Tag: Ika Puspitasari

  • Wali Kota Mojokerto Tegaskan Penguatan GERMAS Lewat Kolaborasi Lintas Sektor

    Wali Kota Mojokerto Tegaskan Penguatan GERMAS Lewat Kolaborasi Lintas Sektor

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat gerakan kolaboratif lintas sektor dalam menyukseskan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Kota Mojokerto.

    Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Kelompok Kerja dan Mitra GERMAS Kota Mojokerto Tahun 2025.

    “GERMAS ini merupakan program nasional yang wajib disukseskan seluruh daerah di Indonesia. Kesuksesan nasional bergantung pada keberhasilan di tingkat daerah, termasuk Kota Mojokerto,” ungkapnya di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Selasa (15/10/2025).

    Ning Ita (sapaan akrab, red) menegaskan, meski Kota Mojokerto berukuran kecil secara wilayah, tanggung jawabnya untuk menyukseskan program nasional tetap besar. Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus menggencarkan kegiatan yang membudayakan pola hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat.

    “Keberhasilan GERMAS tidak akan terwujud tanpa sinergi yang kuat antara berbagai pihak. Kesuksesan GERMAS ada pada kekuatan kolaborasi lintas sektor. Pemerintah, TNI, Polri, rumah sakit, organisasi profesi, dan masyarakat harus memiliki visi yang sama, menyehatkan warga Kota Mojokerto secara paripurna,” tegasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Ning Ita juga memaparkan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Mojokerto yang telah melampaui angka 80, masuk kategori ‘sangat tinggi’. Meski demikian, orang nomor satu di lingkungan Pemkot Mojokerto ini mengingatkan agar capaian tersebut tidak membuat masyarakat lengah.

    “Meski IPM kita sudah tinggi, bukan berarti kita berhenti. GERMAS harus terus kita dorong bersama agar kesadaran masyarakat untuk hidup sehat semakin meningkat. Senam ini akan kita hidupkan kembali sebagai gerakan harian di sekolah dan instansi, seperti dulu ada SKJ. Tujuannya agar olahraga menjadi kebiasaan dan budaya masyarakat,” jelasnya.

    Sebagai langkah nyata penguatan GERMAS, Ning Ita berencana menginstruksikan agar Senam Kreasi Kota Mojokerto Perwosi dijadikan kegiatan wajib di seluruh sekolah, instansi pemerintahan, hingga kelompok masyarakat. Senam yang diadaptasi dari lagu resmi Kota Mojokerto ini dinilai cocok untuk semua usia, dari anak-anak hingga lansia.

    “Melalui pembiasaan ini diharapkan kesehatan masyarakat semakin meningkat, kualitas sumber daya manusia Mojokerto semakin unggul, serta mendukung terwujudnya Cita pertama dalam Panca Cita, yaitu peningkatan kualitas SDM. Kita ingin warga Kota Mojokerto tidak hanya panjang umur, tapi juga sehat, mandiri, dan tidak menjadi beban keluarga maupun negara. Itulah makna GERMAS yang sesungguhnya,” pungkasnya. [tin/ted]

  • Pemkot Mojokerto Rancang Skema Baru untuk Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

    Pemkot Mojokerto Rancang Skema Baru untuk Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

    Mojokerto (beritajatim.com) – Di tengah situasi ekonomi global yang tidak stabil dan berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus berupaya menjaga daya tahan ekonomi daerah. Salah satu langkah strategis yang tengah disiapkan adalah melalui sistem e-katalog.

    Skema khusus tersebut disiapkan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang makanan dan minuman (mamin) agar dapat menjadi bagian dari rantai pengadaan pemerintah. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) penyedia jasa makanan dan minuman di Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra.

    Ning Ita (sapaan akrab, red) menyampaikan bahwa kebijakan tersebut dirancang untuk memastikan perputaran dana APBD dapat menjadi pemicu (trigger) pertumbuhan ekonomi lokal. Menurutnya, dalam kondisi fiskal yang terbatas, penting bagi pemerintah daerah untuk memastikan setiap rupiah anggaran mampu memberikan efek berganda bagi masyarakat.

