Tag: Irwan Hidayat

  • Sido Muncul Raih 2 Penghargaan di Ajang TOP 100 Indonesia La Tofi ESG Rating & Sustainability Communication Awards 2025

    Sido Muncul Raih 2 Penghargaan di Ajang TOP 100 Indonesia La Tofi ESG Rating & Sustainability Communication Awards 2025

    Jakarta

    PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul), berhasil meraih dua penghargaan dalam ajang Top 100 Indonesia La Tofi ESG Rating & Sustainability Communication Awards 2025. Kategori penghargaan yang didapatkan adalah Platinum Alignment untuk Top 100 Indonesia La Tofi ESG Rating dan The Legend of CSR Storytelling untukThe Sustainability Communication Awards 2025.

    Dalam acara yang diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility tersebut, penghargaan kepada Sido Muncul diberikan oleh Chairman La Tofi School of Social Responsibility La Tofi kepada Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat.

    Adapun penghargaan yang diserahkan pada Selasa (25/11) di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta itu adalah kategori Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Irwan Hidayat mengatakan Sido Muncul sukses mendapatkan Platinum Alignment dengan skor 87,85.

    “CSR itu menurut saya sangat dibutuhkan. Maka itu, penghargaan ini mendorong pengusaha seperti saya melakukan (CSR) secara lebih baik,” ujar Irwan usai menerima penghargaan, Jakarta, Selasa (25/11/2025).

    Irwan mengungkapkan Sido Muncul sudah sering melakukan beberapa kegiatan CSR yang bertujuan memberikan kontribusi ke masyarakat. Beberapa contohnya yaitu pariwisata, operasi katarak, stunting, ODGJ hingga menolong pengungsi.

    Menurut Irwan, dalam mengelola Sido Muncul dia menggunakan intelegensia dan akal budi. Karena menurutnya, pengusaha yang sukses disebabkan oleh suatu hal yang ia perbuat.

    “Jadi bukan cuma 2 persen dari keuntungan. Semua dana-dana, iklan segala, kalau bisa memberikan kontribusi, kami berikan,” imbuhnya.

    Tak hanya bagi sesama, Irwan juga memandang lingkungan juga perlu dihargai. Menurutnya, apabila Sido Muncul mampu menjaga lingkungan, maka konsumen akan menaruh kepercayaan.

    “Saya ingin seperti apa orang ingin berbuat kepada. Pokoknya jangan melanggar hukum akal budi lah. Siapa saja, perbuatlah seperti kau ingin diperlakukan,” ungkap Irwan.

    Irwan Hidayat mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada La Tofi yang sudah memberikan penghargaan kepada Sido Muncul. Menurutnya penghargaan itu jadi bukti komitmen perusahaan dalam menghadirkan praktik bisnis berkelanjutan.

    “Kami sangat berterima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh Bapak La Tofi yang sangat care sama lingkungan dan dukungan semua pihak. Ini merupakan bukti nyata dari komitmen kami untuk kedepannya dalam menghadirkan praktik bisnis yang transparan, berkelanjutan, dan bertanggung jawab,” kata Irwan.

    Sementara itu, Chairman La Tofi School of Social Responsibility La Tofi mengatakan penghargaan Top 100 Indonesia 2025 La Tofi ESG rating diberikan kepada perusahan yang dipilih atas pengaruhnya terhadap kehidupan di Indonesia.

    “Karena jujur saja, melalui metodologi La Tofi ESG Rating, kami bisa meneropong hingga ke selimut yang tidak terlihat oleh publik,” ucap La Tofi.

    Adapun metodologi yang dipakai dalam penilaian penghargaan ini bekerja menggunakan Artificial Intelligence. Dengan AI La Tofi membuat penelusuran, membuat solusi, dan menyelesaikan persoalan.

    “Melalui metodologi Latofi ESG Rating, kami juga membantu merumuskan bagaimana cara melihat secara cepat risiko-risikonya di lapangan. Kami membuat penelusuran, kami membuat solusi cepat, dibantu pemain AI. Dan saatnya kita semua di Indonesia juga mengambil cara yang sama,” imbuhnya.

    Menurut La Tofi, Irwan Hidayat adalah sosok yang memiliki moralitas tinggi. Ia juga kagum dengan Irwan Hidayat yang membangun Sido Muncu hingga sukses menjadi sebuah brand besar.

    “Saya tahu bagaimana Pak Irwan Hidayat berjuang untuk menjadi perusahaan terbuka dengan memenuhi semua aturan-aturan yang disyaratkan. Tidak mudah begitu saja langsung listing di bursa, tetapi melalui tantangan-tantangan yang tidak kalah besarnya. Dan beliau bisa atasi dengan perjuangan keras, bisa atasi dengan tekad dan pendidikan yang luar biasa,” ungkapnya.

    Dengan penghargaan ini, Sido Muncul menegaskan tidak hanya menjalankan perannya dalam menciptakan ekosistem bisnis yang sehat dan bermanfaat kepada masyarakat Indonesia, namun juga aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

    Sebagai bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), Sido Muncul juga konsisten menggelar program operasi bibir sumbing gratis, bantuan katarak gratis hingga memberikan bantuan untuk anak-anak suspect stunting di berbagai wilayah di Indonesia.

    Melalui acara Top 100 Indonesia 2025 La Tofi ESG Rating sebanyak 100 lebih perusahaan yang berasal dari sektor energi, keuangan, industri dasar, infrastruktur, pembangkit listrik & pendukungnya, produsen barang primer, teknologi digital, farmasi, retail dan jasa.

    Perusahaan-perusahaan itu telah dikurasi menggunakan metodologi La Tofi ESG Rating berdasarkan Sustainability Report 2024 dan analisis data sekunder.

    Masing-masing mereka menerima skor dari yang paling rendah 71 dengan peringkat Silver Alignment hingga skor tertinggi 100 dengan peringkat Platinum Alignment.

    Masing-masing mereka juga menerima dokumen pernyataan resmi kerja metodologi La Tofi ESG Rating dan saran perbaikan yang mereka perlukan.

    La Tofi ESG Rating dikembangkan dengan pendekatan empat pilar yang menekankan pentingnya pemetaan risiko signifikan, keselarasan strategi, efektivitas aksi mitigasi, dan verifikasi dampak.

    Pendekatan ini ditujukan untuk melengkapi keberadaan lembaga rating internasional sekaligus menyediakan perspektif lokal dalam membaca risiko dan kinerja keberlanjutan perusahaan-perusahaan Indonesia.

    La Tofi menegaskan edisi tahun ini merupakan edisi perkenalan dari rating nasional tersebut. La Tofi menjelaskan perusahaan-perusahaan diharapkan dapat memahami cara kerja metodologi ini, termasuk rekomendasi perbaikan yang menjadi pernyataan resmi hasil penilaian.

    Verifikasi lapangan pada edisi perdana masih menggunakan data sekunder, dan mulai tahun depan penilaian akan diperkuat dengan verifikasi langsung di lokasi operasional perusahaan.

    Selain kerja metodologis La Tofi ESG Rating, Sustainability Communication Awards diberikan kepada peserta CSR Storytelling Competition, sebuah kompetisi yang menilai kemampuan perusahaan dalam menghadirkan kisah keberlanjutan yang kredibel dan berdampak.

    Kompetisi ini menggabungkan penilaian naratif melalui paper dan penyampaian video kreatif yang menyoroti praktik sosial, lingkungan, dan tata kelola yang membawa perubahan nyata.

    Dalam penghargaan ini, Irwan Hidayat mengangkat narasi orang-orang di balik program seperti para petani, para pelaku usaha kecil, yang kerap terabaikan, kemudian mengubah perjalanan mereka menjadi pelajaran tentang ketangguhan dan tanggung jawab bersama.

    (adv/adv)

  • Sido Muncul Raih Penghargaan Tertinggi Indonesia’s SDGs Action Awards 2025

    Sido Muncul Raih Penghargaan Tertinggi Indonesia’s SDGs Action Awards 2025

    Liputan6.com, Jakarta – Komitmen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan kembali mendapat pengakuan prestisius. Perusahaan jamu terkemuka di Indonesia ini berhasil meraih penghargaan TERBAIK I dalam ajang Indonesia’s SDGs Action Awards (SAA) 2025 untuk kategori Badan Usaha Besar.

    Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rahmat Pambudy di Jakarta pada 19 November 2025.

    Dalam keterangannya, Sido Muncul menegaskan bahwa apresiasi ini adalah bukti nyata keberhasilan inovasi yang berakar pada kebutuhan masyarakat. Salah satu program unggulan yang menjadi sorotan adalah SMARTANI.

