Tag: Igun Wicaksono

  • Malaysia Sahkan UU Perlindungan Ojol, Indonesia Harusnya Bisa Tiru!

    Malaysia Sahkan UU Perlindungan Ojol, Indonesia Harusnya Bisa Tiru!

    Jakarta

    Pemerintah Malaysia melalui Dewan Rakyat telah meresmikan Undang-undang (UU) Pekerja Gig yang memberikan perlindungan hukum kepada mitra perusahaan seperti driver ojol dan kurir. Lantas, kapan Indonesia mampu dan mau mengikuti jejak tersebut?

    Ketua Umum asosiasi ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menegaskan, keputusan Pemerintah Malaysia menerbitkan UU Pekerja Gig membuktikan kepedulian mereka terhadap pekerja lepas seperti ojol. Menurutnya, untuk hal ini, mereka lebih unggul dari Indonesia.

    “Artinya pihak pemerintah Malaysia lebih peduli terhadap perlindungan ojol ketimbang pemerintah Indonesia yang kami nilai lambat dan tidak responsif terhadap aspirasi atau keinginan driver ojol,” ujar Raden Igun Wicaksono kepada detikOto, Kamis (4/9).

    Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia Igun Wicaksono Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom

    Berbeda dengan Malaysia, driver ojol di Indonesia telah melakukan aksi berjilid-jilid untuk mendapat kepastian hukum dari pemerintah. Namun, hingga sekarang, tuntutan tersebut belum benar-benar dikabulkan.

    Sebenarnya, penyelenggaraan bisnis transportasi online di Indonesia merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 117 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek sebagaimana telah diubah dengan Permenhub Nomor 16 Tahun 2019.

    Kemudian, Permenhub Nomor 118 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus sebagaimana telah diubah dengan Permenhub No. 17 Tahun 2019; dan Permenhub Nomor 12 Tahun 2019 tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat.

    Meski begitu, landasan hukum transportasi online yang hanya diatur melalui Permenhub dianggap kurang memiliki kekuatan hukum, karena angkutan orang dan barang secara konvensional diatur melalui peraturan yang lebih tinggi, yakni UU LLAJ dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan.

    Itulah mengapa, Igun meminta pemerintah Indonesia mau meniru atau mencontoh langkah Malaysia. Hal tersebut untuk membuktikan kepedulian mereka terhadap ‘pasukan hijau’ di Tanah Air.

    “Kebijakan itu sepatutnya dicontoh Indonesia. Pertanyaannya, perusahaan Indonesia lebih pro terhadap perusahaan aplikasi atau lebih pro kepada rakyat Indonesia sebagai pengemudi ojol?” ungkapnya.

    Kurir Grab di Malaysia. Foto: Doc. The Star

    Diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia, Datuk Anwar Ibrahim mengumumkan pengesahan UU Gig yang memberikan perlindungan hukum terhadap driver ojol, kurir dan pekerja lepas lain.

    “Ini adalah kemenangan bagi pekerja lepas, sejalan dengan semangat kemerdekaan yang kita rayakan, membebaskan mereka dari tekanan dan memenuhi tuntutan mereka, yang telah kami janjikan untuk penuhi,” kata Anwar dalam keterangannya.

    “Meski proses legislasinya rumit dan menghadapi berbagai keberatan, saya bersyukur bahwa aspirasi para pekerja lepas, termasuk pengemudi online, pengantar makanan, dan mereka yang bekerja menggunakan platform digital tak hanya didengar, tapi juga ditindaklanjuti,” tambahnya.

    Dengan diterbitkannya aturan tersebut, pekerja lepas atau mitra perusahaan seperti ojol dan kurir mendapat perlindungan hukum. Bahkan, menurut CNN Indonesia, mereka mendapat sejumlah benefit atau manfaat yang sebelumnya tak pernah mereka terima.

    Benefit yang Diterima Ojol-Kurir Malaysia

    Penghasilan lebih jelas

    Dalam undang-undang itu, semua platform dan perusahaan yang melibatkan pekerja lepas termasuk Grab dan Foodpedia harus menyediakan kontrak secara jelas, merinci standar minimum pembayaran hingga pengaturan kerja.