    “Dengan diterapkannya skema baru ini, tidak akan ada penyedia yang mendominasi. Dana APBD yang terbatas justru bisa menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi melalui pemerataan kesempatan bagi pelaku UMKM di Kota Mojokerto,” ungkapnya, Selasa (14/10/2025).

    Ning Ita menjelaskan, untuk dapat ikut serta dalam sistem pengadaan pemerintah, para pelaku UMKM perlu melengkapi seluruh persyaratan administrasi dan mendaftarkan diri melalui sistem e-katalog. Saat ini menurutnya, masih banyak UMKM yang belum siap menjadi penyedia resmi pemerintah karena terkendala dokumen pendukung dan pemahaman teknis.

    “Dari sekitar 16.000 UMKM makanan dan minuman yang ada, banyak yang belum siap secara administratif. Padahal kelengkapan dokumen adalah kunci utama agar bisa terlibat dalam pengadaan pemerintah,” jelasnya.

    Sebagai bentuk dukungan, Pemkot Mojokerto menyiapkan tim dari Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) untuk memberikan pendampingan teknis. Pendampingan tersebut mencakup unggah dokumen, simulasi transaksi daring, hingga negosiasi harga. Ia menyarankan agar pelaku UMKM mamin untuk datang ke BPBJ.

    “Kalau ada yang belum paham cara klik atau kirim berkas, bisa datang langsung ke BPBJ. Tim kami siap membantu sampai UMKM bisa mandiri. Mindset minta DP karena takut tidak dibayar itu harus diubah. Pemerintah tidak mungkin mengemplang. Jadi fokus saja pada pemenuhan persyaratan dan kesiapan administrasi,” tegasnya.

    Ia juga menekankan perlunya perubahan pola pikir dalam bertransaksi dengan pemerintah. Menurutnya, sistem pengadaan pemerintah menjamin kepastian pembayaran, sehingga pelaku usaha tidak perlu khawatir terhadap risiko keterlambatan atau ketidakpastian.

    Dengan langkah ini, Pemkot Mojokerto berharap semakin banyak pelaku UMKM lokal yang mampu bersaing secara sehat dalam sistem pengadaan barang dan jasa. Selain memperkuat kemandirian ekonomi, kebijakan ini juga diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi daerah di tengah tekanan ekonomi global. [tin/suf]

  • Wali Kota Mojokerto Tekankan Peran Orang Tua Bentuk Karakter dan Moral Remaja Lewat Program STAR

    Wali Kota Mojokerto Tekankan Peran Orang Tua Bentuk Karakter dan Moral Remaja Lewat Program STAR

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menegaskan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter dan ketahanan moral generasi muda di tengah derasnya arus informasi serta kemajuan teknologi. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Wisuda Sekolah Orang Tua Anak Remaja (STAR) di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Senin (13/10/2025).

    Menurut Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita, program STAR merupakan langkah konkret Pemerintah Kota Mojokerto untuk memperkuat fungsi keluarga sebagai benteng utama pencegahan kenakalan remaja.
    “Sekolah Orang Tua Anak Remaja ini lahir dari kegelisahan saya melihat kondisi Kota Mojokerto yang meskipun bukan kota metropolis,” ungkapnya.

    Ia menjelaskan, perkembangan teknologi dan degradasi moral telah memberi dampak signifikan terhadap perilaku remaja. Melalui program STAR, para orang tua diharapkan memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan untuk mendampingi anak menghadapi berbagai tantangan zaman.

    “Kami ingin membangun benteng pertama di keluarga agar remaja Kota Mojokerto tidak terjerumus pada kenakalan remaja, narkoba, maupun seks bebas. Remaja Kota Mojokerto adalah seperempat dari total penduduk, di tangan merekalah kita menaruh harapan untuk melanjutkan tongkat estafet pembangunan di masa depan,” imbuhnya.

