Tag: Ipuk Fiestiandani

  • Pemkab Banyuwangi Terjunkan Pesikolog, Dampingi Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

    Pemkab Banyuwangi Terjunkan Pesikolog, Dampingi Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

    Liputan6.com, Banyuwangi – Sejumlah warga Banyuwangi turut menjadi korban dalam musibah tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Rabu malam (3/7/2025). Selain menginstruksikan agar seluruh OPD terkait terlibat dalam pencarian korban, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani minta fokus terkait penanganan keluarga korban.

    “Kami atas nama Pemkab Banyuwangi menyatakan duka mendalam bagi semua pihak yang menjadi korban dalam kejadian tersebut. Saya menginstruksikan agar seluruh OPD terkait terlibat penuh dalam proses penanganan, termasuk pasca-tragedi bagi keluarga korban, khususnya mereka yang masuk dalam keluarga prasejahtera,” Bupati Ipuk, Jumat (4/7/2027).

    Salah satunya terhadap keluarga salah satu korban almarhumah Elok Rumantini (34), Kelurahan Lateng, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi. 

    Elok adalah seorang ibu tunggal yang menjadi tulang punggung keluarga setelah suaminya meninggal tahun lalu. Ia bekerja sebagai penjaga kantin kapal baru sebulan.

    Elok ditemukan meninggal dunia saat bertugas di atas KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam pada Rabu malam tersebut. Jenazah Elok telah diserahkan ke keluarga, Kamis malam (3/7/2025) dan dimakamkan di Kelurahan Lateng, Banyuwangi. 

    Elok meninggalkan dua anak yang masih balita dan remaja. Zulfa Eliza Destavianus (13), yang baru masuk SMPN 4 Banyuwangi, dan adiknya Tirsya Ayudia Septavianus (4), yang kini berstatus yatim piatu.

    Pemkab Banyuwangi telah melakukan assesment awal keluarga korban meninggal guna memastikan penanganan yang tepat. Mulai dari pendampingan psikologis hingga bantuan untuk keluarga. 

    “Dinas Sosial sudah turun mengecek kondisi keluarga korban. Termasuk keluarga almarhumah Elok maupun keluarga lain yang menjadi korban. Apakah mereka membutuhkan pendampingan psikologis hingga bantuan sosial lainnya. Terutama yang paling penting adalah jaminan pendidikan anak-anak mereka,” kata Ipuk.

     

    Polisi Tangkap 2 Pelaku Pemerkosaan Gadis di Bawah Umur di Hutan Jati Pemalang, 1 Buron

  • INKA Banyuwangi targetkan produksi 250 gerbong kereta api pada 2026

    INKA Banyuwangi targetkan produksi 250 gerbong kereta api pada 2026

    Banyuwangi, Jatim (ANTARA) – PT Industri Kereta Api Indonesia atau INKA (Persero) Banyuwangi, Jawa Timur, menargetkan pada 2026 memproduksi sebanyak 250 gerbong kereta api.

    Direktur Pengelolaan Kualitas INKA Banyuwangi Bambang Jatmika mengatakan pabrik kereta api Banyuwangi baru memulai produksi pada Desember 2024, dan pada tahun ini memroduksi 100 gerbong kereta api, karena masih dalam tahap pemenuhan investasi mendatangkan mesin agar bisa produksi secara maksimal.

    “Mesin produksi datang semua pada semester akhir tahun ini, baru kami bisa produksi maksimal, targetnya mulai 2026, per tahunnya bisa memproduksi 250 gerbong yang nilainya setara Rp4 triliun,” katanya saat mendampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau produksi kereta di PT INKA Banyuwangi, yang berada di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jatim, Rabu.

    Untuk bisa memenuhi target produksi tersebut, INKA Banyuwangi membutuhkan hingga 1000 tenaga kerja.

    Saat ini, telah terserap 600 orang tenaga kerja, yang mayoritas lulusan SMK hingga D3 dari Banyuwangi.

