Tag: Isyana Bagoes Oka

  • Makan Bergizi Gratis untuk Wujudkan Generasi Unggul Indonesia

    Makan Bergizi Gratis untuk Wujudkan Generasi Unggul Indonesia

    Bogor: Pemerintah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah konkret untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Program  mulai dijalankan secara serentak di seluruh Indonesia pada Senin, 6 Januari 2024.

    Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Berencana Nasional (Wamendukbangga), Isyana Bagoes Oka, bersama Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, meninjau langsung pelaksanaan program di SDN Bojong Koneng 03, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mereka memeriksa kesiapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan memantau pembagian makanan kepada siswa di lokasi tersebut.

    “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia memerlukan waktu panjang. Untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, kita harus mulai sekarang. Jika tidak, cita-cita itu akan sulit tercapai,” ujar Isyana di sela-sela kunjungannya.
     
    Cakupan dan Target Program
    Distribusi makanan bergizi gratis dimulai di 190 titik layanan di 26 provinsi, dengan target bertambah hingga 937 titik pada akhir Januari 2025. Program ini diharapkan menjangkau tiga juta penerima manfaat dalam waktu dekat, dengan sasaran akhir mencapai 15 juta orang pada akhir tahun 2025 dan 82,9 juta penerima pada 2029.

    Untuk memastikan standar kebersihan dan kualitas, Badan Gizi Nasional (BGN) telah menetapkan pengemasan makanan menggunakan stainless steel food grade yang aman dan higienis. Selain anak-anak sekolah, program ini juga menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
     
    Integrasi dengan Pendidikan
    Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, menegaskan penyediaan makanan bergizi merupakan bagian integral dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

    “Tujuan program ini adalah menghasilkan pendidikan berkualitas melalui pemenuhan kebutuhan gizi harian. Dengan gizi yang tercukupi, generasi mendatang dapat berkembang optimal,” jelas Atip.

    Ia juga menekankan pentingnya evaluasi berkala untuk memastikan efektivitas program ini dalam jangka panjang.
     
    Fokus pada Pencegahan Stunting
    Pencegahan stunting menjadi salah satu fokus utama program ini. Wamendukbangga menyatakan bahwa periode 1.000 hari pertama kehidupan adalah waktu krusial untuk mencegah stunting.

    “Stunting dapat dicegah selama masa kehamilan, menyusui, hingga anak usia dua tahun. Setelah itu, pencegahan menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, program ini menjadi prioritas sesuai visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun sumber daya manusia yang unggul,” kata Isyana.

    Program MBG merupakan langkah strategis untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045, dengan dukungan penuh dari Presiden Prabowo melalui alokasi anggaran yang memadai. Pelaksanaan program melibatkan berbagai kementerian, termasuk BKKBN, untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

    Bogor: Pemerintah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah konkret untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Program  mulai dijalankan secara serentak di seluruh Indonesia pada Senin, 6 Januari 2024.
     
    Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Berencana Nasional (Wamendukbangga), Isyana Bagoes Oka, bersama Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, meninjau langsung pelaksanaan program di SDN Bojong Koneng 03, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mereka memeriksa kesiapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan memantau pembagian makanan kepada siswa di lokasi tersebut.
     
    “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia memerlukan waktu panjang. Untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, kita harus mulai sekarang. Jika tidak, cita-cita itu akan sulit tercapai,” ujar Isyana di sela-sela kunjungannya.
     
