Tag: Ipuk Fiestiandani

  • Bupati Ipuk: Banyuwangi Butuh Bantuan Ikawangi

    Bupati Ipuk: Banyuwangi Butuh Bantuan Ikawangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menggelar acara buka puasa bersama dengan puluhan warga yang tergabung dalam Ikatan Warga Banyuwangi (Ikawangi) Jakarta. Ada pesan penting saat momen pertemuan pemimpin Banyuwangi tersebut dengan para diaspora di Ibu Kota.

    Salah satu pesannya adalah mengenai kampung halaman. Ya, Bupati Ipuk secara tidak langsung mengajak para warga Banyuwangi yang di luar kota untuk turut membangun daerah asal.

    “Banyuwangi sangat membutuhkan kontribusi bapak ibu sekalian. Kita bersinergi bersama untuk membangun kampung halaman,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat silaturahmi dan berbuka bersama di Rumah Dinas Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Kompleks Widya Candra, Jakarta.

    Banyuwangi, kata Ipuk, saat ini tengah berupaya untuk terus berkembang. Salah satunya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

    “Alhamdulillah, pada 2023 kemarin, menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), angka kemiskinan di Banyuwangi tersisa 7,34 persen. Ini terendah dalam sejarah Banyuwangi,” terangnya.

    Di samping itu, lanjut Ipuk, laju pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun juga menunjukkan progres yang terus naik. Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi 2023 yang terus pulih dan meningkat hingga 5,03 persen di atas pertumbuhan ekonomi Jatim.

    “Perekonomian Banyuwangi yang diukur dari PDRB di tahun 2023 juga meningkat mencapai Rp 101,297 triliun,” jelasnya.

    Sejauh ini, kata Ipuk, kontribusi Ikawangi dan para tokohnya cukup baik untuk Banyuwangi. Di antaranya, turut membangun Bumi Blambangan dan mengenalkan segala potensi di dalamnya termasuk pariwisata.

    “Seperti halnya yang dilakukan oleh Pak Arief Yahya saat jadi menteri dulu, banyak sekali membantu,” terangnya.

    Arief Yahya sebagai pembina Ikawangi menyampaikan apresiasi atas pertumbuhan Banyuwangi. Sejak kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas hingga Ipuk Fiestiandani, pembangunan di Banyuwangi semakin pesat dan inovatif. “Ini perlu untuk terus didorong bersama,” ungkapnya.

    Acara yang berlangsung gayeng itu, dihadiri puluhan warga Banyuwangi yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Selain Menpan RB yang menjadi tuan rumah, juga ada Arief Yahya (Menteri Pariwisata RI 2014-2019), Bambang Sugiyono (sesepuh Ikawangi), Komjen Pol Susno Duadji (Kabareskrim RI 2008-2009) dan sejumlah nama lainnya.

    Terakhir, Pemkab Banyuwangi turut mengundang seluruh keluarga besar Ikawangi se-dunia untuk hadir dalam Festival Diaspora yang dihelat pada 13 April mendatang. [rin/beq]

  • Kapolresta Banyuwangi Jamin Rumah Warga Aman saat Lebaran

    Kapolresta Banyuwangi Jamin Rumah Warga Aman saat Lebaran

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kapolresta Banyuwangi, Kombes Nanang Haryono menjamin rumah warga aman selama masa Lebaran Idulfitri 1445 H/2024 M. Untuk itu, dia menginstruksikan kepada jajarannya meningkatkan keamanan wilayah masing-masing terutama tempat tinggal.

    “Kami mengimbau kepada seluruh kapolsek untuk meningkatkan pengamanan di wilayah mengingat akan banyak rumah yang ditinggal masyarakat selama libur Lebaran, agar tetap terjaga keamanannya,” ungkap Nanang Haryono, saat Rapat Koordinasi Eksternal Operasi Ketupat Semeru 2024 bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan jajaran Forkopimda, Selasa (3/4/2024).

    Nanang, mengatakan Operasi Ketupat Semeru akan berlangsung pada 4 hingga 16 April 2024 mendatang. Pihaknya akan mengedepankan tindakan preemptif dan preventif.

    “Didukung juga oleh penegakan hukum secara persuasif serta humanis,” katanya.

    Selama operasi, Kapolresta Banyuwangi telah menyiagakan 445 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemkab Banyuwangi. Termasuk melibatkan sejumlah stakeholder terkait lainnya.

