Tag: Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga

  • Jejak Para Kapolda yang Sudah Menjabat Lebih dari Setahun, Ada Eks Karo Umum Setmilpres

    Jejak Para Kapolda yang Sudah Menjabat Lebih dari Setahun, Ada Eks Karo Umum Setmilpres

    loading…

    Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memimpin Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) perwira tinggi Polri. Salah satunya adalah jabatan Kapolda Aceh. Foto/Humas Polri

    JAKARTA – Kepala Kepolisian Daerah ( Kapolda ) merupakan salah satu jabatan strategis di Polri. Posisi ini biasa diduduki Perwira Tinggi (Pati) Polri berpangkat Brigjen Polisi dan Irjen Polisi.

    Saat ini, Indonesia memiliki 36 Kapolda aktif. Dari jumlah itu, setidaknya sembilan di antaranya telah menjabat lebih dari satu tahun di posisinya masing-masing.

    Para Kapolda ini bukan sosok sembarangan karena memiliki latar belakang kuat dan rekam jejak panjang di Korps Bhayangkara. Siapa saja mereka?

    Kapolda yang Sudah Menjabat Lebih dari SetahunPertama, ada Irjen Pol Karyoto yang menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya sejak Maret 2023. Sebelumnya, ia lebih dulu menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK, posisi yang membuatnya pernah berperan penting dalam pemberantasan korupsi di Tanah Air.

    Lebih jauh, Karyoto juga pernah menjadi Wakapolda di beberapa Polda berbeda. Sebut saja seperti Wakapolda Sulawesi Utara (2018) dan Wakapolda DIY (2019).

    Beralih ke Jawa Barat, ada sosok Irjen Pol Akhmad Wiyagus menempati jabatan Kapolda sejak Maret 2023. Wiyagus yang merupakan jebolan Akpol 1989 juga pernah memimpin Polda Gorontalo dan Lampung, sehingga membuatnya punya pengalaman lintas wilayah guna memperkaya perspektifnya dalam menangani situasi keamanan yang beragam.

    Kemudian, ada Irjen Pol Pipit Rismanto yang menjadi Kapolda Kalimantan Barat. Ia merupakan lulusan Akpol 1994 yang sebelumnya pernah menjabat Dirtipidter Bareskrim Polri (2021).

    Lanjut, Irjen Pol Agus Nugroho di Polda Sulawesi Tengah dan Irjen Pol Helmy Santika di Polda Lampung juga termasuk dalam jajaran Kapolda yang sudah menjalani masa tugas lebih dari setahun. Mereka sama-sama menduduki posisi Kapolda pada Maret 2023.

    Dari timur Indonesia, ada sosok Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga sempat menjabat sebagai Kapolda Papua Barat sebelum dipindah ke Nusa Tenggara Timur pada Desember 2023. Posisinya di Papua Barat kemudian diisi oleh Irjen Pol Jhonny Edison Isir, sosok yang sempat menjadi ajudan Presiden Jokowi di awal masa pemerintahan.

  • Polda NTT Ambil Alih Kasus Kapolres Ngada, Janji Proses Transparan

    Polda NTT Ambil Alih Kasus Kapolres Ngada, Janji Proses Transparan

    Kupang, Beritasatu.com – Mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pelanggaran pidana umum. Saat ini, ia sedang menjalani pemeriksaan etik di Mabes Polri sebelum proses hukum lebih lanjut dilanjutkan di Polda Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengungkapkan, setelah tahapan penyelesaian kedinasan di Mabes Polri selesai, penanganan kasus pidana umum terhadap AKBP Fajar akan dilanjutkan di wilayah hukum NTT.

    “Setelah penyelesaian kasus internal di Mabes Polri oleh Divisi Propam Polri, kasus pidana ini akan kami tangani di Polda NTT. Kami sudah berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk melanjutkan proses hukum yang berlaku di NTT,” ujar Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga kepada wartawan, Jumat (14/3/2025).

    Saat ini, Divisi Propam Polri masih mendalami dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh AKBP Fajar. Pemeriksaan lebih lanjut ini bertujuan untuk menentukan status keanggotaan serta sanksi yang mungkin diterima oleh Fajar dalam institusi kepolisian. Setelah itu, kasusnya akan berlanjut dalam ranah hukum pidana umum.

