Tag: Ipuk Fiestiandani

  • Hore Ada Mudik Gratis Bali Bali-Banyuwangi, Kolaborasi Pemkab dab Ikawangi Dewata

    Hore Ada Mudik Gratis Bali Bali-Banyuwangi, Kolaborasi Pemkab dab Ikawangi Dewata

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemkab Banyuwangi berkolaborasi dengan Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Dewata, Bali menyediakan mudik gratis.

    Kali ini, ada kuota 400 orang dari 8 bus yang tersedia bagi para perantau asal Bumi Blambangan di Pulau Dewata.

    Selain itu, ada pula 2 truk khusus pengangkut kendaraan roda dua milik pemudik. Kuotanya sekitar 200 unit kendaraan.

    Rencananya, mudik gratis ini akan berangkat dari Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Sabtu, 6 April 2024, pukul 08.00 WITA.

    “Seperti tahun-tahun sebelumnya, bagi para pemudik silahkan manfaatkan fasilitas ini untuk pulang kampung ke Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (19/3/2023).

    Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Komang Sudira Atmaja menyebut, selain perantau di Bali, pihaknya tengah mengupayakan agar ke depan program mudik gratis juga bisa dinikmati perantau Banyuwangi di kota lainnya.

    “Saat ini kita tengah berkoordinasi dengan Ikawangi Jawa Tengah untuk program serupa. Semoga tahun depan kita bisa memfasilitasi lebih banyak lagi perantau yang ingin mudik lebaran,” pungkasnya. (rin/ian)

  • Aneka Kursus Gratis di Banyuwangi Buka Peluang Usaha

    Aneka Kursus Gratis di Banyuwangi Buka Peluang Usaha

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Program Banyuwangi Ayo Kursus kembali bergulir. Beragam pelatihan ketrampilan tersedia di program ini.

    Setidaknya ada 14 jenis kursus ketrampilan yang ditawarkan kepada warga Banyuwangi. Di antaranya, barista, pangkas rambut, bahasa asing, pariwisata dan perhotelan, tata rias pengantin, tata boga, tata busana, hingga pelatihan berbasis digital seperti bahasa pemrograman, content creator, desain grafis, dan digital marketing.

    “Ini merupakan usaha Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan pendidikan vokasional,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Minggu (17/3/2024).

    Selain itu, kata Ipuk, Pemda melalui kursus ini juga memberikan life skill berupa soft skill dan hard skill. Tujuannya untuk mempersiapkan mereka dalam dunia kerja.

    “Ujungnya nanti mereka memiliki ketrampilan dalam memasuki dunia kerja ataupun bekal berwirausaha secara mandiri,” imbuhnya.

    Program ini, lanjut Ipuk, telah memasuki tahun ketiga. Kali ini, kursus fokus pada inisiatif pelatihan keterampilan yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian warga Banyuwangi.

    “Kami berharap program ini dapat membantu warga Banyuwangi untuk lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan berdikari secara ekonomi,” ujar Ipuk.

    Pasca pelatihan dan kursus ini, mereka nantinya siap dalam menghadapi dunia kerja. Setidaknya bekal ketrampilan sesuai bidang dan minat yang dipelajari mampu meningkatkan kemampuan mereka.

    “Semoga dengan banyaknya pilihan keterampilan ini mereka bisa terampil dan bisa mengimplementasikan skill nya di dunia kerja ataupun wirausaha,” terang Ipuk.

    Tiap tahun, kata Ipuk, pemerintah juga menggelar berbagai macam program peningkatan kemampuan bisnis. Mulai keterampilan hingga memberikan modal usaha sampai ratusan juta rupiah.

    “Ada model inkubasi bisnis bagi pengusaha muda melaui program Jagoan Banyuwangi, bantuan alat usaha melalui program Warung Naik Kelas (Wenak), dan pelatihan keterampilan lainnya,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, Banyuwangi mengatakan kursus gratis ini berlaku selama 15 hari. Mulai 16 hingga 30 Maret mendatang.

    Dalam kursus ini tersedia 47 kelas yang tersebar di beberapa lokasi se-Banyuwangi. Termasuk menggandeng 6 SMK, dan 25 lembaga kursus pelatihan di Banyuwangi.

    “Pola pengajarannya adalah project based learning. Jadi outputnya, para peserta pelatihan diharuskan menghasilkan karya yang nantinya akan dinilai oleh para pengajar,” jelas Suratno.

    Selain itu, mereka juga akan mendapatkan pendampingan produk industri rumahan. Di antaranya sertifikasi halal, dan pelatihan digital marketing termasuk desain kemasan produk, dan lainnya.

    “Dengan pendampingan ini kami berharap, para peserta bukan hanya bisa memulai karir atau usahanya, tapi juga bagaimana mempertahankan usahanya agar sustainable,” terang Suratno.

    Pemkab Banyuwangi juga bermitra dengan Bank BPR Jatim agar para peserta dapat dibantu permodalan usahanya. [rin/aje]

  • Balap Sepeda International Tour de Ijen Banyuwangi Digelar Juli

    Balap Sepeda International Tour de Ijen Banyuwangi Digelar Juli

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Event balapan sepeda bertajuk International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) kembali digelar tahun ini. Lomba tersebut akan melengkapi 79 event dalam kalender Banyuwangi Festival 2024.

    Praktis 4 tahun, penyelenggaraan ITdBI ini vakum lantaran Covid-19. Jika terlaksana, maka balapan yang menyuguhkan para pebalap internasional ini akan kembali menyemarakkan B-Fest mendatang.

    Sesuai rencana, kalender penyelenggaraan ITdBI ini akan digelar bulan Juli. Tepatnya pada 22-25 Juli 2024.

