Tag: Imran Khan

  • 6 Fakta Pakistan Memanas Gara-gara Demo Tuntut Eks PM Bebas

    6 Fakta Pakistan Memanas Gara-gara Demo Tuntut Eks PM Bebas

    Jakarta

    Ibu Kota Pakistan, Islamabad, memanas dengan demo pendukung mantan Perdana Menteri Imran Khan yang dipenjara. Kerusuhan terjadi hingga polisi melepaskan tembakan peluru karet.

    Diketahui, Khan telah dipenjara sejak Agustus 2023 dan, sejak disingkirkan dari kekuasaannya oleh parlemen pada tahun 2022, menghadapi sejumlah tuduhan mulai dari korupsi hingga hasutan untuk melakukan kekerasan. Ia dan partainya membantah semua tuduhan tersebut.

    Tuntutan utama Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) adalah pembebasan Khan, mantan bintang kriket karismatik berusia 72 tahun yang menjabat PM Pakistan periode tahun 2018 hingga tahun 2022 lalu.

    Para demonstran PTI juga memprotes dugaan kecurangan dalam pemilu Februari lalu dan amandemen konstitusi yang didukung pemerintah Pakistan baru-baru ini, yang memberikan kekuasaan lebih besar terhadap pengadilan ketika Khan terjerat puluhan kasus.

    Berikut fakta-fakta Pakistan memanas gegara demo pendukung mantan PM Imran Khan:

    1. Ibu Kota Dikunci

    Ibu Kota Pakistan dikunci ketat alias lockdown gara-gara demo para pendukung mantan Perdana Menteri Imran Khan yang dipenjara. Jalanan utama di Islamabad bahkan diblokade dengan kontainer.

    Dilansir Reuters, Senin (25/11/2024), para pedemo menuntut pembebasan Imran Khan. Jalan raya menuju Islamabad yang dilalui para pendukung Khan, yang dipimpin oleh anggota partainya PTI, telah diblokir sejak Minggu (24/11).

    Pemerintah juga mengerahkan polisi dan paramiliter dalam jumlah besar. Mereka juga dibekali perlengkapan anti huru hara.

    2. Larangan Pertemuan

    Layanan telepon seluler juga telah dihentikan sementara. Pertemuan dalam bentuk apapun dilarang berdasarkan ketentuan hukum.

    Pengawas internet global NetBlocks mengatakan di X, metrik langsung menunjukkan layanan pesan WhatsApp telah dibatasi menjelang demonstrasi itu.

    Seorang pembantu utama Khan, Ali Amin Gandapur, yang merupakan kepala menteri provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan diperkirakan akan memimpin konvoi terbesar ke Islamabad, meminta orang-orang untuk berkumpul di dekat pintu masuk zona merah kota tersebut, yang dikenal sebagai ‘D Chowk’.

    Zona merah Islamabad menampung gedung parlemen negara tersebut, instalasi pemerintah penting, serta kantor kedutaan dan lembaga asing.

    “Khan telah meminta kami untuk tetap di sana sampai semua tuntutan kami dipenuhi,” katanya dalam sebuah pesan video pada hari Sabtu.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Pendukung Imran Khan Banjiri Ibu Kota Pakistan, 4 Petugas Tewas

    Pendukung Imran Khan Banjiri Ibu Kota Pakistan, 4 Petugas Tewas

    Islamabad

    Otoritas Pakistan mengumumkan empat personel pasukan keamanan tewas dalam serangan massa. Insiden ini terjadi saat para demonstran pendukung mantan Perdana Menteri (PM) Imran Khan, membanjiri Islamabad dalam aksi menuntut pembebasannya. Para pendukung Khan dilaporkan semakin mendekati jantung ibu kota Pakistan itu.

    Laporan otoritas Pakistan, seperti dilansir AFP, Selasa (26/11/2024), menyebut para demonstran yang bersenjatakan tongkat dan ketapel, pada Selasa (26/11) pagi, menyerang para personel kepolisian di wilayah Islamabad bagian barat, yang berjarak kurang dari 10 kilometer dari kantong pemerintah yang ingin mereka duduki.

    Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, mengatakan empat anggota pasukan paramiliter Rangers tewas dalam serangan yang dilakukan oleh “para penjahat” di ruas jalan raya menuju sektor pemerintahan di Islamabad.

