Tag: Isnawa Adji

  • BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob hingga 3 Januari 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Desember 2024

    BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob hingga 3 Januari 2025 Megapolitan 26 Desember 2024

    BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob hingga 3 Januari 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta mengeluarkan peringatan dini
    banjir rob
    di wilayah pesisir Jakarta yang akan terjadi hingga 3 Januari 2025.
    Peringatan dini ini diterbitkan menyusul informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai fenomena pasang maksimum air laut yang terjadi bersamaan dengan fase bulan purnama.
    “Berdasarkan informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang Peringatan Dini Banjir Pesisir (Rob) tanggal 26 Desember 2024-03 Januari 2025,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Kamis (26/12/2024).
    Pasang maksimum air laut yang terjadi bersamaan dengan fase bulan purnama menyebabkan meningkatnya air laut.
    “Berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta,” ujarnya.
    Isnawa menuturkan, ada 10 wilayah di
    Jakarta Utara
    yang berpotensi mengalami banjir pesisir hingga awal tahun.
    “Di Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, dan Kepulauan Seribu diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir,” ujar Isnawa.
    Sejauh ini, BPBD mencatat ada satu RT di Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, kembali terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Kamis pukul 13.00 WIB.
    “Informasi terkini genangan banjir rob hingga pukul 13.00 WIB ketinggian air mencapai 15 sentimeter (cm) di daerah tersebut,” kata Isnawa.
    Isnawa memastikan, tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir yang disebabkan kenaikan air laut tersebut.
    BPBD Jakarta
    akan mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satu RT di Pluit Jakarta Utara kembali terendam banjir rob

    Satu RT di Pluit Jakarta Utara kembali terendam banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat satu RT di Kelurahan Pluit Jakarta Utara kembali terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Kamis.

    “Informasi terkini genangan banjir rob hingga pukul 13.00 WIB ketinggian air mencapai 15 sentimeter (cm) di daerah tersebut,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, sejauh ini tidak ada warga yang mengungsi akibat peristiwa tersebut

    Ia mengatakan BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.

    Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob pada tanggal 26 Desember 2024 – 03 Januari 2025.

    Fenomena banjir rob ini terjadi akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir (Rob) di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga atau Siaga 2 pada Kamis (26/12) pukul 03.00 WIB yang menyebabkan terjadinya banjir

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi banjir.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Rano Karno Makan Bareng Warga Saat Temui Korban Kebakaran Kemayoran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Desember 2024

    Rano Karno Makan Bareng Warga Saat Temui Korban Kebakaran Kemayoran Megapolitan 21 Desember 2024

