Tag: Imron

  • Lakukan Hubungan Badan Sambil Live Streaming, Pasutri asal Malang Ditangkap, Raup Uang Rp35 Juta – Halaman all

    Lakukan Hubungan Badan Sambil Live Streaming, Pasutri asal Malang Ditangkap, Raup Uang Rp35 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Malang menangkap pasang suami istri (pasutri) yang berhubungan badan sambil live streaming.

    Pasutri berinisial FI (27) dan PN (24) dapat meraup untung hingga Rp35 juta selama dua bulan aktif di aplikasi live streaming.

    Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, mengatakan pasutri asal Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditangkap setelah warga membuat laporan.

    “Betul, kami mengamankan dua pelaku pemeran dari live streaming di sebuah aplikasi pada Minggu (5/1/2024),” paparnya, Selasa (7/1/2025), dikutip dari SuryaMalang,com.

    AKP Ponsen Dadang menjelaskan kedua pelaku sengaja mempertontonkan adegan dewasa untuk meraup keuntungan dari gift penonton.

    “Tujuan live streaming tersebut adalah untuk mendapatkan gift dari penonton. Pelaku melakukan streaming dengan memperlihatkan bagian sensitif tubuhnya,” terangnya.

    Pelaku sudah melancarkan aksinya selama dua bulan lalu dengan durasi live 10 jam per hari.

    “Pelaku biasanya memulai siaran sejak sore hingga tengah malam. Dalam sehari, keuntungan yang diperoleh bisa mencapai Rp 5 juta,” lanjutnya.

    Sejumlah barang bukti diamankan mulai handphone, tripod, perhiasan, topeng hingga pakaian wanita.

    “Aktivitas siaran langsung bermuatan pornografi itu dilakukan melalui aplikasi media sosial dengan nama hot51, dan berlokasi di rumahnya pribadi.”

    “Aksi mereka ditemukan ketika petugas tim siber Polsek Gedangan melakukan patroli siber di media sosial,”  tukasnya.

    Akibat perbuatannya, FI dan PN dapat dijerat Pasal 35 jo Pasal 10 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, serta Pasal 45 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). 

    “Ancaman pidana bagi pelaku maksimal 10 tahun penjara dan denda sebesar Rp 5 miliar,” jelasnya.

    Ia meminta masyarakat untuk menggunakan media sosial secara bijak dan tidak terlibat dalam pornografi.

    “Kami mengingatkan agar masyarakat tidak tergiur oleh keuntungan instan yang diperoleh dari aktivitas ilegal seperti ini.”

    “Tindakan semacam ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak moral bangsa,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul BREAKING NEWS : Pasutri di Malang Pertontonkan Adegan Bercinta di Aplikasi Live Streaming Demi Cuan

    (Tribunnews.com/Mohay) (SuryaMalang.com/Luluul Isnaiah) (Kompas.com/Imron Hakiki)

  • 37 penyelenggara ad hoc di Situbondo terbukti langgar kode etik

    37 penyelenggara ad hoc di Situbondo terbukti langgar kode etik

    Situbondo (ANTARA) – Bawaslu Kabupaten Situbondo menyebutkan 37 penyelenggara ad hoc, baik dari PPK, PPS, maupun panitia pengawas pemilu kecamatan, terbukti melanggar kode etik dengan menghadiri acara pertemuan dengan Calon Bupati Situbondo pada masa tahapan Pilkada 2024.

    Setelah Divisi Penanganan Pelanggaran meminta keterangan 37 penyelenggara pemilu ad hoc serta sejumlah saksi-saksi, kata Ketua Bawaslu Kabupaten Situbondo Ahmad Faridl Ma’ruf di Situbondo, Senin, mereka terbukti melanggar kode etik.

    “Setelah kami rapat pleno, sanksinya adalah administrasi dalam bentuk peringatan. Maka, pengawas ad hoc jajaran bawaslu akan dilakukan pembinaan,” katanya.

    Faridl mengatakan bahwa sanksi administrasi berupa peringatan terhadap 37 penyelenggara pemilu ad hoc (PPK, PPS, panwaslu kecamatan,dan staf panwaslu kecamatan) itu karena saat dimintai keterangan mereka mengaku tidak tahu bahwa dalam kegiatan itu akan dihadiri Yusuf Rio Wahyu Prayogo sebagai calon bupati terpilih.

    Dari hasil rapat pleno anggota bawaslu setempat, kata dia, hanya menjatuhkan sanksi administrasi berupa peringatan dan pembinaan.

