Tag: Imam Budi Hartono

  • Kala PKS Tumbang di Wilayah Jakarta, Jawa Barat, Hingga Kota Depok

    Kala PKS Tumbang di Wilayah Jakarta, Jawa Barat, Hingga Kota Depok

    Bisnis.com, JAKARTA — Pilkada serentak telah rampung dilaksanakan pada Rabu, 27 November kemarin. Kontestasi politik ini memberikan banyak kejutan dengan terjadinya pergeseran kekuatan dukungan di beberapa wilayah.

    Hal tersebut terjadi pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang diketahui memiliki basis pendukung kuat di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Kota Depok. 

    Namun, di ketiga wilayah tersebut, partai yang lambangnya berwarna oranye itu harus berbesar hati melihat lawannya yang unggul.

    DKI Jakarta

    Berdasarkan data penghitungan suara sementara, DKI Jakarta yang sebelumnya dikuasai oleh PKS kini bergeser ke kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

    Data real count KPU menunjukkan, perolehan suara di Pilkada DKI Jakarta hingga Kamis (28/11/2024) dikuasai pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang diusung PDIP dengan perolehan suara 50,07%. 

    Sementara pasangan yang diusung oleh 15 parpol, termasuk Golkar, PKS, Gerindra yaitu Ridwan Kamil-Suswono menempati perolehan suara terbanyak kedua yakni 39,4%, disusul oleh pasangan independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebanyak 10,53%.

    Jawa Barat

    Menilik data real count KPU pada Jumat (29/11/2024), pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan yang diusung oleh KIM berhasil memperoleh 62,29% suara, sehingga unggul telak dari tiga paslon lainnya.

    Adapun, pasangan yang diusung oleh PKS yaitu Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie berada di posisi kedua dengan perolehan suara sebesar 18,64%, disusul pasangan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina sebesar 9,73%.

    Terakhir, data real count tersebut menunjukkan pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja berada di posisi akhir dengan perolehan suara sebesar 9,34%.

    Kota Depok

    Kekuasaan wilayah di Kota Depok diketahui telah dirajai oleh PKS selama hampir 20 tahun lamanya. Namun, di Pilkada 2024 ini nampaknya akan runtuh. Hal ini menyusul dari data real count KPU pada Pilkada Kota Depok 2024.

    Berdasarkan data real count KPU pada Jumat (29/12/2024), pasangan Imam Budi Hartono-Ririn Farabi yang diusung oleh PKS harus berbesar hati lantaran perolehan suara yang didapat adalah 46,75%.

    Sementara, lawan Imam-Ririn yaitu Supian Supri-Chandra Rahmansyah unggul dengan perolehan suara sebesar 53,25% 

  • Berakhirnya Dominasi PKS di Jakarta dan Depok…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2024

