Saat Pengungsi Semeru Minta Diberi Pekerjaan: Kita Masih Punya Tenaga
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Para pengungsi erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meminta diberi pekerjaan apabila hendak direlokasi ke tempat baru.
Hal ini disampaikan pengungsi kepada Bupati Lumajang
Indah Amperawati
saat menerima bantuan dana tunggu hunian di posko pengungsian SMP 2 Pronojiwo pada Rabu (3/12/2025).
Holil, salah satu pengungsi mengatakan, mau direlokasi ke hunian tetap asalkan diberi lapangan pekerjaan agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pasalnya, lahan yang dulu jadi ladang rezekinya kini sudah tertimbun material abu Gunung
Semeru
.
“Kita mau tinggal di huntap, Bu. Kalau bisa sediakan sedikit lapangan kerja buat kami,” kata Holil kepada Indah di SMP 2 Pronojiwo, Rabu.
Holil bahkan memberi saran model lapangan pekerjaan yang bisa dimanfaatkan oleh warga, yakni industri pengeleman kayu.
Menurut Holil, meski tidak memiliki nilai jual yang tinggi, pengeleman kayu diharapkan bisa menjadi penyambung hidupnya dan warga lain.
“Pandangan kami saat ini yang mudah dan murah itu pengeleman kayu, walaupun itu dijual murah setidaknya bisa menyambung hidup kami,” lanjutnya.
Holil mengaku tidak nyaman terus-menerus mengharapkan bantuan dari pemerintah maupun donatur.
“Kalau kami minta bantuan terus kan juga enggak enak, kami masih mempunyai tenaga untuk bekerja,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, akan mempertimbangkan model pekerjaan yang diminta pengungsi.
Namun, ia menegaskan, pemerintah siap mengakomordasi keinginan masyarakat untuk bekerja.
“Kami pikirkan dulu pekerjaan apa yang bisa dilakoni oleh masyarakat, yang jelas pemerintah siap untuk mengakomordasi keinginan masyarakat,” kata Indah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Indah Amperawati
-
/data/photo/2025/12/03/69302dbd482af.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Saat Pengungsi Semeru Minta Diberi Pekerjaan: Kita Masih Punya Tenaga Surabaya 3 Desember 2025
-
/data/photo/2025/12/03/69302dbd482af.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Saat Pengungsi Semeru Minta Diberi Pekerjaan: Kita Masih Punya Tenaga Surabaya 3 Desember 2025
Saat Pengungsi Semeru Minta Diberi Pekerjaan: Kita Masih Punya Tenaga
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Para pengungsi erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meminta diberi pekerjaan apabila hendak direlokasi ke tempat baru.
Hal ini disampaikan pengungsi kepada Bupati Lumajang
Indah Amperawati
saat menerima bantuan dana tunggu hunian di posko pengungsian SMP 2 Pronojiwo pada Rabu (3/12/2025).
Holil, salah satu pengungsi mengatakan, mau direlokasi ke hunian tetap asalkan diberi lapangan pekerjaan agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pasalnya, lahan yang dulu jadi ladang rezekinya kini sudah tertimbun material abu Gunung
Semeru
.
“Kita mau tinggal di huntap, Bu. Kalau bisa sediakan sedikit lapangan kerja buat kami,” kata Holil kepada Indah di SMP 2 Pronojiwo, Rabu.
Holil bahkan memberi saran model lapangan pekerjaan yang bisa dimanfaatkan oleh warga, yakni industri pengeleman kayu.
Menurut Holil, meski tidak memiliki nilai jual yang tinggi, pengeleman kayu diharapkan bisa menjadi penyambung hidupnya dan warga lain.
“Pandangan kami saat ini yang mudah dan murah itu pengeleman kayu, walaupun itu dijual murah setidaknya bisa menyambung hidup kami,” lanjutnya.
Holil mengaku tidak nyaman terus-menerus mengharapkan bantuan dari pemerintah maupun donatur.
“Kalau kami minta bantuan terus kan juga enggak enak, kami masih mempunyai tenaga untuk bekerja,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, akan mempertimbangkan model pekerjaan yang diminta pengungsi.
Namun, ia menegaskan, pemerintah siap mengakomordasi keinginan masyarakat untuk bekerja.
