Tag: Jack Dorsey

  • Aplikasi Baru Ini Bisa Kirim Pesan Tanpa Internet, Gantikan WhatsApp?

    Aplikasi Baru Ini Bisa Kirim Pesan Tanpa Internet, Gantikan WhatsApp?

    Jakarta, CNBC Indonesia — Kini muncul aplikasi pesan baru bernama Bitchat, yang memungkinkan penggunanya mengirim dan menerima pesan tanpa internet. Pembuat aplikasi tersebut adalah pendiri Twitter sekaligus CEO Block, Jack Dorsey.

    Berbeda dari WhatsApp atau Telegram yang bergantung pada koneksi data dan server pusat, Bitchat bekerja sepenuhnya dengan jaringan Bluetooth antarperangkat (mesh network). Artinya, pengguna bisa tetap berkomunikasi meskipun tidak ada sinyal atau Wi-Fi.

    “Aplikasi ini tidak memerlukan internet, server pusat, bahkan nomor telepon atau email,” tulis Dorsey dalam pengumuman resminya di platform X (dulu Twitter), dikutip dari CNBC Internasional, Minggu (5/10/2025).

    Mengandalkan jaringan mesh berbasis Bluetooth, Bitchat memungkinkan perangkat saling terhubung dan membentuk “klaster” lokal. Pesan bisa berpindah dari satu perangkat ke perangkat lain, memperluas jangkauan komunikasi secara alami.

    Hal ini menjadikan Bitchat cocok digunakan saat internet mati, diblokir, atau saat pengguna ingin menghindari pengawasan. Sistem ini mirip dengan aplikasi yang digunakan demonstran Hong Kong pada tahun 2019 untuk tetap berkomunikasi saat akses internet dibatasi.

    Bitchat juga dirancang untuk menjaga privasi. Semua pesan bersifat sementara, tidak disimpan di server manapun, dan hanya berada di perangkat pengguna. Aplikasi ini tidak meminta akun, nomor HP, atau data pribadi apapun.

    Fitur-fitur tambahan seperti obrolan grup yang disebut “rooms” dengan kata sandi dan store-and-forward memungkinkan pesan dikirim ke pengguna yang sedang offline, dan diterima saat mereka kembali online.

    Dorsey juga mengumumkan bahwa versi mendatang akan mendukung WiFi Direct untuk memperluas jangkauan dan mempercepat koneksi antarperangkat.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Aplikasi Pengganti WhatsApp, Chat Tanpa Butuh Internet dan Nomor HP

    Aplikasi Pengganti WhatsApp, Chat Tanpa Butuh Internet dan Nomor HP

    Jakarta, CNBC Indonesia – WhatsApp kini punya pesaing baru, aplikasi chat tanpa internet bernama Bitchat. Aplikasi buatan pendiri Twitter, Jack Dorsey, memungkinkan pengguna berkirim pesan tanpa koneksi seluler maupun WiFi.

    Bitchat kini mulai tersedia secara luas untuk publik dan bisa diunduh di Apple App Store. Pantauan CNBC Indonesia, Bitchat telah tersedia untuk pengguna App Store di Indonesia.

    Aplikasi memiliki ukuran 2 MB dan bisa diakses untuk iOS 16, macOS 13.0, dan Mac dengan Apple M1.

    Dorsey juga menuliskan pesan dalam keterangannya di App Store. Dia menyebutkan aplikasi ini tak membutuhkan data nomor ponsel atau email.

    Selain itu, Dorsey menjanjikan pesan di dalam aplikasi juga terlindungi dengan teknologi enkripsi.

    Berbicara dengan orang-orang di sekitar Anda. Tidak perlu nomor ponsel atau email. Sidegroupchat untuk fungsi apapun. Menggunakan bluetooth mesh, tidak perlu internet. Meneruskan pesan untuk jarak jauh! Pesan pribadi terenkripsi,” tulis Dorsey, dikutip Kamis (11/9/2025).

    Bitchat memang hadir dengan konsep yang berbeda dengan pesaingnya WhatsApp maupun Telegram. Aplikasi ini tak butuh internet dan hanya bekerja dengan jaringan Bluetooth antar perangkat atau mesh network.

    Dengan mesh network, Bitchat akan membuat perangkat saling terhubung dan membentuk klaster lokal. Jadi pesan dapat berpindah dari satu perangkat ke perangkat lainnya, serta memperluas jangkauan komunikasinya.

