Tag: Ipuk Fiestiandani

  • Kurangi Pencemaran Lingkungan, Festival Ngerandu Buko di Banyuwangi Jadi Ajang Kampanye Diet Plastik

    Kurangi Pencemaran Lingkungan, Festival Ngerandu Buko di Banyuwangi Jadi Ajang Kampanye Diet Plastik

    Liputan6.com, Banyuwangi – Memasuki bulan Ramadan puluhan pasar takjil resmi digelar di seluruh kecamatan di Banyuwangi. Terdapat ribuan pelaku UMKM yang terlibat dalam pasar takjil yang dikemas dalam festival “Ngerandu Buko” tersebut. “Di tiap Ramadan kami selalu mendukung digelarnya pasar takjil di seluruh wilayah Banyuwangi. Karena ini adalah momentum untuk meningkatkan ekonomi arus bawah. Kami sudah minta Camat untuk mendukung dan menggelar pasar takjil di tiap kecamatan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat membuka Festival Ngrandu Buko, di Pantai Marina Boom, Sabtu (1/3/2024).

    Ngerandu Buko merupakan bahasa Osing yang berarti menunggu waktu berbuka puasa. Total terdapat 78 titik pasar takjil yang tersebar di seluruh kecamatan, dengan sekitar lebih dari 1.480 UMKM yang terlibat. Di tiap kecamatan terdapat dua hingga lima pasar takjil. “Kami sangat mendukung digelarnya pasar takjil. Namun, kami minta agar tetap menjaga kebersihan dan kelancaran lalu lintas. Jangan sampai pasar takjil mengganggu arus lalu lintas,” pinta Ipuk.

    Bupati Ipuk juga mengampanyekan agar pasar takjil mengurangi penggunaan kantong plastik. Oleh karenanya, Ipuk mengimbau agar pembeli membawa wadah belanja sendiri. “Ayo mulai sekarang kita biasakan belanja membawa kantong atau wadah dari rumah,” ajak Iouk.  

    Di wilayah kota, Pasar Takjil digelar di dua titik. Yakni Pantai Marina Boom dan Jalan Brigjen Katamso. Tahun ini Marina Boom merupakan pertama kali menjadi tempat pasar takjil Ramadan. “Tahun ini kita kerja sama dengan PPI (Pelindo Properti Indonesia) untuk bisa diadakan di sini,” kata Ipuk.

    Warga tak perlu membayar tiket masuk, cukup membayar biaya parkir. Lokasinya juga menarik karena terletak di samping dermaga kapal yacht. “Jadi bisa berburu takjil sambil berwisata menikmati keindahan sunset di pantai Boom Marina,” kata Ipuk.

  • Ditanya Pengalaman Saat Ikut Retreat, Bupati Banyuwangi Lantang Ucap Salam Komando
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Maret 2025

    Ditanya Pengalaman Saat Ikut Retreat, Bupati Banyuwangi Lantang Ucap Salam Komando Surabaya 1 Maret 2025

    Ditanya Pengalaman Saat Ikut Retreat, Bupati Banyuwangi Lantang Ucap Salam Komando
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Ipuk Fiestiandani resmi memulai aktivitas perdana sebagai Bupati
    Banyuwangi
    pada Sabtu (1/3/2025) setelah mengikuti retreat di Akademi Militer Magelang pada 21-28 Februari 2025.
    Ditanya mengenai oleh-oleh pengalamannya mengikuti agenda tersebut, dengan gaya kasual, Ipuk lantang meneriakkan “Siap, Petarung” disertai candaan hangat yang seperti biasa dilontarkannya.
    Lulusan magister kebijakan publik FISIP Universitas Airlangga Surabaya itu juga menceritakan
    pengalaman unik
    saat retreat selama 8 hari yang diikutinya.

