Tag: Ika Puspitasari

  • Pemkot Mojokerto Gelar Mojokerto Bersholawat

    Pemkot Mojokerto Gelar Mojokerto Bersholawat

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-107, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menggelar acara Mojokerto Bersholawat di area parkir GOR Seni Majapahit, Jumat (13/6/2025). Mojokerto Bersholawat menjadi momentum penting penyatuan ikhtiar lahir dan batin seluruh elemen masyarakat.

    Ribuan warga, mayoritas kaum hawa, memadati lokasi acara untuk bersatu dalam lantunan salawat, memanjatkan doa bagi keselamatan, kemajuan, dan keberkahan Kota Mojokerto tercinta. Acara Mojokerto Bersholawat berlangsung dalam suasana religius, dipandu lantunan salawat dari grup hadrah Liwaul Hamdi.

    Dalam acara Mojokerto Bersholawat, Pemkot Mojokerto menghadirkan ulama kharismatik Prof. KH. Ali Maschan Moesa memberikan nasihat spiritual serta motivasi untuk memperkuat iman dan keteguhan dalam menghadapi tantangan zaman. Selain itu juga ada seniman senior asal Madiun, Abah Kirun.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyampaikan bahwa Mojokerto Bersholawat menjadi bagian dari ikhtiar batin menyambut hari jadi kota di tengah kondisi ekonomi nasional yang kurang menguntungkan. Ning Ita (sapaan akrab, red) mengajak masyarakat yang datang untuk berdoa bersama.

    “Hari ini kita akan bersama-sama bersholawat, memohon dengan doa-doa terbaik agar pada saat Hari Jadi Kota Mojokerto ini, Allah senantiasa melimpahkan rahmat, nikmat, dan keberkahan bagi kota yang kita cintai. Allahumma aamiin,” ungkapnya.

    Dalam sambutannya, Ning Ita (sapaan akrab, red) juga menekankan pentingnya optimisme menghadapi perlambatan ekonomi yang turut berdampak pada Mojokerto, mengingat dominasi sektor perdagangan dan jasa dalam struktur ekonomi kota.

    “Kita telah membuktikan, dengan kekompakan dan sinergi, mampu bangkit dari pandemi COVID-19 hanya dalam dua tahun. Maka, saya yakin, masyarakat Mojokerto juga mampu menghadapi tantangan ekonomi saat ini dengan semangat dan kerja sama,” katanya.

    Di usia ke-107, Mojokerto terus menatap masa depan dengan harapan menjadi kota yang maju, berdaya saing, berkarakter, sejahtera, dan berkelanjutan. [tin/ted]

  • Wali Kota Mojokerto Lepas Kontingen SBH dan Sampaikan Bangga Pramuka

    Wali Kota Mojokerto Lepas Kontingen SBH dan Sampaikan Bangga Pramuka

    Mojokerto (beritajatim.com) – Semangat Pramuka membara dalam seremoni pemberangkatan Kontingen Saka Bakti Husada (SBH) Kota Mojokerto yang akan mengikuti Perkemahan Tingkat Daerah (Pertida) VII Jawa Timur. Acara pelepasan digelar khidmat di Pendopo Sabha Mandala Tama, Balai Kota Mojokerto, Jumat (13/6/2025).

    Kontingen ini akan bergabung dengan ratusan Pramuka dari berbagai kabupaten/kota se-Jawa Timur di Bumi Perkemahan Alas Soeko, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, pada tanggal 17–20 Juni 2025. Mereka mengemban misi besar, menimba ilmu, memperluas wawasan, serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan kepedulian sosial.

    Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan rasa bangganya atas semangat para generasi muda. Menurutnya, kegiatan Pramuka menjadi sarana efektif dalam menanamkan nilai-nilai karakter positif. “Melalui Pramuka, saya melihat ada penanaman pendidikan karakter yang luar biasa. Kemandirian, kepedulian, dan empati sosial terbentuk dari aktivitas-aktivitas Pramuka,” ungkapnya.

    Ning Ita (sapaan akrab, red) pun mendorong peserta untuk memanfaatkan kegiatan ini sebaik mungkin. Sebab, Pertida bukan sekadar kegiatan rekreasi, melainkan proses pembentukan jati diri. Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bersama Gerakan Pramuka telah memberikan pembinaan maksimal kepada peserta.