“Kami pikirkan dulu pekerjaan apa yang bisa dilakoni oleh masyarakat, yang jelas pemerintah siap untuk mengakomordasi keinginan masyarakat,” kata Indah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/01/692d88afd5ab9.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Masa Tanggap Darurat Semeru Berakhir, Bupati Lumajang: Terima Kasih Sudah Membantu… Surabaya 3 Desember 2025
Masa Tanggap Darurat Semeru Berakhir, Bupati Lumajang: Terima Kasih Sudah Membantu…
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Bupati Lumajang Indah Amperawati menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah membantu warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Ucapan terima kasih itu diunggah di akun media sosial pribadi Indah Amperawati.
“Dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati, saya dan seluruh masyarakat Lumajang mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh relawan, lembaga yang sudah memberikan bantuan baik doa, dukungan, maupun materiil,” kata Indah, Rabu (3/12/2025).
Indah menambahkan, Pemerintah Kabupaten Lumajang tidak bisa membalas kebaikan para relawan yang telah suka rela membantu warganya.
Ia berharap, semua kebaikan para relawan diganjar kebaikan oleh Tuhan.
“Mudah-mudahan seluruh amal baik bapak ibu sekalian mendapatkan balasan yang berlipat-lipat dari Allah Tuhan yang maha esa,” lanjutnya.
Adapun,
masa tanggap darurat
bencana
Gunung Semeru
telah berakhir sejak 2 Desember 2025.
Kini, Pemkab Lumajang menetapkan masa transisi pemulihan infrastruktur selama 90 hari mulai 3 Desember 2025 sampai 2 Maret 2026.
Diketahui, akibat bencana erupsi Gunung Semeru pada 19 November 2025, lebih dari 1.165 orang mengungsi, dan 182 ekor ternak warga mati.
3 orang mengalami luka bakar serius akibat terkena awan panas Gunung Semeru.
246 rumah warga di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, rusak.
Ditambah, satu bangunan sekolah dasar negeri (SDN) 2 Supiturang, hancur total usai diterjang banjir lahar hujan sesaat setelah awan panas melintas.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/01/692d88afd5ab9.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Masa Tanggap Darurat Semeru Berakhir, Bupati Lumajang: Terima Kasih Sudah Membantu… Surabaya 3 Desember 2025
Masa Tanggap Darurat Semeru Berakhir, Bupati Lumajang: Terima Kasih Sudah Membantu…
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Bupati Lumajang Indah Amperawati menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah membantu warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Ucapan terima kasih itu diunggah di akun media sosial pribadi Indah Amperawati.
“Dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati, saya dan seluruh masyarakat Lumajang mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh relawan, lembaga yang sudah memberikan bantuan baik doa, dukungan, maupun materiil,” kata Indah, Rabu (3/12/2025).
Indah menambahkan, Pemerintah Kabupaten Lumajang tidak bisa membalas kebaikan para relawan yang telah suka rela membantu warganya.
Ia berharap, semua kebaikan para relawan diganjar kebaikan oleh Tuhan.
“Mudah-mudahan seluruh amal baik bapak ibu sekalian mendapatkan balasan yang berlipat-lipat dari Allah Tuhan yang maha esa,” lanjutnya.
Adapun,
masa tanggap darurat
bencana
Gunung Semeru
telah berakhir sejak 2 Desember 2025.
Kini, Pemkab Lumajang menetapkan masa transisi pemulihan infrastruktur selama 90 hari mulai 3 Desember 2025 sampai 2 Maret 2026.
Diketahui, akibat bencana erupsi Gunung Semeru pada 19 November 2025, lebih dari 1.165 orang mengungsi, dan 182 ekor ternak warga mati.
3 orang mengalami luka bakar serius akibat terkena awan panas Gunung Semeru.
246 rumah warga di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, rusak.
Ditambah, satu bangunan sekolah dasar negeri (SDN) 2 Supiturang, hancur total usai diterjang banjir lahar hujan sesaat setelah awan panas melintas.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422612/original/050706100_1764021793-IMG-20251119-WA0040.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gunung Semeru 16 Kali Erupsi Hari Ini, Warga Diminta Jauhi Zona Bahaya
Pemerintah Kabupaten Lumajang menegaskan, kembali membuka aktivitas tambang pasir melalui Surat Edaran Nomor 300.2.1/1/427.76/2025 tentang Imbauan Pelaksanaan Aktivitas Penambangan. Regulasi ini menjadi dasar hukum yang mengatur pengoperasian tambang secara terbatas, terukur, dan aman, menyusul hasil audiensi Forkopimda bersama para pelaku tambang pada 28 November 2025.
Keputusan ini mengakhiri masa jeda aktivitas tambang di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru, sekaligus memberi kepastian bagi berbagai sektor yang bergantung pada pasokan material tambang, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga roda ekonomi masyarakat.