    PM Shehbaz Sharif menyebut keempat personel keamanan itu tewas usai “dilindas kendaraan”.

    “Elemen-elemen pengganggu ini tidak menginginkan revolusi, melainkan pertumpahan darah. Ini bukan aksi protes damai, ini ekstremisme,” sebutnya.

    Dalam pernyataan pada Senin (25/11), pemerintah Pakistan mengumumkan satu polisi tewas dan sembilan lainnya terluka parah dalam bentrokan dua hari dengan demonstran yang bergerak mendekati ibu kota.

    Khan dilarang untuk mencalonkan diri dalam pemilu pada Februari lalu, yang diwarnai tuduhan kecurangan. Khan dijerat puluhan kasus hukum, yang diklaimnya sengaja dicari-cari untuk mencegah dirinya kembali ke pemerintahan.

  • Demo Tuntut Imran Khan Bebas Memanas, Polisi Tembakkan Peluru Karet

    Demo Tuntut Imran Khan Bebas Memanas, Polisi Tembakkan Peluru Karet

    Islamabad

    Pasukan keamanan Pakistan menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah ribuan demonstran yang menuntut pembebasan mantan Perdana Menteri (PM) Imran Khan. Para demonstran melanggar larangan yang diterapkan kepolisian untuk tidak menggelar aksi di dalam wilayah Islamabad, ibu kota Pakistan.

    Para demonstran yang bersenjatakan tongkat dan ketapel, seperti dilansir AFP, Selasa (26/11/2024), menyerang para polisi di wilayah Islamabad bagian barat, yang berjarak kurang dari 10 kilometer dari kantong pemerintah yang ingin mereka duduki.

    Pemerintah Pakistan melaporkan bahwa satu polisi tewas dan sembilan polisi lainnya mengalami luka parah dalam bentrokan yang berlangsung selama dua hari dengan para demonstran yang bergerak mendekati ibu kota.

    Khan dilarang untuk mencalonkan diri dalam pemilu pada Februari lalu, yang diwarnai tuduhan kecurangan. Khan dijerat puluhan kasus hukum, yang diklaimnya sengaja dicari-cari untuk mencegah dirinya kembali ke pemerintahan.

    Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), yang dipimpin Khan, menentang pemerintah dengan menggelar unjuk rasa rutin yang bertujuan menduduki ruang-ruang publik di Islamabad dan kota-kota besar lainnya.

    Ibu kota Pakistan telah berada di bawah perintah lockdown sejak Sabtu (23/11) tengah malam, dengan akses internet pada seluler terputus secara sporadis dan lebih dari 20.000 polisi membanjiri jalanan, dengan kebanyakan bersenjata perisai antikerusuhan dan membawa tongkat.

    Pekan lalu, otoritas Islamabad mengumumkan larang perkumpulan publik selama dua bulan.

    “Kami sangat frustrasi dengan pemerintah, mereka tidak tahu bagaimana menjalankan fungsinya. Perlakuan yang kami terima tidak adil dan kejam,” ucap salah satu demonstran bernama Kalat Khan (56) saat berbicara kepada AFP.

    Lihat juga Video ‘Momen Warga Bongkar Paksa Beton Penutup Perlintasan KA Ciroyom’:

  • Aksi Demo Pro Eks PM Pakistan Imran Khan Ricuh, 1 Polisi Tewas

    Aksi Demo Pro Eks PM Pakistan Imran Khan Ricuh, 1 Polisi Tewas

    Jakarta

    Seorang polisi tewas dalam aksi demo yang dilakukan massa pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. Puluhan orang dikabarkan luka akibat demo yang berujung bentrokan dalam aksi demo tersebut.

    Dilansir Al Arabiya, Selasa (26/11/2024), pendemo pro Imran Khan bentrok dengan petugas polisi. Aksi demo itu berlangsung di Ibu kota Pakistan, Islamabad.

    Diketahui, pihak berwenang telah mengunci alias lockdown wilayah tersebut selama dua hari terakhir untuk memblokir para pengunjuk rasa, yang diminta Khan untuk berkumpul di parlemen melakukan demonstrasi menuntut pembebasannya, sementara jalan raya menuju kota telah dibarikade.

    Pemerintah mengunci wilayah itu menggunakan kontainer pengiriman untuk memblokir jalan-jalan utama di Islamabad. Sebagian besar dipatroli oleh kontingen besar polisi dan personel paramiliter yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara.

