Tag: Irawati

  • YouTube Rilis Fitur Pembatasan Shorts dan Penjaga Mental Remaja

    YouTube Rilis Fitur Pembatasan Shorts dan Penjaga Mental Remaja

    Jakarta

    YouTube memperkuat komitmen mendukung kesejahteraan dan Kesehatan mental, khususnya remaja di Indonesia. Upaya ini ditunjukkan dalam peluncuran fitur Mental Health Shelf dan kebijakan pembatasan durasi video Shorts (Shorts Daily Time Limit). Langkah ini hadir sebagai respons atas meningkatnya kebutuhan ruang digital yang aman dan suportif bagi generasi muda.

    Kementerian Komunikasi dan Digital RI menilai peluncuran fitur kesehatan mental ini menjadi momentum penting memperkuat perlindungan digital bagi anak dan remaja. Pemerintah menegaskan ruang digital kini menjadi tempat utama anak mengakses informasi, sehingga platform besar seperti YouTube berperan strategis dalam memastikan konten yang aman dan edukatif.

    “Saat ini sekitar 80% pengguna internet merupakan anak dan remaja. Artinya, mereka berada di garis depan paparan risiko digital seperti konten negatif. Pemerintah berkomitmen membangun regulasi yang komprehensif dan dinamis, namun implementasinya tak bisa dilakukan sendirian. Semua harus berkolaborasi,” ujar Dr. Irawati Tjipto Priyanti, M.T., Direktur Penyidikan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital RI.

    Menanggapi kekhawatiran tersebut, YouTube memperkenalkan Mental Health Shelf yang berisi kurasi konten kesehatan mental dari sumber tepercaya. Jadi, fitur ini merupakan sebuah “rak” atau tempat khusus di YouTube yang akan muncul ketika user mencari topik sensitif seputar kesehatan mental, seperti bullying, kecemasan, atau depresi.

    Kemudian fitur pembatasan durasi Shorts agar pengguna muda tidak terpapar konten yang berpotensi meningkatkan stres dan kecemasan. Fitur ini memungkinkan pengguna terkhusus remaja, menetapkan batas waktu harian untuk menonton video pendek YouTube Shorts.

    “Kami melihat peningkatan signifikan masalah kesehatan mental pada remaja di berbagai negara. Karena itu, YouTube berkomitmen menyediakan informasi yang kredibel serta fitur yang mendukung pengalaman digital yang lebih sehat bagi pengguna muda,” ujar Dr. Garth Graham, Global Head of YouTube Health.

    YouTube Rilis Mental Health Shelf Untuk Kesehatan Mental Remaja. Foto: Salsa Mutiara

    YouTube juga kini membatasi tayangan yang dapat menimbulkan tekanan psikologis dan mengarahkan pengguna muda ke konten-konten kesehatan mental yang terverifikasi.

    Direktur Eksekutif ICT Watch, Indriyanto Banyumurti, menilai bahwa tantangan terbesar remaja saat ini adalah tumbuh dalam ruang digital yang didorong algoritma. Ia menekankan bahwa tanpa pendampingan, anak dan remaja dapat ‘diasuh’ oleh pola konten yang tidak selalu ramah bagi perkembangan emosional mereka.

    “Ketika anak dan remaja diasuh oleh algoritma media sosial tanpa pendampingan orang tua, risikonya tinggi. Tetapi jika didampingi dengan komunikasi yang hangat, fitur digital bisa menjadi alat ampuh untuk edukasi dan tumbuh kembang mereka,” kata Indriyanto.

    Indriyanto menekankan pentingnya peran orang tua sebagai role model digital. Mulai dari menerapkan aturan penggunaan gadget, mengawasi aktivitas media sosial, hingga menjadikan teknologi sebagai sarana belajar Bersama. Semuanya berpengaruh pada ketahanan mental dan kemampuan anak menghadapi distraksi digital.