    “Kolaborasi ini diharapkan mencetak generasi unggul, calon pemimpin masa depan yang tumbuh dari Kota Mojokerto. Semoga saat kembali ke Kota Mojokerto nanti, para peserta membawa pulang ilmu dan pengalaman yang akan menjadi bekal berharga untuk masa depan,” imbuhnya.

    Dengan semangat dan tekad tinggi, para anggota kontingen dilepas dengan doa dan harapan. Mereka diharapkan mampu membawa harum nama Mojokerto dalam ajang yang bukan hanya perkemahan, tetapi juga wadah pembelajaran karakter bagi para pemuda Jawa Timur. [tin/but]

  • Wali Kota Mojokerto Sambut Bhante Luong Po dari Thailand, Pererat Diplomasi Budaya Lewat Wayang

    Wali Kota Mojokerto Sambut Bhante Luong Po dari Thailand, Pererat Diplomasi Budaya Lewat Wayang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyambut hangat kunjungan Bhante Luong Po dari Museum Nang Yai Wat Khanon, Thailand, di Museum Gubug Wayang, Kota Mojokerto. Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Thailand, khususnya melalui seni tradisional wayang.

    “Selamat datang di Mojokerto, pusat Kerajaan Majapahit pada abad ke-13 hingga ke-16,” ujar Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita itu, membuka pertemuan dengan penuh keramahan, Jumat (13/6/2025).

    Dalam pertemuan singkat namun penuh makna tersebut, Ning Ita memaparkan sejarah strategis Kota Mojokerto sebagai pusat perdagangan penting pada masa Majapahit. Ia menyoroti peran Pelabuhan Canggu dan Sungai Brantas yang kala itu menjadi jalur utama perdagangan dan transportasi, menghubungkan pedalaman Pulau Jawa dengan dunia luar.

    Tak hanya membahas sejarah, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini juga berharap kerja sama budaya antara Mojokerto dan Thailand dapat terus berlanjut. “Saya berharap tahun depan Bhante bisa datang lagi ke Kota Mojokerto, untuk menikmati lebih banyak wisata sejarah dan budaya yang kami miliki,” tuturnya.

    Melalui penerjemah, Bhante Luong Po yang merupakan Kepala Wat Khanon sekaligus Ketua Pusat Budaya Wayang Kulit Besar Thailand menyampaikan rasa terima kasih dan kekagumannya atas upaya pelestarian budaya di Mojokerto. Ia mengaku terkesan dengan semangat masyarakat dalam menjaga tradisi di tengah kemajuan kota. “Kami sangat senang. Jika ada kesempatan, kami ingin bekerja sama lebih lanjut,” ujarnya.

    Pertemuan ini menjadi langkah kecil namun signifikan dalam diplomasi budaya, memperkuat hubungan antarnegara sekaligus menegaskan bahwa seni tradisional seperti wayang adalah bahasa universal yang mampu menyatukan berbagai perbedaan. [tin/kun]

  • Pemkot Mojokerto Kucurkan Rp3 Miliar untuk Bedah 137 Rumah Tidak Layak Huni di 2025

    Pemkot Mojokerto Kucurkan Rp3 Miliar untuk Bedah 137 Rumah Tidak Layak Huni di 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui Program Bedah Rumah Swadaya (BRS) tahun 2025. Sebanyak 137 rumah tidak layak huni milik warga berpenghasilan rendah akan diperbaiki, dengan total anggaran mencapai Rp3,087 miliar.

    Program ini menjadi langkah nyata dalam menyediakan hunian yang sehat, layak, dan manusiawi. Kegiatan penyaluran bantuan tahap pertama ditandai melalui sosialisasi yang digelar Dinas PUPRPerakim di Pendapa Sabha Kridatama Rumah Rakyat.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan bahwa esensi dari program ini bukan terletak pada kemewahan, melainkan pada kelayakan dan kesehatan tempat tinggal masyarakat. “Tujuan utama program ini bukan untuk bersaing dalam hal kemewahan, tetapi agar semua punya tempat tinggal yang sehat dan layak dihuni,” ungkapnya, Jumat (13/6/2025).

