Tag: Imran Khan

  • Amandemen Konstitusi Pakistan Kukuhkan Supremasi Militer

    Amandemen Konstitusi Pakistan Kukuhkan Supremasi Militer

    Jakarta

    Pada Rabu, 12 November, parlemen Pakistan mengetuk palu sebuah paket amandemen konstitusi, yang membidik serta Mahkamah Agung dan militer.

    Amandemen yang disetujui dengan mayoritas dua pertiga di Majelis Rendah ini mengukuhkan kekuasaan Asim Munir, kepala angkatan darat yang kini naik pangkat menjadi marsekal lapangan—gelar yang dalam sejarah Pakistan baru dua kali disematkan.

    Tak hanya itu, parlemen juga sepakat membatasi kewenangan Mahkamah Agung.

    Amandemen tersebut mengubah keseimbangan kekuasaan institusional dan memperkuat supremasi militer di negara yang telah diperintah langsung oleh para jenderal selama lebih dari separuh sejarahnya selama 78 tahun.

    Dua hari sebelumnya Senat sudah meloloskannya, dan pada Kamis, 13 November, Presiden Asif Ali Zardari menorehkan tanda tangan terakhir.

    Anggota oposisi dari Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), yang didirikan oleh mantan perdana menteri Imran Khan yang saat ini dipenjara, memboikot pemungutan suara. Mereka merobek salinan rancangan undang-undangnya sebagai bentuk protes.

    Meski berdampak luas, pembahasan amandemen ke27 ini berlangsung cuma beberapa hari sebelum diloloskan.

    Perdana Menteri Shehbaz Sharif sebaliknya memuji amandemen tersebut sebagai langkah menuju harmoni institusional dan persatuan nasional.

    Pemimpin militer punya hak istimewa dan kekebalan seumur hidup

    Amandemen ke27 konstitusi Pakistan akan menciptakan posisi baru yaitu kepala angkatan pertahanan (Chief of Defense Forces/CDF) yang akan dipegang oleh kepala angkatan darat, Field Marshal Asim Munir.

    Posisi tersebut memberi kepala angkatan darat kontrol juga atas angkatan laut dan angkatan udara.

    Munir, yang menjadi kepala angkatan darat pada November 2022, dipromosikan menjadi marsekal lapangan dan diberikan pangkat bintang lima pada Mei lalu, hanya beberapa hari setelah Pakistan mengakhiri bentrokan empat hari dengan India.

    Ia adalah perwira militer Pakistan kedua, setelah Field Marshal Ayub Khan pada 1960-an, yang menyandang pangkat bintang lima.

    Amandemen terbaru memberikan Munir dan para pemimpin militer tingkat atas lainnya hak istimewa dan perlindungan seumur hidup.

    Setiap perwira yang dipromosikan menjadi marsekal lapangan, marsekal udara, atau laksamana armada kini akan mempertahankan pangkat dan hak istimewa mereka seumur hidup, tetap mengenakan seragam, dan menikmati kekebalan permanen dari proses pidana.

    Hal ini terjadi di negara yang militernya terlibat dalam berbagai kudeta dan menghadapi tuduhan melemahkan institusi demokrasi.

    Terakhir kali Pakistan mengalami pemerintahan militer langsung adalah di bawah Jenderal Pervez Musharraf, yang mengundurkan diri pada Agustus 2008.

    ‘Sangat berbahaya’ dan atau sekadar penegasan kewenangan?

    “Amandemen ini akan dianggap sebagai aturan yang kejam bahkan menurut standar hukum militer,” ujar Osama Malik, pakar hukum konstitusi senior yang berbasis di Islamabad, kepada DW.

    Ia menekankan bahwa pemberian kekebalan permanen kepada para pemimpin militer, terutama oleh para legislator terpilih, adalah sesuatu yang “sangat tercela” dan “sangat berbahaya.”

    “Jika di masa depan kepala militer menangguhkan parlemen dan menghapus sebagian konstitusi, tidak akan ada tindakan hukum yang dapat diambil terhadapnya karena adanya kekebalan absolut.”

    Namun Ahmed Bilal Mehboob, presiden think tank Pakistan Institute of Legislative Development and Transparency (PILDAT), menolak kekhawatiran bahwa amandemen tersebut meningkatkan otoritarianisme di negara bersenjata nuklir dengan lebih dari 250 juta penduduk itu.

    Menurutnya, amandemen tersebut hanya merupakan formalisasi peran marsekal lapangan dan penegasan batas-batas kewenangannya.

    “Peran Field Marshal Asim Munir diperluas dalam ranah militer dan tidak serta merta memasuki ranah sipil,” ujarnya kepada DW. “Saya tidak berpikir bahwa otoritarianisme telah dilembagakan.”

    Maria Sultan, ketua South Asian Strategic Stability Institute (SASSI) University di Islamabad, menggemakan pandangan tersebut. “Saya pikir pemberian dasar hukum dan konstitusional yang jelas ini pada peran marsekal lapangan akan memperkuat keseimbangan kekuasaan dan negara,” katanya.

    Bagaimana dampaknya terhadap lembaga peradilan?

    Perubahan konstitusional ini juga berdampak pada lembaga peradilan karena berupaya mengurangi kewenangan Mahkamah Agung.

    Sebuah Mahkamah Konstitusi Federal baru, yang dipimpin ketua mahkamahnya sendiri, akan dibentuk dan para hakimnya akan diangkat oleh pemerintah. Pengadilan ini akan memiliki yurisdiksi eksklusif atas perkara-perkara konstitusional.

    Pemerintah berpendapat bahwa reformasi diperlukan untuk mempercepat proses perkara dan meningkatkan kualitas layanan peradilan.

    Namun langkah tersebut akan mencabut kekuasaan asli Mahkamah Agung dan mengurangi peran lembaga konstitusional yang mengawasi kekuasaan pemerintah.

    Amandemen tersebut juga melarang pengadilan mempertanyakan perubahan konstitusi “dengan alasan apa pun.”

