Tag: Ilham Akbar Habibie

  • Real Count Pilkada Jabar: Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Menang Telak di Kota Bogor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Desember 2024

    Real Count Pilkada Jabar: Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Menang Telak di Kota Bogor Megapolitan 3 Desember 2024

    Real Count Pilkada Jabar: Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Menang Telak di Kota Bogor
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, mendapat suara terbanyak dalam
    real count

    Pilkada Jawa Barat
    di tingkat Kota Bogor.
    Pasangan ini meraih 278.039 suara, mengalahkan tiga pasangan lainnya.
    “Yang unggul hasil rekapitulasi di tingkat Kota Bogor adalah paslon nomor 4,” ucap Ketua KPU Kota Bogor M Habibi Zainal Arifin kepada wartawan, Selasa (3/12/2024).
    Nantinya, hasil rekapitulasi ini akan dikirimkan ke tingkat provinsi untuk proses lebih lanjut.
    “Untuk gubernur, nanti ada lanjutan rekapitulasi di tingkat provinsi, hasil dari rekapitulasi hari ini langsung kami kirimkan ke Provinsi Jawa Barat,” kata Habibi.
    Berikut perolehan suara keempat paslon Pilkada Jawa Barat di Kota Bogor menurut hasil
    real count:
    1. Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwinatarina: 35.888 suara
    2. Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja: 37.145 suara
    3. Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie: 147.155 suara
    4. Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan: 278.039 suara
    Meski demikian, KPU Kota Bogor mencatat tingkat partisipasi pemilih tergolong rendah.
    Dari total 815.5249 daftar pemilih tetap (DPT), partisipasi hanya mencapai 63 persen, jauh di bawah target 85 persen yang ditetapkan KPU Kota Bogor.
    “Partisipasi yang ditargetkan oleh KPU Kota Bogor pada umumnya mungkin jauh banget ya, pada umumnya rata-rata di bawah,” ungkap Habibi.
    Angka golongan putih (golput) di Kota Bogor hampir 290.000 orang.
    Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kendala administratif, seperti surat pemberitahuan (C6) yang tidak terdistribusi akibat perpindahan domisili atau pemilih yang telah meninggal dunia.
    “Angka 290.000 itu tidak mutlak seluruhnya masyarakat itu tidak datang ke TPS, tapi ada data yang C6 yang tidak terdistribusikan karena meninggal karena orangnya sudah pindah domisili tapi masih ada C6 di kita, ada juga yang memang tidak dikenali,” ungkap Habibi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pasangan Asep Japar-Andreas unggul pada PSU Pilkada Sukabumi 2024

    Pasangan Asep Japar-Andreas unggul pada PSU Pilkada Sukabumi 2024

    Sukabumi, Jabar (ANTARA) – Hasil perhitungan suara pada pemungutan suara ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 05, Desa Warnasari, Kabupaten Sukabumi, pasangan calon nomor urut 2 Asep Japar-Andreas unggul dari paslon nomor urut 1 Iyos Somantri-Zainul, Minggu.

    Pantauan di lokasi, Asep Japar-Andreas meraih 152 suara, sementara Iyos-Zainul mendapat 100 suara. Dengan demikian, pada pemungutan suara ulang pasangan calon nomor urut 2 berbalik unggul dari paslon 01.

    Sebelumnya, pada pemungutan suara secara serentak, Rabu (27/11), pasangan Iyos-Zainul meraup 178 suara, sementara pasangan Asep Japar-Andreas hanya mendapat 130 suara.

    “Pemungutan suara ulang sesuai dengan aturan. Sebelum pelaksanaan, kami sudah menyosialisasikan kepada masyarakat. Hasil pemungutan suara ulang harus dihormati,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi Kasmin Belle di Sukabumi, Minggu.

    Kasmin mengatakan bahwa pemungutan suara ulang pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 hanya di TPS 05, Desa Warnasari, Kecamatan Sukabumi.

    Dalam pelaksanaannya, diawasi ketat oleh Bawaslu Kabupaten Sukabumi serta dihadiri seluruh saksi dari pasangan calon maupun peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

    Ia menyebutkan daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 05 tercatat 525 pemilih. Namun, yang menyalurkan hak pilihnya sebanyak 260 orang plus daftar pemilih tambahan (DPTb) sebanyak 12 orang.

    Dari hasil perhitungan suara, terdapat 10 suara yang tidak sah. Sebelumnya, pada pemungutan suara serentak pada hari Rabu (27/11) jumlah pemilih yang menyalurkan hak pilihnya sebanyak 320 orang dan ada 12 suara tidak sah.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada warga yang tetap bersedia memberikan waktunya untuk datang ke TPS serta aparat pengamanan yang bersiaga tanpa kenal lelah sehingga pelaksanaan tidak ada kendala,” katanya.

    Untuk hasil penghitungan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar pada pemungutan suara ulang ini pasangan calon nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan unggul dengan perolehan 151 suara.

    Pasangan calon nomor urut 1 Aceng Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina meraih 32 suara, paslon nomor urut 2 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja hanya 14 suara, dan paslon nomor urut 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie meraup 61 suara, sedangkan suara tidak sah 8 suara.

    Pewarta: Aditia Aulia Rohman
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Hasil Quick Count sementara, MQ Iswara Sebut Dedi-Erwan Menang di 27 Kabupaten

    Hasil Quick Count sementara, MQ Iswara Sebut Dedi-Erwan Menang di 27 Kabupaten

    JABAR EKSPRES  – Sekretaris Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 04, MQ Iswara menyebut bahwa Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan diyakini menang dalam pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

    Menurut Iswara, hal ini dapat dilihat dari adanya hasil hitung cepat atau quick count sementara di 27 kabupaten/kota yang menunjukkan hasil positif bagi pasangan Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan.

    “Dimana hasil quick count (hitung cepat) pada saat posisi (suara masuk) 96 persen, kita sudah 62 persen. Jadi artinya kita sudah melebihi 50 persen,” ujarnya di Holiday In, Kota Bandung, Rabu (27/11).

    BACA JUGA: Takamatsu International Hotel Grup, Jepang Sambut Baik Kerjasama dengan SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi

    Untuk torehan quick count terbesar, Iswara menyebut berada di tiga wilayah seperti di Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Sumedang.

    Ketiganya kata dia, berdasarkan hasil pantauannya masing-masing memiliki angka di atas 60 persen.

    “Jadi beberapa daerah yang raihannya di atas 70 persen (diatas 60 persen) di Subang, Sumedang dan Purwakarta, itu yang tertinggi. Kami sampaikan bahwa pasangan Kang Dedi dan Kang Erwan itu menang di 27 kabupaten/kota, jadi menang di seluruhnya,” ucapnya.

    BACA JUGA: Paslon 2 Klaim Menangi Pilkada 2024, Kang DS Sebut Siap Kembali Pimpin Kabupaten Bandung

    Sehingga dengan hasil ini, Iswara percaya diri bahwa pasangan Dedi-Erwan dapat memenangkan Pilkada Serentak 2024 di Jawa Barat.

    “Insya Allah Kang Dedi dan Kang Erwan nanti akan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, berdasarkan hasil quick count Litbang Kompas, untuk Pasang Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan hingga saat ini masih unggul dengan memiliki angka suara sekitar 61,24 persen suara.

    BACA JUGA: Data Quick Count Instrat Pilkada Cimahi 2024 Sudah 85 Persen Masuk, Paslon Ngatiyana-Adhitia Unggul

    Sementara untuk pasangan Ahmad Syaikhu – ilham Akbar Habibie, hingga saat ini memiliki angka sekitar 19,42 persen suara.

    Sedangkan untuk Acep Adang Ruhyat – Gitalis Dwi Natarina (Gita KDI) hingga saat ini memiliki angka sekitar 10,22 persen. Dan yang terakhir yakni Jeje Wiradinata – Ronal Surapradja berdasarkan hasil quick count sementara memiliki angka sekitar 9,12 persen.(San).

  • 3
                    
                        Daftar Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2024 serta Partai Pengusungnya
                        Megapolitan

    3 Daftar Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2024 serta Partai Pengusungnya Megapolitan

    Daftar Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2024 serta Partai Pengusungnya
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Pilkada Jawa Barat 2024
    akan dimeriahkan oleh empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
    Keempat calon gubernur Jawa Barat dan wakil gubernur Jawa Barat itu yakni Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwinatarina, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
    Masyarakat dapat menggunakan hak suaranya untuk memilih calon gubernur Jawa Barat dan wakil gubernur Jawa Barat pada hari ini, Rabu 27 November 2024.
    Berikut nama kandidat calon gubernur Jawa Barat dan wakil gubernur Jawa Barat:
    Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwinatarina merupakan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 1.
    Pasangan ini diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 
    Acep Adang Ruhiat juga merupakan kader dari PKB, yang saat ini masih menjabat di Komisi VI DPR RI.
    Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja merupakan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 2.
    Pasangan ini diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). 
    Jeje merupakan Bupati Pangandaran yang sudah menjabat sejak 2016.
    Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie merupakan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 3.
    Pasangan ini diusung oleh Partai Nasional Demokrasi (Nasdem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
    Ahmad Syaikhu merupakan Presiden PKS sejak 2020. Sementara itu, Ilham Habibie merupakan putra mantan Presiden BJ Habibie.
    Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan merupakan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 4.
    Pasangan ini diusung oleh 14 partai politik, yaitu Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, Hanura, Gelora, Garuda, PKN, Partai Buruh, PRIMA, Perindo, PBB, dan Partai Ummat.
    Dedi Mulyadi merupakan kader Partai Gerindra dan pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Lengkap Calon Gubernur dan Wakilnya di 37 Provinsi, Nomor Urut dan Partai Pengusungnya

    Daftar Lengkap Calon Gubernur dan Wakilnya di 37 Provinsi, Nomor Urut dan Partai Pengusungnya

    Bisnis.com, JAKARTA – 38 Provinsi di Indonesia akan menggelar pilkada serentak pada 27 November mendatang untuk memilih gubernur dan wakilnya yang baru.

    Masing-masing daerah memilih pasangan calon yang jumlahnya beragam. Ada yang dua paslon atau 3 paslon.

    Berikut daftar lengkap nama calon gubernur dan wakilnya di 28 provinsi dalam pilkada 2024

    Aceh

    1. Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi (nomor urut 1) dengan partai pengusung PAN, Golkar, Nasdem, PAS Aceh, dan PDA

    2. Muzakir Manaf dan Fadlulah (nomor urut 2) partai pengusung PDIP, Demokrat, PKB, PKS, PNA, Aceh, PPP, Gerindra

    Sumatra Utara

    1. Bobby Afif Nasution dan Surya (nomor urut 1) partai pengusung PAN, Perindo, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, PKB, Golkar, PPP dan Gerindra

    2. Edi Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala (nomor urut 2) diusung oleh Partai Hanura, PDIP, Ummat, Partai Gelora dan Partai Buruh.

    Sumatra Barat

    1. Mahyeldi dan Vasko Ruseimy (nomor urut 1) diusung oleh partai Perindo, Demokrat, PKS, PBB dan Gerindra

    2. Epyardi Asda dan Ekos Albar (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, PAN, Gelora, Nasdem, Golkar, dan Partai Buruh

    Riau

    1. Abdul  Wahid dan Hariyanto (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Nasdem dan PKB

    2. M Nasir dan Muhammad Wardan (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Gelora, Demokrat, PPP dan Gerindra

    3. Syamsuar dan Mawardi Muhammad Soleh (nomor urut 3) diusung oleh partai PKS dan Golkar

    Jambi

    1.  Romi Hariyanto dan Letjen. TNI (Purn.) Dr. Sudirman (nomor urut 1) diusung oleh partai PSI, Gelora, PKN, Nasdem

    2. Al Aris dan Abdulla Sani (nomor urut 2) diusung oleh partai Hanura, PKS, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PDIP, PPP, Demokrat, Nasdem, Partai Buruh, PBB dan partai Ummat.

    Sumatra Selatan

    1. Herman Deru dan Cik Ujang (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, Demokrat, Perindo dan PKS

    2. Santana Putra dan Riezky Aprilia (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP

    3. Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati (nomor urut 3) diusung oleh partai Hanura, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PKN, partai Garuda dan Partai Gelora.

    Bengkulu

    1. Helmi Hasan dan Mian (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, PAN, Gelora, Demokrat Nasdem, PKB, Gerindra

    2. Rohidin Mersyah dan Meriani (nomor urut 2) diusung oleh partai Hanura, PKS, Golkar dan PPP 

    Lampung

    1. Arinal Zunaidi dan Sutono (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP

    2. Mirhani Djausal dan Jihan Nurlaela (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, PKB, Buruh, Golkar dan Gerindra

    Kepulauan Bangka Belitung

    1. Erzaldi Rosman dan Yuri Kemal (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Demokrat, Garuda, Nasdem, PKB, PBB dan Gerindra

    2. Hidayat Arsani dan Hellyana (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, PKS, Golkar dan PPP

    Kepulauan Riau

    1. Ansar Ahmad dan Nyangnyang Haris (nomor urut 1) diusung oleh partai Ummat, PAN, Perindo, Gelora, Demokrat, PKS, PKB, Golkar, PPP, dan Gerindra

    2. Muhammad Rudi dan Aunur Rofiq (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, PSI dan Nasdem

    DKI Jakarta 

    1. Ridwan Kamil dan Suswono (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKB, PKS, PAN, Golkar, Gerindra, PPP, Demokrat, Perindo, PKN, Garuda, PBB, PSI, dan Gelora

    2. Dharma Pongrekun dan Kun Wardana (nomor urut 2) paslon perseorangan

    3. Pramono Anung dan Rano Karno (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP dan Hanura

    Jawa Barat

    1. Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1) diusung oleh partai PKB

    2. Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP

    3. Ahmad Syaiku dan Ilham Akbar Habibie (nomor urut 3) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PPPP

    Jawa Tengah

    1. Andika Perkasa dan Hedrar Prihadi (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP

    2. Ahmad Lutfi dan Taj Yasin (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, PKB, Golkar, PPP dan Gerindra

    Jawa Timur

    1. Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Hakim (nomor urut 1) diusung oleh partai PKB

    2. Khofifah Indar Parawangsa dan Emil Dardak (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PAN, Golkar, Gerindra, PPP, Demokrat, Perindo, PKN, Partai Buruh, Garuda, PBB, PSi dan Gelora.

    3. Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP dan Hanura

    Banten

    1. Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Ummat, Gelora, PKN, Partai Buruh, Golkar, dan PBB

    2. Andra Soni dan Achmad Dimyati (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PSI, Demokrat, Garuda, Nasdem, PKS, PKB, PPP, dan Gerindra

    Bali

    1. Made Muliawan dan Putu Agus (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, PSI, PKN, Demokrat, Nasdem, PKS, Golkar, dan Gerindra

    2. Wayan Koster dan I Nyoman Giri (nomor urut 2) diusung oleh partai Ummat, PDIP, Perindo, Hanura, Gelora, PKB, partai Buruh dan PBB.

    NTB

    1. Siti Rohmi dan Musyafirin (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Ummat, Perindo, dan PKB

    2. Zulkieflymansyah dan Suhaili Fadil (nomor urut 2) diusung oleh partai Demokrat, Nasdem, PKS

    3. Muhammad Iqbal dan Indah Damayanti (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, Hanura, PSI, Gelora, Garuda, Golkar, PPP, PBB dan Gerindra

    NTT

    1. Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Hanura, Buruh, PBB

    2. Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Gelora, Demokrat, PKN, dan Gerindra, Golkar, PPP

    3. Simon Petrus dan Adrianus Garu (nomor urut 3) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PKB

    Kalimantan Barat

    1. Sutarmidji dan Didi Haryono (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, Golkar, dan Gerindra.

    2. Ria Norsan dan Krisantus Kurniawan (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, Hanura dan PPP

    3. Muda Mahendrawan dan Jakius Sinyor (nomor urut 3) diusung oleh partai Ummat, Gelora, PKN, PKB, Buruh, PKB

    Kalimantan Tengah

    1. Willy Midel dan Habib Ismail (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKB, PBB

    2. Nadalsyah Koyem dan Supian Hadi (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, Hanura, Demokrat dan PPP

    3. Agustian Sabran dan Edy Pratowo (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, PSI, PKS, PKN, dan Gerindra.

    Kalimantan Selatan

    1. Muhidin dan Hasnuryadi (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Demokrat, dan PKS

    2. Raudatul Janah dan Akhmad Rozanie (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, Nasdem, PKB, Golkar dan Gerindra

    Kalimantan Timur

    1. Isran Noor dan Hadi Mulyadi (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Ummat, Perindo, Hanura, Gelora dan Demokrat

    2. Rudi Mas’ud dan Seno Aji (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PKN, Partai Buruh, Garuda, PBB, dan PSI

    Kalimantan Utara

    1. Sulaiman dan Adri Patton (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, dan PAN

    2. Zainal Paliwang dan Ingkong Ala (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, Hanura, Golkar, Gerindra, PKN, Perindo, Partai Buruh, PBB, PSI, dan Gelora

    3. Yensen dan Suratno (nomor urut 3) diusung oleh partai Demokrat, PKB, dan PPP

    Sulawesi Utara

    1. Yulius Selvanus dan Johannes Victor (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Nasdem, PKS, PKB, Golkar dan Gerindra

    2. Elly Engelbert dan Hanny Joost (nomor urut 2) diusung oleh partai PKN, Demokrat, Buruh, PBB

    3. Stefen Octavianus dan Alfret Denny (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP

    Sulawesi Tengah

    1. Ahmad Ali dan Abdul Karim (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Nasdem, PKB, Golkar, PPP, dan Gerindra

    2. Anwar dan Renny Lamadjido (nomor urut 2) diusung oleh partai Demokrat, PKS, dan PBB

    3. Rusdy Mastura dan Sulaiman Agusto (nomor urut 3) diusung oleh partai Ummat, PDIP, Hanura, dan partai Buruh

    Sulawesi Selatan

    1. Ramdhan Pomanto dan Azhar Arsyad (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, PKB, dan PPP

    2. Andi Sudirman dan Fatmawati Rusdi (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, Hanura, PSI, Gelora, Demokrat, Nasdem, PKS, Golkar, dan Gerindra.

    Sulawesi Tenggara

    1. Ruksamin dan Syafei Kahar (nomor urut 1) diusung oleh partai Gelora dan PBB

    2. Andi Sumangerukka dan Hugua (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PPP, Hanura, dan Gerindra

    3. Lukman Abunawas dan Laode Ida (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP, Perindo, Demokrat, PKB dan Partai Buruh

    Gorontalo

    1. Tony Uloli dan Marten Taha (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKS dan PKB

    2. Nelson Pomalingo dan Muhammad Kris (nomor urut 2) diusung oleh partai Hanura, Perindo, PSI, dan PPP

    3. Hamzah Isa dan Abdurrahman Abubakar (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN dan PDIP

    Sulawesi Barat

    1. Andi Ibrahim Masdar dan Asnuddin (nomor urut 1) diusung oleh partai Perindo, PKB, PPP

    2. Muhammad Ali Baal dan Arwan M Aras (nomor urut 2) diusung oleh partai Golkar dan Gerindra

    3. Suhardi Duka dan Salim Mengga (nomor urut 3) diusung oleh partai Ummat, PSI, Gelora, Demokrat, Nasdem, PKS dan Partai Buruh

    Maluku

    1. Jeffry Rahawarin dan Mukti Keliobas (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PDIP dan Hanura

    2. Murad Ismael dan Michael Wattimena (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Demokrat, PKS, PKB dan Golkar

    3. Hendrik Lewerisa dan Abdullah Vanath (nomor urut 3) diusung oleh partai Perindo, PPP, dan Gerindra

    Maluku Utara

    1. Husain Alting dan Asrul Rasyid (nomor urut 1) diusung oleh partai Ummat, PDIP dan PKN

    2. Aliong Mus dan Sharir Tahir (nomor urut 2) diusung oleh partai Perindo, Garuda, Golkar, PBB dan Gerindra

    3. M Kasuba, dan Basri Salama (nomor urut 3) diusung oleh partai Hanura dan PKS

    Papua

    1. Benhur Tomi Mano dan Yermias Bisai (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP

    2. Mathius Fakhiri dan Aryoko Alberto (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PKB, PAN, Hanura, Golkar, Gerindra, PPP, Demokrat, Perindo, Buruh, Garuda, PBB, PSI, dan Partai Gelora

    Papua 

    Papua Barat

    1. Dominggus Mandacan dan Muhammad Lakotoni (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKS, Hanura, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PDIP, Demokrat, Perindo, Buruh, Garuda, PBB, PSI, Gelora, dan Ummat.

    Papua Selatan

    1. Darius Geliwom dan Yusak Yaluwo (nomor urut 1) diusung oleh partai Perindo, Gerindra, Demokrat, dan Golkar

    2. Nikolaus Kondomo dan H Baidin Kurita (nomor urut 2) diusung oleh partai PKB, Buruh dan PBB

    3. Romanus Mbaraka dan Albertus Muyak (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN dan Nasdem

    Papua Tengah

    1. Wempi Wetimpo dan Agustinus Anggabaik (nomor urut 1) diusung oleh partai Gelora, PKS dan Gerindra

    2. Natalis Tabuni dan Titus Natkime (nomor urut 2) diusung oleh partai Ummat, PSI, Nasdem, dan Buruh

    3. Meki Nawipa dan Deinas Geley (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, PDIP, PKN, PPP dan PBB 

    Papua Pegunungan

    1. John Tabo dan Ones Pahabol (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Gelora, Demokrat, PKB, Buruh, dan Golkar

    2. Befa Yigibalom dan Natan Pahabol (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, PKN, Garuda, Nasdem, PKS, PBB dan Gerindra.

    Papua Barat Daya

    1. Abdul Faris dan Petrus Kasihiw (nomor urut 1) diusung oleh partai PSI, Demokrat, Nasdem, dan PKS

    2. Gabriel Asem dan Lukman Wugaje (nomor urut 2) diusung oleh partai Perindo, Hanura, Gelora

    3. Elisa Kambus dan Ahmad Nausraus (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, PKB dan Gerindra.

  • Cawagub Erwan Setiawan Bakal Modernisasi Cara Kerja Nelayan di Jabar

    Cawagub Erwan Setiawan Bakal Modernisasi Cara Kerja Nelayan di Jabar

    Jakarta: Cawagub Jabar nomor urut 4 Erwan Setiawan mengatakan akan meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan meningkatkan produk perikanan secara modern.

    “Untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, khususnya dalam akses pasar subsidi operasional dan pengembangan kita itu perikanan strategi kami adalah mendorong nelayan bergabung dalam kelembagaan nelayan seperti koperasi unit desa atau lembaga ekonomi lainnya membuka peluang pengembangan produk perikanan,” tegas dia dalam Debat Pilkada Jabar, Sabtu, 23 November 2024.

    Dia mengatakan akan memfasilitasi terjalinnya kerja sama kontraktual antara kelompok nelayan dengan perusahaan pengelola hasil perikanan.

    “Mendorong pola kerja sama intiplasma sehingga nelayan diringankan dalam pembiayaan produksi dan pemasaran hasil serta mendorong modernisasi alat tangkap atau alat produksi bagi para nelayan yang selama ini masih konvensional. Kami akan mendorong secara modernisasi,” tegas dia.
     

    Erwan menanggapi pertanyaan masih banyakya nelayan miskin di Jawa Barat. Sekitar 70 persen  nelayan aktif di Jawa Barat masih hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini disebabkan oleh akses pasar terbatas, biaya melaut tinggi dan minimnya dukungan infrastruktur.

    Debat publik ke tiga Pilgub Jawa Barat ini diikuti empat paslon cagub-cawagub Jawa Barat. Debat digelar di Gedung PMLI, Kabupaten Bogor pada Sabtu, 23 November 2024. 

    Adapun paslon nomor urut 1 Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina, nomor urut 2 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, nomor urut 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie dan nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. 

    Debat ke tiga ini mengusung tema Bumi Subur, Masyarakat Akur, Jawa Barat Makmur. Ada 10 Subtema yang disusun diantaranya, Kesejahteraan Petani, Kesejahteraan Nelayan, Pembangunan Desa, Pembangunan Wilayah Perbatasan, Disparitas Wilayah, Digitalisasi Pelayanan Publik, Pembangunan Wilayah Aglomerasi, Infrastruktur, Urbanisasi, Pertumbuhan Penduduk.

    Jakarta: Cawagub Jabar nomor urut 4 Erwan Setiawan mengatakan akan meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan meningkatkan produk perikanan secara modern.
     
    “Untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, khususnya dalam akses pasar subsidi operasional dan pengembangan kita itu perikanan strategi kami adalah mendorong nelayan bergabung dalam kelembagaan nelayan seperti koperasi unit desa atau lembaga ekonomi lainnya membuka peluang pengembangan produk perikanan,” tegas dia dalam Debat Pilkada Jabar, Sabtu, 23 November 2024.
     
    Dia mengatakan akan memfasilitasi terjalinnya kerja sama kontraktual antara kelompok nelayan dengan perusahaan pengelola hasil perikanan.
    “Mendorong pola kerja sama intiplasma sehingga nelayan diringankan dalam pembiayaan produksi dan pemasaran hasil serta mendorong modernisasi alat tangkap atau alat produksi bagi para nelayan yang selama ini masih konvensional. Kami akan mendorong secara modernisasi,” tegas dia.
     

    Erwan menanggapi pertanyaan masih banyakya nelayan miskin di Jawa Barat. Sekitar 70 persen  nelayan aktif di Jawa Barat masih hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini disebabkan oleh akses pasar terbatas, biaya melaut tinggi dan minimnya dukungan infrastruktur.
     
    Debat publik ke tiga Pilgub Jawa Barat ini diikuti empat paslon cagub-cawagub Jawa Barat. Debat digelar di Gedung PMLI, Kabupaten Bogor pada Sabtu, 23 November 2024. 
     
    Adapun paslon nomor urut 1 Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina, nomor urut 2 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, nomor urut 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie dan nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. 
     
    Debat ke tiga ini mengusung tema Bumi Subur, Masyarakat Akur, Jawa Barat Makmur. Ada 10 Subtema yang disusun diantaranya, Kesejahteraan Petani, Kesejahteraan Nelayan, Pembangunan Desa, Pembangunan Wilayah Perbatasan, Disparitas Wilayah, Digitalisasi Pelayanan Publik, Pembangunan Wilayah Aglomerasi, Infrastruktur, Urbanisasi, Pertumbuhan Penduduk.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MEL)

  • 10
                    
                        Datang Lebih Awal ke Debat Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi Terhindar dari Kemacetan dan Puji Bogor Indah
                        Bandung

    10 Datang Lebih Awal ke Debat Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi Terhindar dari Kemacetan dan Puji Bogor Indah Bandung

    Datang Lebih Awal ke Debat Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi Terhindar dari Kemacetan dan Puji Bogor Indah
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 4,
    Dedi Mulyadi
    -Erwan Setiawan, tiba lebih awal di lokasi
    debat publik
    ketiga
    Pilkada Jabar 2024
    .
    Debat terakhir ini digelar di Gedung Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI) di kawasan Puncak Bogor, tepatnya di Gadog, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (23/11/2024).
    Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa ia sudah berada di lokasi sejak siang hari, sehingga terhindar dari kemacetan yang biasa terjadi di kawasan tersebut.
    “Oo nggak, karena kebetulan saya sudah dari tadi siang ke sini,” ujarnya saat ditanya tentang perjalanan menuju lokasi debat yang dikenal macet.
    Lebih lanjut, Dedi menekankan bahwa Bogor adalah wilayah yang kaya akan keindahan alam, bukan hanya kemacetannya.
    “Bogor Indah,” tambahnya saat memasuki ruangan debat.
    Debat ketiga ini merupakan debat terakhir Pilkada Jabar yang dimulai pukul 19.30 WIB.
    Selain Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, terdapat tiga pasangan calon lainnya yang juga berpartisipasi, yaitu paslon nomor urut 1, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina; paslon nomor urut 2, Jeje Wiradinata-Ronal Sunandar Surapradja; dan paslon nomor urut 3, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie.
    Debat pemungkas ini mengangkat tema “Bumi Subur, Masyarakat Akur, Jawa Barat Makmur” dengan sepuluh subtema, termasuk kesejahteraan petani, nelayan, pengembangan desa, pembangunan wilayah perbatasan, disparitas wilayah, digitalisasi pelayanan publik, pembangunan wilayah aglomerasi, infrastruktur, urbanisasi, dan pertumbuhan penduduk.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lengkap! Profil Cagub dan Cawagub Jabar: Dedi Mulyadi, Ahmad Syaikhu, Jeje Wiradinata, Acep Adang

    Lengkap! Profil Cagub dan Cawagub Jabar: Dedi Mulyadi, Ahmad Syaikhu, Jeje Wiradinata, Acep Adang

    Bisnis.com, JAKARTA – Tinggal menghitung hari, proses pemilihan Kepala Daerah makin dekat yaitu pada Rabu (27/11/2024) mendatang. Sebelum mencoblos, berikut profil cagub di Pilkada Jawa Barat 2024, mulai dari Dedi Mulyadi, Ahmad Syaikhu, Jeje Wiradinata, dan Acep Adang Ruhiat. 

    Profil cagub dan cawagub perlu diketahui agar masyarakat tidak salah dalam memilih cagub dan cawagub, khususnya di Jawa Barat. 

    Terdapat empat pasangan calon (paslon) yang meramaikan kontestasi politik tersebut mulai dari kandidat nomor urut 1 Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwinatarina. Lalu, nomor urut 2 Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja. Untuk nomor urut 3 ada nama Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie serta pasangan terakhir adalah Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan

    Untuk mengenal lebih jauh calon pemimpin di Jawa Barat, berikut rangkuman profil cagub-cawagub yang akan berlaga di Pilkada Jabar 2024. 

    Profil Cagub dan Cawagub Jabar 2024 

    1. Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwinatarina

    Acep merupakan pria kelahiran Tasikmalaya, pada 1 Agustus 1958 yang mengenyam pendidikan di Universitas Siliwangi pada 1984 dan meraih gelar doktorandus (Drs.) di Universitas Siliwangi pada 1988, serta gelar master of sains (M.Si) di Universitas Garut pada 2000. 

    Dari pengalaman organisasi, dia sempat menjadi Ketua BP KNPI Kecamatan Singaparna, Wakil Ketua Pemuda Pancasila, Wakil Ketua Organisasi KNPI Kabupaten Tasikmalaya, dan Wakil Ketua GP Ansor Jawa Barat. 

    Acep Adang Ruhiat memulai karier politiknya dengan bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan dilantik sebagai Ketua Dewan Tanfindz PKB Kabupaten Tasikmalaya pada 2008. Lalu, pada 2011—2016, Aceng menjabat menjadi Ketua Dewan Suro Partai PKB.

    Melenggang ke Senayan, Acep menjadi anggota DPR RI selama dua periode berturut-turut mulai dari 2014 lalu di Komisi VI DPR RI.

    Sementara itu, Acep didampingi oleh Gitalis Dwi Natarina atau lebih dikenal Gita KDI yang merupakan penyanyi dangdut yang lahir pada 10 Oktober 1985. 

    Untuk pengalaman politik, Gita memulai sejak 2011 dengan dilantik menjadi anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, menggantikan almarhum Cecep Syafrudin. Di DPR, Gita duduk di Komisi XI yang membidangi sektor kesehatan, ketenagakerjaan, dan pendidikan.

     

    2. Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja

    Jeje merupakan kelahiran Pangandaran pada 14 Februari 1965 yang memulai kariernya di dunia politik sejak 1999 sebagai anggota DPRD Kabupaten Ciamis hingga 2009.

    Melangkah di jalur eksekutif, dia terpilih menjadi Wakil Bupati Ciamis pada 2014—2015 dan menempati jabatan sebagai Bupati Pangandaran pada 2016.

    Selain memiliki pengalaman politik, Jeje juga pernah bergabung ke beberapa perusahaan yakni menjadi Staff Ahli, Samudra Farmindo Luas pada 1987—1991 dan menjadi Manager Produksi, PT. Wicakarya pada 1991—1993. 

    Kini terpilih menjadi cagub Provinsi Jawa Barat, Jeje bakal ditemani oleh Ronal Surapradja yang merupakan komedian yang namanya diumumkan pada detik-detik terakhir pendaftaran Pilkada Jabar 2024, tepatnya pada Kamis malam (29/8/2024).

    Putra kelahiran Bandung 26 Mei 1977 ini mulai berkecimpung di ranah politik pada 2024, saat maju sebagai calon legislatif (caleg) DPR lewat PDIP. Sayangnya, kurang beruntung dirinya tak lolos karena di Dapil Jawa Barat XI.

    3. Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie

    Ahmad Syaikhu lahir pada 23 Januari 1965 yang merupakan putra kelahiran Desa Ciledugkulon. Untuk ranah pendidikan, dirinya mengenyam ilmu ke jenjang D3 ke Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan belajar agama dari keluarga dan guru besar di Pondok Pesantren Buntet Cirebon.

    Mengawali karir sebagai auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Selatan tahun 1986—1989, Syaikhu tak langsung terjun ke politik tetapi menjadi profesional juga sebagai auditor BPKP Pusat di Deputi Bidang Pengawasan Keuangan Daerah.

    Pada 2004 menjadi awal dirinya masuk ranah politik sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Bekasi. Bahkan, hasil Pemilu 2009, dia terpilih menduduki jabatan anggota DPRPD Provinsi Jawa Barat sebagai Sekretaris Komisi C.

    Pada 2013, Syaikhu menjadi Wakil Walikota Bekasi periode 2013—2018 dan setelahnya maju untuk mencalonkan diri di Pilkada Jawa Barat. Lalu sejak, 2020—2025, Syaikhu dipercayai menduduki posisi sebagai Presiden PKS. 

    Kembali memilih maju di Jawa Barat, Syaikhu merangkul Ilham yang merupakan anak dari B.J. Habibie. Putra sulung yang lahir pada 16 Mei 1963 itu merupakan teknokrat di dunia teknologi pesawat. 

    Mengikuti jejak ayah, dirinya bersekolah Technical University of Munich untuk menyelesaikan gelar insinyur dan doktor. Bahkan, dia sempat mengambil bidang yang berbeda pada 2003, yaitu pendidikan ilmu manajemen di School of Business, Universitas Chicago, Singapura dengan gelar MBA. 

    Karier profesionalnya dimulai di perusahaan pesawat Boeing. Lalu, menjadi Direktur Marketing di PT Dirgantara Indonesia, perusahaan yang berhasil menciptakan pesawat dalam negeri kode N-250.

    Pada 2004, Ilham melanjutkan perusahaan keluarga yakni Grup Ilthabi Rekatama dan sempat terpilih menjadi CEO beberapa perusahaan, seperti PT Industrial Mineral Indonesia, PT Global Group Asia, dan berbagai jabatan komisaris lainnya.

     

    4. Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan

    Lahir di Subang pada 11 April 1971, Dedi mengenyam pendidikan sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Purnawarman, Purwakarta pada 1999. Mendalami hukum, dirinya aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan dan ekstra. Seperti, menjadi Senat Mahasiswa STH Purwakarta, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam cabang Purwakarta, dan Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. 

    Dedi pun memulai karier politiknya sebagai legislator dengan bergabungnya ke partai Golkar pada 1999-2004 dann terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta sebagai Ketua Komisi E.

    Namun, periode kerjanya tidak selesai hingga akhir, sebab pada 2003, Dedi terpilih sebagai Wakil Bupati Purwakarta dan memilih untuk meminpin Purwakarta secara langsung pada 2008. Dia bahkan berhasil menjabat sebagai Bupati selama dua periode berturut-turut.

    Melangkah ke jenjang lebih tinggi, Dedi maju saat Pilkada Jawa Barat 2018 sebagai calon wakil gubernur bersama Deddy Mizwar. Namun, karier eksekutifnya harus beralih sementara untuk kembali ke legislatif sebagai anggota DPR RI tahun 2019-2024 di dapil Jabar VII dari fraksi partai Golkar sekaligus menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.

    Dedi menyelesaikan perannya di Golkar pada 2023 dan memutuskan bergabung bersama partai Gerindra. Saat ini pun, Dedi kembali maju di Pilkada Jawa Barat 2024 sebagai calon gubernur. Dengan menggandeng Erwan Setiawan.

    Erwan pun merupakan politikus dan pengusaha kelahiran Bandung 29 Juli 1970 dengan ayahnya yang seorang manajer klub sepak bola Persib Bandung, Umuh Muchtar.

    Lulusan Politeknik Industri dan Niaga Bandung pada 1996 ini juga meraih gelar di Fakultas Ekonomi Universitas Langlangbuana pada 2008 yang setelah lulus lebih memilih dunia bisnis sebagai Direktur CV Ganeca Kiara pada 2010. 

    Karier politiknya justru dimulai di ranah legislatif dengan bergabung ke Partai Demokrat dan terpilih sebagai Ketua DPRD Kota Bandung periode 2009—2014 dan melanjutkan menjadi Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung pada periode 2014—2019.

    Kemudian pada 2018, Erwan didapuk Donny Ahmad Munir untuk menemaninya sebagai calon wakil bupati pada Pilkada Sumedang dan menjabat hingga 2023 

    Di tengah perjalanan sebagai Wabup Sumedang, Erwan berseberangan dengan Partai Demokrat yang dipicu oleh Musda Partai Demokrat Jawa Barat. Sehingga memutuskan untuk keluar dan bergabung dengan Partai Golkar pada 2022.

  • Tampung Aspirasi, Ilham Habibie Gelar Diskusi Dengan  Relawan di Sekretariat Bersama ASIH

    Tampung Aspirasi, Ilham Habibie Gelar Diskusi Dengan  Relawan di Sekretariat Bersama ASIH

    JABAR EKSPRES – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Barat nomor urut 3, Ilham Akbar Habibie menggelar diskusi di Sekretariat Bersama ASIH di Jalan Diponegoro No 21, Kota Bandung, Senin (4/11/2024).

    Diskusi tersebut dihadiri oleh sejumlah relawan yang berkumpul dari berbagai sektor dan organisasi di Jawa Barat.