    “Orang tua perlu menjaga bonding, banyak berbicara dengan anak, dan belajar memahami fitur-fitur yang bisa melindungi mereka. Ketika pengasuhan digital kuat, anak memiliki fondasi yang sehat untuk berinteraksi di dunia online,” tambahnya.

    (fyk/fyk)

  • KPKP Jaksel vaksin 209 HPR di Kelurahan Pasar Minggu

    KPKP Jaksel vaksin 209 HPR di Kelurahan Pasar Minggu

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Jakarta Selatan (KPKP Jaksel) memvaksin 209 ekor hewan penular rabies (HPR) di Kelurahan Pasar Minggu, Kecamatan Pasar Minggu.

    “Total ada 209 ekor HPR yang berhasil divaksin rabies dalam pelaksanaan vaksinasi mulai 10-12 November 2025,” kata Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan, Irawati Harry Artharini di Jakarta, Kamis.

    Irawati mengatakan layanan jemput bola vaksinasi HPR tersebut diberikan secara gratis.

    Dia mengatakan, vaksinasi rabies gratis yang dilakukan di tiga tempat berbeda tersebut menyasar HPR seperti anjing, kucing, kera dan musang.

    Untuk pelaksanaan hari pertama di Balai Warga RW 03 berhasil menjangkau 36 ekor HPR.

    Kemudian, pada hari kedua di Lapangan RW 07 berhasil menjangkau 90 ekor HPR dan hari ketiga di Balai Warga RW 05 berjumlah 83 ekor HPR.

    Ia merinci, HPR yang berhasil divaksin terdiri dari, 175 ekor kucing, 29 anjing, tiga ekor kera dan dua ekor musang.

    “Vaksinasi rabies di Jakarta Selatan masih akan terus kita gencarkan untuk mempertahankan DKI Jakarta sebagai kota bebas rabies,” ucapnya.

    Sementara itu, salah seorang warga pemilik HPR, Renita mengucapkan terima kasih karena kucing miliknya sudah mendapatkan vaksinasi rabies gratis dengan harapan hewan peliharaannya bisa tetap sehat dan aktif.

    “Ini sangat membantu sekali, terlebih bagi pecinta kucing seperti saya yang memiliki kucing lebih dari satu ekor,” ucapnya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI Kemarin, tarif Transjakarta hingga banjir di Jaksel

    DKI Kemarin, tarif Transjakarta hingga banjir di Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa terjadi di Jakarta pada Rabu (29/10), mulai dari pertimbangan kenaikan tarif Transjakarta hingga banjir yang melanda Jakarta Selatan (Jaksel) setelah hujan deras.

    Berikut lima berita pilihan yang menarik untuk disimak kembali:

    1. Ini kata Pramono terkait kenaikan tarif Transjakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo juga mempertimbangkan usulan warganet atau netizen terkait perkiraan kenaikan tarif Transjakarta mulai dari Rp5000 hingga Rp7000.

    “Saya juga mendengar rata-rata mereka (masyarakat) mengusulkan, di media (sosial) saya itu, antara Rp5000 sampai Rp7000. Tetapi kami akan memutuskan sesuai dengan nanti apa yang menjadi kemampuan masyarakat,” ujar Pramono di Balai Kota, Rabu.

    Selengkapnya

    2. Kepulauan Seribu panen ribuan ikan kerapu cantang

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu memanen 1.500 ekor ikan kerapu cantang dan wilayah tersebut akan menjadi lumbung pangan bagi Provinsi DKI Jakarta, terutama pangan yang berbasis hasil laut.

    Selanjutnya

    3. Layanan kesehatan hewan gratis tersedia di Sentra Fauna Lenteng Agung

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Selatan menyediakan layanan kesehatan untuk hewan secara gratis di area Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa.