    Cakupan dan Target Program
    Distribusi makanan bergizi gratis dimulai di 190 titik layanan di 26 provinsi, dengan target bertambah hingga 937 titik pada akhir Januari 2025. Program ini diharapkan menjangkau tiga juta penerima manfaat dalam waktu dekat, dengan sasaran akhir mencapai 15 juta orang pada akhir tahun 2025 dan 82,9 juta penerima pada 2029.
    Untuk memastikan standar kebersihan dan kualitas, Badan Gizi Nasional (BGN) telah menetapkan pengemasan makanan menggunakan stainless steel food grade yang aman dan higienis. Selain anak-anak sekolah, program ini juga menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
     
    Integrasi dengan Pendidikan
    Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, menegaskan penyediaan makanan bergizi merupakan bagian integral dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
     
    “Tujuan program ini adalah menghasilkan pendidikan berkualitas melalui pemenuhan kebutuhan gizi harian. Dengan gizi yang tercukupi, generasi mendatang dapat berkembang optimal,” jelas Atip.
     
    Ia juga menekankan pentingnya evaluasi berkala untuk memastikan efektivitas program ini dalam jangka panjang.
     
    Fokus pada Pencegahan Stunting
    Pencegahan stunting menjadi salah satu fokus utama program ini. Wamendukbangga menyatakan bahwa periode 1.000 hari pertama kehidupan adalah waktu krusial untuk mencegah stunting.
     
    “Stunting dapat dicegah selama masa kehamilan, menyusui, hingga anak usia dua tahun. Setelah itu, pencegahan menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, program ini menjadi prioritas sesuai visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun sumber daya manusia yang unggul,” kata Isyana.
     
    Program MBG merupakan langkah strategis untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045, dengan dukungan penuh dari Presiden Prabowo melalui alokasi anggaran yang memadai. Pelaksanaan program melibatkan berbagai kementerian, termasuk BKKBN, untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Prabowo Targetkan Bangun 5.000 Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)

    Prabowo Targetkan Bangun 5.000 Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, melalui Badan Gizi Nasional (BGN), resmi memulai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai hari ini, Senin (6/1/2024).

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan RI Hasan Nasbi menyatakan pihaknya berharap target 937 dapur MBG dapat tercapai pada akhir Januari 2025.

    “Hingga akhir 2025 dengan target 5.000 dapur MBG mampu melayani hingga 20 juta penerima manfaat, mulai dari peserta didik tingkat PAUD-SMA, balita, ibu hamil, hingga ibu menyusui,” ujarnya dilansir dari Antara, Senin (6/11/2025). 

    Sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG siap beroperasi, yang tersebar di 26 provinsi mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, dan Gorontalo.

    Kemudian, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat, dan Papua Selatan.

    Di wilayah Jakarta, beberapa lokasi yang menjadi calon mitra pelayanan Makan Bergizi Gratis, di antaranya Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Yayasan Salman Peduli Berkarya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Yayasan Peleton Media Kasih, Pancoran, Jakarta Selatan.

    Kemudian, Pondok Tahfizh Fajar Cendekia, Pancoran, Jakarta Selatan dan Yayasan Peleton Media Kasih, Duren Sawit, Jakarta Timur.

    Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan pihaknya siap menjalin kolaborasi untuk program MBG yang lebih tepat sasaran, di antaranya dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN yang memanfaatkan data keluarga dan melibatkan Penyuluh KB (PKB) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam mendukung distribusi dan edukasi terkait gizi.

    Selain itu, juga bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan 13 program unggulan mulai dari keamanan pangan hingga memastikan fasilitas rumah produksi aman.

    Kemudian, bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal untuk memanfaatkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai pemasok bahan baku MBG sekaligus pengelola dapur umum, dan Perum Bulog untuk penyediaan pangan berkualitas yang terjangkau, bergizi, serta mendukung kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan.

    Menteri Turun Gunung Pantau MBG 

    Beberapa menteri dan pejabat publik dijadwalkan meninjau lokasi pemberian Makan Bergizi Gratis di hari pertama, di antaranya Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi yang akan berkunjung ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto ke SPPG Bina Insani dan Sekolah Bosowa Bina Insani di Kota Bogor.

    Kemudian, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dijadwalkan meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis di SDN Cilangkap 5 Depok, Kota Depok, Jawa Barat dan di SDN Cilangkap 3 Depok, Kota Depok, Jawa Barat, serta Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi yang dijadwalkan mengecek langsung dapur umum di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sekaligus pelaksanaan MBG di SD 05 Halim, Halim Perdanakusuma.