    Klausul lain memberikan kekuasaan kepada presiden untuk memindahkan hakim Pengadilan Tinggi atas rekomendasi komisi yudisial, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa hal itu dapat digunakan untuk menyingkirkan hakim yang kritis.

    “Peradilan telah melampaui batas selama beberapa waktu, dan kini legislatif serta eksekutif sedang menegaskan diri untuk menciptakan keseimbangan,” kata Mehboob dari PILDAT.

    Mengencangkan kontrol pemerintah?

    Pakar hukum memperingatkan bahwa perubahan tersebut dapat mengikis independensi dan pengawasan peradilan.

    “Amandemen ini memberikan pukulan lain terhadap demokrasi dengan semakin melemahkan peradilan independen,” kata Maleeha Lodhi, komentator politik dan mantan diplomat, kepada DW.

    Ia mengatakan amandemen tersebut “semakin memiringkan keseimbangan sipil-militer ke keuntungan pihak militer,” dan “mengencangkan kontrol pemerintah terhadap peradilan.”

    Malik, pakar hukum konstitusi, sependapat.

    “Mahkamah Agung akan berada di bawah Mahkamah Konstitusi Federal dan terikat oleh aturan-aturannya, sehingga secara teknis menjadikan yang terakhir sebagai lembaga tertinggi,” ujarnya dengan tegas. “Perubahan ini akan menghancurkan bahkan kedok peradilan yang bebas, sehingga kelompok pengacara dan masyarakat sipil seharusnya menentangnya.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rahka Susanto

    Editor: Rizki Nugraha

    Lihat juga Video: KSPSI & KSPI Tolak Darurat Militer: Supremasi Sipil Amanat Reformasi

    (ita/ita)

  • Serangan Udara di Perbatasan Pakistan, 23 Orang Tewas

    Serangan Udara di Perbatasan Pakistan, 23 Orang Tewas

    Islamabad

    Serangan udara terjadi di wilayah perbatasan Pakistan. Dilaporkan 23 orang tewas akibat serangan tersebut.

    Dilansir AFP, Senin (22/9/2025), anggota parlemen oposisi menuduh militer melakukan serangan itu sebagai bagian dari operasi kontraterorisme. Namun belum ada pernyataan resmi yang dirilis pemerintah Pakistan maupun angkatan bersenjata.

    Militan Taliban Pakistan (TTP) dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan kampanye kekerasan terhadap pasukan keamanan di daerah pegunungan Provinsi Khyber Pakhtunkwa yang berbatasan dengan Afghanistan.

    “Pesawat pasukan keamananlah yang melakukan penembakan. Penembakan mereka lah yang menewaskan 23 orang,” ujar seorang anggota oposisi dari Majelis Nasional, Iqbal Afridi, dilansir AFP.

    Berbicara di majelis Khyber Pakhtunkwa, anggota parlemen provinsi Sohail Khan Afridi juga menuding militer Pakistan. “Serangan oleh pasukan keamanan ini tak lain adalah serangan terhadap warga sipil tak bersenjata,” ujarnya.

    Baik Iqbal maupun Sohail merupakan anggota partai mantan perdana menteri Pakistan, Imran Khan.

    Seorang perwira polisi senior yang bertugas di kota Tirah mengatakan kepada AFP bahwa tujuh perempuan dan empat anak-anak termasuk di antara 23 korban tewas. Meski begitu, ia tak menyebutkan siapa dalang di balik serangan ini.

    “Jet-jet tempur tersebut menargetkan empat rumah, yang hancur total,” kata perwira yang meminta untuk tidak disebutkan namanya itu.

    “Tirah terletak di dekat perbatasan Pakistan-Afghanistan dan merupakan rumah bagi beberapa tempat persembunyian TTP. Dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi beberapa serangan terhadap pasukan keamanan di daerah ini,” sambungnya.

    Seorang petugas keamanan yang bertugas di Peshawar mengatakan terdapat “puluhan tempat persembunyian TTP” di daerah tempat para militan tinggal bersama keluarga mereka. Ia juga menolak menyebutkan siapa yang melakukan serangan tersebut.

    Pada Senin (22/9) sore, sekitar 2.000 orang berkumpul untuk memprotes serangan mematikan tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (isa/jbr)

  • Pemimpin Oposisi Pakistan Dipenjara 10 Tahun Buntut Demo Penangkapan Eks PM Imran Khan

    Pemimpin Oposisi Pakistan Dipenjara 10 Tahun Buntut Demo Penangkapan Eks PM Imran Khan

    JAKARTA – Pemimpin oposisi di Parlemen Pakistan, Omar Ayub Khan, dijatuhi hukuman 10 tahun penjara terkait kasus demonstrasi mendukung eks Perdana Menteri (PM) Imran Khan pada Mei 2023.

    Mengutip AFP, Kamis 31 Juli, Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) tempat bernaung Omar menerbitkan pernyataan bahwa hukuman dengan masa tahanan berbeda-beda juga dijatuhkan kepada 100 terpidana lain dalam kasus yang sama.

    Selain Omar, mereka adalah enam anggota parlemen, seorang senator, dan seorang anggota parlemen provinsi.

    Dalam sidang yang digelar pada Kamis 31 Juli ini, Omar dinyatakan bersalah telah bersekongkol memicu kekerasan dan menghasut kerusuhan serta pembakaran dalam demonstrasi protes penangkapan PM Pakistan Imran Khan.

    PTI kemudian mengatakan bakal mengajukan banding atas putusan yang dikenakan kepada Omar dan para kadernya tersebut. Menurut PTI, vonis pengadilan ini bakal menjadi preseden butuk bagi demokrasi Pakistan.

    Saat ini kader PTI termasuk Omar masih belum ditahan setelah mengajukan jaminan.

  • Tensi Konflik Makin Naik, Meta Blokir Akses Pengguna India ke Media Sensitif di Instagram – Halaman all

    Tensi Konflik Makin Naik, Meta Blokir Akses Pengguna India ke Media Sensitif di Instagram – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Meta, perusahaan induk Instagram memblokir akses pengguna di India ke akun media Muslim terkemuka, @Muslim.