    Rano Karno Makan Bareng Warga Saat Temui Korban Kebakaran Kemayoran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Calon wakil gubernur Jakarta,
    Rano Karno
    mengunjungi posko pengungsian korban
    kebakaran Kemayoran
    , Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024).
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, Rano Karno tiba di lokasi pukul 17.59 WIB. Tujuan Rano mengunjungi lokasi ini untuk meninjau dapur umum yang didirikan untuk para korban
    Kebakaran Kemayoran
    .
    Warga yang telah lama menunggu sejak pukul 16.00 WIB segera menyambut pemeran Si Doel ini. Ibu-ibu berbaju orange tampak sumringah setelah berhasil menyalami Rano.
    “Kita makan jam berape?” tanya Doel.
    “Sekarang!” jawab sejumlah ibu di dalam posko sambil tersenyum.
    Mendengar jawaban relawan di posko bencana itu, Rano berjalan perlahan untuk mengambil piring.
    Tangan Rano tampak sibuk menyalami warga yang mengerubunginya. Sesekali, dia memiringkan kepalanya dan memasang senyum kepada warga yang mengajaknya berfoto.
    Dengan piring kaca berwarna coklat di tangan kanannya, Rano menyendok sedikit nasi sembari memerhatikan lauk yang disediakan di posko.
    Setelah dua centong kecil nasi ditaruh di piring, Rano menyendok sedikit kuah dari sayur asem lengkap dengan sepotong jagung.
    “Wah tempe. Ayam jangan deh,” kata Rano sambil mengambil lauk.
    Dia juga melewati dua piring berisi telor ceplok untuk mengambil sedikit sambal terasi. Rano juga mengambil satu potong ikan asin untuk melengkapi piringnya.
    Nasi, kuah, dan sambal diaduk-aduk terlebih dahulu sebelum masuk ke mulut si Rano. Baru juga memakan nasi dengan kuah sayur asem, Rano langsung mengacungkan jempolnya kepada relawan.
    Ibu-ibu berseragam orange ini berteriak heboh mendapat pujian dari Rano. Mantan Gubernur Banten ini mengajak warga untuk ikut mengambil nasi.
    Sembari menghabiskan makan sorenya, Rano terlihat berbincang dengan salah satu relawan.
    Berhubung masih ada agenda lagi, Rano meninggalkan posko sekitar pukul 18.04 WIB. Sambil berjalan ke arah mobil yang terparkir di depan gang, Rano menyempatkan diri untuk melayani permintaan warga yang mengajaknya selfie.
    “Kita sebagai simpati makanya kita bikin dapur. Ya, Alhamdulillah, semoga kita bisa bantu warga kan,” kata Rano kepada wartawan sesaat sebelum naik ke mobil.
    Dia mengatakan, kedatangannya hari ini menyambung silaturahmi yang telah dimulai oleh Pramono Anung yang terlebih dahulu menemui warga usai kebakaran.
    Meski tidak sempat meninjau lokasi bekas kebakaran, melalui posko penanggulangan bencana ini, Rano menyalurkan bantuan sejumlah sembako dan logistik kepada warga yang terdampak.
    “Khususnya dapur ini dibuat oleh Bang Doel. Jadi, Bang Doel kemari untuk mengontrol dapur ini supaya dapur ini selalu stand by untuk menyiapkan makanan kurang lebih 600-700 porsi,” kata Ketua Posko, Donny Suharto.
    Donny mengatakan, sejak posko dan dapur ini dibuka bersamaan dengan pengungsian warga, mereka telah menyiapkan 600 porsi untuk sarapan dan 600-700 porsi untuk makan siang.
    Sementara, pada malam hari, posko ini menyediakan menu camilan seperti kolak.
    Tak hanya itu, Rano disebutkan juga baru menyerahkan 15 karung beras untuk dimasak di posko. Ada juga 30 kardus biskuit yang siap dibagikan ke anak-anak di pengungsian.
    Donny mengatakan, jika logistik di posko sudah menipis, dirinya akan menghubungi tim Pramono-Rano untuk dikirimkan lagi bantuan sembako dan sejumlah perlengkapan lainnya.
    “(Ada juga) pampers dan macem-macem. Perlengkapan anak sekolah semua kita siapin,” imbuh dia.
    Donny mengatakan, posko dan dapur ini baru akan ditutup setelah pengungsian
    korban kebakaran Kemayoran
    dibubarkan.
    Sebelumnya diberitakan, kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2024).
    BPBD Jakarta mencatat, data sementara ini korban kebakaran Kemayoran mencapai 1.800 jiwa dari 600 Kepala Keluarga (KK).
    “Data kebakaran dari RT 03, 04, 05, 06, 07, 08, 09 dari RW 05,” tutur Kepala BPBD Provinsi Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Rabu (11/12/2024).
    Isnawa mengatakan, bantuan logistik keperluan warga juga sudah tersedia dari Dinas Sosial dan BPBD.
    “Ada makan pagi dan malam dari Dinas Sosial. Makan siang dari PMI, toilet portabel, tenda pleton dari Dinas Sosial dan BPBD,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Air Laut Tumpah ke Daratan Jakarta: Rumah Roboh, Usaha Warga Tutup hingga Harus Utang Demi Hidup – Halaman all

    Air Laut Tumpah ke Daratan Jakarta: Rumah Roboh, Usaha Warga Tutup hingga Harus Utang Demi Hidup – Halaman all

    Laporan Khusus Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kawasan Muara Angke menjadi salah satu wilayah terparah terdampak banjir rob di Jakarta Utara usai air laut di utara Jakarta meluber ke daratan dalam beberapa hari terakhir.

