Tag: Ipuk Fiestiandani

  • Begini Ambisi Bupati Banyuwangi Wujudkan Pendidikan Berkualitas

    Begini Ambisi Bupati Banyuwangi Wujudkan Pendidikan Berkualitas

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memiliki ambisi pemerintahannya berkomitmen tinggi untuk mewujudkan pendidikan berkualitas bagi warganya. Pihaknya menyiapkan berbagai instrumen untuk memperkuat pendidikan ini.

    “Kami siapkan mulai dari tingkat PAUD hingga Perguruan Tinggi,” ungkap Ipuk, saat menghadiri Haul KH. Abdul Manan Muncar.

    Selain itu, kata Ipuk, pihaknya juga menyiapkan porsi khusus dalam pendidikan agama Islam. Ipuk juga berkomitmen turut memberi perhatian.

    “Setiap tahunnya kami menyalurkan insentif bagi guru ngaji,” katanya.

    Bahkan, lanjut Ipuk, pemerintah daerah telah menyiapkan anggaran yang cukup besar untuk pendidikan agama islam. Nilanya mencapai Rp 9,8 Milyar yang bakal diperuntukkan bagi guru ngaji di Banyuwangi.

    “Untuk tahun ini kami siapkan Rp9,8 M untuk lebih dari 14 ribu guru ngaji. Tak seberapa, tapi ini bentuk komitmen kami hadir,” jelasnya.

    Data dari tahun ke tahun, penerima insentif guru ngaji terus mengalami mengalami peningkatan. Pada 2021 sebanyak 12.373 guru ngaji, pada 2022 menjadi 13.489, dan tahun 2013 ini 14.119. Insentif ini mulai diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sejak 2011 silam.

    Kriterianya, guru ngaji yang mendapatkan insentif adalah guru ngaji yang mengasuh minimal 10 anak didik. Penyaluran insentif tersebut dilakukan secara nontunai. [rin/aje]

  • SK PPPK Banyuwangi Bisa Diperpanjang, Begini Syaratnya

    SK PPPK Banyuwangi Bisa Diperpanjang, Begini Syaratnya

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi resmi menyerahkan SK pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kali ini jumlahnya total kepada 550 orang penerima.

    Dari jumlah itu, mereka merupakan formasi seleksi tahun 2023. Mayoritas, penerimanya adalah tenaga kesehatan (Nakes).

    “Untuk kali ini lebih banyak nakesnya, karena pada pengangkatan tahun sebelumnya sudah didominasi oleh tenaga guru,” ungkap Kepala Badan kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Ilzam Nuzuli.

    Para PPPK itu, kata Ilzam, akan terikat perjanjian kerja untuk kontrak selama lima tahun. Tapi, ke depan akan ada monitoring dan evaluasi berkala untuk memantau dan evaluasi kinerja PPPK.

    “Nantinya perpanjangan SK setelah lima tahun akan disesuaikan dengan hasil monitoring kinerja PPPK tersebut,” terangnya.

    Dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut yang akan menentukan nasib pada PPPK Banyuwangi ke depan. Ada ketentuan tertentu yang bakal menjadi pijakan keputusan pemerintah.

    “Selama kinerjanya baik dan disiplinnya terjaga maka PPPK tidak perlu khawatir dengan perpanjangan kontraknya,” tutup Ilzam.

    Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berpesan agar PPPK baru lebih meningkatkan kinerjanya.

    “Selamat kepada semua penerima sk pengangkatan pada hari ini. dengan statua menjadi PPPK, saya harap kinerjanya menjadi semakin lebih baik, harus lebih meningkat dari saat menjadi pegawai honorer,” ujar ipuk.

    Termasuk, Bupati Banyuwangi meminta untuk terus mendukung program-program pembangunan Pemkab. mulai dari penanganan kemiskinan, penanganan anak putus sekolah, hingga masalah kesehatan.

    “Semua harus bahu membahu menyelesaikan PR pembangunan daerah,” tegasnya.

    Saat ini, Pemkab Banyuwangi terdapat 3.789 PPPK hasil formasi tahun 2020 -2023. [rin/aje]

  • Bupati Banyuwangi Dapat Doa dan Nasihat dari 4 Kiai Sepuh

    Bupati Banyuwangi Dapat Doa dan Nasihat dari 4 Kiai Sepuh

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memperkuat kebersamaan di momen lebaran dengan mengunjungi kediaman para kiai sepuh di daerahnya. Ipuk mengajak serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD), di antaranya Sekretaris Daerah, Asisten, hingga sejumlah kepala dinas.