    Setiap penerima manfaat akan mendapatkan bantuan senilai Rp21 juta, yang terdiri dari Rp17,5 juta untuk pembelian material bangunan dan Rp3,5 juta untuk upah tukang. Meski demikian, Pemkot memberikan kelonggaran bagi warga yang mampu melakukan perbaikan secara mandiri.

    “Sehingga kualitas pembangunan bisa ditingkatkan. Ini bentuk stimulus dari pemerintah. Kalau ada warga yang punya tabungan atau dukungan dari sumber lain, bisa dipakai untuk menambah kualitas pembangunan. Jadi ada fleksibilitas dalam pemanfaatannya,” jelas Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota.

    Tak hanya fokus pada perbaikan fisik rumah, Ning Ita juga mengingatkan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga untuk menjaga lingkungan. Ia mengajak masyarakat membiasakan diri memilah sampah dari rumah sebagai bagian dari pola hidup bersih dan sehat.

    “Sampah jangan dibuang sembarangan ke sungai atau selokan. Harus dipilah sejak dari rumah. Sampah organik seperti sisa sayuran dipisahkan dari botol plastik dan kresek. Sampah plastik bisa dibawa ke bank sampah,” pesannya.

    Program Bedah Rumah Swadaya ini dinilai sebagai bentuk keberpihakan nyata Pemkot Mojokerto terhadap warga miskin. Dengan adanya rumah yang layak dan sehat, diharapkan kualitas hidup masyarakat meningkat, sekaligus mendorong terciptanya lingkungan yang bersih, aman, dan nyaman.

    Pemkot menegaskan bahwa pembangunan kota tidak hanya terfokus pada proyek infrastruktur berskala besar, melainkan juga menyentuh kebutuhan paling mendasar warga: tempat tinggal yang layak. [tin/suf]

  • Wali Kota Mojokerto Tegaskan Komitmen Layanan Kesehatan Gratis Sejak Awal

    Wali Kota Mojokerto Tegaskan Komitmen Layanan Kesehatan Gratis Sejak Awal

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari kembali menegaskan komitmennya dalam memberikan layanan kesehatan yang merata dan gratis bagi warganya. Hal tersebut didampaikan saat meninjau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sejumlah puskesmas di Kota Mojokerto.

    Dalam kunjungan ke Puskesmas Blooto, Mentikan, Kedundung, dan Kranggan, Ning Ita (sapaan akrab, red) menyapa langsung warga dan memastikan jalannya layanan berlangsung optimal. Ning Ita menyampaikan bahwa program serupa telah lama dijalankan Pemerintah Kota Mojokerto, bahkan sebelum CKG menjadi program nasional.

    “Tanpa program CKG dari Kemenkes pun, warga Kota Mojokerto sudah rutin mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara gratis sejak lima tahun terakhir. Ini bentuk komitmen kami terhadap pelayanan kesehatan yang menyeluruh,” ungkapnya, Kamis (12/6/2025).

    Kota Mojokerto kini menjadi salah satu daerah dengan capaian CKG tertinggi. Hingga 11 Juni 2025, sebanyak 45,84 persen sasaran warga atau 62.989 jiwa dari total 137.393 telah terlayani. Angka ini jauh melampaui target nasional yang ditetapkan Kementerian Kesehatan sebesar 36 persen hingga akhir 2025.

    “Capaian tersebut merupakan hasil dari kolaborasi dan budaya sadar sehat yang terus dibangun di tengah masyarakat. Kami menargetkan 100 persen warga Mojokerto dapat memanfaatkan layanan ini. Tidak boleh ada yang tertinggal,” katanya.

    Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus mengajak masyarakat aktif melakukan deteksi dini berbagai penyakit demi mewujudkan kota sehat, tangguh, dan berkualitas. [tin/kun]

  • Tingkatkan Kualitas SDM, Wali Kota Mojokerto Tinjau Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Tingkatkan Kualitas SDM, Wali Kota Mojokerto Tinjau Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari meninjau langsung pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap I Tahun 2025. Pelatihan ini menjadi bagian dari strategi Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sekaligus menurunkan angka pengangguran terbuka di daerah.

    Sebanyak 80 peserta usia produktif mengikuti pelatihan tahap pertama di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Mojokerto. Mereka terbagi dalam lima kelas pelatihan, masing-masing berjumlah 16 orang. Adapun jenis pelatihan yang diselenggarakan meliputi, desain grafis, tata boga, tata kecantikan rambut, tata rias pengantin muslim modifikasi dan menjahit pakaian dengan mesin.