    “Untuk PPK dan PPS yang juga terbukti melanggar kode etik sebagai penyelenggara pemilu, hari ini pula kami kirimkan ke KPU Kabupaten Situbondo. Intinya 37 orang penyelenggara pemilu ad hoc tersebut terpenuhi pelanggaran kode etiknya,” ucap Faridl.

    Ia menyebutkan nama penyelenggara pemilu ad hoc PPK sebanyak 16 orang yang telah dinyatakan terbukti melanggar kode etik, yakni Imam Sofyan (PPK Panarukan), Siti Fatmawati (PPK Panarukan), Mistina Ningsih (PPK Asembagus), Yulia Rahmi Imani (PPK Besuki), Indra Nasution (PPK Panji), Zainal Arifin (PPK Kapongan), dan Wahyudi (PPK Kapongan).

    Berikutnya Alif Meirza Casandra (PPK Situbondo), dan Khairin Anwar (PPK Banyuglugur), Antika Feby Wulandari (PPK Jatibanteng), Abdus Syukur (PPK Jatibanteng), Sultan Amir Prayogo (PPK Arjasa), Abdul Fatah (PPK Suboh), Moh Ridwan (PPK Sumbermalang), Moch Nor Hafidz (PPK Bungatan), dan Zainal Abidin (PPK Situbondo).

    Sementara itu, panitia pemungutan suara (PPS), yakni Moh Fiki Abdurrahman (PPS Sumberkolak), Yayuk Listia Ningsih (PPS Sumberkolak), Eko Purnomo Hadi Saputro (PPS Gelung), Ismail Baki (PPS Paowan), Baskoro Duwik Bawono (PPS Duwet), Yoni Priangga Wijaksono (PPS Paowan), Muhammad Rozi (PPS Peleyan), Sariyanti (PPS Panji Lor), Ach Robi (PPS Peleyan), Riyanto (PPS Seletreng), Moh Zurni (PPS Sumberanyar), Tolak Atika (PPS Tanjung Kamal), dan Ulfitri Nurhasiyanti (PPS Kukusan).

    Dari panitia pengawas pemilu (panwaslu) kecamatan, yakni Taufik (Panwaslucam Banyuglugur), Ali Imron (Panwaslucam Besuki), Nanik Imro’atul Jannah (Panwaslucam Situbondo), Budi Hartono (Panwaslucam Panarukan), Zainul Haqqul Yakin (Panwaslucam Banyuputih), Ainul Burhan (Panwaslucam Jangkar), Budi Rus’an (Panwaslucam Panji), dan Fiki (Staf Panwaslucam Panarukan).

    Pewarta: Novi Husdinariyanto
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polres Gresik Gencarkan Razia Knalpot Bising di Bengkel Motor

    Polres Gresik Gencarkan Razia Knalpot Bising di Bengkel Motor

    Gresik (beritajatim.com)- Pergantian malam tahun baru tinggal menunggu beberapa jam lagi. Tak ingin kenyamanan, dan ketertiban masyarakat terganggu.

    Satlantas Polres Gresik gencar melakukan razia knalpot bising. Aparat penegak hukum di jalan raya tersebut mendatangi sejumlah bengkel menghimbau untuk tidak memasang knalpot yang mengeluarkan suara bising.

    Alasan pemakaian knalpot bising dilarang karena dinilai mengganggu kenyamanan masyarakat, dan berpotensi memicu kecelakaan lalu lintas. Selain itu, penggunaan knalpot tidak standar itu juga melanggar aturan.

    “Kami tidak mentolerir penggunaan knalpot yang tidak standar. Selain melanggar aturan juga mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum,” ujar Kasatlantas Polres Gresik AKP
    Derie Fradesca, Selasa (31/12/2024).

    Derie menambahkan, pihaknya telah menempatkan personel di sejumlah titik rawan untuk mengawasi dan menindak bagi pengendara motor yang melanggar.

    “Tindak tegas bagi siapapun yang melanggar. Kami juga menghimbau kepada masyarakat tidak menggunakan knalpot bising agar tidak menimbulkan kenyamanan selama pergantian tahun,” imbuhnya.

    Sebagai bentuk keseriusan lanjut dia, anggotanya yang bertugas juga melakukan penyitaan terhadap knalpot bising yang ditemukan di lapangan. Selain itu, pengendara yang melanggar akan dikenakan sanksi tilang sesuai peraturan yang berlaku.

    “Melalui razia ini diharapkan mampu menekan angka pelanggaran dan menciptakan ketertiban lalu lintas di wilayah Gresik. Khususnya, menjelang malam pergantian tahun,” ungkapnya.