    “Kami merekrut banyak tenaga kerja, dan bahkan lulusan SMK tahun 2025 di Banyuwangi semuanya sudah terserap, anak-anak yang baru lulus ini diikutkan training di Madiun, juga sebagian training di China dan Jepang,” ujar Bambang.

    Menurutnya, saat ini INKA Banyuwangi masih membuka kesempatan kerja bagi lulusan SMK serta sarjana untuk mengisi kebutuhan SDM.

    Bambang menyampaikan INKA Banyuwangi juga bekerja sama dengan balai latihan kerja (BLK) setempat untuk memastikan para pekerja mendapatkan pelatihan yang dibutuhkan.

    Ia menjelaskan pabrik kereta api Banyuwangi fokus pada produksi kereta dengan teknologi modern, yakni kereta yang menggunakan teknologi berbasis robotik dan kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI).

    “Kami siapkan semua mesin yang berbasis robotik dan AI, kereta tersebut akan beroperasi secara otomatis, tidak lagi menggunakan lokomotif untuk menjalankannya. Salah satunya yang saat ini tengah kami produksi untuk memenuhi permintaan PT KCI (Kereta Commuter Indonesia),” katanya.

    Sementara itu, Ipuk mengatakan keberadaan PT INKA Banyuwangi merupakan investasi yang memberikan dampak positif bagi daerah.

    “Kami berterima kasih karena anak-anak Banyuwangi mendapatkan kesempatan untuk bekerja dan peningkatan kompetensi dengan fasilitasi dari INKA, dan bahkan mereka mendapat kesempatan training hingga ke luar negeri. Selain itu perekonomian sekitar pabrik juga menggeliat dengan adanya industri yang berjalan,” katanya.

    Pewarta: Novi Husdinariyanto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mengenal Kualitas Adiboga Bumi Blambangan di Festival Cokelat Banyuwangi

    Mengenal Kualitas Adiboga Bumi Blambangan di Festival Cokelat Banyuwangi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Kabupaten Banyuwangi telah dikenal sebagai salah satu penghasil cokelat terbaik di dunia. Kian mempromosikan cokelat unggulannya, Banyuwangi menggelar Festival Cokelat Banyuwangi, di destinasi wisata Waduk Sidodadi, kawasan perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 5 Kalirejo-Kendenglembu, Kecamatan Glenmore, Sabtu dan Minggu (22/6/2025). Salah satu wisatawan, Bouw, asal Denmark yang datang ke festival tersebut mengatakan cokelat Banyuwangi memiliki rasa yang otentik. “Saya sudah mencobanya. Sangat otentik, rasa cokelat yang sebenarnya saya rasakan disini,” kata Bouw.

    Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan festival untuk mengangkat potensi cokelat dan menguatkan posisi Banyuwangi sebagai salah satu daerah penghasilan kakao terbaik di dunia. “Festival ini untuk kian mempromosikan potensi cokelat Banyuwangi, yang dikenal merupakan salah satu terbaik di dunia,” kata Ipuk.

    Budidaya cokelat terbaik tersebut salah satunya ada di perkebunan kakao Kendenglembu Banyuwangi yang merupakan Center of Excellence Kakao (sentra produktivitas dan keberlanjutan budidaya kakao). Regional Head PTPN I Regional 5, Winarto, mengatakan di Kendenglembu menghasilkan kakao Lindak atau dikenal kakao Bulk, dan kakao Mulia atau kakao Edel (fine cocoa). Kakao jenis edel ini yang paling diminati di ekspor. Menjadi salah satu varian kakao terbaik dan termahal di dunia. Perkebunan kakao di Banyuwangi telah mengekspor kakao jenis bulk dan edel ke berbagai negara di Asia, Afrika, dan Eropa. Seperti Jepang, Gana, Swiss dan Belanda. Di Jawa Timur, kakao jenis edel hanya bisa ditemukan di Banyuwangi.