    Pengalaman unik
    , hidupnya teratur di sana. Selama seminggu, sebelum tidur kita diterompetin, bangun tidur diterompetin,” ungkap Ipuk.
    Selama mengikuti retreat, pola makannya pun menjadi teratur. Biasanya hanya sehari sekali karena padatnya aktivitas, di sana dia makan sehari tiga kali.
    Selain pola hidup yang teratur, Ipuk juga menceritakan padatnya aktivitas yang dijalani, yaitu dari pagi hingga malam.
    “Sangat teratur kegiatan di sana. Dan dari pagi sampai malam materi
    full
    , jadi energi yang dimiliki terpakai,” ujar Ipuk.
    Selama 8 hari berada di Akmil Magelang, Ipuk mengaku menerima banyak materi dari semua menteri Kabinet Merah Putih yang memberikan arahan kepada kepala daerah.
    Di retreat, program dan fokus pemerintah diurai sehingga bisa menuntun para kepala daerah untuk sejalan dengan pemerintah pusat terkait berbagai hal, di antaranya ketahanan pangan, hilirisasi pertambangan, pertanian, peternakan, hingga pariwisata.
    “Banyuwangi daerah peternakan dan pertanian yang sangat baik, perkebunannya juga baik. Mudah-mudahan kita nanti bisa bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk hilirisasi,” harapnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival Masuk KEN 2025

    Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival Masuk KEN 2025

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Dua event Banyuwangi Festival, yakni Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), kembali masuk kalender event nasional Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 versi Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

    “Kami bersyukur, dua event unggulan Banyuwangi Festival kembali masuk agenda KEN 2025. Terima kasih kepada Kemenpar, dengan ini Kemenpar akan membantu mempromosikan event unggulan Banyuwangi. Sekaligus ini tantangan bagi Banyuwangi untuk terus berkreasi menyuguhkan event pariwisata yang berkualitas dan berkelas,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

    KEN merupakan kompilasi event unggulan dari berbagai wilayah Indonesia yang telah dikurasi secara nasional. KEN tahun ini telah diluncurkan Kementerian Pariwisata RI melalui kanal YouTube KEN pada Jumat (21/2/2025) lalu. Kemenpar secara resmi mengumumkan 110 event terbaik KEN tahun 2025.

    “Semoga ditetapkannya dua event Banyuwangi sebagai agenda pariwisata nasional mampu meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Banyuwangi. Ujungnya berdampak pada peningkatan perekonomian daerah,” harap Bupati Ipuk.

    Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman, menambahkan bahwa masuknya BEC dan Gandrung Sewu dalam KEN 2025 melalui proses kurasi sejak akhir 2024.

    Diketahui, proses kurasi tersebut melibatkan tim kurator yang terdiri dari lima bidang. Di antaranya Bidang Ide dan Inovasi, Bidang Pemasaran dan Strategi Komunikasi, Bidang Manajemen Kegiatan, Bidang Manajemen Keuangan, dan Bidang Analisis Dampak.

    Pada tahun ini, BEC dan Gandrung Sewu diagendakan digelar pada bulan Juli dan Oktober 2025. Melalui event ini, diharapkan jumlah kunjungan wisatawan ke Banyuwangi meningkat, sehingga dapat mendorong perputaran ekonomi di berbagai sektor.

    “Alhamdulillah, selama 4 tahun beruntun Banyuwangi konsisten menempatkan dua event unggulan dalam agenda KEN. Semoga hal baik ini dapat memberikan dampak positif juga untuk masyarakat,” pungkas Taufik. [alr/beq]

  • Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Mulai Didistribusikan di Banyuwangi

    Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Mulai Didistribusikan di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebanyak 2.657 paket sembako yang dikumpulkan sebagai pengganti karangan bunga dalam rangka pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani – Mujiono, mulai disalurkan kepada warga miskin dan terdampak bencana.

    Pendistribusian bantuan dimulai pada Senin (24/2/2024) di wilayah Kecamatan Banyuwangi, dengan sasaran utama warga korban banjir dan angin kencang. Asisten Administrasi dan Pembangunan Choiril Ustadi menyatakan bahwa proses distribusi dilakukan langsung ke rumah-rumah oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Dinas Sosial, pihak kecamatan, dan kelurahan.

    “Kami diperintahkan oleh Bupati Ipuk untuk segera mendistribusikan ribuan paket sembako yang telah terkumpul. Hari ini kami bersama tim turun langsung untuk mendistribusikannya kepada warga,” ujar Ustadi.

    Menurutnya, distribusi tahap awal ini ditujukan kepada 566 warga terdampak bencana di Kecamatan Banyuwangi. Selanjutnya, bantuan akan diberikan kepada warga miskin yang telah terdata oleh Dinas Sosial.