    “Pelayanan kesehatan hewan gratis ini merupakan kerja sama kita dengan Sudin PPKUKM Jakarta Selatan,” kata Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Sudin KPKP Jakarta Selatan, Irawati Harry Artharini di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya

    4. Pemprov DKI harus jaga sanitasi kota terutama saat musim hujan

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020, Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menjaga sanitasi dan kebersihan kota agar tidak menjadi sumber penularan penyakit, khususnya saat musim hujan.

    “Terutama saat curah hujan yang tinggi dan terjadi banjir,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Selanjutnya

    5. Banjir terjang 35 RT di Jaksel akibat curah hujan tinggi

    Jakarta (ANTARA) – Banjir menerjang 35 rukun tetangga di Jakarta Selatan (Jaksel) dengan ketinggian air mulai dari 30-70 sentimeter (cm) akibat curah hujan tinggi di DKI Jakarta dan sekitarnya.

    “Kami mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Angbeen Rishi Gugat Cerai, Ibunda Tidak Setuju dengan Adly Fairuz

    Angbeen Rishi Gugat Cerai, Ibunda Tidak Setuju dengan Adly Fairuz

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebelum menikah dengan Adly Fairuz, ternyata ibunda Angbeen Rishi, Yulia Irawati pernah tidak setuju dengan kehadiran menantunya itu. Bahkan, pada saat momentum lamaran ibunda Angbeen Rishi pun tidak hadir.

    Momen lamaran Angbeen Rishi dan Adly Fairuz pada 25 November 2018 itu tidak dihadiri oleh ibunda tercintanya tersebut.

    “Pada saat Angbeen membina hubungan sama dia (Adly Fairuz), saat itu Angbeen usianya masih 18 tahun. Kalau anak 18 tahun itu kan masih moodyan ya, emosinya masih labil,” kata Ibunda Angbeen Rishi, Yulia Irawati dikutip dari channel YouTube, Selasa (28/10/2025).

    “Menurut saya, untuk ke jenjang pernikahan ya nanti. Masih jauh lah, biarlah Angbeen berkarier dahulu,” lanjutnya.

    Sementara itu, Angbeen Rishi mengaku pada momen lamaran dirinya sudah mengundang ibundanya untuk hadir. Namun, tidak mendapatkan respons yang baik dari ibundanya.

    “Ibu dan adik saya bilang tidak mengundang mereka, ayah sama saya itu masih menghubungi adik saya untuk bisa datang ke lamaran saya tetapi adik saya tidak memberikan jawaban,” tuturnya.

    Mendengar jawaban dari putrinya, Yulia Irawati membantahnya. Ia menyebut, putrinya telah berkata bohong.

    “Itu bohong, kalian boleh tanya adiknya. Saya tidak pernah ketemu Angbeen semenjak Angbeen keluar dari rumah saya. Dari chatting, line saya tidak pernah dibalas,” tutupnya.

    Sebelumnya, Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan (Jaksel) membenarkan istri Adly Fairuz, Angbeen Rishi menggugat cerai suaminya. Gugatan perceraian di daftarkan pada 23 Oktober 2025.

    “Bahwa benar, nama yang disebutkan (Angbeen Rishi) telah mengajukan gugatan perceraian terhadap suaminya (Adly Fairuz),” kata Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Dede Rika Nurhasanah dikutip dari channel YouTube, Selasa (28/10/2025).

    “Untuk kapan didaftarkan itu yaitu pada 23 Oktober 2025. Didaftarkan pada sistem e-court melalui kuasa hukumnya,” tutupnya lagi.

  • Ada Plester Bekas di Menu MBG Sukabumi, Pihak Sekolah Minta Jangan Dibesar-besarkan

    Ada Plester Bekas di Menu MBG Sukabumi, Pihak Sekolah Minta Jangan Dibesar-besarkan

    Liputan6.com, Sukabumi – Temuan plester bekas di dalam tahu goreng yang menjadi bagian dari Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa SD di Cisaat, Kabupaten Sukabumi, memicu kegaduhan di media sosial. 