    Pertama, Bupati Ipuk bersama rombongan berkunjung ke kediaman Kiai Suyuti Toha, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo. Kiai kelahiran 1941 tersebut merupakan pengasuh Ponpes Mansyaul Huda.

    “Kami ingin silaturahmi, sekaligus minta nasihat dan tambahan doa, semoga pemerintah daerah ini bisa bekerja secara optimal,” ungkap Ipuk.

    Tak sekedar berkunjung, Bupati Banyuwangi ini juga mendapat doa dari Kiai Suyuti Toha.

    “Semoga bisa berjalan dengan sukses. Program-program yang dijalankan dapat mewujudkan kesejahteraan seluruh masyarakat. Dihindarkan dari segala macam marabahaya, bencana dan bala. Menjadi daerah yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur,” tutur Kiai Suyuti Toha.

    Begitu juga saat bertandang ke KH. Zainullah Marwan. Pengasuh PP. Al-Falah, Buluagung, Siliragung juga mendoakan Banyuwangi dan jajaran OPD beserta seluruh stafnya diberikan kekuatan dan kesehatan menjalankan tugasnya.

    “Mugi-mugi amanah, barokah, manfaat sedanten,” ungkapnya dengan bahasa Jawa.

    Tak berhenti di situ, Bupati Ipuk lantas mengunjungi kediaman KH. Hasan Thoha di Desa Kebaman, Kecamatan Srono. Di Pesantren Darul Maghfur al-Khatiby ini, Bupati Ipuk justru mendapat nasehat.

    “Jaga ibadah. Di tengah padatnya aktivitas kerja, ibadah tak boleh ditinggalkan. Jika ibadah terjaga, insyallah seluruh persoalan akan diberikan kemudahan dan kelancaran,” katanya.

    Selain itu, Ipuk juga bersilaturahmi ke beberapa pesantren lainnya. Di antaranya adalah ke Pesantren Bustanul Makmur, Genteng, PP. Ummul Quro, Glenmore, PP. An-Nur, Kalibaru dan Pesantren Al-Munawwiri, Sempu. Selain itu, juga berziarah di makam KH. Hasan Abdillah di Sepanjang, Glenmore. [rin/but]

     

  • Bupati Banyuwangi: Jadikan Hikmah Ramadhan Bekal Kinerja

    Bupati Banyuwangi: Jadikan Hikmah Ramadhan Bekal Kinerja

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Lebaran telah usai, semua pegawai pemerintahan maupun perkantoran mulai masuk kerja seperti biasa. Tak terkecuali di Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

    Pada momen awal pertama kerja pasca libur hari raya idul fitri, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memberikan pesan kepada ribuan pegawai.

    Ipuk meminta, hikmah Ramadhan menjadi bekal kinerja agar lebih baik di hari ke depan.

    Ipuk mencontohkan, kebaikan Ramadan di antaranya, berbuat baik kepada sesama, kesabaran, kejujuran dan kedisiplinan. Termasuk keteraturan dalam menjalani ibadah, bisa diimplementasikan dalam aktivitas bekerja.

    “Meskipun Ramadhan sudah usai saya minta agar semua semangat kebaikan itu kita terapkan dalam etos kerja kita ke depan,” ujar Ipuk.

    Tak lupa, Bupati Banyuwangi meminta maaf dan instrospeksi kepada semuanya. Harapannya, ke depan bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

    “Momen ini menjadi saat yang tepat bagi kita semua untuk saling meminta maaf dan berintrospeksi diri untuk senantiasa menjadi lebih baik baik lagi di waktu yang akan datang,” ungkap Ipuk. [rin/beq]

  • Layanan Publik di Banyuwangi Menumpuk Usai Libur Lebaran

    Layanan Publik di Banyuwangi Menumpuk Usai Libur Lebaran

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memeriksa sejumlah layanan publik dan layanan kesehatan pasca cuti libur Lebaran 2024. Hasilnya, ada beberapa yang perlu dievaluasi.