    Program STAR tidak hanya melibatkan para orang tua, tetapi juga menggandeng berbagai pihak lintas sektor seperti BNN, Kemenag, psikolog, dan organisasi masyarakat. Program ini akan dijalankan secara masif di 18 kelurahan dengan dukungan lintas perangkat daerah karena membangun generasi tangguh membutuhkan kerja kolaboratif.

    “Saya mengajak seluruh masyarakat untuk turut berperan aktif dalam mengawal tumbuh kembang anak-anak agar menjadi generasi yang berkarakter dan berdaya saing. Sekecil apa pun kontribusi yang bisa kita berikan hari ini, akan sangat berarti untuk menghantarkan anak-anak kita menjadi generasi yang lebih baik daripada generasi saat ini,” pungkas Ning Ita.

    Program STAR menjadi upaya strategis Pemkot Mojokerto dalam membangun ketahanan keluarga sekaligus menyiapkan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan memiliki kecerdasan spiritual untuk menghadapi tantangan masa depan. [tin/beq]

  • Wali Kota Mojokerto Beri Penghargaan Anggota Paskibraka 2025

    Wali Kota Mojokerto Beri Penghargaan Anggota Paskibraka 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyerahkan piagam penghargaan kepada para anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Mojokerto Tahun 2025. Acara berlangsung di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto tersebut sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur.

    Dalam suasana penuh kebanggaan, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita tersebut menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi para anggota Paskibraka yang telah sukses menjalankan tugas pengibaran dan penurunan bendera Merah Putih pada peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI lalu.

    “Atas nama Pemerintah Kota Mojokerto, saya menyampaikan rasa bangga dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada adik-adik Paskibraka. Kalian telah berhasil melaksanakan tugas mulia dengan penuh kedisiplinan, dedikasi, dan tanggung jawab,” ungkap Ning Ita dalam sambutannya, Minggu (12/10/2025).

    Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyerahkan piagam penghargaan kepada para anggota Paskibraka Kota Mojokerto Tahun 2025 di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto. [Foto : ist]Ia menambahkan, perjuangan dan kerja keras para anggota Paskibraka merupakan bagian dari proses pembentukan karakter generasi muda yang tangguh dan berintegritas. Penyerahan piagam penghargaan tersebut menjadi simbol pengakuan atas semangat, ketekunan, dan komitmen yang telah ditunjukkan oleh para pelajar terbaik Kota Mojokerto itu.

    “Nilai-nilai kedisiplinan, kekompakan, dan rasa nasionalisme yang telah tertanam dalam diri kalian adalah bekal berharga untuk masa depan. Teruslah menjadi generasi muda yang tangguh, kuat, dan menginspirasi,” imbuhnya.

    Selain kepada anggota Paskibraka, penghargaan juga diberikan kepada sejumlah pihak yang berperan penting dalam kesuksesan pelaksanaan tugas Paskibraka 2025. Mereka meliputi Fasilitator, Pelatih, Pamong, Petugas Kesehatan, Panitia, Komandan Kompi (Danki), serta Pasukan Tanda Kehormatan (Pataka) Paskibraka Kota Mojokerto.

    Dalam kesempatan itu, Ning Ita turut menyampaikan terima kasih kepada para pelatih, pembina, serta orang tua yang telah memberikan bimbingan dan dukungan moral selama proses pelatihan berlangsung. Ia berharap semangat dan disiplin yang telah ditanamkan selama menjadi bagian dari Paskibraka dapat terus menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari. [tin/but]

     

  • Upacara Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Kota Mojokerto Berlangsung Khidmat, Wali Kota Bacakan Sambutan Gubernur

    Upacara Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Kota Mojokerto Berlangsung Khidmat, Wali Kota Bacakan Sambutan Gubernur

    Mojokerto (beritajatim.com) — Upacara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur yang digelar di Lapangan Sasana Praja Abhipraya Balai Kota Mojokerto berlangsung khidmat dan penuh makna.

    Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus membacakan sambutan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

    Dalam sambutan yang dibacakan oleh Ning Ita (sapaan akrab, red), Gubernur Khofifah menegaskan bahwa delapan dekade perjalanan Jawa Timur merupakan bukti daya tahan, kerja keras, dan kreativitas masyarakatnya. Dengan mengusung tema ‘Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh’, seluruh elemen masyarakat diajak untuk menjaga semangat kebersamaan dan memperkuat sinergi menuju masa depan yang lebih maju dan berkelanjutan.

