Tag: Ika Puspitasari

  • Pemkot Mojokerto Segel 10 Perusahaan Telekomunikasi Pelanggar Perda

    Pemkot Mojokerto Segel 10 Perusahaan Telekomunikasi Pelanggar Perda

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto mengambil langkah tegas terhadap penyelenggara telekomunikasi yang melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi.

    Sebanyak sepuluh perusahaan dikenai penghentian sementara kegiatan usaha melalui penonaktifan ODC (Optical Distribution Cabinet).

    Sanksi tersebut diberikan mulai, Selasa (2/12/2025) lalu setelah sebelumnya para penyelenggara memperoleh teguran lisan dan tertulis. Namun para penyelenggara tersebut tidak segera memenuhi kewajiban perizinan dan pembayaran sewa ruang milik jalan (rumija).

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan komitmen pemerintah dalam memastikan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi berjalan tertib, legal, dan memberikan manfaat bagi daerah. Penertiban tersebut, lanjutnya, bukan semata tindakan administratif.

    “Namun wujud penegakan aturan agar penyelenggaraan jaringan telekomunikasi berjalan tertib, legal, dan memberikan manfaat bagi daerah. Izin operasional dapat diberikan kembali apabila perusahaan telekomunikasi telah memenuhi seluruh kewajiban, termasuk pelunasan retribusi yang telah ditetapkan,” ungkapnya, Kamis (4/12/2025).

    Salah satu perusahaan, PT Iforte Solusi Infotek, kini menjadi yang pertama menyelesaikan kewajibannya. Perusahaan tersebut telah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) serta melunasi retribusi sebesar Rp516.892.000. Setelah pelunasan, segel dicabut dan PT Iforte kembali diizinkan beroperasi secara normal.

    Ning Ita (sapaan akrab, red) menambahkan bahwa seluruh retribusi yang dibayarkan akan masuk ke Kas Daerah (Kasda) dan digunakan untuk mendukung pembangunan Kota Mojokerto. Termasuk penguatan infrastruktur dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Pemkot Mojokerto memastikan penertiban akan terus dilakukan.

    Hingga seluruh penyelenggara telekomunikasi memenuhi kewajiban administrasi dan perizinan sesuai regulasi. Menurutnya, tujuan kegiatan tersebut bukan menghambat, tetapi memastikan kepatuhan dan tertib aturan. Dengan begitu, Ning Ita berharap Kota Mojokerto dapat berkembang lebih baik dan bersinergi memberikan layanan kepada masyarakat yang semakin berkualitas.

    “Kami mohon dukungan dari semua pihak agar proses penertiban berjalan lancar. Setelah perusahaan melengkapi kewajiban, segel dapat dibuka dan layanan kembali normal,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto resmi memulai langkah tegas untuk menertibkan jaringan kabel serat optik (fiber optik) yang tersebar di seluruh wilayah kota.

    Upaya ini dilakukan sebagai implementasi Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 Tahun 2015 tentang Penataan Kabel Serat Optik Telekomunikasi, yang mengatur tata ruang, perizinan, pemanfaatan, hingga pengawasan jaringan telekomunikasi. [tin/suf]

  • Wali Kota Mojokerto Tegaskan Pentingnya Akurasi Data untuk Pengambilan Keputusan Publik

    Wali Kota Mojokerto Tegaskan Pentingnya Akurasi Data untuk Pengambilan Keputusan Publik

    Mojokerto (Beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menegaskan komitmennya dalam memperkuat tata kelola data di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Menurutnya, kelalaian dalam penyajian data dapat berdampak fatal terhadap analisis maupun pengambilan keputusan di pemerintahan.

    Penegasan tersebut disampaikan Ning Ita (sapaan akrab, red) saat membuka kegiatan Penguatan Forum Satu Data Indonesia Tingkat Daerah dalam rangka Penetapan Daftar Data Tahun 2026. Kegiatan tersebut digelar di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto.