    Menanggapi insiden yang terjadi baru-baru ini, pihak sekolah, melalui Kepala SD Negeri Gadis Cisaat, Iis Irawati, menyatakan sikap memaklumi dan menyebut kejadian itu sebagai murni kesalahan teknis dari Sentra Penyedia Pangan Gratis (SPPG) yang melayani sekolah mereka.

    Iis Irawati menekankan bahwa insiden tersebut merupakan kasus pertama selama program berlangsung.

    “Itu mungkin hanya kesalahan teknis dari SPPG yang baru. Jika hal ini terjadi, karena memang sehari-hari SPPG Cigunung itu cukup baik memberikan MBG ke sekolah kami, dan memang tidak pernah ada komplain (keluhan) apapun,” ujar Iis, saat ditemui pada Selasa (21/10/2025). 

    Iis meminta agar masalah ini tidak perlu dibesar-besarkan. Menurutnya, insiden tersebut manusiawi, apalagi mengingat besarnya volume porsi yang harus disiapkan oleh satu dapur.

    “Kami memaklumi karena memang bukan sedikit yang harus dilayani. Kalau tidak salah, satu dapur itu melayani 3.500 porsi. Bagi kami itu bukan hal yang membahayakan, apalagi makanan tersebut belum sempat dikonsumsi oleh anak yang mendapat MBG,” jelasnya. 

    Iis Irawati menambahkan bahwa pihak sekolah baru mengetahui kejadian ini pada malam hari, setelah orang tua siswa yang kecewa membuka dan menemukan plester bekas tersebut di rumah. 

    Ia juga menegaskan bahwa insiden ini tidak mempengaruhi komitmen sekolah terhadap program MBG.

    “Terkait kekhawatiran? Insyaallah tidak. Ini akan menjadi pembelajaran bagi mereka. Pihak sekolah sama sekali tidak tahu, karena guru-guru hanya membagikan saja, dan anak-anak sebagai penerima MBG,” katanya.

    Iis meyakini bahwa SPPG yang telah ditunjuk sudah memenuhi standar gizi dari Badan Gizi Nasional (BGN) dan memiliki ahli gizi. 

    “Jadi, tidak mungkin mereka akan mencelakakan anak-anak. Layanan SPPG Cigunung selama ini cukup baik, menu juga beragam, dan mereka selalu memberikan yang terbaik,” imbuhnya.

     

  • Wanita Surabaya Tipu Bos Rp6,3 Miliar, Sempat Minta 4 HP untuk Komunikasi dengan Para Dewa

    Wanita Surabaya Tipu Bos Rp6,3 Miliar, Sempat Minta 4 HP untuk Komunikasi dengan Para Dewa

    GELORA.CO – Aksi penipuan dengan modus tak biasa dilakukan seorang wanita asal Surabaya bernama Arfita. Dia diadili karena diduga menipu dan menggelapkan uang milik bosnya sendiri senilai Rp6,3 miliar dengan mengaku bisa berkomunikasi dengan para dewa melalui WhatsApp.

    Jaksa Penuntut Umum (JPU) Hajita Cahyo Nugroho mengungkap, terdakwa merupakan direktur sekaligus bagian keuangan di CV Sentosa Abadi Steel. Sedangkan korbannya, Alfian Lexi, adalah Direktur Utama perusahaan tersebut.

    Dalam dakwaannya, jaksa menyebut Arfita mengaku bisa berhubungan dengan empat ‘dewa’: Dewa Ko Iwan (kehidupan), Dewa Ko Jo (jodoh), Dewa Ko Bram (kekayaan), dan Dewa Ko Billy (pengetahuan).

    “Terdakwa meyakinkan saksi dirinya dapat menjadi perantara dewa dan menyalurkan derma agar saksi mendapat kelancaran usaha dan kesehatan,” kata JPU dalam sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa (14/10) lalu.