    Kapolda NTT menegaskan, pihaknya akan menangani kasus ini dengan transparan dan profesional, serta memastikan seluruh proses hukum berjalan dengan hati-hati.

    “Kami akan memastikan semua bukti dan keterangan saksi yang ada valid dan jelas sebelum disampaikan ke publik. Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh dan memberikan informasi yang benar agar tidak ada kesalahan dalam proses hukum,” tutup Irjen Pol Daniel soal kasus mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja.

  • Kapolres Ngada Terjerat Kasus Asusila, Kapolda NTT Tunjuk Sosok Ini sebagai Plh

    Kapolres Ngada Terjerat Kasus Asusila, Kapolda NTT Tunjuk Sosok Ini sebagai Plh

    Liputan6.com, Ngada – Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menunjuk AKBP Rahmat Muchamad Salihi sebagai pelaksana harian Kapolres Ngada.

    AKBP Rahmat mengganti AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja yang sedang terjerat kasus dugaan narkoba yang sedang ditangani Mabes Polri.

    “Ditunjuk AKBP Rahmat selama ini sebagai Kasubdit 2 Direskrimum Polda NTT,” kata Kabid Humas Polda NTT, Kombes Henry Novika Chandra, Kamis 6 Maret 2025.

    Menurut Henry, AKBP Rahmat Muchamad Salihi yang ditunjuk Kapolda NTT sebagai Plh Kapolres Ngada sudah mulai melaksanakan tugas sejak Rabu (5/3/2025) kemarin.

    Penunjukan Plh Kapolres Ngada tersebut kata Henry, untuk mengisi kekosongan jabatan Kapolres Ngada imbas dari penangkapan AKBP Fajar yang terjerat kasus dugaan narkoba dan asusila.

    “Jabatan Kapolres Ngada mengalami kekosongan setelah AKBP Fajar diamankan Divisi Propam Polri dan Bidang Propam Polda NTT,” ujarnya.

    Penunjukan AKBP Rahmat dilakukan agar pelayanan masyarakat dan tugas-tugas kepolisian tetap berjalan dengan baik di Kabupaten Ngada.

    “Sambil menunggu keputusan dari Mabes Polri maka ditunjuk pelaksana harian Kapolres Ngada,” ujar Kabid Humas.

    Divisi Propam Polri dan Bidang Propam Polda NTT mengamankan Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman diduga terkait kasus penyalahgunaan narkoba dan asusila.

    Setelah menjalani tes urine, AKBP Fajar dinyatakan positif menggunakan narkoba.

     

    Ganjar Tunjuk Wabup Syamsudin Sebagai PLH Bupati Banjarnegara

  • Sosok AKBP Fajar Widyadharma, Kapolres Ngada yang Diduga Terjerat Narkoba dan Asusila – Halaman all

    Sosok AKBP Fajar Widyadharma, Kapolres Ngada yang Diduga Terjerat Narkoba dan Asusila – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukma, ditangkap Divisi Propam Mabes Polri di Bajawa, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (20/2/2025) lalu.

    Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, mengaku tak mengetahui penyebab AKBP diamankan.

    “Saya tidak mengerti, tapi itu Mabes Polri yang mengamankan. Nanti biar Mabes Polri yang tahu kasusnya, saya juga tidak tahu,” ungkapnya, Senin (3/3/2025).

    Irjen Pol Daniel menerangkan penangkapan AKBP Fajar dilakukan setelah ada surat dari Mabes Polri yang ditujukan kepadanya.

    “Karena mungkin infonya rahasia takutnya terbongkar apa-apa kan, jadi Mabes Polri langsung turun. Itu (dugaan kasus narkoba), nanti Mabes Polri yang punya kewenangan,” sambungnya.

    Diketahui, AKBP Fajar menjabat sebagai Kapolres Ngada sejak Juni 2024, menggantikan AKBP Padmo Arianto.

    Pria lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) tahun 2011 ini pernah menjadi Kapolres Sumba Timur.

    Diduga, AKBP Fajar terlibat kasus narkoba. Hal ini disampaikan seorang warga Bajawa, Alek Roga (35).

    Alex menyatakan penangkapan AKBP Fajar menunjukkan peredaran narkoba di wilayah Ngada sudah meluas.