  • Kemenpar Genjot Pemerataan Wisata Melalui Program Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara

    Kemenpar Genjot Pemerataan Wisata Melalui Program Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara

    Liputan6.com, Banyuwangi – Kementerian Pariwisata terus mematangkan pengembangan program pariwisata Banyuwangi – Bali Barat – Bali Utara (3B). Hal ini sebagai upaya untuk mendorong pemerataan distribusi wisatawan dan peningkatan ekonomi di ketiga area tersebut. Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata Hariyanto mengungkapkan keseriusan pihaknya dalam menjalankan program pariwsata 3B. Pengembangan wisata 3B, menurut dia, menjadi bagian strategi penting untuk mendorong distribusi pariwisata secara merata.

    “Bahkan tanggal 22 Juni nanti kami akan mengundang kembali pihak-pihak terkait di wilayah 3B untuk membahas percepatan program, lebih massif. Agar program ini bisa segera berjalan,” kata Hariyanto saat meluncurkan Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Pantai Grand Watu Dodol, Banyuwangi Kamis (19/6/2025).

    Saat ini, kata Hariyanto, Pulau Bali telah mengalami over concentrated tourism di Bali bagian selatan. Adanya pariwisata 3B untuk memecah konsentrasi tersebut dan mendistribusi wisatawan untuk pemerataan pariwisata. “Salah satu cara mendistribusikan wisatawan ke wilayah 3B yakni melakukan strategi promosi tentang Banyuwangi dan Bali Barat-Bali Utara. Bahkan kita tidak perlu menunggu semua infrastruktur siap dulu. Lakukan apa yang bisa dengan fasilitas yang sudah tersedia,” imbuhnya.

    Sementara itu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan Banyuwangi siap untuk melaksanakan kolaborasi pengembangan pariwisata 3B. Saat ini sejumlah persiapan telah dilakukan Banyuwangi mulai dari membuat paket wisata hingga membangun konektivitas antar wilayah 3B, salah satunya dengan kapal cepat. “Sejumlah agen travel Banyuwangi sudah siap dengan paket-paket wisata 3B. Operasional kapal cepat juga siap untuk dijalankan tinggal menunggu kesiapan di wilayah Bali,” kata Ipuk.

    Ipuk pun berharap pariwisata 3B bisa segera terealisasi dalam waktu dekat. Ia yakin paket wisata 3B bisa semakin memajukan pariwisata di masing-masing wilayah. “Banyuwangi sudah siap, bandara, pelabuhan, hotel dan homestay kami sudah memadai, serta agenda di Banyuwangi, bahkan juga sudah cukup banyak. Kulinernya juga menarik dan beragam,” jelasnya.

     

  • Gibran Cek Pasar Rogojampi, Pedagang Keluhkan Pasar Sepi dan Harga Tinggi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Juni 2025

    Gibran Cek Pasar Rogojampi, Pedagang Keluhkan Pasar Sepi dan Harga Tinggi Nasional 24 Juni 2025

