Tag: Ika Puspitasari

  • Ning Ita Resmikan Gerai KKMP Gedongan Kota Mojokerto, Dorong Inovasi Layanan Cepat dan Efisien

    Ning Ita Resmikan Gerai KKMP Gedongan Kota Mojokerto, Dorong Inovasi Layanan Cepat dan Efisien

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, meresmikan Gerai Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Gedongan, Kamis (30/10/2025). Dalam sambutannya, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita itu menekankan pentingnya inovasi pelayanan yang cepat, efektif, dan efisien agar koperasi mampu bersaing di tengah tantangan era digital.

    “Poin yang paling penting adalah bagaimana panjenengan, Pak Ketua beserta jajarannya, bisa melayani dengan jemput bola secara lebih cepat, efektif, dan efisien. Kuncinya di sana,” ujar Ning Ita.

    Ia menjelaskan, perubahan perilaku konsumen akibat perkembangan teknologi menjadi tantangan besar bagi pelaku koperasi. Masyarakat kini lebih terbiasa bertransaksi secara daring dengan proses cepat, praktis, dan sistem pembayaran fleksibel.

    “Tantangan saat ini adalah para pedagang online. Pesan cukup lewat WA, cepat mudah. Pembayaran pun begitu. Bisa cash, bisa cashless,” tambahnya.

    Ning Ita juga mendorong agar KKMP tidak hanya fokus pada penjualan komoditas sembako, tetapi mulai mengembangkan produk-produk potensial lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Ia membuka peluang kerja sama lintas wilayah untuk memperluas jaringan usaha koperasi.

    “Ke depan sangat memungkinkan dikembangkan dengan komoditas lain, bekerja sama dengan KKMP dari luar Kecamatan Magersari, bahkan luar Kota Mojokerto,” katanya.

    KKMP Gedongan merupakan salah satu dari 18 KKMP di Kota Mojokerto yang menjadi bagian dari 8.000 KKMP se-Indonesia dan telah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli 2025. Program ini menjadi bentuk nyata pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis komunitas yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas ekonomi lokal. [tin/beq]

  • Pemkot Mojokerto Gelar Sarasehan Kepemudaan dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97

    Pemkot Mojokerto Gelar Sarasehan Kepemudaan dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Pemerintah Kota Mojokerto menyelenggarakan Sarasehan Kepemudaan di GOR Seni Majapahit pada Rabu, 29 Oktober 2025. Acara ini dihadiri oleh ratusan pelajar dari berbagai sekolah SMA sederajat yang memadati ruangan dengan semangat kebangsaan yang tinggi.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, memberikan sambutan yang penuh motivasi kepada para pemuda Kota Mojokerto. Ia menekankan pentingnya peran pemuda dalam menjaga persatuan dan kemajuan bangsa Indonesia.

    “Para tokoh pemuda zaman dulu telah menunjukkan semangat luar biasa dalam memperjuangkan persatuan bangsa. Kini tugas kita adalah melanjutkan semangat itu dengan berkarya dan berkontribusi nyata bagi kemajuan negeri,” ungkapnya.

    Dalam acara tersebut, Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota, tak hanya memberikan pesan kebangsaan, tetapi juga berinteraksi langsung dengan para peserta melalui sesi tanya jawab mengenai sejarah Sumpah Pemuda. Peserta yang dapat menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat berkesempatan mendapatkan hadiah menarik yang disediakan oleh sang Wali Kota.

    Hadir pula dalam acara ini Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Bathara Alex Bulo, yang memberikan apresiasi atas upaya Pemkot Mojokerto dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme kepada generasi muda. “Kegiatan seperti ini sangat penting untuk memperkuat rasa cinta tanah air dan semangat kebangsaan di kalangan pelajar,” ujarnya.

    Puncak acara sarasehan ditandai dengan penyerahan hadiah untuk para pemenang Lomba Yel-Yel Kepemudaan, bagian dari rangkaian Festival Pemuda 2025. Juara pertama diraih oleh SMA Negeri 1 Mojokerto, disusul Karang Taruna Kelurahan Surodinawan di posisi kedua, dan SMK Taman Siswa yang meraih juara ketiga.