    Pertama, Bupati Ipuk mengecek sejumlah loket layanan publik administrasi kependudukan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Banyuwangi. Di tempat ini, Ipuk melihat langsung layanan cukup baik namun masih adanya penumpukan antrean.

    “Antrean memang banyak, maklum setelah Lebaran memang seperti ini. Biasanya dimanfaatkan orang luar kota yang mudik untuk mengurus dokumennya,” ungkap Ipuk.

    Selanjutnya, kondisi nyaris sama juga terjadi di beberapa layanan kesehatan. Di antaranya, di Puskesmas Kertosari dan RSUD Blambangan.

    “Selain memastikan layanan telah berjalan, ini juga untuk mengevaluasi,” kata Ipuk.

    Terutama di RSUD Blambangan, kata Ipuk, ruang tunggu terlihat rapat dengan orang. Pemandangan itu tidak hanya terjadi pada pasien, tapi juga dipenuhi oleh pengantar.

    Kondisi itu menjadi perhatian serius ke depan. Bupati Ipuk meminta agara adanya pembatasan jumlah pengantar dan pendamping.

    “Kami akan evaluasi terkait batasan jumlah pendamping, agar tidak terlalu padat di ruang tunggu. Apalagi sekarang pelayanan sudah dibuka semua,” kata Ipuk.

    Salah satu caranya, lanjut Ipuk, warga dan calon pasien agar mendaftar melalui online. Selain menghemat waktu juga dapat lebih mudah untuk menyesuaikan jadwal.

    “Kami meminta masyarakat untuk membiasakan daftar online dan datang sesuai jadwal yang telah ada. Biar tidak menumpuk seperti sekarang,” pungkasnya. [rin/beq]

  • Bupati Banyuwangi dan PD Muhammadiyah Sepakat Sinergi dan Kolaborasi

    Bupati Banyuwangi dan PD Muhammadiyah Sepakat Sinergi dan Kolaborasi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kolaborasi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi bakal terus berlanjut.

    Kondisi itu tercermin dari pertemuan kedua belah pihak dalam rangka silaturahmi bersama di momen lebaran ini.

    Pada pertemuan itu hadir Ketua PDM Banyuwangi Muhklis Lahuddin beserta jajaran. Termasuk pimpinan Aisiyah Banyuwangi Laili Dwi Damayanti serta jajaran OPD Pemkab Banyuwangi.

    Diketahui, sinergi dan kolaborasi yang selama ini terjalin tersebut tentunya dalam hal membangun daerah. Bahkan, Muhammadiyah dinilai telah banyak berkontribusi banyak pada berbagai bidang untuk Banyuwangi.

    Di antaranya, bidang pendidikan, kesehatan, hingga sosial. Sehingga tak ada salahnya jika Bupati Ipuk mengapresiasi atas peran Muhammadiyah itu.

    “Pemerintah daerah tentunya memiliki keterbatasan dalam menjangkau banyak hal, karena itu kontribusi yang diberikan oleh Muhammadiyah sangat berarti bagi kami dan juga masyarakat Banyuwangi. Kami berharap kedepan sinergi dan kolaborasi ini dapat terus berjalan dan diteruskan,” ujar Ipuk.

    Di samping itu, Bupati Ipuk juga siap menerima masukan dari siapa saja, tak terkecuali dari warga Muhammadiyah. Tentunya masukan itu demi untuk perbaikan dan kemajuan Banyuwangi kedepan.

    “Sebagai pribadi maupun pemimpin daerah, kami memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam sikap dan tindakan. Jangan segan untuk menegur dan juga memberi masukan pada kami agar ke depan bisa lebih baik lagi dalam memimpin Banyuwangi,” ungkap Ipuk.

    Setali tiga uang, Ketua PDM Muhklis Lahuddin sepakat dan berkomitmen mendukung semua program Banyuwangi. Karena, Muhammadiyah memiliki asas membawa manfaat di manapun berada.

    “Kami diharuskan mendukung pemerintah di manapun berada dan tidak boleh membebani. Fokus kami adalah ikut membantu pemerintah lewat bidang keagamaan, pendidikan, ekonomi dan sosial,” terang Muhklis.

    Muhklis juga menyampaikan Muhammadiyah berikhtiar untuk terus memberikan manfaat besar bagi Banyuwangi.

