Tag: Ipuk Fiestiandani

  • Rajin Upload Struk Belanja ke Smart Kampung Banyuwangi, Gadis Asal Bajulmati Dapat Hadiah

    Rajin Upload Struk Belanja ke Smart Kampung Banyuwangi, Gadis Asal Bajulmati Dapat Hadiah

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Perasaan kaget dan gembira dirasakan Diah Ayu Prestia Putri saat mengetahui sebagai pemenang sepeda motor undian Sipundi Wangi. Hadiah tersebut diberikan langsung dari Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Minggu (28/9/2025).

    Nama Diah keluar sebagai pemenang Undian Sipundiwangi (Sistem Pelaksanaan Undian Pajak Daerah di Banyuwangi) tahap I yang diumumkan di area Community and Food Day (CFD).

    “Selamat, Diah berhasil mendapatkan hadiah utama sepeda motor pada pengundian perdana program Sipundiwangi,” imbuh Ipuk.

    Ipuk menjelaskan, Sipundiwangi adalah program yang bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat dan pelaku usaha yang tertib administrasi.

    Masyarakat yang makan di resto, rumah makan, depot, kafe, warung kopi, dan tempat kuliner lainnya di Banyuwangi bisa mendapat undian berhadiah. Terdapat 83 tempat kulineran yang pelanggannya bisa mengikuti undian berhadiah untuk pelanggan mereka.

    Puluhan tempat kulineran tersebut yang telah memasang alat perekam transaksi Tax Mapper, Sijakawangi (Sistem Informasi Pajak Daerah Kabupaten Banyuwangi).

    Selain kulineran, masyarakat yang telah membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), juga secara otomatis menjadi peserta undian berhadiah.

    Saat mengetahui namanya keluar sebagai pemenang, Diah mengakui selama ini rutin mengupload struk belanja kuliner ke aplikasi Smart Kampung sejak dia mengetahui ada program Sipundiwangi (Sistem Pelaksanaan Undian Pajak Daerah di Banyuwangi) yang dimulai pertengahan Juli lalu.

    “Alhamdulillah, tidak disangka dapat hadiah utama,” jawab gadis asal Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo.

    Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah Banyuwangi Samsudin menambahkan, undian tahap pertama ini berlaku bagi masyarakat yang telah mengupload struk belanjanya pada periode 1 Juli – 24 September 2025. Berikutnya, tahap kedua akan diundi saat peringatan Hari Jadi Banyuwangi pada 18 Desember 2025 mendatang.

    “Pada tahap kedua nanti sasarannya lebih luas. Selain kulineran dan PBB, juga akan menyasar konsumen perhotelan dan wajib pajak kendaraan bermotor,” ungkapnya.

    Samsudin menambahkan, Pemkab akan menggulirkan sejumlah program stimulus. Di antaranya, penghapusan sanksi denda pajak PBB Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) sebagai bentuk keringanan kepada para wajib pajak yang mengalami keterlambatan pembayaran.

    “Juga ada insentif pajak barang dan jasa tertentu sebesar 10 persen,” tandasnya. [alr/aje]

  • Bupati Ipuk Ajak Tokoh Agama Bersama Saling Jaga Kerukunan di Banyuwangi

    Bupati Ipuk Ajak Tokoh Agama Bersama Saling Jaga Kerukunan di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak para tokoh agama untuk terus menguatkan ketahanan keluarga serta menjaga kerukunan di tengah masyarakat. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Banyuwangi di Pendopo Shaba Swagata Blambangan.

    Hadir dalam rakor tersebut para tokoh agama dari lintas iman. Tampak di antaranya Ketua FKUB Banyuwangi, Ketua Bamag Banyuwangi, Ketua LDII Banyuwangi dan sejumlah tokoh agama lainnya.

    “Pada kesempatan ini, kami mengajak para tokoh agama sekalian, untuk bersama-sama memperkuat kehidupan keluarga di tengah masyarakat. Keluarga yang harmonis adalah awal dari semua kebaikan,” ungkap Ipuk, Senin (29/9/2025).