    Program ini menjadi contoh konkret bagaimana perusahaan mampu menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan sosial secara luas.

    Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, menyampaikan rasa terima kasih dan memaknai penghargaan ini lebih dari sekadar citra perusahaan.

    “Penghargaan ini bukan hanya soal citra atau publikasi, tetapi soal kepercayaan. Karena itu, kami sangat berterima kasih kepada Bappenas yang kembali memberikan amanah ini kepada kami,” ujar Irwan Hidayat dikutip dari akun instagram @sidomuncultbk, Minggu (23/11/2025).

    Ia menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan kehormatan sekaligus dorongan bagi perusahaan untuk terus meningkatkan kontribusi sosial dan lingkungan dalam setiap lini bisnisnya.

     

  • Komisi IX DPR Kunjungi Pabrik Sido Muncul, Bahas Wisata Medis-Inovasi Jamu

    Komisi IX DPR Kunjungi Pabrik Sido Muncul, Bahas Wisata Medis-Inovasi Jamu

    Jakarta

    Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk Dr. (H.C.) Irwan Hidayat menerima secara virtual kunjungan Anggota Komisi IX DPR RI ke Pabrik Sido Muncul di Semarang, Jumat (12/9). Kunjungan ini dalam rangka meninjau proses produksi hingga pengawasan ketenagakerjaan di pabrik Sido Muncul.

    Dalam sambutannya, Irwan mengapresiasi atas kunjungan Komisi IX DPR RI ke pabrik Sido Muncul. Ia juga memaparkan tentang kondisi industri jamu nasional yang menurutnya memiliki potensi besar.

    “Saya dan seluruh karyawan merasa sangat bahagia bapak dan ibu anggota DPR bisa mengunjungi pabrik kami. Perlu saya sampaikan, bahwa pabrik jamu yang ada di Indonesia ini jumlahnya sekitar 1.600. Kalau dibandingkan dengan pabrik farmasi, pabrik jamu ini delapan kali lebih banyak, tapi market size-nya hanya seperlima belas dari market size industri farmasi,” ujar Irwan di Kantor Sido Muncul Jakarta, Jumat (12/9/2025).

    Lebih lanjut, Irwan menjelaskan skala ketenagakerjaan di perusahaannya. Adapun di pabrik Sido Muncul, terdapat sekitar 3.000 karyawan. Sementara secara keseluruhan, termasuk institusi dan anak usaha lainnya, jumlah karyawan mencapai sekitar 5.000 orang.

    Irwan pun menegaskan komitmen Sido Muncul dalam mengutamakan kesejahteraan karyawan. Menurutnya, karyawan adalah pemangku kepentingan (stakeholder) utama dalam perusahaan, bahkan lebih diutamakan dibandingkan konsumen.

    “Target kami ini adalah kebahagiaan (karyawan) karena saya menganggap stakeholder kami yang pertama adalah karyawan, bukan konsumen. Kalau karyawannya bahagia menurut saya itu produktivitasnya tercapai pasti tercapai,” jelasnya.

    Dorong Pengembangan Inovasi Jamu

    Kunjungan anggota Komisi IX DPR RI ke Pabrik Sido Muncul di Semarang (Foto: Sido Muncul)

    Pada kesempatan ini, Irwan juga menegaskan tentang pengembangan tanaman herbal atau jamu. Dalam rangka mendukung pengembangan jamu, seluruh produk Sido Muncul telah melewati uji klinis berupa uji toksisitas dan uji khasiat.

    “Produk kami itu dilakukan uji klinis, fase 1 itu uji toksisitas dan fase 2 uji khasiat. Dan saya berusaha untuk memperkenalkan Sido Muncul kepada para dokter melalui seminar 53 kali di fakultas-fakultas kedokteran,” paparnya.

    “Dan saya buat ringkasan tentang riset-riset literatur. Itu kami berikan ke dokter-dokter supaya dokter bisa belajar bahwa riset-riset obat-obat herbal itu sudah ada. Dokter itu kan mendiagnosa penyakit, jadi nanti kalau mereka tahu ada obat farmasi dan jamu, bisa mengkombinasikan,” sambungnya.

    Ia berharap pihaknya dapat berdiskusi langsung dengan para anggota DPR terkait pengembangan produk jamu sebagai obat herbal. Dengan begitu, berbagai sumber daya alam di Indonesia dapat dimanfaatkan secara maksimal.

    “Kalau diberi kesempatan, saya ingin menjelaskan bagaimana kami mengelola jamu sehingga kami bisa tetap eksis, serta tentang peta bahan-bahan alami. Kita berharap Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam ini dapat dioptimalkan (pemanfaatannya),” ungkapnya.

    “Mungkin anggota dewan bisa mengusulkan pada pemerintah untuk membiayai riset ilmiah tentang bahan baku yang boleh dipakai,” lanjutnya.

    Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP Dapil Jateng III, Dr. H. Edy Wuryanto, S.KP., M.Kep menegaskan saat ini pemerintah tengah mendorong pengembangan obat herbal agar dapat bersanding dengan obat kimia.

    “Kita di Komisi IX itu sedang menekankan pemerintah untuk obat-obat tradisional termasuk juga fitofarmaka itu bersanding dengan obat-obat kimia. Sehingga diharapkan mulai dari puskesmas, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), sampai rumah sakit bisa menjadikan produk-produk jamu yang masuk kategori fitofarmaka salah satu terapi alternatif di Indonesia,” katanya saat mengunjungi Agrowisata Sido Muncul di Semarang.

    Edy juga menyoroti peluang yang dimiliki Indonesia dalam mengembangkan medical tourism atau wisata kesehatan berbasis herbal. Menurutnya, konsep ini relevan jika dikembangkan oleh pelaku industri jamu seperti Sido Muncul.

    “Saya banyak melihat di luar negeri rumah sakit sudah mulai bergeser pada terapi lingkungan. Medical tourism itu justru rumah sakitnya berada di daerah-daerah pelosok dengan lingkungan yang sangat nyaman, tenang, sepi, nyaman,” jelasnya.

    “Nah, kalau Pak Irwan ingin mengelakurasi antara jamu tradisional, lalu dengan hospital yang berbasis lingkungan, bisa menggunakan konsep medical tourism terapi lingkungan,” ucapnya.

    Pabrik Sido Muncul Tuai Apresiasi Komisi IX DPR RI

    Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat secara virtual menerima kunjungan anggota Komisi IX DPR RI ke Pabrik Sido Muncul di Semarang (Foto: detikcom/inkanaputri)

    Pada kesempatan ini, Edy juga mengapresiasi upaya Sido Muncul dalam mendukung kesejahteraan karyawan.

    “Kami berharap soal kesejahteraan pekerja, dan tentu saya percaya Sido Muncul sudah sangat bagus. Kunjungan kami untuk memastikan bagaimana kondisi status ketenagakerjaan mereka, kemudian soal struktur skala upah mereka, jaminan sosial kesehatan, jaminan sosial ketenagakerjaan,” paparnya.

    Di sisi lain, anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS Dapil Jateng I, Dr. H. Muh. Haris, S.S., M.Si. menyambut baik keinginan Irwan untuk berdiskusi lebih lanjut dengan pihaknya. Ia pun berharap kedepan Sido Muncul akan menjadi perusahaan yang semakin maju dan berkembang.

    “Kalau nanti Pak Irwan menghendaki ke Komisi IX, tentu kita sangat senang sekali karena dengan demikian bisa bertukar pengalaman, memberikan masukan-masukan, sharing-sharing dengan kami. Doa kami semoga Sido Muncul makin maju, makin berkembang,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, para anggota Komisi IX yang hadir pada kunjungan ini antara lain, Dr. H. Edy Wuryanto, S.KP., M.Kep; Dr. Sihar P.H. Sitorus, Bsba., M.B.A.; Eko Kurnia Ningsih; Ade Rezki Pratama, S.E., M.M.; Dr. Arzeti Bilbina Setyawan, S.E., M.A.P. dan Dr. H. Muh. Haris, S.S., M.Si.

    Hadir pula anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Subchan Gatot, Kepala Kanwil BPJS Jateng-DIY Hesnypita, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, Kementerian Ketenagakerjaan Estiarty Haryani, dan Bupati Semarang Ngesti Nugraha beserta jajaran.