    Aksi tipu-tipu itu berlangsung selama enam tahun, sejak 2018 hingga Desember 2024. Untuk memperkuat kebohongannya, Arfita meminta empat unit ponsel yang disebutnya sebagai sarana berkomunikasi dengan para dewa.

    Melalui WhatsApp, Arfita mengirim pesan kepada korban seolah-olah berasal dari para dewa yang meminta sumbangan untuk panti asuhan, rumah sakit, hingga hewan kurban.

    Alfian rutin mentransfer uang dalam jumlah besar karena percaya. Semula 10 persen dari pendapatan usaha, lalu naik menjadi 25 persen sejak 2021. Selama enam tahun, total uang yang ditransfer mencapai Rp6,3 miliar lebih, tepatnya Rp6.318.656.908.

    “Sebagian besar uang hasil transfer digunakan terdakwa untuk keperluan pribadi, termasuk pembelian perhiasan, pembayaran cicilan mobil, hiburan, serta kebutuhan harian,” jelas Hajita.

    Hanya sebagian kecil yang benar-benar disalurkan, seperti Rp500 ribu ke Panti Asuhan Bhakti Luhur Sidoarjo, Rp1 juta ke Panti Asuhan Sumber Kasih Surabaya, dan Rp500 ribu ke Perhimpunan Ora Et Labora.

    “Terdakwa sempat meminta pengurus panti menandatangani ucapan terima kasih seolah telah menyumbang sejak tahun-tahun sebelumnya,” ucap jaksa.

    Aksi ini terbongkar awal 2025, setelah korban mendapat nasihat dari rekan bisnisnya di Bali. Dia menyadari ada kejanggalan karena setiap donasi seharusnya memiliki tanda terima resmi, bukan pesan WhatsApp dari ‘dewa’.

    Saat diminta pertanggungjawaban, Arfita tak bisa menunjukkan bukti penggunaan dana. Korban pun melaporkannya ke polisi.

    Kini, Arfita duduk di kursi terdakwa dan dijerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan serta Pasal 372 KUHP tentang penggelapan.

    “Perbuatan terdakwa dilakukan dengan maksud menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan,” kata JPU dalam dakwaannya.

    Sidang yang dipimpin Hakim Irawati itu berlanjut pekan depan dengan agenda pembacaan eksepsi dari pihak terdakwa. 

  • Ngaku Bisa Komunikasi dengan 4 Dewa, Wanita Surabaya Tipu Atasan Rp6,3 Miliar

    Ngaku Bisa Komunikasi dengan 4 Dewa, Wanita Surabaya Tipu Atasan Rp6,3 Miliar

    Surabaya (beritajatim.com) – Arfita, seorang wanita asal Surabaya, menggunakan modus unik untuk menipu korbannya dengan mengaku bisa berkomunikasi dengan empat dewa: Dewa Ko Iwan (kehidupan), Dewa Ko Jo (jodoh), Dewa Ko Bram (kekayaan), dan Dewa Ko Billy (pengetahuan). Akibatnya, korban Alfian Lexi tertipu hingga Rp6,3 miliar.

    Sidang kasus ini dipimpin oleh Hakim Irawati SH. Terdakwa merupakan Direktur sekaligus bagian keuangan di CV. Sentosa Abadi Steel, yang diadili atas dugaan penipuan dan penggelapan terhadap atasannya sendiri, Alfian Lexi, Direktur Utama CC Sentosa.

    Jaksa Penuntut Umum (JPU) Hajita Cahyo Nugroho memaparkan bahwa aksi tipu muslihat itu berlangsung selama enam tahun, dari 2018 hingga Desember 2024. Arfita mengaku memiliki indera keenam dan bisa berkomunikasi dengan para dewa.

    “Dengan rangkaian kebohongan, terdakwa meyakinkan saksi bahwa dirinya adalah perantara dewa dan bisa menyalurkan doa serta derma agar saksi mendapat kelancaran usaha dan kesehatan,” ujar JPU dalam pembacaan dakwaan.

