PKS Bakal Tagih Janji Supian Suri di Kampanye Pilkada Depok
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com
– Bendahara DPD
PKS
Depok Ade Supriyatna akan menagih janji kampanye wali kota Depok terpilih
Supian Suri
usai pelantikan pada Febuari 2025 mendatang.
Nantinya, janji kampanye yang digemborkan Supian pada
Pilkada Depok
2024 akan dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok periode 2024-2029.
RPJMD akan menjadi landasan Ade yang juga menjabat Ketua DPRD Depok 2024-2029 itu untuk mengawasi kinerja pemerintah satu periode ke depan.
“Makanya kita akan mengawal program, visi-misi janji kampanye nanti paslon yang terpilih, kan itu akan didokumentasikan dalam RPJMD,” kata Ade kepada Kompas.com, Minggu (8/12/2024).
Pengawasan ini juga bentuk perhatian pihaknya yang mewakili rakyat. Dari RPJMD, publik bisa menilai langsung komitmen paslon terpilih dari janji dan realitas ketika memimpin.
“DPRD ke pemerintah agar bisa terealisasi, kemudian juga publik nanti bisa menagih, apakah yang sudah dijanjikan itu sesuai dengan kata-katanya (kenyataannya),” ungkap Ade.
“Kita kalau sudah dalam satu lembaga DPRD, apalagi DPRD punya kepentingan mengawal aspirasi publik yang mungkin juga tidak selaras dengan program pemerintah, itu yang kita perjuangkan,” sambungnya.
Oleh sebab itu, Ade menegaskan, tidak ada oposisi jika PKS resmi kalah dalam Pilkada Depok 2024. Semuanya akan berjalan beriringan di kepemerintahan dengan mementingkan kepentingan rakyat.
“Posisi DPRD itu sama-sama dengan pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Jadi sebenarnya, di pemerintahan daerah itu ya DPRD juga sebagai penyelenggara, jadi tidak ada oposisi,” jelas Ade.
Sebelumnya diberitakan, hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara oleh KPU Depok menetapkan kemenangan atas paslon nomor urut 2 Supian Suri-Chandra Rahmansyah.
Paslon yang diusung koalisi Perubahan Depok Maju ini memperoleh 451.785 suara dan resmi menumbangkan dominasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berjaya hampir 20 tahun.
Sementara paslon nomor urut 1 Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq yang diusung PKS dan Golkar meraup 396.863 suara.
Atas hasil ini, tim Imam-Ririn mengajukan gugatan perselisihan hasil KPU kepada Mahkamah Konsituti (MK), Jumat (6/12/2024) malam.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Imam Budi Hartono
-
/data/photo/2024/10/01/66fbccd5d07bc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Tanda Tanya Besar PKS Depok: Kenapa Pilihan Warga Berubah dalam Sepekan? Megapolitan
Tanda Tanya Besar PKS Depok: Kenapa Pilihan Warga Berubah dalam Sepekan?
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com
– DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok kini sedang menggali faktor yang memengaruhi jumlah perolehan suara paslon Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq dalam
Pilkada 2024
tak sesuai prediksi mereka.
Upaya ini sekaligus mencari jawaban mengapa paslon yang diusungnya bersama Golkar kalah telak meski survei internal menunjukkan tren positif sepekan sebelum hari pencoblosan.
“Kenapa warga Depok berubah (pilihan) dalam waktu kurang lebih sepekan (sebelum pencoblosan) itu juga harus dicari tahu,” kata Bendahara DPD
PKS Depok
Ade Supriyatna kepada
Kompas.com,
Minggu (8/12/2024).
Menurut dia, perubahan pilihan dalam kurun waktu singkat itu perlu ditelaah kembali untuk menjadi bahan evaluasi internal.
“Kalau posisi di PKS ya, kita juga masih mendalami mencari data-data kenapa perubahannya cukup signifikan gitu,” imbuh dia.
Pasalnya, hasil survei internal menunjukkan elektabilitas Imam-Ririn kala itu memimpin di angka 56 persen.
Angka itu juga senada dengan survei elektabilitas dari lembaga survei independen VoxPol Center.
Dalam survei yang digelar pada 2-11 November 2024 atau dua pekan sebelum hari pemungutan suara, elektabilitas Imam-Ririn berada di angka 50,3 persen.
“Perubahan signifikan pemilih dalam satu pekan ini
surprise
buat kami,” tutur Ade.
Sebelumnya diberitakan, hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara oleh KPU Depok menetapkan kemenangan atas paslon nomor urut 2 Supian Suri-Chandra Rahmansyah.
Paslon yang diusung koalisi Perubahan Depok Maju ini memperoleh 451.785 suara dan resmi menumbangkan dominasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berjaya hampir 20 tahun.
Sementara paslon nomor urut 1 Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq yang diusung PKS dan Golkar meraup 396.863 suara.
Salah satu faktor kekalahan PKS di Depok disebut berasal dari kejenuhan warganya akibat lambatnya perkembangan infrastruktur hingga solusi yang dilakukan PKS dalam menuntaskan masalah perkotaan.
Warga menilai, PKS tak mampu menyelesaikan permasalahan umum hingga tuntas yakni macet, banjir, polusi, sampah, dan transportasi publik.
“Secara institusional memang ada soal kejenuhan pemilih terhadap PKS, karena setelah 20 tahun memimpin Depok mungkin belum ada kemajuan yang signifikan dalam menuntaskan masalah-masalah
real concrete
di Depok,” kata Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro kepada
Kompas.com,
Jumat (6/12/2024).
