Tag: Irvan Widyanto

  • Peduli Banjir Sumatera, Pemkot Surabaya Terbangkan 2,2 Ton Beras dan Logistik Senilai Rp194,9 Juta

    Peduli Banjir Sumatera, Pemkot Surabaya Terbangkan 2,2 Ton Beras dan Logistik Senilai Rp194,9 Juta

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi memberangkatkan bantuan kemanusiaan tahap pertama senilai Rp194.901.239 untuk korban bencana banjir di Pulau Sumatera, Kamis (4/12/2025). Bantuan yang mencakup 2,2 ton beras dan berbagai kebutuhan pokok ini diterbangkan menggunakan pesawat kargo dari Bandara Internasional Juanda pukul 13.00 WIB, melalui fasilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur.

    Seluruh logistik yang dikirimkan merupakan hasil gotong royong masyarakat yang terkumpul melalui Posko Peduli Bencana di Balai Kota Surabaya. Posko tersebut telah beroperasi menggalang kepedulian warga sejak 30 November hingga 3 Desember 2025.

    Kepala BPBD Kota Surabaya, Irvan Widyanto, menegaskan bahwa pengiriman ini adalah langkah awal dari respons cepat Pemkot Surabaya terhadap bencana nasional yang terjadi di wilayah Sumatera.

    “Tahap pertama dikirim hari ini, jika dana bantuan kembali terkumpul dalam jumlah memadai; akan segera kami kirimkan lagi,” terang Irvan Widyanto, Kamis (4/12/2025).

    Dana donasi yang terkumpul telah dikonversi menjadi barang-barang kebutuhan mendesak. Selain 2,2 ton beras, bantuan meliputi permakanan instan, pakaian dewasa layak pakai, perlengkapan ibadah, hingga kebutuhan spesifik untuk bayi dan balita yang kerap menjadi kelompok rentan saat bencana.

    “Sekecil apa pun bentuk bantuan dari masyarakat Surabaya, itu sangat berarti bagi saudara-saudara kita di sana,” urainya.

    Meski tahap pertama telah diberangkatkan, Irvan menginformasikan bahwa Posko Peduli Bencana Sumatera di Balai Kota masih terus dibuka. Pihaknya memprioritaskan bantuan berupa logistik permakanan, pakaian baru, kebutuhan bayi, serta donasi tunai untuk memudahkan fleksibilitas pengadaan barang di lokasi bencana.

    Bagi masyarakat luas yang ingin berpartisipasi, Pemkot Surabaya menyediakan akses donasi melalui kanal perbankan resmi dan layanan hotline untuk konfirmasi bantuan.

    “Donasi dana dapat disalurkan ke rekening resmi BSP Tanggap Bencana Bank Jatim di 0013444463, Baznas Kota Surabaya di Bank BCA 560450000, dan Bank BTN 1110001116. Pemkot Surabaya juga membuka layanan hotline, melalui nomor 0811-3116-163 dan 0812-1687-5107,” ujar Irvan.

    Berikut rincian lengkap logistik bantuan tahap pertama dari Pemkot Surabaya yang telah disalurkan:

    Beras: 2,2 Ton (333 sak kemasan 3kg dan 248 sak kemasan 5kg)
    Makanan Instan: 85 karton mie instan, 50 karton mie kemasan, 28 karton sarden, 8 karton kornet, 6 karton sereal, dan 16 karton bubur.
    Kebutuhan Bayi & Balita: 9 karton susu bayi, 19 karton bubur bayi, 6 karton popok bayi, dan 1 karung kecil celana dalam bayi.
    Minuman: 13 karton susu cair.
    Perlengkapan Lain: 1 karung kecil mukena, 1 karung kecil sarung, dan 2 karton pembalut.