    Para pejabat dan saksi mengatakan semua angkutan umum antara kota dan terminal juga telah ditutup di provinsi timur Punjab untuk mencegah para pengunjuk rasa, yang dipimpin oleh anggota partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang dipimpin Khan.

    “Kami tidak akan membiarkan mereka menyerbu ibu kota,” kata Menteri Penerangan provinsi Uzma Bukhari.

    Bukhari mengatakan seorang petugas polisi ditembak dan dibunuh. Sementara itu, 70 orang lainnya terluka dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa di luar Islamabad. Dia mengaku mendapat laporan bahwa bentrokan ini terjadi juga di tempat lain di provinsi Islamabad.

    (zap/yld)

  • Ibu Kota Pakistan Lockdown gegara Demo Pro Imran Khan, Jalan Ditutup Kontainer

    Ibu Kota Pakistan Lockdown gegara Demo Pro Imran Khan, Jalan Ditutup Kontainer

    Islamabad

    Ibu kota Pakistan, Islamabad, dikunci ketat alias lockdown gara-gara demo para pendukung mantan Perdana Menteri Imran Khan yang dipenjara. Jalanan utama di Islamabad bahkan diblokade dengan kontainer.

    Dilansir Reuters, Senin (25/11/2024), para pedemo menuntut pembebasan Imran Khan. Jalan raya menuju Islamabad yang dilalui para pendukung Khan, yang dipimpin oleh anggota partainya Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), telah diblokir sejak Minggu (24/11).

    Massa diperkirakan akan mendekati kota dan berkumpul di dekat gedung parlemen. Sebagian besar jalan utama kota juga telah diblokir oleh pemerintah dengan kontainer yang disusun bertingkat.

    Pemerintah juga mengerahkan polisi dan paramiliter dalam jumlah besar. Mereka juga dibekali perlengkapan anti huru hara.

    Layanan telepon seluler juga telah dihentikan sementara. Pertemuan dalam bentuk apapun dilarang berdasarkan ketentuan hukum.

    Jalanan utama di Islamabad diblokade dengan kontainer (AFP/AAMIR QURESHI)

    Pengawas internet global NetBlocks mengatakan di X, metrik langsung menunjukkan layanan pesan WhatsApp telah dibatasi menjelang demonstrasi itu.

    Seorang pembantu utama Khan, Ali Amin Gandapur, yang merupakan kepala menteri provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan diperkirakan akan memimpin konvoi terbesar ke Islamabad, meminta orang-orang untuk berkumpul di dekat pintu masuk zona merah kota tersebut, yang dikenal sebagai ‘D Chowk’.

    “Khan telah meminta kami untuk tetap di sana sampai semua tuntutan kami dipenuhi,” katanya dalam sebuah pesan video pada hari Sabtu.

    PTI menuntut pembebasan Khan dan semua pemimpinnya. Mereka juga menuntut pengunduran diri pemerintah saat ini karena dianggap menang dalam pemilu yang curang.

    Khan telah dipenjara sejak Agustus 2023 dan, sejak disingkirkan dari kekuasaannya oleh parlemen pada tahun 2022, menghadapi sejumlah tuduhan mulai dari korupsi hingga hasutan untuk melakukan kekerasan. Ia dan partainya membantah semua tuduhan tersebut.

    “Protes yang terus-menerus ini menghancurkan ekonomi dan menciptakan ketidakstabilan. Kami ingin para pemimpin politik duduk bersama dan menyelesaikan masalah ini,” kata seorang warga Islamabad, Muhammad Asif, di depan sebuah pasar yang tutup.

    (haf/haf)

  • Warga Asing Akan Boleh Bergabung Militer Australia

    Warga Asing Akan Boleh Bergabung Militer Australia

    Baru sempat membaca berita? Kami sudah merangkum sejumlah laporan utama dari berbagai negara.

    Dunia Hari Ini, edisi Selasa, 4 Juni 2024 akan kami awali dari Australia.

    Ingin bergabung angkatan pertahanan Australia?

    Warga negara asing yang berstatus ‘permanent resident’ di Australia akan segera bisa bergabung angkatan bersenjata Australia.

    Rencana ini juga sekaligus upaya untuk meningkatkan proses perekrutan yang dianggap lamban.