    Untuk memperkuat aksinya, Arfita meminta empat unit ponsel yang diklaim digunakan untuk “berkomunikasi” dengan para dewa. Dari ponsel-ponsel itu, terdakwa mengirimkan pesan WhatsApp kepada Alfian seolah berasal dari para dewa, meminta derma untuk panti asuhan, rumah sakit, hingga hewan kurban.

    Percaya sepenuhnya, Alfian rutin mentransfer uang dengan dalih sedekah atau derma. Nilai donasi bahkan meningkat dari 10 persen pendapatan usaha menjadi 25 persen sejak 2021. Transfer dilakukan ke berbagai rekening atas nama Arfita di Bank BCA dan BNI, dengan total Rp6.318.656.908.

    Namun, sebagian besar dana digunakan untuk keperluan pribadi, termasuk pembelian perhiasan, cicilan mobil, hiburan, dan kebutuhan sehari-hari. Hanya sebagian kecil yang benar-benar disumbangkan, seperti Rp500 ribu ke Panti Asuhan Bhakti Luhur (Sidoarjo), barang senilai Rp1 juta ke Panti Asuhan Sumber Kasih (Surabaya), dan Rp500 ribu ke Perhimpunan Ora Et Labora (2025). Untuk meyakinkan korban, terdakwa bahkan meminta pengurus panti menandatangani surat ucapan terima kasih palsu.

    Pada Januari 2025, Alfian baru menyadari penipuan tersebut setelah mendapat penjelasan dari temannya di Bali bahwa dewa tidak mungkin berkomunikasi lewat WhatsApp dan donasi seharusnya disertai tanda terima resmi.

    Alfian kemudian bersama keluarga dan rekan bisnis mendatangi rumah terdakwa di Surabaya untuk meminta klarifikasi, namun Arfita tidak bisa menunjukkan bukti penggunaan dana sesuai pernyataannya.

    JPU menilai perbuatan terdakwa melanggar Pasal 378 KUHP tentang penipuan dan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan. “Perbuatan terdakwa dilakukan dengan maksud menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan,” tegas JPU. [uci/beq]

  • Kemenpar dukung promosi wisata Trenggalek dengan gelar “famtrip”

    Kemenpar dukung promosi wisata Trenggalek dengan gelar “famtrip”

    Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung upaya promosi wisata di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur dengan menggelar perjalanan wisata famtrip selama empat hari.

    Wakil Bupati Trenggalek Syah Mohamad Natanegara di Trenggalek, Minggu, menyatakan pihaknya menyambut baik kedatangan Tim Pemasaran Pariwisata Kemenpar.

    Ia berharap, kegiatan ini dapat mengenalkan potensi wisata Trenggalek secara lebih luas.

    “Harapannya wisatawan yang datang tidak hanya fokus pada satu destinasi, melainkan bisa menikmati beragam wisata mulai dari pantai, gunung, sawah, hingga gua. Dengan begitu dapat berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat,” katanya.

    Kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah media nasional, pemengaruh, dan agen perjalanan untuk mengeksplorasi destinasi wisata di daerah tersebut.

    Ketua Tim Pemasaran Pariwisata Wilayah I Kemenpar Rina Irawati mengatakan kunjungan tersebut tindak lanjut dari survei lapangan sebelumnya.

    “Kami berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek untuk mengenalkan destinasi-destinasi yang ada. Kami membawa media, influencer (pemengaruh), dan agen perjalanan agar bisa membantu memperluas promosi Trenggalek,” ujarnya.

    Menurut dia, respons peserta famtrip positif setelah mengunjungi sejumlah destinasi.

    “Pantainya bagus, aktivitasnya seru, dan mereka betah, khususnya di Pantai Prigi dan sekitarnya,” katanya.