    Kawasan Muara Angke menjadi wilayan dengan dataran pesisir berada lebih rendah dibandingkan dengan ketinggian air laut.

    Bencana menahun yang tak kunjung terselesaikan itu telah banyak menimbulkan banyak kerugian di masyarakat setempat.

    Pantauan Tribunnews pada Rabu (18/12/2024), suara aliran air cukup deras terdengar bersautan dengan suara anak-anak yang sedang berenang saat bencana alam banjir rob melanda di sejumlah jalan di kawasan Muara Angke.

    Tak ada rasa takut dari wajah anak-anak yang dengan santai berenang dengan tumpukan sampah yang mengambang tepatnya di Jalan Dermaga Ujung 2 Blok Empang Muara Angke, Jakarta Utara yang merupakan jalan menuju akses pelabuhan.

    Selain berenang, ada pula anak-anak yang bermain bola di air dengan ketinggian kurabg kebih 15 centimeter tersebut. Padahal, arus air yang keruh itu cukup deras pada siang itu.

    Tak lama dari memantau anak-anak itu, Tribunnews pun dihampiri seorang ibu dengan memegang kain dan mangkuk makanan di sebuah rumah di pinggir jalan raya tempat ibu-ibu lain berkumpul.

    Ibu itu bernama Yati (45). 

    Yati bercerita, rumahnya saat ini sudah tak tertolong. Rumah semi permanen dengan berbahan kayu dan papan itu disebut Yati sudah rata dengan tanah karena dihantam arus air banjir rob.

    Menurutnya, selama 30 tahun ia tinggal di daerah sana, banjir rob kali ini merupakan bencana terparah dan terlama. Terhitung, sudah enam hari bencana alam ini belum juga selesai.

    “Ya roboh, karena emang kayu. Rumah kita kayu kan bukan permanen, jadi karena mungkin arus airnya deras, jadi dia mungkin retak retak terus roboh dan kemarin pun udah dirobohin aja, sekarang sudah rata dengan tanah,” kata Yati kepada Tribunnews.

    Kami pun sempat mendatangi rumah Yati yang rata dengan tanah. Memang, hanya terlihat puing-puing kayu di dalam sebuah tembok dan pagar yang masih berserakan di lokasi.

    Dia bercerita detik-detik rumahnya yang berada di dalam gang itu roboh kala itu. Air yang cukup deras itu menghantam hingga rumahnya miring namun masih tertahan musolah yang berada di belakang rumahnya.

    Namun, karena dirasa berbahaya, akhirnya Yati dan suaminya memutuskan untuk merobohkan tempat tinggalnya tersebut.

    Yati bersama suami dan anaknya ini menggunakan rumah semi permanen lainnya yang memang masih wilayah rumahnya berlantai dua untuk sekadar tidur pada malam hari. Meski begitu, tak ada kamar mandi di rumah itu sehingga harus menggunakan kamar mandi tetangga.

    Dia pun menceritakan awal air banjir rob itu datang. Mulanya pada Kamis (12/12/2024), dia dan keluarganya baru saja menyelesaikan ibadah salat subuh. Tak lama kemudian, air mulai mengalir di jalan raya depan gang rumahnya.

    Debit air pun semakin meninggi pada pukul 09.00 WIB. Bahkan, ada satu hari jika ketinggian air di sekitar rumahnya mencapai 120 sentimeter. 

    Yati mengatakan alur air ini ada waktu-waktunya. Ketika malam hari, air pun menghilang dan akan kembali keesokan paginya.”Hari ini air datang jam 10.00, surutnya nanti bisa jam 22.00 malam lagi, enggak menentu,” tuturnya.

    Kesulitan dia dapat setiap harinya. Bahkan, suaminya yang bekerja di tempat pelelangan ikan pun sudah beberapa hari terakhir tak bisa memberikan nafkah karena tak ada pemasukan.