    [rma/beq]

  • Pakar ITS Ungkap Faktor Penyebab Dugaan Kebocoran Pipa Gas di Gununganyar Surabaya

    Pakar ITS Ungkap Faktor Penyebab Dugaan Kebocoran Pipa Gas di Gununganyar Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Kebocoran pipa gas yang terjadi di Sungai Gununganyar, Rungkut, Surabaya, pada Jumat (17/10/2025), menarik perhatian masyarakat dan pihak berwenang. Menurut Prof Amin Widodo, pakar geofisika dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, ada beberapa faktor yang bisa menjelaskan terjadinya kebocoran tersebut. Salah satunya adalah kondisi pipa yang sudah tua dan kualitas material yang digunakan.

    “Jadi kita harus melihat umur dari pipa itu sendiri, katanya tadi kan dalam. Terus ada kan, mestinya belok kayak (letter/huruf) ‘U’ begitu ya, berarti kan ada knee, ada segala macam. Nah mestinya mereka (PGN) harus melihat itu, kualitasnya segala macam itu,” ungkap Amin Widodo saat meninjau langsung lokasi kejadian di Sungai Gununganyar, Rungkut.

    Amin juga mengklarifikasi bahwa kebocoran tersebut tidak disebabkan oleh pergeseran tanah, yang biasanya disertai dengan gempa. “Pergeseran tanah kan mestinya ada gempa, pergeseran itu harus ada gempa, kan (di kejadian ini) gak ada, harus begitu,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Amin menyampaikan rasa lega karena kebocoran ini tidak terkait dengan semburan gas bumi alami yang lebih sulit ditangani. “Tapi kalau ini tadi ada perkembangan seperti itu, dan itu jadi lebih mudah. Istilahnya itu gara-gara pipa gas, berarti kan jadi lebih mudah (penanganannya), enggak sampai horror,” ujar Amin.

    Kejadian ini bermula dari semburan gas di Sungai Gununganyar yang menggegerkan warga pada Kamis (16/10). Untungnya, semburan gas tersebut berhasil dipadamkan pada pukul 16.15 WIB setelah seluruh instalasi saluran pipa gas milik PGN yang berada di sekitar lokasi dimatikan total.

    BPBD Surabaya menduga bahwa kebocoran pipa gas PGN menjadi penyebab utama insiden ini. Kepala BPBD Surabaya, Irvan Widyanto, menyatakan bahwa Pemkot Surabaya akan segera memanggil pihak PGN untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kejadian ini.

    “Nah oleh sebab itu dalam waktu dekat nanti pemerintah kota akan memanggil mereka untuk kita mintai penjelasan. Dan bagaimana upaya-upaya pengamanan terhadap pipa-pipa yang ada, bukan hanya di sini (Rungkut), tapi yang ada di Surabaya itu seperti apa,” ujar Irvan.

    Ke depan, diharapkan PGN dapat lebih memperhatikan pemeliharaan dan kualitas pipa gas untuk menghindari insiden serupa, sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat di sekitar wilayah Surabaya. [rma/suf]

  • Semburan Gas di Rungkut Surabaya Sudah Berhenti, Kebocoran Pipa PGN Jadi Penyebabnya?

    Semburan Gas di Rungkut Surabaya Sudah Berhenti, Kebocoran Pipa PGN Jadi Penyebabnya?

    Surabaya (beritajatim.com) – Semburan gas misterius yang sempat menggegerkan warga di kawasan Sungai Rungkut Madya Utara, Gunung Anyar, Surabaya, akhirnya berhenti pada Jumat (17/10/2025).

    Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya menduga kuat bahwa sumber semburan tersebut berasal dari kebocoran pipa gas milik Pertamina Gas Negara (PGN).

    Kepala BPBD Surabaya, Irvan Widyanto, menjelaskan bahwa indikasi kuat itu muncul setelah tim teknis PGN melakukan serangkaian penggalian dan pemeriksaan di sekitar area semburan.

    “Teman-teman PGN sudah melakukan penggalian untuk melihat kondisi pipa-pipa yang ada. Terakhir, penggalian dilakukan pagi tadi di depan McDonald,” ujar Irvan.

    Menurut Irvan, proses penelusuran oleh PGN sempat disertai langkah penutupan sementara pada salah satu jalur pipa yang dicurigai mengalami kebocoran. Hasilnya menjadi petunjuk penting bagi tim BPBD Surabaya.