    Dilarang ubah tarif

    Untuk mengekang praktik tak adil, UU tersebut melarang perubahan tarif sepihak, penonaktifan akun secara sewenang-wenang dan pembatasan pekerjaan multi platform.

    Asuransi hingga aturan PHK jelas

    Menurut UU itu pula, perusahaan yang melibatkan pekerja lepas seperti mereka harus memberi asuransi dan memiliki prosedur terkait pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Bentuk pengadilan pekerja gig

    Tak cuma itu, UU tersebut juga membentuk Pengadilan Pekerja Gig yang berwenang menyelesaikan perselisihan dan memerintahkan penyelesaian seperti pemulihan jabatan, kompensasi, atau pembayaran upah yang belum dibayar.

    Pengemudi ojol bisa ditangguhkan secara sepihak oleh platform jika dianggap melanggar aturan.

    “Untuk pertama kalinya, pekerja akan memiliki hak untuk didengar sebelum adanya penangguhan,” kata Steven Sim Chee Keong selaku Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia.

    “Jika terbukti tidak bersalah, mereka akan diberi kompensasi setengah dari pendapatan harian rata-rata mereka, sebuah perlindungan yang sebelumnya tidak tersedia,” kata dia menambahkan.

    (sfn/dry)

  • Ojol Ancam Serbu Gedung DPR RI, Segini Jumlah Pesertanya

    Ojol Ancam Serbu Gedung DPR RI, Segini Jumlah Pesertanya

    Jakarta

    Asosiasi ojek online (ojol) Garda Indonesia akan menggelar demo di Gedung DPR RI, Minggu (7/9). Mereka hendak melakukan protes karena tuntutannya tak didengar dan dikabulkan pemerintah. Lantas, berapa jumlah peserta yang akan terlibat?

    Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono mengatakan, pihaknya tak akan tinggal diam sampai lima tuntutan terkait kematian Affan Kurniawan dikabulkan pemerintah. Dia mengklaim, ada 2 ribu ojol yang akan terlibat dalam aksi protes tersebut.

    “Kami dari asosiasi tidak akan berhenti melakukan aksi sampai tuntutan kami diterima dengan baik dan dikabulkan pemerintah. Kurang lebih ada 2 ribuan ojol yang akan ikut aksi demo (di Gedung DPR RI),” ujar Raden Igun Wicaksono kepada detikOto, dikutip Kamis (4/9).

    Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia Igun Wicaksono Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom

    Menurut Igun, pemerintah hingga kini masih tutup mata dan telinga dalam menyikapi tuntutan yang dilayangkan Garda Indonesia. Kondisi tersebut yang membuat ‘pasukan hijau’ resah hingga terdorong melakukan protes.

    “Saat ini pemerintah masih tutup mulut, tutup telinga dan tutup mata. Sehingga kami akan melakukan aksi lagi pada 7 September 2025 nanti. Kami menyerukan aksi kepung aplikator di Gedung DPR RI,” kata Igun.

    Igun menjelaskan, di hari itu, sejumlah aplikator akan memenuhi undangan pemerintah untuk berdiskusi di Gedung DPR RI. Dia mengklaim, kondisi tersebut merupakan momentum terbaik untuk melakukan protes.

    Diberitakan sebelumnya, secara umum ada lima tuntutan yang dilayangkan Garda Indonesia atas insiden kematian Affan Kurniawan. Mulai dari permintaan membentuk tim gabungan pencari fakta, hingga menghukum para pelaku.

    Berikut 5 Tuntutan Asosiasi Ojol

    1. Membentuk tim gabungan pencari fakta dan independen untuk mengusut tuntas tindakan represif yang menyebabkan hilangnya nyawa saudara Affan Kurniawan, apapun alasannya. Aparat negara seharusnya melindungi rakyat, bukan justru menimbulkan korban jiwa.

    2. Menuntut transparansi dan akuntabilitas dari Kepolisian Republik Indonesia, terkait kronologi peristiwa yang menyebabkan saudara Affan Kurniawan meninggal dunia.

    3. Menghukum para pelaku yang lalai ataupun dengan sengaja melakukan pelindasan terhadap korban agar dapat dipertanggungjawabkan ke proses hukum secara transparan agar tragedi serupa tidak terulang kembali.