    Melalui acara ini, Pemkot Mojokerto berharap dapat memperkuat karakter generasi muda Kota Mojokerto untuk selalu menjaga persatuan, cinta tanah air, dan berperan aktif dalam pembangunan kota. Semangat Sumpah Pemuda pun kembali digaungkan dengan harapan agar para pemuda menjadi bagian penting dalam kemajuan bangsa. [tin/suf]

  • Ning Ita Ajak Pemuda Mojokerto Warisi Semangat Majapahit di Puncak Peringatan Sumpah Pemuda

    Ning Ita Ajak Pemuda Mojokerto Warisi Semangat Majapahit di Puncak Peringatan Sumpah Pemuda

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyerukan agar generasi muda Kota Mojokerto meneladani semangat juang dan nasionalisme leluhur Majapahit.

    Pesan itu disampaikan dalam puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda yang dikemas dalam Festival Pemuda Kota Mojokerto 2025, di Taman Bahari Majapahit, Selasa (28/10/2025) malam.

    Dalam acara yang berlangsung semarak tersebut, berbagai pertunjukan seni dan kreativitas anak muda ditampilkan. Mulai dari penampilan Andita Shevia, juara FLSSN Jawa Timur, hingga aksi Bantengan Arek Bodoyo dan video pendek karya pemuda yang menampilkan semangat kebangsaan di era digital. Malam festival semakin semarak ketika grup band Twentynine

    Twentynine tampil membawakan lagu-lagu penuh energi yang mengundang antusiasme pengunjung. Selain hiburan, momen kebangsaan juga dikuatkan melalui pembacaan naskah Sumpah Pemuda yang dipimpin oleh Komandan Korem 082/CPYJ, Kolonel Inf. Batara Alex Bulo, dengan balutan kostum Brawija V. Suasana menjadi khidmat ketika ratusan pemuda mengucapkan ikrar bersama.

    Dalam sambutannya, Ning Ita (sapaan akrab, red) yang tampil anggun dengan busana bergaya Ratu Tribhuwana Tunggadewi menegaskan pentingnya menumbuhkan nasionalisme dan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

    “Cinta pada bangsa tidak diukur dari seberapa keras kita berteriak, tetapi dari seberapa besar kontribusi yang kita berikan bagi negeri,” ungkapnya.

    Ning Ita juga menegaskan bahwa darah perjuangan Majapahit mengalir dalam diri masyarakat Mojokerto, terutama generasi mudanya. Festival Pemuda Kota Mojokerto 2025 menjadi simbol kebangkitan semangat anak muda di era modern.

    Melalui kolaborasi dan kreativitas, mereka diharapkan mampu menjaga persatuan serta mengharumkan kembali nama Bumi Majapahit di kancah nasional. [tin/ian]

  • Wali Kota Mojokerto Dorong Remaja Segera Rekam e-KTP, Pastikan Data Kependudukan Valid

    Wali Kota Mojokerto Dorong Remaja Segera Rekam e-KTP, Pastikan Data Kependudukan Valid

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus menggencarkan upaya tertib administrasi kependudukan (adminduk) melalui kegiatan sosialisasi yang melibatkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) bersama pihak kelurahan. Salah satu kegiatan tersebut digelar di Kelurahan Surodinawan, dengan menghadirkan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.

    Berdasarkan data Dispendukcapil, terdapat 81 warga Kelurahan Surodinawan yang hingga kini belum melakukan perekaman KTP elektronik (e-KTP). Mayoritas di antaranya merupakan remaja yang baru berusia 17 tahun. Untuk mempercepat capaian perekaman, Ning Ita—sapaan akrab Wali Kota—meminta pihak kelurahan, RT/RW, serta kader PKK aktif membantu mengoordinasikan warganya agar segera melakukan perekaman data.

    Dalam arahannya, Ning Ita menegaskan bahwa validitas data kependudukan menjadi kunci keberhasilan berbagai program pemerintah daerah. Data yang akurat akan memastikan setiap warga menerima manfaat pembangunan secara tepat sasaran.

    “Maka data administrasi kependudukan harus valid agar tidak ada warga yang terlewat dari penerima manfaat kebijakan,” ujar Ning Ita di hadapan perangkat kelurahan, RT/RW, dan kader PKK, Jumat (24/10/2025).

    Ia juga menyoroti pentingnya dokumen kependudukan seperti Kartu Identitas Anak (KIA) dan KTP sebagai dasar dalam berbagai layanan publik dan penyaluran bantuan sosial. Ning Ita mengimbau para remaja yang telah berusia 17 tahun segera melakukan perekaman e-KTP agar tidak tertinggal dari proses pendataan.