    Sementara itu, Imron (30) salah satu pengawai bengkel motor akan menjalankan aturan apa yang dihimbau oleh aparat kepolisian.

    “Kalau aturannya dilarang kami siap menjalankan karena dianggap mengganggu ketertiban maupun kenyamanan masyarakat,” ujarnya. (dny/ted)

  • Polisi Bojonegoro Ringkus Maling HP yang Hajar Korban

    Polisi Bojonegoro Ringkus Maling HP yang Hajar Korban

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Jajaran kepolisian berhasil meringkus maling handphone (HP) di Desa Prambatan Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro. Pelaku yang sempat menghajar korban hingga tak sadarkan diri itu ditangkap di rumahnya yang ada di Desa Mulyoagung Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (28/12/2024).

    Kapolsek Balen Polres Bojonegoro Iptu Sri Widianto mengatakan, penangkapan terduga pelaku pencurian dengan kekerasan ini dilakukan Unit Reskrim Polsek Balen bersama Tim Resmob Polres Bojonegoro. “Terduga pelaku berinisial DN (34) tetangga desa korban,” ujarnya, Senin (30/12/2024).

    Selanjutnya, lanjut Iptu Windi, untuk proses hukum lebih lanjut, pelaku ditahan di rumah tahanan (Rutan) Polres Bojonegoro. Sementara, korban yang bernama Ali Imron kini sudah pulih, usai menjalani perawatan intensif di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro selama beberapa hari. “Korban sudah sehat kembali dan sudah bisa melakukan aktifitas,” jelas mantan Kapolsek Kedewan itu.

    Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti, diantaranya 1 unit handphone yang dicuri dan 1 buah batu paving yang digunakan pelaku untuk memukul kepala korban. Saat itu, pelaku memukul korban karena aksinya diketahui oleh korban, pada Sabtu (14/12/2024) petang.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber di Tempat Kejadian Perkara (TKP), diduga insiden tersebut terjadi sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu, korban bernama Ali Imron sedang bersantai di depan rumah. Ia tak mengetahui jika pelaku sudah masuk ke rumahnya. Namun kemudian terpergok korban.

    Pelaku kemudian diduga secara brutal memukul kepala korban dengan menggunakan batu paving, dan kepala korban dibenturkan ke tembok beberapa kali. Setelah dibenturkan, korban diseret ke kamar tempat sholat, dalam keadaan sudah tak sadar. Pelaku kemudian melarikan diri. [lus/kun]

  • Bus yang Angkut Pelajar SMP Kecelakaan di Tol Pandaan, Ini Kata Disdik Kabupaten Bogor – Halaman all

    Bus yang Angkut Pelajar SMP Kecelakaan di Tol Pandaan, Ini Kata Disdik Kabupaten Bogor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bus yang mengangkut pelajar SMP Islam Terpadu (IT) Ponpes Darul Quran Mulia Putri Bogor, Jawa Barat mengalami kecelakaan di Tol Pandaan-Malang KM 77, Jawa Timur, Senin (23/12/2024).

    Empat orang tewas dan 40 lebih murid luka-luka dalam kecelakaan ini.

    Mendengar kabar kecelakaan ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor pun mendatangi Ponpes Darul Quran Mulia Putri di Gunungsindur, Kabupaten bogor.

    Sekretaris Disdik Kabupaten Bogor, Nina Nurmasari menuturkan, tujuan datang ke Ponpes adalah untuk memberikan support.

    “Kami ingin memastikan langsung kepada sekolah, keadaan, data-data yang sekarang ini sedang terjadi,”

    “Ini bentuk dari support kami ikut prihatin atas musibah yang terjadi saat ini,” ujarnya dikutip dari TribunnewsBogor.com.

    Nina menuturkan, insiden ini bukan karena study tour yang diselenggarakan pihak sekolah.

    “Ini bukan tour ya, tapi ini adalah program pengembangan kompetensi berbahasa, jadi mereka bukan study tour yang jalan-jalan saja.”

    “Tetapi mereka memang ada satu paket kegiatan di Pare untuk pengembangan bahasa,” katanya.

    Nina juga menuturkan, para siswa sendiri lah yang ingin belajar ke Kampung Inggris di Pare, Kediri, Jawa Timur.

    “Ini juga bukan atas keinginan sekolah.”

    “Tetapi kemauan santri yang didukung oleh orang tua dengan surat izin dari orang tua masing-masing,” ujarnya.