    “Polisi yang kita harapkan dapat melindungan generasi muda dari ancaman narkoba, malah (diduga) terlibat kasus narkoba. Masyarakat (bisa semakin) tidak percaya kepada polisi,” tukasnya.

    Selama dua minggu, AKBP Fajar tak terlihat di Mapolres Ngada dan kegiatan Forkompimda diwakilkan oleh Wakapolres Ngada, Kompol Mei Charles Sitepu.

    Bahkan, rumah dinasnya tampak sepi dan tak ada tanda-tanda orang yang tinggal di sana.

    Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Hendry Novika Chandra, belum dapat mengungkap kasus yang menyeret AKBP Fajar karena masih proses pemeriksaan.

    “Kamis (ditangkap) masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Mabes Polri. Jika dalam pemeriksaan terbukti melakukan pelanggaran atau tindak pidana lainnya, akan dilakukan tindakan tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.”

    “Proses hukum akan mengacu pada ketentuan disiplin ataupun kode etik profesi Polri,” ucapnya, Senin (3/3/2025), dikutip dari PosKupang.com.

    Menurutnya, kewenangan untuk mengungkap kasus AKBP Fajar ada di tangan Propam Polri.

    “Ini sesuai prosedur dan aturan yang berlaku,” imbuhnya.

    Kata Anggota DPRD Ngada

    Penangkapan ini mendapat sorotan dari anggota DPRD Ngada, Yohanes Donbosko Ponong.

    Ia menganggap kejadian ini meresahkan masyarakat lantaran Kapolres Ngada terjerat kasus narkoba.

    “Kita mendorong dan menghormati proses yang sedang berjalan di Mabes Polri karena ini telah meresahkan masyarakat Ngada,” bebernya, Senin.

    Yohanes meminta Kapolda NTT untuk menunjuk pejabat Kapolres Ngada yang baru.

    “Biasanya kasus seperti ini Kapolri maupun Kapolda agar reputasinya terjaga, langkah yang diambil agar segera mengganti atau menunjuk pejabat Kapolres yang baru di Kabupaten Ngada,” tandasnya.

    Menurut Yohanes, petugas kepolisian bertugas memberantas narkoba dan tidak terjerumus ke dalamnya.

    “Kalau sudah terjadi dari internal Polisi itu artinya harus ada tindakan pencegahan secara holistik dalam konteks pengembangan, bisa terungkap sindikat,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di PosKupang.com dengan judul Rumah Dinas Sepi Pasca Kapolres Ngada Ditangkap Propam Mabes Polri

    (Tribunnews.com/Mohay) (PosKupang.com/Irfan Hoi)

  • Prabowo Buka Sidang Tanwir dan Milad Muhammadiyah di Kupang

    Prabowo Buka Sidang Tanwir dan Milad Muhammadiyah di Kupang

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto membuka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah yang akan digelar di Universitas Muhammadiyah Kupang, Kota Kupang, Rabu (4/12/2024). FOTO/TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE SETPRES

    JAKARTA Presiden Prabowo Subianto menghadiri dan membuka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah yang akan digelar di Universitas Muhammadiyah Kupang, Kota Kupang, Rabu (4/12/2024). Prabowo didampingi Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya telah bertolak ke Kupang pada Selasa (3/12/2024) sore.

    “Presiden Prabowo diagendakan untuk menghadiri sekaligus membuka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah yang akan digelar di Universitas Muhammadiyah Kupang, Kota Kupang,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangannya dikutip, Rabu (4/12/2024).

    Sebelumnya, Presiden Prabowo bertolak menuju Kota Kupang dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, sekitar pukul 15.10 WIB pada Selasa (3/12/2024). Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam penerbangan menuju Kota Kupang yakni Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Prabowo tiba di Bandara Internasional El Tari, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), bersama rombongan terbatas sekira pukul 19.00 WITA.

    Tampak menyambut kedatangan Prabowo di Bandara Internasional El Tari, Kota Kupang, antara lain Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni, Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, dan Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji Dahnil Anzar Simanjuntak.

    Dari bandara, Prabowo kemudian melanjutkan perjalanan menuju hotel tempatnya bermalam di Kota Kupang. Setibanya di hotel, Prabowo disambut oleh Pj Wali Kota Kupang Linus Lusi.

    (abd)