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Tim Supian-Chandra Sebut Imam-Ririn Tak Tandatangani Rekapitulasi 5 Kecamatan
Depok –
Tim pasangan calon Pilwalkot Depok nomor urut 2 menyatakan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah mengklaim menang di Pilkada Depok 2024. Kuasa hukum Supian-Chandra, Andi Tatang, menyebut tim paslon nomor urut 1, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi, tidak menandatangani hasil rekapitulasi di lima kecamatan.
Dia mengatakan akan menindaklanjuti hal tersebut dengan mengaitkan undang-undang Pilkada serta pidana umum. Sebab, ia menilai hal itu merusak demokrasi.
“Dan ini kami akan tindak lanjuti secara hukum baik menggunakan undang-undang Pilkada dan tentang pidana umumnya. Kenapa? Ini merusak demokrasi,” kata Andi kepada wartawan di Tanah Baru, Beji, Minggu (1/12/2024).
“Ini menjadi provokatif terhadap Pemilukada tahun ini. Terlepas daripada mereka tidak mau tanda tangan di beberapa kecamatan yang notabene mereka kalah oleh 02 itu menjadi bagian dinamika. Yang paling terpenting adalah saksi-saksi di TPS sudah tanda tangan di C1. Ini yang paling penting,” jelasnya.
Andi menyebut tim Imam-Ririn tak menandatangani pleno rekapitulasi suara di lima dari 11 kecamatan yang ada di Depok. 4 Kecamatan dimenangkan oleh Supian-Chandra, sedangkan satu kecamatan dimenangkan oleh Imam-Ririn.
“Sejauh ini yang kami ketahui pertama adalah Sukmajaya kemudian kecamatan Cimanggis, kecamatan Cilodong, kecamatan Cinere dan terakhir yang satu lagi ya, Cipayung,” ucapnya.
Dia mengatakan Imam-Ririn menang di Kecamatan Cinera. Namun, tim Imam-Ririn tak menandatangani hasil rekapitulasi.Andi mengatakan pihak Imam-Ririn meminta adanya penghitungan ulang suara. Dia menilai sejak 20 tahun PKS di Depok tak ada arahan terkait penghitungan suara ulang.
“Sejauh ini mereka meminta untuk dilakukan adanya penghitungan ulang. Ini juga menjadi aneh. Di tingkat TPS sudah dilakukan penghitungan. Pencoblosan, penghitungan sedetail mungkin. Dan rekan-rekan harus ketahui bahwa saksi dari 01 PKS puluhan tahun mereka menjadi saksi di TPS tidak pernah adanya kegagalan,” tuturnya.
(aik/aik)
-

Analisis di Balik Tumbangnya Dominasi PKS di Depok
Jakarta –
Pasangan yang diusung PKS di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq, kalah dalam hitung cepat atau quick count lembaga survei. Apa yang menyebabkan dominasi PKS di Depok terancam berakhir?
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam mengutarakan analisisnya terkait terancam berakhirnya dominasi PKS di Depok. Menurutnya, pemilih di Depok semakin kritis dengan kepemimpinan kader PKS.
“Menguatnya critical voters atau pemilih yang semakin kritis dalam menilai kinerja pemerintahan Depok selama dua dekade di bawah kepemimpinan kader-kader PKS, yang dinilai perubahannya kurang signifikan,” ujar Umam kepada wartawan, Jumat (29/11/2024).
Ketika approval rate pemerintahan sebelumnya kurang optimal, kata Umam, seringkali membuka celah bagi penantang baru untuk lebih efektif mengonsolidasikan kekuatannya. Lalu, faktor berikutnya adalah sosok Supian Suri.
“Faktor ketokohan Supian Suri yang dinilai lebih tegas dan berpengalaman. Posisi sebelumnya sebagai mantan Sekda menjadi bekal memadai untuk memahami kompleksitas kebijakan publik di Depok. Selain itu, posisi Sekda itu juga tentu menguatkan networkingnya di lingkungan sosial masyarakat Depok, sehingga pengenalan dan engagement dengan tokoh-tokoh lokal semakin kuat,” tambahnya.
Selain itu, Umam mengatakan ketokohan Supian Suri juga lebih terbuka. Supian, tambah Umam, meminta dukungan kepada tokoh-tokoh dan jaringan Nahdlatul Ulama (NU), termasuk kepada cucu pendiri NU KH Bisri Sansuri, yaitu KH Abdussalam Sohib Jombang.
“Beberapa faktor itu menjadi penentu utama mengapa dominasi politik PKS akhirnya tumbang di hampir 2 dekade ini. Namun bagaimanapun juga, PKS masih tetap punya basis yang kuat di Depok,” sambungnya.
Sebelumnya, data masuk hasil hitung cepat atau quick count Pilwalkot Depok versi Voxpol mencapai 96% total suara. Pasangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah mengungguli duet Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq.
Supian-Chandra mendapatkan 53,07% suara. Sementara itu, total suara Imam-Ririn di angka 46,93%.
1. Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq: 45,75%
2. Supian Suri-Chandra Rahmansyah: 54,25%Hasil quick count ini bukan hasil resmi Pilkada 2024. Hasil resmi Pilkada 2024 akan diketahui lewat rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU mulai 27 November hingga 16 Desember 2024.
(isa/idn)
/data/photo/2024/11/28/6747a08d8ce76.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2024/11/22/67405262cdcee.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/12/03/674e7862675b4.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