    Kepada Tribunnews Bogor, Nina menuturkan bahwa pihak sekolah tak mewajibkan para siswanya untuk ikut.

    “Kalau wajib mah bisa ratusan, kan ini yang ikut hanya 40 anak. Sementara santri di sininya amat sangat banyak seperti itu,” katanya.

    Kronologi Kecelakaan

    Kombes Komarudin, Dirlantas Polda Jawa Timur, menjelaskan kecelakaan ini terjadi saat ada truk tronton dari arah Surabaya menuju Kabupaten Malang yang alami overheat dan tidak kuat menanjak.

    Sopir truk pun menepikan kendaraannya di KM 78 untuk mengganjal roda.

    “Pengemudi sempat mengganjal roda kanan. Namun, saat hendak mengganjal roda kiri, truk mundur ke belakang tanpa ada pengendara,” jelasnya.

    Truk mundur hingga 800 meter dengan keadaan jalan menurun.

    Nahas, di belakang truk melaju bus Tirto Agung yang mengangkut pelajar dari SMPIT dari Bogor.

    Mengutip Kompas.com, dari rekaman CCTV, sejumlah kendaraan bisa menghindari truk.

    Nahas, bus berkelir merah tersebut tak berhasil menghindari hingga terjadilah kecelakaan di jalan menikung.

    “Kami masih mendalami penyebab kecelakaan ini, termasuk kondisi truk dan fakta-fakta lain yang perlu kami telusuri lebih lanjut,” tambahnya.

    Kombes Komarudin menuturkan, truk tersebut mengangkut 1120 plastik berisi makanan ternak yang masing-masing beratnya 10 kilogram.

    Kini, pihaknya akan melakukan pendalaman terkait kecelakaan ini, termasuk kelayakan KIR truk tersebut.

    “Kami akan mendalami terkait kelayakan KIR truk tersebut,”

    “Nanti, kami akan melakukan olah TKP untuk mengetahui secara pasti terkait kecelakaan dengan metode Traffic Accident Analysis,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pelajar Darul Quran Mulia Kecelakaan Maut di Tol Malang, Disdik Kabupaten Bogor: Mereka Sudah Izin

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsBogor.com, Muammarrudin Irfani)(Kompas.com, Imron Hakiki)

  • Kisah Pilu Sopir Bus yang Tewas Kecelakaan di Tol Pandaan Malang, Baru Nikahkan Anak Pertama – Halaman all

    Kisah Pilu Sopir Bus yang Tewas Kecelakaan di Tol Pandaan Malang, Baru Nikahkan Anak Pertama – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tabrakan maut antara bus dan truk di Tol Pandaan, Malang, Jawa Timur, mengakibatkan 4 orang tewas, Senin (23/12/2024).

    Identitas keempat korban yakni Untung Subagyo (sopir bus), Ahmad Bahrur Rozi (kernet bus), Tri Subangkit Muliana (tutor dari Kampung Inggris) serta Iyan Maryana (guru).

    Sebanyak 40 siswi SMP IT Darul Quran Mulia Putri, Bogor, Jawa Barat yang hendak ke Kampung Inggris, Kediri selamat, meski sebagian besar mengalami luka-luka.

    Kecelakaan maut menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban, termasuk keluarga Untung Subagyo yang berada di Desa Bangunasri, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

    Untung Subagyo sudah 20 tahun menjadi sopir dan tewas saat bekerja mengantarkan para siswi ke Kediri menggunakan Bus Tirto Agung bernopol S 7607 UW.

    Jenazah pria berusia 46 tahun itu dimakamkan di dekat rumahnya pada Selasa (24/12/2024) sekira pukul 09.00 WIB.

    Salah satu kerabat korban, Sulistyono (52), mengaku mendapat kabar kematian Untung Subagyo pada Senin subuh.

    “Almarhum di mata keluarga dikenal sebagai pribadi yang baik, ramah, dan menyenangkan,” ungkapnya, Selasa.

    Selama 20 tahun bekerja sebagai sopir, korban dapat menyekolahkan salah satu anaknya sampai perguruan tinggi.

    “Anaknya dua orang. Satunya laki laki masih SMK dan satunya baru lulus kuliah. Keluarga tidak ada firasat, pamit mengantar siswa dari Bogor hendak Wisata ke Gunung Bromo,” terangnya.

    Sehari-hari korban jarang pulang ke rumah, apalagi ketika musim liburan.

    “Pulangnya ketika sepi tidak ada panggilan mengantar penumpang,” lanjutnya.

    Pada Sabtu (14/12/2024) lalu, Untung sempat menikahkan anak pertamanya.

