Tag: Imron

  • WWF hadirkan Holey Narey Store, tempat pemasaran produk lokal Papua

    WWF hadirkan Holey Narey Store, tempat pemasaran produk lokal Papua

    Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.

    WWF hadirkan Holey Narey Store, tempat pemasaran produk lokal Papua
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Selasa, 12 November 2024 – 14:32 WIB

    Elshinta.com – World Wildlife Fund (WWF) Papua meresmikan toko Holey Narey Store (Melindungi Anak-anak) tempat penampungan dan penjualan produk lokal Papua dalam rangka membangun ekonomi masyarakat. 

    Peresmian toko Holey Narey Store dilaksanakan pada, Senin (11/11/2024) oleh Penjabat Bupati Jayapura, Semuel Siriwa yang dihadiri oleh Fores and Life Program World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, Muhammad Ali Imron, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sarmi, Dinas Lingkungan Kabupaten Jayapura, dan sejumlah OPD lainnya.

    Pj Bupati Jayapura, Semuel mengatakan, toko Holey Narey Store memperkenalkan hasil produksi pangan lokal masyarakat asli Papua.

    “Yang dijual atau disajikan di toko Holey Narey Store ini pada umumnya produk lokal mulai dari kopi, sagu yang diolah dengan berbabagi macam kuliner. Selain itu, ditempatkan itu menjadi tempat pendidikan bagi anak-anak kita dalam proses budidaya berbagai jenis tanaman menggunakan pupuk organik,” kata Semuel Siriwa.

    Dikatakan Siriwa, pihak WWF sudah melakukan pembinaan cukup lama bagi anak-anak setiap hari datang ke lokasi untuk di latih. Bahkan, sudah ada ratusan siswa anak SD yang didik tempat tersebut meperkenalkan alat, tetapi juga dilakukan proses budidaya tanaman. 

    “Kita dukung WWF dalam kemajuan daerah terutama pemanfaatan potensi lokal yang ada. Ini dasar yang sangat bagus untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan diharapkan ini bisa memjawab programm pemerintah presiden Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka,” ucap Siriwa.

    Ditempat yang samaDirektur of Forest and World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, M. Ali Imran menyampaikan, kehadiran toko Holey Narey Store ini merupakan salah satu upaya dari WWF untuk mendukung kelestarian alam di Papua.

    “Ini upaya WWF untuk mengoptimalkan kerja kami dalam mendukung kelestarian alam di tanah Papua. Dengan kami mengembangkan Holey  Narey Sotre ini bisa berdampak pada masyarakat lokal,” katanya. 

    Ali Imran menyebutkan, pihaknya dari WWF ingin membantu masyarakat untuk mengembangkan sumber daya alam baik dalam pemasarannya yang selama ini di pasar tidak terlihat dampaknya. 

    “Harapan kita masyarakat Papua memiliki kondisi ekonomi yang meningkat. Kami juga memberdayakan polentir dari mahasiswa dengan jumlah lebih dari puluhan anak-anak Papua,” akunya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Selasa (12/11).  

    Sumber : Radio Elshinta

  • Truk Galian C Tanpa Penutup Terpal Melenggang Bebas di Jalan Raya Gresik

    Truk Galian C Tanpa Penutup Terpal Melenggang Bebas di Jalan Raya Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Truk galian C tanpa penutup terpal melintas bebas di Jalan Raya Gresik (Daendels Pantura). Keberadaan truk tersebut sangat membahayakan bagi pengguna jalan khususnya pengendara roda dua.

    Pantauan di lapangan, truk berwarna coklat, dan nopolnya tidak terlihat itu memuat batuan galian C dengan kecepatan sedang. Ironisnya, batuan kapur yang dimuat ada yang miring ke kiri. Sehingga, dikuatirkan bisa jatuh menimpa pengguna jalan lainnya.

    Selain mengganggu pengendara roda dua. Keberadaan truk yang lalu lalang itu juga dapat mengganggu pengendara roda empat yang ada di belakangnya. Pasalnya, dengan tanpa penutup terpal debu dari galian C tersebut mengganggu pengemudi saat menjalankan mobil.

    “Saya kuatir tertimpa saja mas lha wong tidak ditutupi terpal,” ujar Rachmat (26) salah satu pengendara motor asal Desa Betoyo, Kecamatan Mantar, Gresik, Senin (11/11/2024).