    Bantuan dari tetangga dan mengutang menjadi pilihan Yati. Warga asli Kronjo, Kabupaten Tangerang ini dengan berat hati harus meminjam uang kepada sanak keluarganya di kampung untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

    Hal ini karena dia mengaku belum ada bantuan dari pemerintah hingga saat ini baik berupa sembako hingga pakaian.

    “Ya (belum ada bantuan), bahkan kemarin saya sampai ngutang, pinjam duit sama orang di kampung, tolong kita enggak ada pemasukan mau pulang juga kita bingung, meninggalkan rumah enggak aman walaupun enggak ada apa-apa,” ucapnya. 

    Yati, warga Muara Angke, Jakarta Utara, yang menjadi korban banjir rob yang melanda kawasan itu dalam sepekan terakhir (Tribunnews/Abdi Ryanda Shakti)

    Meski sudah enam hari melewati bencana ini, namun tekad Yati sekeluarga pun sudah bulat untuk tidak pergi mengungsi karena takut ada maling yang menggasak barang berharga di rumahnya.

    Selain itu, setelah banjir rob menghilang pun, Yati juga tak akan pindah dari wilayah itu karena sudah lama tinggal di sana dengan lingkungan yang sangat baik menurutnya.

    Tutup Bengkel hingga Susah Makan

    Sekitar 300 meter dari rumah Yati, terlihat sepasang suami-istri tengah duduk di depan sebuah bengkel sepeda motor. Mereka yakni Wasrin (50) dan Marnizal (47).

    Air setinggi kurang lebih sekitar 90 centimeter itu terlihat masuk ke dalam bengkel dengan pintu papan kayu yang tertutup sebagian itu.

    Sama halnya dengan Yati, Marnizal mengatakan jika bencana banjir rob yang terjadi pada 2024 ini merupakan terbesar dan terlama. Bahkan, pada November lalu, banjir rob juga datang hingga beberapa hari.

    “Ini yang sekarang nyusul yang kemarin. Udah ada enam hari sama hari ini. Biasanya enggak selama ini,” kata Marnizal.

    Mereka sudah membuka usaha bengkel itu sejak 2010 lalu. Namun, dampak dari banjir rob kali yang yang dianggapnya paling parah. 

    Wanita kelahiran Jambi ini mengatakan dia dan suaminya itu mengalami kesulitan bahkan hanya untuk makan. Hal ini berpengaruh dari usaha suaminya yang sudah tidak buka beberapa hari terakhir.

    Bahkan terlihat mesin angin tersebut terlihat sudah mengambang di depan bengkelnya yang tidak tahu apakah masih bisa menyala atau tidak.

    “Bukan turun lagi (omzetnya) aja lah, orang sampai nggak makan. belum dapat duit sudah banjir,” tuturnya.

    Dia pun memilih tak mengungsi karena tak punya saudara yang dekat dengan rumahnya tersebut. Mayoritas, saudara dari suaminya tinggal di Kabupaten Tangerang.

    Mereka memang mempunyai dua anak yang tinggal di Palembang, Sumatera Selatan dan Mangga Dua, Jakarta Pusat. Namun, dia tak bisa tinggal di tempat anaknya yang di Jakarta karena tinggal di sebuah indekos yang kecil.

    Banjir Rob Diprediksi Sampai 20 Desember

    Suasana kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, yang dilanda musibah banjir rob pada Rabu (18/12/2024) siang. (Tribunnews/Abdi Ryanda Shakti)

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga di pesisir Jakarta untuk tetap waspada akan bencana alam banjir rob hingga akhir tahun 2024 ini.

    Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi banjir rob akan semakin tinggi sekira tanggal 20 Desember 2024 mendatang.

    Iswana mengimbau seluruh warga untuk selalu waspada dan ia sudan siagakan alat darurat seperti perahu karet atau sekoci dan lainnya.

    “Apabila terjadi keadaan bencana atau darurat, segera hubungi call center Jakarta Siaga 112,” imbuhnya.

    BPBD DKI Jakarta telah berupaya menangani banjir rob di kawasan pesisir utara, terutama di Kota Tua, Muara Angke, Pluit, Ancol, dan sekitarnya. 