    “Dari Bumi Majapahit, kita terus menyalakan semangat persatuan dan kemajuan. Jawa Timur akan terus menjadi rumah bagi harapan, laboratorium inovasi, dan pusat pertumbuhan yang menginspirasi Indonesia,” ungkap Gubernur Khoffifah dalam sambutan yang dibacakan Ning Ita, Minggu (12/10/2025).

    Peringatan Hari Jadi kali ini juga menjadi momentum refleksi atas capaian Jawa Timur sebagai salah satu lokomotif ekonomi nasional. Pada triwulan II tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tercatat mencapai 5,23 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Tingkat kemiskinan juga berhasil ditekan hingga 9,5 persen, sementara kemiskinan ekstrem menurun signifikan menjadi 0,66 persen.

    Gubernur dalam sambutannya turut menyoroti peran penting sektor pertanian sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional. Dengan produksi padi yang mencapai lebih dari 12 juta ton, Jawa Timur kembali menegaskan posisinya sebagai lumbung pangan terbesar di Indonesia. Selain sektor ekonomi dan pangan, Jawa Timur juga mencatat berbagai prestasi di bidang lainnya.

    Seperti bidang pendidikan, lingkungan hidup, dan inovasi. Provinsi ini dinobatkan sebagai peringkat pertama nasional dalam implementasi ekonomi hijau dan transisi berkelanjutan, serta memiliki jumlah desa mandiri terbanyak di Indonesia. Melalui filosofi kerja ‘Jatim Bisa’ yang berarti Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif, Gubernur mengajak seluruh warga untuk terus berkolaborasi dalam pembangunan daerah.

    “Pelaut yang hebat tidak lahir dari lautan yang tenang. Jawa Timur telah membuktikan ketangguhannya menghadapi berbagai tantangan dan terus tumbuh ke arah kemajuan,” ujarnya Gubernur Khoffifah dalam sambutan yang dibacakan Ning Ita.

    Sebagai penutup, Gubernur Khofifah mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu dalam semangat ‘Tangguh Nyawiji, Tumuwuh Mulyo”. Hal ini menegaskan bahwa tekad bersama menjadikan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara.

    “Kami mengundang segenap warga Jawa Timur, apa pun profesinya, untuk bergerak bersama. Dari petani hingga pengusaha, dari guru hingga profesor, dari pekerja hingga profesional, kami membutuhkan panjenengan semua untuk bersama-sama mewujudkan impian Indonesia,” tutupnya. [tin/suf]

  • ASN Diminta Kuasai Regulasi, Wali Kota Mojokerto: Dasar Pelaksanaan Program Harus Paham Aturan

    ASN Diminta Kuasai Regulasi, Wali Kota Mojokerto: Dasar Pelaksanaan Program Harus Paham Aturan

    Mojokerto (Beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) agar terus belajar dan memahami regulasi sebagai dasar pelaksanaan setiap program kegiatan di lingkungan pemerintah daerah.

    Pesan tersebut disampaikan saat membuka Sosialisasi Perwali Nomor 21 Tahun 2025 tentang Standar Satuan Harga (SSH) Tahun 2026 dan Perwali Nomor 33 Tahun 2025 tentang Analisis Standar Belanja (ASB) Tahun 2026.

    Dalam arahannya, Ning Ita (sapaan akrab, red) menegaskan bahwa ASN tidak boleh enggan mempelajari aturan. Menurutnya, pemahaman terhadap regulasi merupakan tanggung jawab dasar yang melekat pada setiap aparatur negara.

    “Aturan pemerintah ini dinamis, maka wajib dipahami. ASN harus menguasai regulasi,” ungkapnya di ruang pertemuan BPKPD Kota Mojokerto, Rabu (8/10/2025).