    “Banyak remaja yang sudah berusia 17 tahun tapi belum mau foto KTP karena merasa belum perlu. Padahal KTP itu sangat penting, tidak hanya untuk keperluan pribadi seperti membuat SIM, tapi juga untuk menjaga keakuratan data kependudukan di Kota Mojokerto,” katanya.

    Selain sosialisasi di kelurahan, Dispendukcapil Kota Mojokerto juga menjalankan program jemput bola ke sekolah-sekolah guna mempermudah perekaman KTP bagi pelajar. Bagi siswa yang bersekolah di luar kota, difasilitasi melalui perekaman kolektif di kelurahan.

    “Kalau sekolahnya di luar kota, bisa diatur perekaman bersama di kelurahan, misalnya hari Sabtu di luar jam sekolah. Tidak perlu datang ke MPP Gajah Mada, yang penting anak-anak mau difoto KTP agar data kependudukan segera valid,” jelasnya.

    Melalui sosialisasi ini, Pemkot Mojokerto berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya tertib administrasi kependudukan semakin meningkat. Data kependudukan yang valid akan menjadi dasar pemerintah dalam menentukan sasaran program pembangunan agar seluruh warga mendapat manfaatnya secara merata. [tin/beq]

  • Wali Kota Mojokerto Dorong Transformasi Posyandu Jadi Pusat Layanan 6 SPM

    Wali Kota Mojokerto Dorong Transformasi Posyandu Jadi Pusat Layanan 6 SPM

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari membuka kegiatan Pembinaan Posyandu 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Kantor Kelurahan Prajuritkulon, Jumat (24/10/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengampu enam bidang SPM serta para kader posyandu setempat.

    Dalam arahannya, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita menjelaskan bahwa transformasi posyandu menjadi Posyandu 6 SPM merupakan amanat Permendagri Nomor 13, yang menegaskan perluasan fungsi posyandu dari layanan dasar primer menjadi wadah integrasi enam bidang pelayanan minimal.

    “Posyandu sekarang bertransformasi dari Posyandu ILP atau Integrasi Layanan Primer yang sebelumnya hanya mencakup dua bidang — kesehatan dan pendidikan — menjadi Posyandu 6 SPM. Transformasi ini bertujuan mempercepat tercapainya layanan dasar sesuai amanah regulasi,” ungkap Ning Ita.

    Ia menjelaskan, enam bidang SPM yang menjadi fokus pemerintah pusat meliputi kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan permukiman, ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat, serta bidang sosial.

    “Posyandu tidak serta-merta menjalankan keenam bidang tersebut, melainkan berperan sebagai simpul integrasi layanan masyarakat. Melalui kader posyandu, masyarakat dapat memperoleh informasi dan terhubung dengan layanan di enam bidang SPM ini,” jelasnya.

    Transformasi menuju Posyandu 6 SPM diharapkan memperkuat peran kader dalam memperluas jangkauan layanan dasar, sehingga masyarakat memperoleh hak pelayanan publik secara lebih cepat, merata, dan terkoordinasi.

    Kegiatan pembinaan ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kota Mojokerto dalam mendukung kebijakan nasional untuk meningkatkan kualitas layanan publik berbasis masyarakat, sekaligus memperkuat sinergi antar sektor dalam pembangunan daerah. [tin/beq]

  • Kota Mojokerto Masuki Tahap Akhir KI Awards 2025, Ning Ita: Komitmen Pemerintahan Terbuka dan Inklusif

    Kota Mojokerto Masuki Tahap Akhir KI Awards 2025, Ning Ita: Komitmen Pemerintahan Terbuka dan Inklusif

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Hal ini ditunjukkan dengan keikutsertaan Kota Mojokerto dalam tahap akhir penilaian Keterbukaan Informasi Publik (KI) Awards 2025 yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi (KI) Provinsi Jawa Timur.

    Dalam tahapan akhir penilaian tersebut, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan langsung berbagai upaya dan inovasi Pemkot Mojokerto dalam membangun sistem pemerintahan yang terbuka, inklusif, dan berdaya saing. Kegiatan dilakukan secara daring bersama jajaran Komisioner KI Jawa Timur.