    “Ternyata, jika ini ditutup dan semburannya itu tidak ada, kemungkinan patut diduga sangat kuat menurut saya, itu adalah berasal dari pipa PGN yang ada di bawah sungai,” jelas Irvan.

    Ia menambahkan, indikasi tersebut semakin menguat sekitar pukul 16.15 WIB, saat petugas PGN melakukan penutupan jalur distribusi gas di sisi utara sungai.

    “Pukul 16.15 tadi, teman-teman PGN melakukan upaya-upaya, seperti kayak ada yang dilakukan penutupan-penutupan. Tepatnya apa saya tidak tahu, tapi yang jelas mereka tadi saya dengar seperti itu,” tutupnya.

    Sebelumnya, pada Kamis (16/10), pihak PGN telah menggali dua titik saluran pipa gas di sisi selatan sungai. Keesokan harinya, Jumat (17/10), dua titik penggalian tambahan dilakukan di sisi utara. Dari pantauan lapangan, gas yang sempat menyembur dengan ketinggian mencapai 70 sentimeter kini sudah tidak tampak lagi.

    Meski semburan telah berhenti, hingga kini pihak PGN belum memberikan keterangan resmi mengenai hal tersebut.

    Insiden semburan yang terjadi sejak Kamis (16/10/2025) ini sebelumnya sempat membuat panik warga sekitar. Terlebih bau gas yang cukup menyengat sempat tercium oleh warga sekitar yang melintas. Petugas dari BPBD hingga tim dari PGN seketika turun langsung melakukan pengamanan dan pemantauan lokasi. [fyi/suf]

  • Semburan Gas di Kali Gununganyar Surabaya, BPBD Terus Pantau Lokasi

    Semburan Gas di Kali Gununganyar Surabaya, BPBD Terus Pantau Lokasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya memutuskan untuk tetap mengawasi lokasi semburan gas alam di Sungai Kali Gununganyar, Rungkut, meskipun semburan tersebut berhasil dipadamkan pada Jumat (17/10/2025).

    Meskipun kejadian tersebut telah menggegerkan warga setempat, upaya pencegahan lebih lanjut tetap diutamakan demi memastikan keselamatan masyarakat sekitar.

    Kepala BPBD Surabaya, Irvan Widyanto, mengungkapkan bahwa petugas akan berada di lokasi kejadian selama 1×24 jam penuh. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa semburan gas tersebut tidak muncul kembali dan untuk mengevaluasi potensi bahaya yang lebih lanjut.

    Menurutnya, dugaan sementara menunjukkan bahwa semburan gas berasal dari kebocoran saluran instalasi pipa gas milik PT. Perusahaan Gas Negara (PGN). “Ya jadi setelah ini tetap kita akan tungguin 1×24 jam untuk memastikan bahwa persoalan semburan ini sudah bisa diatasi, untuk kita pastikan,” kata Irvan di lokasi, Jumat (17/10/2025).

    Sebelumnya, kejadian ini bermula pada Kamis (16/10/2025) ketika warga setempat mendengar ledakan dan menyaksikan semburan gas yang terjadi di Sungai Kali Gununganyar, Rungkut. BPBD bersama dengan pihak terkait, seperti Pemkot Surabaya dan ahli geofisika, langsung terjun ke lokasi untuk melakukan evaluasi dan penanganan awal.

    Kolaborasi dengan pakar geofisika, Prof Amin Widodo dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dilakukan untuk memastikan kondisi masyarakat tetap aman dari dampak semburan tersebut. Langkah cepat ini menunjukkan keseriusan Pemkot Surabaya, terutama perhatian Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam menangani insiden ini.

    “Mas wali kota (Eri Cahyadi) juga sangat atensi ya. Beliau sampai menghadirkan Pak Amin ini, adalah semata-mata ingin memastikan keselamatan warganya,” jelas Irvan.