    Isnawa Adji menjelaskan, banjir rob tersebut disebabkan oleh pasang air laut yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.

    Selain itu, kata Isnawa, faktor lain karena penurunan tanah (land subsidence) serta perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan permukaan laut.

    Penanganan banjir yang sudah dilakukan berupa pembangunan Infrastruktur Tanggul Laut (Giant Sea Wall), Peningkatan Sistem Drainase dan Normalisasi Sungai, Pembangunan Waduk dan Sistem Penampungan Air, Pembangunan Sumur Resapan dan Pengelolaan Air Tanah, Sistem Peringatan Dini dan Monitoring, Pendidikan dan Sosialisasi kepada Masyarakat, Relokasi dan Penataan Kawasan, serta kolaborasi dengan pihak swasta.

     

  • Air Laut Tumpah ke Daratan Jakarta: Rumah Roboh, Usaha Warga Tutup hingga Harus Utang Demi Hidup – Halaman all

    Kisah Warga Muara Angke Korban Banjir Rob: Bengkel Tutup, Kompresor Mengambang, hingga Susah Makan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak cerita pilu yang dialami warga Muara Angke, Jakarta Utara, yang menjadi korban banjir rob yang melanda kawasan itu sejak sepekan terakhir.

    Yati misalnya, perempuan 45 tahun yang rumahnya rata dihantam banjir rob.

    Sekitar 300 meter dari rumah Yati, terlihat sepasang suami-istri tengah duduk di depan sebuah bengkel sepeda motor. 

    Mereka adalah Wasrin (50) dan Marnizal (47).

    Air setinggi kurang lebih sekitar 90 centimeter itu terlihat masuk ke dalam bengkel dengan pintu papan kayu yang tertutup sebagian itu.

    Sama halnya dengan Yati, Marnizal mengatakan bencana banjir rob yang terjadi pada 2024 ini merupakan yang terbesar dan terlama. 

    Bahkan, pada November lalu, banjir rob juga datang hingga beberapa hari.

    “Ini yang sekarang nyusul yang kemarin. Udah ada enam hari sama hari ini. Biasanya nggak selama ini,” kata Marnizal kepada Tribunnews, Rabu (18/12/2024).

    Marnizal dan istrinya sudah membuka usaha bengkel itu sejak 2010 lalu. 

    Namun, dampak dari banjir rob kali yang yang dianggapnya paling parah. 

    Wanita kelahiran Jambi itu mengatakan dia dan suaminya mengalami kesulitan bahkan hanya untuk makan. 

    Hal ini berpengaruh dari usaha suaminya yang sudah tidak buka beberapa hari terakhir.

    Bahkan terlihat mesin angin (kompresor) tersebut terlihat sudah mengambang di depan bengkelnya yang tidak tahu apakah masih bisa menyala atau tidak.

    “Bukan turun lagi (omzetnya) aja lah, orang sampai nggak makan. Belum dapat duit udah banjir,” tuturnya.

    Dia pun memilih tak mengungsi karena tak punya saudara yang dekat dengan rumahnya tersebut. 

    Mayoritas, saudara dari suaminya tinggal di Kabupaten Tangerang, Banten.

    Mereka memang mempunyai dua anak yang tinggal di Palembang, Sumatera Selatan, dan Mangga Dua, Jakarta Pusat. 
    Namun, dia tak bisa tinggal di tempat anaknya yang di Jakarta itu karena sang anak tinggal di sebuah indekos yang kecil.

    Banjir Rob Diprediksi Sampai 20 Desember

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga di pesisir Jakarta untuk tetap waspada akan bencana alam banjir rob hingga akhir tahun 2024 ini.

    Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi banjir rob akan semakin tinggi sekira tanggal 20 Desember 2024 mendatang.

    Iswana mengimbau seluruh warga untuk selalu waspada dan ia sudan siagakan alat darurat seperti perahu karet atau sekoci dan lainnya.

