Tag: Isnawa Adji

  • 5 Fakta Terkait Kebakaran Pasar Taman Puring, Ratusan Kios Dulu Kokoh Kini Jadi Abu – Page 3

    5 Fakta Terkait Kebakaran Pasar Taman Puring, Ratusan Kios Dulu Kokoh Kini Jadi Abu – Page 3

    Pasar Taman Puring kebakaran. Api mulai muncul pertama kali pukul 18.02 WIB. Dari video yang beredar, kios-kios pedagang di Taman Puring terbakar hebat. Petugas Damkar berjibaku menghadapi api yang membesar.

    Informasi dari Damkar Jaksel, sebanyak 26 unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Kramat Pela dikerahkan untuk memadamkan api.

    “Jumlah personil 85 orang,” kata Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan, Syamsul Huda kepada Liputan6.com.

    Dari pantauan di lokasi, pedagang sibuk menyelamatkan barang-barang milik mereka. Sementara petugas pemadam kebakaran terus berupaya menjinakkan si jago Merah.

    Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 500 lebih kios di Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan yang hangus akibat kebakaran. Data ini tercatat berdasarkan data sementara BPBD DKI Jakarta per pukul 19.45 WIB, Senin 28 Juli 2025.

    “Objek Kejadian pasar lebih kurang 500 kios,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya.

    Sementara itu, per pukul 20.27 WIB ini api masih dalam proses pemadaman petugas. Adapun kebakaran terjadi sekira pukul 18.03 WIB.

    Isnawa menyebut bahwa penyebab, korban, hingga kronologi terjadinya kebakaran masih dalam pendataan.

    Saat ini, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) gabungan juga masih berada di lokasi kejadian. Rinciannya, 34 unit Damkar dari Disgulkarmat, perangkat lurah, Babinsa, P2B BPBD Jakarta.

    Ada pula petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI), PPSU atau pasukan oranye Jakarta, hingga petugas PLN yang masih siaga di lokasi kebakaran Pasar Taman Puring.

     

  • Kebakaran Pasar Taman Puring Tak Merembet ke Permukiman Warga

    Kebakaran Pasar Taman Puring Tak Merembet ke Permukiman Warga

    JAKARTA – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji menyebut kebakaran yang melanda Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tak menjalar ke permukiman di sekitarnya.

    “Tidak Ada perambatan ke pemukiman warga,” kata Isnawa kepada wartawan, Senin, 28 Juli.

    Saat ini, sebagian titik yang terbakar telah berhasil dipadamkan dan dilakukan pendinginan.

    “Di lokasi area lingkar luar pasar sudah berhasil dipadamkan, sedang dilakukan pendinginan di area lingkar tengah pasar,” ucap Isnawa.

    Kebakaran Pasar Taman Puring dilaporkan mulai terjadi sejak pukul 18.05 WIB. Saat api mulai berkobar, petugas keamanan mulanya melakukan pemadaman mandiri sebelum akhirnya melapor kepada pemadam kebakaran.

    “Pihak keamanan melihat asap dari Blok D dan E Pasar Taman Puring, pihak keamanan mencoba memadamkan api tapi tidak berhasil, lalu menghubungi petugas terkait,” jelas dia.

    Kebakaran Taman Pasar Puring/FOTO IST

    Sebanyak 34 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta menerjunkan 15 petugas untuk memadamkan dan melokalisir perambatan api.

    Petugas masih mendata dugaan penyebab kebakaran di pasar dengan 500 kios tersebut. Sampai saat ini, petugas juga masih mendata estimasi kerugian yang diakibatkan dari kebakaran.

  • BPBD DKI edukasi waspada bencana di 16 sekolah saat MPLS

    BPBD DKI edukasi waspada bencana di 16 sekolah saat MPLS

    Kegiatan sosialisasi kewaspadaan bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026. ANTARA/HO-Pemprov DKI Jakarta.