Namun pemerintah menegaskan bahwa pembukaan kembali aktivitas ini bukanlah pelonggaran, melainkan langkah penuh kehati-hatian dengan standar keselamatan yang diperketat.
Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, Melalui SE tersebut, penambangan hanya diperbolehkan berlangsung pada pukul 08.00–16.00 WIB. Batas waktu ini diterapkan untuk memastikan seluruh proses tetap berada dalam jangkauan monitoring petugas dan meminimalkan risiko aktivitas pada waktu rentan.
“Poin paling krusial dalam regulasi ini adalah kewajiban penghentian aktivitas tambang seketika apabila sensor PVMBG merekam getaran banjir dengan amplitudo maksimal 20 mm dalam durasi signifikan. Ketentuan ini ditegaskan sebagai mekanisme proteksi dini terhadap ancaman banjir lahar yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan para pekerja di lapangan,” ujarnya Rabu (3/12/2025).
Di sisi lain, Pemkab Lumajang kata Indah, juga mengatur lalu lintas angkutan tambang untuk menjaga keselamatan publik. Jam angkut pasir tidak boleh bersinggungan dengan waktu berangkat dan pulang sekolah demi melindungi mobilitas pelajar dan mengurangi risiko kemacetan serta kecelakaan.
“Setiap armada diwajibkan menutup bak truk dengan terpal untuk mencegah tumpahan material yang berpotensi membahayakan pengguna jalan lain,”tambahnya
Dengan penegasan regulasi melalui SE Nomor 300.2.1/1/427.76/2025, Pemkab Lumajang ingin memastikan bahwa pembukaan kembali aktivitas tambang tidak hanya berdampak pada stabilitas ekonomi, tetapi juga menjadi contoh kedisiplinan dalam pengelolaan sumber daya alam berbasis mitigasi risiko.
“Pemerintah mengajak seluruh pelaku usaha tambang, sopir angkutan, serta masyarakat desa di sekitar aliran sungai Semeru untuk mematuhi ketentuan ini. Disiplin kolektif menjadi kunci agar sektor tambang berjalan produktif tanpa mengabaikan keselamatan, sebuah prinsip yang ditegaskan sebagai fondasi utama dalam setiap kebijakan pengelolaan DAS Semeru,” paparnya.
-

Aktivitas Tambang Pasir di Lumajang Kembali Dibuka dengan Pembatasan Jam Operasional
Lumajang (beritajatim.com) – Aktivitas tambang pasir di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur telah diizinkan untuk kembali beroperasi.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang sempat menutup total aktivitas pertambangan pasir akibat erupsi awan panas Gunung Semeru pada 19 November 2025.
Bupati Lumajang Indah Amperawati membenarkan terkait telah kembali diberikannya izin aktivitas pertambangan pasir usai bencana erupsi Gunung Semeru.
Meski begitu, terdapat pengetatan aturan yang harus ditaati para penambang saat beraktivitas di daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru.
“Iya sudah dibuka lagi (aktivitas tambang), tapi dengan pengetatan aturan yang harus ditaati bersama,” terang Indah di Lumajang, Selasa (2/12/2025).
Menurutnya, beberapa aturan yang harus ditaati oleh para penambang diantaranya adalah batasan waktu operasional hanya boleh dilakukan sejak pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
Selain itu, jam operasional ini bisa ditutup lebih cepat jika Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru mendeteksi adanya getaran banjir lahar dengan amplitudo setingkat 20 milimeter.
“Jadi, kegiatan penambangan harus segera dihentikan apabila sensor PVMBG (pusat vulkanologi, mitigasi, bencana geologi, Red) merekam getaran banjir dengan amplitudo maksimal 20 milimeter dengan durasi yang signifikan,” tambah Indah.
Indah juga mengimbau, agar truk angkutan pasir tidak beroperasi di jalan raya saat jam siswa berangkat maupun pulang sekolah.
Terdapat juga aturan agar para sopir menutupi truknya dengan terpal agar pasir yang dibawa tidak menggangu pengguna jalan.
“Tentu seuruh kegiatan tetap harus mengutamakan keselamatan, ketertiban, serta berkoordinasi penuh dengan instansi terkait,” ungkap Indah. (has/ted)
-

Semeru Berstatus Awas, Penambangan Pasir di Lumjang Dilarang Sementara
LUMAJANG – Semua aktivitas penambangan pasir yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dihentikan sementara saat Gunung Semeru berstatus Level IV atau Awas.
“Pemerintah Kabupaten Lumajang mengambil langkah tegas menyusul peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru,” kata Bupati Lumajang Indah Amperawati dilansir ANTARA, Senin, 24 November.
