Cerita Warga Jalan Kaki dari Medan ke Jakarta untuk “Open House” Lebaran dengan Prabowo
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Warga asal Medan, Sumatera Utara,
Joni Manurung
, berjalan kaki ke Jakarta untuk mengikuti gelar griya atau
open house
Presiden RI
Prabowo Subianto
di
Istana Merdeka
, Jakarta, Senin (31/3/2025).
Dari keterangan yang dibagikan Tim Media Prabowo, Joni menempuh 188 hari berjalan kaki untuk datang bertemu dan bersalaman langsung dengan Prabowo saat momen Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Joni juga mengungkapkan perjalanannya dari Medan ke Jakarta berbuah manis karena akhirnya dapat bersalaman dan bertemu Prabowo.
“Wah, sangat berkesan, jauh-jauh dari Medan jalan kaki sampai ke Istana Negara ini untuk bersalaman dengan Bapak Prabowo,” ujar Joni dalam keterangannya, Selasa (1/4/2025).
Joni mengaku sudah mulai jalan kaki dari Kota Medan sejak Agustus 2024. Ia tiba di Jakarta pada tanggal 14 Februari 2025.
“Kota Medan. Iya periksa saja TikTok saya. Mulai bulan 8 (Agustus) sampai di Jakarta tanggal 14 bulan 2 (Februari),” jelasnya.
Menurut dia langkah berjalan kaki dari Medan hingga Jakarta ini dilakukan karena mengagumi sosok patriot Prabowo.
Joni juga mendoakan kesehatan Prabowo dalam memimpin Indonesia ke depan.
“Sebenarnya mau menemui Bapak (Prabowo) itu untuk mengungkapkan rasa kekaguman Bapak Presiden Prabowo Subianto dengan jiwa patriotnya, kami mendoakan Bapak sehat-sehat saja memimpin negara Indonesia ini lebih baik lagi,” tutur Joni.
Sebagaimana diketahui, Prabowo menggelar
open house
di Istana Merdeka usai dirinya menjalankan ibadah shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin kemarin.
Acara
open house
ini dihadiri ratusan anggota masyarakat dan pejabat negara.
Bahkan, sejak pagi hari pukul 07.00 WIB antrean mengular di depan gerbang Istana.
Beberapa pejabat hadir di lokasi termasuk Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka serta jajaran Kabinet Merah Putih.
Kemudian, ada juga Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK), dan putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Ilham Akbar Habibie
-
/data/photo/2025/04/01/67eb7ebd6a47d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Warga Jalan Kaki dari Medan ke Jakarta untuk "Open House" Lebaran dengan Prabowo Nasional 1 April 2025
-
/data/photo/2025/03/31/67ea79f759f22.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Momen Didit Jadi "Fotografer" Dadakan Saat Open House Prabowo di Istana Nasional 31 Maret 2025
Momen Didit Jadi “Fotografer” Dadakan Saat Open House Prabowo di Istana
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Anak Presiden
Prabowo
Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau
Didit Hediprasetyo
sempat menjadi fotografer dadakan saat acara Gelar Griya atau open house di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (31/3/2025).
Selama acara open house, Didit memang mendamping Prabowo saat menerima para tamu undangan.
Di beberapa kesempatan, Didit juga sempat mengeluarkan ponselnya dari kantong untuk memotret ayahnya dan para tamu, di antaranya putera Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie.
Saat Ilham Habibie datang ke acara open house, dia langsung menyalami Prabowo.
Kemudian, Ilham juga menyalami Didit sembari mencium pipi kanan dan kiri (cipika-cipiki). Ketiganya juga sempat berfoto bersama.
Beberapa saat setelahnya, Didit mengeluarkan ponsel dari kantong celananya dan bergerak menjadi fotografer untuk mengambil gambar Ilham Habibie dan Prabowo.
Momen serupa juga terjadi saat keluarga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri open house dan bersalaman dengan Prabowo.
Setelah Prabowo dan Didit menyalami SBY dan keluarganya, anak dari Titiek Soeharto itu mengeluarkan ponselnya dan memgabadikan momen Prabowo dikelilingi keluarga SBY.
Selain itu, Didit juga tampak kembali menggunakan ponselnya saat Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono dan istri menyalami Prabowo.
Setelah Prabowo, Didit, Sugiono dan istri berfoto bersama. Didit mengeluarkan ponsel untuk berswafoto atau selfie bersama.
Sebagai informasi, acara open house di Istana digelar sejak pagi hingga siang hari.
Prabowo turut menyapa para pejabat termasuk menteri Kabinet Merah Putih dan masyarakat umum yang datang ke Istana.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Anak Presiden ke-1 hingga ke-7 Kumpul di Ultah Didit, Istri AHY: Diskusi yang Tak Banyak Orang Paham – Halaman all
TRIBUNNEWS.com – Semua anak Presiden ke-1 hingga ke-7 RI berkumpul bersama saat ulang tahun Didit Hediprasetyo.
Putra Presiden ke-8 Prabowo Subianto itu merayakan ulang tahunnya yang ke-41 pada Sabtu (22/3/2025).
Dalam kesempatan itu, Didit mengundang semua anak mantan Presiden RI.
Momen berkumpulnya anak-anak Presiden RI itu bisa dilihat di akun Instagram putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga putri Gus Dur, Yenny Wahid.
Istri AHY, Annisa Pohan, yang juga hadir dalam kesempatan tersebut, turut mengunggah momen langka itu di Instagramnya, @annisayudhoyono, Minggu (23/3/2025).
Annisa berterima kasih kepada Didit karena telah berhasil mengumpulkan anak-anak mantan Presiden dalam syukuran ulang tahunnya.
Ibu satu anak juga menyebut, mereka yang berkumpul saat acara ulang tahun Didit, diskusi tentang sesuatu yang tak semua orang paham.
Tak lupa Annisa mengucapkan selamat ulang tahun untuk Didit.
“Kami diskusi sesuatu yang tak semua orang bisa memahami,” tulis Annisa, dikutip Tribunnews.com, Senin (24/3/2025).
“Terima kasih @didit.hediprasetyo, telah mengumpulkan kami semua semalam. Selamat ulang tahun, doa terbaik untukmu,” imbuh dia.
Selain AHY dan Annisa, istri Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, Siti Ruby Aliya Rajasa, juga terlihat menghadiri syukuran ulang tahun Didit.
Yenny Wahid Sebut Didit Adikku Sayang
Sementara itu, putri Gus Dur, Yenny Wahid, juga mengunggah momen syukuran ulang tahun Didit Hediprasetyo di akun Instagramnya, @yennywahid, Minggu.
Lewat caption-nya, Yenny mengungkapkan sosok Didit di matanya.
Menurut Yenny, Didit adalah sosok rendah hati dan penuh sopan santun.
Meski karya fesyennya telah mendunia, kata Yenny, Didit tidak pernah mau menonjolkan dirinya.
“Didit Prabowo, sosok yang rendah hati dan penuh sopan santun. Dia tidak pernah mau menonjolkan diri, namun karya-karynya mendunia,” kata Yenny.
“Mulai dari penyanyi Amerika sampai Ibu Negara Prancis, pernah mengenakan gaun karya Didit,” imbuh dia.
Lebih lanjut, Yenny mengaku senang bisa hadir di acara syukuran ulang tahun Didit.
Ia pun mengucapkan ulang tahun untuk Didit dan memanggil putra Prabowo itu dengan sebutan “Adikku, Sayang”.
Yenny mendoakan agar Didit semakin sukses dalam mengharumkan nama Indonesia.
“Senang bisa menghadiri acara ultah Didit, yang sederhana, namun penuh makna. Hanya dengan kehadiran Ayah Ibu tercinta, Presiden @Prabowo dan Bu @titieksoeharto, serta sepupu2 terdekat, plus beberapa teman dan anak yatim piatu saja,” urai Yenny.
“Selamat ulang tahun Adikku, Sayang. Semoga kamu makin sukses dalam mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” pungkas dia.
Berikut ini anak-anak Presiden yang hadir dalam acara syukuran ulang tahun Didit:
Guruh Soekarnoputra, putra Presiden ke-1 RI, Soekarno;
Titiek Soeharto, putri Presiden ke-2 RI, Soeharto (ibu Didit);
Ilham Akbar Habibie, putra Presiden ke-3 RI, BJ Habibie;
Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 RI, Gus Dur;
Puan Maharani, putri Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri;
Agus Harimurti Yudhyono (AHY), putra Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY);
Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, putra Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
-

Momen Langka! Anak-anak Mantan Presiden RI Ngumpul Bareng di Acara Ulang Tahun Didit
FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Sebuah potret yang berhasil menarik perhatian warganet, di mana terlihat putra putri dari para presiden pertama Indonesia hingga ke delapan terlihat berkumpul bersama.
Momen berkumpulnya mereka, karena sedang merayakan ulang tahun putra semata wayang Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo yang baru saja merayakan ulang tahunnya pada Sabtu, 22 Maret 2025.
Moment ini diabadikan oleh menantu dari mantan presiden RI ke-6, Annisa Pohan dalam posting di akun Instagram pribadinya.
Unggahan Annisa Pohan juga dibumbui keterangan yang tidak kalah manisnya. juga ucapan selamat atas ulang tahun Didit sebagai penutup kalimatnya.
“Tentang semalam. Kami saling berbagi sesuatu yang mungkin tidak banyak orang paham. Terima kasih Didit.hediprasetyo telah menyatukan kamu semalam, selamat ulang tahun,” tulis Annisa Pohan, dikutip Senin, (24/3/2025).
Adapun salah satu potret yang berhasil menarik perhatian, yakni tampak sejumlah putra putri presiden dalam satu foto.
Terlihat ada anak dari Soekarno yaitu Guruh Soekarnoputra, anak dari Soeharto yakni Titiek Soeharto, anak dari Habibie adalah Ilham Akbar Habibie, anak dari Gus Dur ialah Yenni Wahid, anak dari Megawati yaitu Puan Maharani, anak dari Susilo Bambang Yudhoyono yakni Agus Harimurti Yudhoyono, dan anak dari Joko Widodo ialah Gibran Rakabuming-kaesang Pangarep.
(Besse Arma/Fajar)
-
/data/photo/2025/02/15/67b054bc190be.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Soal Kumpul Anak Para Presiden, AHY: Bisa Jadi Contoh Persaudaraan Lebih Penting
Soal Kumpul Anak Para Presiden, AHY: Bisa Jadi Contoh Persaudaraan Lebih Penting
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pertemuan
anak presiden
RI dari masa ke masa saat hari ulang tahun putra Presiden RI Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, disebut bisa menjadi contoh dalam menjaga persatuan di dinamika politik.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Demokrat sekaligus
Anak Presiden
ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono,
Agus Harimurti Yudhoyono
, saat menjelaskan soal pertemuan tersebut.
“Karena ini menjadi contoh yang baik, menjadi role model dalam situasi yang kita ketahui politik itu seringkali panas, berbeda, dan lain sebagainya,” ujar AHY saat ditemui di Kantor DPP Demokrat, Minggu (23/3/2025).
“Tapi ditunjukkan bahwa ternyata pada akhirnya persahabatan, persaudaraan itu juga lebih penting dari sekadar kompetisi politik,” sambungnya.
AHY menilai bahwa upaya antar pemimpin dan tokoh bangsa serta keluarga untuk terus menyambung
silaturahmi
adalah suatu hal yang baik dan dapat memberikan energi positif.
“Pada saatnya kompetisi ya kompetisi, kita menjadi kompetitor ingin sukses, ingin menang, pasti. Tapi setelah selesai ya sudah kita bareng-bareng lagi, kita akur lagi, kita dekat lagi. Tidak ada membawa perasaan-perasaan yang tidak baik begitu,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, momen kebersamaan itu terungkap dalam sejumlah foto yang diunggah oleh Anak Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, di media sosial.
Dalam unggahan itu, terlihat Guntur Soekarnoputra (Anak Presiden Pertama RI Soekarno), Siti Hediati Haryadi alias Titiek (Anak Presiden ke-2 RI Soeharto), dan Ilham Akbar Habibie (Anak Presiden ke-3 RI BJ Habibie) serta Yenny Wahid (Anak Presiden ke-4 Gus Dur).
Selain itu, tampak juga Puan Maharani (Anak Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri), AHY, dan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas (Anak Presiden ke-6 RI SBY), serta Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep (Anak Presiden ke-7 RI Joko Widodo).
AHY menyampaikan bahwa pertemuan itu berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan.
Dia pun mengakui bahwa momentum pertemuan putra-putri presiden dari masa ke masa itu sangat unik dan jarang terjadi.
“Suasananya sangat baik, saya senang sekali tadi malam, walaupun saya kan datang agak terlambat karena sebelumnya ada acara di tempat yang lain, tetapi suasana yang penuh dengan kekeluargaan,” ujar AHY, Minggu.
“Jarang-jarang juga, unik sekali keluarga bisa dikatakan putra-putri Presiden dan mantan Presiden di satu meja bersenda gurau,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/02/25/67bcbb57ab14c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Anak-anak Presiden RI Berkumpul, AHY: Momen yang Unik Sekali
Anak-anak Presiden RI Berkumpul, AHY: Momen yang Unik Sekali
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Anak-anak para Presiden RI berkumpul untuk merayakan hari ulang tahun putra Presiden RI Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, Sabtu (22/3/2025) malam.
Hal itu terungkap dalam sejumlah foto yang diunggah oleh
Anak Presiden
ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid di media sosial.
Momen kebersamaan itu juga turut diunggah oleh Annisa Pohan, istri dari
Agus Harimurti Yudhoyono
, sekaligus menantu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam unggahan itu, terlihat Guntur Soekarnoputra (Anak Presiden Pertama RI Soekarno), Siti Hediati Haryadi alias Titiek (Anak Presiden ke-2 RI Soeharto), dan Ilham Akbar Habibie (Anak Presiden ke-3 RI BJ Habibie), serta Yenny Wahid (Anak Presiden ke-4 Gus Dur).
Selain itu, tampak juga Puan Maharani (Anak Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri), AHY, dan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas (Anak Presiden ke-6 RI SBY), serta Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep (Anak Presiden ke-7 RI Joko Widodo).
AHY menyampaikan bahwa pertemuan itu berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan.
Dia pun mengakui bahwa momentum pertemuan putra-putri presiden dari masa ke masa itu sangat unik dan jarang terjadi.
“Suasananya sangat baik, saya senang sekali tadi malam, walaupun saya kan datang agak terlambat karena sebelumnya ada acara di tempat yang lain, tetapi suasana yang penuh dengan kekeluargaan,” ujar AHY saat ditemui di Kantor DPP Demokrat, Minggu (23/3/2025),
“Jarang-jarang juga, unik sekali keluarga bisa dikatakan putra-putri Presiden dan mantan Presiden di satu meja bersenda gurau,” sambungnya.
AHY mengeklaim bahwa adanya banyak hal yang diperbincangkan dalam pertemuan itu.
Tak hanya hal-hal ringan, tetapi juga yang berkaitan dengan persoalan kepentingan bangsa.
“Tapi juga membicarakan hal-hal yang baik untuk negeri ini dan saya rasa indah kalau antar pemimpin, antar tokoh, juga keluarganya ini juga bisa terus menyambung silaturahmi, dan juga terus memiliki energi positif,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Tantangan Digitalisasi dan Kesenjangan di Indonesia
Jakarta: Revolusi Industri 5.0 menghadirkan era baru yang menggabungkan otomatisasi dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Namun, Indonesia menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kesenjangan digital hingga kurangnya kesiapan tenaga kerja dalam menghadapi perubahan ini.
Dalam The 22nd Economix International Seminar yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) pada 11 Februari 2025, para pakar dari World Bank Group, International Telecommunication Union (ITU), serta pemangku kepentingan membahas dampak digitalisasi terhadap ekonomi global tersebut.
Kesenjangan digital jadi hambatan besar
Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan akses dan literasi digital. Senior Digital Development Analyst dari World Bank Group, Jonathan Marskell menyatakan, peran digitalisasi bukan hanya bagian dari pembangunan infrastruktur. Data World Bank menunjukkan bahwa masih terdapat kesenjangan akses dan sosial yang menghambat perkembangan digital Indonesia, seperti e-KTP.“Bertujuan untuk mengatasi keterbatasan kepercayaan dalam transaksi daring, verifikasi identitas saat ini yang tidak efisien dan mahal, serta risiko keamanan dalam verifikasi identitas saat ini,” ujar Marskell dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Februari 2025.
Selain itu, UMKM juga kesulitan beradaptasi dengan perdagangan digital. Senior Officer Ekonomi Digital di Sekretariat ASEAN, Hazremi Hamid mengungkapkan dalam perdagangan digital, infrastruktur dan konektivitas sudah cukup kuat namun keamanan siber yang belum merata menghambat pertumbuhan ekonomi digital di kawasan ini.
Krisis talenta digital
Plt. Direktur Jenderal Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Kementerian Ketenagakerjaan, Fahrurozi, mengungkapkan bahwa Indonesia kekurangan talenta digital.
Saat ini, hanya 19 persen pekerja memiliki keterampilan digital dasar, sementara tenaga kerja dengan keterampilan digital tingkat lanjut hanya 6 persen.
“Indonesia menghadapi kekurangan 3 juta talenta digital pada 2030, yang berdampak pada daya saing global. Untuk mengatasi hal ini, ia menekankan pentingnya keseimbangan keterampilan teknis, kognitif, dan interpersonal,” jelas Fahrurozi.
Sementara itu, Direktur Negara untuk Kegiatan ILO di Indonesia dan Timor-Leste, Simrin Singh menambahkan, bahwa otomatisasi dapat menggantikan jutaan pekerjaan. Namun, dengan strategi yang tepat, teknologi justru bisa menciptakan peluang baru.
Bagaimana Indonesia menyikapi tantangan ini?
Dalam diskusi panel yang dipandu oleh Direktur Lembaga Demografi UI, I Dewa Gede Karma Wisana berbagai pakar membahas strategi menghadapi tantangan digitalisasi. Ilham Akbar Habibie, Presiden International Indonesia Chamber of Commerce, menekankan perlunya kebijakan pemerintah yang responsif.
Niall Saville, Senior Advisor di Tony Blair Institute, menyoroti pentingnya regulasi perlindungan data dan perdagangan digital.
“Negara dengan regulasi digital yang kuat lebih siap menghadapi perubahan. Indonesia harus proaktif dalam keamanan digital dan inovasi,” ujar Saville.
Seminar The 22nd Economix FEB UI: Mencari Solusi untuk Revolusi Industri 5.0 diadakan di Balai Purnomo Prawiro, FISIP UI, dan dihadiri oleh tokoh nasional serta internasional. Acara terbagi dalam dua sesi utama yang membahas tantangan dan peluang dalam transformasi digital.
Selain seminar, acara ini juga menghadirkan kompetisi internasional dan Model United Nations (MUN) yang melibatkan mahasiswa serta akademisi dari berbagai negara. Forum ini diharapkan menghasilkan solusi konkret untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 5.0.
Diskusi ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk memastikan digitalisasi yang inklusif. Hasil seminar ini diharapkan bisa diterapkan dalam kebijakan nyata guna menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan kompetitif di era digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(ANN)
-

Menteri PU dan PII sepakat re-industrialisasi langkah perkuat ekonomi
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie berfoto bersama usai melakukan rapat tertutup di Kantor Kementerian PU di Jakarta, Kamis (13/2/2025). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Menteri PU dan PII sepakat re-industrialisasi langkah perkuat ekonomi
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Kamis, 13 Februari 2025 – 15:57 WIBElshinta.com – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie sepakat bahwa re-industrialisasi menjadi langkah strategis untuk memperkuat daya saing ekonomi nasional guna mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Menteri PU menilai, upaya tersebut harus didukung dengan keberadaan infrastruktur yang efisien, teknologi yang mendukung, dan sumber daya manusia yang unggul.
“Kami tidak hanya membangun jalan dan jembatan, dengan ini Kementerian PU juga memastikan infrastruktur mendukung industri dan sistem logistik yang lebih efisien,” kata Dody dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Ilham menambahkan, keberhasilan re-industrialisasi bergantung pada kesiapan infrastruktur dan teknologi yang inovatif.
“Kalau kita ingin industri nasional maju, ekosistemnya harus kuat. Itu berarti infrastruktur yang efisien dan teknologi yang mendukung,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dody dan Ilham sepakat bahwa pembangunan infrastruktur yang efisien dan investasi tepat sasaran diyakini dapat mempercepat pertumbuhan industri sekaligus menekan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang menjadi perhatian saat ini.
“Investasi harus menghasilkan pertumbuhan nyata. Pembangunan infrastruktur harus memberikan manfaat jangka panjang, untuk itu target penurunan ICOR menjadi perhatian kami,” kata Dody yang juga merupakan Dewan Pembina PII.
Menteri Dody juga menyampaikan komitmen kementerian dalam menjamin konektivitas logistik nasional melalui pembangunan jalan strategis, bendungan, dan rehabilitasi jaringan irigasi guna mempercepat pertumbuhan industri. Selain itu, Ilham juga menyoroti peran insinyur dalam memastikan investasi yang tepat guna.
“Insinyur Indonesia punya keahlian untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada agar pembangunan lebih efisien dan kompetitif,” kata dia.
Sumber : Antara
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4940686/original/030608000_1725926770-IMG_20240909_165052.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dibongkar Ilham Habibie, Pertumbuhan Industri Indonesia Masih Kalah dari Vietnam – Page 3
Liputan6.com, Jakarta Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyoroti lemahnya kontribusi industri terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga bisa jadi salah satu penghalang untuk mencapai target Indonesia negara maju. Tidak seperti Vietnam, yang pertumbuhan ekonominya terus meroket lantaran ditopang oleh kesiapan industri.
Ketua Umum PII Ilham Akbar Habibie mengemukakan, pertumbuhan industri di Tanah Air secara keseluruhan masih selalu di bawah angka pertumbuhan ekonomi.
“Kita sering dengar deindustrialisasi. Industri itu seolah di bawah pertumbuhan ekonomi, dan itu tidak baik. Mustinya di atas, sehingga kita bisa tumbuh lebih besar, dan juga bisa menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan,” ujarnya di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Putra sulung dari Presiden ke-3 BJ Habibie ini lantas mencontohkan salah satu negara tetangga di ASEAN, Vietnam. Menurut dia, Vietnam bisa memajukan ekonomi dalam waktu singkat lantaran ditopang oleh pertumbuhan industri yang masif.
“Pertumbuhan industri mereka itu jauh di atas pertumbuhan ekonomi. Kalau kita lihat kontribusi industri pada PDB kita secara keseluruhan, kita itu di bawah 19 persen, tapi di mereka itu 30 persen,” kata Ilham.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Di sisi lain, ia pun menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di angka 5 persen. Padahal untuk bisa mencapai negara berpenghasilan tinggi, ekonomi nasional harus tumbuh 8 persen.
“Kita kan punya sasaran menjadi negara maju di 2045, itu membutuhkan pertumbuhan ekonomi 8 persen tiap tahun. Tapi berdasarkan pengalaman kita, kita selalu 5 (persen). Itu ada alasannya, karena industri kita masih terlalu lemah,” tegasnya.
Untuk itu, Ilham mendukung program reindustrialisasi. Selaras dengan program hilirisasi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, seperti di sektor pangan dan energi. Menurut dia, program hilirisasi pun butuh sokongan sektor industri.
“Pangan, itu bukan hanya menumbuhkan sawah, tapi perlu ada industri. Begitu pun juga hilirisasi lain, swasembada atau kedaulatan energi, perlu adanya industri,” beber dia.
“Jadi jangan hanya di pasar, kita juga mau jadi produsen, kalau mampu kita ekspor. Ini yang kita lihat sebagai visi besar,” pungkas Ilham Habibie.
-

Jadikan Peringatan Isra Mikraj Persiapan Sambut Ramadan
loading…
Menag Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk menjadikan peringatan Isra Mikraj sebagai persiapan menyambut Ramadan. Foto/SindoNews
JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk menjadikan peringatan Isra Mikraj sebagai persiapan menyambut Ramadan.
Hal itu disampaikan Nasaruddin Umar saat peringatan Isra Mikraj yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) di Gedung HM Rasjidi Kementerian Agama Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Hadir, beberapa Menteri Kabinet Merah Putih, sejumlah Duta Besar, serta jajaran pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama.
Menurut Nasaruddin Umar, Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw membawa pesan tentang perintah salat. Peristiwa Isra Mikraj penting dijadikan sebagai pangkalan pendaratan untuk menjemput Ramadan.
Baca Juga: Perjalanan Agung Isra Mikraj, Tanda-tanda Kebesaran Allah SWT
“Mari memaknai Isra’ Mikraj sebagai momentum agar kita bisa lebih dekat dan senantiasa bersyukur atas nikmat Allah Swt. Terlebih sebentar lagi umat muslim akan memasuki bulan Suci Ramadan,” katanya, Jumat (31/1/2025).
Nasaruddin berharap peristiwa Isra Mikraj makin meningkatkan keimanan umat Islam dan menguatkan kedekatan mereka terhadap ajaran agamanya.
“Kami meyakini, semakin dekat umat itu kepada ajaran agamanya maka semakin berkualitas bangsa dan anak manusianya. Dan semakin berjarak antara umat dengan ajarannya, maka di situ patologi sosial akan bermunculan. Mudah-mudahan Isra Mikraj ini akan lebih melengketkan ajaran agama dengan para pemeluknya,” tambahnya.
Ilham Akbar Habibie, yang berkesempatan memberikan tausyiyah memaparkan secercah pelajaran dan pembuktian kekuasaan Allah SWT pada peristiwa Isra dan Mikraj Nabi Muhammad SAW yang terimplementasikan pada konsep relasi antara keimanan dan pengetahuan yakni Imtaq dan Iptek. “Relasi Imtaq dan Iptek menjadi elemen fundamental dalam membangun spiritualitas individu dan peradaban manusia,” kata Ilham Akbar Habibie.