    Setelah semburan gas berhasil dipadamkan pada pukul 16.15 WIB sore, pihak BPBD memperkuat dugaan bahwa insiden ini berasal dari kebocoran saluran pipa gas PGN yang ada di sekitar lokasi.

    Untuk itu, Pemkot Surabaya akan segera memanggil pihak PGN untuk memberikan penjelasan dan pemaparan terkait insiden ini serta upaya pengamanan terhadap pipa-pipa gas yang ada di Surabaya.

    “Nah oleh sebab itu dalam waktu dekat nanti pemerintah kota akan memanggil mereka untuk kita mintai penjelasan. Dan bagaimana upaya-upaya pengamanan terhadap pipa-pipa yang ada, bukan hanya di sini (Rungkut), tapi yang ada di Surabaya itu seperti apa,” ucap Irvan.

    BPBD Surabaya, bersama dengan pihak terkait, berkomitmen untuk memberikan informasi terbaru terkait perkembangan insiden semburan gas ini, serta memastikan langkah-langkah yang akan diambil untuk menghindari kejadian serupa di masa depan. [rma/suf]

  • Semburan Gas di Kali Gununganyar Surabaya, BPBD Terus Pantau Lokasi

    Semburan Gas di Kali Gununganyar Surabaya Berhenti, Pemkot Surabaya Segera Panggil PGN

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepala BPBD Surabaya, Irvan Widyanto, mengonfirmasi bahwa semburan gas alam yang terjadi di Sungai Kali Gununganyar, Rungkut, Surabaya telah berhasil dihentikan sekitar pukul 16.15 WIB, Jumat (17/10/2025). Kejadian ini menghebohkan masyarakat setempat karena peristiwa tersebut cukup meresahkan warga yang tinggal di sekitar lokasi.

    Irvan Widyanto mengungkapkan bahwa penyebab semburan gas alam tersebut sangat kuat diduga berasal dari pipa gas milik PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) yang terpasang di bawah sungai. “Kemungkinan patut diduga sangat kuat menurut saya, itu, adalah berasal dari pipa PGN yang ada di bawah sungai,” ungkapnya saat di lokasi kejadian pada hari yang sama.

    Pihak Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot) memastikan untuk segera mengambil langkah antisipasi dengan memanggil pihak PGN guna menyampaikan penjelasan terkait insiden tersebut. “Kami akan segera memanggil PGN untuk memaparkan terkait insiden ini, agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa di kemudian hari,” ujar Irvan Widyanto.

    Selain itu, Pemkot Surabaya juga berencana meminta PGN untuk melakukan pemeriksaan dan memastikan bahwa seluruh instalasi saluran pipa gas di kota Surabaya benar-benar dalam kondisi aman. “Kami akan memastikan seluruh instalasi pipa gas di Surabaya terjaga dengan baik. Ini demi menghindari kejadian yang meresahkan warga,” tegasnya.

    Sebagai langkah lebih lanjut, Pemkot Surabaya akan meminta PGN untuk memberikan pemaparan terkait upaya pengamanan saluran pipa gas di seluruh wilayah Surabaya. “Bukan hanya di Rungkut, tapi kami ingin mengetahui bagaimana pengamanan terhadap pipa-pipa gas di seluruh Surabaya,” tambah Irvan.

    Kejadian ini menjadi perhatian penting bagi masyarakat Surabaya, terutama terkait potensi bahaya yang dapat timbul dari semburan gas alam yang tidak terduga. Pemkot Surabaya berkomitmen untuk memastikan keselamatan warganya dengan bekerja sama dengan PGN dalam menjaga keamanan dan keselamatan instalasi pipa gas yang ada di kota ini. [rma/suf]

  • Warga Panik Takut Lapindo, BPBD Surabaya Pastikan Semburan Gas Metana Aman

    Warga Panik Takut Lapindo, BPBD Surabaya Pastikan Semburan Gas Metana Aman

    Surabaya (beritajatim.com) – Semburan yang mengandung gas metana di aliran Sungai Rungkut Madya Utara, kawasan Gunung Anyar, Surabaya, sejak Kamis (16/10/2025) sore, memicu kepanikan warga yang khawatir akan terulang bencana seperti Lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo.