    Hal ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan.

    Pengguna Instagram India yang mencoba mengakses akun dengan 6,7 juta pengikut itu disambut pesan: “Akun tidak tersedia di India. Ini karena kami mematuhi permintaan hukum untuk membatasi konten ini.”

    Langkah tersebut muncul setelah India juga memblokir akses ke akun media sosial sejumlah tokoh dan artis asal Pakistan.

    “Saya menerima ratusan pesan dari pengikut kami di India bahwa mereka tidak bisa melihat akun kami,” kata Ameer Al-Khatahtbeh, pendiri dan pemimpin redaksi @Muslim, dalam pernyataan dikutip dari AFP.

    “Meta telah memblokir akun kami atas permintaan resmi pemerintah India. Ini adalah penyensoran.”

    Meta menolak berkomentar, Al Jazeera melaporkan.

    Induk perusahaan Facebook itu hanya mengarahkan AFP ke halaman kebijakan perusahaan yang menyatakan mereka membatasi konten jika diminta pemerintah karena dianggap melanggar hukum setempat.

    Pemblokiran ini terjadi di tengah meningkatnya permusuhan bersenjata antara India dan Pakistan, yang telah menyebabkan setidaknya 43 orang tewas.

    Ketegangan dipicu serangan rudal India ke wilayah Pakistan, dua pekan setelah New Delhi menuduh Islamabad mendukung serangan terhadap wisatawan di Kashmir.

    Pakistan menolak tuduhan itu dan bersumpah akan membalas.

    Selain @Muslim, sejumlah akun Instagram milik tokoh Pakistan seperti Imran Khan, Babar Azam, dan Shahid Afridi juga diblokir di India.

    India juga telah melarang lebih dari selusin kanal YouTube asal Pakistan, termasuk kantor berita, karena dianggap menyebar konten provokatif.

    Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Rabu (7/5/2025) mendesak kedua negara untuk menghentikan kekerasan dan menawarkan bantuan dalam menyelesaikan konflik.

    MEDIA SOSIAL – Tangkap layar akun media Muslim terkemuka @Muslim, yang diambil Kamis (8/5/2025). (Tangkap layar IG @Muslim)

    Menlu Iran Kunjungi India

    Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, tiba di New Delhi pada Kamis (8/5/2025) di tengah meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan.

    Kehadiran Araghchi terjadi hanya beberapa hari setelah ia melakukan kunjungan ke Islamabad.

    Ia bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan serta pimpinan militer negara tersebut.

    Menurut laporan media India, Araghchi dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar, dalam lawatan diplomatik yang penuh perhatian internasional.

    Media lokal berspekulasi bahwa Iran mungkin berupaya menjadi penengah dalam konflik antara dua negara bertetangga bersenjata nuklir itu.

    Beberapa analis juga menduga bahwa Araghchi membawa pesan khusus dari pemerintah Pakistan untuk disampaikan kepada otoritas India.

    Kunjungan ini berlangsung setelah eskalasi militer terbaru antara India dan Pakistan, termasuk serangan udara dan baku tembak di wilayah perbatasan yang disengketakan.

    Upaya diplomatik dari negara ketiga seperti Iran dapat menjadi bagian dari usaha internasional untuk meredakan ketegangan di kawasan Asia Selatan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Bagaimana Pakistan akan Merespons Serangan Udara India? Berikut Ini Empat Pertanyaan Kunci – Halaman all

    Bagaimana Pakistan akan Merespons Serangan Udara India? Berikut Ini Empat Pertanyaan Kunci – Halaman all

    Bagaimana Pakistan akan Menanggapi Serangan Udara India? Berikut Ini Empat Pertanyaan Kunci

    TRIBUNNEWS.COM- Dalam operasi semalam, India mengatakan pihaknya meluncurkan serangan rudal dan serangan udara di sembilan lokasi di Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan, menargetkan apa yang disebutnya posisi militan berdasarkan “intelijen yang kredibel”.

    Serangan tersebut, yang berlangsung hanya selama 25 menit antara pukul 01:05 dan 01:30 waktu India, mengirimkan gelombang kejut ke seluruh wilayah, yang membuat penduduk terbangun karena ledakan yang menggelegar.

    Pakistan mengatakan hanya enam lokasi yang terkena serangan dan mengklaim telah menembak jatuh lima jet tempur India dan sebuah pesawat tak berawak – sebuah klaim yang belum dikonfirmasi oleh India.

    Islamabad mengatakan 26 orang tewas dan 46 orang terluka akibat serangan udara dan penembakan India di Garis Kontrol (LoC) – perbatasan de facto antara India dan Pakistan. 

    Sementara itu, militer India melaporkan bahwa 10 warga sipil tewas akibat penembakan Pakistan di sisi perbatasan de factonya.

    Eskalasi tajam ini terjadi setelah serangan militan mematikan bulan lalu terhadap wisatawan di Pahalgam di Kashmir yang dikelola India, yang mendorong ketegangan antara kedua negara yang memiliki senjata nuklir itu ke tingkat yang berbahaya. 

    India mengatakan memiliki bukti yang jelas yang menghubungkan teroris yang bermarkas di Pakistan dan aktor eksternal dengan serangan itu – sebuah klaim yang dibantah tegas oleh Pakistan. Islamabad juga telah menunjukkan bahwa India belum memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaimnya.

     

     

     

    PETA PAKISTAN-INDIA. – Gambar merupakan tangkap layar dari nationsonline.org, Rabu (7/5/2025). Peta topografi menunjukkan wilayah Kashmir yang lebih luas dengan wilayah administrasi India dan Pakistan, negara-negara tetangga, perbatasan internasional, kota-kota besar, jalan raya utama, bandara utama, dan fitur geografis yang penting. (Tangkap layar nationsonline.org)

     

     

     

    Apakah serangan ini menandai eskalasi baru?

    Pada tahun 2016, setelah 19 tentara India tewas di Uri , India melancarkan “serangan bedah” melintasi LoC.