    “Obyek pengamanan sebanyak 109 objek, yang terdiri dari 36 tempat wisata, 6 terminal, 8 stasiun, 3 pelabuhan, 1 bandara, 47 masjid, dan 8 pusat perbelanjaan,” terangnya.

    Polresta Banyuwangi juga menyiapkan 10 pos pengamanan yang tersebar di sejumlah titik strategis Banyuwangi. Terdiri atas 7 Pos Pengamanan (Pos Pam), 2 Pos Pelayanan (Pos Yan) dan 1 Pos Terpadu. [rin/beq]

  • Musim Mudik, Bupati Ipuk: Ciptakan Banyuwangi Aman dan Menyenangkan

    Musim Mudik, Bupati Ipuk: Ciptakan Banyuwangi Aman dan Menyenangkan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengajak seluruh stake holder untuk menciptakan suasana yang aman dan menyenangkan saat musim mudik Lebaran 2024. Dia ingin para pemudik bisa nyaman saat berada di Banyuwangi.

    “Mari kita sama-sama menciptakan suasana mudik yang aman dan menyenangkan,” ujar Ipuk, saat Rapat Koordinasi (Rakor) Operasi Ketupat Semeru 2024 di Aula Rupatama Polresta Banyuwangi, Rabu (3/4/2024).

    Dalam rakor itu, Bupati Ipuk bersama jajaran Forkopimda membahas mengenai pengamanan selama Lebaran. Hadir di rakor tersebut, Kapolresta Banyuwangi Kombes Nanang Haryono, Kepala Pengadilan Negeri Banyuwangi I Gede Yuliartha, perwakilan Kodim 0825, Danlanal Banyuwangi, serta seluruh kapolsek se-Banyuwangi.

    “Operasi Ketupat Semeru akan digelar mulai 4 hingga 16 April 2024 mendatang,” ungkapnya.

    Di sisi lain, Ipuk meminta aparat yang bertugas tak segan membantu masyarakat khususnya para pemudik, yang membutuhkan pertolongan. Hal ini penting untuk mewujudkan arus mudik dan balik yang aman dan berkesan.

    “Kalau ada yang membutuhkan pertolongan tolong dibantu dengan ramah. Utamakan penindakan secara persuasif.

    Bupati Ipuk juga mengingatkan kepada petugas pengaman baik TNI maupun Polri agar selalu siap menjaga Banyuwangi.

    “Karena lebaran adalah nuansa suka cita. Kami mengapresiasi kesiapan matang Polri dan TNI dalam pengamanan lebaran. Semoga Banyuwangi selalu dalam kondisi aman dan nyaman,” pungkas Ipuk. [rin/beq]

  • KKP Serahkan Dua Kapal Rampasan dari Vietnam ke Nelayan Banyuwangi

    KKP Serahkan Dua Kapal Rampasan dari Vietnam ke Nelayan Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) menyerahkan dua kapal ikan hasil rampasan kepada kelompok usaha bersama (KUB) nelayan Banyuwangi.

    Penyerahan itu dilakukan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono secara simbolis di kawasan Kampung Nelayan Modern, Kelurahan Lateng. Hadir dalam penyerahan kapal ilegal asing itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    “Jadi kapal ini adalah barang rampasan yang sudah ditetapkan pengadilan menjadi milik negara. Agar barang rampasan dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Menteri Wahyu, Sabtu (30/3/2024).

    Alasannya, kata Wahyu, KKP memiliki kebijakan berbeda dengan sebelumnya. Dia menyebut, kebijakan saat ini yaitu Tangkap-Manfaat.

    “Kebijakan kita sekarang adalah bagaimana penegakan hukum yang kita lakukan bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan nelayan. Jadi, kalau dulu kapal rampasan itu ditenggelamkan, sejak sekarang kita bicara dengan kejaksaan untuk KKP sumbangkan ke nelayan yang masih menggunakan kapal tradisional. Yang sudah selesai kita serahkan saja ke pemda untuk nelayan,” kata Wahyu.

    Dua kapal tersebut bernomor lambung KG. 9464 TS berukuran 106,67 GT dan kapal ikan KG. 9269 TS bertonase 60,05 GT merupakan kapal ikan asing berbendera Vietnam yang merupakan tangkapan Kapal Pengawas HIU 11 di bawah naungan Stasiun PSDKP Pontianak pada tanggal 10 September 2022. Pada saat itu KG 9464 TS telah melakukan penangkapan ikan secara bersama-sama dengan kapal pasangannya yakni KG 9269 TS.

    Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut, pihaknya mengapresiasi atas bantuan kapal tersebut pada nelayan Banyuwangi. Bantuan itu nantinya akan sangat bermanfaat bagi para nelayan Banyuwangi.

    “Kami berharap ini dengan kapal yang lebih besar, tentunya hasil tangkap nelayan lebih banyak, yang ujungnya pada peningkatan kesejahteraan nelayan. Dan tentunya akan berdampak pada produksi perikanan tangkap,” pungkasnya. [rin/suf]

  • KKP Gelontor Rp22 Miliar Bangun Kawasan Pantai di Banyuwangi

    KKP Gelontor Rp22 Miliar Bangun Kawasan Pantai di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal menyulap kawasan pantai Ancol, Mandar, Kelurahan Lateng, Banyuwangi. Nilai dana yang disiapkan yakni mencapai Rp 22 Milyar.

    Kawasan tersebut juga akan memiliki nama baru, yakni Kampung Nelayan Modern atau Kalamo. Kawasan seluas hampir 1 hektare (ha) itu akan dipermak menjadi sentra kuliner sea food yang menarik dan indah dengan latar Selat Bali.

    Tak hanya itu, Kalamo nantinya juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pengusahaan perikanan modern. Tentunya, hal itu dapat meningkatkan produktivitas, kompetensi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.

    Rencananya, proyek pembangunan Kalamo di Lateng itu akan dimulai sekitar Mei mendatang. Proses pembangunannya diprediksi rampung dalam tiga bulan.

    “Kalamo ini konsepnya lebih ke arah tematik. Di sini serba dekat. Ikan yang ditangkap nelayan bisa langsung dibeli dan dinikmati oleh para pembeli. Apalagi di kawasan ini sebelumnya telah menjadi salah satu sentra kuliner seafood di Banyuwangi. Ini akan melengkapi,” kata Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono, Sabtu (30/3/2024) kemarin.

    Jika terealisasi, wajah Kalamo nantinya akan lengkap dengan sejumlah fasilitas. Di antaranya sentra kuliner, indoor dan outdoor area, riverside area, rooftop area, bale nelayan dan shelter pendaratan ikan.

    Tak hanya itu, rencananya ada juga bengkel kapal nelayan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN), fish store, pabrik es, dan lainnya.

    “Jadi ikan yang sudah ditangkap masih fresh bisa langsung disajikan ke pengunjung atau disimpan di cold storage. Selain itu juga ada fish store yang nantinya sebagai etalase produksi olahan ikan dari para istri nelayan yang bisa dibawa sebagai oleh-oleh,” ujar Menteri KKP.

    Hasil produksi tangkapan ikan Kalamo, kata Wahyu, juga akan mendukung kebutuhan untuk sentra kuliner dan fish market di kampung Mandar.

    Makin menarik, karena kawasan ini tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi. Lokasi pantai ini berbatasan langsung dengan Selat Bali, di sisi barat Pantai Marina Boom.

    Di samping itu, ada sekitar 502 nelayan di kawasan ini yang masih eksis beraktivitas mencari ikan. Hasilnya, produksi rata-rata ikan yang didapat mencapai 50 ton per bulan.

    Mayoritas nelayan melaut dengan cara konvensional, yakni memancing dan menggunakan jaring. Hasil tangkapan nelayan wilayah itu didominasi oleh ikan tongkol, lemuru, kacangan, dan bengkunis.

    Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersyukur atas rencana KKP membangun Kalamo di Banyuwangi. Ipuk menyebut, nantinya kawasan ini tidak hanya menjadi wajah baru destinasi di Banyuwangi, namun juga memberi dampak meningkatnya kesejahteraan nelayan setempat.

    “Kalamo akan jadi bagian penting di kampung nelayan, dengan menjadi tempat yang lebih ikonik dan tersinergi dengan pariwisata. Fasilitas untuk kebutuhan kerja nelayan juga dilengkapi, seperti bengkel dan tempat pendaratan ikan yang lebih baik,” kata Ipuk.

    Ipuk juga mengaku bangga karena KKP juga akan memfasilitasi pembangunan gedung PAUD di kawasan tersebut.