    Di SPPG Palmerah, Jakarta, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo juga turun langsung meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis, sementara itu Wakil Menteri Kependudukan Isyana Bagoes Oka dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat dijadwalkan mengecek pelaksanaan MBG di SPPG Bojong Koneng di Karawang, Jawa Barat.

    Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti dijadwalkan memantau masing-masing satu sekolah di tingkat SMP dan SMA di Semarang, Jawa Tengah.

  • Menteri dan Wamen Tinjau Makan Bergizi Gratis Hari Ini

    Menteri dan Wamen Tinjau Makan Bergizi Gratis Hari Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah menteri dan wakil menteri (wamen) Kabinet Merah Putih dijadwalkan meninjau langsung dapur-dapur umum dan sekolah-sekolah pada hari pertama program makan bergizi gratis (MBG) serentak digelar di berbagai daerah Indonesia pada hari ini, Senin (6/1/2025).

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyebut, menteri dan wamen itu bakal meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis hari ini di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Karawang, dan Bandung.

    “Tujuannya, mendukung kerja BGN (Badan Gizi Nasional) yang sudah mempersiapkan program ini dengan sebaik-baiknya, hari ini sebagai penanda awal dijalankannya program makan bergizi gratis, beberapa anggota kabinet juga akan hadir di beberapa titik,” kata Hasan Nasbi, Senin dilansir Antara.

    Dari berbagai informasi yang dihimpun Antara, Minggu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dijadwalkan meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis hari ini di SDN Cilangkap 5 Depok, Kota Depok  dan di SDN Cilangkap 3 Depok.

    Kemudian, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dijadwalkan mengecek langsung dapur umum untuk makan bergizi gratis hari ini di SD 05 Halim, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

    Hasan Nasbi pada Senin pukul 07.30 WIB dijadwalkan meninjau dapur umum satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat di lapangan Denpal III/Bogor.

    Pelaksanaan makan bergizi gratis hari ini juga dikawal langsung jajaran wakil menteri, di antaranya Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto pada Senin pukul 09.00 WIB di SPPG Bina Insani dan Sekolah Bosowa Bina Insani, Kota Bogor.

    Di SPPG Palmerah, Jakarta, Senin pukul 10.30 WIB, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo juga turun langsung meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis hari ini. Sementara itu, Wakil Menteri Kependudukan Isyana Bagoes Oka dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat dijadwalkan mengecek pelaksanaan MBG di SPPG Bojong Koneng di Karawang.

  • Menteri Kabinet Merah Putih Dijadwalkan Tinjau Pelaksanaan Perdana Makan Bergizi Gratis

    Menteri Kabinet Merah Putih Dijadwalkan Tinjau Pelaksanaan Perdana Makan Bergizi Gratis

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dijadwalkan meninjau langsung dapur-dapur umum dan sekolah-sekolah saat hari pertama program Makan Bergizi Gratis (MBG) serentak digelar di berbagai daerah Indonesia pada Senin (6/1/2025).

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi dalam pernyataan resminya yang disiarkan di Jakarta, Minggu, menyebut menteri-menteri itu bakal meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di sekitar kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), kemudian di Karawang, dan Bandung.

    “Untuk mendukung kerja keras dari BGN (Badan Gizi Nasional) yang sudah mempersiapkan program ini dengan sebaik-baiknya, besok hari (6/1) sebagai penanda awal dari dijalankannya program makan bergizi gratis, beberapa anggota Kabinet juga akan hadir di beberapa titik,” kata Hasan Nasbi dilansir dari Antara, Senin (6/1/2025).

    Dari informasi yang dihimpun Antara, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dijadwalkan meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis di SDN Cilangkap 5 Depok, Kota Depok, Jawa Barat; dan di SDN Cilangkap 3 Depok, Kota Depok, Jawa Barat.