    Konsep tersebut membuat Bitchat cocok digunakan pada wilayah tanpa internet, diblokir atau menghindari pengawasan. Bitchat mirip dengan aplikasi yang digunakan demonstran Hong Kong untuk berkomunikasi saat internet dibatasi pada 2019 lalu.

    Kehadiran di App Store terjadi setelah sebelumnya Bitchat telah bisa digunakan melalui TestFlight untuk pengguna iOS. Dokumen teknisnya juga tersedia di GitHub.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Apllikasi Baru Pengganti WA Chat Tanpa Internet, BIsa Didownload

    Apllikasi Baru Pengganti WA Chat Tanpa Internet, BIsa Didownload

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aplikasi chat Bitchat kini mulai tersedia untuk publik secara luas. Platform buatan pendiri Twitter Jack Dorsey telah bisa diinstall melalui toko aplikasi Apple App Store.

    Pantauan CNBC Indonesia, Bitchat telah tersedia untuk pengguna App Store di Indonesia. Aplikasi memiliki ukuran 2 MB dan bisa diakses untuk iOS 16, macOS 13.0, dan Mac dengan Apple M1.

    Dorsey juga menuliskan pesan dalam keterangannya di App Store. Dia menyebutkan aplikasi ini tak membutuhkan data nomor ponsel atau email.

    Selain itu, Dorsey menjanjikan pesan di dalam aplikasi juga terlindungi dengan teknologi enkripsi.

    “Berbicara dengan orang-orang di sekitar Anda. Tidak perlu nomor ponsel atau email. Sidegroupchat untuk fungsi apapun. Menggunakan bluetooth mesh, tidak perlu internet. Meneruskan pesan untuk jarak jauh! Pesan pribadi terenkripsi,” tulis Dorsey, dikutip Kamis (31/7/2025).

    Bitchat memang hadir dengan konsep yang berbeda dengan pesaingnya WhatsApp maupun Telegram. Aplikasi ini tak butuh internet dan hanya bekerja dengan jaringan Bluetooth antar perangkat atau mesh network.

    Dengan mesh network, Bitchat akan membuat perangkat saling terhubung dan membentuk klaster lokal. Jadi pesan dapat berpindah dari satu perangkat ke perangkat lainnya, serta memperluas jangkauan komunikasinya.

    Konsep tersebut membuat Bitchat cocok digunakan pada wilayah tanpa internet, diblokir atau menghindari pengawasan. Bitchat mirip dengan aplikasi yang digunakan demonstran Hong Kong untuk berkomunikasi saat internet dibatasi pada 2019 lalu.

    Kehadiran di App Store terjadi setelah sebelumnya Bitchat telah bisa digunakan melalui TestFlight untuk pengguna iOS. Dokumen teknisnya juga tersedia di GitHub.

     

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Aplikasi Bitchat Buatan Pendiri Twitter Jack Dorsey Sudah Ada di App Store, Bisa Chatting Tanpa Internet! – Page 3

    Aplikasi Bitchat Buatan Pendiri Twitter Jack Dorsey Sudah Ada di App Store, Bisa Chatting Tanpa Internet! – Page 3

    Meskipun Dorsey memasarkan Bitchat sebagai aplikasi pesan yang aman dan privat, sejumlah pakar keamanan menyuarakan kekhawatiran.

    Peneliti keamanan Alex Radocea menyebut aplikasi ini mudah untuk disalahgunakan, terutama karena tidak adanya sistem verifikasi identitas yang kuat.

    “Dalam kriptografi, detail adalah segalanya,” tulis Radocea dalam blognya.

    “Protokol yang terlihat punya ‘vibes’ yang benar bisa saja punya kelemahan mendasar yang justru membahayakan semua yang coba dilindunginya,” ia menambahkan.

    Masalah utama adalah kemudahan pengguna menyamar menjadi orang lain di dalam aplikasi, karena tidak ada lapisan autentikasi.

    Dorsey pun mengakui bahwa belum ada audit keamanan eksternal terhadap Bitchat, sehingga belum diketahui secara pasti apakah aplikasi ini sepenuhnya aman digunakan.