    Ketahanan keluarga tersebut, imbuh Ipuk, akan menjadi ketahanan secara luas. Karena banyak persoalan sosial yang terjadi di tengah masyarakat dipicu terlebih dahulu dari kehidupan keluarga yang tidak harmonis. Dari permasalahan kriminal hingga korupsi.

    “Dalam khutbah-khutbahnya, selipkan pesan-pesan penguatan keluarga. Sampaikan tentang parenting, finansial planing dan pesan-pesan lain yang bisa membuat harmonis,” terangnya.

    Selain itu, Ipuk juga mengharapkan peran para tokoh agama untuk menjaga kondusivitas lingkungan. Berbagai potensi yang bisa mengancam kerukunan, khususnya di kalangan umat beragama, harus dimitigasi lebih awal.

    “Apalagi saat ini, daerah harus menghadapi tantangan efisiensi. Akan ada banyak program kemasyarakatan yang berkurang. Ini perlu pendekatan yang tepat agar tidak menimbulkan gejolak sosial,” ungkap Ipuk.

    Pemkab Banyuwangi sendiri, lanjut Ipuk, terus berupaya untuk mendorong kesejahteraan masyarakat. Dengan berbagai program inovatif diharapkan perekonomian dapat tumbuh dengan baik, lapangan kerja bisa tersedia, sehingga masyarakat dapat hidup dengan baik. Dengan kesejahteraan yang terjamin, akan memberikan bantalan sosial yang kokoh untuk menjaga kerukunan.

    “Kami akan terus berinovasi untuk melahirkan program yang berdampak besar. Dengan anggaran yang efisien, tapi outcome yang didapat harus optimal,” pungkasnya. [alr/aje]

  • Banyuwangi Panen Raya Jagung, Surplus 146 Ribu Ton untuk Ketahanan Pangan Nasional

    Banyuwangi Panen Raya Jagung, Surplus 146 Ribu Ton untuk Ketahanan Pangan Nasional

    Banyuwangi (betitajatim.com) – Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar panen raya jagung serentak kuartal III di areal persawahan Lingkungan Wonosari, Kelurahan Sobo, Banyuwangi, Sabtu (27/9/2025).

    Kagiatan dari program nasional Swasembada Pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto ini dipimpin langsung Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Hadir pula Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Muhammad Puji Santoso, Perwakilan Dandim 0825 Banyuwangi, dan Kepala Bulog Banyuwangi Dwiana Puspitasari, dan jajaran Forkopimda Banyuwangi lainnya.

    Kegiatan ini bagian dari Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III nasional yang dipimpin Kapolri Listyo Sigit Purnomo di Kabupaten Oku Timur, Sumatera Selatan di hari yang sama.

    Kapolda Irjen Nanang Avianto mengapresiasi kinerja Banyuwangi yang mampu menjaga surplus pangan. “Ini komitmen bersama dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto,” ujar Kapolda.

    Dia berharap capaian ini dapat terus ditingkatkan, sehingga Banyuwangi semakin kokoh sebagai lumbung pangan strategis. “Saya bangga atas kerja keras seluruh pihak, mulai dari petani, pemerintah daerah, hingga jajaran kepolisian. Semoga panen ini membawa berkah dan semangat baru untuk terus meningkatkan produksi,” katanya.

    Sementara Bupati Ipuk mengatakan Banyuwangi berkomitmen mendukung program ketahanan pangan nasional Presiden. Dia berterima kasih kepada Polri yang bergerak bersama-sama pemerintah daerah mensukseskan program ini.

    “Terima kasih kepada Polri yang bersama-sama mengawal berjalan program. Juga kepada TNI, Bulog dan semua pihak yang turut mendukung penuh,” kata Bupati Ipuk.

    Panen raya jagung tersebut merupakan bagian dari Gerakan penanaman jagung serentak seluas 1 juta hektar, yang merupakan kerjasama antara Polri dan Kementerian Pertanian. Program ini mendukung target swasembada pangan nasional pada tahun 2025.