    Didampingi Wakil Wali Kota Rachman Sidharta Arisandi, Ning Ita (sapaan akrab, red) menyapa langsung para peserta dan memberikan motivasi agar mereka serius mengikuti setiap sesi pelatihan. “Pelatihan ini bukan sekadar formalitas, tetapi langkah konkret untuk membekali masyarakat dengan keterampilan yang sesuai kebutuhan pasar kerja,” tegasnya, Kamis (12/6/2025).

    Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Mojokerto ini menambahkan, pemerintah hadir untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas dan kompetitif. Sehingga para peserta diharapkan bisa langsung bekerja atau bahkan membuka usaha sendiri selepas pelatihan.

    “Ini bukan hanya soal ilmu, tapi juga tentang membuka peluang hidup yang lebih baik. Jika mereka lulus uji kompetensi dan mendapat sertifikasi, maka peluang untuk masuk dunia kerja atau menjadi pelaku usaha akan jauh lebih besar. Ini bentuk investasi jangka panjang bagi pembangunan Kota Mojokerto,” jelasnya.

    Pelatihan berbasis kompetensi ini sejalan dengan visi Kota Mojokerto sebagai kota yang maju, berdaya saing, berkarakter, sejahtera, dan berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini juga ditargetkan untuk menurunkan angka pengangguran terbuka yang pada tahun 2024 tercatat masih sebesar 3,76 persen. [tin/kun]

  • Ning Ita Lepas 697 Kontingen Kota Mojokerto untuk Porprov Jatim IX 2025

    Ning Ita Lepas 697 Kontingen Kota Mojokerto untuk Porprov Jatim IX 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari secara resmi melepas 697 kontingen yang akan berlaga di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX tahun 2025. Acara pelepasan berlangsung di GOR Seni Majapahit, Kota Mojokerto, Kamis (11/6/2025), dengan penuh semangat dan harapan tinggi dari seluruh peserta.

    Ratusan atlet dan official tersebut siap membawa harum nama Kota Mojokerto dalam perhelatan olahraga terbesar di tingkat provinsi tersebut. Ning Ita—sapaan akrab Ika Puspitasari—menyampaikan harapannya agar kontingen Kota Mojokerto mampu mempersembahkan prestasi terbaik sebagai kado terindah dalam momentum Hari Jadi Kota Mojokerto ke-107.

    “Sebanyak 600 lebih atlet dan official akan berjuang merebut medali untuk Kota Mojokerto,” ungkapnya.

    Dalam sambutannya, Ning Ita juga mengapresiasi peningkatan prestasi olahraga Kota Mojokerto dalam ajang Porprov sebelumnya. Ia menyebutkan bahwa Kota Mojokerto mengalami lonjakan prestasi yang signifikan, dari posisi ke-34 pada tahun 2019, naik ke peringkat 20, dan berhasil menembus posisi 16 pada Porprov 2023.

    Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap kemajuan olahraga, Pemerintah Kota Mojokerto mengalokasikan dana hibah sebesar Rp6,5 miliar kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Mojokerto pada tahun 2025. Dana ini diharapkan dapat memperkuat pembinaan dan kesiapan para atlet untuk bersaing di level yang lebih tinggi.

    “Dengan tren peningkatan ini, kami menargetkan masuk 10 besar pada Porprov Jatim IX tahun 2025. Peningkatan anggaran ini harus sejalan dengan peningkatan prestasi. Bibit-bibit unggul Mojokerto harus jadi aset daerah, bukan malah direkrut daerah lain,” tegasnya.

    Pelepasan kontingen ditandai dengan pemakaian jaket dan kartu peserta secara simbolis oleh Ning Ita kepada perwakilan atlet, sebagai simbol semangat dan dukungan dari seluruh masyarakat Mojokerto. Sebanyak 510 atlet dari Kota Mojokerto akan berlaga dalam 42 cabang olahraga (cabor) dari total 64 cabor yang dipertandingkan dalam Porprov Jatim IX.