    “Apabila terjadi keadaan bencana atau darurat, segera hubungi call center Jakarta Siaga 112,” imbuhnya.

    BPBD DKI Jakarta telah berupaya menangani banjir rob di kawasan pesisir utara, terutama di Kota Tua, Muara Angke, Pluit, Ancol, dan sekitarnya. 

    Isnawa Adji menjelaskan, banjir rob tersebut disebabkan oleh pasang air laut yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.

    Selain itu, kata Isnawa, faktor lain karena penurunan tanah (land subsidence) serta perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan permukaan laut.

    Penanganan banjir yang sudah dilakukan berupa pembangunan Infrastruktur Tanggul Laut (Giant Sea Wall), Peningkatan Sistem Drainase dan Normalisasi Sungai, Pembangunan Waduk dan Sistem Penampungan Air, Pembangunan Sumur Resapan dan Pengelolaan Air Tanah, Sistem Peringatan Dini dan Monitoring, Pendidikan dan Sosialisasi kepada Masyarakat, Relokasi dan Penataan Kawasan, serta kolaborasi dengan pihak swasta.

  • BPBD: Tiga RT di Pluit terendam banjir rob 20-50 cm pada Rabu sore

    BPBD: Tiga RT di Pluit terendam banjir rob 20-50 cm pada Rabu sore

    Begitu juga Jalan RE Martadinata (di depan Jakarta International Stadium/ JIS), Kelurahan Papanggo Tanjung Priok sempat terendam banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat tiga RT di Kelurahan Pluit Penjaringan Jakarta Utara terendam banjir rob dengan ketinggian air berkisar 20 hingga 50 centimeter (cm) pada Rabu sore.

    “Informasi terkini hingga pukul 15.00 WIB ada tiga RT di Jakarta Utara yang terendam banjir,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan sejauh ini tidak ada warga yang mengungsi akibat meluapnya air laut ke daratan ini.

    Sebelumnya banjir juga merendam satu RT di Kelurahan Pluit dan dua RT di Marunda Cilincing tapi hingga saat ini air sudah surut.

    Begitu juga Jalan RE Martadinata (di depan Jakarta International Stadium/ JIS), Kelurahan Papanggo Tanjung Priok sempat terendam banjir rob. Kondisi terkini genangan di kawasan tersebut sudah mulai surut.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan senantiasa berkoordinasi dengan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat, juga camat, dan lurah setempat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia

    Dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera menghubungi petugas di nomor 112 yang beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.

    Sebelumnya BMKG telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob pada tanggal 11 Desember – 20 Desember 2024 akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir (Rob) di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Banjir rob menyebabkan pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Waspada/Siaga 2 pukul 07.00 WIB dan Bahaya/Siaga 1 Pukul 11:00 WIB pada Rabu (18/12) dan menyebabkan terjadinya beberapa genangan air.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Banjir Rob Masih Rendam Kawasan Muara Angke Jakut, Warga Masih Memilih Tak Mengungsi – Halaman all

    Banjir Rob Masih Rendam Kawasan Muara Angke Jakut, Warga Masih Memilih Tak Mengungsi – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bencana alam banjir rob masih merendam di kawasan Pelabuhan Muara Angke tepatnya di Jalan Dermaga Ujung 2 Blok Empang Muara Angke, Jakarta Utara (Jakut) pada Rabu (18/12/2024).

    Pantauan Tribunnews.com, debit ketinggian air di kawasan tersebut beragam mulai dari 20 centimeter hingga 90 centimeter.

    Namun, terlihat warga masih memilih untuk bertahan di rumahnya masing-masing dan tidak mengungsi.

    Berbagai alasan dari warga yang tidak memilih mengungsi yang salah satunya karena menjaga barang-barang berharga di rumahnya.

    “Iya saya pilih bertahan di rumah aja. Ga ngungsi. Ini jagain barang-barang di rumah, takut dimalingin,” kata Sarti (46) saat ditemui, Rabu.

    Dia mengatakan bencana alam yang kerap terjadi setiap tahunnya ini memang menjadi penghambat untuk warga sekitar dalam menjalai aktivitas sehari-hari.