    Hal senada juga dikatakan Imron (42) warga asal Manyar, Gresik. Dirinya menceritakan truk galian C yang melintas tanpa terpal sudah biasa. Untuk itu, diminta petugas Dinas Perhubungan (Dishub) dan polisi lalu lintas lebih tegas lagi menindak truk yang tanpa penutup terpal. “Kalau bisa ditilang saja kalau sudah dihimbau tapi pengemudinya tetap membandel,” ungkapnya.

    Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik, Khusaini menyatakan terkait dengan pihaknya sudah tak bosan-bosannya memberi himbauan serta memberi jadwal operasional truk galian C. “Kami sudah berkirim surat ke pengusaha truk galian C agar tetap mematuhi aturan maupun himbauan supaya menggunakan penutup saat beroperasi,” paparnya.

    Ia menambahkan, semua aturan serta himbauan itu sudah sering disosialisasikan kepada pemilik truk galian C. “Petugas kami yang berada di lapangan tidak bisa berbuat banyak. Laporan dari warga mengenai truk yang lalu lalang kerap kali dilaporkan. Tapi bagaimana lagi petugas Dishub tidak punya kewenangan menindak,” pungkasnya. [dny/kun]

  • Salah "Packing", Bahan Kampanye Calon Bupati Pasuruan Tertukar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 November 2024

    Salah "Packing", Bahan Kampanye Calon Bupati Pasuruan Tertukar Surabaya 8 November 2024

    Salah “Packing”, Bahan Kampanye Calon Bupati Pasuruan Tertukar
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com
    – Pendistribusian
    bahan kampanye
    untuk dua pasangan calon bupati dan wakil bupati di
    Pasuruan
    , Jawa Timur, mengalami masalah setelah terjadi kesalahan pengemasan (
    packing
    ) yang mengakibatkan bahan kampanye tertukar.
    Komisi Pemilihan Umum (
    KPU
    ) bersama rekanan segera meminta maaf dan menarik kembali bahan kampanye yang salah kirim tersebut.
    “Iya kami menerima laporan protes dari tim pemenangan karena tertukarnya bahan kampanye,” ungkap Ainul Yakin, Ketua KPU Kabupaten Pasuruan, Jumat (8/10/2024).
    Masalah ini mencuat setelah munculnya video viral di jejaring
    WhatsApp
    yang menunjukkan adanya kesalahan dalam pendistribusian.
    KPU kemudian bergerak untuk meminta rekanan menarik kembali bahan kampanye berupa brosur yang seharusnya milik pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Rusdi Sutejo-M Shobih Asrori (Rubih).
    Brosur tersebut terselip di kardus yang dikirim ke tim paslon nomor urut 1, Abdul Mujib Imron-Wardah Nafisah (Mudah).
    “Setelah adanya video itu, kami cek juga ke masing-masing tim. Ternyata memang ada yang tertukar dalam
    packing
    -nya. Hal itu karena
    human error
    ,” kata Ainul.
    Sebagai langkah tindak lanjut, KPU Kabupaten Pasuruan memanggil pihak ketiga atau rekanan, PT Global Tama Solusi, untuk bertemu dengan masing-masing tim paslon.
    Hasil pertemuan tersebut menghasilkan permintaan maaf tertulis dari pihak rekanan yang ditujukan kepada tim pasangan calon.

    Nah
    , dalam surat permintaan maafnya tertulis akibat
    human error
    karena harus memenuhi jumlah yang banyak,” tambah Ainul.
    KPU Kabupaten Pasuruan memberikan fasilitasi alat peraga kampanye (APK) dan bahan kampanye kepada masing-masing paslon dengan rincian selebaran (
    flyer
    ), brosur (
    leaflet
    ), pamflet, dan poster sebanyak 150.884 lembar per paslon.
    Lalu, APK jenis baleho lima buah, umbul-umbul 20 buah, serta spanduk dua buah.
    Kejadian ini menjadi catatan penting bagi KPU dan rekanan untuk lebih berhati-hati dalam proses pendistribusian bahan kampanye di masa mendatang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pencuri Popok dan Susu Batal Melalui Restoratif Justice, Hakim Hukum 5 Bulan

    Pencuri Popok dan Susu Batal Melalui Restoratif Justice, Hakim Hukum 5 Bulan

    Surabaya (beritajatim.com) – Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menghukum lima bulan penjara pada M Alief Syahputra. Dia dinyatakan bersalah lantaran mencuri popok dan susu untuk anaknya yang masih berusia tiga tahun.