    Ajang Porprov Jatim IX 2025 dijadwalkan berlangsung di wilayah Malang Raya pada 28 Juni hingga 5 Juli 2025, menjadi panggung bagi atlet muda dari seluruh penjuru Jawa Timur untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. [tin/beq]

  • Dua Kelurahan Zero Stunting, Pemkot Mojokerto Tunjukkan Hasil Nyata

    Dua Kelurahan Zero Stunting, Pemkot Mojokerto Tunjukkan Hasil Nyata

    Mojokerto (beritajatim.com) – Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dalam menanggulangi stunting membuahkan hasil nyata. Sejak akhir 2024, dua kelurahan, yakni Meri dan Purwotengah, berhasil mencapai status zero stunting. Capaian ini menjadi bukti keseriusan Pemkot dalam percepatan penurunan stunting secara berkelanjutan.

    Hal tersebut disampaikan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, saat mengikuti Penilaian Kinerja Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting secara daring yang digelar Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Jawa Timur, Rabu (11/6/2025).

    “Dari 18 kelurahan, prevalensi stunting tertinggi ada di Kelurahan Kedundung sebesar 2,10 persen. Namun, ini sebanding dengan jumlah penduduknya yang paling banyak dibandingkan kelurahan lain. Sedangkan terendah ada di Kelurahan Kauman, hanya 1,02 persen,” ungkapnya.

    Ning Ita, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa angka stunting di Kota Mojokerto mengalami penurunan signifikan dalam lima tahun terakhir berdasarkan data EPPBGM. Tahun 2020 tercatat sebesar 7,71 persen, lalu turun menjadi 4,84 persen pada 2021, 3,12 persen pada 2022, 2,04 persen pada 2023, dan menyentuh angka 1,54 persen pada 2024.

    “Bahkan hingga April 2025, prevalensi turun lagi menjadi 1,47 persen. Penurunan ini didukung oleh sistem pemantauan digital berbasis aplikasi Gayatri, yang merekam data kesehatan dari posyandu, puskesmas hingga rumah sakit. Selain itu, ada lebih dari 1.600 kader motivator yang aktif mengawasi 20–30 rumah di setiap wilayah,” katanya.

    Pemkot Mojokerto juga melakukan analisis menyeluruh mulai dari pemetaan kelompok sasaran, evaluasi program tahun sebelumnya, hingga penetapan seluruh kelurahan sebagai lokus percepatan penurunan stunting (PPPS). Dari sisi anggaran dan kelembagaan, keterlibatan OPD juga meningkat signifikan.

    Jika pada 2022 hanya 10 OPD yang terlibat, maka pada 2025 jumlahnya meningkat menjadi 19 OPD dengan total 179 subkegiatan yang terintegrasi. Tak hanya itu, berbagai inovasi lokal juga digagas untuk mempercepat penurunan stunting, di antaranya Gempa Genting (Segenggam Sampah Gawe Anak Stunting), Canting Gula Mojo (Cegah Stunting Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat), Berkate Pak Miang (Kader Asman Toga & Akupresur Peduli ASI Eksklusif), Pasupati (Peduli Stunting & Pertumbuhan Balita Terintegrasi), Gemulai (Gerakan Pemantauan Ibu Hamil & Bayi), Jarik Linting (Jaringan Kelompok Peduli Balita Stunting), dan Gentala (Gerakan Tuntaskan Stunting Melalui Layanan Terintegrasi).

    “Ini menjadikan data kita valid dan kondisi lapangan bisa terpantau secara langsung. Kami optimis prevalensi stunting bisa terus ditekan hingga mendekati nol persen,” pungkasnya. [tin/beq]

  • Wali Kota Mojokerto Buka Pelatihan Petugas Keselamatan Konstruksi, Tekankan Outcome Nyata

    Wali Kota Mojokerto Buka Pelatihan Petugas Keselamatan Konstruksi, Tekankan Outcome Nyata

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari resmi membuka pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi untuk jabatan Petugas Keselamatan Konstruksi, Rabu (11/6/2025). Kegiatan ini digelar di salah satu hotel di Kota Mojokerto dan diikuti puluhan peserta dari perusahaan kontraktor serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

    Pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pekerja sektor konstruksi, sekaligus memperkuat penerapan standar keselamatan kerja. Dalam sambutannya, Ning Ita—sapaan akrab Ika Puspitasari—menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh berakhir sebagai seremoni belaka.