    (adv/adv)

  • Sido Muncul Gelar Operasi Katarak Gratis untuk 200 Pasien di Indramayu

    Sido Muncul Gelar Operasi Katarak Gratis untuk 200 Pasien di Indramayu

    Jakarta

    PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) menggelar operasi katarak gratis untuk 200 pasien di RS MM Indramayu, pada Jumat (12/9/2025). Kegiatan ini merupakan kolaborasi bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Pusat.

    Bantuan senilai Rp 400 juta ini diserahkan secara virtual dalam bentuk simbolis oleh Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk Dr. (H.C.) Irwan Hidayat kepada Direktur RS MM Indramayu dr. Suwardi Astradipura, MARS.

    Irwan mengatakan pelaksanaan operasi katarak gratis ini merupakan bagian dari komitmen Sido Muncul untuk membantu mengurangi jumlah angka penderita katarak di Indonesia yang terus bertambah setiap tahunnya.

    “Saya senang sekali, hari ini kami bisa melakukan operasi katarak di Rumah Sakit MM Indramayu bersama dengan para kawan-kawan Perdami. Saya berharap operasi ini akan memberikan manfaat bagi para pasien,” ujar Irwan saat menyalurkan bantuan Operasi Katarak Gratis secara virtual di Kantor Sido Muncul, Jakarta, Jumat (12/9/2025).

    Terkait jumlah pasien, Irwan mengatakan pihaknya memberikan bantuan untuk 200 pasien di Indramayu. Adapun total bantuan Sido Muncul untuk para penderita katarak pada tahun 2025, sebanyak 664 pasien.

    “Hari ini yang akan dioperasi ada 200 pasien, tahun ini baru 664 pasien. Kenapa jumlahnya sedikit? Karena sebetulnya kami hanya mengisi celah-celah yang tidak bisa di-cover oleh BPJS Kesehatan. Kalau dulu kan belum ada BPJS Kesehatan, kalau sekarang kan sudah ada, cuma masih ada (pasien) yang terlewat,” paparnya.

    Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menyalurkan bantuan ke 200 pasien katarak di RS MM Indramayu (Foto: detikcom/Inkana Putri)

    Terhitung sejak tahun 2011, Sido Muncul bersama Perdami telah mengoperasi sebanyak lebih dari 57.000 mata di seluruh Indonesia. Melalui kegiatan ini, Irwan berharap dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus menekan angka kebutaan karena katarak di Indramayu.

    “Selain operasi katarak, kami juga memberikan bantuan untuk stunting sejak tahun 2023 dan operasi bibir sumbing sejak tahun 2018. Kami berharap operasi ini akan bermanfaat,” jelas Irwan.

    Selain membantu para pasien, Irwan mengungkapkan kegiatan operasi katarak ini juga bertujuan membantu Perdami mencetak dokter-dokter spesialis mata.

    “Operasi ini juga membantu Perdami menghasilkan dokter spesialis mata. Karena program ini bermanfaat bagi dokter mata yang sedang menempuh pendidikan. Mereka bisa ikut membantu dan belajar langsung dari para seniornya. Karena operasi itu kan butuh praktek, butuh dilakukan. Kalau nggak pernah praktek kan, nggak bisa. Jadi, kontribusi ini tidak hanya untuk masyarakat, tapi juga mendukung pendidikan kedokteran,” paparnya.

    Di akhir sambutannya, Irwan berterima kasih kepada Rumah Sakit MM Indramayu dan Perdami dan berharap Sido Muncul dapat terus memberikan bantuan kepada masyarakat di Indonesia.

    “Terima kasih kepada Rumah Sakit MM Indramayu dan juga Perdami yang selama 14 tahun yang menjadi rekan kami dalam melakukan operasi ini. Dan mudah-mudahan kami akan tetap bisa membantu para pasien katarak dan bibir sumbing,” ungkapnya.

    Penyaluran bantuan operasi katarak dari Sido Muncul untuk 200 pasien di RS MM Indramayu (Foto: detikcom/Inkana Putri)

    Sementara itu, ⁠Direktur RS MM Indramayu dr. Suwardi Astradipura, MARS mengatakan kegiatan operasi katarak kali ini juga bertepatan dengan peringatan Satu Dekade RS MM Indramayu.

    “Dan perlu saya sampaikan bahwa operasi katarak ini dalam rangka satu dekade RS MM Indramayu di bulan Agustus,” ungkapnya.

    dr. Suwardi pun berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh Sido Muncul. Sebab, berkat bantuan ini, operasi katarak tersebut bisa terlaksana.

    “Saya berterima kasih atas partisipasi dukungan dari Perdami, Sido Muncul dan Dinas Kesehatan pada kegiatan ini,” papar dr. Suwardi.

    “Ternyata pesertanya cukup banyak yang terdaftar lebih dari 300 sekian. Setelah diseleksi, sebanyak 200 pasien akan kita operasi katarak hari ini,” lanjutnya.

    Senada, Kabid. Yanmed Dinkes Indramayu, dr. Titin Ning Prihatin juga mengapresiasi bantuan yang diberikan Sido Muncul. Pasalnya, jumlah masyarakat penderita katarak di Indramayu masih cukup banyak sehingga dibutuhkan kolaborasi dari pihak swasta.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada Sido Muncul atas supportnya untuk kegiatan bakti sosial operasi katarak untuk masyarakat Kabupaten Indramayu. Ini kegiatan yang luar biasa karena masyarakat bisa melihat kembali. Bisa membantu orang yang tadinya tidak melihat, menjadi bisa melihat itu kan sesuatu yang luar biasa,” ucapnya.

    Ia berharap kedepan kegiatan ini dapat menginspirasi pihak lainnya. Terlebih saat ini, masih ada beberapa masyarakat penderita katarak yang belum mendapatkan layanan operasi dari BPJS Kesehatan.

    “Masyarakat kita kan memang masih banyak yang membutuhkan operasi katarak gratis. (Diharapkan) bisa berkolaborasi dan bisa berkesinambungan untuk memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita. Apalagi kebanyakan yang katarak itu sudah lansia.

    “Jadi memang peran swasta dan rumah sakit swasta rumah juga masih dibutuhkan untuk operasi katarak ini karena BPJS Kesehatan kan ada keterbatasan,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, selain operasi katarak gratis, Sido Muncul juga melakukan kegiatan sosial lainnya antara lain, penanganan stunting dan operasi bibir sumbing di berbagai wilayah Indonesia. Adapun untuk stunting, Sido Muncul telah memberikan bantuan kepada 744 anak sejak tahun 2023, sementara operasi bibir sumbing sebanyak 664 pasien sejak tahun 2018 sampai tahun 2025.

    (adv/adv)

  • Sido Muncul Donasi Rp 200 Juta ke Yayasan Sinar Pelangi, Wujud Cinta Kasih untuk Anak Disabilitas – Page 3

    Sido Muncul Donasi Rp 200 Juta ke Yayasan Sinar Pelangi, Wujud Cinta Kasih untuk Anak Disabilitas – Page 3

    Liputan6.com, Bekasi Masih banyak anak-anak Indonesia yang kurang beruntung, hidup dalam keterbatasan fisik dan ekonomi, serta membutuhkan perhatian dan uluran tangan dari berbagai pihak. Mereka tidak hanya menghadapi tantangan kesehatan, tetapi juga kesempatan untuk berkembang seperti anak-anak lainnya.

    Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali memberikan bantuan kepada Yayasan Sinar Pelangi Jatibening, Bekasi, yang secara konsisten merawat anak-anak dengan disabilitas. Bantuan berupa dana tunai sebesar Rp200 juta diserahkan oleh International Business Development Manager, Marco Jonathan Hidayat kepada Pimpinan Yayasan Sinar Pelangi, Sr Andre Lemmers FJCM, pada Jumat (7/8/2025). Sebelumnya, Sido Muncul juga menyalurkan bantuan serupa pada tahun 2022.

    Perbesar

    Anak-anak Yayasan Sinar Pelangi menunjukkan bakat dan kemampuan menyanyi…. Selengkapnya

    Dalam kesempatan itu, anak-anak Yayasan Sinar Pelangi turut memeriahkan acara dengan menampilkan beragam bakat yang mereka miliki, mulai dari menyanyikan lagu-lagu ceria dan mempersembahkan tarian tradisional. Penampilan mereka tidak hanya menghibur para tamu undangan, tetapi juga menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi mereka untuk menunjukkan potensi diri. 

    Mewakili keluarga besar Sido Muncul, Marco Jonathan Hidayat menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Sinar Pelangi yang telah memberikan kesempatan untuk berbagi kasih kedua kalinya, setelah sebelumnya hadir di tahun 2022. Ia mengaku terkesan dengan semangat anak-anak di yayasan, yang tetap kuat dan optimis meski menghadapi kondisi sulit.