    Berakhirnya Dominasi PKS di Jakarta dan Depok… Megapolitan 29 November 2024

    Berakhirnya Dominasi PKS di Jakarta dan Depok…
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang selama bertahun-tahun dikenal sebagai kekuatan dominan di sejumlah wilayah, menghadapi kenyataan pahit dalam Pilkada 2024.
    Di Depok dan Jakarta, dua kota penting yang menjadi barometer kekuatan politik PKS, partai ini gagal mempertahankan posisi mereka.
    Kekalahan pada hasil sementara berdasarkan hitung cepat atau
    quick count
    menandakan berakhirnya era kejayaan PKS di kedua wilayah tersebut, yang sebelumnya menjadi lumbung suara.
    “Hasil Pilkada kali ini memang menjadi awan kelabu bagi PKS. Kedigdayaan politik PKS tidak terlihat, bahkan sebaliknya, rontok di banyak tempat,” ujar pengamat politik dari Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak, saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Jumat (29/11/2024).
    Di Jakarta, PKS mendukung pasangan
    Ridwan Kamil
    dan
    Suswono
    dalam Pilkada 2024, bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
    Meskipun memiliki sosok Ridwan Kamil yang populer, mereka hanya mampu meraih 40,02 persen suara, jauh tertinggal dari pasangan Pramono Anung dan Rano Karno yang memperoleh 49,49 persen suara berdasarkan hasil
    quick count
    Litbang Kompas.
    “Di Jakarta juga demikian, kesaktian PKS tidak terlihat. Tampaknya banyak konstituen PKS yang kecewa dengan batalnya PKS mendukung Anies Baswedan. Bagi banyak pemilih Muslim Jakarta, Anies sudah dianggap sebagai maskot,” kata Zaki.
    Hasil ini berbeda dengan Pilkada 2017, ketika PKS bersama Partai Gerindra mendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
    Anies-Sandi bersaing melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat serta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
    Ahok-Djarot diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem. Sementara Agus-Sylvi diusung oleh Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan.
    Pasangan Anies-Sandi, yang merupakan calon nomor urut tiga, memenangkan Pilkada dengan perolehan suara 57,96 persen. Sementara itu, pasangan Ahok-Djarot meraih 42,04 persen suara.
    Zaki menilai, ada beberapa faktor yang membuat hasil Pilkada Jakarta 2017 dan 2024 berbeda, salah satunya sosok yang menjadi calon orang nomor satu di Jakarta.
    “Sosok Ridwan Kamil, dengan PKS selama ini, juga tidak cukup dekat. Nama Suswono sendiri juga kurang populer di internal PKS dan sulit menjadi magnet politik yang mampu menggerakkan pemilih Muslim,” kata Zaki.
    Meskipun hasil Pilkada Jakarta 2024 belum final, karena masih menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), angka ini jelas menunjukkan dukungan PKS di Jakarta tidak sekuat yang diharapkan.
    Sementara itu, di Depok, PKS harus menerima kenyataan pahit lainnya. Calon wali kota dan wakil wali kota Depok yang diusung oleh PKS,
    Imam Budi Hartono
    dan Ririn Farabi A Rafiq, kalah telak dari pasangan Supian Suri dan Chandra Rahmanysah yang diusung oleh Koalisi Depok Perubahan Maju.
    Berdasarkan hasil
    quick count
    VoxPol Center,
    Imam-Ririn
    hanya memperoleh 46,81 persen suara, sedangkan Supian-Chandra meraih 53,19 persen. Kekalahan ini mengakhiri 18 tahun dominasi PKS di Kota Depok, yang sebelumnya menjadi basis kuat partai tersebut.
    “PKS dikenal sebagai partai petahana yang kuat di Depok, namun ternyata tidak mampu mempertahankan kekuasaannya,” kata Zaki.
    Kekalahan ini, lanjut Zaki, menjadi bukti bahwa dominasi PKS tidak lagi sekuat dulu, bahkan di wilayah yang secara historis dikuasai oleh mereka.
    Zaki Mubarak juga menyebutkan bahwa kekalahan PKS ini seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi partai tersebut.
    “Kekalahan di banyak tempat dalam pilkada harus menjadi pelajaran penting bagi survival PKS ke depan,” ungkapnya.
    PKS perlu melakukan peremajaan kepemimpinan dan menghadirkan sosok pemimpin muda yang lebih moderat, modern, dan inklusif agar bisa menjangkau pemilih Muslim lintas golongan dan ceruk pemilih yang lebih luas.
    Bagi PKS, kekalahan ini jelas menjadi tantangan besar. Tidak hanya di Depok dan Jakarta, namun juga di beberapa daerah lainnya.
    Kekalahan ini mengisyaratkan bahwa PKS harus merespons perubahan zaman dengan lebih adaptif agar tetap menjadi pemain penting dalam kancah politik nasional.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hasto Bangga PDIP Mampu ‘Caplok’ Depok dari PKS

    Hasto Bangga PDIP Mampu ‘Caplok’ Depok dari PKS

    GELORA.CO – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan sedikit tanggapan terkait hasil Pilwalkot Depok 2024. Pilwalkot Depok 2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Imam Budi Hartono-Ririn Farabi dan Supian Suri-Chandra.

    Imam-Ririn diusung PKS dan Golkar. Sementara Supian-Chandra diusung Koalisi Indonesia Maju plus termasuk PDIP.

    Depok sudah 20 tahun dikenal sebagai kadang PKS. Namun, berdasarkan hasil quick count, jagoan PKS Imam-Ririn harus kalah dari Supian-Chandra.