    Bahkan, anak Sarti, sudah tidak sekolah selama banjir rob merendam kawasan rumahnya.

    “Iya ini apa-apa susah banget. Paling itu naik perahu karet kalau mau ke depan,” tuturnya.

    Sementara warga lainnya bernama Ilham (33), mengatakan jika debit air ini mulai merendam sejak pukul 09.00 WIB. Biasanya, dari pukul 11.00-14.00 WIB, air semakin meninggi dan mulai surut menjelang malam hari.

    “Ini tuh gini, kalau jam segini mulai naik (airnya). Nanti malam baru kering. Besoknya begitu lagi,” jelasnya.

    Lebih lanjut, dia meminta agar pemerintah segera memberikan solusi terkait ini meski memang banjir rob tidak bisa dihindarkan karena faktor alam.

    “Ya kalau nasi kotak aja masih dapat. Tapi kalau yang lain (sembako dan lain-lain) belum,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga di pesisir Jakarta untuk tetap waspada akan bencana alam banjir rob hingga akhir tahun 2024 ini.

    Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi banjir rob akan semakin tinggi sekira tanggal 20 Desember 2024 mendatang.

    Iswana mengimbau seluruh warga untuk selalu waspada dan ia sudan siagakan alat darurat seperti perahu karet atau sekoci dan lainnya.

    “Apabila terjadi keadaan bencana atau darurat, segera hubungi call center Jakarta Siaga 112,” imbuhnya.

    BPBD DKI Jakarta telah berupaya menangani banjir rob di kawasan pesisir utara, terutama di Kota Tua, Muara Angke, Pluit, Ancol, dan sekitarnya. 

    Isnawa Adji menjelaskan, banjir rob tersebut disebabkan oleh pasang air laut yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.

    Selain itu, kata Isnawa, faktor lain karena penurunan tanah (land subsidence) serta perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan permukaan laut.

    Penanganan banjir yang sudah dilakukan berupa pembangunan Infrastruktur Tanggul Laut (Giant Sea Wall), Peningkatan Sistem Drainase dan Normalisasi Sungai, Pembangunan Waduk dan Sistem Penampungan Air, Pembangunan Sumur Resapan dan Pengelolaan Air Tanah, Sistem Peringatan Dini dan Monitoring, Pendidikan dan Sosialisasi kepada Masyarakat, Relokasi dan Penataan Kawasan, serta kolaborasi dengan pihak swasta.

    Menurut Isnawa, pengambilan air tanah yang berlebihan mengakibatkan penurunan permukaan tanah dan banjir rob di Pesisir Utara.

    Oleh karena itu, Isnawa menyatakan perlu dilakukan perubahan signifikan dalam pengelolaan sumber daya air di Jakarta.

    “Adapun tantangan besar selanjutnya adalah kenaikan permukaan laut dan perubahan iklim. Kondisi air laut yang semakin tinggi meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir rob,” jelas Isnawa.

  • Banjir Rob di Tanjung Priok, 15 Perjalanan Kereta Listrik Terpaksa Dibatalkan

    Banjir Rob di Tanjung Priok, 15 Perjalanan Kereta Listrik Terpaksa Dibatalkan

    ERA.id – PT KAI Commuter Line membatalkan 15 perjalanan kereta jurusan Jakarta Kota ke Tanjung Priok dan sebaliknya, imbas dari banjir rob di kawasan tersebut.

    “Saat ini petugas kami terus memantau genangan air pada lintas tersebut,” kata External Relations and Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (16/12/2024).

    Menurut dia, terdapat 10 perjalanan kereta commuter line jurusan Jakarta Kota ke Tanjung Priok yaitu KA No 2418A, 2420A, 2422A, 2424A dan 2426A.

    Selain itu lanjut Arlan, terdapat lima perjalanan Tanjung Priok ke Jakarta Kota yang juga dibatalkan yaitu KA nomor 2417A, 2419A, 2421A, 2423A dan 2425A.