    4. Menyerukan solidaritas nasional dari seluruh pengemudi ojek online dan masyarakat sipil untuk mengawal kasus ini sampai tuntas, demi tegaknya keadilan bagi korban.

    5. Mendesak pemerintah untuk memastikan perlindungan dan jaminan keselamatan bagi seluruh pengemudi ojek online, yang setiap hari bekerja di jalanan dan rawan terjebak dalam konflik massa.

    (sfn/rgr)

  • Tuntutan Dicuekin Pemerintah, Ojol Bakal Demo di Gedung DPR!

    Tuntutan Dicuekin Pemerintah, Ojol Bakal Demo di Gedung DPR!

    Jakarta

    Asosiasi ojek online (ojol) Garda Indonesia mengancam akan melakukan demo di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Minggu (7/9). Mereka mau protes lantaran lima tuntutan utama terkait kematian Affan Kurniawan belum digubris pemerintah!

    Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono mengatakan, pemerintah belum memberikan respons soal lima tuntutan yang telah dilayangkan pekan lalu. Hal tersebut yang akhirnya memicu reaksi ‘pasukan hijau’ untuk mengepung Gedung DPR RI.

    “Saat ini pemerintah masih tutup mulut, tutup telinga dan tutup mata. Sehingga kami akan melakukan aksi lagi pada 7 September 2025 nanti. Kami menyerukan aksi kepung aplikator di Gedung DPR RI,” ujar Raden Igun Wicaksono kepada detikOto, Rabu (3/9).

    Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia Igun Wicaksono Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom

    Igun menjelaskan, di hari itu, sejumlah aplikator akan memenuhi undangan pemerintah untuk berdiskusi di Gedung DPR RI. Dia mengklaim, kondisi tersebut merupakan momentum terbaik untuk melakukan protes.

    “Kami dari asosiasi tidak akan berhenti melakukan aksi sampai tuntutan kami diterima dengan baik dan dikabulkan pemerintah. Kurang ada 2 ribuan ojol yang ikut aksi demo,” ungkapnya.

    Diberitakan sebelumnya, secara umum ada lima tuntutan yang dilayangkan Garda Indonesia atas insiden kematian Affan Kurniawan. Mulai dari permintaan membentuk tim gabungan pencari fakta, hingga menghukum para pelaku.

    Berikut 5 Tuntutan Asosiasi Ojol

    1. Membentuk tim gabungan pencari fakta dan independen untuk mengusut tuntas tindakan represif yang menyebabkan hilangnya nyawa saudara Affan Kurniawan, apa pun alasannya. Aparat negara seharusnya melindungi rakyat, bukan justru menimbulkan korban jiwa.

    2. Menuntut transparansi dan akuntabilitas dari Kepolisian Republik Indonesia, terkait kronologi peristiwa yang menyebabkan saudara Affan Kurniawan meninggal dunia.

    3. Menghukum para pelaku yang lalai ataupun dengan sengaja melakukan pelindasan terhadap korban agar dapat dipertanggungjawabkan ke proses hukum secara transparan agar tragedi serupa tidak terulang kembali.

    4. Menyerukan solidaritas nasional dari seluruh pengemudi ojek online dan masyarakat sipil untuk mengawal kasus ini sampai tuntas, demi tegaknya keadilan bagi korban.

    5. Mendesak pemerintah untuk memastikan perlindungan dan jaminan keselamatan bagi seluruh pengemudi ojek online, yang setiap hari bekerja di jalanan dan rawan terjebak dalam konflik massa.

    (sfn/rgr)

  • Kisah Ojol Ketemu Gibran di Istana: Dituding Rekayasa, Dibantah Aplikator

    Kisah Ojol Ketemu Gibran di Istana: Dituding Rekayasa, Dibantah Aplikator

    Jakarta

    Pertemuan delapan orang berjaket ojek online (ojol) dengan Wakil Presiden (Wapres RI) Gibran Rakabuming Raka di Istana Wapres, Jakarta Pusat sempat memicu huru-hara. Karuan saja, setelah sempat dituding rekayasa, sejumlah perusahaan aplikasi kemudian ramai-ramai meluruskan.