    Hasto mengaku bangga dengan raihan yang dicapai Supian-Chandra. Menurutnya, ini menjadi bukti basis PDIP mulai meluas tidak hanya di Jawa Tengah.

    “Ternyata PDI Perjuangan dapat bertahan di tengah berbagai kepungan. Ini mencerminkan besarnya dukungan rakyat bahkan basis PDI Perjuangan pun mengalami perluasan,” kata Hasto dalam konferensi pers di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/11).

    “Sebagai contoh di Kota Depok yang secara kultural yang secara kultural menjadi basis PKS, ini dimenangkan oleh PDI Perjuangan,” 

    Hasto

    Hasto mengatakan, PDIP mengalami berbagai banyak tekanan selama gelaran Pilkada. Meski begitu, mereka mampu mempertahankan kekuasaan di beberapa daerah.

    Oleh sebab itu, Hasto menyampaikan terima kasih kepada seluruh rakyat terutama kader dan simpatisan PDIP yang sudah berusaha menjaga demokrasi.

    “Militansi PDI Perjuangan di dalam menghadapi berbagai kepungan ternyata PDI tetap eksis karena kami punya ideologi, kami digerakkan oleh keyakinan terhadap keyakinan terhadap membangun kehidupan bangsa dan negara yang baik yang menjadi pedoman dari seluruh kader partai,” kata Hasto.

    “Dan itulah meskipun ada beberapa daerah yang mencoba dikalahkan dengan berbagai cara, tetapi kami meyakini spirit para pejuang bangsa, mati satu tumbuh seribu. Itulah PDI Perjuangan,” tutur Hasto.

    Sebelumnya hasil quick count Voxpol Center 100%, PKS harus melepas tahta di Depok. Imam kalah dari Supian Suri.

    Berikut hasil quick count Voxpol Center dengan suara masuk 100%:

    Imam-Ririn: 48,08 persenSupian Suri-Chandra: 51,92 persen

    PKS belum mau bicara banyak terkait hasil Pilwalkot Depok. Mereka masih ingin melihat hasil pengumuman resmi KPU.

    “Kita tunggu hasil real count saja ya,” kata Jubir PKS Ahmad Mabruri pada Kamis (27/11).

    Sementara itu PKS Depok mengeklaim jagoannya masih menang berdasarkan quick count internal.

    “Hasil perhitungan dari tim rekapitulasi internal kami dan juga quick count-nya, posisi saat ini alhamdulillah Imam-Ririn 51,5 persen,” kata Ketua Tim Pemenangan dan Sekretaris Umum PKS Depok Bobby Hermanto dalam konferensi pers yang diadakan secara daring lewat Youtube PKSTV Depok.

  • Supian-Chandra Ungguli Budi-Ririn di Pilkada Depok, 2 Dekade Kejayaan PKS Runtuh?

    Supian-Chandra Ungguli Budi-Ririn di Pilkada Depok, 2 Dekade Kejayaan PKS Runtuh?

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pasangan calon (paslon) wakil kota dan calon wakil wali kota Depok, Supian Suri-Chandra Rahmansyah mengungguli paslon Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Rafiq dari hasil hitung cepat (quick count) yang dirilis Voxpol Center. 

    Paslon Supian-Chandra memperoleh suara sebesar 54,16 persen, sedangkan Paslon Budi-Ririn mendapatkan 45,84%.

    Hingga pukul 17:08 WIB, data yang masuk mencapai 72,67 persen.

    Diketahui, pasangan Supian Chandra diusung gabungan partai koalisi PKB, Gerindra, PDI-P, Nasdem, Partai Buruh, Gelora, PAN, Partai Demokrat, PSI, Perindo, PPP dan Partai Umat. 

    Sementara Budi-Ririn diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golongan Karya (Golkar). 

    Kendati demikian, hasil hitung cepat tersebut bukan lah hasil resmi dari Pilkada 2024.

    Dominasi PKS runtuh?

    PKS merupakan partai yang dominan di Kota Depok. 

    Dua dekade terakhir, PKS mampu memenangkan calonnya lewat pilkada Depok. 

    Tahun ini merupakan periode ke-5 jika calon PKS mampu memenangkan kontestasi. 