    Pada tahun 2019, pengeboman Pulwama , yang menewaskan 40 personel paramiliter India, memicu serangan udara jauh ke Balakot – tindakan pertama di Pakistan sejak 1971 – yang memicu serangan balasan dan pertempuran udara.

    Para ahli mengatakan pembalasan atas serangan Pahalgam menonjol karena cakupannya yang lebih luas, yang menargetkan infrastruktur tiga kelompok militan utama yang berbasis di Pakistan secara bersamaan.

    India mengatakan pihaknya menyerang sembilan target militan di seluruh Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan, menghantam jauh ke pusat-pusat utama Lashkar-e-Taiba (LeT), Jaish-e-Mohammed , dan Hizbul Mujahideen .

    Di antara target terdekat adalah dua kamp di Sialkot, hanya 6-18 km dari perbatasan, menurut juru bicara India.

    India mengatakan, serangan terparah terjadi di markas besar Jaish-e-Mohammed di Bahawalpur, 100 km di dalam wilayah Pakistan. Sebuah kamp LeT di Muzaffarabad, 30 km dari LoC dan ibu kota Kashmir yang dikelola Pakistan, dikaitkan dengan serangan baru-baru ini di Kashmir yang dikelola India, kata juru bicara tersebut.

    Pakistan mengatakan enam lokasi telah diserang, tetapi membantah tuduhan adanya kamp teror.

    “Yang mencolok kali ini adalah perluasan target India melampaui pola sebelumnya. Sebelumnya, serangan seperti Balakot difokuskan pada Kashmir yang dikelola Pakistan di seberang Garis Kontrol – perbatasan yang dimiliterisasi,” kata Srinath Raghavan, seorang sejarawan yang berbasis di Delhi, kepada BBC.

    “Kali ini, India telah menyerang Punjab Pakistan, melintasi Perbatasan Internasional, menargetkan infrastruktur, markas besar, dan lokasi yang diketahui di Bahawalpur dan Muridke yang terkait dengan Lashkar-e-Taiba. Mereka juga menyerang aset Jaish-e-Mohammed dan Hizbul Mujahideen. Ini menunjukkan respons yang lebih luas dan lebih luas secara geografis, yang menandakan bahwa banyak kelompok kini menjadi sasaran India – dan mengirimkan pesan yang lebih luas,” katanya.

    Perbatasan Internasional India-Pakistan adalah batas resmi yang diakui yang memisahkan kedua negara, membentang dari Gujarat hingga Jammu.

    Ajay Bisaria, mantan komisaris tinggi India untuk Pakistan, mengatakan kepada BBC bahwa apa yang dilakukan India adalah “respons Balakot plus yang dimaksudkan untuk membangun pencegahan, menargetkan pusat-pusat teroris yang diketahui, tetapi disertai dengan pesan de-eskalasi yang kuat”.

    “Serangan-serangan ini lebih tepat sasaran, lebih terarah, dan lebih terlihat dibandingkan sebelumnya. Oleh karena itu, [serangan-serangan ini] tidak dapat disangkal oleh Pakistan,” kata Tn. Bisaria.

    Sumber-sumber India mengatakan serangan itu ditujukan untuk “membangun kembali pencegahan”.

    “Pemerintah India menganggap pencegahan yang ditetapkan pada tahun 2019 sudah menipis dan perlu dibangun kembali,” kata Prof. Raghavan.

    “Hal ini tampaknya mencerminkan doktrin Israel bahwa pencegahan memerlukan serangan berkala dan berulang. Namun, jika kita berasumsi bahwa serangan balik saja akan mencegah terorisme, kita berisiko memberi Pakistan banyak insentif untuk membalas – dan hal itu dapat dengan cepat lepas kendali.”

     

    Akankah ini Berubah Menjadi Konflik yang Lebih Luas?

    Mayoritas pakar sepakat bahwa pembalasan dari Pakistan tidak dapat dihindari – dan diplomasi akan berperan.

    “Respons Pakistan pasti akan datang. Tantangannya adalah mengelola eskalasi tingkat berikutnya. Di sinilah diplomasi krisis akan menjadi penting,” kata Tn. Bisaria.

    “Pakistan akan mendapatkan saran untuk menahan diri. Namun kuncinya adalah diplomasi setelah tanggapan Pakistan untuk memastikan bahwa kedua negara tidak dengan cepat meningkatkan eskalasi.”

    Para pakar yang bermarkas di Pakistan seperti Ejaz Hussain, analis politik dan militer yang bermarkas di Lahore, mengatakan serangan bedah India yang menargetkan lokasi seperti Muridke dan Bahawalpur “sangat diantisipasi mengingat ketegangan yang terjadi”.

    Dr Hussain yakin serangan balasan mungkin terjadi.

    “Mengingat retorika media militer Pakistan dan tekad yang dinyatakan untuk menyelesaikan masalah, tindakan pembalasan, mungkin dalam bentuk serangan bedah melintasi perbatasan, tampaknya mungkin terjadi dalam beberapa hari mendatang,” katanya kepada BBC.

    Namun Dr. Hussain khawatir serangan bedah di kedua belah pihak dapat “meningkat menjadi perang konvensional yang terbatas”.

    Christopher Clary dari Universitas Albany di AS percaya, mengingat skala serangan India, “kerusakan yang terlihat di lokasi-lokasi utama”, dan korban yang dilaporkan, Pakistan kemungkinan besar akan membalas.

    “Melakukan hal sebaliknya pada dasarnya akan memberikan izin kepada India untuk menyerang Pakistan setiap kali Delhi merasa dirugikan dan akan bertentangan dengan komitmen militer Pakistan untuk membalas dengan ‘quid pro quo plus’,” kata Clary, yang mempelajari politik Asia Selatan, kepada BBC.

    “Mengingat target yang ditetapkan India berupa kelompok dan fasilitas yang terkait dengan terorisme dan militansi di India, saya pikir ada kemungkinan – tetapi masih jauh dari pasti – bahwa Pakistan akan membatasi diri pada serangan terhadap target militer India,” katanya.