    “Anak-anak di sini luar biasa kuat. Saya sudah lama mengenal mereka dan tahu bagaimana perjuangan mereka sejak awal, yang tentu tidak mudah. Tapi mereka terus bersemangat, bekerja keras, dan akhirnya bisa sampai di titik ini. Saya sangat terharu,” ujarnya.

    Perbesar

    International Business Development Manager Sido Muncul Marco Jonathan Hidayat kepada Pimpinan Yayasan Sinar Pelangi, Sr Andre Lemmers FJCM serta Pengurus Yayasan Sinar Pelangi, Sr. Atanasia Manihuruk…. Selengkapnya

    Menurut Marco, keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih masa depan yang cerah, selama ada dukungan dan semangat yang terus menyala. Ia berharap bantuan Sido Muncul dapat menjadi dorongan positif agar anak-anak tetap percaya diri dan mampu menunjukkan potensi terbaik mereka.

    “Harapan kami, lewat sedikit bantuan ini, mereka bisa mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk berkembang. Walaupun mereka memiliki keterbatasan fisik, saya yakin mereka punya potensi yang besar dan kesempatan yang sama seperti orang lain. Yang mereka butuhkan hanya sedikit dorongan atau sentuhan yang membantu membuka jalan mereka,” tuturnya.

    Irwan Hidayat: Anak-Anak Disabilitas Harus Dicintai dan Dilindungi

    Perbesar

    Marco Jonathan Hidayat menari bersama anak-anak dan penghuni Yayasan Sinar Pelangi…. Selengkapnya

    Secara terpisah, Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat mengatakan bahwa donasi Sido Muncul sebagai bentuk kepedulian dan cinta kasih kepada anak-anak yang kurang beruntung. 

    “Kami menyerahkan bantuan sebesar Rp200 juta kepada Yayasan Sinar Pelangi yang dipimpin oleh Sr. Andre Lemmers. Yayasan ini mengasuh anak-anak dengan disabilitas, anak-anak korban konflik dari Papua, dan juga anak-anak yang terlantar. Kami ingin berkontribusi untuk membantu operasional mereka karena jumlah anak yang dirawat cukup banyak,” kata Irwan Hidayat.

    Irwan sendiri mengaku prihatin masih banyak anak-anak yang terlahir disabilitas dan kurang beruntung. Di sisi lain, ia bersyukur ada sosok Sr. Andre yang membaktikan hidupnya untuk merawat mereka yang tidak mampu.

    “Anak-anak itu seharusnya dicintai dan dilindungi. Kami bersyukur ada orang seperti Suster Andri yang membaktikan hidupnya untuk itu. Orang-orang seperti beliau pasti akan mendapat dukungan dari banyak pihak,” ujarnya.

    Perbesar

    Anak-anak Yayasan Sinar Pelangi menunjukkan bakat dan kemampuan menari…. Selengkapnya

    Irwan juga menyampaikan pesan penuh empati kepada anak-anak penyandang disabilitas. 

    “Pesan saya untuk anak-anak penyandang disabilitas adalah bahwa kami mencintai mereka. Terutama untuk anak-anak yang tidak beruntung dalam hidupnya, kami ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri,” ujarnya.

    “Saya berharap anak-anak ini tidak berputus asa. Di mana ada kesulitan, di situ seharusnya cinta kasih bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” tambahnya.

    Donasi Sido Muncul Jadi Harapan Anak-anak dan Para Pasien 

    Perbesar

    Pimpinan Yayasan Sinar Pelangi, Sr Andre Lemmers FJCM memberikan sambutan…. Selengkapnya

    Pimpinan Yayasan Sinar Pelangi, Sr Andre Lemmers FJCM menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas konsistensi dan kepedulian Sido Muncul dan keluarga Irwan Hidayat.

    “Saya tidak bisa berkata apa-apa selain berterima kasih yang sebesar-besarnya. Banyak anak telah ditolong di sini, dan itu berkat donasi Anda semua. Melalui sumbangan itu, mereka bisa mendapatkan bantuan tanpa dipungut biaya apa pun,” kata Sr. Andre.

    Sr. Andre menegaskan bahwa Yayasan Sinar Pelangi tidak pernah memungut biaya dari anak-anak atau keluarga yang membutuhkan bantuan. Segala bentuk pelayanan diberikan dengan penuh kasih dan tanpa syarat.

    “Kami tidak pernah mematok harga. Paling hanya kami tanya, sakitnya apa? Butuh apa? Ketika orang tua atau anak menanyakan biaya, kami jawab: ‘Semampunya saja.’ Kalau tidak bisa, ya tidak apa-apa. Kami tidak menuntut. Yang penting adalah niatnya menolong. Kami percaya Tuhan yang menggerakkan semua ini,” ujarnya.

    Sekali lagi, Sr. Andre menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada Sido Muncul atas bantuan luar biasa yang diberikan.

    “Bantuan dari Sido Muncul sungguh luar biasa. Tidak hanya ratusan, tapi jutaan nilainya. Kami merasa sangat diberkati. Semoga Tuhan memberkati seluruh keluarga besar Sido Muncul, Bapak Irwan Hidayat, Ibu, anak-anak, karyawan dan karyawatinya. Biarlah perusahaan ini menjadi perpanjangan tangan Tuhan dan tetap terbuka untuk menolong sesama,” tuturnya.

    Perbesar

    Pengurus Yayasan Sinar Pelangi, Sr. Atanasia Manihuruk…. Selengkapnya

    Pengurus Yayasan Sinar Pelangi, Sr. Atanasia Manihuruk turut menyampaikan rasa syukur dan terima kasih mendalam atas dukungan Sido Muncul.Sr. Dana donasi Sido Muncul akan gunakan Yayasan untuk membantu biaya pengobatan pasien-pasien yang sedang dalam perawatan. Seperti pasien hidrosefalus, bibir sumbing, dan kaki bengkok atau Congenital Talipes Equinovarus (CTP). 

    “Saat ini ada sekitar lima pasien yang tinggal di sini dan beberapa lainnya tinggal di Tangerang, Tambun Bekasi. Pasien yang sedang kami tangani berasal dari Indramayu, Pulau Nias Sumatera, dan Babelan. Mereka kami antar ke rumah sakit sesuai jadwal dokter,” ujarnya.

    Sebagian dari dana ini juga akan dialokasikan untuk mendukung biaya pendidikan anak-anak Panti Asuhan Pius X.

    “Kami merawat dan mendampingi 55 anak dari tingkat SD hingga SMA. Anak-anak ini datang dari berbagai wilayah di Indonesia, ada yang dari Jakarta, Sumatera, Ambon, Maluku, Pulau Kei, Papua, Mentawai, dan Sumatera Barat,” tambahnya.

    Ungkapan Cinta Yayasan Sinar Pelangi untuk Sido Muncul

    Perbesar

    Anak didik Yayasan Sinar Pelangi…. Selengkapnya

    Perhatian dan kepedulian Sido Muncul disambut dengan penuh kehangatan dan rasa syukur oleh para anak didik Yayasan Sinar Pelangi. Salah satunya Felicia (11 tahun). 

    “Kami sangat senang karena Bapak dan Ibu bisa hadir di tempat kami, di Yayasan Sinar Pelangi. Terima kasih telah meluangkan waktu dan memberikan kasih sayang kepada kami.

    Ia juga menyampaikan harapannya agar seluruh tim Sido Muncul selalu dalam keadaan sehat dan diberkati dalam setiap langkahnya.

    “Semoga Bapak dan Ibu selalu diberi kesehatan, kebahagiaan, dan usahanya semakin maju. Kehadiran Bapak dan Ibu membawa sukacita bagi kami. Kami hanya bisa membalas kebaikan ini dengan doa. Semoga Tuhan memberkati.

    Tak hanya anak-anak, para penghuni lansia di yayasan, salah satunya Binsar Nainggolan (80 tahun) mengatakan bahwa bantuan Sido Muncul berperan penting dalam menjaga keberlangsungan operasional yayasan.

    “Bantuan ini sangat berguna untuk kelangsungan hidup kami. Bagaimanapun, semuanya membutuhkan dana. Jadi, adanya bantuan dari Sido Muncul sangat berarti, apalagi bagi tempat seperti Yayasan Sinar Pelangi yang memang membutuhkan dukungan dana untuk operasional,” ungkap Binsar.

