyawannya di Pabrik Zero di Detroit dan fasilitas Hamtramck di Michigan. perusahaan yang memproduksi mobil listrik itu melakukan PHK di tengah penurunan permintaan.

    2. Zopper

    Zopper telah memberhentikan sekitar 100 karyawan sejak awal 2025. Bahkan, perusahaan rintisan insurtech yang berbasisi di India itu melakukan PHK terhadap 50 karyawannya pada pekan ini.

    3.Turo

    Turo akan mengurangi tenaga kerjanya sebanyak 150 posisi menyusul keputusannya untuk tidak melanjutkan IPO. Perusahaan rintisan persewaan mobil yang berbasis di San Francisco itu memiliki sekitar 1.000 staf pada 2024.

    Perusahaan mengatakan PHK tersebut akan mendukung rencana pertumbuhan jangka panjangnya selama ketidakpastian ekonomi.

    4. GupShup

    GupShup memberhentikan sekitar 200 karyawan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas. Ini merupakan gelombang kedua PHK yang dialami perusahaan rintisan tersebut dalam lima bulan terakhir.

    Perusahaan sebelumnya memangkas sekitar 300 karyawan pada Desember 2024. Perusahaan rintisan ini berkantor pusat di San Francisco dan beroperasi di India.

    GupShup merupakan perusahaan AI percakapan yang didukung oleh Tiger Global dan Fidelity.

    5. Forto

    Dilaporkan telah memberhentikan 200 pekerjaan, yang memengaruhi sekitar sepertiga karyawannya. Perusahaan rintisan logistik asal Jerman tersebut juga sebelumnya telah mengurangi sejumlah besar staf penjualan.

    6. Wicresoft

    Wicresoft akan menghentikan operasinya di China. Hal ini akan berimbas pada PHK terhadap 2.000 karyawan.

    Adapun langkah tersebut dilakukan setelah Microsoft memutuskan untuk mengakhiri alih daya dukungan purna jual kepada Wicresoft di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan.

    Wicresoft, perusahaan patungan pertama Microsoft di China itu didirikan pada 2022 dan beroperasi di AS, Eropa, dan Jepang. Perusahaan tersebut memiliki lebih dari 10.000 karyawan.

    7. Five9

    Five9 berencana untuk memangkas 123 pekerjaan, yang akan memengaruhi sekitar 4% dari tenaga kerjanya. Perusahaan perangkat lunak tersebut memprioritaskan area strategis utama seperti kecerdasan buatan untuk pertumbuhan yang menguntungkan.

    8. Google

    Google telah memberhentikan ratusan karyawan di divisi platform dan perangkatnya. Ini mencakup Android, ponsel Pixel, peramban Chrome, dan lainnya.

    Orang berjalan di depan tulisan Google

    9. Microsoft

    Microsoft sedang mempertimbangkan PHK tambahan yang dapat terjadi pada Mei. Perusahaan tersebut dikatakan sedang membahas pengurangan jumlah manajer menengah dan non-coder dalam upaya untuk meningkatkan rasio programmer terhadap manajer produk.

    10. Automattic

    Pengembang WordPress.com tersebut memberhentikan 16% tenaga kerjanya di seluruh departemen. Sebelum PHK, situs web perusahaan menunjukkan bahwa Automattic memiliki 1.744 karyawan. Jadi, lebih dari 270 staf telah diberhentikan.

    11. Canva

    Canva telah memberhentikan 10 hingga 12 penulis teknis sekitar sembilan bulan setelah memberi tahu karyawannya untuk menggunakan alat AI generative. Perusahaan, yang memiliki sekitar 5.500 staf pada 2024, dinilai sebesar US$26 miliar setelah penjualan saham sekunder pada 2024.

    Maret

    12. Northvolt

    Northvolt telah memberhentikan 2.800 karyawan. Hal ini berdampak pada 62% dari total stafnya. PHK tersebut terjadi beberapa Minggu setelah produsen baterai Swedia yang tengah berjuang itu mengajukan kebangkrutan.

    13. Block

    Block memberhentikan 931 karyawan. Jumlah ini mencapai sekitar 8% dari toal tenaga kerjanya. PHK dilakukan sebagai bagian dari reorganisasi perusahaan.

    Jack Dorsey, salah satu pendiri dan CEO perusahaan fintech tersebut, menulis dalam email bahwa PHK itu bukan karena alasan keuangan atau untuk mengganti pekerja dengan AI.