Keputusan itu dituangkan dalam Surat Edaran Bupati Lumajang Nomor 500.10.2.3/1/427.14/2025 yang menegaskan pemilik izin usaha penambangan dan pekerja tambang agar menghentikan kegiatan sampai kondisi aman.
“Demi keselamatan warga dan mencegah risiko bencana susulan, seluruh aktivitas penambangan pasir di aliran Sungai Besuk Kobokan serta wilayah berhulu di Semeru dihentikan sementara,” tuturnya.
Ia mengatakan Gunung Semeru berstatus Awas, sehingga Pemkab Lumajang melarang aktivitas penambangan karena seluruh pengawasan dilakukan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kapolri, sehingga keselamatan masyarakat tetap utama.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Lumajang Agus Triyono mengatakan pemkab berkoordinasi dengan PVMBG, BPBD, TNI-Polri, dan pemangku kepentingan lain untuk memastikan keputusan berbasis data dan analisis ilmiah.
“Penambangan akan dibuka kembali setelah kondisi Semeru dinyatakan aman oleh pihak berwenang,” katanya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lumajang Hindam Adri Abadan mengatakan pihaknya bersama BPBD, TNI–Polri, aparat desa, dan relawan terus melakukan respons cepat dan langkah penanganan di lapangan untuk menjaga keselamatan warga pascaerupsi Gunung Semeru.
“Petugas gabungan melakukan pengamanan wilayah yang berpotensi menjadi jalur luncuran awan panas, termasuk melakukan penyekatan terhadap warga yang mencoba beraktivitas di daerah aliran sungai (DAS) Regoyo dan area Pos Pantau Besuk Kobokan,” ujarnya.
Ia menjelaskan Satpol PP dan tim gabungan secara aktif melakukan patroli dan penjagaan lalu lintas di sekitar Jembatan Besuk Kobokan, salah satu jalur vital yang berdekatan dengan wilayah rawan luncuran awan panas.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422612/original/050706100_1764021793-IMG-20251119-WA0040.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Semeru Masih Awas, Status Tanggap Darurat Bencana Diperpanjang
Liputan6.com, Jakarta – Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menetapkan perpanjangan status tanggap darurat bencana alam akibat erupsi Gunung Semeru. Keputusan ini diambil untuk memastikan perlindungan maksimal bagi masyarakat serta kelancaran penanganan dampak bencana.
Keputusan Bupati Lumajang Nomor 100.3.3.2/610/KEP/427.12/2025 ini menegaskan bahwa upaya penanggulangan darurat harus tetap dilakukan secara cepat, tepat, dan terpadu.
“Meski status tanggap darurat sebelumnya telah berakhir, dampak erupsi masih dirasakan warga dan berpotensi mengganggu kehidupan serta penghidupan masyarakat,” jelas Bunda Indah dalam keterangannya, Selasa (25/11/2025).
Perpanjangan status tanggap darurat berlaku selama tujuh hari, terhitung mulai 26 November hingga 2 Desember 2025. Keputusan ini jadi landasan hukum bagi seluruh perangkat daerah, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk terus melakukan penanganan darurat, pemulihan infrastruktur, dan perlindungan warga terdampak.
“Perpanjangan status tanggap darurat ini bukan sekadar prosedur administratif, tetapi bentuk komitmen pemerintah daerah untuk melindungi masyarakat dari risiko bencana yang masih ada. Semua pihak harus bersinergi, mulai dari aparat daerah, relawan, hingga masyarakat, agar penanganan pascabencana berjalan lancar dan tepat sasaran,” tegas Indah.
-
/data/photo/2025/11/21/691fdf95e7790.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Status Darurat Erupsi Semeru di Lumajang Diperpanjang hingga 2 Desember Surabaya 25 November 2025
Status Darurat Erupsi Semeru di Lumajang Diperpanjang hingga 2 Desember
Editor
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Status tanggap darurat akibat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur diperpanjang hingga 2 Desember 2025.
“Saya menetapkan perpanjangan status tanggap
darurat bencana
alam akibat erupsi Gunung
Semeru
,” kata Bupati Lumajang Indah Amperawati di kabupaten setempat.
Menurutnya, keputusan itu diambil untuk memastikan perlindungan maksimal bagi masyarakat serta kelancaran penanganan dampak bencana erupsi Gunung Semeru.
“Keputusan Bupati Lumajang Nomor 100.3.3.2/610/KEP/427.12/2025 itu menegaskan bahwa upaya penanggulangan darurat harus tetap dilakukan secara cepat, tepat, dan terpadu,” tuturnya.