    “Kami mengimbau kepada pengguna atur kembali jadwal perjalanan dan ikuti arahan petugas di stasiun,” katanya.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan sembilan RT di Marunda Jakarta Utara dan Pulau Panggang Kepulauan Seribu terendam banjir rob pada Senin pagi.

    “Info terkini genangan hingga pukul 10.00 WIB merendam sejumlah kawasan di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Senin

    Ia menyebutkan ada tiga RT di Kelurahan Marunda Kecamatan Cilincing yang terendam banjir rob setinggi 15 sentimeter (cm) hingga 25 cm.

    Kemudian enam RT di Kelurahan Pulau Panggang dengan ketinggian air mencapai 40 cm.

    Selain itu ruas Jalan RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) Kecamatan Tanjung Priok juga terendam banjir rob.

  • Dua RT dan satu ruas jalan di Jakut masih terendam banjir rob

    Dua RT dan satu ruas jalan di Jakut masih terendam banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa dua wilayah Rukun Tetangga (RT) dan satu ruas jalan di Jakarta Utara masih terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Senin malam.

    “Info terkini hingga pukul 20.00 WIB, dua RT di Kelurahan Pluit terendam banjir dengan ketinggian dari 15 centimeter hingga 35 centimeter,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan, satu ruas jalan yang masih terendam adalah Jalan Hiu di Kelurahan Penjaringan dengan ketinggian air 15 centimeter (cm).

    BPBD juga mencatat banjir rob telah surut di sejumlah lokasi yang semula terdampak banjir. Yakni tiga RT di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, dan satu RT di Kelurahan Pluit Penjaringan, Jakarta Utara.

    Kemudian genangan di Kabupaten Kepulauan Seribu juga telah surut mulai dari enam RT di Kelurahan Pulau Panggang, satu RT di Kelurahan Pulau Kelapa dan satu RT di Kelurahan Pulau Untung Jawa.

    Kemudian dua ruas jalan yang sebelumnya terendam banjir juga telah surut. Yaitu di Jalan Cumi, Penjaringan dan Jalan RE Martadinata Papanggo Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Sejauh ini tidak ada pengungsi akibat banjir rob ini,” kata dia.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • 15 perjalanan kereta Commuter Line dibatalkan imbas banjir rob

    15 perjalanan kereta Commuter Line dibatalkan imbas banjir rob

    Banjir rob merendam permukiman warga di Kapuk Muara Jakarta Utara. ANTARA

    15 perjalanan kereta Commuter Line dibatalkan imbas banjir rob
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 16 Desember 2024 – 16:13 WIB

    Elshinta.com – PT KAI Commuter Line membatalkan 15 perjalanan kereta jurusan Jakarta Kota ke Tanjung Priok dan sebaliknya, imbas dari banjir rob di kawasan tersebut.

    “Saat ini petugas kami terus memantau genangan air pada lintas tersebut,” kata External Relations and Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, terdapat 10 perjalanan kereta commuter line jurusan Jakarta Kota ke Tanjung Priok yaitu KA No 2418A, 2420A, 2422A, 2424A dan 2426A.

    Selain itu lanjut Arlan, terdapat lima perjalanan Tanjung Priok ke Jakarta Kota yang juga dibatalkan yaitu KA nomor 2417A, 2419A, 2421A, 2423A dan 2425A.

    “Kami mengimbau kepada pengguna atur kembali jadwal perjalanan dan ikuti arahan petugas di stasiun,” katanya.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan sembilan RT di Marunda Jakarta Utara dan Pulau Panggang Kepulauan Seribu terendam banjir rob pada Senin pagi.

    “Info terkini genangan hingga pukul 10.00 WIB merendam sejumlah kawasan di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Senin

    Ia menyebutkan ada tiga RT di Kelurahan Marunda Kecamatan Cilincing yang terendam banjir rob setinggi 15 sentimeter (cm) hingga 25 cm.

    Kemudian enam RT di Kelurahan Pulau Panggang dengan ketinggian air mencapai 40 cm.

    Selain itu ruas Jalan RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) Kecamatan Tanjung Priok juga terendam banjir rob.

    Sumber : Antara