    14. Brightcove

    Brightcove telah memberhentikan 198 karyawan, yang merupakan sekitar dua pertiga dari tenaga kerjanya di AS. PHK tersebut terjadi sebulan setelah perusahaan diakuisisi oleh Bending Spoons, pengembang aplikasi Italia, seharga US$233 juta.

    Brightcove memiliki 600 karyawan di seluruh dunia, dengan 300 di AS per Desember 2023.

    15. Acxiom

    Acxiom dilaporkan telah memberhentikan 130 karyawan, atau 3,5% dari total tenaga kerjanya yang berjumlah 3.700 orang. Acxiom dimiliki oleh IPG.

    PHK terjadi hanya sehari setelah pemegang saham IPG dan Omnicom Group menyetujui potensi penggabungan perusahaan tersebut.

    15. Sequoia Capital

    Sequoia Capital berencana untuk menutup kantornya di Washington, D.C. Perusahaan pun memberhentikan tim kebijakannya di sana pada akhir Maret.

    Sequoia membuka kantornya di Washington lima tahun lalu untuk memperdalam hubungannya dengan para pembuat kebijakan. Tiga karyawan penuh waktu diperkirakan akan terpengaruh.

    16. Siemens

    Siemens mengumumkan rencana untuk memberhentikan sekitar 5.600 pekerjaan secara global dalam bisnis otomasi dan pengisian daya kendaraan listrik. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan daya saing.

    17. HelloFresh

    HelloFresh dikabarkan akan memberhentikan 273 karyawan. Perusahaan juga akan menutup pusat distribusinya di Grand Prairie, Texas dan melakukan konsolidasi ke lokasi lain di Irving untuk mengelola volume di wilayah tersebut.

    18. Otorio

    Otorio telah memangkas 45 karyawan. Jumlah ini lebih dari separuh tenaga kerja yang dimiliki. PHK dilakukan setelah perusahaan diakuisisi oleh perusahaan keamanan siber Armis senilai US$120 juta pada Maret 2025 lalu.

    19. ActiveFence

    ActiveFence disebut akan memangkas 22 karyawan. Jumlah ini mencapai 7% dari total tenaga kerjanya.

    Sebagian besar karyawan yang terdampak berdomisili di Israel karena perusahaan tersebut tengah menjalani proses perampingan.

    Perusahaan keamanan siber yang berkantor pusat di New York dan Tel Aviv ini telah mengumpulkan US$100 juta dengan valuasi sekitar US$500 juta pada 2021.

    20. D-ID

    D-ID akan memangkas 22 pekerjaan, yang memengaruhi hampir seperempat dari total tenaga kerjanya. Hal ini menyusul pengumuman kemitraan strategis perusahaan rintisan AI tersebut dengan Microsoft.

    Nasa ….

  • 6 Unicorn Baru yang Lahir di Tengah Tech Winter pada Januari 2025

    6 Unicorn Baru yang Lahir di Tengah Tech Winter pada Januari 2025

    Bisnis.com, JAKARTA —  Sebanyak 6 perusahaan rintisan (startup) tercatat berhasil menyandang status unicorn pada Januari 2025, di tengah iklim pendanaan atau tech winter yang makin dingin dan gejolak global. 

    Perusahaan rintisan dengan valuasi di atas US$1 miliar itu berasal dari berbagai sektor mulai dari kecerdasan artifisial (AI) kesehatan, riset genetik, hingga teknologi satelit. Beberapa investor ternama seperti Kleiner Perkins, Felicis, dan Jack Dorsey terlibat dalam pendanaan. 

    Dilansir dari Techcrunch, Jumat (21/2/2025) berikut rincian unicorn baru di dunia.   

    1.Kikoff (US$1 miliar)

    Kikoff merupakan perusahaan fintech dengan fokus pada solusi pembangunan kredit yang inklusif. Perusahaan ini mencapai status unicorn pada Januari 2025. Beberapa perusahaan yang terlibat dalam pendanaan menuju status unicorn tersebut antara lain Lightspeed Venture Partners, Coatue, Portage Ventures, hingga atlet NBA Stephen Curry. 

    Kikoff menyasar pasar generasi Milenial dan Gen Z yang memiliki keterbatasan akses kredit. Perusahaan mengeklaim telah membantu pengguna meningkatkan skor kredit rata-rata 58 poin untuk skor di bawah 600, 

    2. NetraDyne (U$1,35 miliar) 

    NetradDyne bergerak di sektor logistik & keamanan armada. Perusahaan menggunakan AI edge computing untuk memproses 700 juta mil data mengemudi/bulan secara real-time, dengan sistem reward/punishment otomatis untuk pengemudi. Perusahaan seperti Nestle dan HUL membayar $50K-$200K/tahun untuk layanan dasar + biaya tambahan per kendaraa.