    Alief sebenarnya pernah diusulkan dihentikan penuntutannya melalui keadilan Restoratif Justice (RJ). Namun, upaya Alief yang merupakan pekerja serabutan tak dikabulkan. Alief kini harus menghadapi jalur hukum dengan tuntutan 5 bulan penjara, setelah permohonan Restorative Justice-nya kandas.

    Takdir seakan berjalan berlawanan dengan harapan ketika Alief mendapati bahwa pintu damai melalui Restorative Justice tertutup rapat, hanya karena salah satu rekannya yang juga terlibat dalam kasus pencurian ini yakni Fariz Kuswanto, hingga kini masih berstatus buron. “Tadinya, perkara ini mau diselesaikan dengan Restorative Justice, namun tidak disetujui pimpinan karena salah satu tersangka masih buron,” ungkap Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yustus One Simus Parlindungan, Rabu (6/11/2024).

    Satu kalimat singkat yang menjadi kabar pahit bagi Alief. Tak hanya Alief, kabar pahit itu juga harus diterima rekannya lain yang juga terlibat melakukan pencurian yakni Ahmad Hisyam. Alirf dan Hisyam padahal sudah berharap bisa menyelesaikan kasus ini tanpa harus melalui jalur pidana.

    Segalanya berawal pada Sabtu (31/8/2024) pagi di Toko Buku Serba Jaya, Surabaya. Di toko itu, Ahmad bekerja sebagai sopir dan Alief sebagai pekerja serabutan. Namun, cerita hari itu berubah ketika Alief, yang tengah bergelut dengan kesulitan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, tergoda untuk mengambil jalan pintas.

    Saat itu, terlintas di benak Alief untuk mendapatkan uang tambahan dengan menjual beberapa buku dari tempat kerjanya. Alief kemudian mengajak dua rekannya yakni Ahmad Hisyam dan Fariz Kuswanto, yang juga bekerja di toko tersebut. Dalam percakapan singkat di antara tiga pekerja dengan bayaran pas-pasan itu, mereka menyepakati rencana untuk menjual buku-buku di toko tersebut.

    Dengan ide Hisyam, buku-buku yang dicuri akan dijual ke seorang kenalan bernama Hellton Kusuma, seorang pedagang buku eceran di Jalan Semarang, Surabaya. Menyusun kardus demi kardus buku ke dalam mobil Mitsubishi Pick Up hitam yang biasa dipakai toko, ketiganya lalu singgah di Jalan Demak untuk menemui Hellton, sebelum meneruskan pengantaran pesanan ke pembeli yang sebenarnya.

    “Buku-buku tersebut dijual kepada Hellton dengan harga Rp 150 ribu per dus, dengan pembayaran yang akan diterima setelah buku-buku itu laku terjual,” tulis seperti dikutip dalam surat dakwaan.

    Namun, aksi mereka tak berlangsung lama. Kecurigaan timbul di pihak toko setelah admin bernama Ferry Kurniawan mengecek rekaman CCTV. Di sana terlihat jelas perjalanan mobil mereka yang menyimpang dari rute pengiriman biasa. Setelah dikonfirmasi, Hisyam mengakui bahwa ia bersama Alief telah menjual 12 dus buku kepada Hellton.

    Tak lama berselang, atas permintaan pemilik toko H. Ghozali Imron, Hellton mengembalikan buku-buku tersebut ke toko. Meski kerugian Rp 14,5 juta sudah dikembalikan, namun keterlibatan Fariz yang masih buron menjadikan upaya Restorative Justice mustahil dilakukan.

    JPU Yustus menjelaskan, pengembalian kerugian dan perdamaian antara para terdakwa dan pemilik toko sejatinya bisa membuka peluang bagi Alief dan Hisyam untuk mendapat Restorative Justice. Namun, ketiadaan Fariz dalam proses hukum dan masih buron membuat perkara ini tetap harus dilanjutkan ke muka persidangan.

    “Sekarang perkara disidangkan secara pidana singkat karena kerugian sudah dikembalikan dan sudah ada perdamaian, sehingga pembuktian lebih mudah,” ujar Yustus menjelaskan alasan memilih sidang pidana singkat.