    Karena itu, lanjutnya, dasar dalam menentukan pelaksanaan program, baik di OPD maupun unit kerja. Jika tidak, akan menjadi celah fraud (manipulasi). Ning Ita menambahkan, kesadaran ASN untuk terus belajar dan memahami regulasi akan menciptakan roda pemerintahan yang lebih kondusif. Mulai dari proses perencanaan hingga pelaksanaan program.

    “Jika berlandaskan aturan yang berlaku, hasilnya akan lebih baik, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Belajar aturan itu wajib. Kalau tidak paham, harus terbuka untuk belajar. Dengan begitu, program bisa berjalan baik dari awal hingga akhir. Dengan kegiatan ini diharapkan seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto semakin sigap dan cermat dalam memahami aturan, sehingga setiap program pembangunan dapat terlaksana dengan baik, transparan, dan akuntabel,” tegasnya.

    Kegiatan sosialisasi tersebut menghadirkan dua narasumber dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yaitu Dr. Sutikno, M.Si., Kepala Pusat Studi Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) ITS, serta Cahyono Bintang Nurcahyo, S.T., M.T., Tenaga Ahli Sipil ITS.

    Keduanya memberikan pemaparan dari sisi akademis dan teknis untuk memperkuat pemahaman ASN terhadap penerapan SSH dan ASB dalam penyusunan program kerja tahun 2026. [tin/ian]

  • Pemkot Mojokerto Gencarkan Pendampingan keluarga Balita untuk Tekan Angka Stunting

    Pemkot Mojokerto Gencarkan Pendampingan keluarga Balita untuk Tekan Angka Stunting

    Mojokerto (beritajatim.com) – Upaya menekan angka stunting di Kota Mojokerto terus digencarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Salah satunya melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan keluarga balita stunting yang digelar di Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajuritkulon.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan bahwa keluarga memiliki peran penting sebagai benteng utama dalam menjaga tumbuh kembang anak. “Tujuan kita sama, bagaimana angka stunting di Kota Mojokerto bisa ditekan hingga nol atau zero. Berdasarkan data e-PPGBM, saat ini masih tercatat 1,54 persen balita yang mengalami stunting,” ungkapnya, Selasa (7/10/2025).

    Dalam kegiatan tersebut, keluarga balita stunting dan wasting tak hanya mendapat edukasi dan makanan tambahan bergizi, tetapi juga berkesempatan berdialog langsung dengan Wali Kota serta perwakilan dari Dinas Kesehatan. Menurutnya, upaya percepatan penurunan stunting tidak bisa hanya mengandalkan tenaga kesehatan.

    “Diperlukan sinergi lintas sektor, termasuk peran aktif organisasi wanita dan masyarakat. Dengan bergerak bersama, harapan kita para balita bisa tumbuh sehat, sehingga ke depan kita mampu menyiapkan generasi unggul yang akan meneruskan pembangunan Kota Mojokerto,” jelasnya.

    Ia berharap pelatihan tersebut dapat melahirkan lebih banyak keluarga yang siap menjadi agen perubahan dalam menekan angka stunting. Melalui berbagai program intervensi dan pendampingan seperti ini, Pemerintah Kita (Pemkot) Mojokerto menargetkan terwujudnya zero stunting dan terciptanya generasi Kota Mojokerto yang sehat, cerdas, serta unggul di masa depan.

    “Saya berpesan kepada para ibu agar lebih sabar dan tulus dalam merawat buah hati, karena anak adalah titipan Allah. Cinta kasih ibu merupakan faktor penting, selain gizi, yang akan menentukan keberhasilan tumbuh kembang anak,” pungkasnya. [tin/suf]

  • Indeks Masyarakat Digital Mojokerto 2025 Naik, Lampaui Rata-Rata Jatim dan Nasional

    Indeks Masyarakat Digital Mojokerto 2025 Naik, Lampaui Rata-Rata Jatim dan Nasional

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kota Mojokerto kembali mencatatkan capaian membanggakan dalam pembangunan masyarakat digital. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) tahun 2025 di Kota Mojokerto mencapai 52,38.