  • Jack Dorsey Bos Twitter yang Eksentrik

    Jack Dorsey Bos Twitter yang Eksentrik

    JAKARTA – 43 tahun lalu, Jack Dorsey CEO sekaligus founder dari media sosial Twitter, lahir di planet ini. Bersama ketiga temannya, Evan William, Christoper ‘Biz’ stone dan Noah Glass, kelak mereka membangun perusahaan berlogo burung biru itu.

    Kala itu tak ada niatan dari Jack Dorsey maupun Glass serta William, bahwa layanan messaging unik yang hanya bisa menuliskan 140 karakter huruf saja. Sebuah cara tak biasa yang dilakukan Jack Dorsey untuk menghemat penggunaan kata di aplikasinya itu.

    just setting up my twttr

    — jack 🌍🌏🌎 (@jack) March 21, 2006

    “…kami memilih kata ‘twitter’, dan itu sempurna. Defenisinya adalah ‘ledakan singkat informasi tidak penting’, dan ‘celotehan burung’. Dan seperti itulah tepatnya produk ini,”

    Twitter pertama kali digunakan sebagai layanan internal bagi karyawan Odeo, dan versi lengkapnya diperkenalkan kepada publik pada tanggal 15 Juli 2006. Biz Stone, Evan Williams, Dorsey, dan staf Odeo lainnya membentuk perusahaan baru, mengakuisisi Odeo dan semua asetnya – termasuk Odeo.com dan Twitter.com – dari investor dan pemegang saham.

    Dalam perjalanan waktu, twitter mengalami pertumbuhan yang pesat. Jack yang dulunya bukan siapa-siapa, kini dikenal sebagai salah satu miliuner teknologi di dunia, dan digadang-gadang menjadi ‘The Next Steve Jobs’.

    Pria yang lahir, pada 19 November 1976 di St Louis, Missouri, Amerika Serikat itu sudah berkutat dengan teknologi sejak usianya masih belia, bahkan bisa dibilang sejak kecil dirinya sudah jadi ‘kutu’ komputer.

    Pada usia 13 tahun saat menempuh masa SMA, dia mulai melakukan pemrograman. Dua tahun kemudian, dia berhasil menciptakan sebuah software open source untuk mengatur komunikasi taksi yang masih digunakan hingga saat ini. Dorsey kemudian kuliah di Missouri University of Science & Technology, kemudian pindah ke New York University. 

    Senang mencoba hal baru membawanya mengenali berbagai bidang, hingga akhirnya dia menemukan passion-nya di teknologi. Selain mendirikan Twitter, Jack juga menciptakan Square, aplikasi mobile yang mengubah gadget iOS menjadi prosesor kartu kredit yang bisa dibawa kemana-mana.

    Berkat kesuksesan Twitter, Dorsey pun kecipratan harta yang tidak sedikit. Jumlah kekayaan terbarunya di kisaran USD 1,1 miliar.

    Pertengahan tahun 2012, Dorsey membeli sebuah rumah sangat mewah yang berlokasi di teluk San Francisco. Kabarnya, rumah itu seharga USD 9,9 juta atau sekitar Rp90 miliar.

    Rumah mewah ini tersembunyi di atas tebing berbatu di atas ketinggian Teluk San Francisco. Saking nyaris tidak terlihatnya, media teknologi AS sampai berkelakar menyebut rumah ini cocok dijadikan sebagai tempat persembunyian musuh James Bond.

    Meski sudah menjadi miliuner dengan kekayaan lebih dari USD 1 miliar, Jack tetap tampil sederhana. Contohnya, dia lebih senang naik bus umum untuk berkantor setiap hari, ketimbang menyetir mobil sendiri.

    Alasannya, dia bisa lebih mengenali lingkungan sekitarnya. Tak jarang, dengan melihat langsung keadaan sekitar, dia juga kerap mendapatkan inspirasi.

    Menghabiskan waktu untuk bermeditasi

    Sebagai salah satu figur eksentrik di Silicon Valley, Jack Dorsey cukup gusar dengan harta yang dimilikinya. Ia bahkan sempat pergi ke Myanmar selama 10 hari untuk meditasi dan berpuasa internet di Myanmar.

    Jauh dari kehidupan yang gemerlap, Jack Dorsey menghabiskan perayaan ulang tahunnya dengan cara bermeditasi. Di sana ia mempraktikkan teknik yang menurutnya akan “meretas lapisan pikiran yang paling dalam dan memprogramnya kembali.”