    “Saya tidak ingin kegiatan ini hanya seremoni. Namun harus ada outcome. Harus bisa dirasakan oleh masyarakat hasilnya,” tegasnya.

    Ia menyebut bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk menekan risiko kecelakaan kerja di lapangan, sekaligus bagian dari upaya sistematis meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang konstruksi. Menurutnya, keselamatan kerja harus menjadi prioritas dalam setiap proyek pembangunan.

    “Dengan adanya sertifikasi ini, kami harap tidak hanya skill yang meningkat, tetapi juga kesadaran akan pentingnya prosedur kerja yang aman. Ilmu yang didapat hari ini harus diaplikasikan di lapangan. Keselamatan dan kualitas kerja adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar Ning Ita.

    Pelatihan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yakni pada 11 dan 12 Juni 2025. Selama kegiatan, para peserta mendapatkan pembekalan teknis dan uji kompetensi yang mengacu pada standar nasional. Program ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem konstruksi yang aman dan profesional di Kota Mojokerto. [tin/beq]

  • Anggota Komisi VII DPR RI apresiasi peresmian Galeri Soekarno Kecil

    Anggota Komisi VII DPR RI apresiasi peresmian Galeri Soekarno Kecil

    “Peresmian Galeri Soekarno Kecil adalah awal narasi pembentukan karakter seorang bapak bangsa, sang proklamator, semoga literasi kesejarahan Bung Karno semakin terang dalam sejarah Indonesia. Legacy beliau,”

    Kota Mojokerto (ANTARA) – Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Banyu Biru Djarot mengapresiasi peresmian Galeri Soekarno Kecil di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Purwotengah, Kota Mojokerto oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Selasa.

    “Peresmian Galeri Soekarno Kecil adalah awal narasi pembentukan karakter seorang bapak bangsa, sang proklamator, semoga literasi kesejarahan Bung Karno semakin terang dalam sejarah Indonesia. Legacy beliau,” katanya.

    Ia mengatakan, hal ini cukup penting karena Bung Karno adalah milik rakyat Indonesia mengingat napak tilas perjuangan Soekarno harus menjadi edukasi bagi generasi ke depan.

    “Nilai ‘jas merah’ harus terjaga,” katanya.

    Ia menuturkan, kurasi dan seni visualisasi galeri ini luar biasa di luar bayangan museum pada umumnya.

    “Beyond my imagination. Perpaduan antara histori otentik yang terdigitalisasi dan adopsi artificial intelligence menjadi faktor pembeda yang signifikan,” ujarnya.

    Ia salut dengan tim kurator dan seluruh pihak yang terlibat serta memberikan apresiasi kepada Pemkot Mojokerto dalam hal ini Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama Wakil Wali Kota Mojokerto Sandi dan juga jajaran.

    “Semoga galeri ini menjadi daya tarik wisata sejarah bagi seluruh anak bangsa dan bahkan wisman internasional karena galeri nya sangat modern dan keren,” katanya.

    Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon meresmikan Galeri Soekarno Kecil di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Purwotengah, Kota Mojokerto, Jawa Timur.

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Kota Mojokerto mengatakan galeri ini dibangun untuk mengenang dan menghidupkan kembali jejak masa kecil Presiden pertama RI, Ir. Soekarno yang pernah menghabiskan masa kecilnya selama kurang lebih 8,5 tahun di Kota Mojokerto.

    Ia menegaskan pentingnya masa kecil Bung Karno di Mojokerto sebagai fase pembentukan karakter yang kemudian membentuk arah pemikiran dan kepemimpinan beliau di masa depan.

    “Masa kecil Bung Karno di Mojokerto adalah masa-masa informative years masa pembentukan karakter, kepercayaan, dan pola pikir. Kota Mojokerto telah memberikan satu ekosistem conditioning yang luar biasa kepada pendiri bangsa kita,” katanya.

    Ia juga menekankan pentingnya sejarah sebagai fondasi identitas bangsa di tengah derasnya arus informasi global.

    “Sejarah memberikan jati diri. Tanpa narasi sejarah yang kuat, kita akan kehilangan koordinat dalam era globalisasi. Galeri Soekarno Kecil ini adalah bagian dari upaya memperkuat memori kolektif bangsa,” katanya.

    Pewarta: Indra Setiawan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.