    “Tadi sudah diskusi, perlu dibangun PAUD di sana untuk anak-anak nelayan setempat. Ada ruangan yang nanti bisa dimanfaatkan untuk gedung PAUD, kita yang akan menyiapkan sarpras lainnya. Semoga bermanfaat dan membawa keberkahan untuk nelayan Banyuwangi,” tutup Ipuk. (rin)

    Ket : Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meninjau rencana pembangunan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Pantai Ancol, Kampung Mandar, Kelurahan Lateng. [rin/aje]

  • Ada 5 PPPK Banyuwangi Putus Kontrak, Ini Alasannya

    Ada 5 PPPK Banyuwangi Putus Kontrak, Ini Alasannya

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Ribuan tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Banyuwangi mendapatkan perpanjangan kontrak. Total, ada 2.131 PPPK bakal melanjutkan pengabdian sebagai aparatur sipil negara (ASN).

    Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Banyuwangi, Ilzam Nuzuli, mengatakan, sebenarnya jumlah PPPK yang lolos seleksi pada formasi 2021 sebanyak 2.136 orang. Namun yang mendapatkan SK perpanjangan kontrak hanya sebanyak 2.131 orang.

    “Ada 5 orang yang tidak kita perpanjang (kontraknya). Alasannya, satu orang meninggal dunia, dua orang pensiun, dan dua orang masih terlibat kasus hukum,” jelas Ilzam, Jumat (29/3/2024).

    Para penerima SK itu, kata Ilzam, adalah PPPK dari tenaga guru, teknis, dan kesehatan. Rata-rata sekitar 85 persen merupakan tenaga guru. Ribuan PPPK tersebut telah menjalani kontrak kerja selama 2 tahun, yang berakhir pada Februari 2023.

    “Saat ini kita perpanjang selama tiga tahun, berlaku hingga 2026 mendatang. Gajinya juga naik karena ada kenaikan gaji berkala yang per dua tahun,” ujar Ilzam.

    Bagi mereka yang mendapatkan perpanjangan kontrak kerja, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berpesan agar bersyukur dan bekerja keras. Termasuk, mampu menjadi bagian dalam percepatan program pembangunan di Banyuwangi.

    “Ke depan, PPPK kita libatkan dalam berbagai upaya penanganan kemiskinan. Dan itu akan menjadi penilaian perpanjangan kontrak,” terang Bupati Ipuk. [rin/suf]

  • Jelang Lebaran, Kontrak Kerja PPPK Banyuwangi Diperpanjang

    Jelang Lebaran, Kontrak Kerja PPPK Banyuwangi Diperpanjang

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Menjelang lebaran, ribuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Banyuwangi bisa bernafas lega. Mereka tersenyum lebar lantaran Pemerintah Kabupaten Banyuwangi baru saja memperpanjang kontraknya.

    Tapi, ada syaratnya yaitu mereka kudu bekerja keras di masa perpanjangan kontrak berikutnya. Setidaknya ada 2.131 PPPK yang mendapatkan perpanjangan kontrak tersebut.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, pihaknya sengaja memberi perpanjangan kontrak PPPK, lantaran ingin pembangunan terus meningkat. Meskipun, keterbatasan fiskal daerah masih membekap.

    “Harapannya agar honorer yang telah diangkat PPPK bisa bekerja keras bersama kami menuntaskan masalah pembangunan,” kata Bupati Ipuk.

    Ribuan PPPK tersebut berasal dari formasi tahun 2021. Mereka mendapatkan perpanjangan kontrak setelah menjalani kontrak kerja selama 2 tahun. “Mereka akan diperpanjang kontrak selama 3 tahun ke depan,” ungkapnya.

    Langkah itu, kata Ipuk, diambil lantaran pihaknya ingin ASN membantu percepatan penanganan program Banyuwangi. Termasuk mengenai masalah pendidikan dan kesehatan.

    “Bapak ibu harus banyak bersyukur. Masih ada ribuan honorer yang belum diangkat. Untuk itu, kami berharap PPPK terus meningkatkan kerjanya,” ujarnya.

    Tak hanya itu, lanjut Ipuk, tenaga PPPK juga harus turut mendukung penuntasan kemiskinan. Program tersebut merupakan salah satu prioritas kerja utama Banyuwangi. “PPPK kita libatkan dalam berbagai upaya penanganan kemiskinan. Dan itu akan menjadi penilaian perpanjangan kontrak,” tegasnya.