    Adapun Wali Kota Depok yang saat ini menjabat, M Idris Andul Shomad merupakan calon yang diusung PKS. 

    Imam Budi Hartono, yang saat ini maju sebagai calon wali kota merupakan politisi PKS yang juga wakil wali kota Depok. 

    Adapun Supian Suri merupakan birokrat yang juga Sekretaris Daerah Kota Depok. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Quick Count Pilkada Depok 16.49 WIB: Supian Suri 54,5%, Imam BH 45,5%

    Quick Count Pilkada Depok 16.49 WIB: Supian Suri 54,5%, Imam BH 45,5%

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok nomor urut 2, Supian Suri-Chandra Rahmansyah, unggul sementara dalam hitung cepat atau quick count lembaga Voxpol Center dengan raihan 54,5 persen. Jumlah suara yang masuk sebesar 60,67 persen pada pukul 16.49 WIB, Rabu (27/11/2024).

    Sementara calon kepala daerah yang diusung PKS dan Golkar, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A.Rafiq, memperoleh suara sementara sebesar 45,5 persen.

    Supian Suri-Chandra diusung oleh 12 partai politik. Di antaranya Partai Nasdem, PAN, PKB, Partai Gerindra, PPP, PDIP, Demokrat, Perindo, Partai Buruh, Gelombang Rakyat Indonesia, Partai Ummat, PSI.

    Kota Depok dikuasai oleh PKS selama dua dekade belakangan ini. Mereka berhasil menempatkan kader-kadernya menjadi wali kota Depok seperti Nur Mahmudi Ismail.

    Hasil resmi Pilkada 2024 baru bisa diketahui sekitar 19 hari setelah pemungutan suara pada 16 Desember. KPU masing-masing daerah akan melakukan rekapitulasi berjenjang.

    Sebelumnya, survei Indikator Politik Indonesia mengungkap elektabilitas Supian Suri-Chandra Rahmansyah mengungguli elektabilitas Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq di Pilwalkot Depok.

    “Pasangan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah 49,5 persen, sedikit unggul dari pasangan Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi A Rafiq 46,6 persen,” dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (14/11).

    Lalu Survei Voxpol Center mencatat elektabilitas pasangan Imam-Ririn unggul atas pasangan Supian Suri-Chandra. Imam-Ririn memiliki elektabilitas 51,7 persen, Supian-Chandra memiliki elektabilitas 39,2 persen. Ada 9,2 persen responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab.

    “Mayoritas responden sekitar 51,7 persen untuk pasangan Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq,” kata peneliti Voxpol Center Research and Consulting, Asrirawan, saat rilis survei di YouTube Voxpol, Sabtu (16/11).

    Artikel selengkapnya >>> Klik di sini

    (miq/miq)

  • Tim Pemenangan Imam-Ririn Bantah Tuduhan "Serangan Fajar" sebagai Rekayasa Jahat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 November 2024

    Tim Pemenangan Imam-Ririn Bantah Tuduhan "Serangan Fajar" sebagai Rekayasa Jahat Megapolitan 26 November 2024