    Kedua pekerja toko yang berpenghasilan Rp 2,5 juta perbulan itu kini harus menghadapi tuntutan 5 bulan penjara. Kisah ini seakan menjadi pengingat bahwa godaan untuk mengambil jalan pintas kadang berujung pada kehilangan yang jauh lebih besar. Di hadapan hukum, mereka kini harus menanggung akibat dari pilihan singkat yang berujung pada nasib panjang di balik jeruji. [uci/kun]

  • Anak Kandung Bunuh Sutali Gara-gara Tanah Warisan di Jember

    Anak Kandung Bunuh Sutali Gara-gara Tanah Warisan di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Gara-gara sepetak tanah warisan, Sutali (60) mengakhiri hidup di tangan anak kandungnya berinisial S (39), warga Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Semula S datang ke rumah Sutali di Kompleks Perumahan Baiti Jannati, RT 02 RW 012, Lingkungan Jambuan, Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Sabtu (2/11/2024) malam, untuk meminta akta tanah yang akan diwariskan kepadanya.

    “Pelaku merasa punya hak atas salah satu aset tanah yang dikuasai korban,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminalitas Ajun Komisaris Abid Uwais al-Qarni Aziz, Senin (4/11/2024). Menurut Abid, percekcokan antara S dengan Sutali sudah terjadi jauh-jauh hari.

    Malam itu, S mengajak pamannya bernama Nose dan temannya bernama Nili, mendatangi sang ayah dengan membawa sebilah pisau. “Pelaku memang berniat menusuk korban jika keinginannya tak dituruti,” kata Abid.

    Tiba di rumah sang ayah, S langsung meminta Sutali menyerahkan akta tanah yang diinginkannya. Perdebatan terjadi, dan Nili memilih pergi saat itu.

    Sutali menolak. S pun marah dan memukulnya. Saling dorong terjadi, dan S mengeluarkan pisau dari balik pinggangnya.

    Sutali kaget melihat anak kandungnya membawa senjata. S menyabetkan pisau itu dua hingga tiga kali. Sutali sigap menangkisnya dan bahkan berusaha merebut pisau tersebut. Perlawanan Sutali menyebabkan jari S terluka.

    Melihat sang anak terluka, Sutali mencoba melarikan diri. Namun S lebih gesit. Dia dua kali menusuk pinggul kiri Sutali, sehingga sang ayah jatuh telentang. Tak puas, S menusuk perut Sutali dua kali. “Dari hasil otopsi di Rumah Sakit dr/ Soebandi, ada beberapa sayatan di bagian tangan,” kata Abid.

    Sutali terkapar dengan tubuh bersimbah darah. Dia akhirnya meninggal dunia.

    Sementara itu S melarikan diri dengan dibonceng sang paman ke Kecamatan Kalisat. Setelah mencuci pisau yang berlumur darah Sutali, S menemui KH Imron Mursidi, pengasuh Ponpes Roudhotul Jannah-Kalisat, dan diantar meyerahkan diri ke Polsek Kalisat.

    S dijerat dengan pasal 340 KUHP Sub 338 KUHP Sub Pasal 44 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. “Ancaman pidana hukuman seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara,” kata Abid. [wir]

  • Polisi Amankan Warga Tambak Wedi Surabaya Pelaku Carok di Jalan Raya Gresik

    Polisi Amankan Warga Tambak Wedi Surabaya Pelaku Carok di Jalan Raya Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Imron Rosidi (51) terduga pelaku carok di pinggir Jalan Wahidin Sudirohusodo Gresik diamankan polisi. Warga asal Tambak Wedi Surabaya itu, diringkus usai duel carok dengan Rahman (48) warga Jalan Gubernur Suryo Gresik. Rahman mengalami luka di bagian tangan setelah terkena sabetan clurit Imron Rosidi.

    Kasus carok ini bermula rebutan lahan sebagai ‘polisi cepek’ di Jalan Wahidin Sudirohusodo tepatnya di depan SPBU. Sebelum kasus ini terjadi, Imron Rosidi bercerita dirinya diusir oleh Rahman, dan diancam akan dibunuh. “Saya diancam, dan diusir. Kalau tidak pergi bakal dibunuh,” ujar Imron Rosidi dihadapan penyidik Reskrim Polsek Kebomas, Rabu (30/10/2024).