    Ia mengatakan masih ada catatan untuk pengembangan ke depan, antara lain aksesibilitas dari bandara yang cukup jauh serta keterbatasan fasilitas penginapan.

    Ketua Umum Asosiasi Kembali Berwisata Indonesia (Kemberin) Sean Ricard Bangun yang turut serta dalam rombongan itu, menilai potensi wisata Trenggalek sebagai luar biasa.

    “Kami mengeksplor dua hari, dari pantai hingga Gua Lowo. Ini daya tarik yang unik dan tidak ada di Jakarta,” ujarnya.

    Di Pantai Mutiara, ia dan rombongan juga mencoba wahana jetski.

    “Ini membuktikan potensi wisata Trenggalek memang luar biasa dan layak dikembangkan,” katanya.

    Ia mengatakan Kemberin yang beranggotakan 500 pelaku usaha pariwisata di Indonesia, termasuk 65 anggota di Jawa Timur, siap membantu mendorong promosi wisata Trenggalek.

    Namun, dari jumlah itu belum ada pelaku usaha pariwisata berasal dari Trenggalek.

    “Ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk mengembangkan konsolidasi pelaku wisata di sini,” ucapnya.

    Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek Edi Santoso menyampaikan apresiasi atas terselenggara famtrip tersebut.

    Ia menyebut kegiatan ini bisa terlaksana berkat dorongan Anggota DPR RI Komisi VII Novita Hardini.

    “Biasanya famtrip hanya dilakukan di destinasi wisata arus utama, seperti Danau Toba, Bali, atau Lombok. Tapi kali ini Trenggalek mendapat kesempatan, ini luar biasa,” katanya.

    Ia mengatakan kehadiran berbagai pihak dari asosiasi hingga konten kreator memberi masukan penting untuk pengembangan pariwisata.

    “Kami berterima kasih karena mereka memberi saran yang jujur dan apa adanya. Itu menjadi bekal bagi kami untuk berbenah,” ujarnya.

    Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
    Editor: M. Hari Atmoko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bocoran Aturan AI yang Akan Diterbitkan Pemerintah Prabowo

    Bocoran Aturan AI yang Akan Diterbitkan Pemerintah Prabowo

    Jakarta

    Pemerintah sedang merampungkan Buku Putih Kecerdasan Artifisial (AI) yang akan menjadi dasar penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) tentang AI. Pakar AI yang ikut terlibat penyusunan regulasi tersebut pun mengungkapkan bocoran isinya.

    Diketahui, aturan AI ini disusun bersama Kominfo Digital (Komdigi) dan para pakar, salah satunya Esther Irawati, pakar AI yang terlibat langsung dalam penyusunan roadmap nasional. Menurutnya aturan AI yang akan hadir nantinya menekankan integrasi teknologi di berbagai sektor, disertai prinsip responsible AI untuk mencegah penyalahgunaan.

    “Indonesia sudah membangun roadmap yang bagus. Kita sudah rancang dalam Buku Putih bagaimana AI diintegrasikan di berbagai sektor, dan juga bagaimana penggunaannya harus diatur supaya tidak disalahgunakan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (24/9/2025).

    Dalam aturan AI, Esther mengungkapkan tiga pokok utama. Pertama, Fairness, model AI tidak boleh bias atau hanya menguntungkan sebagian pihak. Kedua, Inclusivity di mana AI harus bisa dijalankan tidak hanya di Jakarta, tapi juga di daerah dengan sumber daya terbatas. Ketiga, Kredibilitas, penggunaan AI harus transparan, misalnya dalam riset, penulis wajib menyebutkan pemanfaatan AI sebagai alat bantu.

    “Yang paling berbahaya itu mengakui sesuatu yang bukan hasil pemikiran kita, tapi diakui sebagai karya kita. Harus ada edukasi untuk jujur kalau memang pakai AI,” tegasnya.