    Gibran Cek Pasar Rogojampi, Pedagang Keluhkan Pasar Sepi dan Harga Tinggi
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Wakil Presiden (Wapres) RI
    Gibran Rakabuming Raka
    meninjau
    Pasar Rogojampi
    di sela-sela kunjungan kerjanya di
    Banyuwangi
    , Jawa Timur, Selasa (24/6/2025).
    Pantauan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 07.05 WIB, Gibran tiba dengan memakai kemeja krem dan celana hitam.
    Ia meninjau lokasi pasar bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
    Setibanya di pasar, Gibran disambut antusias warga dan pedagang.
    Tampak, warga sudah berjejer sambil memegang ponsel menunggu kedatangan Gibran.
    Tak sedikit warga yang memegang ponsel untuk mengajaknya berfoto.
    Sesekali, Gibran pun turut menyapa dan berfoto bersama warga setempat.
    Selama berada di pasar, Gibran juga berkeliling untuk berbincang dan berbelanja di pasar tersebut.
    Tampak, Gibran sempat membeli ikan, sayuran, hingga buah sembari berbincang bersama para pedagangnya.
    Salah satunya, Gibran sempat membeli ikan tuna di pasar itu.
    Penjual ikan, Sadik (43), mengungkapkan Gibran di situ membeli 5 kilo ikan tuna.
    Sadik menyebut ikan tuna dijualnya dengan harga 50.000 per kilogram.
    “Beli ikan tuna 5 kilogram,” ujar Sadik di lokasi.
    Menurut Sadik, Gibran sempat menanyakan harga tuna yang tinggi kepadanya.
    Dia pun menjelaskan, harga ikan tuna memang sedang mahal.
    “Bilang gini, ‘kok mahal’. Iya efeknya kan barang-barang itu mahal jadinya jualan lebih gitu,” ujar Sadik.
    Sadik pun berharap pemerintah lebih memerhatikan para pedagang kecil, khususnya di Banyuwangi.
    Sebab, menurutnya, sudah cukup lama Pasar Rogojampi cukup sepi.
    “Sudah lama ya sepi ini, ya mulai hari raya dulu ya (naik) sampai sekarang ini,” tambahnya.
    Terpisah, salah satu pedagang sayuran mengungkap, Gibran sempat membeli bawang merah dan terong di tokonya.
    “(Bawang) 5 kilo. Sama terong,” ucap dia.
    Pedagang itu mengungkap harga bawang merah sedang naik.
    Biasanya harga per kilo sekitar Rp 26.000 sampai Rp 28.000. Namun, saat ini mencapai Rp 40.000 per kilo.
    “Itu naik. Harga awalnya kan 26.000 28.000. Sekarang 40.000,” ujarnya.
    Bapak paruh baya itu pun menyampaikan harapan agar pemerintah dapat menurunkan
    harga bahan pokok
    .
    “Mungkin ada program lain, mungkin bisa minta turun harga mungkin. Barang kali barang kali ya semoga saja iya,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wapres Gibran Panen Tebu di Banyuwangi, Dialog dengan Petani dari Seluruh Indonesia

    Wapres Gibran Panen Tebu di Banyuwangi, Dialog dengan Petani dari Seluruh Indonesia

    Liputan6.com, Banyuwangi – Wakil Presiden Gibran Rakabuming melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi selama dua hari, Senin-Selasa, (23/24/6/2025). Di hari pertama, Gibran mengawali dengan panen dan dialog dengan petani tebu di panen tebu di Kebun Tebu Jolondoro di sekitar PT Industri Gula Glenmore (IGG), Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. 

    Kunjungan ke kawasan pertanian tebu terkait program swasembada pangan yang menjadi program utama pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran. “Pemerintah komitmen terkait swasembada pangan ini menjadi salah satu fokus utama,” kata Gibran, Senin (23/6/2025). 

    Selain dengan petani tebu di Banyuwangi, Gibran yang didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Wakil Menteri BUMN Aminudfin Ma’ruf, Gubrnur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, juga berdialog dengan petani tebu dari berbagai wilayah di Indonesia secara online seperti dari Jatim, Sulawesi, Kalimantan dan melalui daring. 

    Dalam dialog tersebut Gibran dicurhati berbagai hal terkait masalah pertanian, mulai dari pupuk, alat-alat pertanian, distribusi, dan lainnya. Seperti yang diungkapkan Siswono, seorang petani meminta agar alokasi pupuk dan bibit untuk petani tebu disamakan dengan petani padi. Perwakilan petani dari berbagai wilayah Indonesia juga menyampaikan permasalahan seputar pertanian tebu.  

    Menanggapi hal tersebut, Gibran mengatakan telah menginventarisir permasalahan-permasalahan di sektor pertanian termasuk tebu. “Saya kira untuk masalah mekanisasi, pupuk, bibit, dari pemerintah pasti komit untuk membantu para petani. Bapak dan ibu tidak perlu risau, pasti akan kami selesaikan. Kita akan kejar nantinya semua bisa seperti beras, harganya baik, dan semua bisa diuntungkan,” jelas Gibran. 

    “Kita akan beresi ini semua. Karena di setiap Ratas (Rapat Terbatas) selalu pak presiden ditanyakan soal harga, produksi seperti apa, kendalanya apa, pasti ditanyakan terus. Masukan-masukan dari petani akan kami tindak lanjuti,” tambah Gibran. 