    Ia menambahkan, akibat ancaman itu, dirinya menyiapkan clurit untuk berjaga-jaga bila diserang oleh Rahman. “Saat terjadi perkelahian, saya sudah menyabet tangan Rahman dengan clurit. Saya juga sempat terjatuh dan dipukuli menggunakan besi cor,” imbuhnya.

    Imron Rosidi sebagai ‘polisi cepek’  di depan SPBU dekat Waduk Bunder Gresik mulai tahun 2014, dan memiliki 5 anak buah termasuk Rahman.

    “Saya sebagai polisi cepek sudah 10 tahun. Dalam sehari bisa mendapatkan Rp 250 ribu. Saya tidak menyesal karena mempertahankan pekerjaan buat kebutuhan sehari-hari,” urainya.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Kebomas Ipda Arif Dwi Kurnia menyatakan satu terduga pelaku yakni Imron Rosidi sudah diamankan di lokasi kejadian tanpa perlawanan. Sementara terduga pelaku Rahman masih menjalani perawatan medis di RSUD Ibnu Sina Gresik.

    “Terduga pelaku lainnya Rahman mengalami luka di bagian tangan sebelah kanan dan dijaga petugas kami saat menjalani perawatan medis,” pungkasnya.

    Selain mengamankan tersangka, anggota Polsek Kebomas juga menyita satu buah clurit sebagai barang bukti milik Imron Rosidi. [dny/kun]

  • "Pak Ogah" Duel Pakai Sajam di Gresik, Berebut Atur Lalu Lintas
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        30 Oktober 2024

    "Pak Ogah" Duel Pakai Sajam di Gresik, Berebut Atur Lalu Lintas Surabaya 30 Oktober 2024

    “Pak Ogah” Duel Pakai Sajam di Gresik, Berebut Atur Lalu Lintas
    Tim Redaksi
    GRESIK, KOMPAS.com
    – Dua orang pengatur lalu lintas tidak resmi atau biasa disebut dengan Pak Ogah terlibat duel dengan senjata tajam di pinggir Jalan Raya Dr Wahidin Sudirohusodo, dekat SPBU arah menuju pintu Tol Kebomas,
    Gresik
    , Jawa Timur, Rabu (30/10/2024).
    Kedua Pak Ogah itu duel lantaran berebut lahan untuk mengatur kendaraan yang hendak memutar arah di lokasi itu.
    Duel Pak Ogah itu berlangsung saat jalanan sedang ramai karena bersamaan dengan waktu berangkat kerja, sekitar pukul 08.00 WIB.
    “Sekira pukul 08.00 WIB, telah terjadi perkelahian menggunakan sajam. Kebetulan ada anggota Sat Lantas yang lewat, kemudian diamankan,” ujar Wakapolres Gresik Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro kepada awak media, Rabu.
    Dua Pak Ogah yang terlibat duel tersebut adalah Imron (51) asal Surabaya dan Rohman.
    Satu orang kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik lantaran mengalami luka akibat terkena sabetan sajam jenis celurit. Sedangkan satu lainnya diamankan di Polsek Kebomas.
    “Meski luka, namun dianggap luka ringan dan sudah dibawa ke RSUD Ibnu Sina. Dengan penyelidikan selanjutnya dilakukan oleh Unit Reskrim Polsek Kebomas,” kata Danu.
    Imron yang diamankan di Polsek Kebomas mengaku sudah lama mengatur lalu lintas di lokasi tersebut. Tiba-tiba, ia didatangi oleh Rohman. Sehari sebelumnya, Rohman meminta supaya Imron tidak lagi mengatur lalu lintas di lokasi tersebut dengan disertai ancaman.
    “Awalnya dia (Rohman) yang datangi saya duluan bawa besi, mau menguasai lahan pekerjaan saya,” ucap Imron.
    Imron berdalih membawa celurit lantaran sudah diancam oleh Rohman sehari sebelumnya.
    Imron mengaku sebagai pengatur lalu lintas di lokasi tersebut sudah lama, sudah puluhan tahun.
    “Dia bilang kalau saya tidak pergi, suatu saat akan dibunuh, makanya sudah siap ini (celurit). Kenal, sebab awalnya dia juga kerja di situ (lokasi yang sama),” tutur Imron.
    Kasus tersebut masih dalam penyelidikan Unit Reskrim Polsek Kebomas.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Saking Padatnya Hunian di Tanah Tinggi Jakpus, Warga Terpaksa Tidur Bergantian
                        Megapolitan