    Kepanikan ini diungkap Titis, seorang pedagang di lokasi, yang mengaku cemas melihat semburan terus muncul dari dasar sungai, di sisi timur Jembatan Yakaya.

    “Saya takut ini jadi kayak Lumpur Lapindo. Takut tambah meluas,” ujar Titis, Jumat (17/10/2025).

    Menanggapi kekhawatiran tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya, Irvan Widyanto memastikan bahwa semburan tersebut berbeda jauh dari Lapindo, dan saat ini dinyatakan aman.

    “Semburan ini sudah diukur oleh teman-teman PGN, ternyata tidak mengeluarkan lumpur, juga tidak mengeluarkan air dan lain sebagainya,” tegas Irvan.

    Ia menjelaskan, semburan hanya berupa udara atau gas yang sudah diukur oleh tim dari PGN, ESDM, dan ITS. “Ini hanya mengeluarkan semacam kayak udara, kayak gas. Dan itu juga sudah diukur oleh teman-teman bahwa untuk gas itu dinyatakan masih dalam taraf aman,” ujarnya.

    “Nanti kita akan menunggu teman-teman dari ITS dan juga teman-teman dari PGN dan yang lain. Kita akan coba cek lagi untuk seperti apa, kita pastikan,” tambah Ivan.

    Division Head Regional Support and Service PGN SOR III, Muhammad Rais Effendi membenarkan hasil pengukuran awal bahwa gelembung tersebut mengandung gas metana.

    “Berdasarkan alat ukur yang kami bawa di lokasi, menunjukkan bahwa itu mengandung metana, gas bumi,” kata Rais.

    Meskipun demikian, PGN menegaskan tidak ditemukan indikasi adanya penurunan tekanan atau kebocoran pada instalasi pipa gas mereka di sekitar lokasi.

    Saat ini, tim gabungan masih terus melakukan penyelidikan dan pemeriksaan. Petugas PGN telah melakukan penggalian pipa di sisi utara dan selatan untuk memastikan sumber pasti keluarnya gas metana tersebut. [ipl/ted]

  • BPBD Surabaya Siapkan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Menjelang Musim Hujan

    BPBD Surabaya Siapkan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Menjelang Musim Hujan

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya menyampaikan telah melakukan sosialisasi antisipasi tiga jenis bencana menonjol menjelang musim hujan yang diprediksi datang pada Oktober 2025.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Surabaya, Irvan Widyanto, mengatakan bahwa pihaknya menggencarkan sosialisasi melalui program Kampung Pancasila di setiap RW. Fokus utama adalah tiga bencana yang dinilai rawan, yakni cuaca ekstrem hidrometeorologi, kebakaran, dan gempa bumi.

    “Dalam sosialisasi Kampung Pancasila ini yang mencakup semua RW, total ada 1.361 tapi ini di 786, kita selalu mensosialisasikan bahwa bagaimanapun (setiap permasalahan antisipasi kebencanaan), kita juga harus bersama-sama (bergerak) dengan warga,” kata Irvan, Kamis (25/9/2025).

    Irvan menambahkan, selama memasuki musim hujan, BPBD Surabaya juga mempersiapkan langkah teknis sekaligus mengajak warga agar siap menghadapi cuaca ekstrem, termasuk banjir akibat genangan maupun banjir rob.

    “Yang (sekarang) sedang kita bahas, kita rencanakan, adalah untuk melakukan semacam latihan simulasi terkait dengan kebencanaan,” ujarnya.

    Untuk potensi banjir rob, BPBD Surabaya telah memetakan wilayah pemukiman yang terdampak, mulai dari sepanjang garis pantai Kota Surabaya, Rungkut-Sukolilo-Mulyorejo, Bulak-Kenjeran, hingga Asemerowo-Benowo.