    For my birthday this year, I did a 10-day silent vipassana meditation, this time in Pyin Oo Lwin, Myanmar 🇲🇲. We went into silence on the night of my birthday, the 19th. Here’s what I know 👇🏼

    — jack 🌍🌏🌎 (@jack) December 9, 2018

    Selama di Myanmar, Dorsey tinggal di Dhamma Mahimã, pusat meditasi kuno bernama vipassana di kawasan Pyin Oo Lwin. Tak ada hotel berbintang lima atau fasilitas mewah, Dorsey hanya tidur di kamar sederhana dengan bantal tanpa kasur.

    Tak bisa melakukan hal-hal pada umumnya seperti berolahraga atau mendengarkan musik, tentu cukup menyulitkan. Namun baginya, berlatih meditasi seperti ini memberikan ruang kecil untuk menenangkan diri. 

    “Waktu yang saya ambil untuk melakukan ini memberikan begitu banyak kembali kepada saya dan pekerjaan saya,” katanya.

    We also meditated in a cave in Mandalay one evening. In the first 10 minutes I got bit 117 times by mosquitoes 🦟 They left me alone when the light blew a fuse, which you can see in my heart rate lowering. pic.twitter.com/rz59Wx9yHF

    — jack 🌍🌏🌎 (@jack) December 9, 2018

    Selama dua tahun, dirinya berfokus dengan meditasi vipassana. Hal ini menjadi satu-satunya cara bagi Dorsey untuk menghilangkan tekanan pekerjaan dan stres selama 20 tahun lamanya. 

    “Gaya hidup yang lebih sehat pada akhirnya membuat saya lebih kreatif dan memungkinkan saya untuk berpikir lebih kohesif,” kata Dorsey.

  • Sayangi Kulit, Pendiri Twitter Bikin Aplikasi Buat yang Takut Matahari

    Sayangi Kulit, Pendiri Twitter Bikin Aplikasi Buat yang Takut Matahari

    Jakarta

    Salah satu pendiri Twitter, Jack Dorsey, sedang gencar mengembangkan berbagai aplikasi. Setelah merilis aplikasi perpesanan berbasis Bluetooth bernama Bitchat awal bulan ini, Dorsey kini merilis aplikasi lain yang unik bernama Sun Day.

    Aplikasi ini fungsinya membantu pengguna melacak paparan sinar UV dan asupan vitamin D. Aplikasi baru ini tersedia melalui TestFlight di iOS, dan kodenya ada di GitHub untuk dikloning oleh siapa saja.

    Seperti pengembang lainnya, Dorsey sedang naik daun dalam dunia pengkodean. Dikutip dari TechCrunch, alih-alih menggunakan Cursor, Claude Code, atau Windsurf, ia mengatakan ia menggunakan alat pengkodean sumber terbuka bernama Goose.

    Mengenai aplikasi terbarunya ini, Dorsey menyebut Sun Day mudah digunakan. Aplikasi ini menampilkan Indeks UV untuk lokasi pengguna beserta detail seperti tutupan awan, waktu Matahari terbit dan terbenam.

    Foto: TechCrunch

    Pengguna bisa memilih jenis kulit dari enam pilihan, dan jenis pakaian yang dikenakan. Berdasarkan parameter ini, aplikasi akan menghitung berapa lama kalian dapat terpapar sinar Matahari sebelum kulit mulai terbakar.

    Aplikasi ini juga menampilkan asupan vitamin D minimum. Pengguna bisa memulai sesi dengan tap ‘Track UV Exposure’, dan setelah sesi berakhir, aplikasi akan menampilkan berapa banyak vitamin D yang pengguna peroleh selama sesi dan sepanjang hari.

    (rns/rns)

  • Pendiri Twitter Bikin Aplikasi Pesan Tanpa Internet Bitchat, Whatsapp Terancam

    Pendiri Twitter Bikin Aplikasi Pesan Tanpa Internet Bitchat, Whatsapp Terancam

    Bisnis.com, JAKARTA — Jack Dorsey, salah satu pendiri Twitter, meluncurkan aplikasi perpesanan baru bernama Bitchat yang memungkinkan pengguna berkomunikasi tanpa koneksi internet dari WiFi maupun jaringan seluler. Aplikasi ini berpotensi mengancam keberadaan Whatsapp.