    Kemudian, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dijadwalkan mengecek langsung dapur umum untuk makan bergizi gratis di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sekaligus pelaksanaan MBG di SD 05 Halim, Halim Perdanakusuma.

    Kepala PCO Hasan Nasbi pada Senin pukul 07.30 WIB dijadwalkan meninjau dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat di Lapangan Denpal III/Bogor.

    Pelaksanaan makan bergizi gratis, Senin, juga dikawal langsung jajaran wakil menteri, di antaranya Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto pada Senin pukul 09.00 WIB dijadwalkan berkunjung ke SPPG Bina Insani dan Sekolah Bosowa Bina Insani di Kota Bogor.

    Di SPPG Palmerah, Jakarta, Senin pukul 10.30 WIB, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo juga turun langsung meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis, sementara itu Wakil Menteri Kependudukan Isyana Bagoes Oka dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat dijadwalkan mengecek pelaksanaan MBG di SPPG Bojong Koneng di Karawang.

  • Menteri-menteri dijadwalkan tinjau makan bergizi gratis 6 Januari

    Menteri-menteri dijadwalkan tinjau makan bergizi gratis 6 Januari

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi memberikan pernyataan pers dalam rekaman video yang disiarkan Kantor Komunikasi Kepresidenan di Jakarta, Minggu (5/1/2025) terkait pelaksanaan Makan Bergizi Gratis yang diluncurkan Senin (6/1/2025). ANTARA/HO-Kantor Komunikasi Kepresidenan.

    Menteri-menteri dijadwalkan tinjau makan bergizi gratis 6 Januari
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 05 Januari 2025 – 21:19 WIB

    Elshinta.com – Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dijadwalkan meninjau langsung dapur-dapur umum dan sekolah-sekolah saat hari pertama program Makan Bergizi Gratis (MBG) serentak digelar di berbagai daerah Indonesia pada Senin (6/1).

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi dalam pernyataan resminya yang disiarkan di Jakarta, Minggu, menyebut menteri-menteri itu bakal meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di sekitar kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), kemudian di Karawang, dan Bandung.

    “Untuk mendukung kerja keras dari BGN (Badan Gizi Nasional) yang sudah mempersiapkan program ini dengan sebaik-baiknya, besok hari (6/1) sebagai penanda awal dari dijalankannya program makan bergizi gratis, beberapa anggota Kabinet juga akan hadir di beberapa titik,” kata Hasan Nasbi.

    Dari berbagai informasi yang dihimpun ANTARA, Minggu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dijadwalkan meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis di SDN Cilangkap 5 Depok, Kota Depok, Jawa Barat; dan di SDN Cilangkap 3 Depok, Kota Depok, Jawa Barat.

    Kemudian, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dijadwalkan mengecek langsung dapur umum untuk makan bergizi gratis di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sekaligus pelaksanaan MBG di SD 05 Halim, Halim Perdanakusuma.

    Kepala PCO Hasan Nasbi pada Senin pukul 07.30 WIB dijadwalkan meninjau dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat di Lapangan Denpal III/Bogor.

    Pelaksanaan makan bergizi gratis, Senin, juga dikawal langsung jajaran wakil menteri, di antaranya Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto pada Senin pukul 09.00 WIB dijadwalkan berkunjung ke SPPG Bina Insani dan Sekolah Bosowa Bina Insani di Kota Bogor.

    Di SPPG Palmerah, Jakarta, Senin pukul 10.30 WIB, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo juga turun langsung meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis, sementara itu Wakil Menteri Kependudukan Isyana Bagoes Oka dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat dijadwalkan mengecek pelaksanaan MBG di SPPG Bojong Koneng di Karawang.