    Meskipun ketegangan meningkat, beberapa ahli masih berharap terjadinya de-eskalasi.

    “Ada peluang yang cukup besar bahwa kita bisa lolos dari krisis ini hanya dengan satu putaran serangan balasan dan satu periode peningkatan tembakan di sepanjang Garis Kontrol,” kata Tn. Clary.

    Namun, risiko eskalasi lebih lanjut masih tinggi, menjadikan ini krisis India-Pakistan yang “paling berbahaya” sejak 2002 – dan bahkan lebih berbahaya daripada kebuntuan tahun 2016 dan 2019, tambahnya.

     

    Apakah Pembalasan Pakistan Kini Tak Terelakkan?

    Para ahli di Pakistan mencatat bahwa meskipun tidak ada histeria perang menjelang serangan India, situasi dapat berubah dengan cepat.

    “Kita memiliki masyarakat politik yang sangat terpecah belah, dengan pemimpin paling populer di negara ini yang berada di balik jeruji besi. Pemenjaraan Imran Khan memicu reaksi keras dari masyarakat yang anti-militer,” kata Umer Farooq, seorang analis yang berdomisili di Islamabad dan mantan koresponden Jane’s Defence Weekly.

    “Saat ini, masyarakat Pakistan jauh lebih enggan mendukung militer dibandingkan tahun 2016 atau 2019 – gelombang histeria perang yang biasa terjadi tidak terlihat jelas. Namun, jika opini publik bergeser di Punjab bagian tengah, tempat sentimen anti-India lebih menonjol, kita dapat melihat peningkatan tekanan sipil terhadap militer untuk mengambil tindakan. Dan militer akan kembali populer karena konflik ini.”

    Dr Hussain menyuarakan sentimen serupa.

    “Saya yakin kebuntuan saat ini dengan India memberikan kesempatan bagi militer Pakistan untuk mendapatkan kembali dukungan publik, khususnya dari kelas menengah perkotaan yang baru-baru ini mengkritiknya karena dianggap melakukan campur tangan politik,” katanya.

    “Postur pertahanan aktif militer sudah diperkuat melalui media arus utama dan sosial, dengan beberapa media mengklaim bahwa enam atau tujuh jet India ditembak jatuh.

    “Meskipun klaim-klaim ini memerlukan verifikasi independen, klaim-klaim ini berfungsi untuk memperkuat citra militer di antara segmen masyarakat yang secara konvensional mendukung narasi pertahanan nasional di masa ancaman eksternal.”

     

    Bisakah India dan Pakistan keluar dari jurang perpecahan?

    India sekali lagi berjalan di garis tipis antara eskalasi dan menahan diri.

    Tak lama setelah serangan di Pahalgam, India segera membalas dengan menutup perbatasan utama, menangguhkan perjanjian pembagian air, mengusir diplomat, dan menghentikan sebagian besar visa bagi warga negara Pakistan. 

    Pasukan di kedua belah pihak saling tembak-menembak dengan senjata ringan, dan India melarang semua pesawat Pakistan memasuki wilayah udaranya, mengikuti langkah Pakistan sebelumnya. 

    Sebagai tanggapan, Pakistan menangguhkan perjanjian damai tahun 1972 dan mengambil tindakan balasannya sendiri.

    Hal ini mencerminkan tindakan India setelah serangan Pulwama 2019, ketika negara itu dengan cepat mencabut status negara paling disukai Pakistan, mengenakan tarif tinggi, dan menangguhkan hubungan perdagangan dan transportasi utama.

    Krisis meningkat ketika India melancarkan serangan udara di Balakot, diikuti oleh serangan udara balasan Pakistan dan penangkapan pilot India Abhinandan Varthaman, yang semakin meningkatkan ketegangan. 

    Namun, saluran diplomatik akhirnya berhasil meredakan ketegangan, dengan Pakistan melepaskan pilot tersebut sebagai isyarat niat baik.

     

    SUMBER: BBC

  • Perbandingan AU Pakistan Vs India: Jenis Pesawat Tempur hingga Varian Rudal, Siapa yang Mendominasi? – Halaman all

    Perbandingan AU Pakistan Vs India: Jenis Pesawat Tempur hingga Varian Rudal, Siapa yang Mendominasi? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – India sedang menghadapi situasi tegang setelah serangan mematikan terhadap wisatawan di Pahalgam, Jammu dan Kashmir, yang mengakibatkan kematian 26 orang, termasuk beberapa anggota militer.

    New Delhi menuding Pakistan bertanggung jawab atas serangan tersebut.

    Perseteruan kedua negara memuncak dan kini di ambang perang.

    Serangan ini dilakukan oleh empat teroris dan memicu kemarahan nasional di India.

    Akibat insiden tersebut, saat ini India telah menangguhkan Perjanjian Air Indus 1960 dengan Pakistan. 

    Semua perdagangan antara kedua negara, termasuk melalui negara ketiga, telah ditangguhkan. India telah menutup Pos Pemeriksaan Terpadu Attari dengan segera.

    Semua upacara di pos pemeriksaan perbatasan India-Pakistan telah dihentikan. YouTube Pakistan dan saluran media sosial lainnya telah dilarang di India.

    Kriket dan acara olahraga lainnya telah ditangguhkan. Warga negara Pakistan tidak akan diizinkan untuk bepergian ke India berdasarkan Skema Pengecualian Visa SAARC (SVES). 

    Visa SVES yang telah dikeluarkan untuk warga negara Pakistan di masa lalu dianggap dibatalkan.

    Penasihat Pertahanan, Militer, Angkatan Laut, dan Udara di Komisi Tinggi Pakistan di New Delhi telah dinyatakan sebagai persona non grata. 

    Mereka memiliki waktu seminggu untuk meninggalkan India. India akan menarik Penasihat Pertahanan, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara dari Komisi Tinggi India di Islamabad.