    Namun kebahagiaan keluarga tak berlangsung lama setelah mendapat kabar kematian Untung.

    Penyebab Kecelakaan

    Diduga kecelakaan maut diakibatkan kelalaian sopir truk berinisial SW (64) yang masih dirawat.

    Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin, mengatakan hasil pemeriksaan sementara menunjukkan truk overheat sehingga harus dihentikan di bahu jalan.

    SW sempat mengganjal roda kanan truk, namun tiba-tiba truk meluncur ke belakang.

    Di dalam truk tak ada pengemudi sehingga lajunya tak terkendali.

    “Pengemudi sempat mengganjal roda kanan, namun saat hendak mengganjal roda kiri, truk mundur ke belakang tanpa ada pengendara,” ungkapnya, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

    Truk melaju mundur sejauh 700 hingga 800 meter ke belakang dan bertabrakan dengan bus Tirto Agung.

    Sebelum bertabrakan dengan bus, dua mobil berhasil menghindari truk yang melaju mundur.

    Proses olah TKP telah dilakukan dan kesaksian sopir truk akan disesuaikan dengan CCTV.

    “Kita temukan kondisi hand rem berada pada posisi on. Persneling netral. Ini yang nantinya akan kami dalami lebih lanjut. Kita sesuaikan dengan keterangan sopir yang saat ini masih menjalani perawatan,” tukasnya.

    Ia menambahkan sopir bus yang tewas dalam kecelakaan tak dapat melihat truk lantaran kondisi jalanan yang menikung.

    “Kalau kita lihat dari bawah, memang jalur menanjak dan menikung hampir tidak terlihat kendaraan dari arah depan. Lazimnya di jalan tol hampir sebagian orang tidak akan menduga akan ada kendaraan di jalur yang sama,” lanjutnya.

    Perjalanan ke Kampung Inggris

    Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Nina Nurmasari, menyatakan study tour yang dilakukan SMP IT Darul Quran Mulia tak berizin.

    “Sampai sekarang kita tidak menerima surat pemberitahuan adanya kegiatan mengisi liburan dengan kursus bahasa Inggris di Pare yang dikoordinir seperti ini,” paparnya, Selasa (24/12/2024).

    Meski kegiatan study tour sudah mendapat izin dari yayasan terkait, namun tak ada surat pemberitahuan resmi ke Disdik Bogor.

    “Kalau untuk kegiatan keluar kota, kami sudah mengeluarkan surat edaran berupa imbauan sejak awal 2024,” tandasnya.

    Disdik Bogor telah mengeluarkan surat imbauan ke seluruh satuan pendidikan untuk tidak menggelar study tour ke luar daerah dan memprioritaskan digelar di sekitar Bogor. 

    “Sudah lama (dikeluarkan) tentang bagaimana mekanisme pelaksanaan kegiatan (study tour),” sambungnya.

    Perizinan penggunaan armada bus juga harus mendapat izin dari Dinas Perhubungan.

    “Sebagai langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang, kami akan mengadakan rapat khusus antara Disdik dengan sekolah lainnya,” imbuhnya.

    Pihak Disdik Bogor turut berbelasungkawa atas kejadian ini dan terus memantau kondisi para korban.

    “Kami dari Disdik turut prihatin. Harapannya, semoga para orangtua tidak panik dan yang mengalami musibah diberi ketabahan serta yang sakit segera sembuh,” tambahnya.

    Sebelumnya, Perwakilan Pondok Pesantren Darul Qur’an Mulia, Ustaz Abdurrahman, mengatakan para siswi yang terlibat kecelakaan ingin memperdalam bahasa Inggris saat liburan sekolah.

    Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak diwajibkan, sehingga hanya 40 santri yang berangkat.

    “Istilahnya ini kegiatan santri yang memiliki kecenderungan ingin mendapatkan pendidikan tambahan bahasa Inggris di Pare,” tuturnya.

    Para siswi telah mengajukan izin ke pihak ponpes sebelum berangkat dari Bogor ke Kediri.

    Pihak ponpes kemudian memfasilitasi dengan menyewakan bus.

    “Jadi, anak-anak kami ini mengikuti program sukarela. Jadi ini sifatnya sukarela, tidak diwajibkan dan pilihan bagi anak-anak,” terangnya.

    Ia menambahkan para siswi yang ikut ke Kediri duduk di bangku kelas 7 sampai 9 SMP.

    “Untuk itu tidak bisa kita sampaikan (sampai kapan program belajar bahasa Inggris). Saat ini kami fokusnya untuk penanganan anak anak dan teman-teman di RS,” lanjutnya.