    Angka tersebut naik 5,52 poin dibanding tahun 2024 yang sebesar 46,86. Dengan capaian tersebut, klasifikasi IMDI Kota Mojokerto meningkat dari kategori ‘Cukup’ menjadi ‘Tinggi’, sekaligus melampaui rata-rata Provinsi Jawa Timur (49,17) maupun rata-rata nasional (44,53).

    Kenaikan IMDI Kota Mojokerto tahun 2025 terutama ditopang oleh Pilar 1 (Infrastruktur dan Ekosistem) serta Pilar 3 (Pemberdayaan). Pilar 1 naik dari 64,88 menjadi 69,53 atau bertambah 4,65 poin. Sementara Pilar 3 melonjak signifikan dari 26,08 menjadi 50,13 atau meningkat 24,05 poin dibandingkan tahun sebelumnya.

    Namun demikian, dua pilar lainnya justru mencatat penurunan. Pilar 2 (Keterampilan Digital) turun dari 59,63 menjadi 49,33, sedangkan Pilar 4 (Pekerjaan) sedikit turun dari 38,11 menjadi 37,75. Meski begitu, secara keseluruhan capaian ini menunjukkan infrastruktur digital di Kota Mojokerto semakin kuat dan partisipasi masyarakat dalam ekosistem digital makin meningkat.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini yang disebutnya sebagai hasil kerja bersama seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, peningkatan nilai IMDI tersebut merupakan bukti nyata bahwa Kota Mojokerto terus bergerak maju dalam pembangunan masyarakat digital.

    “Kami berterima kasih kepada seluruh pihak, mulai dari perangkat daerah, komunitas, pelaku usaha, dan masyarakat yang telah mendukung berbagai program digitalisasi,” ungkap Ning Ita, Jumat (3/10/2025).

    Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto ini menegaskan, tantangan ke depan adalah memperkuat literasi dan keterampilan digital agar masyarakat tidak hanya memiliki akses, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi secara produktif dan bertanggung jawab.

    “Ini menjadi fokus kebijakan kami untuk memperkuat transformasi digital yang inklusif,” pungkasnya. [tin/ian]

  • Indeks Masyarakat Digital Mojokerto 2025 Naik, Lampaui Rata-Rata Jatim dan Nasional

    Indeks Masyarakat Digital Mojokerto 2025 Naik, Lampaui Rata-Rata Jatim dan Nasional

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kota Mojokerto kembali mencatatkan capaian membanggakan dalam pembangunan masyarakat digital. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) tahun 2025 di Kota Mojokerto mencapai 52,38.

    Angka tersebut naik 5,52 poin dibanding tahun 2024 yang sebesar 46,86. Dengan capaian tersebut, klasifikasi IMDI Kota Mojokerto meningkat dari kategori ‘Cukup’ menjadi ‘Tinggi’, sekaligus melampaui rata-rata Provinsi Jawa Timur (49,17) maupun rata-rata nasional (44,53).

    Kenaikan IMDI Kota Mojokerto tahun 2025 terutama ditopang oleh Pilar 1 (Infrastruktur dan Ekosistem) serta Pilar 3 (Pemberdayaan). Pilar 1 naik dari 64,88 menjadi 69,53 atau bertambah 4,65 poin. Sementara Pilar 3 melonjak signifikan dari 26,08 menjadi 50,13 atau meningkat 24,05 poin dibandingkan tahun sebelumnya.

    Namun demikian, dua pilar lainnya justru mencatat penurunan. Pilar 2 (Keterampilan Digital) turun dari 59,63 menjadi 49,33, sedangkan Pilar 4 (Pekerjaan) sedikit turun dari 38,11 menjadi 37,75. Meski begitu, secara keseluruhan capaian ini menunjukkan infrastruktur digital di Kota Mojokerto semakin kuat dan partisipasi masyarakat dalam ekosistem digital makin meningkat.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini yang disebutnya sebagai hasil kerja bersama seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, peningkatan nilai IMDI tersebut merupakan bukti nyata bahwa Kota Mojokerto terus bergerak maju dalam pembangunan masyarakat digital.