    “Kami sangat berharap bantuan ini dapat berlanjut. Karena panti ini harus terus berjalan,” tambahnya.

    Sido Muncul terus menunjukkan kepedulian sosialnya melalui kegiatan CSR. Selain donasi untuk anak-anak penyandang disabilitas, Sido Muncul juga rutin menggelar operasi bibir sumbing gratis, operasi katarak, memberikan bantuan bagi anak-anak yang mengalami stunting, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

     

    (*)

  • Sido Muncul Salurkan Rp 200 Juta Bantu Penghuni Yayasan Sinar Pelangi

    Sido Muncul Salurkan Rp 200 Juta Bantu Penghuni Yayasan Sinar Pelangi

    Jakarta

    PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) menyalurkan bantuan sebesar Rp 200 juta untuk Yayasan Sinar Pelangi. Bantuan tersebut bertujuan untuk membantu para penghuni yang mayoritas anak-anak disabilitas, kurang mampu, pasien dengan berkebutuhan khusus.

    Adapun bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh International Business Development Manager Sido Muncul Marco Jonathan Hidayat kepada Pimpinan Yayasan Sinar Pelangi Sr. Andre Lemmers FCJM di Yayasan Sinar Pelangi, Bekasi, Jumat (8/8/2025). Ini yang kedua kalinya Sido Muncul menyalurkan bantuan ke Yayasan Sinar Pelangi.

    Marco Jonathan Hidayat mengatakan bantuan yang diberikan oleh Sido Muncul ke Yayasan Sinar Pelangi bukan yang pertama kali. Namun, bantuan serupa juga pernah diberikan oleh Sido Muncul kepada Yayasan Sinar Pelangi di September 2022 lalu.

    “Ya, kami sudah membantu untuk kedua kalinya disini, mereka sudah mendedikasikan bertahun-tahun hidup mereka untuk membantu anak-anak ini,” kata Marco saat ditemui di Yayasan Sinar Pelangi, Jakarta.

    Dalam kesempatan itu, Marco Jonathan Hidayat juga mengapresiasi semangat hidup anak-anak di Yayasan Sinar Pelangi. Menurutnya, anak-anak di Yayasan Sinar Pelangi memiliki semangat hidup yang pantang menyerah.

    “Menurut saya anak-anak di sini semuanya cukup kuat. Ini masa awalnya mereka sulit, tapi saya melihat mereka tetap semangat, tetap bekerja keras,” ujar Marco.

    Dok. Dea Duta Aulia/detikcom

    Menurutnya, anak-anak tersebut juga memiliki masa depan yang sama dengan yang lainnya. Sehingga perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

    “Mereka potensinya sama saja seperti orang-orang biasa, mereka potensinya sama,” ungkapnya.

    Dia berharap bantuan tersebut mampu meringankan beban anak-anak dan penghuni di Yayasan Sinar Pelangi.

    “Kami berharap dengan bantuan kami mereka bisa tetap semangat untuk maju ke depannya. Karena kami yakin mereka pasti bisa,” jelasnya.

    Dalam kesempatan terpisah, Direktur Sido Muncul (H.C.) Irwan Hidayat mengatakan bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian sosial Sido Muncul untuk berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan. Apalagi Yayasan Sinar Pelangi telah mendedikasikan diri untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus dari berbagai daerah di Indonesia.

    “Jadi hari ini diserahkan ke Yayasan Sinar Pelangi pimpinan Suster Andre Lemmers jumlah yang kami serahkan Rp 200 juta. Tujuan kami menyerahkan ini untuk membantu anak-anak yang diasuh oleh Suster Andre Lemmers itu. Jadi Suster Andre itu ngasuh anak-anak cacat ganda, kemudian juga anak-anak korban perang dari Papua, dan anak-anak yang terlantar,” kata Irwan Hidayat.

    Irwan Hidayat mengatakan bantuan tersebut merupakan wujud kontribusi Sido Muncul terhadap kehidupan masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan. Adapun bantuan tersebut bakal dimanfaatkan untuk operasional Yayasan Sinar Pelangi.

    “Ya, pokoknya untuk partisipasi kami supaya biaya operasional, kan itu kan banyak anak-anaknya. Dan biayanya Suster Andre, Yayasan Sinar Pelangi ini mengharapkan juga dari sumbangan-sumbangan dari masyarakat dan pengusaha. Ya kami salah satu yang ikut berpartisipasi,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan itu, dia pun mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mencintai anak-anak berkebutuhan khusus. Sehingga mereka yang berkebutuhan khusus tetap memiliki semangat untuk hidup.

    “Pesan kami yaitu kami mencintai anak-anak itu, yang tidak beruntung hidupnya. Dan saya berharap bahwa anak-anak ini tidak berputus asa, pokoknya yang penting dimana ada kesulitan, disitu cinta kasih bertumbuh dengan baik,” tutur Irwan Hidayat.

    Irwan Hidayat memastikan kegiatan sosial yang dilakukan oleh Sido Muncul tidak berhenti sampai di sini saja. Pihaknya bakal terus memberikan kontribusi kepada masyarakat dan anak-anak yang membutuhkan.

    “Kami mengkhususkan (bantuan) untuk mereka yang sakit gitu atau yang anak-anak terlantar,” katanya.

    Sementara itu, Suster Andre Lemmers menyambut baik bantuan yang diberikan oleh Sido Muncul kepada Yayasan Sinar Pelangi. Menurutnya, bantuan tersebut bakal bermanfaatkan bagi seluruh penghuni di Yayasan Sinar Pelangi.

    “Saya tidak bisa ngomong apa-apa selain terima kasih. Karena Sido Muncul itu kita bergerak bersama untuk menolong. Dan ini sering-sering berdampak terjadi di sini. Luar biasa Sido Muncul,” kata Andre.

    Ketua Yayasan Sinar Pelangi Sr. Atanasia Manihuruk pun menyambut baik bantuan dari Sido Muncul. Dia memastikan bantuan tersebut bakal digunakan untuk membantu operasional penghuni di Yayasan Sinar Pelangi.

    Dok. Dea Duta Aulia/detikcom

    Dia menjelaskan dana tersebut bakal digunakan untuk membantu mereka yang mengalami penyakit serius di Yayasan Sinar Pelangi.

    “Saya sangat senang dan bangga atas sumbangan yang diberikan oleh Sido Muncul kami merasa ini suatu perhatian yang luar biasa untuk karya sosial. Dukungan yang sangat baik untuk kepedulian kepada sesama yang sungguh membutuhkan,” katanya.

    “Dana ini akan diperuntukkan untuk membantu pengobatan biaya pasien yang saat ini sedang membutuhkan atau tinggal di yayasan ini. Pasien yang hidrosefalus, bibir sumbing, atau kaki bengkok,” sambung Atanasia.

    Dia menambahkan bantuan tersebut diharapkan mampu menghadirkan semangat baru bagi anak-anak Yayasan Sinar Pelangi untuk bersekolah.

    “Dan sebagian dana ini juga akan kami pergunakan untuk biaya pendidikan anak-anak panti. Total anak panti 55 anak yang saat ini dibantu pendidikan SD sampai SMA dari seluruh wilayah Indonesia,” jelasnya.

    Sementara itu, salah satu penerima bantuan dari Yayasan Sinar Pelangi, Binsar Nainggolan (81) juga mengucapkan terima kasih kepada Sido Muncul atas bantuan yang diberikan. Menurutnya, bantuan tersebut pastinya bakal memberikan banyak manfaat bagi operasional yayasan.

    Apalagi yayasan tersebut banyak diisi oleh orang-orang yang kurang mampu. Diharapkan bantuan tersebut mampu meringankan beban seluruh penghuni Yayasan Sinar Pelangi.

    “Kalau kami sebagai penerima bantuan, kami berharap bantuan diberikan secara berkelanjutan. Karena panti ini harus berjalan. Sebagaimana kita ketahui panti-panti semacam ini memerlukan dana dari luar,” tutupnya.

    (adv/adv)

  • Sido Muncul dan RS Permata Jonggol Gelar Operasi Katarak Gratis, Bantu Tekan Angka Kebutaan di Bogor

    Sido Muncul dan RS Permata Jonggol Gelar Operasi Katarak Gratis, Bantu Tekan Angka Kebutaan di Bogor

    Bogor, Beritasatu.com  – PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali menegaskan komitmennya terhadap kesehatan masyarakat melalui program bakti sosial operasi katarak gratis. Bekerja sama dengan Rumah Sakit (RS) Permata Jonggol, Sido Muncul menggelar operasi gratis bagi 100 pasien penderita katarak.