    Gibran juga mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian, Gubenur Jatim, Bupati Banyuwangi, yang terus bekerja dan bersinergi. “Kita harus apresiasi juga kepada Menteri Pertanian, Gubernur Jatim, dan Bupati Banyuwangi.  Ini pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah,” kata Gibran.

  • UMKM Ibu-ibu Banyuwangi Dipuji Wapres Gibran, Dinilai Punya Potensi Naik Kelas – Page 3

    UMKM Ibu-ibu Banyuwangi Dipuji Wapres Gibran, Dinilai Punya Potensi Naik Kelas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Dalam lawatannya ke Banyuwangi pada Senin (23/6/2025), Wakil Presiden Gibran Rakabuming menyampaikan apresiasi atas karya para pelaku UMKM ibu-ibu setempat. Ia melihat langsung produk mereka di RTH Maron, Kecamatan Genteng, dan menyatakan bahwa kualitasnya sangat menjanjikan untuk naik ke level yang lebih tinggi.

    Gibran sempat menilik produk dan berbincang dengan beberapa pelaku UMKM yang hadir di sana. Menurutnya, produk-produk yang dijual baik, dan penjualannya juga relatif mengesankan.

    Ada puluhan pelaku UMKM yang hadir dalam acara “Silaturahmi Wapres bersama Peserta dan Pendamping Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar)” yang merupakan nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM).

    “Ini bagus dan bisa ditingkatkan lagi. Dinaik Kelaskan lagi. Tadi ada produk keripik pisang yang penjualannya 500 pack per minggu. Itu bisa dinaikkan menjadi 500 pack per hari. Saya lihat tadi ibu-ibu di sini luar biasa semangatnya,” kata Gibran.

    Menurutnya dengan pendampingan membuat produk mereka lebih berkualitas. Menurut Gibran, tingkat non-performing loan (NPL) atau kredit macet nasabah PNM di Banyuwangi cukup rendah, yakni 1,3 persen.

    “Karena NPL rendah, potensi untuk dinaik kelaskan sangat besar,” tambah Gibran.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berterima kasih atas dukungan Wapres terhadap UMKM Banyuwangi. Ipuk mengatakan di Banyuwangi terdapat berbagai program peningkatan dan pendampingan UMKM. 

    ‘Di Banyuwangi terdapat Teman Usaha Rakyat yang mendampingi pelaku UMKM untuk naik kelas. Selain itu juga ada modal dan bantuan alat usaha,” kata Ipuk. 

    Salah satu pelaku UMKM, Fatimah Nurul Widat, mengaku sudah tiga tahun berjualan aneka jenis minuman seperti es dawet dan kopyor. Warga Kecamatan Genteng itu biasa berjualan di depan kantor kepolisian setempat.

    “Saya sudah tiga tahun jadi nasabah dan mendapat pendampingan,” kata Fatimah.

    Fatimah mendapat pinjaman modal senilai Rp 3 juta dari PNM. Uang itu ia pakai antara lain untuk mengembangkan usahanya.

    “Sebelumnya pinjaman saya Rp 2 juta. Lalu naik jadi Rp 3 juta,” terang dia.

    Direktur Operasional Permodalan PT PNM Sunar Basuki menjelaskan, jumlah nasabah PNM di Banyuwangi hingga akhir Mei 2025 mencapai 139 ribu ibu-ibu. Mereka berasal dari berbagai latar belakang sosial-ekonomi.

    “Sekitar 62 persen dari sektor perdagangan. Mulai dari penjual jam, perajin batik, peracik sambal rumahan, hingga pelaku usaha makanan ringan yang kini mampu menembus pasar global,” katanya.

  • Agenda Wapres Gibran Selama Kunjungan Kerja di Banyuwangi

    Agenda Wapres Gibran Selama Kunjungan Kerja di Banyuwangi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi selama dua hari, Senin-Selasa (23-24/6/2025). Wapres dijadwalkan akan meninjau sejumlah program di sektor pertanian, peningkatan ekonomi rakyat, hingga berdialog dengan petani dan warga. 