    Dalam sambutannya, Ning Ita menekankan bahwa keakuratan dan validitas data merupakan fondasi penting setiap kebijakan publik. Ia mengimbau perangkat daerah untuk tidak asal mengunggah atau melaporkan data tanpa verifikasi yang jelas.

    “Jangan asal mengunggah dan melaporkan data. Akurasi dan validitas itu wajib, karena setiap keputusan strategis pemerintah bertumpu pada data,” tegasnya, Kamis (4/11/2025).

    Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat membuka kegiatan Penguatan Forum Satu Data Indonesia Tingkat Daerah dalam rangka Penetapan Daftar Data Tahun 2026 di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto. [Foto : ist]Ia menyebut penetapan daftar data 2026 bukan sekadar agenda seremonial, melainkan langkah nyata untuk memastikan pemda memiliki data yang akurat, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan. Ning Ita menegaskan, penetapan daftar data 2026 tersebut bukan seremoni.

    “Ini komitmen bersama agar Kota Mojokerto memiliki data yang benar-benar akurat, terpadu, dan bisa dipertanggungjawabkan. Data yang tidak akurat berpotensi menghasilkan analisis yang keliru. Karena itu, pemutakhiran data secara berkala dan real-time menjadi hal yang harus dipenuhi oleh seluruh perangkat daerah,” katanya.

    Ning Ita berharap seluruh perangkat daerah memiliki kesadaran dan disiplin yang sama dalam menjaga kualitas data. Hal tersebut dinilai penting untuk memperkuat transparansi, akuntabilitas, sekaligus mendukung perencanaan pembangunan kota secara lebih presisi.

    Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan penetapan daftar data tahun 2026. Berbagai kelompok data ditetapkan, antara lain 330 data prioritas, 18 data geospasial, 31 data keuangan, 2.480 data E-Walidata SIPD RI, serta 1.555 data Satu Data Indonesia (SDI).

    Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi momentum bagi Pemkot Mojokerto untuk semakin memperkuat integrasi data dan mendorong pengambilan keputusan yang lebih tepat, efektif, dan berbasis bukti. [tin/but]

  • Pemkot Mojokerto Perkuat Penerapan Kawasan Tanpa Rokok

    Pemkot Mojokerto Perkuat Penerapan Kawasan Tanpa Rokok

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto mempertegas komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang sehat dengan mengoptimalkan penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

    Kebijakan ini telah memiliki landasan hukum kuat melalui Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 7 Tahun 2018 tentang Kawasan Tanpa Rokok.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan bahwa aturan mengenai penetapan KTR sudah jelas dan mengikat. Karena itu, Ning Ita (sapaan akrab, red) meminta seluruh masyarakat menaati larangan merokok di area-area yang telah ditetapkan sebagai kawasan bebas asap rokok.

    “Artinya minimal di tempat-tempat itu tolong jangan ngerokok. Sing kudu arep ngerokok, ya di luar KTR yang sudah di-SK-kan. Merokok itu tidak hanya soal kesehatan personal panjenengan, tapi kesehatan komunal. Jangan enggak sehatnya ditularkan kepada orang lain. Ini akan menjadi dosa berjamaah kalau sudah begitu,” ungkapnya, Selasa (2/12/2025).

    Dalam pengarahan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) KTR di Pendapa Sabha Kridatama Rumah Rakyat tersebut, Ning Ita menjelaskan, jika ada tujuh kategori area yang wajib bebas asap rokok. Yakni fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat bermain anak, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum.

    “Keberhasilan penerapan KTR sangat bergantung pada kesadaran individu masyarakat. Kalau memang kesadaran pribadinya masih belum, ya tolong merokok tapi jangan di tempat yang bisa mempengaruhi orang lain menjadi tidak sehat Kebijakan ini sejalan dengan Panca Cita pembangunan Kota Mojokerto, khususnya misi pertama,” urainya.