    Tim Pemenangan Imam-Ririn Bantah Tuduhan “Serangan Fajar” sebagai Rekayasa Jahat
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Sekretaris tim pemenangan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok,
    Imam Budi Hartono
    -Ririn Farabi A Rafiq, Dindin Syafrudin, membantah tuduhan politik uang yang dialamatkan kepada pihaknya.
    “Menanggapi pemberitaan adanya
    money politic
    atau politik uang yang dituduhkan ke pasangan calon Imam-Ririn, maka dengan ini kami menyatakan bahwa itu tidak benar, rekayasa pemberitaan jahat yang sudah menjurus ke fitnah,” kata Dindin dalam keterangan resminya, Selasa (26/11/2024).
    Dindin menjelaskan, isu “serangan fajar” yang beredar di media sosial terkait amplop berisi uang dari timnya adalah tidak benar.
    Ia juga menyinggung foto dan video yang viral di media sosial, yang disebut mengatasnamakan paslon Imam-Ririn karena adanya stiker dalam amplop tersebut.
    “Itu rekayasa jahat yang sengaja dibuat oleh orang-orang tidak bertanggung jawab dengan tujuan mendiskreditkan paslon Imam-Ririn,” tegas Dindin.
    Menurutnya, tuduhan tersebut bertentangan dengan prinsip timnya yang menolak politik uang. Dindin memastikan bahwa paslon Imam-Ririn akan mengambil tindakan tegas jika menemukan praktik tersebut.
    “Paslon 01 Imam-Ririn menolak aksi
    money politic
    dan akan melakukan tangkap tangan serta melaporkan ke Bawaslu jika ada temuan politik uang,” ungkapnya.
    Dindin juga menyatakan pihaknya akan menempuh langkah hukum terhadap siapa pun yang menyebarkan informasi tanpa bukti atau merekayasa berita.
    “Kami akan ambil langkah hukum terkait dengan pihak yang memberitakan tanpa bukti atau merekayasa berita,” ujarnya.
    Ia mengimbau warga Depok untuk bijak dalam menyikapi informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
    “Kami meminta agar warga jangan mau dirayu atau dibujuk untuk ikutan atau bersaksi palsu menerima
    money politic
    , karena itu akan ada konsekuensi hukumnya,” tutup Dindin.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Deklarasi Pilkada Damai, Walkot Idris: Belum Ada Sejarahnya Pemilihan di Depok Ricuh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 November 2024

    Deklarasi Pilkada Damai, Walkot Idris: Belum Ada Sejarahnya Pemilihan di Depok Ricuh Megapolitan 25 November 2024

    Deklarasi Pilkada Damai, Walkot Idris: Belum Ada Sejarahnya Pemilihan di Depok Ricuh
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta seluruh warga Depok menjaga perdamaian selama masa
    Pilkada 2024
    , bukan hanya pada hari pencoblosan, tetapi hingga hari pelantikan.
    Hal ini disampaikan Idris saat menghadiri deklarasi damai Pilkada 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok di Hotel Bumi Wiyata, Senin (25/11/2024).
    “Karena belum ada sejarahnya selama pilkada, sebuah situasi (di Depok) yang menuju kericuhan dan kerusuhan,” ungkap Idris.
    Adapun acara deklarasi damai ini dihadiri oleh calon wakil wali kota Depok nomor urut 1 Ririn Farabi A Rafiq. Hadir pula pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok nomor urut 2, Supian Suri-Chandra Rahmansyah.
    Sementara calon wali kota nomor urut 1 pasangan Ririn Farabi, Imam Budi Hartono, tidak hadir di lokasi.
    Dalam acara ini, hadir pula Kapolres Metro Depok Kombes (Pol) Arya Perdana, lalu Ketua DPRD Depok Ade Supriyatna, Ketua KPU Depok Willi Sumarlin, dan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Depok Fathul Arif.
    Acara ini diawali dengan pembacaan isi deklarasi bersama. Terdapat empat poin komitmen yang tertuang dalam deklarasi damai tersebut. 
    Idris memimpin pembacaan deklarasi tersebut, yang kemudian diikuti seluruh tamu lainnya.
    “Kami berkomitmen menyukseskan Pilkada tahun 2024 yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,” bunyi deklarasi poin kedua.
    “Kami berkomitmen, mewujudkan situasi yang kondusif, aman, damai, dan sejuk,” isi deklarasi poin ketiga.
    Usai deklarasi, seluruh tamu yang hadir diminta membubuhkan tanda tangan di papan putih sebagai simbolisasi sepakat mengawal jalannya pesta demokrasi ini.
    Sebagaimana diketahui, ada dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang akan berlaga pada
    Pilkada Kota Depok
    2024.
    Paslon nomor urut 1 yaitu Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq. Keduanya diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golongan Karya (Golkar).
    Pasangan calon nomor urut 2 yakni Supian Suri-Chandra Rahmansyah. Paslon ini diusung Koalisi Perubahan Depok Maju yang terdiri dari Partai Gerindra, PDI-P, PKB, Partai Demokrat, PPP, Partai Nasdem, PAN, Partai Gelora, Partai Perindo, Partai Ummat, Partai Buruh, dan PSI.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pilkada Depok massa pendukung ke dua paslon nyaris bentrok

    Pilkada Depok massa pendukung ke dua paslon nyaris bentrok

    Paslon nomor urut 1 mengenakan kaos bergambar Imam Budi Hartono-Ririn. (foto: ist)

    Kampanye terakhir massa pendukung paslon Imam – Ririn nyaris bentrok dengan massa pendukung paslon Supian – Chandra

    Pilkada Depok massa pendukung ke dua paslon nyaris bentrok
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 23 November 2024 – 14:43 WIB

    Elshinta.com – Depok-Kampanye Pilkada Serentak 2024  berakhir  pada Sabtu 23 November 2024. Pada masa berakhir kampanye, seluruh paslon bertarung mengeluarkan seluruh kekuatan mereka.