    “Kami juga berterima kasih kepada Pemkab yang telah memberikan dukungan pada semua kegiatan dan amal usaha yang dilaksanakan oleh Muhammdiyah,” pungkasnya. (rin/ted)

  • Janji Bupati Banyuwangi untuk Penyandang Difabel

    Janji Bupati Banyuwangi untuk Penyandang Difabel

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Momen Lebaran Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani bersilaturahmi dengan berbagai kalangan. Salah satunya bertemu dan halal bihalal bersama para difabel di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan.

    Pada kesempatan itu, ada janji dalam program pemerintahan Banyuwangi. Ipuk menyebut, pihaknya berkomitmen kuat memberikan hak-hak difabel.

    Ipuk meminta agar seluruh OPD terkait dapat bersinergi memberikan dukungan dalam pemenuhan hak-hak dasar bagi mereka. Mulai hak pendidikan, kesehatan, hak sipil, hingga dukungan sosial.

    “Saat ini Pemkab Banyuwangi telah menggulirkan berbagai program pro-difabel,” ungkap Ipuk.

    Misalnya, kata Ipuk, di bidang pendidikan ada program Agage Pintar. Program ini mewajibkan sekolah menerima pendaftaran anak berkebutuhan khusus (ABK).

    “Ada juga beasiswa Banyuwangi Cerdas khusus bagi siswa difabel yang berprestasi,” terangnya.

    Termasuk, lanjut, Ipuk, Banyuwangi kerap menggelar Festival Kita Bisa. Festival tersebut membuka ruang para difabel untuk mengekspresikan diri serta menampilkan bakat minat mereka.

    “Pemkab Banyuwangi punya program Go on Document (Godoc) dari rumah ke rumah untuk memberikan kemudahan kepada para difabel dalam proses pembuatan dokumen kependudukan untuk pemenuhan hak sipil,” ungkapnya.

    Terakhir, Ipuk menjelaskan mengenai ruang publik yang ramah difabel. Di mana, ruang publik dan destinasi wisata di Banyuwangi memiliki konsep ramah difabel.

    “Tak hanya itu sejak beberapa tahun terakhir kami juga membuka jalur khusus difabel dalam rekrutmen ASN di Banyuwangi. Bahkan, perusahaan swasta juga kami dorong untuk membuka lowongan kerja untuk mereka. Ini sebagai bentuk dukungan pemkab kepada para difabel,” kata Ipuk.

    Sehingga, kata Ipuk, pertemuan dengan para difabel menjadi momen yang tak bisa ditunda. Menurutnya, momen saat ini saat yang tepat karena selain menjalin silaturahmi juga berbagi kebahagiaan.

    “Ini adalah kegiatan yang memang sudah lama kami rencanakan. Di momen lebaran, kami ingin sekali berbagi kebahagiaan bersama teman-teman difabel,” kata Ipuk.

    Tak hanya itu, Bupati Ipuk juga tampak memberikan motivasi kepada mereka. Dalam pernyataannya, Ipuk meyakinkan bahwa setiap individu dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan difabel.

    Di balik keterbatasan yang dimiliki, pasti ada potensi yang bisa digali dan dikembangkan lebih lanjut.

    “Teman-teman harus percaya diri. Untuk menjadi yang terbaik tidak harus menunggu sempurna. Tetap semangat, asah terus kemampuan dan keahlian kalian sehingga bisa berkembang sesuai dengan potensi yang kalian miliki,” kata Ipuk.

    Pada momen ini, Ipuk juga menyerahkan bantuan kepada sejumlah penyandang disabilitas. Antara lain kursi roda, kruk, walker, tongkat, alat bantu dengar, serta tangan dan kaki palsu.

    Bantuan tersebut disambut gembira oleh para penerima. Salah satunya, Syaiful Ibad (12) yang menerima bantuan kaki palsu. Ibad yang lahir tanpa telapak kaki kanan tersebut sudah 4 kali ini menerima bantuan kaki palsu dari Pemkab.

    “Senang sekali. Yang lama memang sudah waktunya ganti, sudah kekecilan. Terima kasih,” ujarnya. [rin/beq]

  • Open House, Momen Bupati Banyuwangi Minta Maaf ke Warga

    Open House, Momen Bupati Banyuwangi Minta Maaf ke Warga

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menggelar open house di momen Idulfitri 1445 H. Acara digelar di kediaman istri Abdullah Azwar Anas tersebut di Dusun/ Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari.