    “Sebagaimana sesuai arahan Bupati, sembako dibagikan bertahap bagi warga miskin dan terdampak bencana. Untuk Kecamatan Banyuwangi, sembako difokuskan pada warga korban bencana banjir dan angin kencang,” jelasnya.

    Selain di Kecamatan Banyuwangi, distribusi juga akan dilakukan di Kecamatan Pesanggaran dan Purwoharjo dengan jumlah penerima sebanyak 600 warga terdampak bencana.

    Sebelumnya, Bupati Ipuk Fiestiandani mengimbau agar ucapan selamat atas pelantikannya yang biasanya berupa karangan bunga diganti dengan bantuan sembako. Imbauan ini bertujuan untuk mengutamakan asas kebermanfaatan bagi sesama.

    “Bupati menyampaikan terima kasih atas partisipasi para pihak yang telah mensuport imbauan ini. Beliau menyampaikan jika ini bukan hanya sekadar ucapan selamat tapi bentuk kepedulian banyak pihak terhadap sesama,” pungkas Ustadi. [alr/suf]

  • Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Dibagikan ke Warga Banyuwangi

    Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Dibagikan ke Warga Banyuwangi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi mulai menyalurkan ribuan paket sembako pengganti karangan bunga sebagai ucapan atas pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih Ipuk Fiestiandani–Mujiono. Sebanyak 2.657 paket sembako yang terkumpul akan disalurkan secara bertahap kepada warga miskin dan warga terdampak bencana. Pendistribusian paket sembako tersebut dimulai pada Senin (24/2/2024) di wilayah Kecamatan Banyuwangi, kbususnya bagi warga yang terdampak bencana banjir dan angin kencang. 

    “Kami diperintahkan Bupati Ipuk untuk segera mendistribusikan ribuan paket sembako yang telah terkumpul. Hari ini kami bersama tim turun langsung untuk mendistribusikannya kepada warga,” kata Asisten Administrasi dan Pembangunan Choiril Ustadi, Senin (24/2/2025)

    Pendistribusian tersebut dilakukan secara langsung dari rumah ke rumah oleh tim gabungan yang terdiri atas BPBD, Dinas Sosial, pihak kecamatan dan kelurahan. “Sebagaimana arahan bupati, sembako  dibagikan bertahap bagi warga miskin dan terdampak bencana. Untuk Kecamatan Banyuwangi sembako difokuskan pada warga korban bencana banjir dan angin kencang,” katanya.

    Pendistribusian paket sembako di Kecamatan Banyuwangi tersebut dilakukan kepada 566 warga terdampak bencana. “Selanjutnya juga akan dilakukan pendistribusian bagi warga terdampak bencana di Kecamatan Pesanggaran dan Purwoharjo dengan jumlah sasaran sebanyak 600 warga,” ujar Ustadi.

    Untuk paket sembako sisanya, kata Ustadi akan difokuskan untuk dibagikan kepada warga miskin secara bertahap sesuai dengan pendataan yang dilakukan Dinas Sosial.

    Sebelumnya Bupati Ipuk Fiestiandani mengeluarkan imbauan agar ucapan selamat atas pelantikannya yang biasanya menggunakan karangan bunga diganti dengan paket sembako. Hal ini bentuk semangat efisiensi dan penerapan asas kebermanfaatan. “Bupati menyampaikan terima kasih atas partisipasi para pihak yang telah mensuport imbauan ini. Beliau menyampaikan jika ini bukan hanya sekedar ucapan selamat, tetapi bentuk kepedulian banyak pihak terhadap sesama,” tutup Ustadi.

  • Ipuk-Mujiono Dapat Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Pelantikan Bupati Banyuwangi

    Ipuk-Mujiono Dapat Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Pelantikan Bupati Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bertepatan dengan pelatihan Ipuk Fiestiandani dan Mujiono sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, oleh Presiden Prabowo Subianto, di Istana Negara, Kamis (20/4/2025), paket sembako pengganti karangan bunga ucapan selamat pelantikan seperti yang Ipuk imbau terus berdatangan. Banyak pihak yang mengapresiasi imbauan tersebut.

    Sebelumnya, Ipuk mengimbau bagi pihak yang hendak mengirimkan karangan bunga sebagai bentuk ucapan selamat, seyogyanya dirupakan paket sembako untuk disalurkan pada warga miskin dan korban bencana.