    3. Hippocratic AI (US$1,6 miliar) 

    Hippocratic AI bergerak di bidang kesehatan digital. Perusahaan menawarkan solusi pada tugas non-diagnostik seperti, pengingat obat, edukasi pasien kronis, hingga follow-up pasien pasca-operasi. Dengan layanan tersebut Hippocratic AI mengeklaim menghemat 80% biaya tenaga perawat konvensional (US$45 vs US$9 per jam).

    Kiprah unicorn satelit …..

  • Trump Sakit Hati, Elon Musk Turun Tangan Bayar Rp 163 Miliar

    Trump Sakit Hati, Elon Musk Turun Tangan Bayar Rp 163 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Platform X milik Elon Musk sepakat membayar US$10 juta (Rp163,5 miliar) untuk penyelesaian gugatan yang diajukan Donald Trump.

    Presiden AS yang kini dekat dengan bos-bos raksasa teknologi tersebut sempat mengecam pemblokiran terhadap dirinya di berbagai media sosial dan platform internet. Hal tersebut yang membuat Trump akhirnya mendirikan media sosial sendiri bernama Truth Social.

    Trump mengajukan gugatan hukum melawan Twitter yang kini menjadi X, Facebook, dan Alphabet, serta jejeran eksekutif di perusahaan-perusahaan itu pada Juli 2021. Ia menuduh para platform secara ilegal membungkam perspektif konservatif di internet.

    Bulan lalu, Meta Platforms mengatakan pihaknya bersedia membayar biaya penyelesaian gugatan Trump sebesar US$25 juta (Rp408,8 miliar).

    X menjadi perusahaan media sosial kedua yang membayar penyelesaian atas gugatan Trump, dikutip dari Reuters, Kamis (13/2/2025).

    Menurut sumber dalam yang dilaporkan Wall Street Journal, tim Trump sebelumnya mempertimbangkan untuk tidak melanjutkan gugatan melawan X. Sebab, Musk sudah menyumbang US$250 juta (Rp4 triliun) untuk kampanye Trump.

    Kendati demikian, pada akhirnya tim Trump tetap melanjutkan proses penyelesaian gugatan tersebut.

    Musk sendiri sudah mendapat banyak ‘kemewahan’ dari terpilihnya Trump sebagai Presiden AS. Ia kini memegang jabatan strategis sebagai pemimpin Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE).

    Ia langsung mengambil langkah drastis untuk efisiensi anggaran dengan memecat jutaan PNS AS. Musk juga memperkerjakan banyak anak muda dan minim pengalaman di DOGE, serta meminta akses data pribadi PNS dan jutaan warga AS.

    Pengacara Trump masih berharap bisa mengejar penyelesaian gugatan dengan Google yang memblokir Trump dari YouTube setelah kerusuhan di Capitol pada 2021 silam, menurut laporan WSJ.

    X dan CEO Twitter kala itu, Jack Dorsey, serta Alphabet dan Gedung Putih tidak segera merespons permintaan komentar.

    (fab/fab)

  • Tanda Kehancuran Elon Musk Makin Terlihat, Ini Bukti Terbaru

    Tanda Kehancuran Elon Musk Makin Terlihat, Ini Bukti Terbaru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Miliarder Elon Musk mendapat keuntungan besar gara-gara mendukung kampanye Presiden AS Donald Trump. Saat ini, ia mengepalai Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) dan memiliki kekuasaan untuk merombak struktur pemerintahan agar lebih ramping.

    Ia juga memasukkan orang-orang dekatnya ke Gedung Putih, serta mengganti orang-orang lama. Tak cuma itu, DOGE juga berhasil meminta akses informasi sensitif negara, termasuk data pribadi jutaan masyarakat AS.

    Kendati demikian, tanda kehancuran Musk tampak lewat tekanan bertubi-tubi pada platform X miliknya. Platform tersebut menjadi salah satu tool penting dalam memenangkan Trump.

    Pekan lalu, kejaksaan Prancis mengatakan pihaknya membuka penyelidikan terhadap X atas dugaan bias algoritma. Hal ini diumumkan hanya beberapa hari sebelum AI Summit di Paris yang mengundang beberapa pemimpin negara dunia seperti Wakil Presiden AS JD Vance dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

    Para eksekutif Google, Microsoft, dan raksasa teknologi lainnya juga dijadwalkan hadir dalam ajang besar di industri teknologi tersebut.