    Kegiatan itu mendapat sambutan antusias dari masyarakat sekitar dan beberapa warga dari daerah lain. Pada momen itu, Bupati Ipuk menyempatkan untuk meminta maaf kepada semua yang hadir dan tak terkecuali masyarakat Banyuwangi.

    “Selamat Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Mohon maaf atas segala salah dan khilaf,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sabtu (13/4/2024).

    Bahkan, kata Ipuk, kegiatan silaturahmi bersama ini pun tak pernah terlewat setiap kali lebaran. Termasuk, ada momen di mana warga mampu bertukar pikiran tentang Banyuwangi.

    “Tadi juga sempat bertukar pikiran mengenai Banyuwangi ke depan. Ramai warga seperti ini membuat suasana lebaran sangat terasa,” ujar Ipuk.

    Seperti yang terucap dari Mardiyah (24). Salah seorang warga asal Kecamatan Sempu itu mengaku bangga dan berterima kasih atas kebijakan Banyuwangi tentang program Banyuwangi Cerdas (PBC).

    “Terimakasih karena sudah sedikit banyak mengubah kesejahteraan hidup keluarga saya. Program PBC membantu saya dan teman-teman lain yang kurang beruntung untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan menggapai cita-cita,” ungkap Mardiyah.

    Sebenarnya, program Banyuwangi Cerdas telah berlangsung sejak 2013. Dari program itu, ribuan anak muda Banyuwangi dari golongan ekonomi kurang mampu menerima manfaat program tersebut.

    “Setiap bulannya dapat uang saku Rp1 juta, itu sudah cukup bagi saya untuk biaya hidup di perantauan,” ucap Mardiyah yang sedang berkuliah di UIN KHAS Jember.

    Begitu juga Achmad Ichsan Maulana. Dia merupakan lulusan santri Bustanul Makmur Genteng.
    Ichsan yang datang dengan rombongan itu mengaku sangat senang bisa bertemu Bupati Ipuk bersama keluarga. “Senang rasanya bisa bertemu Bu Ipuk,” ujarnya. [rin/suf]

  • Patut Dicontoh, Kiat Banyuwangi Raih Perencanaan Terbaik di Jawa Timur

    Patut Dicontoh, Kiat Banyuwangi Raih Perencanaan Terbaik di Jawa Timur

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kabupaten Banyuwangi kembali berhasil meraih penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Penghargaan itu yakni sebagai daerah dengan perencanaan terbaik.

    Dalam kategori ini, Banyuwangi dinilai layak mendapatkan penghargaan itu lantaran berhasil menyusun perencanaan pembangunan yang terintegritas dari tahun ke tahun. Sehingga dampaknya mampu dirasakan langsung oleh masyarakat.

    Lebih dari itu, perencanaan pembangunan Banyuwangi dinilai juga sesuai dengan dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur.

    “Terima kasih atas kinerja Bupati dan Wali Kota yang telah bekerja keras mewujudkan perencanaan yang terbaik. Ini sangat penting bagi Jawa Timur,” ucap Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono.

    Banyuwangi tentu tak sendiri. Masih ada Kabupaten Jember dan Blitar menyusul di belakangnya. Namun, pemerintah di ujung timur Pulau Jawa itu menjadi yang terbaik.

    Sedangkan kategori kota diraih oleh Kota Mojokerto, Malang dan Surabaya.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani membeberkan kiat daerahnya mampu dan layak mendapat penghargaan tersebut. Sejauh ini, Banyuwangi punya delapan rencana program prioritas yang tertuang dalam Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

    Di antaranya, pengentasan kemiskinan, perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, dan peningkatan ekosistem produktif pelaku pariwisata, UMKM, dan pertanian.

    Selain itu, penguatan modal sosial masuk di dalamnya. Termasuk, pengelolaan lingkungan hidup, tranformasi digital layanan publik. Ditambah pembangunan infrastruktur penunjang Kawasan Ekonomi Strategis (KES).

    “Apa yang kami rencanakan tersebut disesuaikan dengan arah pembangunan ke depan yang telah dicanangkan secara nasional, maupun oleh pemerintah provinsi, dengan menyesuaikan dengan dinamika lokal di Banyuwangi,” Bupati Ipuk.