    Yakni yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan kualitas kesehatan. Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Mojokerto ini berharap masyarakat Kota Mojokerto benar-benar menjadi masyarakat yang sehat. Menurutnya, salah satu indikator sehat adalah tidak merokok.

    Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto, Hesti Puspasari melaporkan bahwa Monev KTR tahun 2025 menyasar 347 lokasi. “Dari jumlah itu, 193 lokasi telah menerapkan KTR secara penuh atau 100 persen,” tambahnya.

    Selain monitoring, peserta kegiatan yang terdiri dari perangkat daerah se-Kota Mojokerto, para camat dan lurah, kepala UPT Puskesmas, perwakilan rumah sakit swasta dan klinik, serta Kepala Sekolah juga mendapatkan penjelasan mengenai Dashboard E-KTR. Paparan tersebut disampaikan oleh Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Citra Ervina Ahiyanasari, S.KM,

    Melalui langkah ini, Pemkot Mojokerto berharap penerapan KTR dapat semakin efektif, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan memperkuat upaya mewujudkan kota yang sehat dan berkualitas. [tin/ted]

  • Langgar Perda dan Picu Kerugian PAD, Pemkot Mojokerto Mulai Tertibkan Kabel Fiber Optik

    Langgar Perda dan Picu Kerugian PAD, Pemkot Mojokerto Mulai Tertibkan Kabel Fiber Optik

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto resmi memulai langkah tegas menertibkan jaringan kabel serat optik (fiber optik) yang tersebar di seluruh wilayah kota karena maraknya pelanggaran Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015. Penertiban ini dilakukan untuk mengimplementasikan tata ruang yang aman dan mengatasi hilangnya potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) akibat operator yang tidak berizin.

    Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 Tahun 2015 tersebut mengatur secara ketat tata ruang, perizinan, pemanfaatan, hingga pengawasan jaringan telekomunikasi. Perda mewajibkan setiap pemasangan kabel dilakukan secara efektif, efisien, aman, serta sesuai dengan kaidah tata ruang kota. Penyelenggara telekomunikasi juga diwajibkan mengantongi izin resmi dan memenuhi standar teknis.

    Namun, kondisi di lapangan menunjukkan banyak operator telekomunikasi memasang kabel tanpa izin resmi dan tidak memenuhi kewajiban administrasi yang diatur. Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menegaskan penertiban ini dilakukan karena adanya pelanggaran nyata terhadap aturan daerah.

    “Banyak penyelenggara telekomunikasi tidak memenuhi kewajiban sesuai Perda Nomor 4 Tahun 2015, termasuk tidak membayar sewa pemanfaatan ruang milik jalan. Selain menyalahi regulasi, kondisi ini menyebabkan hilangnya potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang seharusnya diterima kota,” ungkapnya, Selasa (2/12/2025).

    Ning Ita—sapaan akrab Wali Kota—menambahkan bahwa kondisi tersebut menjadi ironi. Sebab, pemerintah pusat melalui Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (UU HKPD) justru menekankan pentingnya penguatan desentralisasi fiskal dan optimalisasi penerimaan daerah.

    “Ini menjadi anomali. Di satu sisi pemerintah pusat mendorong daerah memperkuat pendapatan melalui optimalisasi aset, tetapi di sisi lain masih ada operator yang menggunakan ruang milik jalan tanpa izin dan tanpa kontribusi kepada daerah. Penertiban ini memiliki dasar hukum yang kuat,” katanya.

    Penertiban ini mencakup kewenangan Wali Kota dalam melakukan pengawasan dan pengendalian, serta penerapan sanksi administratif hingga pidana bagi pelanggar. Sanksi yang dapat dikenakan mencakup teguran, penghentian kegiatan, pencabutan izin, denda administratif, hingga pembongkaran kabel ilegal.

    Wali Kota juga meminta dukungan dan pengertian warga terhadap proses yang berlangsung.

    “Terutama jika terjadi gangguan jaringan internet dalam waktu dekat. Kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif mendukung penertiban ini. Bila ada gangguan internet dalam beberapa waktu ke depan, ini semata bagian dari proses penertiban,” jelasnya.