    “Seperti Tour Banyuwangi Ijen banyak minta agar digelar kembali, sehingga kami putuskan tahun ini digelar. Para kurator telah melakukan seleksi event-event yang diangkat masuk dalam kalender B-Fest 2024,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Menurut Ipuk, keputusan penyelenggaraan ITdBI ini tidak terlepas dari efek dampak positifnya.
    Pasalnya, selain memberikan suguhan atraksi sport tourism, ITdBI juga mampu memberikan efek sosial dan ekonomi pada masyarakat.

    “Ini akan manjadi daya tarik utama bagi para wisatawan dari dalam dan luar negeri. B-Fest tahun ini bakal mendorong peningkatan ekonomi warga Banyuwangi,” pungkasnya. [rin/aje]

  • Tradisi di Banyuwangi Jelang Ramadhan, Ada Pawai Tarhib

    Tradisi di Banyuwangi Jelang Ramadhan, Ada Pawai Tarhib

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kabupaten Banyuwangi menggelar Pawai Tarhib sebagai tradisi menyambut bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini melibatkan ribuan siswa dari berbagai sekolah mulai dari TK hingga SMP sederajat.

    Start pawai Tarhib dimulai dari halaman Kantor Bupati Banyuwangi hingga Taman Blambangan. Sebanyak 1.500 siswa di bawah naungan Yayasan Al Uswah Banyuwangi turut meramaikan pawai tersebut.

    Para siswa ini membawa berbagai simbol penyambut Ramadan dengan iringan kearifan lokal. Ada pula penampilan drum band dan kostum-kostum yang menghibur. “Jadi intinya ini kegiatan budaya yang biasa digelar di Banyuwangi untuk menyambut Ramadan dengan suka cita dan bahagia,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (8/3/2024).

    Pawai Tarhib, kata Ipuk, juga menjadi bagian dari edukasi kepada anak-anak. Adanya kemeriahan dan kegembiraan selama pawai, mereka akan merasakan Ramadan bukan hal yang berat.

    “Anak-anak bisa menjalankan ibadah selama Ramadan dengan bahagia dan memahami puasa Ramadan adalah sesuatu yang sehat dan bagian dari kewajiban seorang muslim,” terangnya.

    Selain itu, kata Ipuk, Pawai Tarhib justru membawa hal positif. Sehingga, menjadi contoh lembaga pendidikan islam menggelar kegiatan yang sama di wilayah masing-masing. “Harapannya lembaga lain juga bisa menggelar Pawai Tarhib di daerah masing-masing,” katanya.

    Sementara itu, Ketua Yayasan Al Uswah Banyuwangi Karyono mengatakan, Pawai Tarhib adalah agenda tahunan yang digelar untuk menyambut bulan suci Ramadan.

    “Lewat ini, kami patrikan kepada semua warga Yayasan Al Uswah agar menjadi karekter utama, sehingga semua akan merasa Ramadan menjadi momentum yang tidak menyiksa, tapi justru menyenangkan,” katanya.

    Pawai tersebut diikuti oleh sembilan lembaga di bawah naungan yayasan, mulai dari lima TK, dua SDIT, 2 SMPIT, dan 1 MTs. Temanya, keterpaduan untuk pelaksanaan pawai yang membawa semangat untuk mengintegrasikan ilmu agama dengan cabang pembelajaran lain. [rin/suf]

  • Banyuwangi Gotong Royong Bedah Rumah Warga Tak Layak Huni

    Banyuwangi Gotong Royong Bedah Rumah Warga Tak Layak Huni

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berkolaborasi dengan Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) melakukan bedah rumah warga tak layak huni. Sekitar 18 rumah yang dibedah dengan skema gotong royong.

    “Terima kasih kepada Baznas dan semua pihak yang terus bersinergi bergotong-royong membantu warga Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Tahun lalu, kata Ipuk, ada sekitar 1.300 rumah tidak layak huni warga Banyuwangi yang direnovasi dengan skema gotong royong seperti ini. Banyuwangi menggandeng pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, pemerintahan desa, dunia usaha, serta berbagai pihak lainnya.

    “Tahun ini, Pemkab juga kembali menggalakkan program bedah rumah untuk ribuan rumah warga yang tidak layak huni,” terangnya.

    Baznas, kata Ipuk, tidak hanya mitra di program ini saja. Tapi juga mencakup berbagai program sosial di Banyuwangi, seperti program Rantang Kasih, UMKM Naik Kelas, Warung Naik Kelas, hingga pemberian dana bergulir untuk pelaku usaha mikro.

    “Baznas juga memiliki program ekonomi, kesehatan, pemberdayaan masyarakat yang sejalan dengan program pemerintah daerah,” kata Ipuk.

    Sementara itu, Pimpinan Baznas Bidang SDM Keuangan dan Umum Nur Chamdani menjelaskan, terdapat 18 rumah di Banyuwangi menjadi sasaran program Rumah Layak Huni.
    Program itu merupakan hasil kerja sama antara Baznas dan PT Capital Life syariah.

    “Pembangunan rumah itu merupakan implementasi zakat perusahaan yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

    Menurutnya, pelaksanaan program ini turut mendorong perekonomian lokal. Pasalnya, pembangunan rumah melibatkan tenaga kerja setempat.

    “Harapannya program ini bisa memberi inspirasi dan mendorong lebih banyak pihak untuk terlihat dalam kegiatan amal dan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

    Sutiyah, salah satu penerima program bantuan Rumah Layak Huni, mengaku senang huniannya kini kian nyaman. Warga Dusun Malar itu merasa lebih tenang tinggal di bangunan baru.

    “Bersyukur karena rumah saya sudah diperbaiki,” ucapnya. [rin/aje]