    Sebagian artikel telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Kondisi Sopir Bus Rombongan Siswi SMP Bogor Kecelakaan di Tol Pandaan Malang, Sempat Terjepit Bus

    (Tribunnews.com/Mohay) (SuryaMalang.com/Frida Anjani) (Kompas.com/Imron Hakiki)

  • Maling HP Hajar Korban di Bojonegoro Belum Terungkap

    Maling HP Hajar Korban di Bojonegoro Belum Terungkap

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kepolisian Resort (Polres) Bojonegoro masih belum menangkap pelaku pencurian handphone yang menghajar korbannya sejak sepekan lalu. Aksi kriminalitas itu terjadi di Desa Prambatan, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (14/12/2024).

    Kapolsek Balen, Iptu Sri Windiarto mengungkapkan, kasus pencurian tersebut sekarang masih dalam proses. Pihak kepolisian mengaku telah memeriksa sejumlah saksi. Sedangkan, korban Ali Imron (22) warga Desa Prambatan, Kecamatan Balen yang mengalami luka di kepala belum diperiksa.

    “Kami masih periksa saksi-saksi, korban juga belum kita mintai keterangan, biar sembuh betul,” kata Polisi yang pernah berdinas di Polsek Kedewan itu, Senin (23/12/2024).

    Disinggung perihal hasil pemeriksaan, apakah sudah mengerucut ke salah satu seseorang, Iptu Windi sapaannya mengatakan, pihaknya mengaku sampai saat ini masih memeriksa saksi-saksi dan belum ada perkembangan signifikan.

    Sebelumnya diberitakan, Rumah warga Desa Prambatan, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro diduga disatroni maling. Diduga maling tersebut, memukul pemilik rumah, usai terpergok mencuri handphone, Sabtu (14/12/2024) petang.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Diduga insiden tersebut, terjadi sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu, korban bernama Ali Imron rebahan di depan rumah, ia tak mengetahui maling yang masuk ke rumah.

    Namun, masih dalam dugaan sementara, usai mencuri handphone itu, maling tersebut terpergok oleh Ali Imron. Kemudian, pelaku diduga secara brutal memukul kepala korban dengan menggunakan batu paving, dan kepala korban dibenturkan ke tembok beberapa kali.

    Setelah dibenturkan, korban diseret ke kamar tempat sholat, dalam keadaan sudah tak sadar. Selanjutnya, pelaku melarikan diri setelah menggondol handphone dan menghajar korban. [lus/beq]

  • Di Haul Ke-15 Gus Dur, Yenny Wahid Suarakan Pentingnya Reformasi Kepolisian Agar Tak Cepat “Main Dor”

    Di Haul Ke-15 Gus Dur, Yenny Wahid Suarakan Pentingnya Reformasi Kepolisian Agar Tak Cepat “Main Dor”