    “Pemerintah Kota Mojokerto terus berupaya memastikan seluruh layanan informasi publik dapat diakses secara mudah, cepat, dan merata. Keterbukaan informasi bukan hanya kewajiban, tetapi juga komitmen kami untuk mewujudkan pemerintahan yang partisipatif dan akuntabel,” ungkapnya, Kamis (23/10/2025).

    Ning Ita (sapaan akrab, red) menjelaskan bahwa, Pemkot Mojokerto telah melakukan berbagai langkah strategis untuk memastikan keterbukaan informasi publik berjalan efektif. Salah satunya melalui penguatan peran Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di seluruh perangkat daerah serta peningkatan kapasitas aparatur melalui pelatihan, pendampingan, dan monitoring berkelanjutan.

    Tak hanya itu, Pemkot Mojokerto juga menghadirkan sejumlah inovasi baru untuk memperluas akses masyarakat terhadap informasi publik. Salah satu inovasi unggulan yang disampaikan adalah program ‘Duta Keterbukaan Informasi’, yang menggandeng pelajar di Kota Mojokerto. Program ini merupakan kelanjutan dari PPID Road to School.

    Tujuan dari program ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran keterbukaan informasi sejak usia sekolah serta memperkuat partisipasi generasi muda dalam budaya transparansi pemerintahan. Melalui berbagai langkah tersebut, Ning Ita berharap Kota Mojokerto dapat mempertahankan predikat sebagai salah satu daerah dengan implementasi keterbukaan informasi terbaik di Jawa Timur.

    “Harapan kami, keterbukaan informasi ini tidak hanya menjadi penghargaan administratif, tetapi benar-benar menjadi budaya kerja seluruh ASN dalam memberikan pelayanan publik yang transparan dan responsif,” pungkasnya.

    Partisipasi Kota Mojokerto dalam KI Awards 2025 menjadi bukti keseriusan pemerintah daerah dalam menghadirkan layanan publik yang terbuka dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Dengan komitmen dan inovasi yang terus dikembangkan, Pemkot Mojokerto menegaskan langkah nyata menuju pemerintahan yang modern, transparan, dan terpercaya. [tin]

  • Pemkot Mojokerto Perkuat Pertahanan Siber Lewat Pelatihan Teknis Agen CSIRT

    Pemkot Mojokerto Perkuat Pertahanan Siber Lewat Pelatihan Teknis Agen CSIRT

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus memperkuat ketahanan dan keamanan sistem digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi. Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Pemkot menggelar Pelatihan Teknis Tanggap Insiden Siber bagi Agen CSIRT (Computer Security Incident Response Team).

    Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto. Ning Ita—sapaan akrabnya—menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam menghadapi ancaman siber di lingkungan pemerintahan.

    “Teknologi informasi perkembangannya sangat disruptif. Sebagai agen yang membentengi dunia siber di pemerintah daerah, kita harus meningkatkan kapasitas dengan cepat. Kita ini bentengnya, maka bentengnya juga harus lebih kuat,” tegasnya, Senin (21/10/2025).

    Menurut Ning Ita, transformasi digital yang kini menyentuh seluruh aspek pemerintahan, pelayanan publik, dan pembangunan menuntut aparatur daerah siap menjaga keamanan data dan sistem informasi. Ia menilai, sistem pemerintahan yang konvensional sudah tidak relevan di era digital ini.

    “Masyarakat menuntut pelayanan yang cepat dan efisien. Namun, di sisi lain, ketergantungan terhadap teknologi juga meningkatkan potensi ancaman. Kita harus memastikan dokumen penting aman dan tidak jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, pelatihan ini sangat penting,” ujarnya.

    Kegiatan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi serangan siber. Ning Ita berharap kegiatan ini menjadi momentum memperkuat kompetensi aparatur Pemkot Mojokerto dalam menjaga keamanan dokumen dan data penting milik pemerintah.

    Pelatihan teknis yang berlangsung selama dua hari, 21–22 Oktober 2025, menghadirkan narasumber Taufiq Ramadhany, S.T., Manggala Informatika dari Diskominfo Provinsi Jawa Timur.

    Pada hari pertama, peserta menerima materi tentang Deteksi, Monitoring, dan Penanganan Insiden Siber, sementara hari kedua difokuskan pada praktik langsung simulasi penanganan insiden siber.