    Jabatan-jabatan di Komisi Tinggi masing-masing dianggap dibatalkan. Kekuatan keseluruhan Komisi Tinggi akan dikurangi menjadi 30 dari 55 saat ini melalui pengurangan lebih lanjut pada tanggal 1 Mei.

    Siapa lebih dominan?

    Analisis militer India yang juga mantan perwira tinggi Angkatan Udara negara itu, Marsekal Purn Anil Chopra mengatakan, militer India tengah mempersiapkan kemungkinan terburuk.

    Ia juga meyakini jika terjadi konfrontasi terbuka, India dapat mengungguli Pakistan di medan perang.

    “Pakistan sedang mengalami kekacauan finansial. Rakyat menderita. Pemimpin populer Imran Khan telah dipenjara atas tuduhan yang dibuat-buat. Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif tetap bertahan di kursinya dan bergantung pada belas kasihan Angkatan Darat Pakistan,” katanya.

    “India akan menggunakan kekuatan finansial dan diplomatiknya untuk memberi pelajaran kepada Pakistan,” kata Anil Chopra.

    Di sisi lain, India dapat melakukan serangan multidomain yang besar dan dahsyat. Serangan artileri terhadap kamp-kamp milisi pendukung Pakistan di seberang perbatasan dapat diluncurkan.

    “Pakistan akan kehabisan amunisi lebih cepat. Udara masih menjadi pilihan terbaik untuk respons cepat. Angkatan Darat dan Angkatan Laut dapat mendukung tindakan tersebut dengan tindakan lanjutan,” ujarnya.

    Keunggulan Angkatan Udara India

    Anil menilai AU India punya keunggulan dibandingkan Pakistan.

    Ia membandingkan AU India yang memiliki hampir 31 skuadron tempur, jauh dibandingkan dengan Pakistan yang hanya memiliki 18 skuadron. 

    Di antara pesawat generasi ke-4 adalah Su-3-MKI, Rafale, Mirage 2000, dan MiG-29.

    “Di sisi Pakistan, mereka hanya punya F-16 dan J-10CE yang setara dengan pesawat tempur kami. Jumlah pesawat tempur mereka hanya setengah dari India.”

    Rafale India, katanya, dapat membawa rudal jelajah Scalp-EG (dengan jangkauan 550 km) dan Meteor AAM (dengan jangkauan 150-200 km). Su-30 MKI, MiG-29 yang ditingkatkan, dan Mirage-2000 merupakan aset yang ampuh.

    Sedangkan Pakistan memiliki sekitar 500 rudal AIM-120C-5 AMRAAM, dengan jangkauan 100 km. 

    Jangkauan PL-12 adalah 70-100 kilometer. Ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa PAF memiliki varian ekspor China dari PL-15E AAM, dengan jangkauan 145 km, pada J-10 dan juga JF-17 Block III.

    Namun, Air to Air Missile (rudal udara ke udara) seperti Meteor, memberi AU India keuntungan yang signifikan.

    Rudal

    AU India memiliki inventaris besar rudal jelajah yang diluncurkan dari udara (ALCM). 

    Rudal BrahMos memiliki jangkauan 450-800 km. 

    ALCM Kh-35 memiliki jangkauan 260 kilometer. India memiliki bom luncur Spice 2000 dengan perangkat tambahan untuk hulu ledak 450/900 kg dan CEP kurang dari 3 meter. Biasanya, jangkauannya sekitar 60 kilometer.

    Di sisi lain, Pakistan memiliki rudal udara-ke-darat (AGM) Maverick, yang memiliki jangkauan 25 kilometer dan hulu ledak seberat sekitar 100 kg. 

    Kemudian Ra’ad-II adalah rudal jelajah jarak jauh dan peluncuran udara (ALCM) yang berasal dari Hatf-VIII Ra’ad, dengan jangkauan 600 kilometer dan hulu ledak seberat 450 kg.

    H-2 dan H-4 adalah bom luncur berpemandu presisi SOW (Senjata Jarak Jauh) dengan jangkauan sekitar 60 km. Kedua belah pihak juga memiliki beberapa senjata peluncuran udara lainnya.

    AU India memiliki keunggulan yang jelas dalam jumlah landasan udara, termasuk sejumlah besar landasan udara penggunaan ganda. 

    AU Pakistan atau PAF memiliki 19 stasiun terbang, yang sekitar 15 di antaranya akan diaktifkan jika terjadi operasi.

    Bagaimana dengan sistem pertahanan udara?

    AU India memiliki inventaris sistem pertahanan udara (AD) berbasis darat S-400, Barak MR-SAM, Akash, Spyder, S-125, OSA-8, dan Igla yang lebih besar. 

    Sementara Pakistan “hanya” memiliki sistem pertahanan udara Spada-2000, Crotale, HQ-9 & HQ-16, Anza MK-II, RBS 70 yang jumlahnya jauh lebih sedikit.

    Pesawat peringatan dini

    Pesawat AEW&C atau Airborne Early Warning and Control. 

    Pesawat ini memiliki sistem radar dan digunakan untuk mendeteksi dan melacak pesawat, rudal, kapal, dan kendaraan, serta memberikan koordinasi dan kontrol terhadap pasukan di darat dan di udara. 

    Pesawat ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi target pada jarak yang jauh dan memberikan informasi penting bagi pengambil keputusan untuk melakukan tindakan strategis. 

    AU India memiliki enam pesawat jenis ini, sedangkan PAF masing-masing memiliki empat varian Saab 2000 Erieye dan Shaanxi Y-8 ZDK-03 untuk AEW&C.

    Meskipun perang skala penuh antara dua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir tidak mungkin dan tidak diinginkan, AU India dinilai Anil berada pada posisi yang tepat untuk mendominasi langit dan menekan PAF.

    “India memiliki persediaan amunisi dan rudal yang jauh lebih baik. Jika terjadi misi PAF yang gegabah, India dapat memberikan respons yang sangat kuat,” ujarnya.