    Bantuan ini secara simbolis diserahkan langsung oleh Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat kepada Direktur RS Permata Jonggol, Dr. Sri Handayani, MARS. Turut hadir pada kesempatan ini Camat Jonggol Andri Rahman, S.STP., M.Si. serta para Kepala Puskesmas dari Jonggol, Tanjungsari, Sukanegara, dan Balekambang hingga Kepala Desa Sukamanah Hadi Sutardi. Acara ini juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan ulang tahun ke-11 RS Permata Jonggol.

    Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengungkapkan bahwa pelaksanaan operasi katarak gratis ini adalah bagian dari komitmen Sido Muncul untuk membantu menekan angka penderita katarak di Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya.

    “Terhitung sejak tahun 2011 hingga saat ini, Sido Muncul telah mengoperasi lebih dari 57.000 mata di seluruh Indonesia. Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap jumlah penderita katarak semakin kecil. Sebab, jika seseorang kehilangan penglihatan, 50% kualitas hidupnya hilang. Apalagi masalah katarak itu banyak dan terus bertambah setiap tahunnya. Untuk itu, kehadiran kami di sini bukan hanya membantu saja, melainkan juga memberitahu kepada orang-orang bahwa katarak bisa disembuhkan hanya dengan operasi,” ujar Irwan.

    Ini kali kedua Sido Muncul menyelenggarakan bakti sosial di RS Permata Jonggol. Sebelumnya, pada bulan Maret lalu, Sido Muncul memberikan bantuan untuk anak-anak penderita stunting di lokasi yang sama. 

    Irwan juga menjelaskan, dana yang digunakan untuk kegiatan sosial ini bukan hanya dari CSR, melainkan juga dari anggaran iklan perusahaan.

    “Dana CSR itu kecil sekali, cuma 2% dari profit. Makanya saya berpikir, menggunakan biaya iklan untuk melakukan operasi ini,” jelasnya.

    Irwan mengaku pernah mengalami stunting dan berbagai penyakit di masa kecilnya. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental, serta semangat untuk terus memberi kontribusi bagi masyarakat.

    Apresiasi Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis Sido Muncul

    Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat foto bersama pasien penerima manfaat operasi katarak gratis di Bogor. – (Beritasatu.com/Yurike Metriani)

    Direktur RS Permata Jonggol dr. Sri Handayani, MARS mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaan mendalam atas terlaksananya kerja sama antara RS Permata Jonggol dan Sido Muncul dengan menggelar operasi gratis bagi 100 pasien penderita katarak ini.

    “Sungguh suatu kebahagiaan dan rasa syukur yang sangat mendalam atas terlaksananya kegiatan bakti sosial ini,” ujarnya.

    Total ada 100 orang peserta terdaftar dalam program operasi katarak ini, di mana sebagian telah dioperasi pada hari sebelumnya dan sisanya dilanjutkan pada hari ini.

    “Mudah-mudahan kegiatan dari kemarin dan hari ini berjalan dengan baik dan lancar didukung oleh seluruh tim yang profesional di bidangnya. Semoga RS Permata Jonggol dapat terus berbuat kebaikan, bermanfaat bagi masyarakat, menjadi pilihan, dan dapat berkolaborasi dengan Sido Muncul serta aparat pemerintah untuk kegiatan-kegiatan sosial lainnya,” tambahnya.

    Perwakilan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Camat Jonggol Andri Rahman, S.STP., M.Si. turut menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada Irwan Hidayat dan jajaran Sido Muncul.

    “Terima kasih, semoga Allah yang bisa membalasnya dengan seluruh kebaikan ini. Kita doakan mudah-mudahan Sido Muncul terus jaya, terus beraktifitas, kegiatan positif bagi masyarakat,” ujarnya.

    Pasien menyampaikan terima kasih kepada Sido Muncul usai operasi katarak. – (Beritasatu.com/Yurike Metriani)

    Salah satu penerima manfaat, Aspa Wati, juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan operasi katarak oleh Sido Muncul.

    “Terima kasih Sido Muncul yang sudah bekerja sama dengan RS Permata Jonggol, sangat membantu kami penderita katarak. Terima kasih kepada tim yang sudah melakukan operasi ini. Mudah-mudahan di lain kesempatan diadakan lagi,” pungkasnya.

    Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menyerahkan bingkisan kepada pasien usai operasi katarak gratis. – (Beritasatu.com/Yurike Metriani)

    Sido Muncul secara konsisten berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan mendukung penanggulangan gangguan penglihatan akibat katarak. Sebagai bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkelanjutan, Sido Muncul juga secara aktif menggelar program operasi bibir sumbing gratis serta memberikan bantuan untuk anak-anak penderita stunting di berbagai wilayah di Indonesia. Komitmen ini menegaskan peran Sido Muncul sebagai perusahaan yang tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan sosial dan kesehatan bangsa.

  • Sido Muncul dan Badan POM Ajak Gen Z Lestarikan Tradisi Minum Jamu di Hari Jamu Nasional 2025

    Sido Muncul dan Badan POM Ajak Gen Z Lestarikan Tradisi Minum Jamu di Hari Jamu Nasional 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Hari Jamu Nasional kembali diperingati dengan semangat pelestarian budaya dan kesehatan masyarakat. Tahun ini, peringatan Hari Jamu Nasional 2025 mengusung tema “Jamu: Kearifan Lokal untuk Indonesia Sehat” dan digelar di Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM RI) pada Selasa, (27/5/2025). Acara ini menjadi momentum penting dalam menegaskan kembali posisi jamu sebagai warisan budaya bangsa yang relevan bagi semua generasi, termasuk generasi muda.

    Berbagai kegiatan menarik digelar sepanjang acara, mulai dari minum jamu bersama, pemberian penghargaan kepada pelaku usaha obat bahan alam, pengumuman pemenang lomba konten kreatif, hingga talk show bertema “Jamu Menjaga Tradisi Menyatukan Generasi.” Kegiatan ini menghadirkan narasumber penting seperti Kepala BPOM RI dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., MD., Ph.D, Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) Irwan Hidayat, dan public figure sekaligus Brand Ambassador Esemag, El Rumi. 

    Sebagai pelaku utama industri jamu nasional yang terus berinovasi sambil menjaga akar tradisi, Sido Muncul mendapatkan penghargaan sebagai Perusahaan yang Mengangkat Citra Jamu Indonesia di Kancah Internasional melalui Ekspor. Dr. (H.C.) Irwan Hidayat menyampaikan bahwa jamu adalah simbol kemajuan bangsa. 

    Sido Muncul mendapatkan penghargaan sebagai Perusahaan yang Mengangkat Citra Jamu Indonesia di Kancah Internasional melalui Ekspor dalam gelaran Hari Jamu Nasional pada Selasa, 27 Mei 2025. – (Beritasatu.com/Gesa Vitara)

    “Menurut saya, jamu ini memang salah satu indikator sebuah negeri yang maju. Sekarang jamu dikembangkan dengan ilmu dan teknologi berbasis ilmiah, tapi yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimana kita menjaga tradisi minum jamu seperti yang dilakukan puluhan tahun lalu,” jelasnya.

    Ia juga menyoroti kesadaran yang mulai tumbuh di kalangan anak muda, khususnya generasi Z, terhadap gaya hidup sehat. 

    “Semakin banyak anak-anak muda yang sadar bahwa salah satu cara untuk menjadi sehat adalah lewat pola makan yang baik, dan jamu bisa menjadi pendamping, bukan hanya obat saat sakit. Kita juga melakukan uji klinis pada produk jamu, tapi tradisi minumnya tetap harus dijaga,” tambahnya.

    Untuk menjangkau generasi muda, Sido Muncul telah mengembangkan berbagai strategi. 

    “Inovasi kami untuk menarik Gen Z adalah yang pertama dari bentuk produknya yang enak dan gampang diminum. Kedua, lewat media sosial dan iklan yang relevan. Ketiga, pemilihan endorser yang cocok untuk Gen Z. Nah, kami pilih El Rumi karena dia disukai Gen Z, ibu-ibu juga suka, dan yang paling penting adalah menjaga kualitas produk kami,” ujar Irwan.

    Kepala Badan POM RI, Prof. Taruna Ikrar, turut mengapresiasi peran pelaku industri dalam melestarikan jamu, terutama bagi generasi muda. Ia menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa di bidang ini.