    3 Saking Padatnya Hunian di Tanah Tinggi Jakpus, Warga Terpaksa Tidur Bergantian Megapolitan

    Saking Padatnya Hunian di Tanah Tinggi Jakpus, Warga Terpaksa Tidur Bergantian
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah warga RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, terpaksa tidur bergantian karena sempitnya hunian yang mereka tempati.
    “(Tidur)
    shift
    -nya ganti-gantian. Kenapa? Kalau bapaknya ada, anaknya ada, cucunya yang paling diprioritaskan,” ujar Ketua RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi, Imron Buchori, ketika ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Senin (28/10/2024).
    Imron mengungkapkan, terdapat satu rumah berukuran 2 x 3 meter di wilayahnya yang dihuni oleh 14 jiwa. Menurut dia, kondisi ini sangat jauh dari kata ideal.
    “Ini salah satu bentuk contoh, rumah ukuran 2 x 3 meter dihuni sampai 14 jiwa. Dari nenek sampai cucu,” kata dia.
    Dengan kondisi tersebut, banyak warga yang memanfaatkan halaman Balai Sekretariat RW 12 sebagai tempat istirahat mereka.
    Hal ini karena rumah mereka tak cukup menampung anggota keluarga untuk istirahat, sehingga mau tak mau mereka beristirahat di fasilitas sosial maupun fasilitas umum.
    “Banyak yang tidur di sini (balai RW). Mau pagi, mau siang, kadang-kadang mereka beragam. Kalau kerja malam, tidurnya pagi. Kalau kerja pagi, tidurnya sore di sini,” imbuh dia.
    Di Balai Sekretariat RW 12, mereka tidur dengan memanfaatkan sekitar empat kursi panjang sebagai alasnya.
    Selain kursi panjang, warga kerap tidur di lantai dengan terpal sebagai alas mereka untuk beristirahat.
     
    “Setiap malam ada, pagi, siang. Jadi memanfaatkan ruang-ruang yang ada,” kata dia.
    RW 12 merupakan satu di antara wilayah Kelurahan Tanah Tinggi yang masuk kategori permukiman padat penduduk.
    Kepadatan penduduk di RW 12 tersebar di enam RT dari total 11 RT di wilayah tersebut. Sebaran tersebut mencakup, RT 5, RT 6, RT 7, RT, 8, RT 9, dan RT 10.
    Secara keseluruhan, wilayah RW 12 mempunyai luas sekitar 3,5 hektar dengan jumlah penduduk mencapai 1.600 KK dan 2.200 jiwa.
    Lurah Tanah Tinggi Nino Ardiansyah mengatakan, wilayahnya termasuk daerah padat penduduk di Jakarta. Kepadatan penduduk di wilayahnya juga terbilang merata.
    “Pada prinsipnya merata. Ada di RW 7, RW 8, RW 12, dan RW 4,” kata Nino di kantornya.
    Nino mengungkapkan, warganya mempunyai latar belakang pekerjaan yang bermacam-macam, mulai dari tukang parkir, pedagang, hingga pekerja kantoran.
    Namun, rata-rata warga di wilayahnya merupakan penerima bantuan dari Pemerintah Provinsi Jakarta. Mulai dari Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), Kartu Jakarta Pintar (KJP), dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
    “Semua jenis kartu manfaat. Cuman, tetap dirasa kurang karena jumlah mereka melebihi,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DPR telah tetapkan pimpinan badan-badan di DPR untuk periode 2024-2029

    DPR telah tetapkan pimpinan badan-badan di DPR untuk periode 2024-2029

    Lewat BAM, kita akan menampung semua aspirasi masyarakat sehingga harapan-harapan rakyat bisa tersalurkan dengan optimal lewat DPR yang merupakan penyambung suara rakyatSukabumi (ANTARA) –

    DPR RI telah menetapkan pimpinan badan-badan yang termasuk Alat Kelengkapan Dewan (AKD) untuk masa jabatan Anggota DPR RI periode 2024-2029, mulai dari Badan Anggaran DPR RI hingga Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI.

     

    Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurizal mengatakan pimpinan badan-badan yang telah ditetapkan termasuk BAM DPR RI, diharapkan bisa memaksimalkan peran DPR dalam mendengar aspirasi rakyat.