    Esther menambahkan, ada beberapa sektor yang sangat sulit digantikan AI, seperti kedokteran, hospitality, hingga kuliner.

    “Administrasi bisa dibantu AI, tapi komunikasi antar manusia, empati, dan interaksi sosial tetap tidak bisa digantikan,” ungkapnya.

    Penyusunan Buku Putih AI ini telah berlangsung 6-8 bulan, termasuk publikasi untuk menjaring masukan masyarakat. Saat ini dokumen tengah difinalisasi sebelum nantinya dijadikan dasar penerbitan Perpres tentang AI.

    “Harapannya Perpres ini bisa disosialisasikan ke semua pihak, sehingga semua bisa mendapatkan resource dan kesempatan yang sama untuk mengaplikasikan AI,” kata Esther.

    Salah satu isu yang juga menjadi perhatian adalah potensi penyalahgunaan AI untuk menyebarkan fake news. Esther menyebut, kasus hoaks saat demonstrasi menjadi contoh nyata yang perlu diantisipasi. Namun, urusan sanksi hukum terhadap penyalahgunaan AI akan menjadi ranah tim legal pemerintah

    (agt/agt)

  • Cerita Pejuang SKCK di Polres Metro Depok, Antre Berjam-jam Demi Sepotong Kertas – Page 3

    Cerita Pejuang SKCK di Polres Metro Depok, Antre Berjam-jam Demi Sepotong Kertas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Puluhan masyarakat mendatangi Polres Metro Depok sejak pagi hingga menjelang siang. Kedatangan mereka bukan untuk melakukan aksi unjuk rasa, namun meminta pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

    Seperti Irawati, perempuan berhijab asal Cinere mendatangi Polres Metro Depok sejak pagi. Setelah memarkirkan motornya di Balai Kota Depok, perempuan yang kerap disapa Ira bergegas harus menyeberangi Jalan Raya Margonda menggunakan jembatan penyeberangan orang menuju Polres Metro Depok.

    Sesampainya di halaman pintu masuk Polres Metro Depok, Ira sempat mengurungkan niatnya membuat SKCK. Hal itu dikarenakan telah terlihat antrean panjang masyarakat lainnya yang ingin membuat SKCK.

    “Tadinya sempat ingin balik lagi pulang, karena antreannya panjang banget,” ujar Ira, Jumat (12/9/2025).

    Namun, mengingat tempat bekerjanya meminta selembar SKCK sebagai salah satu persyaratan kerja, Ira mau tidak mau mengikuti alur antrean. Ira harus berdiri mengikuti barisan sesuai alur pelayanan.

    “Tadi ikut antrean, lumayan lama ditambah cuacanya sedikit Terik,” ucap Ira.

    Di dalam tasnya, terdapat sejumlah persyaratan pembuatan SKCK yang telah disiapkannya sejak dari rumah. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi seperti fotocopy KTP, akte kelahiran, kartu keluarga, BPJS, dan pas foto ukuran 4 x 6 sebanyak lima lembar dengan background merah.

    “Saya mendatangi langsung Polres Metro Depok membuat SKCK dikarenakan saat mendaftar online selalu gagal,” terang Ira.

    Di dalam benaknya, ibu dari dua anak itu menduga permohonan SKCK secara online, diduga jaringan server terlalu penuh untuk di akses. Untuk itu, Ira harus membuat SKCK secara offline untuk keperluan perpanjangan kontrak kerja.

    “Iya saya bikin buat perpanjangan kontrak kerja,” jelas Ira.

    Berjuang dengan waktu dan kesabaran, akhirnya Ira berhasil mendapatkan SKCK. Ira berharap, instansi kepolisian dapat meningkatkan pelayanan dengan memperbaiki pelayanan secara online.

    “Kalau saya pribadi, meminta saat pelayanan online server selalu siap, karena pelayanan offline cukup lama juga antrian mendapatkan selembar SKCK,” pinta Ira.