    Sumber : Antara

  • Wamen Isyana Bagoes Oka Minta Ibu-ibu di Papua Rajin ke Posyandu Cegah Terjadinya Stunting – Halaman all

    Wamen Isyana Bagoes Oka Minta Ibu-ibu di Papua Rajin ke Posyandu Cegah Terjadinya Stunting – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2025, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN, Isyana Bagoes Oka melakukan monitoring program Genting di Tanah Papua. Tepatnya di Argapura Laut, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Senin (23/12/2024).

    “Menjelang Hari Raya Natal, kami ingin mengetahui kondisi langsung di lapangan agar program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting atau Genting bisa berjalan dengan lancar dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. Termasuk di Tanah Papua yang masih memiliki tingkat prevalensi stunting yang tinggi,” kata Isyana, dalam siaran pers yang diterima Tribun, Selasa (24/12/2024).

    Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), tingkat prevalensi stunting di Provinsi Papua tahun 2023 mencapai 28.6 persen. Di Kota Jayapura terdapat 12.357 Keluarga Risiko Stunting dengan jumlah bayi stunting sebanyak 861 orang, lima di antaranya berada di komplek Argapura Laut.

    Wamen Isyana juga menyerahkan bantuan dari Orang Tua Asuh Genting kepada sejumlah Keluarga Risiko Stunting (KRS) yang memiliki anak-anak berusia di bawah 2 tahun.

    Wamen Isyana juga menitipkan pesan kepada seluruh masyarakat terkhusus masyarakat Argapura Laut yang hadir untuk rutin datang ke Posyandu. Sehingga deteksi dini dan penanganan lanjutan dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting.

    “Mudah-mudahan ke depannya ibu-ibu makin sering ke Posyandu, untuk nantinya bisa memantau perkembangan anak-anaknya, kesehatan, dan kegiatan-kegiatan yang seharusnya sudah bisa dilakukan untuk masing-masing anak,” ujar Isyana.

    Sebelum ke Argapura, Wamendukbangga beserta rombongan juga mengunjungi Bina Keluarga Balita (BKB) Mimosa Korem 172/PWY Kota Jayapura, dan meresmikan sumber air bersih dan pipanisasi serta MCK di Kampung Yanbra, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura.

    Pembangunan sanitasi dan MCK tersebut merupakan program TNI Manunggal Air yang diresmikan oleh Pangdam XVII/ Cenderawasih,  Mayjen TNI Rudi Puruwito, S.E., M.M, yang berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, dan sejumlah Bank BUMN dan BUMD.

    Dalam peresmian tersebut, juga dilakukan akad kesepakatan sebagai Orang Tua Asuh program Genting bersama sejumlah pihak.“Kita ingin menegaskan bahwa keberhasilan dalam mencegah stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan tanggung jawab bersama,” imbau Isyana.

    “Setiap dari kita bisa menjadi bagian dari solusi, menjadi orang tua asuh yang memberikan perhatian, dukungan dan cinta, kepada anak-anak Papua yang membutuhkan bantuan,” sambungnya.

    Sebagai informasi, program Genting ini sebelumnya telah dicanangkan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr.  Wihaji awal Desember lalu. Program ini bertujuan agar percepatan penurunan angka stunting dapat segera terwujud.

  • Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Desember 2024

    Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua Nasional 24 Desember 2024

    Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), tingkat prevalensi
    stunting
    di Provinsi Papua pada 2023 mencapai 28,6 persen. 
    Di Kota Jayapura, terdapat 12.357 keluarga risiko
    stunting
    (KRS) dengan jumlah bayi
    stunting
    sebanyak 861 orang, lima di antaranya berada di komplek Argapura Laut.
    Melihat kondisi itu, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (
    BKKBN
    ) Isyana Bagoes Oka berkunjung ke Tanah Papua.
    Kunjungan itu dilakukan untuk melakukan
    monitoring
    program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah
    Stunting
    (Genting) di Tanah Papua, tepatnya di Argapura Laut, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Senin (23/12/2024).
    “Menjelang Hari Raya Natal, kami ingin mengetahui kondisi langsung di lapangan agar program Genting bisa berjalan dengan lancar dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers.  
    Isyana mengatakan, Tanah Papua masih memiliki tingkat prevalensi
    stunting
    yang tinggi.
    Di Argapura Laut, Isyana menyerahkan bantuan dari Orang Tua Asuh Genting kepada sejumlah KRS yang memiliki anak-anak berusia di bawah 2 tahun.
    Dia berpesan kepada seluruh masyarakat terkhusus masyarakat Argapura Laut yang hadir untuk rutin datang ke posyandu.
    Di posyandu, masyarakat dapat mendapatkan deteksi dini dan penanganan lanjutan untuk mencegah terjadinya
    stunting
    .
    “Mudah-mudahan ke depannya ibu-ibu makin sering ke posyandu untuk bisa memantau perkembangan anak-anaknya, kesehatan, dan kegiatan-kegiatan yang seharusnya sudah bisa dilakukan untuk masing-masing anak,” ujarnya.
    Sebelum ke Argapura, Isyana beserta rombongan juga mengunjungi Bina Keluarga Balita (BKB) Mimosa Korem 172/PWY Kota Jayapura.
    Dia juga meresmikan sumber air bersih dan pipanisasi serta mandi cuci kakus (MCK) di Kampung Yanbra, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura.
    Pembangunan sanitasi dan MCK tersebut merupakan program Tentara Nasional Indonesia (TNI) Manunggal Air yang diresmikan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/ Cenderawasih Rudi Puruwito. 
    TNI Manunggal Air berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, serta sejumlah bank badan usaha milik negara (BUMN) dan badan usaha milik daerah (BUMD).
    Dalam peresmian tersebut, dilakukan pula akad kesepakatan sebagai Orang Tua Asuh Genting bersama sejumlah pihak.
    Isyana mengatakan, pihaknya ingin menegaskan bahwa keberhasilan dalam mencegah
    stunting
    bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan tanggung jawab bersama. 
    “Setiap dari kita bisa menjadi bagian dari solusi, menjadi orang tua asuh yang memberikan perhatian, dukungan dan cinta, kepada anak-anak Papua yang membutuhkan bantuan,” tuturnya.
    Adapun program Genting sebelumnya dicanangkan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji pada awal Desember 2024 agar percepatan penurunan angka
    stunting
    dapat segera terwujud.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cek Program Genting di Lampung, Wamen Isyana Bagoes Oka Temui Ibu Hamil dan Anak Berisiko Stunting – Halaman all

    Cek Program Genting di Lampung, Wamen Isyana Bagoes Oka Temui Ibu Hamil dan Anak Berisiko Stunting – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG — Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, mengecek langsung Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Lampung Tengah dan Lampung Selatan, Jumat (20/12/2024).

    Di Lampung Tengah, ia bertemu dengan anak berusia bawah dua tahun atau baduta. Baduta itu memiliki berat dan tinggi badan di bawah standar usianya.

    Isyana juga menemui ibu hamil usia 26 minggu serta ibu hamil usia 22 minggu dengan lingkar lengan (lila) dan pemeriksaan hemoglobin (hb) di bawah standar.

    Pihaknya lalu memberikan bantuan paket gizi berupa telur, susu, dan beras.

    Serta memberikan edukasi pada orangtua dan calon orang tua bagaimana merawat anak untuk mencegah stunting.

    “Kami tidak ingin sebuah program itu hanya menjadi program seremonial belaka. Kita ingin agar evaluasi dan pemantauan terus dilakukan, kira-kira apa kendalanya di lapangan. Apakah ada hal-hal yang masih belum sesuai dengan apa yang diinginkan,” ujar wamen Isyana dalam keterangannya ditulis Sabtu (21/12/2024).

    Dalam kesempatan itu, Isyana mengingatkan pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai masa krusial mencegah anak mengalami stunting atau gagal tumbuh.