  • Ngeri, Kelompok Bersenjata Tembak Mati 7 Penumpang Bus di Pakistan

    Ngeri, Kelompok Bersenjata Tembak Mati 7 Penumpang Bus di Pakistan

    Jakarta

    Ngeri! Orang-orang bersenjata di Pakistan barat daya menembak mati tujuh penumpang bus. Para pejabat Pakistan mengatakan bahwa mereka dibunuh setelah kelompok bersenjata tersebut mengidentifikasi mereka sebagai orang dari daerah lain.

    Pasukan keamanan Pakistan telah memerangi kekerasan sektarian, etnis, dan separatis selama beberapa dekade di Balochistan. Wilayah bergolak yang miskin tetapi kaya mineral tersebut, berbatasan dengan Afghanistan dan Iran.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (19/2/2025), serangan terhadap pasukan keamanan dan kelompok etnis telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir, terutama terhadap para buruh dari Punjab, provinsi terpadat dan makmur di negara itu, dan juga basis perekrutan utama bagi militer.

    Para penyerang pada Selasa (18/2) malam waktu setempat meledakkan ban sebuah bus yang sedang melakukan perjalanan melintasi Balochistan di sepanjang jalan raya dekat perbatasan provinsi dengan Punjab, kata Saadat Hussain, seorang pejabat senior pemerintah di daerah tersebut.

    Orang-orang bersenjata kemudian menaiki bus dan menyuruh untuk melihat kartu identitas penumpang.

    “Para penumpang yang berasal dari provinsi Punjab… dibawa oleh para teroris dan dibunuh,” kata Hussain kepada AFP, Rabu (19/2/2025).

    “Mereka berbaris dan ditembak mati,” imbuhnya.

    Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

    Namun, Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) adalah kelompok yang paling aktif di wilayah tersebut. Kelompok separatis itu menewaskan enam orang dalam sebuah pengeboman pada bulan Januari lalu.

    Sebelumnya, para militan separatis menewaskan sedikitnya 39 orang dalam serangan tahun lalu, yang sebagian besar menargetkan etnis Punjab.

    Pada bulan November lalu, BLA mengaku bertanggung jawab atas pengeboman di stasiun kereta api utama di kota Quetta yang menewaskan 26 orang, termasuk 14 tentara.

    Menurut penghitungan AFP, sejak 1 Januari lalu, sedikitnya 67 orang, sebagian besar anggota pasukan keamanan, telah tewas dalam kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang memerangi negara — terutama di wilayah barat yang berbatasan dengan Afghanistan.

    Lihat juga Video ‘Pakistan Chaos! Pendukung Imran Khan Bentrok dengan Polisi’:

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Imran Khan dan Istri Dijatuhi Hukuman 14 Tahun Penjara Terkait Kasus Al-Qadir Trust – Halaman all

    Imran Khan dan Istri Dijatuhi Hukuman 14 Tahun Penjara Terkait Kasus Al-Qadir Trust – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan, dan istrinya, Bushra Bibi, baru saja dijatuhi hukuman terkait dengan kasus penyalahgunaan wewenang dan korupsi.

    Pada Jumat (17/1/2025), mereka dijatuhi hukuman penjara dalam kasus yang berhubungan dengan Al-Qadir University Project Trust milik Khan.

    Dikutip dari Al Jazeera, Imran Khan dijatuhi hukuman 14 tahun penjara, sementara Bushra Bibi mendapat hukuman tujuh tahun.

    Selain itu, Khan juga dikenakan denda sebesar 1 juta rupee Pakistan (sekitar $3.500).

    Sedangkan istrinya didenda setengah dari jumlah tersebut, NewsX melaporkan.

    Keputusan ini dikeluarkan oleh Pengadilan Akuntabilitas di Rawalpindi, yang telah beberapa kali menunda putusan sebelumnya.

    Kasus Al-Qadir Trust berfokus pada dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Imran Khan dan istrinya terkait pendirian Al-Qadir University Trust.

    Trust ini merupakan lembaga pendidikan nirlaba yang bertujuan untuk membantu masyarakat miskin.

    Khan dan Bibi diduga memperoleh tanah senilai miliaran rupee dari Malik Riaz, seorang taipan properti terkenal, untuk mendirikan universitas tersebut.

    Badan Akuntabilitas Nasional (NAB) menyelidiki tuduhan bahwa Khan, sebagai Perdana Menteri Pakistan antara 2018 dan 2022, terlibat dalam kesepakatan quid pro quo dengan Riaz.

    Disebutkan bahwa transaksi ini memungkinkan pencucian uang lebih dari $239 juta, yang diduga merugikan negara.

    Kasus ini menjadi bagian dari rangkaian panjang kasus hukum yang dihadapi oleh Khan sejak ia digulingkan dari jabatan perdana menteri pada 2022.

    Vonis kali ini menambah daftar panjang kasus yang masih menunggu keputusan.

    Khan serta pendukungnya menganggap putusan ini sebagai bagian dari perburuan politik terhadapnya.

    Selain itu, kasus ini juga melibatkan klaim mengenai pengaruh militer dan dugaan konspirasi yang terkait dengan pemerintah dan militer Pakistan.

    Banyak yang berpendapat bahwa pengadilan ini lebih dipengaruhi oleh motif politik ketimbang fakta-fakta hukum yang ada.

    Tanggapan Pengacara dan PTI

    Pengacara Imran Khan, Faisal Fareed Chaudhry mengecam keputusan ini sebagai kelanjutan dari “penganiayaan palsu.”

    Menurutnya, NAB gagal memberikan bukti kerugian finansial terhadap negara atau menunjukkan adanya keuntungan pribadi bagi Khan dan keluarganya.

    PTI, partai yang dipimpin oleh Khan, juga menyuarakan hal yang sama.

    PTI menyebutkan bahwa kasus ini tidak memiliki dasar hukum yang kuat dan bahwa semua bukti yang ada menegaskan tidak ada salah urus dalam proyek Al-Qadir Trust.

    Perpecahan Internal di PTI

    Hukuman terhadap Khan dan Bibi ini datang pada saat negosiasi antara PTI dan pemerintah Pakistan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Shehbaz Sharif sedang berlangsung.