    Melalui kegiatan ini, Pemkot Mojokerto berharap para agen CSIRT mampu meningkatkan kemampuan dalam identifikasi dini, respons cepat, dan mitigasi ancaman siber yang berpotensi mengganggu sistem pemerintahan serta pelayanan publik di daerah. [tin/kun]

  • Ning Ita Tegaskan Komitmen Mojokerto Dorong UMKM Naik Kelas

    Ning Ita Tegaskan Komitmen Mojokerto Dorong UMKM Naik Kelas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dalam mendorong kemajuan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi UMKM bertema “UMKM Bangkit, Ekonomi Kuat, Inspirasi dari Ibu Wali Kota Mojokerto”, Senin (20/10/2025).

    Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita itu menuturkan, sejak awal masa kepemimpinannya, Pemkot Mojokerto secara konsisten memberikan dukungan penuh kepada pelaku UMKM melalui berbagai program strategis. Salah satunya adalah Program 4P, yang mencakup pelatihan, pendampingan, pemberian modal, dan pembentukan koperasi.

    “Pemerintah Kota Mojokerto telah memfasilitasi berbagai kebutuhan pelaku UMKM melalui OPD terkait, termasuk dalam pendampingan perizinan,” ujar Ning Ita di Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari.

    Dalam kesempatan tersebut, Ning Ita menekankan pentingnya legalitas usaha, terutama bagi pelaku UMKM di sektor makanan dan minuman. Menurutnya, izin seperti PIRT, Sertifikasi Halal, Merek Dagang, hingga BPOM menjadi kunci agar produk memiliki kepercayaan publik dan daya saing pasar yang lebih luas.

    “Saya ingin UMKM Kota Mojokerto berjaya. Jangan sampai ada pelaku usaha yang tersandung masalah hukum karena izin belum lengkap. Sampaikan kepada lurah jika butuh pendampingan agar bisa dikomunikasikan dengan dinas terkait,” tegasnya.

    Selain memberikan pembinaan, Ning Ita juga aktif mempromosikan produk UMKM lokal melalui berbagai kanal, termasuk media sosial pribadinya dan forum nasional seperti APEKSI. Bahkan, ia kerap membagikan produk lokal, seperti sepatu buatan UMKM Mojokerto, kepada para wali kota se-Indonesia.

    Kegiatan sosialisasi ini juga dihadiri oleh Ketua Baznas Kota Mojokerto, Dwi Hariadi, yang menjelaskan tentang program Baznas Microfinance Desa (BMD). Program tersebut memberikan akses permodalan kepada pelaku UMKM agar dapat memperluas usaha mereka.

    Melalui kegiatan ini, Pemkot Mojokerto berharap pelaku UMKM semakin termotivasi untuk naik kelas, memperkuat perekonomian lokal, serta menjadi bagian penting dalam kebangkitan ekonomi daerah.
    [tin/kun]

  • Ning Ita Dorong Penguatan Kelembagaan Koperasi Merah Putih di Kota Mojokerto

    Ning Ita Dorong Penguatan Kelembagaan Koperasi Merah Putih di Kota Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari membuka ruang dialog bersama pengurus, pengawas, dan anggota Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Kelurahan Prajuritkulon di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Maja Citra Kinarya.

    Pertemuan tersebut menjadi wadah bagi Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita tersebut untuk mendengarkan langsung perkembangan koperasi sekaligus menggali berbagai tantangan yang dihadapi di lapangan.

    “Hari ini saya ingin berdiskusi dan berdialog. Saya ingin tahu perkembangan KKMP Prajuritkulon, sudah sejauh mana, dan apa saja kendalanya,” ungkapnya, Sabtu (18/10/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Ning Ita menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus berkomitmen memperkuat kelembagaan KKMP di seluruh wilayah. Dukungan diberikan melalui berbagai fasilitasi agar koperasi menjadi lembaga ekonomi yang kuat, mandiri, dan berdaya saing.

    “Kami tidak hanya melakukan penguatan kelembagaan, tetapi juga memfasilitasi berbagai kegiatan bagi KKMP. Mulai dari bantuan pengurusan SK melalui notaris hingga pelatihan administrasi kelembagaan, penyusunan RK RAPB, serta pembuatan SOP dan SOM,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Ning Ita menyebut bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang penguatan kelembagaan koperasi. Pemerintah memberikan dukungan menyeluruh, mulai dari peningkatan kapasitas kelembagaan, pengurus, pengawas, hingga pengembangan jaringan kerja sama.