    Seperti pada kampanye akhir pasangan calon  (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Jawa Barat, pada Pilkada 2024, massa Paslon nomor urut 1 mengenakan kaos bergambar Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafi mengular di jalan Margonda Raya menuju Lapangan Mahakam, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat pada Sabtu (23/11/2024).

    Massa kampanye akhir paslon nomor 1 Imam- Ririn yang konvoi di jalan Margonda dengan tenang, tiba-tiba saja nyaris bentrok dengan massa yang mengenakan kaos nomor 2 massa paslon nomor 2 yang tengah melakukan flash mob.

    Beruntung ada pihak kepolisian yang mengamankan hingga bentrok fisik massa paslon 1 Imam – Ririn, dan paslon 2 Supian dan Chandra dapat diatasi.

    Antoni Subagyo, mantan  Ketua DPC partai Gelora Pancoran Depok (2020-2023) yang kini sebagai fungsionaris di Partai Gerlora Pancoran Depok, mengatakan bahwa mass nomor 2 tengah melakukan flash mob.

    “Jadi sebuah hal yang wajar, tiba-tiba bertemu dengan massa kampanye nomor 1 yang menuju lapangan mahakam. Alhamdulillah semuanya berjalan baik,” tutur Antoni menjelaskan massa nomor 2 yang bertemu dengan massa nomor 1.

    Massa kampanye akbar Imam – Ririn, berlanjut menuju Lapangan Mahakam, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. 

    Sesampai di Lapangan Mahakam, rombongan paslon nomor 1 disambut massa di dalam Stadion Mahakam, Sukmajaya, Depok. Terlebih saat Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok nomor urut 1, Imam Budi Hartono – Ririn Farabi Arafiq datang menyapa.

    Massa yang sebelumnya menepi langsung mengumpul ket engah. Massa ingin melihat Walikota dan Wakil Walikota Depok periode 2025-2030 dari dekat. 

    Ketua DPP Bidang Ormas dan Kepemudaan Partai Golkar, Fadh Arafiq menegaskan, berdasarkan informasi intelejennya massa Imam – Ririn mencapai 30.000 orang.

    “Ini tanda-tanda kemenangan Imam – Ririn sudah di depan mata. Apalagi, Partai Golkar dan PKS terus kompak hingga saat ini. Kami sudah tidak ragu lagi dengan PKS. Kita harus menang, menang, menang dan lanjutkan,” tegas Fadh Arafiq saat berorasi di atas panggung di hadapan massa yang jumlahnya diperkirakan mencapai 30 ribu massa paslon nomor 1.

    Dalam kampanye Akbar Imam – Ririn turut hadir semua ketua partai pendukung, PKS, Partai Golkar, PBB, PKN dan Partai Masyumi. Tak lupa juga hadir relawan dan komunitas ikut memadati Stadion Mahakam.

    Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok nomor urut 1 Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq mempunyai visi dan misi Depok Berkarya, Sejahtera Untuk Semua.

    “Untuk misi Imam Ririn ada lima poin untuk bangun Depok secara bareng-bareng,” kata Imam.

    Imam menyebutkan lima poin misi pasangan calon nomor urut 1 yang pertama, meningkatkan karya pembangunan infrastruktur, ekonomi, dan sosial yang berkualitas, merata dan berkelanjutan.

    Kedua, memantapkan tatakelola pemerintahan yang melayani, cekatan, profesional, dan berintegritas.

    “Ketiga Imam Ririn membangun masyarakat yang berbudaya dengan memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ketahanan keluarga,” tutur Imam.

    Lebih lanjut untuk misi keempat, mewujudkan masyarakat madani yang sehat, cerdas, dan bahagia.