    Disebutkan jika Australian Defence Force (ADF) menghadapi tantangan kekurangan sekitar 4.400 pekerja.

    Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, mengatakan persyaratan yang diperluas dengan memperbolehkan penduduk tetap adalah hal yang “penting” untuk menghadapi tantangan keamanan Australia di masa mendatang.

    Setelah seseorang bertugas di ADF setidaknya selama 90 hari, mereka akan memenuhi syarat untuk mendapatkan kewarganegaraan Australia, dan diharapkan untuk mengajukan permohonan menjadi warga negara Australia.

    Terkini dari Gaza

    Militer Israel mengatakan empat sandera yang diculik pada 7 Oktober telah tewas, termasuk tiga pria dalam video Hamas yang sebelumnya memohon untuk dibebaskan.

    Hal ini mendesak pemerintah Israel untuk menyetujui proposal gencatan senjata Amerika Serikat dengan harapan sekitar 80 sandera yang diperkirakan masih ditahan di Gaza segera dibebaskan.

    Sementara itu kantor berita Al Jazeera melaporkan serangan bom terjadi di kawasan utara Deir el-Balah, yang menewaskan sedikitnya tujuh orang, termasuk anak-anak.

    Di luar Gaza, tentara Israel juga dilaporkan telah menangkap 15 orang di kawasan Tepi Barat, menurut agen berita Wafa.

    Kepala Badan Otorita IKN mengundurkan diri

    Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan wakilnya Doni Rahayu mengundurkan diri dari jabatannya kemarin.

    Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Bambang sudah diberikan penugasan baru.

    “Pak Bambang Susantono akan diberi penugasan baru, membantu langsung Bapak Presiden untuk memperkuat kerja sama internasional bagi percepatan pembangunan IKN,” katanya melalui pesan singkat.

    Posisi Kepala badan Otorita IKN saat ini diisi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

    Sementara itu, Wakil Menteri Agraria Tata Ruang (ATR) Raja Juli Antoni ditetapkan sebagai Pelaksana Tugas Wakil Kepala Badan Otorita IKN.

    Narendra Modi diprediksi menang pemilu

    Perdana Menteri India Narendra Modi diperkirakan akan memenangkan masa jabatan presiden ketiga kalinya secara berturut-turut, setelah 642 juta suara dari pemilu India mulai dihitung.

    Sejumlah ‘exit poll’ memproyeksikan kemenangan besar bagi Modi, yang jika benar artinya juga menjadi sebuah kemenangan bagi kaum nasionalis Hindu, yang juga dituduh sering melancarkan kampanye penuh kebencian.

    Sementara itu, sejumlah investor berharap pertumbuhan ekonomi di India akan menguat dengan reformasi yang pro-bisnis.

    Tapi sejumlah pengamat, termasuk pihak oposisi khawatir kemungkinan mayoritas dua pertiga di parlemen bisa memicu perubahan besar pada konstitusi.

    Putusan bersalah Imran Khan dibatalkan

    Pengadilan tinggi Pakistan membatalkan putusan bersalah atas pembocoran rahasia negara terhadap mantan perdana menteri Imran Khan, yang masih mendekam di penjara atas tuduhan lain.

    Shah Mehmood Qureshi, yang menjabat sebagai menteri luar negeri di era pemerintahan Imran Khan , juga dibebaskan dari tuduhan tersebut.

    Imran, 71 tahun, dijatuhi hukuman 10 tahun penjara oleh pengadilan atas tuduhan membocorkan kabel rahasia yang dikirim ke Islamabad oleh duta besar Pakistan di Washington pada tahun 2022.

    Ia mengatakan kabel tersebut merupakan bukti Amerika Serikat berkonspirasi untuk memaksanya turun dari kekuasaan pada tahun 2022.

  • Israel Hentikan Siaran Al Jazeera di Negaranya

    Israel Hentikan Siaran Al Jazeera di Negaranya

    Jakarta

    Jaringan TV Al Jazeera tidak lagi mengudara di Israel pada Minggu (05/05), setelah Kabinet Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu memutuskan untuk menangguhkan lembaga penyiaran tersebut.

    Keputusan itu menyusul adanya undang-undang (UU), yang disebut sebagai “UU Al Jazeera”, yang disahkan oleh Knesset Israel (parlemen Israel) untuk mengizinkan penutupan lembaga penyiaran asing yang dianggap menimbulkan ancaman keamanan negara di tengah konflik perang Israel-Hamas di Gaza.