    Aplikasi ini memanfaatkan sinyal Bluetooth ponsel untuk mengirim pesan, menjadikannya solusi ideal dalam situasi seperti konser musik, unjuk rasa, atau daerah terpencil yang minim sinyal operator.

    Secara teknis, jangkauan Bluetooth biasanya terbatas sekitar 100 meter. Namun, Bitchat mengatasi keterbatasan tersebut dengan teknologi ‘Bluetooth mesh network’, yaitu sistem yang memungkinkan pesan diteruskan melalui perangkat pengguna lain di sekitarnya.

    Menurut dokumen resmi (white paper) yang dirilis, Bitchat bersifat desentralisasi penuh dan dienkripsi end-to-end. Pengguna tidak perlu mendaftarkan email, nomor telepon, maupun membuat akun untuk menggunakan layanan ini.

    “Bitchat menjawab kebutuhan akan komunikasi yang tangguh dan privat tanpa bergantung pada infrastruktur terpusat,” tulis tim pengembang dalam white paper aplikasi tersebut, dikutip Rabu (16/7/2025).

    Dengan mengandalkan jaringan ‘Bluetooth Low Energy mesh’, aplikasi ini mendukung komunikasi peer-to-peer secara langsung dalam jarak fisik tertentu, serta mampu memperluas jangkauan secara otomatis lewat perangkat pengguna lain.

    Dorsey membagikan detail aplikasi ini melalui platform X. Dia mengungkapkan bahwa berkat sistem mesh tersebut, jangkauan Bitchat bisa mencapai lebih dari 300 meter tanpa perlu server pusat, yang berarti tanpa pelacakan data atau pengumpulan informasi pengguna.

    Secara default, pesan di Bitchat akan terhapus otomatis. Namun, aplikasi ini juga menyediakan fitur obrolan grup yang disebut “rooms”, memungkinkan pengguna berinteraksi dengan banyak orang sekaligus.

    Dorsey juga menyebutkan bahwa pembaruan di masa depan akan memperluas kemampuan Bitchat, termasuk kemungkinan mengintegrasikan jaringan WiFi untuk komunikasi yang lebih cepat dan jangkauan lebih luas.

    Aplikasi ini dirancang sesuai dengan visi Dorsey dalam mengembangkan teknologi yang tahan terhadap sensor dan tidak terikat oleh otoritas pusat. Visi tersebut juga dia bawa dalam proyek-proyek lainnya sejak meninggalkan Twitter.

    Versi beta Bitchat saat ini tersedia di Apple TestFlight dan langsung menarik minat tinggi dari pengguna awal. Dalam waktu singkat, kapasitas pengujian maksimal sebanyak 10.000 pengguna langsung terpenuhi sejak diluncurkan pada Senin (7/7/2025).

    Dengan pendekatan komunikasi terdesentralisasi dan fokus pada privasi, Bitchat digadang-gadang sebagai pesaing WhatsApp dan menjadi alternatif menarik bagi pengguna yang menginginkan kebebasan digital tanpa bergantung pada infrastruktur penyedia layanan konvensional.

  • Aplikasi Pengganti WhatsApp, Chat Tanpa Butuh Internet dan Nomor HP

    Aplikasi Pengganti WhatsApp Bisa Chat Tanpa Internet, Ini Teknologinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jack Dorsey yang dikenal sebagai pendiri Twitter mengumumkan aplikasi pesan baru buatannya bernama Bitchat. Aplikasi ini agak berbeda dengan WhatsApp dan Telegram karena bisa tetap digunakan tanpa perlu sambungan internet.

    Bitchat kabarnya menggunakan jaringan Bluetooth antarperangkat (mesh network). Jadi pengguna bisa tetap berkomunikasi meskipun tempatnya tidak memiliki sinyal ataupun terhubung dengan Wifi.

    “Aplikasi ini tidak memerlukan internet, server pusat, bahkan nomor telepon atau email,” tulis Dorsey dalam pengumuman resminya di platform X (dulu Twitter), dikutip dari CNBC Internasional.

    Dengan jaringan mesh berbasis Bluetooth membuat Bitchat bisa digunakan dengan membentuk klaster lokal. Jadi pesan dapat dikirimkan dengan begitu memperluas jangkauan komunikasi secara luas.

    Jadi Bitchat dapat digunakan bagi wilayah yang internetnya mati, diblokir atau mereka yang ingin menghindari pengawasan. Sistem serupa sebelumnya pernah diterapkan pada aplikasi yang digunaka para demonstran Hong Kong tahun 2019 agar tetap bisa berkomunikasi saat akses internet dibatasi.