    Kemudian yang kelima, mengembangkan kawasan perkotaan yang aman, bersih, hijau, dan ramah lingkungan. 

    Selain itu juga pasangan Imam -Ririn juga akan melanjutkan program kepimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono, yakni melanjutkan program Universal Health Coverage (UHC).

    “Kota Depok sudah mencapai UHC. Pencapaian ini, warga Depok khususnya, bisa berobat gratis dengan KTP, ” kata Imam.

    Selanjutnya kata Imam, program satu keluarga satu sarjana. Lalu kartu Depok sejahtera atau KDS pun dilanjutkan karena banyak warga yang menginginkan program tersebut dilanjutkan di masa periode Imam – Ririn nanti.

    “Lanjutkan KDS dan canangkan Kartu Yatim Sejahtera. Lanjutkan pembangunan sekolah negeri di Kota Depok baik, SMP negeri. Dan SMA negeri yang berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa,” sambung dr Ririn.

    Kemudian dr.Ririn juga menyebut akan melaksanakan pembangunan Eco Park dan penataan kawasan heritage budaya di Kota Depok.

    “Kami komitmen juga bangun jalan untuk terusan Jalan Juanda ke Kukusan, dan bangun jalan layang dan  alternatif pelebaran Jalan Raya Sawangan,” tuturnya.

    Selain itu, untuk perkembangan ekonomi dan sumber daya manusia, Imam Ririn akan memberikan bantuan modal bagi perempuan kepala keluarga. (Dd)

    Sumber : Sumber Lain

  • Elektabilitas Imam-Ririn mendominasi Pilkada Depok

    Elektabilitas Imam-Ririn mendominasi Pilkada Depok

    Elektabilitas Imam Budi Hartono – Ririn Farabi A Rafiq masih unggul jika dibandingkan rivalnya Supian Suri – Chandra Rahmansyah. (foto: ist)

    Elektabilitas Imam-Ririn mendominasi Pilkada Depok
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 23 November 2024 – 21:01 WIB

    Elshinta.com – Depok- Lembaga Survei Viral Consulting, merilis survei teranyar Pilkada Depok 2024. Peneliti Viral Consulting, Yusuf Donner, menyebut menjelang pemilihan, Pasangan Imam-Ririn, tak terkejar elektabilitasnya dibandingkan pasangan Supian-Chandra. 

    Dalam survei opini publik bertajuk “Depok Memilih”, dirilis Viral Consulting pada Jumat sore 22/11/2024, Yusuf Donner, mengungkapkan, survei publik dalam kurun 14 – 18 November 2024 dengan sampel  800 responden dari seluruh kecamatan di Kota Depok, dengan Metode Multistage Proportional Random Sampling atas jumlah DPT Pilkada Depok berusia 17 tahun keatas/ sudah menikah, dengan margin of error 3,46 % dengan tingkat kepercayaan 95 % dan quality control sebesar 20 % terhadap sampel yang ada.

    Yusuf Donner menyebut elektabilitas Imam Budi Hartono – Ririn Farabi A Rafiq masih unggul jika dibandingkan rivalnya Supian Suri – Chandra Rahmansyah. “Temuan kami, Imam- Ririn unggul dan kokoh elektabilitasnya di angka 56,63%, sementara pasangan Supian-Chandra memperoleh dukungan sebesar 38,63% dan sisanya sebanyak 4,75% responden memilih untuk tidak menjawab atau tidak tahu,” ujar Yusuf.

    Yusuf Donner juga menjelaskan temuannya bahwa 63,01 % Warga Depok sudah mengetahui program Imam-Ririn sedangkan 51,63 % sudah mengetahui program supian Chandra. Di antara sejumlah program Imam Ririn Unggul dengan program UHC berobat Gratis dengan KTP dan Pasangan Supian Chandra Unggul dengan Program Kuliah Gratis. 

    Temuan lain, juga disampaikan Yusuf Donner mengenai pertimbangan utama dalam keterpilihan warga berdasarkan preferensi pemilih Calon Walikota atau Wakil Walikota di Kota Depok.