    “Pemerintahan saya memutuskan dengan suara bulat: saluran penghasut Al Jazeera akan ditutup di Israel,” unggah Netanyahu di akun X/Twitter.

    Media Al Jazeera pada Minggu (05/05), telah kembali menolak tuduhan Israel yang menyebut laporannya tentang Gaza itu bias. “Pemerintah Netanyahu telah memutuskan langkah yang begitu menyesatkan dan memfitnah untuk mendorong perintah penutupan kantor Al Jazeera di Israel,” ungkap media tersebut.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Pihak Al Jazeera menyebut langkah tersebut sebagai “tindakan kriminal” yang melanggar hak asasi manusia dalam mengakses informasi.

    “Kami mengonfirmasi bahwa kami akan menempuh semua jalur di organisasi internasional dan hukum untuk melindungi hak-hak kami dan para staf kami,” ucap Al Jazeera tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Apa isi larangan tersebut?

    Menurut media Israel, perintah itu akan menghentikan penyiaran media tersebut selama 45 hari. Perintah ini juga yang akan memungkinkan pihak berwenang untuk menyita peralatan penyiaran.

    Koresponden senior Al Jazeera berbahasa Inggris di Israel, Imran Khan, mengatakan bahwa selain saluran TV, situs web media itu juga diblokir.

    Dia juga mengungkapkan bahwa perangkatnya yang digunakan untuk menyediakan konten bagi Al Jazeera juga dilarang. Itu berarti, ponsel miliknya dapat disita, jika dia menggunakan itu untuk meliput berita.

    “Ini adalah larangan yang berdampak luas dan kami tidak tahu berapa lama larangan ini akan berlaku,” tambah Khan, dalam pernyataannya di situs web Al Jazeera.

    “Latar belakang keputusan ini bukan dari sisi profesional atau jurnalistik … ini politis,” kata Waleed Omari, kepala biro Al Jazeera di Israel dan wilayah Palestina, seraya menambahkan bahwa media ini sedang mempersiapkan tanggapan secara hukum.

    Bagaimana hubungan Israel dengan lembaga penyiaran Qatar itu?

    Israel memiliki hubungan yang cukup memanas dengan media berita yang berbasis di Qatar itu. Al Jazeera secara intens telah meliput konflik perang yang sedang berlangsung di Gaza dengan fokus khusus pada pihak Palestina.

    Sebagai salah satu dari sedikitnya kantor media yang masih beroperasi di Gaza sejak ekskalasi konflik pada 7 Oktober tahun lalu, Al Jazeera telah menyiarkan foto dan video dari dampak serangan-serangan udara yang mematikan dan kondisi rumah sakit yang penuh sesak setelah serangan tembakan Israel.

    Israel bahkan menuduh Al Jazeera bekerja sama dengan Hamas, kelompok militan Palestina yang dianggap sebagai organisasi teror oleh Israel, Amerika Serikat (AS), Jerman, dan negara Barat lainnya.

    Qatar, pemilik lembaga penyiaran tersebut, telah terlibat dalam berbagai mediasi upaya gencatan senjata antara Israel-Hamas. Sejumlah wartawan telah terbunuh di Gaza dalam serangan militer Israel, termasuk beberapa jurnalis yang bekerja untuk Al Jazeera.

    Kematian reporter Palestina-AS, Shireen Abu Akleh, pada Mei 2022 lalu juga telah memicu kemarahan global. Akleh tewas tertembak saat meliput serangan Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki. Al Jazeera menyalahkan militer Israel atas kematian repoternya itu dan membawa kasus ini ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Namun, Israel telah menolak tuduhan tersebut.

    kp/pkp/ (Reuters, AP, AFP)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Protes Hasil Pemilu Pakistan, Ribuan Pendukung Imran Khan Blokir Jalan

    Protes Hasil Pemilu Pakistan, Ribuan Pendukung Imran Khan Blokir Jalan

    Islamabad

    Ribuan pendukung mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan, yang kini mendekam di penjara, memblokir ruas jalan raya utama di negara tersebut dan menggelar unjuk rasa seharian penuh pada Senin (12/2). Aksi massa itu memprotes dugaan kecurangan dalam pemilu Pakistan yang digelar pekan lalu.