    BPBD DKI edukasi waspada bencana di 16 sekolah saat MPLS
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 18 Juli 2025 – 16:45 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta melakukan sosialisasi untuk memperkuat budaya sadar bencana di 16 sekolah pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026. 

    Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan kegiatan sosialisasi itu merupakan bagian dari komitmen Pemprov DKI dalam membangun ketangguhan masyarakat sejak dini, terutama dalam menghadapi berbagai risiko bencana yang ada di wilayah perkotaan.

    “Melalui kegiatan MPLS ini, kami ingin membekali siswa dan tenaga pendidik dengan pemahaman dasar mengenai risiko bencana di sekitar mereka. Pengetahuan ini penting agar mereka bisa mengambil langkah tepat saat menghadapi situasi darurat,” ujar Isnawa di Jakarta, Jumat.

    Materi edukasi kebencanaan yang disampaikan BPBD mencakup poin utama yakni, pengenalan risiko bencana di sekitar sekolah di mana siswa dikenalkan dengan berbagai jenis bencana yang berpotensi terjadi di Jakarta seperti banjir, gempa bumi, kebakaran, dan cuaca ekstrem.

    Edukasi ini juga meliputi ciri-ciri awal terjadinya bencana dan dampaknya terhadap keselamatan jiwa serta fasilitas sekolah. Kemudian, langkah kesiapsiagaan bencana mengenai penjelasan praktis mengenai apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah terjadi bencana, termasuk latihan evakuasi sederhana serta pentingnya mengikuti arahan guru dan petugas saat kondisi darurat.

    Selanjutnya, peran siswa dalam penanggulangan bencana siswa didorong untuk menjadi agen perubahan, baik di lingkungan sekolah maupun keluarga, dengan mengenali jalur evakuasi, titik kumpul, serta membantu teman secara aman saat evakuasi berlangsung.

    Tidak hanya itu, para siswa juga dikenalkan dengan rambu evakuasi, letak Alat Pemadam Api Ringan (APAR), lokasi kotak P3K, serta titik kumpul di lingkungan sekolah.

    “Melalui pelibatan aktif dalam MPLS, BPBD Provinsi DKI Jakarta berharap terbentuk generasi muda yang waspada, sigap, dan mampu menjadi pelopor keselamatan di tengah masyarakat,” kata Isnawa.

    Sumber : Antara

  • Banjir Belum Surut, Dua RT di Kapuk Muara Masih Terendam hingga Rabu Pagi – Page 3

    Banjir Belum Surut, Dua RT di Kapuk Muara Masih Terendam hingga Rabu Pagi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta- Genangan air akibat banjir masih merendam dua Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, hingga Rabu pagi (9/7/2025). Hal ini disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, yang terus memantau kondisi banjir di wilayah ibu kota.

    Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengungkapkan bahwa ketinggian air di dua RT tersebut tercatat masih berada di kisaran 25–30 sentimeter (cm) per pukul 04.00 WIB.

    “Hingga Rabu pagi, genangan air masih terjadi di dua RT di Kapuk Muara. Kondisi ini masih dalam pemantauan intensif tim di lapangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (9/7/2025), seperti dikutip dari Antara.

    Meski masih tergenang, kondisi banjir di Kapuk Muara sudah mengalami penurunan. Pada Selasa pagi (8/7), tinggi air sempat mencapai 65 cm. Sementara itu, genangan yang sebelumnya terjadi di satu RT di Kelurahan Pluit dilaporkan telah surut sepenuhnya.

    Penyebab Banjir: Rob dan Curah Hujan Tinggi

    BPBD DKI menyebutkan, banjir yang terjadi di kawasan pesisir Jakarta Utara dipicu oleh kombinasi curah hujan tinggi dan fenomena banjir rob.

    BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini potensi banjir pesisir (rob) yang berlaku selama periode 4 hingga 13 Juli 2025. Fenomena ini terjadi akibat pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase Bulan Baru dan Perigee, sehingga memicu kenaikan air laut di pesisir utara Jakarta.

    “Pintu Air Pasar Ikan pada Senin (7/7) pukul 14.00 WIB sudah berada di status Siaga 2,” ungkap Isnawa.

     

  • Dua RT di Jakarta Utara masih terendam banjir pada Rabu pagi

    Dua RT di Jakarta Utara masih terendam banjir pada Rabu pagi

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan dua Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, masih terendam banjir hingga Rabu pagi.

    “Informasi ketinggian genangan air hingga Rabu pukul 04.00 WIB air masih merendam sejumlah wilayah termasuk Jakarta Utara,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji di Jakarta.

    Ia mengatakan, ketinggian banjir di dua RT di Kelurahan Kapuk Muara mencapai 25-30 centimeter (cm).

    Ketinggian air sudah menurun dibandingkan Selasa (8/7) pagi sekitar pukul 06.00 WIB dengan ketinggian sekitar 65 cm. “Sementara saat ini satu RT di Kelurahan Pluit banjir sudah surut,” kata dia.

    Banjir di Kapuk Muara ini disebabkan curah hujan yang tinggi disertai adanya banjir pesisir atau banjir rob.

    Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir (rob) pada 4-13 Juli 2025 akibat adanya pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Perigee dan bulan baru.

    Aktivitas pasang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di wilayah pesisir utara Jakarta yang menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga/Siaga 2 pada Senin (7/7) pukul 14.00 WIB.

    Selain itu, hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan Pos Pantau Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 05.00 WIB naik menjadi Siaga 2/ Siaga pada pukul 20.00 WIB. Kemudian naik menjadi Siaga 1/Bahaya pada pukul 22.00 WIB.

    Pos Pantau Sunter Hulu Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 14.00 WIB naik menjadi Siaga 2/Siaga pada pukul 21.00 WIB.

    Bendung Katulampa Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 19.00 WIB dan Pintu Air Manggarai Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) Pukul 21.00 WIB.

    Pintu Air Karet Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 21.00 WIB naik menjadi Siaga 2/Siaga pada pukul 22.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan genangan.

    Selain itu memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hingga Rabu pagi, banjir masih menggenangi sembilan RT

    Hingga Rabu pagi, banjir masih menggenangi sembilan RT

    Jakarta (ANTARA) – Sembilan Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Barat dan Jakarta Utara yang masih terendam banjir dengan ketinggian mulai 30 centimeter (cm) hingga satu meter.

    “Saat ini genangan terjadi di sembilan RT dan dua ruas jalan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Rabu.

    Data hingga pukul 05.00 WIB itu menyebutkan banjir masih terjadi di tujuh RT yang berada di Jakarta Barat (Jakbar) dan dua RT di Jakarta Utara (Jaktim).

    Untuk penyebab banjir di tujuh RT Jakarta Barat dikarenakan curah hujan tinggi dan meluapnya Kali Angke yang melintas di wilayah tersebut.

    Sementara untuk banjir di Jakarta Utara dikarenakan curah hujan tinggi dan banjir rob sehingga air masih menggenangi kawasan tersebut.

    Berikut data RT yang masih terendam banjir di Jakarta hingga Rabu pagi:

    Jakarta Barat terdapat 7 RT yang terdiri:

    Kelurahan Duri Kosambi: 2 RT
    Ketinggian : 30-40 cm
    Penyebab : Luapan Kali Angke

    Kelurahan Rawa Buaya: 2 RT
    Ketinggian: 60 cm
    Penyebab : Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Kelurahan Kembangan Selatan: 2 RT
    Ketinggian: 35 hingga 40 cm
    Penyebab : Luapan Kali Angke

    Kelurahan Kembangan Utara: 1 RT
    Ketinggian : 100 cm
    Penyebab : Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Jakarta Utara terdapat 2 RT yang terdiri:

    Kelurahan Kapuk Muara : 2 RT
    Ketinggian : 25-30 cm
    Penyebab : Curah hujan tinggi dan rob

    Dua ruas jalan yang masih terendam banjir terdiri dari:

    1. Jalan Bojong Indah Raya, Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat
    Ketinggian: 15 cm.

    2. Jalan Pulo Indah Raya Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat
    Ketinggian: 10 cm.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 62 RT di Jakarta Terendam Banjir Pagi Ini Hingga 1,6 Meter

    62 RT di Jakarta Terendam Banjir Pagi Ini Hingga 1,6 Meter

    JAKARTA – Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Senin, 7 Juli mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, sebanyak 67 RT terdampak banjir pagi ini.

    “Info genangan pukul 09.00 WIB, BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 67 RT,” tutur Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Selasa, 8 Juli.

    Pagi ini, banjir melanda 12 RT di Jakarta Barat, 23 RT di Jakarta Selatan, 30 RT di Jakarta Timur, dan 2 RT di Jakartw Utara. Titik banjir paling parah berada di Kelurahan Cililitan dengan ketinggian air mencapai 1,6 meter.

    Selain itu, terdapat 3 ruas jalan yang tergenang, yakni Jalan Adi Karya, Kel. Kedoya Selatan dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter; Jalan Bojong Indah Raya, Kel. Rawa Buaya, Jakarta Barat dengan ketinggian 30 sentimeter, dan Jalan Raya Daan Mogot KM 11, Kel. Kedaung Kali Angke dengan ketinggian 20 sentimeter.

    Banjir Jakarta kali ini terjadi akibat sejumlah faktor, yakni hujan deras yang mengguyur, kiriman air dari hulu yang menyebabkan sungai/kali meluap, dan pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Perigee dan Bulan Baru yang mengakibatkan banjir pesisir atau rob.

    Saat ini, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat. BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan,” jelas Isnawa.

    Lebih rinci, berikut adalah titik-titik banjir Jakarta per pukul 09.00 WIB:

    1. Jakarta Barat terdapat 12 RT yang terdiri:

    *Kel. Duri Kosambi: 1 RT

    *Ketinggian: 40 cm

    *Penyebab: luapan Kali Angke

    *Kel. Kedaung Kali Angke: 4 RT

    *Ketinggian: 30 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Cengkareng

    *Kel. Rawa Buaya: 3 RT

    *Ketinggian: 30 s.d 80 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    *Kel. Semanan : 1 RT

    *Ketinggian: 30 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Semanan

    *Kel. Joglo : 1 RT

    *Ketinggian: 30 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Gebyuran

    *Kel. Kembangan Selatan: 1 RT

    *Ketinggian: 40 cm

    *Penyebab: luapan Kali Angke

    *Kel. Kembangan Utara: 1 RT

    *Ketinggian: 60 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    2. Jakarta Selatan terdapat 23 RT yang terdiri:

    *Kel. Bangka: 2 RT

    *Ketinggian: 80 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    *Kel. Kuningan Barat : 6 RT

    *Ketinggian: 30 s.d 50 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    *Kel. Pela Mampang : 9 RT

    *Ketinggian: 60 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    *Kel. Rawa Jati: 3 RT

    *Ketinggian: 30 cm

    *Penyebab: luapan Kali Ciliwung

    *Kel. Jati Padang : 3 RT

    *Ketinggian: 70cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan PHB GG Saiman