    “Kami benar-benar ingin KKMP di Kota Mojokerto berkembang sesuai amanat Inpres 9 Tahun 2025. KKMP agar tidak hanya berfokus pada pengembangan komoditas lokal, tetapi mampu menjalin kerja sama dengan KKMP maupun KDMP (Koperasi Desa Merah Putih) dari luar daerah,” imbaunya.

    Dengan demikian, lanjutnya, potensi ekonomi dapat dikembangkan lebih luas dan berkelanjutan. Melalui kegiatan dialog tersebut, diharapkan keberadaan KKMP dapat terus menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan di tingkat lokal, sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat Kota Mojokerto. [tin/ian]

  • Ning Ita Pimpin Rakor Lintas Sektor untuk Percepat Eliminasi TBC di Kota Mojokerto

    Ning Ita Pimpin Rakor Lintas Sektor untuk Percepat Eliminasi TBC di Kota Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) — Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus memperkuat komitmen dalam upaya eliminasi Tuberkulosis (TBC) melalui sinergi lintas sektor.

    Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memimpin langsung rapat koordinasi (rakor) penanggulangan TBC yang digelar di Aula Kantor Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari.

    Dalam arahannya, Ning Ita (sapaan akrab, red) menegaskan pentingnya kebersamaan dan kolaborasi seluruh pihak untuk menekan angka penularan TBC, terutama di wilayah padat penduduk.

    “Hari ini kita menguatkan sinergi lintas sektor antara pemerintah, TNI-Polri, tenaga kesehatan, dan masyarakat,” ungkapnya, Jumat (17/10/2025).

    Menurutnya, semua harus bergerak bersama untuk menekan angka penularan TBC di Kota Mojokerto. Ning Ita menjelaskan, penanggulangan TBC merupakan program nasional, di mana Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu dari delapan provinsi yang menandatangani komitmen eliminasi TBC dengan pemerintah pusat.

    “Dari 38 provinsi di Indonesia, hanya delapan yang diundang karena tingkat kasusnya tinggi. Lima di antaranya ada di Pulau Jawa, termasuk Jawa Timur. Itu sebabnya kami diminta komitmen langsung oleh pemerintah pusat. Kota Mojokerto telah memiliki Rencana Aksi Daerah (RAD) Eliminasi TBC sebagai panduan langkah cepat bagi lintas sektor,” katanya.

    Ia juga menekankan pentingnya pendekatan sosial dan spiritual dalam mendorong masyarakat untuk mau berobat. Ning Ita menjelaskan, jika obat untuk TBC gratis, tapi masih banyak yang enggan berobat. Menurutnya jika dibiarkan, bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga menularkan ke orang lain.

    “Kalau sampai orang lain meninggal karena tertular, itu dosa. Maka kita perlu sosialisasi dengan bahasa yang menyentuh. Kelurahan Wates yang merupakan wilayah terpadat di Kota Mojokerto perlu mendapat perhatian khusus dalam upaya eliminasi TBC. Kalau anak kecil kena TBC, pasti stunting. Ini akan memengaruhi kualitas generasi ke depan,” ujarnya.

    Ia mengingatkan bahwa penyakit tersebut juga berdampak pada kasus stunting pada anak. Menurutnya, penanggulangan TBC bukan hanya soal kesehatan, tapi juga masa depan bangsa. Melalui rakor tersebut, Ning Ita kembali menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat dalam deteksi dini dan pelaporan kasus TBC.

    “Tugas Panjenengan adalah mengedukasi dan melaporkan. Siapa pun, dari mana pun asalnya, kalau tinggal di Wates dan diduga TBC, harus kita tangani bersama. Karena kalau tidak, penyebarannya akan makin luas,” pungkasnya.

    Kegiatan ditutup dengan penyampaian materi edukatif oleh tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan terkait gejala, cara penularan, serta tata laksana pengobatan TBC kepada para peserta. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Pemkot Mojokerto, Dinas Kesehatan, camat dan lurah, serta unsur TNI-Polri, kader TB, dan organisasi kemasyarakatan seperti TP PKK serta karang taruna. [tin/ted]