    “Itu yang ingin kami coba lihat. Pencegahan stunting untuk mewujudkan Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yakni pembangunan Sumber Daya Manusia, untuk mencapai Generasi Emas 2045,” urai mantan pembaca berita di stasiun TV nasional ini.

    Sebelumnya pada awal Desember lalu, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Dr. Wihaji meluncurkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

    Melalui program Genting, semua pihak yang ingin menjadi orang tua asuh dapat mengetahui sasaran Keluarga Risiko Stunting secara tepat.

    Adapun data yang digunakan adalah Pendataan Keluarga berbasis ‘by name by address’ yang dimutakhirkan setiap tahun oleh Kemendukbangga/BKKBN.

     

     

  • Wamen BKKBN Paparkan Program Genting untuk Cegah Stunting di Bali

    Wamen BKKBN Paparkan Program Genting untuk Cegah Stunting di Bali

    Denpasar: Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, melakukan kunjungan kerja ke Bali pada Jumat, 13 Desember 2024. Kunjungan berlangsung di Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan. 

    Dalam kesempatan tersebut, Wamen Isyana memaparkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

    Dalam sambutannya, Wamen Isyana menyebutkan angka stunting secara nasional telah menunjukkan penurunan. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting tercatat sebesar 21,6 persen. Angka ini turun tipis menjadi 21,5 persen pada 2023 menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

    “Penurunan ini masih belum signifikan. Kita membutuhkan terobosan agar masalah stunting bisa segera diatasi,” ujar Isyana. Menurutnya, upaya pencegahan stunting tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Semua pihak, termasuk sektor swasta, perlu dilibatkan.

    Untuk mempercepat penurunan angka stunting, BKKBN meluncurkan program Genting. Program ini mengusung semangat gotong royong, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama menekan angka stunting di Indonesia.
    Stunting di Bali Terendah Nasional
    Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Ni Luh Gede Sukardiasih, melaporkan prevalensi stunting di Bali tercatat sebagai yang terendah di Indonesia, yakni sebesar 7,2 persen pada 2023. Namun, Kota Denpasar mencatatkan peningkatan prevalensi menjadi 10,8 persen. Adapun Kabupaten Badung dan Klungkung menjadi daerah dengan prevalensi terendah di Bali.

    Ketua Forum Generasi Berencana (GenRe) Bali, Kadek Jayanta, turut hadir dalam acara tersebut. Ia mengapresiasi program Genting sebagai langkah strategis dalam menekan stunting di tingkat lokal maupun nasional.

    Ditemui usai acara, Wamen Isyana menekankan pentingnya kunjungan kerja ini untuk memantau langsung implementasi program Genting yang sebelumnya diluncurkan oleh Menteri Wihaji di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

    “Kami ingin memastikan bagaimana pelaksanaan program ini di lapangan. Yang terpenting adalah memprioritaskan 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari masa kehamilan hingga bayi berusia dua tahun. Ini adalah periode krusial untuk mencegah stunting,” tegas Isyana.

    Dengan program Genting, pemerintah berharap dapat mempercepat penurunan angka stunting melalui sinergi semua pihak, baik di tingkat nasional maupun daerah.

    Denpasar: Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, melakukan kunjungan kerja ke Bali pada Jumat, 13 Desember 2024. Kunjungan berlangsung di Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan. 
     
    Dalam kesempatan tersebut, Wamen Isyana memaparkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).
     
    Dalam sambutannya, Wamen Isyana menyebutkan angka stunting secara nasional telah menunjukkan penurunan. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting tercatat sebesar 21,6 persen. Angka ini turun tipis menjadi 21,5 persen pada 2023 menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI).
    “Penurunan ini masih belum signifikan. Kita membutuhkan terobosan agar masalah stunting bisa segera diatasi,” ujar Isyana. Menurutnya, upaya pencegahan stunting tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Semua pihak, termasuk sektor swasta, perlu dilibatkan.
     