    Talk show bertajuk “Jamu Menjaga Tradisi Menyatukan Generasi” pada Selasa, 27 Mei 2025 di Kantor Badan POM. – (Beritasatu.com/Gesa Vitara)

    “Jamu merupakan harta karun yang luar biasa. Kita punya 30 ribu jenis tumbuhan yang hanya tumbuh di Indonesia, yang bisa dijadikan bahan dasar obat. Kita memiliki 17.264 jamu original, dan yang luar biasa, pada tahun 2023 UNESCO telah menetapkan jamu sebagai nilai budaya original dari Indonesia,” ungkapnya.

    Di sisi lain, kehadiran El Rumi sebagai Brand Ambassador dari produk Sido Muncul memberi warna segar dalam kampanye jamu ke generasi muda. Dalam sesi talk show, El membagikan pengalamannya dan menekankan bahwa jamu bukan hanya soal kesehatan, tapi juga identitas budaya.

    “Kalau favorit aku temulawak—ketemu terus ngelawak,” canda El yang disambut gelak tawa peserta. 

    “Tapi beneran, aku suka jahe dan kunyit. Minum jahe itu bukan cuma buat kesehatan, tapi juga cara kita menjaga budaya yang sudah dilestarikan ribuan tahun,” lanjutnya.

    El juga mengkritisi ada banyak tren minuman kekinian yang seringkali tidak sehat. 

    “Sekarang tren anak muda minum kopi kekinian, boba, atau minuman manis yang nggak sehat. Tapi menurutku, ini cuma soal edukasi aja. Sekarang sudah banyak jamu yang kemasannya modern dan mudah ditemui seperti produk dari Sido Muncul,” kata El.

    Esemag, Jamu Modern Penjaga Kesehatan Lambung

    Esemag, jamu herbal keluaran Sido Muncul yang diformulasikan untuk menjaga sistem pencernaan dan kesehatan lambung. – (Beritasatu.com/Gesa Vitara)

    Selain itu, di halaman Kantor Badan POM juga digelar Expo Produk Obat Bahan Alam yang menampilkan berbagai inovasi produk herbal dari pelaku industri, termasuk Sido Muncul.

    Salah satu produk andalan yang diperkenalkan dalam acara ini adalah Esemag, jamu herbal keluaran Sido Muncul yang diformulasikan untuk menjaga sistem pencernaan dan kesehatan lambung. Produk ini menjadi solusi praktis bagi masyarakat modern yang ingin menjaga pola makan tanpa mengorbankan kesehatan.

    “Produk ini kandungan utamanya kunyit. Cara pakainya diminum sebelum makan yang pedas atau berlemak, atau bisa juga setiap pagi. Khasiatnya menurunkan asam lambung dan membantu memperbaiki fungsi liver. Tidak ada batasan usia, semua bisa mengonsumsi,” jelas Irwan Hidayat.

    “Kebetulan aku punya penyakit asam lambung, dan ini jadi penyakit umum anak muda sekarang, bukan cuma orang tua. Aku senang jadi BA Esemag karena ini jadi senjata aku sebelum makan pedas. Dan minum ini bukan pas lagi sakit, tapi untuk melindungi sebelum sakit,” tuturnya.

    Lewat Hari Jamu Nasional 2025, sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat terlihat semakin kuat. Jamu tak lagi hanya milik masa lalu, tetapi juga bagian dari masa depan yang sehat dan berbudaya. 

  • Sido Muncul Gelar Simposium Nasional Pemanfaatan Obat Herbal di FK Unand

    Sido Muncul Gelar Simposium Nasional Pemanfaatan Obat Herbal di FK Unand

    Padang

    PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) melalui produk unggulannya Tolak Angin bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) menggelar simposium nasional dengan tema ‘Pemanfaatan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat’ yang bertempat di Aula Student Center M. Syaaf, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas – Padang pada Selasa (15/5).

    Simposium ini menjadi wujud kepedulian dan upaya Sido Muncul dalam memperluas pemanfaatan obat herbal sebagai bagian dari solusi kesehatan yang holistik dan berkelanjutan.Factory Head Sido Muncul apt Wahyu Widayani, SSi mengatakan, simposium ini sudah ke-52 kalinya dilakukan oleh Sido Muncul.

    “Tujuan dari simposium nasional ini adalah untuk mengkomunikasikan bahwa obat tradisional saat ini sudah diproduksi dengan cara yang baik dan kami mengharapkan praktisi tenaga kesehatan itu juga berkenan menggunakan produk-produk obat tradisional yang telah diikuti dengan penelitian-penelitian di dalam proses produksinya,” ujar Wahyu, dalam acara Simposium Nasional, di Padang, Sumatera Barat, Selasa (15/5/2025).

    Obat herbal sendiri telah digunakan secara empirik oleh masyarakat luas dan dikenal dengan sebutan jamu. Saat ini obat herbal juga telah mengalami perkembangan yang pesat dengan berbasis penelitian ilmiah dan teknologi modern dalam proses produksinya.

    “Jadi kami sebagai industri obat tradisional tentunya menggunakan simplisia atau bahan-bahan herbal dari alam untuk produksi. Namun tadi seperti yang saya sampaikan tidak hanya sekadar berdasarkan warisan, juga didahului dengan penelitian,” ujar Wahyu.

    “Oleh karena itu kita sebut bahwa kita menggunakan obat-obat herbal, namun bukan hanya sekadar menggunakan begitu saja, didahului dengan penelitian agar hasilnya juga lebih ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan,” sambungnya.

    Wahyu berharap melalui simposium ini, obat herbal bisa dipercaya oleh masyarakat luas, tentunya dengan didukung oleh akademisi dan praktisi di bidang kesehatan.

    “Jadi harapannya tentunya kami bukan hanya sekadar masyarakat semua menggunakan, namun juga didukung dengan praktisi kesehatan yang berkenan juga untuk menggunakan (obat herbal),” kata Wahyu.

    Secara terpisah Direktur Sido Muncul Dr (HC) Irwan Hidayat berharap dengan adanya simposium nasional ini, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang jamu atau herbal bisa terus dilakukan oleh pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat, yaitu dengan saintifikasi jamu berbasis penelitian, dan pelayanan kesehatan. Dengan begitu impian jamu obat herbal menjadi jamu tuan rumah di negeri sendiri akan terwujud.

    “Kalau dunia kedokteran ide saya untuk kerjasamanya yaitu supaya di FK bisa diajarkan khasiat tanaman-tanaman obat dan kegunaannya, jadi dipelajari. Tugas saya nanti, pabrik Sido Muncul membuat bahan baku obat jadi yang misalnya, jahe, temulawak, kunyit terstandar,” ujar Irwan.

    (Foto: Hana Nushratu/detikcom)

    Dekan FK Universitas Andalas, Dr dr Sukri Rahman, SpTHT-BKL, SubspOnk(K), FACS, FFSTEd, mengapresiasi Good Manufacturing Product (GMP) obat herbal yang dilakukan oleh Sido Muncul. Ia berharap langkah Sido Muncul bisa menjadi inspirasi bagi pelaku industri hingga akademisi di bidang kesehatan.

    “Semoga dengan adanya Good Manufacturing Practice ini, orang-orang bisa mendapatkan kepercayaan dan inspirasi yang merupakan bagian dari solusi untuk meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat kita di Indonesia,” kata dr Sukri.

    Menurut dr Sukri, dengan perkembangan teknologi, GMP harus dilakukan agar obat herbal ini bisa mendapat kepercayaan dari masyarakat dan juga dari medis. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi jembatan untuk membangun kolaborasi dengan berbagai pihak antara praktisi, akademisi, dan industri.

    “Kita harap simposium ini dapat menjadi sebuah jembatan dan momentum untuk kita membangun kolaborasi dengan praktisi, juga Sido Muncul sebagai Industri. Kita harapkan obat-obat herbal ini pemanfaatannya akan lebih banyak lagi, lebih baik lagi, juga diterima secara akademis dan juga praktisi medis,” kata dr Sukri.

    Guru Besar Dermatologi Kosmetik dan Estetik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Prof Dr dr Satya Wydya Yenny, SpDVE, SubspDKE, MAg, FINSDV, FAADV mengatakan simposium ini merupakan wadah untuk mendorong pemanfaatan obat herbal sebagai bagian dari solusi kesehatan yang holistik dan berkelanjutan.

    Ia juga mengatakan pentingnya peran industri dalam pengembangan dan hilirisasi obat herbal di Indonesia.