    “Kami berterima kasih kepada seluruh pihak, mulai dari perangkat daerah, komunitas, pelaku usaha, dan masyarakat yang telah mendukung berbagai program digitalisasi,” ungkap Ning Ita, Jumat (3/10/2025).

    Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto ini menegaskan, tantangan ke depan adalah memperkuat literasi dan keterampilan digital agar masyarakat tidak hanya memiliki akses, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi secara produktif dan bertanggung jawab.

    “Ini menjadi fokus kebijakan kami untuk memperkuat transformasi digital yang inklusif,” pungkasnya. [tin/ian]

  • Menko PMK Ajak Masyarakat Cegah Bencana Mulai dari Langkah Sederhana

    Menko PMK Ajak Masyarakat Cegah Bencana Mulai dari Langkah Sederhana

    Mojokerto (beritajatim.com) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk aktif mencegah bencana dengan langkah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Pesan itu ia sampaikan saat menghadiri malam puncak Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2025 di Lapangan Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Kamis (2/10/2025).

    Dalam sambutannya, Pratikno menegaskan bahwa pengurangan risiko bencana bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.

    “Mari kita sama-sama cegah bencana, mulai dari hal yang sederhana. Jangan buang sampah sembarangan, jaga kebersihan sungai, jangan merambah hingga mempersempit aliran sungai. Hal-hal kecil seperti ini sangat berpengaruh dalam mengurangi risiko bencana,” ungkap mantan Menteri Sekretaris Negara itu.

    Pratikno menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang menimpa santri Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Ia bersama jajaran pemerintah sejak Kamis pagi hingga siang turut mengawal proses pencarian dan penyelamatan korban.

    “Ada yang berhasil diselamatkan, tapi ada juga yang belum. Mohon doanya agar semua bisa kita selamatkan dengan korban sesedikit mungkin. Dan mari kita jaga bersama agar bencana semacam ini tidak terulang kembali. Setiap tahun Indonesia menghadapi lebih dari 3.500 kasus bencana. Bencana seperti gempa bumi memang tidak bisa diprediksi,” katanya.

    Ia menambahkan, meski gempa sulit diperkirakan, bencana hidrometeorologi seperti banjir dapat diantisipasi. Karena itu, ia memberikan apresiasi kepada BNPB, Basarnas, TNI, Polri, serta pemerintah daerah yang selalu sigap dalam tanggap darurat. Pratikno juga mendorong peran rumah ibadah dan lembaga pendidikan keagamaan dalam edukasi kebencanaan.

    “Rumah ibadah, pesantren, madrasah, mushola, masjid bisa dijadikan pusat sosialisasi dan tempat pengungsian sementara ketika bencana terjadi. Peran para kyai, nyai, dan tokoh agama sangat penting membangun masyarakat tangguh,” tambahnya.

    Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang hadir mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan BNPB yang memilih Jawa Timur sebagai tuan rumah PRB 2025. Ia menyebut Jawa Timur merupakan daerah dengan risiko bencana tinggi, namun indeks risikonya berhasil diturunkan signifikan dari 137,88 pada 2019 menjadi 95,75 pada 2024.

    “Hal ini berkat kolaborasi pemerintah daerah dan masyarakat yang semakin tangguh menghadapi bencana,” ujarnya.

    Pada kesempatan itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyerahkan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas dedikasi dalam upaya pengurangan risiko bencana. Ia juga menyerahkan pataka PRB kepada Pemprov Banten yang akan menjadi tuan rumah Peringatan Bulan PRB 2026.

    Malam puncak PRB 2025 berlangsung khidmat dengan lantunan syair dan dakwah dari Opic, Gus Kautsar, Gus Hafidz, serta grup hadrah Syubbanul Muslimin. Acara turut dihadiri jajaran pejabat daerah, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Sekretaris Umum BNPB Rustian, Anggota Komisi VIII DPR RI Sri Wulan, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, Sekretaris BPBD Jatim Andhika Nurrahmad Sudigda, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Rizal Octavian, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Wakil Wali Kota Mojokerto Rachman Sidharta Arisandi, serta Forkopimda Kabupaten Mojokerto.