    Di Haul Ke-15 Gus Dur, Yenny Wahid Suarakan Pentingnya Reformasi Kepolisian Agar Tak Cepat “Main Dor”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur),
    Yenny Wahid
    mengatakan, aparat kepolisian perlu melakukan reformasi menyeluruh dalam lembaganya.
    Reformasi ini menurutnya penting untuk memastikan bahwa kepolisian tidak lagi “trigger happy” atau mudah menarik pelatuk pistol.
    “Tugas kita bersama adalah mengembalikan polisi dan semua lembaga negara pada fitrahnya: menjadi pelindung rakyat, bukan pelindung kepentingan segelintir orang,” ujar Yenny dalam sambutannya pada acara
    Haul ke-15 Gus Dur
    di Ciganjur, Sabtu (21/12/2024).
    Yenny mengungkapkan, salah satu keputusan terbesar Gus Dur dalam menegakkan demokrasi di Indonesia adalah memisahkan kepolisian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).
    Langkah ini, menurut Yenny, bukanlah keputusan yang mudah, mengingat pada masa Orde Baru, kepolisian dan TNI berada dalam satu komando, yang menciptakan potensi penyalahgunaan kekuasaan serta represi terhadap masyarakat.
    “Gus Dur dengan kejernihan pikirannya, memahami bahwa untuk mewujudkan negara yang benar-benar demokratis, kita harus memastikan bahwa kepolisian menjadi institusi sipil yang berfungsi untuk rakyat, bukan sebagai alat kekuasaan yang menindas,” tegasnya.
    Yenny juga memberikan apresiasi terhadap TNI yang telah belajar dari kesalahan masa lalu dan kini menerapkan disiplin diri yang kuat agar tidak terlibat dalam politik praktis.
    Bahkan, menurut Yenny, pemilihan Presiden Prabowo Subianto yang terpilih melalui mekanisme demokrasi adalah bukti bahwa TNI kini lebih berhati-hati dalam hal politik.
    Namun, fenomena yang berbeda terjadi pada aparat kepolisian. Polisi yang seharusnya melindungi rakyat justru kini menjadi ancaman bagi masyarakat.
    Yenny menyebutkan beberapa kasus kekerasan yang melibatkan kepolisian, seperti peristiwa di SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, serta pembunuhan seorang warga di Palangkaraya.
    “Mereka adalah contoh-contoh kecil dari para korban abuse of power dari aparat kepolisian,” ujarnya.
    Amnesty Internasional mencatat bahwa pada 2024 terdapat 116 kasus yang melibatkan polisi, dengan 29 di antaranya berupa pembunuhan di luar hukum dan 26 kasus lainnya terkait penyiksaan dan tindakan kejam. Selain itu, Kontras mencatat 645 kasus kekerasan yang melibatkan kepolisian.
    Yenny mengajak semua orang untuk merasakan sejenak apa yang dirasakan Gus Dur ketika ia melihat ketidakadilan, kebrutalan, serta masyarakat yang terabaikan dan tertindas.
    “Bayangkanlah sejenak bagaimana perasaan kita jika kita berada di posisi mereka yang selalu dipinggirkan—mereka yang suaranya tak didengar, yang hak-haknya diinjak-injak. Apakah kita akan diam begitu saja? Apakah kita akan membiarkan mereka terus berada dalam kesulitan?” tandasnya.

    Haul Ke-15 Gus Dur
    bertemakan “Menajamkan Nurani, Membela yang Lemah” dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, di antaranya Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Ketua Umum PBNU Zulfa Mustofa, Zawawi Imron, Mahfud MD, KH Musthofa Bisri (Mustasyar PBNU), Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi.
    Terlihat juga Gubernur DKI terpilih Pramono Anung dan Wakilnya Rano Karno, Wakil Bupati Cianjur terpilih Ramzi. Penyanyi Yuni Shara, Krisdayanti, Ketua KPU RI Afifuddin, mantan Menag Lukman Hakim Saifuddin, KH Husein Muhammad.
    Haul ke-15 Gus Dur diharapkan menjadi momen untuk menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan Gus Dur serta mempererat silaturahmi antar masyarakat dari berbagai latar belakang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ingatkan Semangat Gus Dur, Yenny Wahid Tolak Wacana Polisi di Bawah TNI dan Kementerian – Halaman all

    Ingatkan Semangat Gus Dur, Yenny Wahid Tolak Wacana Polisi di Bawah TNI dan Kementerian – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, putri dari almarhum Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) secara tegas menyatakan tidak setuju dengan wacana institusi kepolisian berada di bawah TNI atau kementerian tertentu.

    Hal ini disampaikan Yenny dalam sambutan pada acara Haul ke-15 Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu malam (21/12/2024).

    Ia mengungkit salah satu keputusan terbesar Gus Dur dalam menegakkan reformasi di Indonesia adalah memisahkan kepolisian dari TNI. Langkah Gus Dur itu ditempuh tidak mudah, mengingat pada masa Orde Baru, kepolisian dan TNI berada dalam satu komando yang membuat terciptanya potensi penyalahgunaan kekuasaan dan represi terhadap masyarakat.

    “Gus Dur dengan kejernihan pikirannya, memahami bahwa untuk mewujudkan negara yang benar-benar demokratis, kita harus memastikan bahwa kepolisian menjadi institusi sipil yang berfungsi untuk rakyat, bukan sebagai alat kekuasaan yang menindas,” kata Yenny.

    Ia menyatakan saat ini tugas semua pihak adalah mengembalikan polisi dan semua lembaga negara pada fitrahnya, yakni sebagai pelindung rakyat bukan pelindung segelintir orang untuk kepentingan kelompok.

    “Tugas kita bersama adalah mengembalikan polisi dan semua lembaga negara pada fitrahnya, menjadi pelindung rakyat, bukan pelindung kepentingan segelintir orang,” ujar Yenny.

    Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) ini pun membandingkan beda nasib TNI dan kepolisian di era sekarang. Menurutnya TNI sudah banyak belajar dari kesalahan masa lalu dan menerapkan disiplin kuat agar tidak terlibat dalam poliitik praktis.