    Ipuk mencontohkan dalam upayanya menekan angka kemiskinan. Seluruh komponen masyarakat dari tingkat kabupaten hingga unit terkecil di tingkat Rukun Tetangga dilibatkan. Tak terkecuali komponen sosial kemasyarakatan lainnya.

    “Untuk kemiskinan sendiri, alhamdulillah, tahun kemarin tercatat di angka 7,34 persen. Untuk sekarang kita canangkan nol persen untuk kemiskinan ekstrem,” jelas Ipuk.

    Selain itu, kata Ipuk, penguatan SDM juga ditingkatkan. Mulai dari hulu dengan pemberantasan stunting hingga mengantarkan ke jenjang pendidikan. Angka stunting berhasil ditekan. Pada bulan timbang Desember 2023 ada 2.305 balita stunting. Hal ini menurun 17,08 persen, jika dibandingkan bulan timbang Februari 2023 sebanyak 2.780 balita.

    “Ini akan terus kami genjot sampai benar-benar zero stunting. Begitu pula dengan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) juga terus ditekan sehingga seluruh anak bisa bersekolah,” pungkas Ipuk. (rin/ted)

  • Sebab Banyuwangi Raih Predikat Kepatuhan Tertinggi dari Ombudsman RI

    Sebab Banyuwangi Raih Predikat Kepatuhan Tertinggi dari Ombudsman RI

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Ombudsman RI memberikan predikat kepatuhan kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Pemkab yang dipimpin oleh Bupati Ipuk Fiestiandani itu meraih opini kualitas tertinggi (kategori A) dalam penilaian kepatuhan penyelenggaraan pelayanan publik tahun 2023.

    Dari penilaian itu, Banyuwangi mendapatkan nilai 92,25 masuk dalam zona hijau atau predikat kepatuhan tertinggi. Predikat itu menempatkan Banyuwangi naik satu level dibandingkan tahun 2022 yang berada di kategori B dengan opini kualitas tinggi

    Hasil itu menunjukkan Banyuwangi semakin baik dalam pemenuhan standar layanan, kompetensi penyelenggara, serta pengelolaan pengaduan.

    “Kami terus berupaya memperbaiki pelayanan kami. Memang belum sempurna, namun perbaikan dan evaluasi terus dilakukan. Ini semua berkat komitmen bersama seluruh staf pemkab yang mau meningkatkan kerja pelayanannya,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Menurut Ipuk, penilaian itu untuk mendorong pencegahan maladministrasi serta peningkatan kualitas pelayanan publik. Selain itu, penilaian juga menyasar lembaga, kementerian, pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten.

    “Termasuk masukan dari Ombudsman dari hasil penilaiannya kemarin. Hasil penilaian dan saran dari Ombudsman akan kami jadikan bahan evaluasi dan perbaikan tata kelola serta peningkatan standar pelayanan publik di Banyuwangi,” ujarnya.

    Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Mujiono menjelaskan, penilaian ini meliputi 4 dimensi. Di antaranya, dimensi input yang terdiri dari variabel penilaian kompetensi pelaksana dan variabel pemenuhan sarana prasarana pelayanan.

    “Kedua, dimensi proses terdiri dari variabel standar pelayanan. Ketiga, dimensi output terdiri dari variabel penilaian persepsi maladministrasi. Terakhir, dimensi pengaduan terdiri dari variabel pengelolaan pengaduan, ” jelasnya.

    Banyuwangi, kata Mujiono, Ombudsman melakukan penilaian pada sejumlah instansi penyelenggara pelayanan publik. Di antaranya puskesmas Kertosari dan Singotrunan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPM PTSP).

    “Alhamdulillah, dari sekian titik yang dikunjungi nilai kita memuaskan. Dari skala 0-100, Banyuwangi mendapatkan skor 92,25 dan masuk dalam kategori A (kualitas tertinggi). Artinya dalam menyelenggarakan layanan, Banyuwangi dinilai telah mematuhi standar layanan sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang Undang,” ujar Mujiono.

    Bahkan, kata dia, Puskesmas Kertosari yang menjadi salah satu titik pantau juga berhasil meraih nilai sangat baik yakni 97,38.

    “Banyuwangi juga akan terus berkoordinasi dengan Ombudsman agar mendapatkan pendampingan untuk perbaikan pelayanan publik ke depan,” pungkasnya. (rin/ian)