    “Kami memahami banyak pihak yang ingin memberikan ucapan selamat pada kami, melalui bentuk karangan bunga. Tanpa mengurangi rasa hormat, kami mengimbau agar ucapan selamat melalui karangan bunga, diganti dengan paket sembako untuk warga miskin,” kata Ipuk.

    “Ini juga sesuai dengan program kami, Ipuk-Mujiono, yang salah satunya adalah gotong royong untuk menekan kemiskinan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi,” tambah Ipuk.

    “Kami mohon doanya juga agar kepemimpinan Ipuk – Mujiono dapat mengemban amanah dengan baik, salah satunya prioritas pembangunan adalah mengurangi angka kemiskinan,” imbuhnya.

    Terlihat sejak Kamis pagi paket sembako berdatangan dari berbagai pihak mulai instansi, sekolah, organisasi, pendukung, relawan, dan lainnya. Hingga Kamis siang terkumpul ratusan paket sembako.

    “Terima kasih atas dukungan masyarakat Banyuwangi. Dengan diganti paket sembako seperti ini, akan lebih berdaya guna untuk disalurkan ke warga miskin, juga untuk korban bencana,” tambah Ipuk.

    Banyak pihak yang mengapresiasi imbauan Ipuk tersebut. Salah satunya dari perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi. Nanang Kosim mengucapkan selamat kepada pasangan Ipuk- Muji atas pelantikan yang telah terlaksana.

    “Selamat bertugas kepada Bupati dan Wakilnya. Program mengganti karangan bunga dengan sembako ini sangat bagus sekali, karena memang lebih bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.

    Paket sembako juga datang dari Pemuda Katolik Komisariat Banyuwangi. Perwakilan Pemuda Katolik, Agustinus Iwan Sanjaya, mengucapkan selamat atas pelantikan Ipuk dan Mujiono dan berharap semua program yang telah baik bisa dilanjutkan. Organisasinya juga bersinergi dengan pemerintah daerah.

    “Kegiatan mengganti karangan bunga dengan sembako ini merupakan terobosan baru yang sangat bermanfaat pastinya. Sembako lebih bermanfaat bagi warga,” ujarnya.

    Asisten Administrasi dan Pembangunan Choiril Ustadi menambahkan, bahwa paket sembako dikumpulkan di Pendopo mulai Kamis hingga Jumat 21 Februari 2025.

    Paket sembako dari berbagai pihak terus berdatangan. Mulai dari instansi, organisasi profesi dan kelembagaan seperti PT. INKA, HIPMI, dan pihak -pihak swasta.

    “Pada hari pertama pengumpulan (Kamis-red) sudah masuk di catatan petugas sekitar 1.000 paket dari berbagai pihak. Semua mendukung kegiatan yang berupaya mengurangi kemiskinan ini. Dan inshaallah terus bertambah,” kata Ustadi.

    Pelantikan kepala kepala daerah oleh Presiden Prabowo Subianto dilakukan Kamis sekitar pukul 09.30 di Istana Negara. Ipuk dan Mujiono bersama para kepala daerah yang dilantik melakukan prosesi kirab terlebih dahulu dari Monas menuju ke Istana Negara. [tar/ian]

  • Jangan Kirim Karangan Bunga di Pelantikan Bupati Banyuwangi, Ini Alasannya

    Jangan Kirim Karangan Bunga di Pelantikan Bupati Banyuwangi, Ini Alasannya

    Liputan6.com, Banyuwangi – Ipuk Fiestiandani dan Mujiono  dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta besok Kamis 20 Februari 2025. Pemkab Banyuwangi mengimbau kepada semua pihak yang akan memberikan karangan bunga sebagai ucapan selamat pelantikan diganti dan dirupakan dalam bentuk paket sembako. 

    “Bagi semua pihak yang ingin mengucapkan selamat pelantikan lewat karangan bunga kami imbau agar mengalihkannya menjadi paket sembako saja, agar lebih bermanfaat bagi masyarakat. Paket sembakonya yang setara dengan harga karangan bunganya,” kata Pj Sekretaris Daerah Banyuwangi Guntur Priambodo, Kamis (20/2/2025).