    Data dari Dinas Pertanian produksi jagung di Banyuwangi pada tahun 2022 sebesar 253.857 ton, 225.416 ton pada 2023, dan 209.078 ton pada 2024. Untuk produksi jagung 2025 mulai Januari – September sebesar 193.542 ton sementara kebutuhan daerah hanya sebanyak 46.786 ton.

    “Setiap tahun Banyuwangi selalu mengalami surplus jagung, di mana hasil produksinya selalu lebih besar dari tingkat kebutuhannya. Seperti di tahun ini sampai Bulan September surplus 146.756 ton,” terang Ipuk.

    Kapolresta Banyuwangi Pol Rama Samtama Putra menambahkan total lahan jagung yang didampngi Polresta Banyuwangi seluas 1.772 hektare. Dari jumlah itu, 1.048 hektare sudah ditanami dan 433 hektare di antaranya telah dipanen.

    “Hasil panennya kurang lebih 1.445,46 ton. Pendistribusiannya melalui tiga jalur. Yakni diserap Bulog sekitar 67 ton, pengepul 957,8 ton, dan sisanya 421 ton diserap oleh pengusaha serta pihak lain,” tandasnya. [kun]

  • ASN Naik Ojol Setiap Jumat, Grab Beri Diskon Khusus untuk Warga Banyuwangi

    ASN Naik Ojol Setiap Jumat, Grab Beri Diskon Khusus untuk Warga Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Gerakan naik ojek online (ojol) dan angkutan umum tiap hari Jumat yang diinisiasi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, mendapat apresiasi langsung dari operator aplikasi transportasi online Grab Indonesia.

    “Kami telah bertemu dengan tim dari Grab Indonesia. Dan mereka menyatakan apresiasinya atas program Banyuwangi karena dinilai berdampak pada peningkatan pendapatan para driver,” kata Bupati Ipuk, Sabtu (28/9/2025).

    Sebelumnya, Bupati Ipuk telah bertemu Head of Public Affairs East Indonesia Grab Indonesia, Siswantoro di Banyuwangi pada 23 September 2025. Dari pertemuan itu, lanjut Ipuk, Grab mengungkapkan akan memberikan diskon khusus bagi konsumen GrabCar dan GrabBike di Banyuwangi tiap hari Jumat.

    “Kami sangat menyambut baik, karena akan memberikan kemudahan bagi warga, serta meramaikan orderan para driver ojol,” kata Ipuk.

    Ipuk berharap, stimulus dari Grab tersebut tidak hanya memberikan kemudahan bagi para konsumen, tapi juga bisa meningkatkan pendapatan para mitra Grab.

    Gerakan naik ojol dan angkutan umum ini sudah dimulai sejak 12 September 2025. Seluruh karyawan pemkab diimbau untuk intens menggunakan jasa angkutan umum di setiap Hari Jumat. Mulai dari berangkat dan pulang kerja, hingga memanfaatkan layanan pesan antar.

    Ipuk mengatakan gerakan ini untuk meningkatkan pendapatan para driver ojol dan angkutan umum.

    Head of Public Affairs East Indonesia Grab Indonesia, Siswantoro, menyampaikan sebagai bentuk apresiasi terhadap program pemkab, maka semua pengguna layanan GrabCar dan GrabBike di Banyuwangi, dapat memanfaatkan kode promo khusus yang telah disiapkan untuk mendapatkan diskon melalui aplikasi Grab.

    “Kode Promo-nya GRABPEMKABBWI. Promo ini hanya berlaku setiap Jumat, pagi-tengah malam,” kata Siswantoro.

    Siswantoro mengatakan, program ini bentuk dukungan terhadap program Bupati Ipuk yang menggerakkan seluruh ASN di Banyuwangi untuk naik ojek online (ojol) atau transportasi umum di setiap hari Jumat.

    “Kami sangat mengapresiasi program tersebut karena bisa mendongkrak pendapatan mitra diver kami. Kami sudah survey ke beberapa mitra, dan memang mereka mengaku pendapatannya meningkat sejak adanya program tersebut,” kata Siswantoro.