    Gibran tiba di Bandara Banyuwangi pada Senin (23/6/2025) pukul 08.52 WIB, dengan disambut oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto. 

    Turut mendampingi Gibran, Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. 

    “Wapres dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi selama dua hari. Ada beberapa agenda yang akan dilaksanakan selama di Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. 

    Tiba di Bandara Banyuwangi, Gibran akan mengawali lawatannya dengan melakukan panen tebu di sekitar PT Industri Gula Glenmore (IGG). Dilanjutkan dengan sesi dialog bersama puluhan petani tebu setempat.Turut mendampingi Bupati Ipuk dan Wagub Jatim Emil Dardak. 

    IGG merupakan perusahaan gula milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII dan PTPN XI yang berlokasi di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. 

    Ini merupakan salah satu pabrik gula moderen di Indonesia yang dinilai mampu berkontribusi besar terhadap ketersediaan gula nasional, khususnya di wilayah Jawa Timur. 

    Selanjutnya, putra sulung presiden ke-7 RI tersebut akan bergeser ke RTH Maron, Kecamatan Genteng untuk melakukan penguatan program ekonomi warga. Di sana, Gibran akan berdialog dengan ribuan peserta Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). 

    Agenda berikutnya, Gibran direncanakan akan melakukan kegiatan sosial bersama 100 anak yatim. Dilanjutkan silaturahmi ke pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum di Kecamatan Muncar. 

    Pada hari kedua, Selasa (24/6/2025), Gibran dijadwalkan mengunjungi Pasar Rogojampi.

     

  • Dorong Pemerataan Wisata, Kemenparekraf Matangkan Program 3B Banyuwangi–Bali Barat–Bali Utara

    Dorong Pemerataan Wisata, Kemenparekraf Matangkan Program 3B Banyuwangi–Bali Barat–Bali Utara

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus mematangkan rencana pengembangan program pariwisata 3B yang mencakup Banyuwangi, Bali Barat, dan Bali Utara. Program ini menjadi strategi penting dalam mendorong distribusi wisatawan yang lebih merata sekaligus meningkatkan perekonomian di tiga wilayah tersebut.

    Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto, menegaskan komitmen pihaknya terhadap pelaksanaan program 3B yang akan dikawal secara serius. Ia menyebut, pihak kementerian telah menjadwalkan pertemuan lanjutan pada 22 Juni mendatang untuk membahas percepatan program bersama pemangku kepentingan di wilayah 3B.

    “Bahkan tanggal 22 Juni nanti kami akan mengundang kembali pihak-pihak terkait di wilayah 3B untuk membahas percepatan program, lebih massif. Agar program ini bisa segera berjalan,” kata Hariyanto saat meluncurkan Gerakan Wisata Bersih di Pantai Grand Watu Dodol, Banyuwangi, Selasa (17/6).

    Menurutnya, pariwisata Bali bagian selatan saat ini mengalami over concentrated tourism. Karena itu, program 3B diharapkan dapat menjadi solusi untuk mendistribusikan arus wisatawan agar tidak terpusat hanya di satu kawasan.

    “Salah satu cara mendistribusikan wisatawan ke wilayah 3B yakni melakukan strategi promosi tentang Banyuwangi dan Bali Barat – Bali Utara,” ujarnya.

    Ia juga menekankan pentingnya memulai program meskipun infrastruktur belum sepenuhnya sempurna. “Bahkan kita tidak perlu menunggu semua infrastruktur siap dulu. Lakukan apa yang bisa dengan fasilitas yang sudah tersedia,” imbuhnya.

    Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut baik rencana ini dan menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dalam pengembangan kawasan pariwisata 3B. Ipuk menyebut sejumlah paket wisata dan sarana konektivitas sudah dipersiapkan, termasuk operasional kapal cepat antar wilayah.

    “Sejumlah agen travel Banyuwangi sudah siap dengan paket-paket wisata 3B. Operasional kapal cepat juga siap untuk dijalankan tinggal menunggu kesiapan di wilayah Bali,” kata Ipuk.