    “Dunia industri juga kita butuhkan, kalau hanya sebatas akademisi, sebatas perhimpunan profesi, itu nggak akan jalan. Kita butuh industri, salah satunya seperti Sido Muncul,” kata Prof Satya.

    “Saya sangat mengapresiasi sekali peranan Sido Muncul yang menginisiasi simposium ini,” sambungnya.

    Peserta simposium Inasa Faiza Akbar. (Foto: Hana Nushratu/detikcom)

    Diikuti oleh 300 peserta dari kalangan kedokteran, apoteker, dan tenaga kesehatan, simposium nasional dilaksanakan secara hybrid (online via Zoom dan offline). Para peserta pun terlihat antusias mengikuti simposium ini.

    Salah satunya yaitu Inasa Faiza Akbar yang menempuh Pendidikan Dokter di FK Universitas Andalas. Ia mengatakan simposium ini dapat menambah wawasan bagi seluruh peserta khususnya mahasiswa kedokteran.

    Menurutnya, pengobatan herbal tidak lagi dianggap sebagai alternatif semata, melainkan bisa menjadi terapi pendukung yang terintegrasi dalam pelayanan medis.

    “Bisa menjadi inspirasi dan mendorong kemauan kita dari mahasiswa kedokteran untuk riset-riset mengenai obat-obatan herbal lainnya. Karena Indonesia ini juga diperbanyak oleh kekayaan hayati yang mungkin bisa menjadi sumber obat-obatan herbal lainnya selain yang sudah disebutkan narasumber tadi,” kata Inasa.

    Senada, peserta lainnya Muhammad Fachriza Busril mengungkapkan simposium ini memotivasinya untuk lebih mendalami penelitian mengenai obat herbal.

    “Memotivasi lagi untuk melakukan riset mengenai obat herbal yang ada. Memperkaya lagi nantinya mengenai penelitian-penelitian yang berkaitan dengan obat-obat herbal,” kata Fachriza.

    (adv/adv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gandeng FK Universitas Andalas, Sido Muncul Gelar Simposium Pemanfaatan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat

    Gandeng FK Universitas Andalas, Sido Muncul Gelar Simposium Pemanfaatan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat

    Padang, Beritasatu.com – PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk melalui produk unggulannya Tolak Angin menggelar simposium nasional di Aula Student Center M. Syaaf, Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Andalas (Unand) Padang, Selasa (15/4/2025). Acara ini merupakan hasil kolaborasi bersama Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dengan mengangkat tema “Pemanfaatan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat”.

    Seminar ini menjadi wadah pertukaran pengetahuan, mulai dari dokter, apoteker, hingga tenaga kesehatan. Sebanyak 300 peserta hadir secara langsung maupun virtual melalui platform Zoom, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap potensi obat herbal dalam sistem kesehatan nasional.

    Factory Head Sido Muncul, apt. Wahyu Widayani, S.Si mengatakan, tujuan Sido Muncul menggelar seminar ini untuk mengkomunikasikan bahwa obat tradisional saat ini diproduksi dengan cara-cara yang baik.

    “Kami sebagai industri obat tradisional tentunya menggunakan bahan-bahan herbal dari alam untuk produksi. Kita menggunakan obat-obat herbal, namun bukan hanya sekedar menggunakan begitu saja, tetapi didahului dengan penelitian agar hasilnya juga lebih ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan,” jelas Wahyu.

    Wahyu juga berharap, obat herbal untuk masyarakat bisa digunakan secara luas dan tidak dibatasi, tentunya tetap menggunakan dosis-dosis tertentu.

    “Kami tetap akan melandasi dengan penelitian, namun memerlukan waktu. Yang kita produksi itu dilandasi dengan penelitian, penggunaannya juga lebih bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Wahyu.

    Secara terpisah, Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat berharap dengan adanya simposium nasional ini, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang jamu atau herbal bisa terus dilakukan oleh pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat, yaitu dengan saintifikasi jamu berbasis penelitian, dan pelayanan kesehatan. Dengan begitu impian jamu obat herbal menjadi jamu tuan rumah di negeri sendiri akan terwujud.

    “Kalau dunia kedokteran ide saya dan nanti kerja samanya supaya bisa diwujudkan di FK diajarkan khasiat tanaman-tanaman obat dan kegunaannya, jadi dipelajari. Tugas saya nanti, pabrik Sido Muncul membuat bahan baku obat jadi misalnya, jahe, temulawak, kunyit terstandar,” jelas Irwan.

    Sinergi Akademisi, Praktisi Medis dan Industri Dorong Perkembangan Obat Herbal di Indonesia

    Simposium Nasional bertajuk “Pemanfaatan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat” di Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Andalas (Unand) Padang, pada Selasa 15 April 2025. – (Beritasatu.com/Yurike Metriani)

    Seminar nasional yang komprehensif ini menyuguhkan wawasan dari enam narasumber ahli yang terbagi dalam dua sesi yang berbeda. Sesi pertama mengeksplorasi lanskap kebijakan dan praktik dalam sektor obat tradisional dan herbal. Sementara untuk sesi kedua, fokus tertuju pada penelitian dan aplikasi bahan alam dalam bidang kesehatan dan kosmetika.

    Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Dr. dr. Sukri Rahman, Sp.THT-BKL, Subsp.Onk(K), FACS, FFSTEd, mengatakan bahwa obat herbal sudah lama digunakan dan menjadi suatu tradisi bangsa dengan banyaknya keragaman hayati yang kita miliki. Menurut dr. Sukri, dengan perkembangan teknologi, good manufacturing practices (GMP) harus dilakukan agar obat herbal ini bisa mendapat kepercayaan dari masyarakat dan juga dari medis.

    “Sido Muncul merupakan perusahaan yg sudah lama bergerak di bidang ini. Kita akan support.

    Selain itu, dr. Sukri juga menyebut seminar ini menjadi momentum para akademisi berkolaborasi dengan para praktisi dan industri, dalam hal ini Sido Muncul.

    “Ke depan peranan obat herbal akan lebih baik lagi dan dapat diterima dari akademisi dan praktisi medis serta sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat kita di Indonesia,” lanjutnya.

    Guru Besar Dermatologi Kosmetik dan Estetik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Prof. Dr. dr. Satya Wydya Yenny, Sp.D.V.E, Subsp.D.K.E, M.Ag, FINSDV bersama dengan Factory Head Sido Muncul, apt. Wahyu Widayani, S.Si dalam acara simposium nasional di Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Andalas (Unand) Padang, Selasa 15 April 2025. – (Beritasatu.com/Yurike Metriani)

    Guru Besar Dermatologi Kosmetik dan Estetik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Prof. Dr. dr Satya Wydya Yenny, Sp.DVE, Subsp.D.K.E, M.Ag, FINSDV, FAADV turut menyambut baik kolaborasi Sido Muncul dengan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Prof. Satya mengatakan, saat ini ketertarikan akan obat berbahan alam semakin tinggi di mana persentasenya semakin hari semakin meningkat.

    “Di Unand sendiri juga penelitian-penelitian tentang bahan alam itu semakin banyak. Terutama kalau kami di program Studi Dermatologi Venerologi Estetik. Tidak hanya untuk obat tapi juga untuk pengembangan kosmetik,” ujar Satya.

    Prof. Satya menilai, peluang obat herbal untuk bisa menjadi salah satu solusi untuk pengobatan di Indonesia sangat besar, mengingat Indonesia sebagai negara megabiodiversity kedua terbesar di dunia setelah Brazil.

    “Dibutuhkan peran dari semua pihak, terutama industri,” tambahnya.

    Sementara itu, salah satu peserta seminar, Muhammad Fachriza Busril, yang juga merupakan mahasiswa Pendidikan Dokter Unand mengaku seminar ini memotivasi untuk melakukan research mengenai obat herbal yang ada untuk memperkaya penelitian mengenai obat herbal.

    “Simposium ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan terutama untuk mahasiswa kedokteran. Diharapkan dengan simposium ini bisa menarik minat, baik dari mahasiswa kesehatan maupun masyarakat luas untuk memperhatikan lagi manfaat dari obat herbal,” pungkasnya.

    Simposium ini diharapkan dapat membuka wawasan baru, memperkuat kolaborasi, dan mendorong inovasi dalam pemanfaatan obat herbal, sehingga kontribusi terhadap kesehatan masyarakat Indonesia semakin signifikan. Sinergi antara industri dan akademisi seperti yang terjalin antara Tolak Angin Sido Muncul dan Universitas Andalas menjadi langkah penting dalam mewujudkan Indonesia yang sehat dan mandiri di bidang kesehatan.