    3. Jakarta Timur terdapat 30 RT yang terdiri:

    *Kel. Bidara Cina: 14 RT

    *Ketinggian: 80 cm

    *Penyebab: luapan Kali Ciliwung

    *Kel. Kampung Melayu: 4 RT

    *Ketinggian: 60 cm

    *Penyebab: luapan Kali Ciliwung

    *Kel. Balekambang: 2 RT

    *Ketinggian: 30 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi

    *Kel. Cawang: 7 RT

    *Ketinggian: 50 s.d 70 cm

    *Penyebab: luapan Kali Ciliwung

    *Kel. Cililitan: 3 RT

    *Ketinggian: 160 cm

    *Penyebab: luapan Kali Ciliwung

    4. Jakarta Utara terdapat 2 RT yang terdiri:

    * Kel. Kapuk Muara : 2 RT

    *Ketinggian: 65 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan rob

  • Banjir di Jakarta kembali meluas pada Selasa pagi

    Banjir di Jakarta kembali meluas pada Selasa pagi

    Banjir di wilayah Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (8/7/2025) pukul 03.00 WIB. (ANTARA/Siti Nurhaliza)

    Banjir di Jakarta kembali meluas pada Selasa pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 08 Juli 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan banjir di Jakarta kembali meluas, dari sebelumnya menggenangi 35 Rukun Tetangga (RT) yang berada di Jakarta Barat, Timur, Selatan, dan Utara, kini bertambah menjadi 46 RT.

    “Data per pukul 06.00 WIB genangan terjadi di 46 RT,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Selasa.

    Data yang dikeluarkan oleh BPBD DKI Jakarta pada Selasa pukul 05.00 WIB banjir terjadi di 35 RT yang terdiri dari Jakarta Barat sebanyak tujuh RT, satu RT di Jakarta Timur, 25 RT di Jakarta Selatan dan dua RT di Jakarta Utara.

    Kemudian data terkini atau Selasa 06.00 WIB banjir meluas hingga mengakibatkan 46 RT di daerah itu terendam dengan perincian Jakarta Barat 10 RT, Jakarta Timur sembilan RT, Jakarta Selatan 25 RT, dan Jakarta Utara dua RT.

    Banjir yang terjadi di Jakarta Barat, Timur, dan Selatan dikarenakan hujan intensitas tinggi yang terjadi pada Senin sore hingga malam serta meluapnya sejumlah sungai yang melintasi kawasan tersebut.

    Sementara untuk di Jakarta Utara, banjir disebabkan hujan intensitas tinggi dan juga adanya banjir rob di kawasan pesisir Jakarta itu.

    BPBD mendata untuk ketinggian air mulai dari 30 sentimeter (cm) hingga 1,3 meter.

    Berikut data 46 RT yang masih terendam banjir:

    Jakarta Barat terdapat 10 RT yang terdiri:

    – Kelurahan (Kel.) Duri Kosambi: 1 RT
    *Ketinggian: 40 cm
    *Penyebab: Luapan Kali Angke

    – Kel. Kedaung Kali Angke: 4 RT
    *Ketinggian: 50 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Cengkareng

    – Kel. Rawa Buaya: 1 RT
    *Ketinggian: 40 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Semanan

    – Kel. Semanan : 1 RT
    *Ketinggian: 30 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Semanan

    – Kel. Joglo : 1 RT
    *Ketinggian: 30 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Gebyuran

    – Kel. Kembangan Selatan: 1 RT
    *Ketinggian: 30 cm
    *Penyebab: Luapan Kali Angke

    – Kel. Kembangan Utara: 1 RT
    *Ketinggian: 60 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Angke

    Jakarta Selatan terdapat 25 RT yang terdiri:

    – Kel. Bangka: 2 RT
    *Ketinggian: 100 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

    – Kel. Kuningan Barat : 7 RT
    *Ketinggian: 95 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

    – Kel. Pela Mampang : 9 RT
    *Ketinggian: 60 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

    – Kel. Duren Tiga: 4 RT
    *Ketinggian: 130 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Mampang

    – Kel. Jati Padang : 3 RT
    *Ketinggian: 85 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan PHB GG saiman

    Jakarta Timur terdapat 9 RT yang terdiri:

    – Kel. Kampung Melayu: 4 RT
    *Ketinggian: 60 cm
    *Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Balekambang: 2 RT
    *Ketinggian: 40 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Kel. Cililitan: 3 RT
    *Ketinggian: 120 cm
    *Penyebab; Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Utara terdapat 2 RT yang terdiri:

    – Kel. Kapuk Muara : 2 RT
    *Ketinggian: 65 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan ROB

    Sumber : Antara

  • DKI kemarin, banjir kepung Jakarta hingga pengoperasian RDF Rorotan

    DKI kemarin, banjir kepung Jakarta hingga pengoperasian RDF Rorotan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah pemberitaan yang tersaji di kanal Metro pada Senin (7/7) yang masih menarik untuk disimak kembali mulai dari banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Jakarta hingga pengoperasian RDF Rorotan.

    Berikut berita pilihan untuk menemani pada Selasa pagi hari Anda;

    1. Banjir Jakarta, 109 RT masih terendam

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga pukul 06.00 WIB sebanyak 109 rukun tetangga (RT) di Jakarta Barat, Timur, Pusat, dan Selatan masih terendam banjir karena meluapnya sungai dan juga hujan intensitas tinggi.

    “Kami mencatat saat ini banjir terjadi di 109 RT dan tiga ruas jalan,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Selengkapnya

    2. DKI rampungkan 89 persen rekomendasi audit BPK RI

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merampungkan sebanyak 89,21 persen rekomendasi hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan tahun anggaran 2024.

    Selengkapnya

    3. Tim SAR temukan jenazah bocah di Kali Sodong

    Jakarta (ANTARA) – Tim pencarian dan penyelamatan (search and rescue/SAR) menemukan jenazah bocah di Kali Sodong, Pulogadung, Jakarta Timur

    Selengkapnya

    4. Hindari banjir, Pengendara berbondong lawan arah di Daan Mogot Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Pengendara sepeda motor di Jalan Taman Kota Daan Mogot, Jakarta Barat beramai-ramai lawan arah untuk menghindari genangan banjir di area tersebut, Selasa dini hari.

    Selengkapnya

    5. Pram ingin RDF Rorotan sempurna sebelum resmi beroperasi

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menginginkan agar fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif (Refuse Derived Fuel/RDF) Rorotan, Jakarta Utara, benar-benar sempurna sebelum resmi beroperasi.

    Selengkapnya

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dua RT di Jakut terendam banjir akibat curah hujan tinggi dan rob

    Dua RT di Jakut terendam banjir akibat curah hujan tinggi dan rob

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat dua RT di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara terendam banjir akibat curah hujan tinggi disertai banjir rob atau banjir pesisir, pada Selasa pagi.

    “Hingga pukul 06.00 WIB dua RT tercatat terendam banjir dengan ketinggian hingga 65 sentimeter (cm),” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terdapat peringatan dini banjir pesisir (rob) pada tanggal 4 Juli hingga 13 Juli 2025.

    Fenomena banjir rob ini akibat adanya pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Perigee dan Bulan Baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Kondisi itu menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga atau Siaga 2 pada Senin (7/7) pukul 14.00 WIB.

    Selain itu, hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan Pos Pantau Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 05.00 WIB naik menjadi Siaga 2/ Siaga pada pukul 20.00 WIB naik menjadi siaga 1 atau bahaya pada pukul 22.00 WIB.

    Pos Pantau Sunter Hulu Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 14.00 WIB naik menjadi Siaga 2/Siaga pada pukul 21.00 WIB.

    Bendung Katulampa Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 19.00 WIB, Pintu Air Manggarai Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 21.00 WIB.

    Lalu, Pintu Air Karet Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 21.00 WIB naik menjadi Siaga 2/ Siaga pada pukul 22.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

    BPBD DKI Jakarta mencatat hingga Selasa pagi ada 46 RT masih terendam banjir akibat curah hujan tinggi hingga banjir rob di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata Isnawa.

    Selain itu dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112 dan layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” ujarnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.