    “Kita memastikan bahwa aktivitas warga itu jangan sampai terganggu dengan adanya banjir rob ini. Seperti contohnya anak-anak kita yang mau sekolah, kemudian ibu-ibu yang mau ke pasar jangan sampai terganggu,” jelas Irvan.

    Dalam upaya mitigasi, BPBD Surabaya juga mengingatkan masyarakat agar selalu melapor jika menghadapi musibah kebencanaan. Warga bisa menghubungi Call Centre 112 atau nomor WhatsApp di 081-131-112-112 untuk mendapatkan penanganan cepat. [rma/beq]

  • Pemkot Surabaya Lantik 223 Pejabat Baru, Posisi Sekda Masih Kosong

    Pemkot Surabaya Lantik 223 Pejabat Baru, Posisi Sekda Masih Kosong

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 223 pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi dilantik hari ini, namun posisi strategis jabatan Sekertaris Daerah (Sekda) belum terisi alias kosong, Sabtu (31/5/2025).

    Pelantikan besar-besaran kali ini meliputi pejabat eselon II dan III. Termasuk sejumlah kepala bidang, kepala bagian serta pejabat kepala dinas.

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa rotasi ini bukan lah formalitas, melainkan bagian dari evaluasi kinerja untuk arah yang lebih baik. “Dari 223 pejabat ini, 55 naik jabatan berdasarkan proposal dan hasil asesmen. Sisanya ini bergeser dan ber- putar, supaya tidak ada yang terlalu lama berada di zona nyaman,” ujar Eri, Sabtu (31/5/25).

    Eri juga menjelaskan, rotasi pegawai negeri lebih dari dua tahun akan digeser. Langkah ini diambil untuk memberi pengalaman baru lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mengasah kemampuan analisis, serta manajerial di bidang berbeda.

    “Kalau seorang pejabat terlalu lama bertahan di satu tempat, kemampuan manajerialnya ini akan stagnan. Sehingga dia juga harus bisa merasakan beban kerja di tempat lain,” terangnya.

    Namun, meskipun ratusan pejabat telah dilantik, posisi Sekda Kota Surabaya masih kosong. Oleh karena itu, pemkot berencana segera membentuk panitia seleksi (pansel) guna membuka pendaftaran secara terbuka; dan siapa pun boleh mendaftar.

    “Siapa pun boleh mendaftar, baik dari dalam maupun luar Surabaya. Tapi harus paham visi misi kota ini dan benar-benar siap mengemban tanggung jawab,” kata Eri.

    Ia juga mengingatkan bahwa jabatan bukan hanya soal prestise, tapi juga soal kesiapan menghadapi risiko dan tanggung jawab besar.

    “Birokrasi ini adalah mesin kota. Wali kota hanya dirijen. Maka siapapun kepala daerahnya nanti, birokrasi harus tetap kuat dan berjalan dengan baik,” imbuhnya.

    Wali Kota dua periode itu mengingatkan agar penempatan pejabat berdasarkan kompetensi dan latar belakang keilmuan yang relevan. Terutama bagi jabatan teknis yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

    Dan selain posisi sekda, ada lima jabatan kepala dinas yang juga akan segera dibuka melalui seleksi terbuka. Eri berharap proses ini bisa berjalan cepat agar roda pemerintahan dan pelayanan publik tidak terganggu.

    “Kita kejar cepat. Setelah sekda terisi, baru kita isi kepala dinas yang kosong. Mekanisme seleksinya tetap terbuka dan profesional,” ucap Eri.

    Adapun Kepala PD di lingkungan Pemkot Surabaya yang baru dilantik di antaranya adalah; Ikhsan sebagai Inspektorat yang sebelumnya menjabat Sekda, Dewi Soeriyawati sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan, M Fikser sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, serta Anna Fajriatin sebagai Asisten Administrasi Umum.

    Selain itu, Kepala PD lain yang dilantik adalah R Rachmad Basari sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Febrina Kusumawati sebagai Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag), Achmad Zaini sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (PP), Mia Santi Dewi sebagai Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Agus Hebi Djuniantoro sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), Irvan Widyanto sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Tundjung Iswandaru sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol). [kun]