    Dia menjelaskan promo tersebut berlaku untuk perjalanan dari/ke Banyuwangi. “Sebagai bentuk apresiasi kepada pemkab, kami berikan kode promo ini untuk para pelanggan di Banyuwangi. Bukan hanya ASN, masyarakat umum juga bisa menikmati promo ini,” imbuhnya.

    Adapun diskon yang diberikan yaitu, maksimal Rp 11 ribu untuk setiap tarnsaksi GrabCar. Dan maksimal Rp 8 ribu untuk transaksi GrabBike. “Artinya konsumen yang transaksinya hanya di kisaran itu, diskonnya bisa mencapai 100 persen. Mereka tidak perlu membayar tarifnya karena mendapatkan diskon maksimal dari kami,” jelasnya. [kun]

  • Hampir 400 Pesepeda Ramaikan Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025, Gowes dengan Latar Gunung dan Laut

    Hampir 400 Pesepeda Ramaikan Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025, Gowes dengan Latar Gunung dan Laut

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebanyak 394 cyclist dari berbagai daerah dan mancanegara meramaikan Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025. Selain diikuti atlet profesional, ajang ini juga diramaikan komunitas dan pecinta balap sepeda.

    Peserta datang dari Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, Lampung, Maluku, dan berbagai daerah lain. Dari mancanegara hadir cyclist dari Kolombia, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, New Zealand, Filipina, hingga Singapura.

    Dilepas Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pantai Marina Boom, para rider menempuh rute sejauh 86,9 kilometer yang menyajikan keindahan alam Banyuwangi hingga garis finish di Paltuding, Ijen.

    Bupati Ipuk menyebut event ini menjadi bagian dari upaya memperkuat branding Banyuwangi sebagai kota sepeda. “Saya mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Ijen KOM 2025. Mari nikmati bersepeda di Banyuwangi,” kata Ipuk, Sabtu (27/9/2025).

    Event ini melengkapi deretan balap sepeda bergengsi di Banyuwangi, mulai Tour de Banyuwangi Ijen (28-31 Juli), Banyuwangi Ijen Geopark Downhill (20-21 September), hingga Banyuwangi BMX (15-16 November). Melalui ajang sport tourism, Banyuwangi bukan hanya memamerkan keindahan alam, tapi juga seni dan budaya lokal.

    Bupati ipuk melepas para riders dalam momen bluefire ijem KOM 2025. [Ayu Lestari/Beritajatim.com]Pantai Marina Boom dipilih sebagai titik start agar rider bisa menikmati sunrise dengan latar siluet Gunung Ijen. Rute sepanjang perjalanan juga menawarkan hamparan sawah, perkampungan, perkebunan, hingga lanskap kaki Gunung Ijen yang terkenal menantang.

    Penggiat olahraga sepeda, Azrul Ananda, menyebut rute Ijen adalah salah satu yang paling legendaris di Indonesia dan sudah mendunia. Ajang ini juga menjadi seri penutup Mainsepeda Trilogy 2025, setelah Bromo KOM (17 Mei) dan Kediri Dholo KOM (20 Juli).

    Tanjakan Ijen sendiri masuk kategori hors categorie, level tertinggi dalam balap sepeda dunia, dan pernah dilalui pembalap profesional kelas Union Cycliste Internationale (UCI).

    Liliana Herawati, peserta kategori Women 35-39 asal Purwokerto, mengaku terkesan. “View-nya bagus banget, ya. Sepertinya baru pertama kali start dari pantai. Jam 5 sudah terang banget, saya sampai kaget, kirain telat,” ujarnya. [tar/ian]

  • Bupati Banyuwangi Serahkan 7 Ambulans Baru untuk Tingkatkan Layanan Kesehatan di Puskesmas

    Bupati Banyuwangi Serahkan 7 Ambulans Baru untuk Tingkatkan Layanan Kesehatan di Puskesmas

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata bagi masyarakat, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyerahkan tujuh unit mobil ambulans kepada beberapa Puskesmas di daerahnya.