    Bahkan menurutnya Pilpres 2024 dan terpilihnya Prabowo Subianto sebagai presiden adalah cermin dari TNI yang kini lebih berhati – hati dalam persoalan politik.

    Tapi di sisi lain fenomena berbeda terjadi di tubuh kepolisian. Polisi yang seharusnya menjadi pelindung rakyat, kini justru menjadi ancaman. Terlebih beberapa waktu ke belakang terjadi sejumlah kasus yang melibatkan kepolisian. Misalnya, peristiwa di SMKN 4 Semarang dan pembunuhan seorang warga di Palangkaraya.

    Selain itu catatan Amnesty Internasional juga menunjukkan kekerasan aparat kepolisian di mana 116 kasus dengan 29 diantaranya berupa pembunuhan di luar hukum dan 26 kasus lainnya terkait penyiksaan dan tindakan kejam. Selain itu KontraS juga mencatat ada 645 kasus kekerasan yang melibatkan kepolisian.

    “Mereka adalah contoh-contoh kecil dari para korban abuse of power dari aparat kepolisian,” kata dia.

    “Bayangkanlah sejenak bagaimana perasaan kita jika kita berada di posisi mereka yang selalu dipinggirkan—mereka yang suaranya tak didengar, yang hak-haknya diinjak-injak. Apakah kita akan diam begitu saja? Apakah kita akan membiarkan mereka terus berada dalam kesulitan?” tandasnya.

    Dalam Haul ke-15 ini, turut hadir Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa, KH D Zawawi Imron, mantan Menko Polhukam Mahfud MD, KH Musthofa Bisri, Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi dan wakilnya Veronica Tan, Gubernur DKI terpilih Pramono Anung dan Wakilnya Rano Karno, Wakil Bupati Cianjur terpilih Ramzi. 

    Kemudian turut hadir juga penyanyi Yuni Shara, Krisdayanti, Ketua KPU RI Mochammad Afifudin, mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, KH Husein Muhammad. 

     

     

  • KONI Lamongan Siapkan Atlet untuk Porprov Jatim 2025

    KONI Lamongan Siapkan Atlet untuk Porprov Jatim 2025

    Lamongan (beritajatim.com) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Lamongan tengah mempersiapkan atlet yang akan diterjunkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025, yang akan digelar di Malang Raya.

    Ketua harian KONI Lamongan, Imron Rosidi, persiapan dilakukan dengan menggelar latihan secara intensif melalui pemusatan latihan untuk para atlet dari berbagai cabang olahraga (Cabor).

    “Kami berkomitmen memberikan dukungan penuh bagi atlet-atlet Lamongan dan akan mengikuti 32 cabang olahraga yang akan berlaga di Porprov Jatim 2025, untuk memperbaiki dan kembalikan peringkat 10 besar,” kata Imron. Kamis (19/12/2024).

    Menurut Imron, jajaran pelatih dan official masing-masing cabor sudah bekerja keras untuk meningkatkan performa para atlet yang terpilih, dengan memberikan latihan yang lebih terarah dan disiplin.

    “Banyak melakukan program-program, termasuk pelatihan bagi pelatih pada bulan kemarin di Surabaya, mengkonsentrasikan cabor-cabor di masing-masing tempat,” ujar Imron.

    Lebih lanjut Imron menjelaskan, salah satu fokus utama dalam persiapan yang dilakukan adalah memperkuat mental dan fisik atlet, serta memberikan pembekalan dalam hal psikologi olahraga dan strategi pertandingan agar mereka dapat tampil maksimal dalam ajang tersebut.

    “Semua pelatih dari berbagai cabor di kumpulkan hari ini di KONI Lamongan untuk di inventarisir, punya atlet berapa dan yang prospek berapa,” jelasnya

    Menurut Imron, pemusatan latihan akan berlangsung hingga menjelang Porprov, dengan harapan dapat meraih hasil yang lebih baik dibandingkan Porprov edisi sebelumnya.

    “Puslatkab masing-masing cabor yang sudah ditentukan dan dipantau oleh tim monev, yang berlangsung kurang lebih 7 sampai 8 bulan untuk mengikuti Porprov,” tutur Imron.

    KONI Lamongan menargetkan peningkatan medali dan prestasi yang signifikan, khususnya untuk cabang-cabang olahraga yang menjadi andalan Lamongan.

    “Yang terbaru disahkan cabor Cricket yang menunggu penantian panjang, karena sebelumnya tidak dipertandingankan di provinsi. Namun tahun depan akan dipertandingkan. Harapan kita Cricket bisa meraih juara,” pungkas Imron. (fak/ted)