    Pertemuan itu digelar setelah kasus kematian Affan Kurniawan saat aksi unjuk rasa di Pejompongan, Jakarta Pusat, pekan lalu. Mitra driver yang bertemu Gibran berasal dari berbagai aplikator, mulai dari Gojek, Grab, hingga Maxim.

    Beberapa hari setelah pertemuan itu, muncul pandangan beragam dari masyarakat di Indonesia. Bahkan, perdebatan makin ramai setelah asosiasi ojol mengaku tak kenal delapan driver tersebut.

    Wapres Gibran dan perwakilan ojol Foto: Antara

    Biar lebih mudah dirunut dan dipahami, kami telah merangkum fakta-fakta mengenai pertemuan driver ojol dengan Gibran tersebut. Berikut hasil rangkumannya!

    Rangkuman 8 Ojol Ketemu Gibran

    Dituding Rekayasa

    Ketua Umum (Ketum) Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menegaskan, pertemuan delapan mitra driver dengan Gibran tak mewakili siapa-siapa, termasuk drive ojol di Indonesia. Bahkan, menurutnya, pertemuan janggal tersebut menyimpan sejumlah kecurigaan.

    “Kami dari asosiasi patut curiga, apakah pertemuan orang-orang yang menggunakan atribut ojek online dengan Wapres itu merupakan rekayasa? Apakah aspirasi (datang) dari perusahaan aplikasi, bukan dari pengemudi ojol? Itu yang kami tidak mendapat informasi dari presiden maupun wapres,” ujar Igun kepada detikOto, Selasa (2/9).

    Igun tak yakin, benarkah delapan orang yang bertemu dengan Gibran di Istana Wapres tersebut benar-benar ojol atau bukan. Sebab, dia mengaku tak pernah melihat mereka secara langsung.

    “Kami nggak tau mereka ojol atau bukan, setidaknya selama ini yang menyampaikan aspriasi kepada pemerintah kan asosiasi, namun tiba-tiba ada sekelompok ojol yang seakan-akan telah menyampaikan aspirasi. Ya mungkin itu aspirasi mereka sendiri, ntah itu pribadi atau kelompok,” tuturnya.

    Asosiasi Tak Kenal 8 Driver Ojol

    Garda Indonesia mengaku tak kenal dengan delapan mitra driver yang diundang Gibran Rakabuming Raka ke Istana Wapres. Itulah mengapa, mereka diklaim tak mewakili aspirasi ‘pasukan hijau’ di Tanah Air.

    “Tidak, Garda Indonesia tidak mengenal siapa mereka. Mereka bukan anggota kami juga,” kata Igun.

    Aplikator Klarifikasi

    Setelah muncul tudingan macam-macam, aplikator seperti Gojek dan Grab akhirnya buka suara. Mereka menegaskan, perwakilan mereka yang bertemu Gibran memang benar-benar ojol.

    “Kami ingin menegaskan bahwa Mohamad Rahman Tohir atau yang akrab disapa Cang Rahman, salah satu peserta dialog yang ramai menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini adalah benar mitra aktif Gojek sejak 2015,” demikian respons Direktur Public Affairs & Communications PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Ade Mulya.

    Senada dengan Gojek, Grab juga menegaskan, pihaknya memang mengutus perwakilan driver untuk bertemu Gibran di Istana. Sehingga, tudingan soal driver rekayasa sama sekali tak benar.

    “Kami memandang undangan ini sebagai kesempatan penting bagi para Mitra Pengemudi untuk menyampaikan pengalaman dan harapan mereka secara langsung. Kami menyadari bahwa perhatian publik terhadap pertemuan ini sangat besar, dan tidak sedikit yang mempertanyakan apakah para Mitra Pengemudi yang hadir benar-benar mewakili komunitas ojol,” kata Tirza Munusamy selaku Chief of Public Affairs, Grab Indonesia.

    (sfn/din)

  • Sempat Hilang, Honda BeAT Affan Kurniawan Akhirnya Ditemukan!

    Sempat Hilang, Honda BeAT Affan Kurniawan Akhirnya Ditemukan!

    Jakarta

    Honda BeAT yang dipakai Affan Kurniawan ngojol sempat hilang setelah insiden pelindasan rantis Brimob di Pejompongan, Jakarta Selatan, Kamis malam (28/8). Skuter matik (skutik) tersebut sampai dicari-cari rekan terdekat korban.