    Penertiban akan dilaksanakan secara bertahap oleh tim pengawasan kabel serat optik sesuai amanat Perda, serta dilakukan lewat koordinasi bersama seluruh penyelenggara telekomunikasi. Langkah ini bertujuan menciptakan tata ruang kota yang lebih rapi, aman, dan memberikan manfaat optimal bagi daerah maupun masyarakat. [tin/beq]

  • Pemkot Mojokerto Gelar Upacara HUT Korpri, PGRI, dan Hari Guru Nasional 2025

    Pemkot Mojokerto Gelar Upacara HUT Korpri, PGRI, dan Hari Guru Nasional 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Korpri, HUT ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), dan Hari Guru Nasional Tahun 2025 di Lapangan Sasana Praja Abhipraya, Balai Kota Mojokerto. Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari bertindak sebagai inspektur upacara.

    Dalam amanatnya, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita menegaskan bahwa tema besar pada tiga peringatan tersebut mencerminkan tekad kuat untuk membangun masa depan bangsa melalui kolaborasi, profesionalisme ASN, serta kualitas pendidikan yang unggul. Ia menyebut Korpri selama ini telah menunjukkan peran penting dalam pelayanan publik, menjaga persatuan, dan meningkatkan kinerja birokrasi.

    “ASN dituntut bukan hanya bekerja secara berintegritas dan profesional, tetapi juga menjadi teladan dalam moralitas, disiplin, dan pengabdian kepada masyarakat,” ungkapnya, Sabtu (29/11/2025).

    Ia mengajak seluruh anggota Korpri memperkuat komitmen sebagai pelayan publik yang responsif dan inovatif, mendukung transformasi digital pemerintahan, menjaga netralitas politik, serta mengutamakan kepentingan masyarakat. Dengan ASN yang solid dan melayani, lanjutnya. Indonesia akan maju bukan hanya sekadar cita-cita, tetapi menjadi kepastian.

    Pada kesempatan yang sama, Ning Ita juga menyampaikan penghargaan bagi para guru dalam rangka HUT PGRI dan Hari Guru Nasional. Menurutnya, guru tidak sekadar mencerdaskan, tetapi membentuk karakter dan menginspirasi peserta didik. Ia mengingatkan bahwa di era digital, tantangan profesi guru semakin berat, terutama di tengah kondisi sosial yang kian hedonis dan materialistis.

    “Guru dihadapkan pada tantangan kehidupan di mana penghargaan manusia sering diukur dari kepemilikan dan kesenangan material. Melalui tiga moment ini, mari bersatu, bergerak, dan berkarya demi Kota Mojokerto yang maju, berdaya saing, berkarakter, sejahtera, dan berkelanjutan. Sekaligus berkontribusi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

    Peringatan HUT ke-54 Korpri tahun ini juga dirangkai berbagai kegiatan, antara lain ziarah makam pahlawan, seminar kesehatan remaja, apel dan senam bersama, pemberian bantuan bagi balita stunting, bantuan sosial, pagelaran wayang kulit, Mojohakordia Run, donor darah, lomba tepok bulu, hingga program Korpri Peduli Lansia di Rumah Peduli Lansia Tribuana Tungga Dewi.

    Rangkaian acara mencapai puncaknya pada gelaran upacara hari ini yang dilanjutkan dengan penyerahan bantuan sosial serta pemeriksaan kesehatan gratis bagi tukang becak, juru parkir, dan para penyapu jalan. Seluruh rangkaian akan ditutup dengan refleksi akhir tahun berupa zikir akbar bersama Gus Iqdam pada 5 Desember 2025. [tin/ian]

  • Kota Mojokerto Raih Swasti Saba Wiwerda 9 Tatanan dan STBM Paripurna 2025

    Kota Mojokerto Raih Swasti Saba Wiwerda 9 Tatanan dan STBM Paripurna 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kota Mojokerto kembali mencatat prestasi membanggakan di tingkat nasional. Kota ini resmi meraih predikat Swasti Saba Wiwerda 9 tatanan serta STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Paripurna dalam ajang Penganugerahan Kabupaten/Kota Sehat (Swasti Saba) dan STBM Award Tahun 2025.

    Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang mengikuti secara daring acara yang digelar di Auditorium Siwabessy Kementerian Kesehatan RI, Jakarta Selatan tersebut menyampaikan rasa syukur atas capaian tersebut. Menurutnya, penghargaan tersebut menjadi bukti nyata komitmen bersama

    “Alhamdulillah, artinya komitmen dan upaya kolektif yang kita lakukan selama ini antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menghadirkan lingkungan yang sehat, aman, dan nyaman bagi semua warga terbukti membawa hasil. Kota Mojokerto terus bergerak naik kelas dalam menciptakan kota yang lebih sehat, tertata, dan berkelanjutan,” ungkapnya, Jumat (28/11/2025).

    Perjalanan panjang Kota Mojokerto dalam program Kota Sehat menunjukkan perkembangan signifikan. Tahun 2017 kota ini meraih Swasti Saba Padapa 2 tatanan, kemudian naik menjadi Swasti Saba Wiwerda 6 tatanan pada 2019. Peningkatan terus berlanjut pada 2023 dengan diraihnya Swasti Saba Padapa 9 tatanan, dan tahun ini kembali naik kelas menjadi Swasti Saba Wiwerda 9 tatanan.

    Capaian serupa juga terjadi pada bidang sanitasi. Kota Mojokerto sebelumnya mendapat penghargaan STBM kategori percepatan ODF pada 2020, kemudian STBM Berkelanjutan sebagai kota terbaik nomor dua nasional pada 2021 dalam kategori Enabling Environment. Pada 2024, kota ini meraih STBM Kategori Madya, sebelum akhirnya berhasil mencapai predikat tertinggi, yakni STBM Paripurna pada tahun ini.

    “Keberhasilan ini merupakan hasil kerja kolaboratif seluruh perangkat daerah, forum kota sehat, kader kelurahan, hingga masyarakat yang aktif menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Penghargaan ini bukan sekadar simbol, tetapi membawa manfaat langsung bagi warga melalui kualitas lingkungan yang semakin baik,” katanya.

    Dengan kondisi kota yang semakin bersih dan sehat, Pemkot Mojokerto berharap hal ini dapat menjadi fondasi kuat dalam mencetak generasi masa depan yang unggul dan berdaya saing, serta berkontribusi pada terwujudnya Indonesia Emas 2045. [tin/ian]

  • Antisipasi Banjir dan Kebakaran, Wali Kota Mojokerto Resmikan Tim Siaga Bencana

    Antisipasi Banjir dan Kebakaran, Wali Kota Mojokerto Resmikan Tim Siaga Bencana

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari meresmikan Tim Siaga Bencana Kelurahan Prajurit Kulon. Peresmian ini dirangkai dengan sosialisasi kebencanaan sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dalam memperkuat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana, terutama banjir dan kebakaran.

    Dalam sambutannya, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita itu menyampaikan bahwa kondisi geografis Kota Mojokerto membuat wilayah ini memiliki tingkat kerawanan yang perlu diantisipasi. Ia mengingatkan masyarakat agar tetap waspada menghadapi musim penghujan, mengingat potensi pohon tumbang maupun banjir masih bisa terjadi.

    “Harus tetap waspada di tengah cuaca yang musim penghujan belum pada masa puncaknya, maka pohon-pohon yang sudah kategori tua dan potensi terjadi tumbang harus menjadi kewaspadaan kita semuanya. Kota Mojokerto berada di topografi rendah dengan ketinggian rata-rata 22 meter dan kemiringan lahan 0–3 persen,” ungkapnya, Kamis (27/11/2025).