    Penyerahan ambulans baru ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Banyuwangi untuk memperkuat fasilitas kesehatan di level puskesmas dan memberikan layanan yang lebih cepat dan tanggap.

    Tujuh unit mobil ambulans yang diserahkan tersebut akan digunakan oleh Puskesmas Tapanrejo, Kembiritan, Tegaldlimo, Kebaman, Tampo, Karangsari, dan Gendoh.

    Meskipun seluruh puskesmas di Banyuwangi sudah memiliki fasilitas ambulans, penambahan unit ambulans baru ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi situasi darurat.

    “Ini bagian dari upaya kita meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan fasilitas baru ini, kami minta puskesmas terus memperkuat layanan jemput bola, serta lebih cepat dan tanggap melayani masyarakat,” ujar Ipuk Fiestiandani dalam acara penyerahan, Jumat (26/9/2025).

    Ambulans yang diserahkan dilengkapi dengan peralatan kesehatan yang lebih mutakhir, seperti peralatan pemeriksaan jantung, penanganan kegawatdaruratan, genset, hingga media promosi kesehatan.

    Penyerahan ambulans ini juga merupakan bagian dari program Pemkab Banyuwangi yang terus mengadakan mobil ambulans secara bergilir setiap tahun untuk puskesmas rawat inap maupun rawat jalan.

    “Pengadaan ambulans kami lakukan secara bergilir setiap tahun, baik untuk puskesmas rawat inap maupun rawat jalan,” tambah Ipuk.

    Selain ambulans, Pemkab Banyuwangi juga berupaya meningkatkan mobilitas tenaga kesehatan di wilayah yang sulit dijangkau. Pada tahun 2024, Pemkab mengadakan dua unit ambulans dan 24 motor trail yang akan diberikan kepada puskesmas di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, seperti daerah perkebunan dan kawasan hutan yang terletak di wilayah taman nasional dan Perhutani.

    Banyuwangi, sebagai daerah terluas di Jawa Timur, memiliki sejumlah wilayah yang sulit dijangkau oleh kendaraan biasa. Hal ini membuat akses pelayanan kesehatan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah setempat.

    Oleh karena itu, Ipuk Fiestiandani berharap seluruh tenaga kesehatan dapat bekerja secara optimal dan terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

    “Saya harap, seluruh tenaga kesehatan bekerja optimal. Perbanyak jemput bola, ramah kepada pasien, perbanyak inovasi untuk meningkatkan layanan. Saya harap tidak ada lagi keluhan masyarakat tentang pelayanan kesehatan di Banyuwangi,” tutup Ipuk. [les/suf]

  • Jembatan Darurat Sungailembu Banyuwangi Rampung, Akses Tiga Desa Kembali Lancar

    Jembatan Darurat Sungailembu Banyuwangi Rampung, Akses Tiga Desa Kembali Lancar

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pengerjaan jembatan darurat Sungailembu di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, telah rampung dan kini bisa dilalui kendaraan roda empat. Sebelumnya, jembatan darurat untuk kendaraan roda dua telah selesai dibangun pada Juli lalu, tak lama setelah jembatan utama retak dan ambles akibat luapan sungai.

    Dengan selesainya pembangunan jembatan ini, aktivitas warga di tiga desa—Sumberagung, Kandangan, dan Sarongan—kembali normal. Sri Windarti (36), warga Dusun Sungai Lembu, Desa Sumberagung, menyampaikan rasa syukurnya saat bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang meninjau langsung jembatan tersebut.

    “Alhamdulillah, dari Sungai Lembu ke Sarongan sekarang bisa berjalan lancar dan bisa beraktivitas seperti biasa. Mobil sekarang sudah bisa lewat. Terima kasih kepada Ibu Bupati dan Pemkab Banyuwangi yang sudah menyiapkan jembatan ini,” ujarnya.