Meski status tanggap darurat sebelumnya telah berakhir, dampak erupsi masih dirasakan warga dan berisiko mengganggu kehidupan serta penghidupan masyarakat.
“Perpanjangan status tanggap darurat berlaku selama tujuh hari, terhitung mulai 26 November hingga 2 Desember 2025,” katanya.
Keputusan itu memberikan landasan hukum bagi seluruh perangkat daerah, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk terus melakukan penanganan darurat, pemulihan infrastruktur, dan perlindungan warga terdampak.
“Perpanjangan status tanggap darurat itu bukan sekadar prosedur administratif, tetapi bentuk komitmen pemerintah daerah untuk melindungi masyarakat dari risiko bencana yang masih ada,” kata Indah.
Menurutnya, semua pihak harus bersinergi, mulai dari aparat daerah, relawan, hingga masyarakat, agar penanganan pascabencana berjalan lancar dan tepat sasaran.
BPBD Kabupaten Lumajang juga siap memperkuat koordinasi semua pemangku kepentingan, memantau kondisi pengungsi, memastikan ketersediaan logistik, dan melakukan mitigasi risiko secara berkelanjutan.
“Dengan langkah itu diharapkan dampak sosial dan ekonomi dari
erupsi Semeru
dapat diminimalkan, sementara warga terdampak tetap mendapatkan perlindungan maksimal,” ujarnya.
Ia juga mendorong masyarakat untuk tetap waspada, menjaga keselamatan diri, serta mengikuti arahan petugas di lapangan.
Pemerintah daerah juga memastikan seluruh bantuan dan layanan darurat akan terus tersedia bagi warga yang membutuhkan, termasuk fasilitas kesehatan, evakuasi, dan pemulihan infrastruktur.
Dengan perpanjangan status tanggap darurat itu, Kabupaten Lumajang kembali menunjukkan semangat gotong-royong dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.
“Keselamatan warga adalah prioritas utama kami. Mari semuanya dihadapi situasi ini dengan tenang, disiplin, dan saling mendukung,” ujar Indah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Status Tanggap Darurat Erupsi Semeru Diperpanjang hingga 2 Desember
Jakarta –
Aktivitas erupsi Gunung Semeru masih terus terjadi. Status tanggap darurat di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur diperpanjang hingga 2 Desember 2025.
“Saya menetapkan perpanjangan status tanggap darurat bencana alam akibat erupsi Gunung Semeru,” kata Bupati Lumajang Indah Amperawati, dilansir Antara, Selasa (24/11/2025).
Menurutnya keputusan itu diambil untuk memastikan perlindungan maksimal bagi masyarakat serta kelancaran penanganan dampak bencana erupsi Gunung Semeru.
“Keputusan Bupati Lumajang Nomor 100.3.3.2/610/KEP/427.12/2025 itu menegaskan bahwa upaya penanggulangan darurat harus tetap dilakukan secara cepat, tepat, dan terpadu,” tuturnya.
Meski status tanggap darurat sebelumnya telah berakhir, dampak erupsi masih dirasakan warga dan berpotensi mengganggu kehidupan serta penghidupan masyarakat.
Keputusan itu memberikan landasan hukum bagi seluruh perangkat daerah, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk terus melakukan penanganan darurat, pemulihan infrastruktur, dan perlindungan warga terdampak.
“Perpanjangan status tanggap darurat itu bukan sekadar prosedur administratif, tetapi bentuk komitmen pemerintah daerah untuk melindungi masyarakat dari risiko bencana yang masih ada,” katanya.
“Dengan langkah itu diharapkan dampak sosial dan ekonomi dari erupsi Semeru dapat diminimalkan, sementara warga terdampak tetap mendapatkan perlindungan maksimal,” ujarnya.
Ia juga mendorong masyarakat untuk tetap waspada, menjaga keselamatan diri, serta mengikuti arahan petugas di lapangan. Dengan perpanjangan status tanggap darurat itu, Kabupaten Lumajang kembali menunjukkan semangat gotong-royong dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.
“Pemerintah daerah juga memastikan seluruh bantuan dan layanan darurat akan terus tersedia bagi warga yang membutuhkan, termasuk fasilitas kesehatan, evakuasi, dan pemulihan infrastruktur,” katanya.
“Keselamatan warga adalah prioritas utama kami. Mari semuanya dihadapi situasi ini dengan tenang, disiplin, dan saling mendukung,” tambahnya.+++
(azh/azh)