    Seperti dilansir Associated Press, Senin (12/2/2024), pemungutan suara pada Kamis (8/2) pekan lalu untuk memilih anggota parlemen Pakistan yang baru dibayangi oleh tuduhan kecurangan, dengan layanan operator ponsel setempat dimatikan massal — belum pernah terjadi sebelumnya — saat hari H pemilu.

    Khan dan partainya, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), juga dilarang berpartisipasi dalam pemilu.

    Saat para pemenang pemilu merayakan kemenangan, PTI dan beberapa partai lainnya menolak untuk menerima kekalahan di puluhan daerah pemilihan.

    Puluhan pendukung Khan bahkan sempat ditahan di kota Lahore pada akhir pekan lalu saat menggelar aksi memprotes dugaan kecurangan pemilu.

    Juru bicara pemerintah Provinsi Baluchistan — lokasi unjuk rasa, Jan Achakzai, menyerukan para demonstran untuk “menunjukkan sopan santun” dengan menerima kekalahan dan menjauh dari jalan raya.

    Khan tidak bisa mencalonkan diri dalam pemilu tahun ini karena hukuman pidana yang dijatuhkan terhadapnya. Khan menuding kasus dan hukuman yang menjeratnya itu bermotif politik.

    Saksikan juga ‘Saat Bom Meledak di Dekat Kantor Kandidat Pemilu Pakistan, 28 Orang Tewas’:

    Tidak ada partai politik yang meraup mayoritas dalam parlemen Pakistan, sehingga partai-partai tersebut harus melakukan pembicaraan soal pembentukan pemerintahan koalisi. Parlemen yang baru nantinya akan memilih PM Pakistan selanjutnya.

    Para kandidat yang bersekutu dengan Khan berhasil memperoleh total 101 kursi, dari total 266 kursi pada Majelis Nasional atau majelis rendah parlemen Pakistan.

    Partai Liga Muslim Pakistan-N atau PML-N yang dipimpin oleh Nawaz Sharif, yang pernah tiga kali menjabat PM Pakistan dan pernah dibui, berhasil meraup 75 kursi parlemen. Sharif saat ini sedang dalam pembicaraan dengan sekutu-sekutunya untuk membentuk pemerintahan koalisi.

    Partai Rakyat Pakistan atau PPP yang dipimpin oleh Bilawal Bhutto-Zardari berada di posisi ketiga dengan 54 kursi parlemen. Satu hasil pemungutan suara masih ditahan dan satu pemungutan suara lainnya ditunda karena kematian seorang kandidat.

    Kampanye untuk mendepak Khan dari kursi PM Pakistan tahun 2022 lalu dipimpin oleh PML-N dan PPP.

    Militer Pakistan selalu memposisikan diri sebagai penentu utama soal siapa yang akan menjadi PM selanjutnya, dan Sharif dianggap sebagai kandidat pilihan otoritas keamanan karena kelancaran kembalinya dia ke negara itu pada Oktober tahun lalu.

    Sharif menghabiskan waktu empat tahun di pengasingan untuk menghindari hukuman penjara, namun hukumannya dibatalkan dalam beberapa minggu setelah kepulangannya ke Pakistan.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ledakan Bom Guncang Pakistan Jelang Pemilu, 22 Orang Tewas

    Ledakan Bom Guncang Pakistan Jelang Pemilu, 22 Orang Tewas

    Islamabad

    Sedikitnya 22 orang tewas akibat dua ledakan terpisah yang mengguncang kantor sejumlah kandidat pemilu di wilayah Pakistan. Ledakan-ledakan yang melukai 37 orang lainnya ini terjadi sehari menjelang pemilu Pakistan, yang biasanya diwarnai kekerasan dan tuduhan kecurangan, digelar pada 8 Februari.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (7/2/2024), ledakan pertama terjadi di dekat kantor kandidat independen di distrik Pishin, yang berjarak sekitar 50 kilometer dari kota Queeta dan sekitar 100 kilometer dari perbatasan Afghanistan.

    Pelaksana tugas (Plt) Menteri Informasi di wilayah tersebut, Jan Achakzai, menyebut sedikitnya 12 orang tewas dan 25 orang lainnya mengalami luka akibat ledakan pertama di distrik Pishin tersebut.