    Analis politik Majid Nizami memperingatkan bahwa keputusan ini bisa menghambat proses dialog dan memperburuk perpecahan internal dalam PTI, dengan faksi-faksi yang berbeda mengenai pendekatan terhadap situasi ini.

    Nizami juga memperkirakan bahwa sikap lebih agresif akan muncul dari PTI setelah putusan tersebut.

    Dengan banyaknya kasus yang menunggu proses hukum dan ketegangan politik yang terus meningkat, masa depan Imran Khan dan PTI tetap menjadi perhatian utama di Pakistan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Gak Ada Harga Dirinya, Rolls-Royce Ghost Harga Miliaran Servis di Bengkel Pinggir Jalan

    Gak Ada Harga Dirinya, Rolls-Royce Ghost Harga Miliaran Servis di Bengkel Pinggir Jalan

    Jakarta

    Peristiwa unik terjadi di India, di mana ada mobil mewah Rolls-Royce Ghost, harga miliaran rupiah, keluar dari sebuah fasilitas bengkel pinggir jalan yang terlihat kumuh. Apa tujuan mobil mewah tersebut berada di garasi yang tidak layak itu?

    Dikutip website Cartoq, baru-baru ini beredar sebuah video yang memperlihatkan Rolls-Royce Ghost keluar dari bengkel biasa di Delhi. Rolls-Royce Ghost adalah mobil mewah dengan harga mencapai Rs 3,5 crore atau setara Rp 7,21 miliar.

    Umumnya, mobil berharga mahal tersebut berada di showroom yang mewah atau fasilitas perbaikan yang premium. Tapi dalam video viral yang beredar itu, mobil asal Inggris tersebut memperlihatkan hal kontras, di mana dia tampak keluar dari sebuah fasilitas bengkel pinggir jalan.

    [Gambas:Instagram]

    Mirisnya lagi, kondisi lintasan di garasi tersebut tidak rata, bahkan terkesan seadanya, dengan bidang miring hanya terbuat dari bata yang ditumpuk. Mobil tersebut pun keluar dari garasi tersebut dengan hati-hati.

    Video yang memperlihatkan Rolls-Royce Ghost keluar dari bengkel lokal ini telah dibagikan di Instagram oleh Imran Khan . Dalam klip pendek ini, kita dapat lihat bahwa Rolls-Royce Ghost Series I berwarna putih keluar dari bengkel lokal. Mobil ini menggunakan ornamen bunga di bagian depan di atas pelat nomornya.

    Alasan pasti mengapa kendaraan ini dibawa ke bengkel pinggir ini masih belum diketahui. Setelah ditelusuri lebih lanjut, diketahui bahwa Rolls-Royce Ghost ini dimiliki sebuah perusahaan yang menggunakannya untuk layanan penyewaan. Ghost ini, bersama mobil mewah lainnya, ditawarkan untuk disewakan pada acara-acara seperti pernikahan dan pesta lainnya.

    Ini bukan kali pertama mobil mewah Rolls-Royce melakukan perbaikan di bengkel pinggir jalan. Beberapa waktu lalu, sebuah video juga dibagikan secara daring di mana Rolls-Royce Ghost Series II putih terlihat sedang mengganti bannya di sebuah bengkel pinggir jalan di Karol Bagh, Delhi.

    Dalam video ini, Ghost terlihat diparkir di pinggir jalan dan miring ke satu sisi. Seorang teknisi terlihat mengencangkan mur roda setelah memasang ban baru pada mobil sedan mewah ini. Mobil ini dimiliki oleh pemilik ABIS Industries, yang merupakan orang terkaya di Chhattisgarh. Selain Rolls-Royce Ghost Series II senilai Rs 3,5 crore, ia juga memiliki Rolls-Royce Phantom VII putih dengan warna putih yang sama.

    (lua/din)

  • Pakistan Tangkap Nyaris 1.000 Demonstran yang Tuntut Eks PM Bebas

    Pakistan Tangkap Nyaris 1.000 Demonstran yang Tuntut Eks PM Bebas

    Islamabad

    Kepolisian Pakistan menangkap hampir 1.000 demonstran yang menggelar aksi protes di ibu kota Islamabad, untuk menuntut pembebasan mantan Perdana Menteri (PM) Imran Khan dari penjara. Aksi demonstran pendukung Khan ini sempat memicu bentrokan dengan personel keamanan Pakistan.

    Khan yang dipenjara sejak Agustus 2023, dijerat puluhan kasus hukum yang diklaim olehnya sebagai rekayasa demi mencegah dia kembali berkuasa. Sejak pemilu digelar pada Februari lalu, Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang didirikan Khan menantang pemerintah dengan menggelar unjuk rasa rutin.

    Namun unjuk rasa pada Selasa (26/11) waktu setempat tercatat sebagai yang terbesar yang pernah berlangsung di Islamabad sejak pemilu lalu. Lebih dari 10.000 demonstran membanjiri ibu kota Pakistan, menentang lockdown dan larangan pertemuan publik yang diberlakukan pemerintah.

    Bentrokan pun terjadi antara para demonstran dengan sekitar 20.000 personel pasukan keamanan Pakistan yang dikerahkan untuk membubarkan mereka.

    Inspektur Kepolisian Islamabad Jenderal Ali Nasir Rizvi, seperti dilansir AFP, Kamis (28/11/2024), mengatakan sedikitnya 954 demonstran telah ditangkap antara Minggu (24/11) hingga Selasa (26/11) waktu setempat, ketika massa bergerak dalam jarak 1,6 kilometer dari alun-alun umum di Islamabad yang ingin mereka duduki.

    Pemerintah Pakistan melaporkan setidaknya satu polisi dan empat personel paramiliter tewas selama unjuk rasa berlangsung di ibu kota, sebelum jalan raya utama dibersihkan oleh pasukan keamanan bersenjatakan gas air mata dan tongkat pada Rabu (27/11) pagi waktu setempat.