    Posisi tersebut membuat wilayah Kota Mojokerto menjadi tempat berkumpulnya air ketika hujan deras terjadi secara berkepanjangan. Kondisi tersebut, lanjutnya, diperparah dengan keberadaan tujuh aliran sungai besar yang mengitari Kota Mojokerto. Yakni Sungai Brantas, Brangkal, Sadar, Cemporat, Ngrayung, Watu Dakon, serta Ngotok/Pulo.

    Selain risiko banjir, Ning Ita juga menyoroti ancaman kebakaran yang meningkat seiring padatnya permukiman penduduk. Sekitar 57 persen wilayah Kota Mojokerto merupakan kawasan permukiman sehingga penyebaran api dapat terjadi dengan cepat apabila insiden kebakaran muncul.

    Melalui pembentukan Kampung Siaga Bencana di Prajurit Kulon, Pemkot Mojokerto menargetkan masyarakat tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek dalam penanganan bencana. Hal ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat agar masyarakat memiliki langkah cepat, sistematis, dan terukur saat bencana terjadi.

    “Masyarakat jangan hanya sebagai objek tapi sudah harus menjadi subjek, yang artinya harus sudah sadar bagaimana menjadi masyarakat yang tangguh terhadap bencana, bagaimana mendeteksi potensi bencana, bagaimana kalau bencana terjadi langkah pertama yang harus dilakukan,” tegasnya.

    Prajurit Kulon merupakan kelurahan ketiga yang ditetapkan sebagai Kelurahan Siaga Bencana, setelah Gunung Gedangan dan Surodinawan. Ning Ita menargetkan seluruh kelurahan di Kota Mojokerto memiliki tim siaga bencana serupa demi memperkuat kesiapan di tingkat wilayah.

    Pada kesempatan itu, Ning Ita juga menekankan pentingnya koordinasi tiga pilar kelurahan serta pelatihan berkelanjutan bagi masyarakat. Ia menutup sambutannya dengan mengingatkan potensi ancaman khusus di Prajurit Kulon yang berada dekat tanggul sungai dan memiliki kepadatan penduduk tinggi.

    “Ini adalah kampung yang sangat padat penduduk dan di sebelahnya tanggul sungai, jangan sampai banjir atau tanggul jebol terjadi, tapi kita harus sadar potensi ancaman itu,” pungkasnya. [tin/kun]

  • Rifa Nur Diana Menang Hadiah Umrah di Mojo Shop Fiesta 2025, Padmo Yatmoko Dapat Motor

    Rifa Nur Diana Menang Hadiah Umrah di Mojo Shop Fiesta 2025, Padmo Yatmoko Dapat Motor

    Mojokerto (beritajatim.com) – Mojo Shop Fiesta (MSF) 2025, event belanja tahunan kebanggaan Kota Mojokerto, resmi berakhir dengan menetapkan Rifa Nur Diana sebagai pemenang utama yang berhak membawa pulang hadiah umrah. Penyerahan hadiah dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, di Rumah Rakyat Kota Mojokerto.

    Selain hadiah utama berupa paket umrah, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita juga menyerahkan satu unit sepeda motor kepada pemenang lainnya, Padmo Yatmoko. Penyerahan dilakukan bersama Kepala Bank Jatim Mojokerto dan Kepala Diskopukmperindag.

    “Ini adalah rezeki bagi panjenengan. Dari ribuan peserta, panjenengan berdua adalah yang ditakdirkan mendapatkan hadiah ini. Selamat, semoga berkah,” ungkapnya, Kamis (27/11/2025).

    Rifa Nur Diana mengaku tak pernah menyangka bisa menjadi pemenang utama dalam ajang belanja yang diselenggarakan Pemerintah Kota Mojokerto tersebut.

    “Alhamdulillah saya sangat bersyukur sekali. Otomatis nggak mengira karena dengan belanja kebutuhan sehari-hari bisa mendapatkan hadiah luar biasa, bersyukur banget,” katanya.