    Bupati Ipuk menjelaskan bahwa pembangunan jembatan darurat untuk roda empat dilakukan dengan sistem knock down berbahan baja, berjarak sekitar 300 meter dari lokasi jembatan lama. “Alhamdulillah sudah selesai dan bisa dilewati mobil. Jembatan ini menjadi prioritas karena menghubungkan tiga desa di Kecamatan Pesanggaran. Selanjutnya jembatan permanen akan kami bangun di lokasi jembatan yang lama pada 2026,” katanya.

    Pembangunan dua jembatan darurat ini menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sekitar Rp2,6 miliar. Ipuk juga menyampaikan apresiasi kepada warga yang turut bergotong royong. “Terima kasih pada masyarakat Pesanggaran yang turut membantu dan mendukung berdirinya jembatan ini,” tambahnya.

    Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan, dan Permukiman (DPU CKPP) Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono, menyebut jembatan darurat ini memiliki panjang 30 meter, lebar 3,5 meter, dan tinggi 2,1 meter. Rangka jembatan menggunakan besi kanal dengan sistem knock down, ditopang pondasi batu bronjong berlapis serta strous sedalam empat meter.

    Meski berstatus darurat, konstruksi jembatan dipastikan kokoh dan hanya boleh dilalui kendaraan roda empat dengan beban maksimal 10 ton. Kendaraan keluarga dan niaga ringan menjadi prioritas, sementara truk besar tetap diarahkan menyeberangi sungai. Untuk jembatan permanen, Pemkab Banyuwangi menargetkan pembangunan dimulai pada 2026 dengan estimasi pengerjaan enam bulan. [alr/beq]

  • Bupati Ipuk Siap Bantu Perbaiki Rumah Warga Terdampak Gempa

    Bupati Ipuk Siap Bantu Perbaiki Rumah Warga Terdampak Gempa

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Gempa yang mengguncang, Kamis (25/9/2025) sore, mengakibatkan tujuh bangunan di tiga desa di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi rusak. Rinciannya, enam bangunan dapur rumah warga dan satu atap masjid roboh.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendatangi langsung korban yang terdampak gempa 5,7 magnitudo di Kecamatan Wongsorejo, Jumat (26/9/2025).

    Dalam kunjungannya, Ipuk memastikan pemkab akan membantu warga untuk membangun kembali bangunan yang rusak.

    “Kami hari ini mengecek korban gempa yang berdampak di Banyuwangi,” kata Ipuk.

    Dalam pengecekan yang dilakukan pemkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), saat ini mendata kebutuhan untuk merehabilitasi bangunan yang rusak.

    “Saat ini Pemkab sedang mendata berapa yang dibutuhkan untuk memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak,” ujarnya.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meninjau lokasi dampak gempa di Kecamatan Wongsorejo.

    Dalam kesempatan itu, Ipuk menilik dua rumah warga yang dapurnya rusak di Desa Bimorejo dan Wongsorejo, serta masjid yang atapnya jebol di Desa Sidodadi. Selain mengupayakan perbaikan bangunan yang rusak, Ipuk juga membawa beberapa bantuan yang dibutukan warga.

    Salah satu rumah yang dikunjungi adalah milik Supiyatik (70) di Desa Bimorejo. Dapur rumah Supiyatik yang berukuran sekitar 5 meter x 9 meter ambruk setelah digoyang gempa selama beberapa detik.

    Bangunan dapur rumah memang terlihat tidak kokoh. Namun bangunan batu bata tanpa tulangan dan pondasinya lemah.

    “Saat gempa, saya tidak di rumah. Hanya ada anak saya yang posisinya di depan. Saya dapat kabar kalau rumah roboh, saya kaget dan langsung pulang,” katanya.

    Dia awalnya mengira bangunan yang ambruk adalah rumah inti. Tapi ternyata dapur di sisi belakang rumah. “Terima kasih Ibu Bupati sudah dibantu,” ujarnya.

    Di Desa Sidowangi, Ipuk juga mendatangi Masjid Babul Muttaqin yang atapnya ambrol. Saat kejadian, beruntung masjid dalam keadaan kosong. Para jemaah sudah meninggalkan masjid usai salat ashar sekitar satu jam sebelum gempa terjadi.