    Ilham mengatakan, salah satu cara untuk memperkuat dan menambah dukungan bagi pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (ASIH) adalah dengan menggelar pertemuan rutin dengan para relawan dan kelompok masyarakat.

    Baca juga : GMBI Deklarasi Dukung ASIH, 3000 Kader Siap Menangkan Syaikhu-Ilham

    “Dalam pertemuan ini, tidak hanya membahas soal strategi pemenangan, tetapi juga bertukar pikiran mengenai persoalan-persoalan yang sedang terjadi di masyarakat. Relawan ini saya kira salah satu faktor memperoleh dukungan di luar sistem yang kita dirikan. Mereka (relawan) ini berada di luar jaringan yang mungkin kita belum punya,” ujar Ilham.

    Ilham menyebut, para pendukung pasangan ASIH berasal dari berbagai golongan dan latar belakang pekerjaan berbeda. Tak hanya itu, mereka juga terdiri dari berbagai usia, mulai dari yang muda hingga dewasa.

    Ilham berjanji, jika pasangan ASIH terpilih pada Pilkada Jabar 2024, pertemuan dengan para relawan akan dilakukan secara rutin sebagai wadah untuk menampung aspirasi dari masyarakat.

    “Insyaallah terpilih sebagai wagub, minimal sekali sebulan kita akan bertemu dengan organisasi relawan seperti ini sehingga dapat masukan timbal balik mengenai apa yang perlu dipertahankan, diperbaiki, maupun ditingkatkan. Intinya, insyaallah komunikasi semacam ini harus dilanjutkan,” ujar Ilham.

    Baca juga : Pelaku UMKM Ingin ASIH Pimpin Jabar

    Peserta organisasi relawan ini ada yang berasal dari Garut, Bekasi, Subang, Tasikmalaya, dan lainnya. Bahkan, uniknya, kata Ilham, ada organisasi yang di dalamnya orang-orang yang berasal dari Sulawesi Selatan yang tinggal atau menetap di Jawa Barat.

    Ilham mengatakan, saat ini bersama tim berfokus memperkuat kantong-kantong suara yang tebal dan pemilih swing voters alias yang belum pasti memilih salah satu paslon. Target itulah yang harus mereka garap dan diperkuat.

    “Sebab, jika tak diperkuat itu mesti hati-hati termasuk relawan yang hari ini hadir. Karena, mereka bisa menjadi faktor dalam meraih dukungannya dari sistem yang kami dirikan, baik oleh partai, pribadi, atau lainnya,” ujar Ilham.

  • Jelang Pencoblosan, Cawagub Jabar Ilham Habibie Bidik "Swing Voters"
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        4 November 2024

    Jelang Pencoblosan, Cawagub Jabar Ilham Habibie Bidik "Swing Voters" Bandung 4 November 2024

    Jelang Pencoblosan, Cawagub Jabar Ilham Habibie Bidik “Swing Voters”
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ilham Akbar Habibie, optimistis dapat meraih suara dari pemilih yang belum menentukan pilihan atau
    swing voters
    pada Pilkada serentak 2024.
    Ilham mengaku telah menyiapkan strategi khusus untuk meyakinkan
    swing voters
    yang didominasi kalangan anak muda agar memilih pasangan Ahmad Syaikhu-
    Ilham Habibie
    (ASIH). 
    “Strategi ini tidak bisa saya sampaikan di sini. Tapi fokus saat ini adalah bagaimana menyasar ceruk suara yang tebal kepada pemilih
    swing voters
    yang belum pasti memilih seseorang,” ujar Ilham usai pertemuan dengan para relawan di Sekretariat Bersama ASIH di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (4/11/2024).
    Menurutnya, jumlah
    swing voters
    yang cukup banyak ini bisa menjadi penentu kemenangan pasangan ASIH di
    Pilkada Jabar 2024
    .
    Potensi ini menjadi fokus Ilham menjelang pencoblosan yang tinggal 23 hari lagi.
    Selain fokus pada
    swing voters
    , Ilham juga terus memperkuat jaringan pendukung dan relawan pasangan ASIH.
    Ia menekankan pentingnya menjaga dukungan agar tidak beralih di menit-menit akhir.
    “Tentunya kita perkuat yang sudah ada. Itu kalau tidak dibentengi, harus kita hati-hati dengan itu (pindah dukungan),” katanya.
    Ilham menjelaskan, salah satu cara untuk memperkuat dan menambah dukungan bagi pasangan ASIH adalah dengan menggelar pertemuan rutin dengan para relawan dan kelompok masyarakat.
    Dalam pertemuan ini, tidak hanya membahas soal
    strategi pemenangan
    , tetapi juga bertukar pikiran mengenai persoalan-persoalan yang sedang terjadi di masyarakat.
    “Relawan ini saya kira salah satu faktor memperoleh dukungan di luar sistem yang kita dirikan. Mereka (relawan) ini berada di luar jaringan yang mungkin kita belum punya,” ucap Ilham.
    Ia mengeklaim, para pendukung pasangan ASIH berasal dari berbagai golongan dan latar belakang pekerjaan berbeda.
    Tak hanya itu, mereka juga terdiri dari berbagai usia, mulai dari yang muda hingga dewasa.
    Ilham berjanji, jika pasangan ASIH terpilih pada Pilkada Jabar 2024, pertemuan dengan para relawan akan dilakukan secara rutin sebagai wadah untuk menampung aspirasi dari masyarakat.
    “Insyaallah terpilih sebagai wagub, minimal sekali sebulan kita akan bertemu dengan organisasi relawan seperti ini sehingga dapat masukan timbal balik mengenai apa yang perlu diperbaiki,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.