    Dia juga menyebut bahwa ledakan itu dipicu oleh bom rakitan, dengan laporan otoritas setempat menyebut bom dipasang pada sebuah sepeda motor.

    “Itu adalah ledakan IED (bom rakitan) yang mengakibatkan kematian 12 orang dan membuat lebih dari 25 orang terluka,” ucap Achakzai dalam pernyataannya.

    Ledakan kedua terjadi di dekat kantor kandidat untuk Partai Islamis Jamiat Ulema-e-Islam-F (JUI-F) di kota Killa Saifullah, yang berjarak 120 kilometer di sebelah timur distrik Pishin.

    “Sedikitnya 10 orang tewas dan 12 orang lainnya mengalami luka-luka,” tutur Achakzai kepada AFP.

    “Insiden itu terjadi di pasar utama di area kota, tempat kantor pemilu JUI-F menjadi target,” ucap seorang pejabat senior kepolisian setempat.

    Lebih dari setengah juta personel keamanan mulai dikerahkan pada Rabu (7/2) waktu setempat, dengan otoritas setempat mendistribusikan surat suara ke lebih dari 90.000 tempat pemungutan suara (TPS) di berbagai wilayah Pakistan.

    Pemilu Pakistan kali ini dirusak oleh tuduhan kecurangan sebelum pemungutan suara digelar, dengan adanya tindakan keras terhadap Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), yang dipimpin mantan Perdana Menteri (PM) Imran Khan yang kini dibui.

    Khan memenangkan pemilu tahun 2018 lalu, namun dilengserkan dari kekuasaannya melalui mosi tidak percaya dalam parlemen empat tahun kemudian.

    Rentetan insiden keamanan melanda Pakistan jelang pemungutan suara pada Kamis (8/2) besok, dengan setidaknya dua kandidat pemilu daerah ditembak mati dan puluhan orang lainnya menjadi target serangan di berbagai wilayah.

    Kampanye secara resmi berakhir pada Selasa (6/2) malam, sementara pemungutan suara akan dimulai pada Kamis (8/2) pagi sekitar pukul 08.00 waktu setempat dan ditutup pukul 17.00 waktu setempat.

    Ada sekitar 128 juta orang yang berhak memilih dari pemilu tahun ini. Pakistan yang merupakan negara terpadat kelima di dunia ini memiliki total 240 juta jiwa penduduk.

    Nyaris 18.000 kandidat bertarung mendapatkan kursi di dewan nasional dan empat dewan daerah level provinsi. Sebanyak 266 kursi diperebutkan untuk dewan nasional, dan 749 kursi diperebutkan untuk dewan daerah.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Cengkeraman Militer Bayangi Pemilu Pakistan 8 Februari

    Cengkeraman Militer Bayangi Pemilu Pakistan 8 Februari

    Islamabad

    Persepsi umum di Pakistan mengenai pemilu 8 Februari 2024 adalah bahwa hasilnya sudah diputuskan di belakang layar. Kelompok militer yang kuat, menurut banyak warga Pakistan yang berbicara dengan DW, akan bertekad menyingkirkan partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) pimpinan mantan Perdana Menteri Imran Khan dari kekuasaan dengan segala cara.

    |Saya tidak berencana untuk memberikan suara saya. Saya mendukung Imran Khan, dan dia tidak berhak mengikuti pemilu. Itu sebabnya saya tidak tertarik dengan pemilu ini,” kata Aliya Durrani, seorang warga Islamabad.

    Imran Khan, yang mungkin merupakan politisi paling populer di Pakistan, memang dilarang mencalonkan diri dalam pemilu, setelah dia divonis hukuman penjara bertahun-tahun dalam berbagai kasus yang dituduhkan, terkait korupsi dan pembocoran rahasia negara.

    Berbagai jajak pendapat menunjukkan bahwa PTI unggul dibandingkan pesaing-pesaing utamanya, yakni Liga Muslim Pakistan (Nawaz) pimpinan politisi kawakan Nawaz Sharif, yang pernah tiga kali menjabat PM, dan Partai Rakyat Pakistan pimpinan Bilawal Bhutto-Zardari, putra mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto yang tewas dalam serangan pembunuhan 2007 lalu.

    Harris Khalique, Sekretaris Jenderal Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan, mengatakan PTI “tidak diragukan lagi adalah partai besar yang populer” di Pakistan.