    Ditambahkan Guntur, paket sembako yang diterima tersebut akan didistribusikan kepada warga pra sejahtera dan kepada warga yang terdampak bencana angin kencang beberapa waktu lalu. “Nanti kita distribusikan ke warga miskin, juga keluarga yang kemarin kena bencana angin kencang. Paket sembako bisa dikumpulkan mulai besok pagi,” tambah Guntur. 

    Paket sembako tersebut bisa dikumpulkan di Pendopo Sabha Swagata mulai Kamis – Jumat 20 – 21 Februari 2025 dari pukul 08.00-14.00 WIB. “Paket sembako bisa langsung diantar nanti akan ada petugas yang menerima,” kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB, Henik Setyorini. 

    Untuk paket sembako, Henik mengatakan bisa menyesuaikan. Namun jika ingin diseragamkan bisa berisi beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter dan mie instan 5 bungkus. “Nanti pihak Pemkab bersama tim relawan dari Dinas Siosial yang akan membantu menyalurkan,” ujar Henik.

    Pasangan Bupati-Wakil Bupati Banyuwangi terpilih, Ipuk Fiestiandani-Mujiono,  dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, di Jakarta, Kamis (20/2/2025).  Pelantikan serentak kepala daerah beserta wakilnya mulai dari gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Ada 481 kepala daerah dari total 505 kepala daerah terpilih yang akan dilantik Presiden Prabowo di Istana Negara.

  • Pemkab Banyuwangi Imbau Karangan Bunga Pelantikan Bupati Diganti Paket Sembako Untuk Warga Miskin

    Pemkab Banyuwangi Imbau Karangan Bunga Pelantikan Bupati Diganti Paket Sembako Untuk Warga Miskin

    Banyuwangi (Beritajatim.com) – Ipuk Fiestiandani dan Mujiono akan dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta besok Kamis 20 Februari 2025.

    Pemkab Banyuwangi mengimbau kepada semua pihak yang akan memberikan karangan bunga sebagai ucapan selamat pelantikan diganti dan dirupakan dalam bentuk paket sembako.

    “Bagi semua pihak yang ingin mengucapkan selamat pelantikan lewat karangan bunga kami imbau agar mengalihkannya menjadi paket sembako saja, agar lebih bermanfaat bagi masyarakat. Paket sembakonya yang setara dengan harga karangan bunganya,” kata Pj Sekretaris Daerah Banyuwangi Guntur Priambodo.

    Ditambahkan Guntur, paket sembako yang diterima tersebut akan didistribusikan kepada warga pra sejahtera dan kepada warga yang terdampak bencana angin kencang beberapa waktu lalu.

    “Nanti kita distribusikan ke warga miskin, juga keluarga yang kemarin kena bencana angin kencang. Paket sembako bisa dikumpulkan mulai besok pagi,” tambah Guntur.

    Paket sembako tersebut bisa dikumpulkan di Pendopo Sabha Swagata mulai Kamis – Jumat 20 – 21 Februari 2025 dari pukul 08.00 – 14.00 WIB.

    “Paket sembako bisa langsung diantar nanti akan ada petugas yang menerima,” kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB, Henik Setyorini.

    Untuk paket sembako, Henik mengatakan bisa menyesuaikan. Namun jika ingin diseragamkan bisa berisi beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter dan mie instan 5 bungkus.

    “Nanti pihak Pemkab bersama tim relawan dari Dinas Siosial yang akan membantu menyalurkan,”ujar Henik.

    Pasangan Bupati-Wakil Bupati Banyuwangi terpilih, Ipuk Fiestiandani-Mujiono, akan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, di Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Pelantikan serentak kepala daerah beserta wakilnya mulai dari Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota, dan Wakil Wali Kota ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Ada 481 kepala daerah dari total 505 kepala daerah terpilih yang akan dilantik Presiden Prabowo di Istana Negara. (ted)

  • Ipuk-Mujiono Jalani Gladi Bersih Pelantikan Bupati-Wabup Banyuwangi di Jakarta

    Ipuk-Mujiono Jalani Gladi Bersih Pelantikan Bupati-Wabup Banyuwangi di Jakarta

    Jakarta (beritajatim.com) – Pasangan Bupati-Wakil Bupati Banyuwangi terpilih, Ipuk Fiestiandani-Mujiono, menjalani gladi bersih pelantikan di Monas, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan sebelum mereka resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (20/2/2025).