    Kantor kejaksaan di Paris mengatakan investigasi terhadap X dilakukan setelah menerima laporan dari regulator pada Januari lalu. Otoritas menilai bias algoritma pada X telah mendistorsi pengoperasian sistem pemrosesan data otomatis.

    X tidak merespons permintaan komentar.

    Investigasi di Prancis menandai daftar panjang kekhawatiran global terhadap kekuatan X. Secara pribadi, Musk telah menggunakan X untuk mendukung partai-partai sayap kanan dan gerakan-gerakan di berbagai negara termasuk Jerman dan Inggris, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang campur tangan asing yang tidak semestinya.

    Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan Jerman menyatakan akan mengambil tindakan keras kepada platform X milik Elon Musk. Mereka menyebut perkembangan di platform media sosial itu makin tak karuan.

    Musk dituduh mencampuri urusan politik Eropa, dengan intervensinya sejak September 2024, termasuk seruan agar Perdana Menteri Inggris Keir Starmer diganti.

    Musk juga melabeli Kanselir Jerman Olaf Scholz sebagai “orang bodoh yang tidak kompeten” dan mendesak pemungutan suara alternatif untuk Jerman yang beraliran sayap kanan.

    Anggota parlemen Perancis yang berhaluan tengah, Eric Bothorel, mengatakan bahwa ia telah menulis surat kepada unit kejahatan siber J3 di kantor kejaksaan Paris dengan kekhawatirannya bahwa X menggunakan algoritma yang bias, menurut laporan Franceinfo.

    “Jaksa dan asisten khusus dari unit kejahatan siber global sedang menganalisisnya dan melakukan pemeriksaan teknis awal,” kata kantor kejaksaan Paris melalui email kepada Reuters.

    “Saya mengirim surat ke kantor kejaksaan siber J3 mengenai hal ini pada 12 Januari,” tulis Bothorel di X.

    Sebagai informasi, Unit J3 dari kantor kejaksaan Paris tahun lalu memimpin penyelidikan terhadap bos Telegram Pavel Durov, yang ditangkap setelah mendarat di bandara Paris.

    Durov, yang dibebaskan dengan jaminan, membantah klaim tersebut, namun Telegram mengatakan pihaknya bekerja sama lebih erat dengan polisi untuk menghapus konten ilegal.

    Unit J3 telah menunjukkan kesediaan untuk menggunakan undang-undang baru dan agresif untuk menargetkan pemilik platform besar.

    Sebelumnya, X diblokir selama lebih dari sebulan di Brasil pada 2024 karena gagal menghentikan penyebaran informasi yang salah, sebelum akhirnya mematuhi perintah Mahkamah Agung yang mengizinkan jaringan tersebut dibangun kembali.

    Pengguna Ramai Tinggalkan X

    Pasca kemenangan Trump, X juga mengalami penurunan drastis pada basis pengguna aktifnya. Similarweb mengatakan 115.000 pengunjung web berbasis AS menonaktifkan akun X mereka pada 6 November 2024 lalu. Ini merupakan angka penurunan terbesar dalam satu hari sejak Elon Musk mengambil alih platform tersebut pada Oktober 2022.

    Banyak yang memilih beralih ke layanan pesaing X seperti Bluesky, Mastodon, hingga Threads. BlueSky merupakan aplikasi yang memiliki kaitan dengan pendiri Twitter, Jack Dorsey. Sementara Threads adalah aplikasi milik raksasa teknologi Meta, yang dari segi tampilan mirip dengan X.

    Dalam sebuah laporan, Bluesky memperkecil ketertinggalan dari Threads. Mashable menyebutkan BlueSky menambah 3,5 juta pengguna aktif harian beberapa dalam masa pemilu AS.

    Jumlah itu memperkecil ketertinggalan BlueSky menjadi hanya 1,5 kali lipat dari Threads. Basis pengguna BlueSky mengalami peningkatan signifikan selama pemilu Amerika Serikat (AS) 5 November 2024 lalu. Data Similarweb yang dikutip Financial Times menyebutkan peningkatan sejak saat itu mencapai 300%.

    Sementara itu, Mastodon mengatakan bahwa unduhan aplikasi resminya naik 47% di iOS. Sementara di Android naik 17%. Dengan demikian total pendaftaran bulanan naik sekitar 27% menjadi 90.000, dalam periode pemilu AS.

    (fab/fab)