    Ia optimistis program pariwisata 3B akan membawa manfaat besar bagi ketiga wilayah. “Banyuwangi sudah siap, bandara, pelabuhan, hotel dan homestay kami sudah memadai, serta agenda di Banyuwangi, bahkan juga sudah cukup banyak. Kulinernya juga menarik dan beragam,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa juga telah menggelar rapat koordinasi dengan Bupati Banyuwangi pada Mei lalu sebagai langkah awal mempercepat realisasi program strategis 3B tersebut. [tar/ian]

  • Bupati Ipuk Luncurkan Program “Banyuwangi Melayani” Permudah Akses Layanan Publik

    Bupati Ipuk Luncurkan Program “Banyuwangi Melayani” Permudah Akses Layanan Publik

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani tengah mempersiapkan peluncuran program baru bertajuk Banyuwangi Melayani sebagai upaya menghadirkan layanan publik yang lebih cepat, efisien, dan mengedepankan pendekatan humanis.

    Selama ini, sejumlah warga masih menghadapi kendala dalam mengakses berbagai layanan publik karena keterbatasan informasi terkait regulasi, terutama di bidang perizinan, pendidikan, kesehatan, dan sektor layanan lainnya.

    “Salah satunya yang menyebabkan kendala adalah keterbatasan informasi di masyarakat, dan komunikasi dengan para tenaga teknis di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Simpul inilah yang coba kami urai dalam program ini,” jelas Ipuk, Selasa (18/6/2025).

    Program Banyuwangi Melayani dirancang sebagai jalur komunikasi langsung antara masyarakat dengan tenaga teknis dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Melalui program ini, masing-masing OPD menyediakan kontak person yang bisa dihubungi, mulai dari kepala dinas hingga staf teknis, sesuai bidangnya. Harapannya, berbagai hambatan layanan yang dialami masyarakat dapat segera ditangani secara efektif.

    Masyarakat bisa menggunakan program ini untuk menyampaikan keluhan maupun mengakses informasi layanan tertentu dengan cepat dan tepat sasaran.

    “Sebenarnya selama ini sudah ada layanan call center 112 yang beroperasi 24 jam untuk menerima laporan warga. Ini kita tambah dengan Banyuwangi Melayani agar lebih spesifik,” terang Ipuk yang juga alumnus Magister Kebijakan Publik Universitas Airlangga, Surabaya.

    Lebih lanjut, Ipuk menegaskan bahwa program ini tak hanya soal kecepatan pelayanan, tetapi juga membangun komunikasi publik yang lebih humanis. Ia mengakui bahwa belum semua warga bisa mengakses sistem digital secara optimal, sehingga dibutuhkan jembatan komunikasi yang ramah dan edukatif.

    “Hal ini perlu jembatan komunikasi. Kami ingin menekankan komunikasi yang humanis dan edukatif,” ujarnya.

    Ipuk juga mencontohkan sejumlah bentuk pelayanan publik yang sering disalahpahami masyarakat sebagai tanggung jawab penuh Pemkab, padahal secara regulasi melibatkan instansi vertikal seperti kementerian, pemerintah provinsi, hingga pihak ketiga.

    “Contohnya dalam soal perizinan. Dalam proses penerbitan izin usaha ataupun izin bangunan, ini tidak semata domain pemkab. Tapi, juga ada kewenangan kementerian, kewenangan tim independen, konsultan dan lain-lain. Jadi, ini perlu disampaikan, sejauh mana kendala yang terjadi,” jelasnya.

    Dalam pelaksanaannya, Banyuwangi Melayani akan menyajikan daftar nomor WhatsApp dari pejabat dinas hingga tenaga teknis sesuai bidangnya. Informasi tersebut akan disebarkan di berbagai kantor pemerintahan dan titik strategis di wilayah Banyuwangi.

    “Prinsipnya, semua harus terlayani sebaik-baiknya. Mengurai masalah, menghadirkan solusi,” pungkas Ipuk. [alr/beq]