     

    “Lewat BAM, kita akan menampung semua aspirasi masyarakat sehingga harapan-harapan rakyat bisa tersalurkan dengan optimal lewat DPR yang merupakan penyambung suara rakyat,” kata Cucun di Jakarta, Rabu.

     

     

    “Dengan terbentuknya AKD ini, artinya DPR sudah akan aktif bekerja dalam menjalankan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan,” tutur dia.

     

    Berikut daftar pimpinan badan-badan di DPR:

     

    Badan Anggaran

    Ketua: Said Abdullah (PDIP)

    Wakil Ketua: Muhidin Mohamad Said (Golkar), Wihadi Wiyanto (Gerindra), Syarif Abdullah Alkadrie (NasDem), Jazilul Fawaid (PKB)

     

    Badan Legislasi

    Ketua: Bob Hasan (Gerindra)

    Wakil Ketua: Sturman Panjaitan (PDIP)

    Ahmad Doli Kurnia (Golkar)

    Martin Manurung (NasDem)

    Iman Sukri (PKB)

     

    Badan Akuntabilitas Keuangan Negara

    Ketua : Andreas Eddy Susetyo (PDIP)

    Wakil Ketua : Andi Achmad Dara (Golkar), Endipat Wijaya (Gerindra), Idris Salim Aljufri (PKS), Herman Khaeron (Demokrat)

     

    Badan Aspirasi Masyarakat

    Ketua : Netty Prasetiyani (PKS)

    Wakil Ketua: Adian Napitupulu (PDIP), Agun Gunandjar Sudarsa (Golkar), Taufiq R Abdullah (PKB), Cellica Nurrachadiana (Demokrat)

     

    Mahkamah Kehormatan Dewan

    Ketua: Nazarudin Dek Gam (PAN)

    Wakil Ketua: TB Hasanudin (PDIP), Agung Widyantoro (Golkar), R.H. Imron Amin (Gerindra), Habib Aboe Bakar Alhabsyi (PKS)

     

    Badan Urusan Rumah Tangga

    Ketua: Rizki Aulia Rahman Natakusumah (Demokrat)

    Wakil Ketua: Indah Kurnia (PDIP), Ilham Pangestu (Golkar), Novita Wijayanti (Gerindra), Desy Ratnasari (PAN)

     

    Badan Kerjasama Antar Parlemen

    Ketua: Mardani Ali Sera (PKS)

    Wakil Ketua: Irine Yusiana Roba Putri (PDIP), Ravindra Airlangga (Golkar), Muhammad Husein Fadlulloh (Gerindra), Bramantyo Suwondo (Demokrat).

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • Petugas evakuasi pemancing yang tenggelam di Cilincing Jakut

    Petugas evakuasi pemancing yang tenggelam di Cilincing Jakut

    kail pancing korban tersangkut di tanaman eceng gondok dan korban menceburkan diri ke dalam kali kanal untuk memperbaiki kail pancingJakarta (ANTARA) – Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengevakuasi Diki Julian Prakoso (23) yang tenggelam saat memancing di kolong Kanal Banjir Timur (KBT) Jalan Marunda Makmur Cilincing di Jakarta Utara pada Selasa.

    “Kami berhasil mengevakuasi korban yang tenggelam dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” kata Kasiop Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman di Jakarta, Rabu.

    Baca juga: Warga evakuasi wanita yang menceburkan diri bersama bayi di Ancol

    Ia mengatakan awalnya korban sedang mancing di kolong jembatan KBT berdua dengan temannya yang bernama Ahmad Imron.

    Lalu pada pukul 13.01 WIB kail pancing korban tersangkut di tanaman eceng gondok dan korban menceburkan diri ke dalam kali kanal untuk memperbaiki kail pancing.

    Baca juga: Kawasan KBT jadi ruang baru bagi “live streamer” meraih uang

    “Ternyata, lanjutnya korban tidak bisa berenang dan tenggelam,” kata dia.

    Ia mengatakan mendapatkan informasi korban tenggelam sekitar pukul 14.24 WIB dan mengirim empat unit kapal dan 20 personel melakukan evakuasi dan mencari keberadaan korban

    “Kami melakukan pencarian dari pukul 14.50 WIB dan korban ditemukan pukul 16.08 WIB,” kata dia.

    Baca juga: Sudin Sosial evakuasi tunawisma yang sakit di kolong jembatan KBT

     

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024