    Bitchat juga tetap menjaga privasi, karena pesan bersifat sementara, tidak disimpan di server manapun, serta hanya ada di perangkat pengguna saja. Aplikasi tidak meminta akun, nomor HP dan data pribadi.

    Aplikasi ini memiliki sejumlah fitur, seperti rooms yakni chat group yang menggunakan password dan store-and-forward. Jadi pesan bisa dikirimkan pada mereka yang sedang offline dan diterima saat mereka sudah memiliki jaringan internet.

    Bitchat kini sudah tersedia versi beta dan bisa diakses melalui TestFlight bagi pengguna iOS.

    Dorsey mengumumkan pula versi berikutnya akan mendukung Wifi Direct. Jadi bisa memperluas jangkauan dan mempercepat koneksi antar perangkat.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pengguna Nvidia Diimbau Terapkan Mitigasi Terhadap Serangan Rowhammer

    Pengguna Nvidia Diimbau Terapkan Mitigasi Terhadap Serangan Rowhammer

    Bisnis.com, JAKARTA – Nvidia mengimbau para pelanggannya untuk menerapkan langkah mitigasi terhadap serangan Rowhammer setelah salah satu GPU kelas workstation perusahaan ditemukan dalam kondisi rentan.

    Sebagai informasi, Rowhammer adalah metode untuk merusak memori dengan cara menghantam baris-baris sel memori secara berulang melalui operasi baca atau tulis intensif. 

    Hal ini dapat menciptakan interferensi listrik antarbaris sel memori yang berpotensi mengganggu kinerja sistem.

    Mengutip The Register, Selasa (15/7/2025), Nvidia menyebut peneliti dari Universitas Toronto berhasil mendemonstrasikan eksploitasi Rowhammer pada GPU NVIDIA A6000 dengan memori GDDR6, di mana Error Correcting Code (ECC) tingkat sistem tidak diaktifkan.

    Terkait dengan hal itu, perusahaan merekomendasikan pelanggan agar memastikan ECC tingkat sistem (System-Level ECC) diaktifkan di berbagai model produk, termasuk seri Blackwell, Ada, Hopper, Ampere, Jetson, Turing, serta Volta.

    Sebelumnya, serangan berantai Rowhammer yang memanfaatkan empat celah eksploitasi bluetooth membuat kendaraan-kendaraan roda empat dari perusahaan seperti Mercedes-Benz, Volkswagen, dan Skoda rentan terhadap serangan melalui sistem hiburan (infotainment) mereka.

    Selain itu, ide salah satu pendiri Twitter Jack Dorsey untuk menciptakan jaringan komunikasi aman yang tidak bergantung pada jaringan ponsel tradisional atau Wi-Fi — yang disebut Bitchat — juga menghadapi sejumlah masalah terkait bluetooth.

    Tak berhenti di situ, Bitcoin Depot yang mengklaim mengoperasikan jaringan ATM bitcoin terbesar di dunia mengajukan pemberitahuan pelanggaran data serta memberi tahu sekitar 27.000 pengguna bahwa peretas telah mengakses nama, nomor telepon, dan nomor SIM mereka.

    Termasuk, kemungkinan juga alamat, tanggal lahir, serta alamat email para pengguna.

  • Top 3 Tekno : Jack Dorsey Buat Aplikasi BitChat hingga Strategi Samsung Hadapi Pasar Smartphone di Asia Tenggara – Page 3

    Top 3 Tekno : Jack Dorsey Buat Aplikasi BitChat hingga Strategi Samsung Hadapi Pasar Smartphone di Asia Tenggara – Page 3

    Apple kabarnya bakal memperkenalkan iPhone tertipis sepanjang sejarah, yakni iPhone 17 Air, dalam event yang djadwalkan berlangsung pada September 2025.

    Walau belum diungkap secara resmi, bocoran terkait desain dan warna iPhone 17 Air sudah ramai beredar dan jadi perbincangan panas di internet.

    Dilansir GSM Arena, Sabtu (12/7/2025), iPhone 17 Air akan hadir dalam empat varian warna, yakni black, silver, light gold, dan light blue. Namun, dua warna terakhir bikin banyak warganet bertanya-tanya.

    Baca selengkapnya di sini