    Banyuwangi telah menetapkan tujuh prioritas penanganan kemiskinan yang harus diselesaikan di level desa. Di antaranya adalah penuntasan anak miskin tidak/putus sekolah, penanganan bumil dan balita kurang gizi, penanganan warga miskin yang tidak bisa mengakses pengobatan, penanganan lansia sebatang kara dan penanganan rumah warga miskin tidak layak huni. [rin/suf]

  • Nuzulul Quran, Pemkab Banyuwangi Undang Abdul Qodir bin Ziad Ba’abud

    Nuzulul Quran, Pemkab Banyuwangi Undang Abdul Qodir bin Ziad Ba’abud

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Dai asal Probolinggo, bergelar Habib Abdul Qodir bin Ziad Ba’abud mengisi tausyiah di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi. Kedatangannya tentu atas undangan dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mengisi rangkaian peringatan Nuzulul Quran.

    Hadir ratusan ASN dan juga puluhan hafidzah di acara tersebut. Rangkaian acara lainnya yakni khotmil Quran oleh para hafidzah sepanjang Rabu (27/3/2024) kemarin.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berharap kepada para ASN untuk bisa mengambil hikmah dari peringatan turunnya Al-Quran tersebut. Harapan lain, nantinya bisa meningkatkan kualitas kepribadian sekaligus menambah kualitas kinerjanya.

    “Mari kita ambil hikmah dari peringatan Nuzulul Quran ini, sehingga kita bisa lebih bersemangat lagi untuk mengabdikan diri kepada masyarakat Banyuwangi,” ungkap Ipuk.

    Al-Quran, kata Ipuk, merupakan kitab suci yang penuh inspirasi dan memberi berkah bagi setiap pembacanya. Begitu juga Banyuwangi, yang sukses meraih beragam keberhasilan, juga tak lepas dari berkah para pembaca Quran.

    “Berkat doa para hafidzah, para pembaca Quran, para kiai, habaib dan lain sebagainyalah yang menyempurnakan ikhtiar kita,” tegas Ipuk.

    Sementara itu, Habib Abdul Qodir bin Ziad Ba’abud dalam tausyiah nya menyampaikan, ada banyak manfaat dan hikmah dari Al-Quran. Hikmah itu di antaranya adalah sebagai afdlalu-l-ibadah.

    “Saya rangkum ada 6, yaitu Ibadah sunnah yang utama, dikumpulkan para nabi, penolong dalam alam kubur, menjadi cahaya di langit, menjadi penenang hidup dan obat hati dari segala kegundahan,” pungkasnya.

    Di akhir ceramah, Habib Abdul Qodir bin Ziad Ba’abud memberikan kuis kepada para jamaah dengan pertanyaan dari seputar materi tausiyahnya. Jamaah yang beruntung mendapat hadiah dari Bupati Ipuk Fiestiandani.

    Hadiahnya, ada sarung, kerudung dan uang tunai. Membuat suasana semakin riang.

    Acara kemudian ditutup dengan doa oleh KH. Suyuthi Thoha. Lantas dilanjutkan dengan buka puasa serta salat Magrib berjamaah. [rin/beq]

  • Bupati Banyuwangi Undang Hafidzah Peringati Nuzulul Quran

    Bupati Banyuwangi Undang Hafidzah Peringati Nuzulul Quran

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar Khotmil Quran serentak saat peringatan Nuzulul Quran. Acaranya, mulai dari kelurahan, kecamatan, puskesmas, dinas hingga pendopo Shaba Swagata Blambangan

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut, kegiatan kali ini yakni turut mengagungkan turunnya kitab suci Al-Quran. Sehingga, tujuannya bermaksud untuk menjadi penyempurna ikhtiar untuk pembangunan daerah.

    “Kegiatan ini adalah bagian dari ikhtiar memohon keberkahan dari Allah. Dengan berkah turunnya Al-Qur’an dan doa dari orang-orang yang dekat dengan Allah harapannya Banyuwangi bisa melewati berbagai tantangan dan kondisi sulit dengan baik,” ungkap Ipuk.

    Secara khusus dalam pelaksanaan Khotmil Quran di Pendopo ini yakni bil-ghoib atau secara hafalan oleh para hafidzah (penghafal quran perempuan) yang tergabung di Jamiyah Qura’ wal Huffadz (JQH) NU Banyuwangi. Di antaranya dihadiri Nyai Hj. Saadatul Ukhrowiyah Askandar dari PP. Mambaul Ulum Sumberberas (Muncar), Nyai Nikmatur Rohmah (Ketua JQH Banyuwangi), Nyai Nasiroh, Nyai Kholifah, serta sejumlah ibu nyai lainnya.