    “Jika pemilu dilaksanakan secara bebas dan adil, PTI akan meraih kursi terbanyak di parlemen dari kota-kota besar. Tapi saya tidak melihat mereka akan menyapu bersih kemenangan pemilu. Jadi, hype di media sosial ini tentang popularitas Khan sedikit berlebihan,” katanya.

    Imran Khan dan kubu militer, dari kawan menjadi lawan?

    Setelah konfrontasi selama setahun dengan militer, para pendukung Imran Khan turun ke jalan di seluruh negeri untuk memprotes penangkapannya. Di beberapa tempat, protes berubah menjadi aksi kekerasan. Sebagian perusuh mulai menyerang fasilitas militer dan mengamuk di kawasan pemukiman tentara.

    Beberapa bulan setelah kerusuhan, pihak berwenang mulai mengadili tersangka pengunjuk rasa, termasuk anggota PTI, di pengadilan militer. Sekelompok pejabat senior dan menengah PTI mendadak mengumumkan pengunduran diri mereka dan menyatakan dukungan mereka kepada militer.

    Dalam beberapa minggu terakhir, muncul berbagai laporan mengenai calon-calon PTI yang dilarang menyerahkan surat pencalonannya. Selain itu, Mahkamah Agung Pakistan melarang partai itu menggunakan simbol ikoniknya, yaitu tongkat kriket. Imran Khan adalah bintang kriket terkenal pada masa aktifnya sebagai atlet.

    Para pendukung Imran Khan dan beberapa analis menuduh adanya kecurangan sebelum pemilu.

    “Pemilu harus diadakan dengan cara yang bebas, adil, dan transparan. Siapa pun yang terpilih harus mengambil keputusan yang memberikan dampak positif terhadap penghidupan masyarakat,” kata Sekjen Komnas HAM Pakistan Harris Khalique.

    Noreen Shams, seorang jurnalis yang tinggal di Karachi mengatakan, seluruh sejarah Pakistan penuh dengan pemilu yang “direkayasa” militer.

    “Apa yang terjadi sekarang juga sudah terjadi pada pemilu-pemilu sebelumnya. Mereka yang menjadi favorit penguasa kini menjadi penjahat; mereka yang menjadi penjahat pada tahun 2018 (mantan PM Sharif) kini menjadi favorit,” katanya kepada DW.

    “Pakistan selalu memiliki bentuk pemerintahan campuran, di mana perwakilan rakyat terpilih berbagi kekuasaan dengan militer,” imbuhnya.

    Apa yang akan terjadi selanjutnya?

    Namun, ada lebih banyak hal yang dipertaruhkan selain pemilu, ketika Pakistan terhuyung-huyung akibat krisis keuangan yang serius, inflasi tinggi, pengangguran luas, dan bencana lingkungan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa masyarakat umum sedang fokus pada upaya memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri sehingga tidak terlalu tertarik pada pemilu.

    Saira Khan, seorang guru sekolah di Islamabad, mengatakan “tidak masalah siapa yang berkuasa”. Siapa pun yang berkuasa perlu menciptakan stabilitas politik di negara ini, dan hal ini tidak mungkin terjadi tanpa membangun kepercayaan di kalangan masyarakat.

    “Jadi, pemilu itu penting, tapi menurut saya hal itu tidak akan membawa banyak perbedaan,” katanya.

    Dalam skenario saat ini, mantan PM Nawaz Sharif dan Partai Liga Muslim yang dipimpinnya difavoritkan untuk memenangkan pemilu.

    “Khan dan partainya telah benar-benar mengungkap pola pikir mereka. Mereka tidak akan pernah membiarkan institusi-institusi di Pakistan berfungsi secara independen. Mereka menghabiskan banyak waktu di oposisi dan pemerintahan, namun telah menunjukkan kebencian yang mendalam terhadap institusi-institusi [keamanan], melancarkan serangan verbal dan melakukan serangan fisik,” kata Tariq Fazal Choudhry, pejabat Liga Muslim Pakistan (Nawaz), kepada DW.

    Masih belum jelas siapa yang akan memerintah di Pakistan setelah pemilu ini, tetapi satu hal jelas, partai mana pun yang akan memerintah harus bisa bekerja sama dengan pihak militer.

    (hp/as)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini