Tag: Ika Puspitasari

  • BPBD Kota Mojokerto Resmi Terbentuk, Wali Kota: Semoga Tidak Ada Bencana

    BPBD Kota Mojokerto Resmi Terbentuk, Wali Kota: Semoga Tidak Ada Bencana

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kota Mojokerto kini resmi memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kehadiran lembaga ini menjadi langkah antisipatif Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dalam menghadapi potensi bencana, khususnya banjir yang kerap menjadi ancaman saat musim penghujan.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan, pembentukan BPBD bukan berarti berharap ada bencana yang harus ditangani. Justru, tujuan utama adalah memastikan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat agar tidak ada bencana yang menimbulkan korban.

    “Kehadiran BPBD merupakan bentuk keseriusan pemerintah untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat. Semangatnya jangan sampai ada bencana, tapi kesiapsiagaan adalah kewajiban kita sebagai umat manusia,” ungkapnya saat dialog interaktif bersama puluhan awak media di Namu Café IKM Batik, Rabu (24/9/2025).

    Kehadiran BPBD merupakan bentuk keseriusan pemerintah untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat. Ning Ita (sapaan akrab, red) menambahkan, kesiapsiagaan harus didukung dengan pelatihan dan pemahaman masyarakat terkait mitigasi.

    “Siap siaga itu artinya waspada. Waspada harus didukung dengan awareness masyarakat yang tinggi ketika memang terjadi bencana. Tapi doa kita, jangan sampai ada bencana. Sudah cukup 2024, jangan ada bencana lagi,” tegasnya.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Mojokerto, Ganesh Pressiatantra menyampaikan bahwa langkah awal pihaknya adalah melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur. Sejak terbentuk, BPBD Kota Mojokerto bertekad untuk selalu hadir bagi masyarakat.

    “Ke depan, setiap kelurahan akan kami siapkan sebagai lokasi evakuasi, dapur umum, sekaligus tempat pengungsian apabila terjadi bencana. Dalam penanganan bencana, BPBD akan melibatkan relawan, masyarakat, serta media agar sinergi dan koordinasi dapat berjalan optimal,” tambahnya.

    Untuk sementara, kantor BPBD Kota Mojokerto berada satu gedung dengan UPT Damkar di Jalan Bhayangkara. Kehadiran BPBD ini juga bertepatan dengan penunjukan Kota Mojokerto sebagai tuan rumah peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tahun 2025 pada 1–3 Oktober mendatang, yang juga melibatkan Kabupaten Mojokerto.

    Sementara acara dialog interaktif tersebut juga turut dihadiri Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo dan Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Santi Ratnaning Tias. [tin/aje]

  • Wali Kota Mojokerto Ajak Satlinmas Aktifkan Kembali Siskamling

    Wali Kota Mojokerto Ajak Satlinmas Aktifkan Kembali Siskamling

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengajak seluruh anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) untuk kembali mengaktifkan kegiatan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) di setiap lingkungan. Ajakan tersebut disampaikan saat pertemuan dengan anggota Satlinmas Kelurahan Kedundung di Aula Kantor Kelurahan Kedundung.

    Ika Puspitasari, yang akrab disapa Ning Ita, menjelaskan bahwa instruksi menghidupkan kembali Siskamling datang langsung dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan telah diteruskan kepada seluruh kepala daerah, mulai dari bupati, wali kota, hingga gubernur.

    “Sebagai kepala daerah, saya mendapat mandat langsung dari pusat untuk menghidupkan kembali Siskamling di Kota Mojokerto,” ungkapnya.

    Instruksi tersebut kemudian didelegasikan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk ditindaklanjuti. Pelaksanaan Siskamling akan dipantau secara rutin, di mana setiap hari Satpol PP akan melaporkan hasil kegiatan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbang) Kota Mojokerto.

    Dalam kesempatan itu, Ning Ita juga memberikan arahan khusus kepada anggota Satlinmas. Ia menekankan bahwa menjaga keamanan dan ketertiban memang menjadi tugas utama TNI dan Polri, namun Linmas tetap memiliki peran penting dalam menciptakan suasana aman, tertib, dan kondusif di lingkungan masing-masing.

    “Kalau TNI dan Polri sudah tugas pokoknya menjaga keamanan. Tapi bagi kita di pemerintah daerah, ada instruksi yang harus menjadi atensi penting,” jelasnya.

    Karena itu, Ning Ita mengajak anggota Satlinmas untuk lebih fokus menjaga ketenteraman di wilayah masing-masing melalui pengaktifan kembali Siskamling. Ia berharap keterlibatan aktif Satlinmas dapat menjaga Kota Mojokerto tetap aman dari berbagai potensi ancaman.

    “Intinya kita semua punya komitmen yang sama, menjaga Kota Mojokerto supaya tetap aman, masyarakat bisa hidup tenteram, dan kegiatan sehari-hari berjalan dengan damai. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan bagi kita semua,” pungkasnya. [tin/beq]

  • PKK Kota Mojokerto Ikuti Pelatihan Olahan Kedelai untuk Gizi Keluarga dan Usaha Rumahan

    PKK Kota Mojokerto Ikuti Pelatihan Olahan Kedelai untuk Gizi Keluarga dan Usaha Rumahan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Mojokerto mengikuti pelatihan olahan makanan berbahan kedelai di Pendapa Sabha Mandala Tama, Balai Kota Mojokerto, Senin (22/9/2025). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.

    Dalam sambutannya, Ning Ita—sapaan akrab Wali Kota—menyampaikan pentingnya pemenuhan kebutuhan protein nabati sehari-hari melalui kedelai. “Selama ini kita mengenal kedelai sebagai bahan dasar tempe yang dikonsumsi sebagai lauk. Namun, melalui pelatihan ini kita belajar bagaimana mengolah kedelai lebih variatif sehingga bisa menjadi pilihan menu lain bagi keluarga,” ungkapnya.

    Pelatihan ini mempraktikkan beragam olahan berbahan kedelai seperti minuman sari kedelai, kudapan tauwa, cookies, hingga brownies. Ning Ita berharap keterampilan tersebut dapat mendukung ketahanan pangan keluarga sekaligus membuka peluang usaha rumahan.

    Ketua TP PKK Kota Mojokerto, Lina Desriana Arisandi, menekankan pentingnya pemanfaatan kedelai sebagai bahan pangan lokal yang kaya gizi dan bernilai jual. “Kedelai sangat potensial dikembangkan menjadi berbagai olahan makanan sehat. Namun perlu diperhatikan, ada sebagian anak-anak terutama balita yang rentan terhadap alergi kedelai,” pesannya.

    Ia menambahkan, pelatihan tersebut memiliki dua tujuan utama, yakni meningkatkan keterampilan kader PKK dalam pengolahan pangan lokal serta mendorong ekonomi keluarga melalui usaha rumahan berbasis kedelai seperti tahu, tempe, susu kedelai, hingga makanan ringan.

    “Kegiatan ini juga bentuk nyata sinergi antara Pokja 3 dan Pokja 4 yang saling mendukung dalam aspek ketahanan pangan, peningkatan gizi keluarga, serta pengembangan usaha ekonomi kreatif,” pungkas Lina.

    Pelatihan olahan kedelai ini menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat Pemkot Mojokerto yang tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi keluarga, tetapi juga peningkatan kesejahteraan ekonomi melalui inovasi pangan lokal. [tin/beq]

  • Pemkot Mojokerto Gelar Ujian Dinas dan Kenaikan Pangkat ASN

    Pemkot Mojokerto Gelar Ujian Dinas dan Kenaikan Pangkat ASN

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) menggelar Ujian Dinas dan Ujian Kenaikan Pangkat bagi aparatur sipil negara (ASN). Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Jagalan, Kecamatan Kranggan.

    Dalam peninjauannya, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari memberikan semangat kepada para peserta agar serius mengikuti seluruh rangkaian ujian. Menurutnya, ujian ini merupakan bagian penting dalam pembinaan karier ASN. Kenaikan pangkat bukan sekadar penghargaan atas masa kerja, melainkan bentuk pengakuan atas kompetensi dan kinerja yang telah ditunjukkan.

    “Karena itu, saya berharap seluruh peserta dapat mempersiapkan diri dengan baik agar hasil yang diperoleh sesuai harapan. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia aparatur merupakan prioritas penting Pemkot Mojokerto dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan akuntabel,” katanya.

    Dengan ASN yang kompeten dan berkualitas, Ning Ita (sapaan akrab, red), pelayanan publik akan semakin prima, dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan terus meningkat. Sebanyak 38 peserta mengikuti ujian, terdiri dari enam orang peserta Ujian Dinas dan 32 orang peserta Ujian Kenaikan Pangkat dari berbagai perangkat daerah.

    Sebelum tahap ini, seluruh peserta telah menjalani tes Computer Assisted Test (CAT) di BKN Kanreg II Surabaya pada, Selasa (16/9/2025) lalu. Pelaksanaan ujian kali ini difokuskan pada peserta Ujian Kenaikan Pangkat, yang menjalani tahapan wawancara makalah sebagai bagian dari proses selain CAT.

    Kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu semangat bagi seluruh ASN di lingkungan Pemkot Mojokerto untuk terus meningkatkan kompetensi, mengembangkan potensi diri, serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. [tin/ian]

  • Wali Kota Mojokerto Tekankan Profesionalitas Pengawas dalam Kelola Koperasi

    Wali Kota Mojokerto Tekankan Profesionalitas Pengawas dalam Kelola Koperasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan pentingnya peran pengawas dalam menjaga kesehatan keuangan serta keberlangsungan usaha koperasi. Hal itu disampaikannya saat membuka Pelatihan Analisa Rasio Keuangan bagi pengawas KMP, KSP/USP di Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra, Kelurahan Gununggedangan, Kecamatan Magersari.

    “Kita ini harus profesional kalau sudah diberi amanah jadi pengurus atau pengawas koperasi. Amanah itu pertanggungjawabannya besar, maka profesionalitas harus dikedepankan. Tidak sedikit koperasi bermasalah akibat pengelolaan keuangan yang tidak sehat,” ungkapnya, Kamis (18/9/2025).

    Kondisi tersebut, lanjut Ning Ita (sapaan akrab, red), biasanya dipicu sikap tidak tegas dan lebih mengutamakan kedekatan personal dibanding prinsip profesionalitas. Menurutnya, urusan bisnis sebaiknya dipisahkan dari urusan kekeluargaan. Jika tidak, justru akan menimbulkan persoalan bahkan bisa sampai ke ranah hukum.

    “Kedudukan koperasi secara hukum sama dengan badan usaha lain, sehingga pengawas memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan koperasi berjalan secara profesional. Jika pengelolaan koperasi dilakukan secara profesional, transparan, dan akuntabel, maka anggota pasti senang dan kepercayaan akan terjaga,” pungkasnya.

    Pelatihan yang diikuti 40 pengawas koperasi ini akan berlangsung selama tiga hari dengan menghadirkan narasumber profesional. Kegiatan tersebut diharapkan dapat memperkuat kapasitas pengawas dalam menjaga keuangan koperasi agar lebih sehat dan berkelanjutan. [tin/ian]

  • 144 Peserta Ikuti Pelatihan Kerja Batch Ketiga, Ning Ita Dorong Pemuda Mojokerto Jadi Generasi Unggul

    144 Peserta Ikuti Pelatihan Kerja Batch Ketiga, Ning Ita Dorong Pemuda Mojokerto Jadi Generasi Unggul

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto kembali menggelar Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Kerja berbasis kompetensi bagi masyarakat usia produktif. Program ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Mojokerto, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.

    Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota, menyampaikan bahwa pelatihan kali ini merupakan batch ketiga hasil kerja sama Pemkot Mojokerto dengan BLK Provinsi Jawa Timur. “Ini sudah batch ketiga. Kalau batch pertama dan kedua masing-masing diikuti 80 peserta, kali ini melonjak hingga 144 peserta,” ungkapnya, Selasa (16/9/2025).

    Pada batch ketiga ini, tersedia sembilan jenis pelatihan, antara lain Desainer Grafis Muda, Komputer Technical Support, Processing Pembuatan Roti dan Kue (dua paket), Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana, Tata Rias Kecantikan (dua paket), Servis Sepeda Motor Injeksi, serta Teknisi AC Residential.

    Pelatihan berlangsung intensif selama 18 hingga 24 hari, tergantung jenis keterampilan yang diikuti. Setelah itu, peserta akan mengikuti uji kompetensi. Mereka yang lulus akan memperoleh sertifikat resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Ning Ita menegaskan, pelatihan ini bukan sekadar ajang belajar singkat.

    “Melainkan investasi penting untuk meningkatkan daya saing pemuda Mojokerto. Niat harus kita kuatkan. Jangan hanya ikut-ikutan, tapi manfaatkan kesempatan ini untuk menambah ilmu, pengalaman, dan kompetensi. Dengan keterampilan, peluang kerja akan lebih besar,” jelasnya.

    Ia juga menekankan bahwa untuk membuka usaha sendiri, dibutuhkan kompetensi agar bisa menjadi wirausaha tangguh. Generasi muda, menurutnya, adalah penentu masa depan pembangunan Kota Mojokerto, sehingga peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) terus menjadi prioritas.

    “Setiap tahun kami alokasikan anggaran miliaran rupiah untuk peningkatan kapasitas SDM. Kami ingin generasi muda Mojokerto menjadi generasi unggul, yang siap menghadapi tantangan di mana pun dan dalam kondisi apa pun,” tegas Ning Ita. [tin/ian]

  • Wali Kota Mojokerto Panen Raya Padi di Gunung Gedangan, Produktivitas Naik 33 Persen

    Wali Kota Mojokerto Panen Raya Padi di Gunung Gedangan, Produktivitas Naik 33 Persen

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari bersama para petani melaksanakan panen raya padi di Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Pada panen perdana kali ini, produktivitasnya mencapai 8 ton per hektare atau naik 33 persen.

    Dalam momen tersebut, Ning Ita (sapaan akrab, red) turun langsung ke sawah menggunakan mesin pemanen modern combine harvester. Panen raya ini disebut sebagai bentuk kebersamaan pemerintah dengan para petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus kesejahteraan masyarakat.

    Ning Ita menyampaikan apresiasinya atas kerja keras para petani serta hasil positif kerja sama dengan Pupuk Kaltim melalui program Agro Solution. “Sebelum ada pendampingan, rata-rata hasil panen hanya sekitar 6 ton per hektare. Alhamdulillah, panen perdana kali ini sudah mencapai 8 ton per hektare atau naik 33 persen,” ungkapnya, Selasa (16/9/2025).

    Harapan ke depan, produktivitasnya bisa terus meningkat hingga menyamai daerah lain, bahkan bisa mencapai 12 ton per hektare. Ning Ita optimistis peningkatan hasil panen akan berdampak langsung pada kesejahteraan petani di Kota Mojokerto. Meski Kota Mojokerto bukan daerah produsen padi, program ketahanan pangan tetap berjalan baik.

    “Ketahanan pangan itu dilihat dari tiga dimensi, yaitu ketersediaan, distribusi, dan keterjangkauan harga. Melalui pasar murah, GPM, hingga program TPID, kita pastikan masyarakat tetap terjamin kebutuhan pangannya dengan harga terjangkau,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua Gapoktan Kota Mojokerto, Suhartono mengapresiasi kehadiran Wali Kota dalam panen raya tersebut. Ia menyampaikan, kelompoknya mengelola lahan seluas 18 hektare dan 50 persen di antaranya telah dipanen dengan hasil yang baik.

    “Alhamdulillah hasil panen meningkat, mudah-mudahan musim tanam berikutnya bisa lebih baik lagi. Harapan kami kelompok tani di Kota Mojokerto bisa terus rukun, meriah, dan sejahtera,” ujarnya.

    Panen raya ini juga dihadiri Asisten Vice President Agro Solution Pupuk Kaltim wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara, Atik Dwi Purwandari, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Novi Rahardjo, Forkopimcam Magersari, serta Lurah Gunung Gedangan. [tin/suf]

  • Wali Kota Mojokerto Lepas Kontingen PMR untuk Jumbara Jawa Timur ke-10

    Wali Kota Mojokerto Lepas Kontingen PMR untuk Jumbara Jawa Timur ke-10

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, resmi melepas kontingen Palang Merah Remaja (PMR) Kota Mojokerto yang akan mengikuti Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) PMR ke-10 Tingkat Provinsi Jawa Timur. Acara pelepasan berlangsung di Pendapa Sabha Kridatama Rumah Rakyat.

    Dalam sambutannya, Ning Ita—sapaan akrabnya—menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh kepada para peserta. Ia menegaskan bahwa Jumbara bukan hanya ajang berkumpul atau bermain, melainkan sarana pembentukan karakter, peningkatan keterampilan, serta penanaman nilai kepedulian sosial dan kerelawanan.

    “Melalui Jumbara ini, anak-anak akan banyak belajar kedisiplinan, kepedulian sosial, hingga kepemimpinan. Kelak mereka akan menjadi generasi tangguh yang mampu melanjutkan pembangunan di Kota Mojokerto maupun Indonesia,” ungkap Ning Ita, Selasa (16/9/2025).

    Ning Ita menjelaskan, Jumbara merupakan miniatur penerapan manajemen PMR yang meliputi perekrutan, pelatihan, hingga evaluasi. Kegiatan ini juga bertujuan memperkuat Tri Bakti PMR, yakni keterampilan hidup sehat, berkarya dan berbakti di masyarakat, serta mempererat persahabatan di tingkat nasional maupun internasional.

    “Ingat, kalian membawa nama baik Kota Mojokerto. Manfaatkan kesempatan ini untuk belajar, menambah pengalaman, dan memperkuat solidaritas,” pesannya.

    Kontingen PMI Kota Mojokerto terdiri dari 34 peserta, dengan rincian 11 anggota PMR Mula (setingkat SD), 11 anggota PMR Madya (setingkat SMP), dan 12 anggota PMR Wira (setingkat SMA). Sebelum diberangkatkan, seluruh peserta telah melalui seleksi dan pembinaan intensif melalui training center yang dipersiapkan PMI Kota Mojokerto.

    Selain peserta, keberangkatan juga didukung tim pendamping, konsumsi, dan logistik yang lebih dulu menuju lokasi kegiatan. Jumbara PMR Jawa Timur ke-10 akan digelar di Kabupaten Gresik pada 18-22 September 2025 dan diikuti kontingen dari seluruh kabupaten/kota se-Jawa Timur. [tin/beq]

  • Wali Kota Mojokerto Resmikan Dapur SPPG Meri 439, Layani Ribuan Anak Tiap Hari

    Wali Kota Mojokerto Resmikan Dapur SPPG Meri 439, Layani Ribuan Anak Tiap Hari

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari meresmikan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meri 439 yang berlokasi di Gedung Badan Gizi Nasional SPPG Meri 439, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan. Setiap harinya, SPPG Meri 439 melayani 3.582 penerima manfaat.

    Dalam sambutannya, Ning Ita (sapaan akrab, red) menyampaikan harapan besar agar SPPG Meri 439 dapat menjadi pusat layanan makan bergizi seimbang bagi anak-anak di Kota Mojokerto. Program ini diharapkan mampu memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi sesuai usianya.

    “Diharapkan SPPG Meri 439 ini bisa memenuhi kebutuhan makan bergizi gratis bagi anak-anak Kota Mojokerto. Dengan begitu, pemenuhan gizi mereka benar-benar seimbang sesuai kebutuhan berdasarkan usia,” ungkapnya, Senin (15/9/2025).

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat meresmikan dapur SPPG Meri 439. [Foto : ist]Ning Ita menegaskan kesiapan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto untuk bersinergi dengan pemerintah pusat dalam menyukseskan program nasional tersebut. Berdasarkan hasil pemetaan, Kota Mojokerto membutuhkan 7 hingga 9 SPPG, sementara saat ini baru tersedia enam unit.

    “Kami sudah menyampaikan tiga lokasi lahan aset milik Pemerintah Kota Mojokerto kepada pemerintah pusat untuk dimanfaatkan sebagai SPPG. Saat ini, kami menunggu keputusan pemerintah pusat mengenai lahan mana yang akan segera dibangun untuk SPPG berikutnya,” jelasnya.

    Menurutnya, semua pihak memiliki tanggung jawab mendukung program prioritas Presiden Republik Indonesia, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dipandang sebagai langkah strategis untuk mencetak generasi unggul dengan gizi seimbang, yang menjadi fondasi menuju Indonesia Emas 2045.

    Sementara itu, Kepala SPPG Meri 439, Galuh Ajeng Bidasari menyampaikan bahwa unit yang dipimpinnya setiap hari melayani 3.582 penerima manfaat. Mereka adalah siswa TK hingga SMA dari 11 sekolah di Kota Mojokerto. SPPG Meri 439 merupakan salah satu dari enam SPPG yang sudah beroperasi di Kota Mojokerto.

    “Setiap hari kami akan melayani sekitar kurang lebih 3.582 penerima manfaat dari siswa TK hingga SMA sederajat,” katanya.

    Dengan diresmikannya SPPG Meri 439, Pemkot Mojokerto berharap jangkauan program MBG semakin luas sehingga tumbuh kembang anak-anak semakin optimal. Harapannya, generasi muda Kota Mojokerto tumbuh sehat, cerdas, dan siap menjadi bagian dari generasi emas Indonesia di masa depan. [tin/but]

  • Kota Mojokerto Tuan Rumah Peringatan Bulan PRB 2025

    Kota Mojokerto Tuan Rumah Peringatan Bulan PRB 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kota Mojokerto resmi ditunjuk sebagai tuan rumah peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tahun 2025 yang akan digelar pada 1–3 Oktober 2025. Selain di Kota Mojokerto, sejumlah kegiatan juga akan berlangsung di wilayah Kabupaten Mojokerto.

    Pemilihan Mojokerto sebagai pusat peringatan Bulan PRB 2025 dinilai sarat makna filosofis. Mojokerto, yang dikenal sebagai Gerbang Nusantara karena erat kaitannya dengan kejayaan Kerajaan Majapahit, dipandang sebagai simbol gerbang perubahan menuju Indonesia yang lebih tangguh menghadapi risiko bencana.

    “Peringatan Bulan PRB 2025 di Kota Mojokerto menjadi momentum penting untuk meningkatkan literasi kebencanaan sekaligus memperkuat jejaring antar daerah. Kami ingin menjadikan kegiatan ini sebagai ruang edukasi, kolaborasi, serta inovasi dalam membangun kota yang tangguh bencana,” ungkap Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, Sabtu (13/9/2025).

    Ning Ita (sapaan akrab, red) juga menyampaikan bahwa peringatan tahun ini akan dirangkai dengan peresmian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mojokerto. Kehadiran BPBD diharapkan memperkuat koordinasi lintas sektor serta mempercepat respon penanganan bencana.

    “Dengan adanya BPBD, penanganan kebencanaan di Kota Mojokerto akan lebih sistematis, terarah, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

    Rangkaian kegiatan Bulan PRB 2025 di Mojokerto akan dikemas meriah dan edukatif. Acara diawali dengan pameran kebencanaan nasional yang menampilkan inovasi teknologi, peralatan, dan program penanggulangan bencana dari berbagai daerah dan lembaga terkait. Selain itu, akan digelar seminar dan diskusi menghadirkan pakar, akademisi, dan praktisi kebencanaan.

    Masyarakat juga akan diajak terlibat langsung dalam simulasi evakuasi bencana melibatkan pelajar, relawan, dan unsur masyarakat. Edukasi kesiapsiagaan bencana untuk pelajar SD, SMP, hingga SMA agar kesadaran sejak dini dapat terbentuk. Tak hanya itu, festival seni dan budaya lokal turut mewarnai peringatan Bulan PRB.

    Yakni dengan menyampaikan pesan kesiapsiagaan bencana secara kreatif dan menarik. Dengan beragam agenda tersebut, Kota Mojokerto diproyeksikan menjadi pusat perhatian nasional sekaligus bukti nyata komitmen daerah ini dalam membangun masyarakat yang tangguh menghadapi bencana. [tin/ian]