    Bupati Ipuk juga tampak di antara para hafidzah yang sedang mengkhatamkan Quran. Ia terlihat khusyu menyimak bacaan para hafidzah tersebut. Dalam sehari itu, berhasil dikhatamkan sebanyak sepuluh kali.

    Sedangkan Khotmil Quran yang dilaksanakan di kantor pemerintah dilakukan oleh sebagian karyawan dan juga para ustaz. Mereka secara bersama-sama menghatamkan Quran mulai pukul 08.00 hingga menjelang sore.

    “Dengan berkah Khotmil Quran ini semoga Banyuwangi semakin maju dan sejahtera, senantiasa terjaga dan aman sentosa,” jelas Ipuk.

    Khotmil Quran ini akan dipuncaki dengan doa bersama yang dipusatkan di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan dengan dipimpin Habib Abdul Qodir Bin Zaid. Kegiatan juga dirangkai dengan sholat Magrib berjamaah, buka puasa dan sholat tarawih bersama. [rin/aje]

  • Potret Jumhari, Lansia Sebatang Kara di Banyuwangi

    Potret Jumhari, Lansia Sebatang Kara di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Jumhari, kakek berusia 84 tahun hidup sebatang kara di rumahnya di Dusun Sawahan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi. Tak hanya hidup sendiri, dia juga dalam kondisi sakit.

    Kondisi itu, dia alami sejak istrinya meninggal 7 tahun lalu. Sejauh ini, ada keponakannya yang menemani meski tak menentu.

    Di situasi seperti ini, bagaimana anak-anaknya, keberadaannya dan mereka tinggal. Ya, Jumhari sebenarnya punya anak, tapi mereka tidak di Banyuwangi.

    Jumhari mengatakan, anak-anaknya tinggal luar Jawa. Saat ini, kondisinya sakit dan tak mampu bekerja lagi.

    Beruntung, kakek ini mendapat bantuan sembako dari pemerintah, pemerintah desa, dan masyarakat sekitar. Jumhari juga mendapat perawatan kesehatan rutin dari Puskesmas setempat.

    Tak hanya itu, keramahan Jumhari semasa sehat membawa berkah baginya. Karena, tetangganya pun tak segan membantu dalam kondisinya saat ini.

    “Kalau dapat bantuan sembako, yang masakkan ya tetangga-tetangga di sini. Yang bersihkan rumah saya juga tetangga. Mereka juga membantu saya kalau ada apa-apa, termasuk rutin mengantarkan saya berobat ke puskesmas,” kata Jumhari.

    Melihat kondisi itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang menjenguk Jumhari merasa tersentuh. Namun, di sisi lain dirinya bangga lantaran warga sekitar rukun dan pemerintah setempat cukup tanggap.

    “Saya sangat senang melihat kerukunan dan budaya saling bantu warga kampung sini. Terima kasih orang-orang baik,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sela kegiatan Safari Ramadan.

    Ipuk juga memberi pesan kepada Jumhari untuk terus semangat. Terutama dalam menjaga pola makan dan kesehatan.

    “Tetap semangat, kalau ada apa-apa bilang ke petugas Puskesmas” kata Ipuk.

    Puskesmas dan Kecamatan juga diminta agar rutin menjenguk Jumhari. Karena ini bagian dari usaha pemerintah untuk memastikan kondisi kesehatan lansia di Banyuwangi.

    Termasuk, program layanan Jemput Bola Rawat Warga di Banyuwangi terus digalakkan dalam melayani kesehatan serta pemeriksaan ke rumah-rumah warga secara rutin. Khususnya bagi lansia dan mereka yang tidak mampu berobat ke luar rumah.

    “Layanan kesehatan terus kami dorong, sekaligus mengintensifkan layanan keliling ke rumah-rumah warga,” kata Ipuk.

    Tak lupa, Ipuk juga mengapresiasi kepada masyarakat yang peka terhadap lingkungan sekitarnya. Apapun bentuk keluhan mengenai layanan masyarakat agar dapat lapor ke pemerintah setempat.

    “Kami minta apabila masyarakat menemukan lansia yang tinggal sebatang kara, atau ada anak putus sekolah melapor ke desa atau kecamatan, agar segera mendapat tindakan,” pungkasnya. [rin/beq]