    Ia menuturkan, awalnya tidak berharap banyak karena nominal belanjanya tidak terlalu besar. Pengalaman ini mendorong Rifa untuk mengajak lebih banyak orang berpartisipasi dalam MSF tahun depan.

    “Saya akan menularkan kepada teman-teman untuk ikut event seperti ini lagi, mudah-mudahan dapat rezeki seperti saya. MSF sangat bagus, toko-toko jadi lebih laris dan masyarakat bisa memenuhi kebutuhan. Harapannya lebih banyak toko yang ikut,” ujarnya.

    Sementara pemenang sepeda motor, Padmo Yatmoko, juga kaget usai mengetahui dirinya menang. “Alhamdulillah dapat hadiah sepeda motor, tidak pernah terpikir. Ini benar-benar kejutan. Pas ngisi ya bismillah semoga dapat tapi karena ngisi bulan Juli dan baru sekarang dapat, sempat lupa,” tuturnya.

    Ia menilai MSF sebagai program yang layak diteruskan karena persyaratannya mudah, tidak merugikan konsumen, dan hadiah benar-benar nyata.

    MSF 2025 berlangsung sepanjang Juni–September dengan melibatkan 843 tenant partner, termasuk Superindo tempat Rifa berbelanja dan Toko Aurora tempat Padmo mengisi kupon. Tahun ini, MSF mencatat omset hingga Rp1,8 miliar dengan lebih dari 1.300 pelanggan terdaftar.

    Total peredaran kupon mencapai lebih dari 10.000 lembar, menegaskan MSF sebagai program penggerak ekonomi lokal yang efektif bagi pelaku usaha maupun masyarakat. [tin/beq]

  • Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Pemkot Mojokerto Gelar Mojo Harkodia Run 2025

    Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Pemkot Mojokerto Gelar Mojo Harkodia Run 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Inspektorat kembali menggelar Mojo Harkodia Run sebagai bagian dari peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkodia). Kegiatan lari bertema semangat antikorupsi ini berlangsung meriah di Taman Bahari Majapahit (TBM), Kecamatan Prajurit Kulon.

    Ribuan pelari menempuh jarak 5 kilometer dengan rute start dari Parkir Selatan TBM, kemudian melewati Jalan Ir. Soekarno – Jalan Prapanca – Jalan Brawijaya – Jalan Mojopahit – Alun-alun Wira Raja – kembali ke Jalan Mojopahit – Jalan Yos Sudarso – Jalan Prapanca – Jalan Ir. Soekarno, sebelum akhirnya kembali finis di Parkir Selatan.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari yang melepas para peserta dan turut langsung menjadi peserta menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasinya atas antusiasme masyarakat. Ia menyebut bahwa kegiatan Mojo Run atau fun run di Kota Mojokerto terus menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun.

    “Alhamdulillah, semoga semuanya sehat dan siap untuk berlari pagi ini. Kegiatan ini kita gelar untuk memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia. Kota Mojokerto secara berturut-turut telah menyelenggarakan kegiatan Mojo Run, dan di tahun 2025 ini sudah empat kali dilaksanakan. Pesertanya selalu tembus di atas 1.000 orang,” ungkapnya, Minggu (23/11/2025).

    Hal tersebut, lanjut Ning Ita, menunjukkan bahwa masyarakat Kota Mojokerto memiliki semangat hidup sehat. Ning Ita mengajak seluruh peserta untuk menjaga kesehatan dan menjalankan lomba dengan sportivitas. Pemerintah daerah mengapresiasi partisipasi tersebut karena sejalan dengan upaya Pemkot Mojokerto untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, bugar, dan produktif.

    “Momentum lari bersama ini bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga sarana mempererat kebersamaan serta meneguhkan komitmen terhadap nilai-nilai integritas. Bismillahirrahmanirrahim, saya nyatakan Mojo Harkodia Run 2025 secara resmi dimulai,” ucapnya sebelum melakukan hitungan mundur dan melepas para pelari.