    “Kami menemukan, bahwa sebanyak 95,50% warga Depok menjadikan sosok Calon Walikota sebagai pertimbangan utama dalam menentukan pilihan, sedangkan calon Wakil Walikota hanya sebesar 4,50%. Sedangkan 81,75% responden mempertimbangan partai asal paslon dalam memilih paslon walikota/ wakil walikota Depok, Sosok Wali Kota yang diharapkan antara lain kriteria bersih dan tidak terlibat korupsi, sudah berpengalaman, serta memiliki kinerja yang baik dan berprestasi dalam pemerintahan,” ucap Yusuf Donner.

    Melihat tren survei, serta mempertimbangkan waktu pencoblosan yang menghitung hari, Yusuf menyebut besar peluang Imam Ririn akan mendominasi Pilkada Depok dan sulit tersalip oleh Supian- Chandra. 82,7 % pemilih Imam-Ririn menyatakan tidak akan berubah, sementara 80% pemilih SS-Chandra menyatakan berketetapan hati.

    Hingga saat survei ini dilakukan, ditemukan bahwa 97,63% Warga Depok telah mengetahui dengan tepat tanggal dan bulan, Pilkada Depok akan dilangsungkan. “Artinya masyarakat siap menghadapi pilkada Kota Depok, Depok sudah mantap memilih pemimpin,” tutup Yusuf Donner. (Dd)

    Sumber : Sumber Lain

  • Survai Pilkada Depok paslon Imam Budi & Ririn Arafiq unggul 51,7%

    Survai Pilkada Depok paslon Imam Budi & Ririn Arafiq unggul 51,7%

    Paslon) wali kota dan wakil wali kota Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq unggul sebesar 51,7 persen. (foto:ist)

    Survai Pilkada Depok paslon Imam Budi & Ririn Arafiq unggul 51,7%
    Dalam Negeri   
    Widodo   
    Sabtu, 16 November 2024 – 16:51 WIB

    Elshinta.com – Depok – Jelang Pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang tinggal hitungan hari, lembaga survei Voxpol Center Research and Consulting merilis survei  pemilihan kepala daerah ( Pilkada) 2024 di Kota Depok, pasangan calon ( paslon) wali kota dan wakil wali kota Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq unggul sebesar 51,7 persen. 

    “Paslon Imam-Ririn memiliki elektabilitas 51,7 persen dan Supian-Chandra 39,2 persen. Selebihnya tidak tahu atau tidak menjawab sekitar 9,2 persen,” kata Peneliti Voxpol Center Asrirawan melalui siaran YouTube Voxpol Center Official di Depok, Sabtu. 

    Ujarnya lagi, hasil survei juga menyatakan elektabilitas Imam Budi Hartono unggul dari Supian Suri. Di mana hasilnya 82,7 persen itu mengenal Imam Budi Hartono dengan tingkat kesukaan 67,7 persen. Sedangkan Ririn Farabi Arafiq pendampingnya 74,2 persen kesukaannya adalah 62,8 persen.

    “Dan  Supian Suri  sekitar 72,7 persen sedangkan tingkat kesukaannya itu sekitar 58,2 persen. Lalu Chandra Rahmansyah itu tingkat dikenal oleh responden itu sekitar 64,2 persen sedangkan tingkat kesukaannya sekitar 52,2 persen,” kata Wawan. 

    Dari hasil survei ini, lanjut pria yang biasa disapa Wawan ditemukan 75, 5 persen responden  memilih calon wali kota dengan wakil wali kota itu berdasarkan kinerja dan pengalaman visi misi dan program yang ditawarkan.

    “Kalau sosok figur atau tokoh kandidat calon sekitar 66,8 persen sisanya 26,2 persen,” kata Wawan. 

    Wawan menambahkan survei ini dilaksanakan sejak tanggal 2 hingga 11 November 2024. Dengan responden tersebar di 11 kecamatan sebanyak 600 responden. 

    “Survei berlangsung selama 10 hari dari tanggal 2-11 November 2024. Terdiri dari 300 laki-laki dan 300 perempuan. Margin of error 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen,”

    “Sebanyak 81 persen dari responden sudah menentukan pilihan, 15 persen belum menentukan pilihan dan 4 persen tak tahu,” pungkasnya. (Dd)

    Sumber : Sumber Lain