    “Saya sedang bersih-bersih di halaman masjid karena malamnya ada peringatan maulid. Lalu tiba-tiba atap ambruk ya pas gempa itu,” kata M Rokib, Takmir Masjid.

    Rokib menyebut, masjid akan tetap digunakan Jumatan hari ini ini.

    “Masjid masih bisa digunakan. Tadi dibawakan terpal untuk penutup sementara sampai ada perbaikan,” jelasnya. [ayu/but]

     

  • Tingkatkan Layanan Publik Inklusif, Pegawai Pemkab Banyuwangi Dilatih Bahasa Isyarat

    Tingkatkan Layanan Publik Inklusif, Pegawai Pemkab Banyuwangi Dilatih Bahasa Isyarat

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemkab Banyuwangi menggelar diklat Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) yang diikuti para petugas front office pelayanan publik. Pelatihan ini digelar sebagai bentuk komitmen daerah memberikan pelayanan publik yang inklusif bagi semua warga.

    Pelatihan diikuti 40 petugas yang menjadi frontliner di sejumlah instansi pemkab. Mulai Puskesmas, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP), Dinas Kesehatan, Dispendukcapil hingga pegawai kantor kecamatan.

    Diklat berlangsung selama lima hari, Senin-Jumat 22-26 September 2025 di Banyuwangi. Pemkab menggandeng Komunitas Teman Tuli Banyuwangi dan Pengajar dari SMA-LB Prop Jatim dalam kegiatam diklat.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan Banyuwangi terus berkomitmen untuk terus menyelenggarakan pelayanan publik terbaik bagi warga. Tidak hanya memberikan layanan yang lebih cepat dan efisien, tapi juga inklusif dan berorientasi pada pendekatan humanis.

    “Kami ingin semua warga bisa mengakses layanan publik dengan mudah dan ramah. Termasuk teman-teman disabilitas. Karenanya kami latih para petugas terdepan pada pelayanan publik untuk bisa memahami bahasa isyarat agar tidak terjadi kendala komunikasi,” kata Bupati Ipuk, Jumat (26/9/2025).

    Ipuk mengaku, pelatihan ini, menindaklanjuti hasil Rembuk Disabiltas yang diikuti puluhan rekan-rekan disabilitas. Dalam rembuk tersebut terdapat aspirasi salah satunya agar semua kantor-kantor pemerintahan yang biasa diakses warga juga dilengkapi petugas yang memahami kemampuan dasar bahasa isyarat.

    “Ini adalah upaya memenuhi hak-hak rekan disabilitas. Kami berharap kini, kantor-kantor pelayanan publik bisa diakses dengan baik dan mudah bagi rekan-rekan disabilitas. Tidak perlu ragu datang ke pusat-pusat layanan publik daerah untuk menyelesaikan urusannya,” harap Ipuk.

    Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Banyuwangi Ilzam Nuzuli menambahkan, diklat pelatihan dasar BISINDO ini secara bertahap akan diikuti seluruh pegawai front office pemerintahan.

    “Saat ini memang baru sebagian kantor, nanti semua akan didiklat sama. Porsi diklatnya lebih banyak praktek. Dimana para peserta bisa langsung mempraktekkan hasil latihannya bersama mentor,” kata Ilzam.

    Sementara itu salah satu peserta pelatihan bahasa isyarat adalah Bibin Eka Widianto, yakni seorang perawat yang bertugas di Puskesmas Kedungrejo Kecamatan Muncar. Bibin sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan yang diikutinya karena memang dibutuhkan khususnya saat memberikan pelayanan kesehatan di puskesmas.