    Pelantikan ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, kepala daerah dilantik secara serentak. Sebanyak 481 kepala daerah dari total 505 kepala daerah terpilih akan resmi dilantik oleh Presiden Prabowo di Istana Negara.

    Selama gladi bersih, Ipuk-Mujiono bersama kepala daerah lainnya mengikuti prosesi latihan yang dipandu oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Proses ini mencakup pemanasan, baris-berbaris, serta jalan kaki dari Monas menuju Istana Negara sebagai bagian dari persiapan utama pelantikan.

    “Hari ini semua kepala daerah menjalani gladi bersih. Kemarin sudah dilaksanakan gladi kotor. Selain menjalin silaturahmi antar kepala daerah, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kedisiplinan dan rasa nasionalisme,” ujar Ipuk.

    Selain itu, sebelum mengikuti gladi, Ipuk dan Mujiono juga telah melaksanakan pemeriksaan kesehatan pada Minggu (16/2/2025). “Iya pemeriksaan kesehatan. Alhamdulillah juga berjalan lancar,” tambah Ipuk.

    Setelah resmi dilantik, para kepala daerah dijadwalkan mengikuti retreat di Akademi Militer (Akmil), Magelang, selama tujuh hari mulai Jumat (21/2/2025) sebagai bagian dari pembekalan kepemimpinan. [alr/beq]

  • Program Pengelolaan Sampah di Banyuwangi Dapatkan Dukungan dari Uni Emirat Arab

    Program Pengelolaan Sampah di Banyuwangi Dapatkan Dukungan dari Uni Emirat Arab

    Liputan6.com, Banyuwangi – Komitmen Banyuwangi dalam pengelolaan sampah sirkular terus mendapat dukungan banyak pihak, termasuk dari dunia internasional Kali ini, program pengelolaan dan penanganan sampah di Banyuwangi yang ramah lingkungan tersebut mendapat dukungan dari Uni Emirat Arab.

    Sebelumnya telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Pendanaan Proyek Pengelolaan Sampah antara Clean Rivers dan Project STOP (program penanganan sampah di Banyuwangi), saat pelaksanaan World Governments Summit 2025 di Dubai, yang disaksikan langsung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Rabu (12/2/2025).

    “Kami akan terus mensupport pelaksanaan Project STOP di Banyuwangi dan optimis pengelolaan sampah di Banyuwangi akan terus bergerak maju dengan kemitraan bersama Clean Rivers,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin (17/2/2025).  

    Penandantanganan perjanjian antara Clean Rivers dan Project STOP merupakan bagian dari Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan Uni Emirat Arab (UEA) dan pemerintah Indonesia pada tahun 2024 lalu. 

    Dukungan Clean Rivers merupakan bagian dari komitmen UEA sebesar USD 20 juta untuk proyek pengelolaan dan pembersihan sampah di Indonesia, salah satunya di Banyuwangi yang semakin memperkuat kerja sama internasional dalam bidang keberlanjutan lingkungan. “Dengan dukungan Clean Rivers dan UEA, perluasan program ini akan semakin memperkuat infrastruktur pengelolaan sampah serta memastikan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi warga Banyuwangi,” kata Ipuk. 

    Project STOP melalui Banyuwangi Hijau selama ini telah berkontribusi dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah yang aman dan berkelanjutan bagi warga. Project STOP yang dijalankan bareng dengan organisasi nirlaba, PT. Systemiq Lestari Indonesia ini telah berjalan di Banyuwangi sejak tahun 2018.  “Kami mendapatkan banyak sekali manfaat baik berupa bantuan fisik dan pendampingan mulai dari pendirian TPS3R di sejumlah lokasi hingga program edukasi bagi masyarakat,” ujar Ipuk.

    Project STOP di Banyuwangi yang terlah berjalan antara lain pembangunan tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) di kawasan Muncar dan Balak, Songgon. TPS3R tersebut melayani ratusan ribu rumah tangga di desa-desa sekaligus mengedukasi tentang pengolahan sampah yang baik. “Ratusan warga juga mendapatkan manfaat ekonomi dengan ikut melakukan pemilihan mandiri maupun bekerja di TPS3R,” kata Ipuk.