    Ribuan peserta yang memenuhi area TBM tampak antusias mengikuti ajang lari ini, sekaligus memeriahkan kampanye antikorupsi yang dikemas secara sehat, positif dan menyenangkan oleh Pemkot Mojokerto. Mojohakordia Run hari ini menjadi bagian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, HUT ke-54 Korpri, sekaligus rangkaian penutup Mojo Festival 2025.

    Meski Mojo Festival 2025 telah berakhir, event-event seru masih akan berlanjut untuk memperingati HUT ke-54 Korpri di Kota Mojokerto. Antara lain donor darah, lomba tepuk bulu tangkis, Korpri Peduli Lansia, pemeriksaan kesehatan gratis, serta refleksi akhir tahun melalui pengajian bersama Gus Iqdam. [tin/suf]

  • Tampilkan Kreativitas Perajin Lokal, Pemkot Mojokerto Kembali Gelar Mojo Batik Festival 2025

    Tampilkan Kreativitas Perajin Lokal, Pemkot Mojokerto Kembali Gelar Mojo Batik Festival 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) — Mojo Batik Festival 2025 kembali menghadirkan kemeriahan dan menjadi magnet budaya bagi ribuan pengunjung. Memasuki tahun ke-9 pelaksanaannya, festival batik terbesar di Kota Mojokerto ini sukses menampilkan kreativitas para perajin lokal dan desainer dari berbagai daerah, Sabtu (22/11/2025).

    Mojo Batik Festival 2025 digelar di Ampiteater Taman Bahari Mojopahit (TBM) Kecamatan Prajurit Kulon ini mengusung tema ‘Canting Bahari Mojopahit’. Festival tahun ini menampilkan parade batik Kota Mojokerto yang dikemas dalam sebuah fashion show kolaboratif bersama duta wisata dari 23 kabupaten/kota se-Jawa Timur.

    Kemeriahan kian lengkap dengan penampilan Donnie Sibarani, mantan vokalis Ada Band yang berhasil menghidupkan suasana malam. Dalam kesempatan yang sama, panitia juga mengumumkan pemenang Mojo Shop Fiesta 2025, UMK berprestasi, serta Kepala OPD favorit dalam lomba foto batik.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan bahwa Mojo Batik Festival tidak hanya menjadi ajang unjuk karya tetapi juga simbol identitas daerah. “Melalui Mojo Batik Festival ini kita ingin meneguhkan kembali Mojokerto adalah kota budaya, kota kreatif, dan sekaligus kota yang memiliki karakter dalam pelestarian warisan leluhur,” ungkapnya.

    Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto, menyampaikan bahwa batik Kota Mojokerto bukan sekadar industri, melainkan warisan bernilai tinggi. Menurutnya, keindahan motif serta kedalaman makna di setiap helai batik adalah bukti bahwa kreativitas masyarakat mampu tumbuh menjadi kekuatan nyata bagi daerah.

    “Maka izinkan malam hari ini saya menyatakan rasa bangga dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada 30 pengrajin batik Kota Mojokerto. Batik Kota Mojokerto memiliki akar sejarah yang kuat dan menjadi representasi identitas serta filosofi kehidupan masyarakat setempat,” katanya.

    Warisan budaya ini juga tak lepas dari jejak panjang sejarah Majapahit yang melekat dalam berbagai motif batik lokal. Ning Ita turut menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda dalam melanjutkan kejayaan batik Mojokerto. Menurutnya, masa depan batik ada di tangan para pemuda yang mampu mencipta, berinovasi, dan membawa batik lokal ke level yang lebih tinggi.

    “Kami ingin memastikan batik bukan hanya lestari tetapi juga mampu menghidupi para pengrajin batik, sekaligus menjadi sumber kemandirian ekonomi dan kebanggaan bagi masyarakat. Semoga festival ini bisa memberikan manfaat seluas-luasnya untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan membawa nama Kota Mojokerto semakin harum,” pungkasnya. [tin/suf]