    “Kami pernah mendapat pasien seorang ibu yang merupakan teman tuli yang akan melahirkan, saat itu kami sedikit kesulitan berkomunikasi. Adanya pelatihan ini menjadi bekal bagi kami untuk bisa melayani semua warga,” jelasnya. [alr/aje]

  • Strategi Pengentasan Kemiskinan Berhasil, Tahun Ini di Banyuwangi Turun Jadi 6,13%

    Strategi Pengentasan Kemiskinan Berhasil, Tahun Ini di Banyuwangi Turun Jadi 6,13%

    Banyuwangi (beritajatim.com)– Berbagai program penanganan kemiskinan yang dikawal Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terus menunjukkan hasil positif. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan Banyuwangi tahun 2025 kembali mengalami penurunan, yakni menjadi 6,13 persen.

    Tercatat, empat tahun terakhir kemiskinan di Banyuwangi terus turun. Pada 2021 sebesar 8,07 persen, menjadi 7,51 persen (2022), 7,34 persen (2023), 6,54 persen (2024) dan 6,13 persen pada 2025 atau turun sebesar 0,41 persen.

    “Alhamdulillah, capaian kinerja ini adalah buah dari kolaborasi, dukungan dan doa seluruh masyarakat dan stakeholder di daerah,. Sinergis seluruh program yang dijalankan oleh banyak pihak,” kata Bupati Ipuk, Kamis (25/9/2025).

    Program yang digeber pemkab untuk mengurangi kemisikinan di Banyuwangi mulai dari program pemberian bantuan usaha lewat program UMKM Naik Kelas, akses pendidikan yang baik hingga pendidikan tinggi, hingga mendorong penguatan program kepariwisataan karena dampaknya yang multiplier.

    Ada tiga strategi Banyuwangi dalam mengurangi kemiskinan di daerah. Pertama, mengurangi beban pengeluaran warga miskin. “Salah satunya kami memastikan program bansos baik dari pusat maupun daerah terdistribusi dengan baik untuk membantu meringankan beban masyarakat. Di Banywuangi ada program Rantang Kasih dan Banyuwangi Berbagi,” terang Ipuk.

    Kedua, meningkatkan pendapatan warga miskin lewat berbagai program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan taraf ekonomi. Seperti program UMKM Naik Kelas, Warung Naik Kelas (WeNak) hingga fasilitasi ongkir gratis bagi UMKM.

    Ketiga strategi penanganan kemiskinan dilakukan dengan memutus transmisi kemiskinan melalui pendidikan dan peningkatan kapasitas pendidikan bagi warga. “Berbagai pelatihan untuk meningkatkan skill warga agar bisa mandiri menjalankan maupun meningkatkan usahanya,” katanya.

    Penurunan angka kemiskinan tersebut juga diiringi pertumbuhan ekonomi tahun 2025 yang meningkat. Di triwulan 1, tercatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,50 persen dan triwulan dua meningkat jadi 5,85 persen. Capaian ini berada di atas angka provinsi maupun nasional.

    “Pemkab akan terus melanjutkan berbagai program pemberdayaan ekonomi dan penanganan kemiskinan yang dijalankan pemerintah. Terima kasih atas dukungan dan kolaborasi semua pihak,” ujar Ipuk.

    Sementara itu, Kepala BPS Banyuwangi Hermanto menambahkan ada sejumlah faktor yang menyumbang penurunan angka kemiskinan Banyuwangi. Di antaranya kemampuan daerah dalam menjaga inflasi atau daya beli masyarakat. Terjaganya tingkat inflasi Banyuwangi menurutnya berkat kebijakan daerah untuk menjaga inflasi serta kolaborasi berbagai pihak dalam menjaga ekonomi.

    “Kolaborasi berbagai pihak yang didukung oleh kebijakan pemerintah berhasil menjaga inflasi sehingga daya beli masyarakat terjaga. Inilah yang mencegah warga masuk dalam garis kemiskinan dan menjadikan warga miskin bisa memperbaiki taraf kehidupannya,” terangnya.

    Selain inflasi yang terjaga, kata Hermanto berbagai program daerah yang dijalankan oleh Pemkab Banyuwangi juga menjadi faktor kunci yang mendukung. “Pemkab Banyuwangi cukup konsisten dalam menjalankan program penanganan kemiskinan sehingga hasilnya bisa terukur,” pungkasnya. [alr/aje]