    Untuk mempercepat penurunan angka stunting, BKKBN meluncurkan program Genting. Program ini mengusung semangat gotong royong, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama menekan angka stunting di Indonesia.
    Stunting di Bali Terendah Nasional
    Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Ni Luh Gede Sukardiasih, melaporkan prevalensi stunting di Bali tercatat sebagai yang terendah di Indonesia, yakni sebesar 7,2 persen pada 2023. Namun, Kota Denpasar mencatatkan peningkatan prevalensi menjadi 10,8 persen. Adapun Kabupaten Badung dan Klungkung menjadi daerah dengan prevalensi terendah di Bali.
     
    Ketua Forum Generasi Berencana (GenRe) Bali, Kadek Jayanta, turut hadir dalam acara tersebut. Ia mengapresiasi program Genting sebagai langkah strategis dalam menekan stunting di tingkat lokal maupun nasional.
     
    Ditemui usai acara, Wamen Isyana menekankan pentingnya kunjungan kerja ini untuk memantau langsung implementasi program Genting yang sebelumnya diluncurkan oleh Menteri Wihaji di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
     
    “Kami ingin memastikan bagaimana pelaksanaan program ini di lapangan. Yang terpenting adalah memprioritaskan 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari masa kehamilan hingga bayi berusia dua tahun. Ini adalah periode krusial untuk mencegah stunting,” tegas Isyana.
     
    Dengan program Genting, pemerintah berharap dapat mempercepat penurunan angka stunting melalui sinergi semua pihak, baik di tingkat nasional maupun daerah.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Wakil Kepala BKKBN: Angka Stunting Nasional Turun Tidak Banyak, Perlu Ada Terobosan – Halaman all

    Wakil Kepala BKKBN: Angka Stunting Nasional Turun Tidak Banyak, Perlu Ada Terobosan – Halaman all

    TRIBUNNEWS COM, JAKARTA – Wakil Menteri (Wamen) Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN RI, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka menyebut secara nasional telah terjadi penurunan angka stunting.

    Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI)  2022 menunjukkan prevalensi stunting  di posisi 21,6 persen. Lalu, turun pada  2023 menjadi 21,5% (Survei Kesehatan Indonesia).

    “Penurunannya tidak terlalu banyak. Harus ada terobosan agar bisa segera diatasi,” katanya. Untuk itu, lanjut dia, pencegahan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Akan tetapi melibatkan berbagai pihak. Termasuk juga peran swasta,” kata Isyana saat kunjungan kerja (kunker) ke Bali, Minggu(15/12/2024).

    Dalam kunker di Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (KB), Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Bali tersebut Wamen Isyana menyampaikan paparan tentang program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

    Menurut Isyana Bagoes Oka,  pemerintah

    melalui Kemendukbangga/BKKBN menginisiasi program baru bernama “Genting”. Sebuah program penting dan strategis. Gerakan ini melibatkan seluruh komponen anak bangsa dalam menurunkan stunting melalui pendekatan gotong royong. 

    Sementara itu, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Ni Luh Gede Sukardiasih melaporkan bahw. Prevalensi stunting di Bali terendah di Indonesia, yakni 7,2 persen tahun 2023. 

    “Tertinggi, ada kenaikan di Denpasar menjadi 10,8 persen, sedangkan terendah di Kabupaten Badung dan Klungkung,” ujar Ni Luh dalam acara yang juga dihadiri Ketua Forum GenRe Bali, Kadek Jayanta.

    Ditemui seusai pertemuan, Wamen Isyana Bagoes Oka mengatakan, kunker ke Bali tersebut untuk melihat secara langsung  program Genting yang diluncurkan belum lama ini oleh Menteri Wihaji di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

    “Kami akan lihat seperti apa kondisinya. Tapi yang paling penting adalah 1.000 hari pertama kehidupan  menjadi hal yang sangat penting. Mulai dari ibu hamil sampai bayi usia dua tahun. Itu menjadi momen-momen untuk mencegah stunting,” tandasnya.