Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat gerakan koperasi di daerahnya. Hal itu ditunjukkan dengan pengalokasian anggaran secara berkelanjutan untuk pelatihan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bagi para pengurus koperasi.
Penegasan tersebut disampaikan Ning Ita (saat sapaan akrab, red) saat membuka pelatihan SKKNI di PLUT Maja Citra Kinarya. “Setiap tahun kami selalu mengalokasikan anggaran untuk pelatihan SKKNI ini. Ini adalah bentuk kepedulian saya terhadap gerakan koperasi di Kota Mojokerto. Itulah kenapa dalam beberapa tahun berturut-turut saya dinobatkan sebagai Pembina Koperasi Terbaik,” ungkapnya, Kamis (11/9/2025).
Menurut Ning Ita, kondisi struktur ekonomi Kota Mojokerto yang terbatas justru menempatkan koperasi pada posisi strategis. Saat ini, sekitar 32 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Mojokerto didominasi sektor perdagangan, disusul jasa, transportasi-akomodasi, dan konstruksi. Namun, keterbatasan lahan dan aksesibilitas membuat investor besar sulit masuk.
“Kota kita kecil, 57 persen wilayahnya permukiman, sehingga sentra industri atau perdagangan besar hampir tidak ada. Karena itu saya ingin koperasi di level akar rumput bisa tumbuh besar, setara dengan PT atau CV. Koperasi yang selama ini berkembang pesat umumnya adalah koperasi karyawan karena memiliki dukungan modal kuat,” katanya.
Sementara koperasi di masyarakat akar rumput masih terbatas pada unit simpan pinjam. Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini juga menekankan pentingnya tindak lanjut dari pelatihan SKKNI.
“Fokus saya justru koperasi-koperasi di level grass root agar punya semangat menjadi badan usaha dengan omset besar, sehingga kekuatan ekonomi bisa merata dimiliki masyarakat. Setelah ikut pelatihan ini, panjenengan harus ikut uji kompetensi. Kalau sudah punya sertifikat, barulah layak mendapatkan izin usaha. Jadi jangan hanya berhenti di pelatihannya saja,” pesannya.
Melalui pelatihan SKKNI yang digelar rutin setiap tahun, ia berharap kualitas sumber daya manusia pengurus koperasi semakin profesional, kompeten, dan mampu menjadikan koperasi sebagai kekuatan ekonomi rakyat yang sesungguhnya. [tin/suf]