    Salah satu kerabat Affan Kurniawan, Iyan Ressy mengatakan, Honda BeAT milik Affan Kurniawan dengan nomor polisi (nopol) B 5029 BNK tersebut sempat tak ditemukan di lokasi kejadian. Dia sampai membuat pengumuman melalui media sosial pribadi.

    “Siapa pun yang bawa motor almarhum, tolong dikembalikan ke tempat kediaman korban. Kami berharap kejujuran Anda. Dan siapapun yang melihat, bisa infokan ke saya,” tulis Iyan Ressy, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (30/8).

    Mobil Rantis Brimob lindas Affan Kurniawan hingga tewas. Foto: Doc. Istimewa

    Kabar baiknya, tak lama kemudian, Iyan kembali membuat postingan terkait motor Affan telah ditemukan. Dia turut menyertakan bukti foto BeAT bersama empat orang pria, lengkap dengan STNK sebagai tanda bukti. Kini, kendaraan tersebut sudah diserahkan ke pihak keluarga.

    “Alhamdulillah, motor almarhum Affan sudah ditemukan dan kembali ke keluarga. Terima kasih kepada teman-teman yang sudah membantu memberikan informasi,” kata dia.

    Diberitakan sebelumnya, Affan Kurniawan meninggal dunia setelah dilindas mobil rantis Brimob di Pejompongan, Jakarta Selatan, Kamis malam (28/8). Kini, jasadnya telah dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.

    Ketua Umum asosiasi ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menyampaikan rasa belasungkawanya atas kepergian Affan Kurniawan. Dia meminta seluruh mitra driver se-Indonesia melakukan doa bersama.

    “Kami menghimbau rekan-rekan ojek online seluruh Indonesia untuk mengadakan doa bersama di masing-masing daerah dan tabur bunga simbol berduka,” ujar Igun kepada detikOto.

    “Untuk menghindari tragedi serupa tidak terjadi kami juga meminta rekan-rekan ojek online untuk menahan diri tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin membenturkan ojek online dengan sesama ojek online atau pihak lainnya karena adanya perbedaan pendapat atas tragedi tersebut,” kata dia menambahkan.

    (sfn/dry)

  • Pesan Ayah Affan Kurniawan untuk Driver Ojol se-Indonesia

    Pesan Ayah Affan Kurniawan untuk Driver Ojol se-Indonesia

    Jakarta

    Ayah Affan Kurniawan, Zulkifli, menyampaikan pesan khusus untuk driver ojek online (ojol) se-Indonesia. Dia berharap, kejadian tragis yang menimpa anaknya tak dialami ‘pasukan hijau’ lainnya.

    “Saya minta kepada mitra-mitra (ojek) online, cukup anak saya yang menjadi korban,” ujar Zulkifli kepada awak media, dikutip dari detikNews, Sabtu (30/8).

    Zulkifli juga menegaskan, pihaknya telah menyerahkan semuanya ke penegak hukum dan pihak-pihak terkait. Dia mengaku telah menerima kepergian putranya. Dia sekali lagi menyampaikan pesan ke driver ojol untuk selalu berhati-hati.

    “Saya sudah serahkan kepada penegak hukum, saya sudah pasrah masalah kepergian anak saya. Saya mohon kepada rekan-rekan ojol jangan sampai kejadian seperti anak saya. Itu saja yang saya sampaikan,” ungkapnya.

    Pesan ayah Affan Kurniawan untuk para driver ojol di Indonesia. Foto: Ari Saputra

    Selain kepada driver ojol, Zulkifli juga menyampaikan pesan khusus kepada rekan-rekan yang melakukan demonstrasi di lapangan. Dia mengingatkan, polisi telah menangkap anggota Brimob yang telah melindas anaknya hingga meninggal dunia.

    “Dan mohon juga kepada adik-adikku, mahasiswa-mahasiswa di Tanah Air, baik dari Sabang sampai Merauke, tolong percayakan kepada aparat kepolisian. Saya sudah serahkan kepada kepolisian, sudah ada mereka menangkap yang berbuat kepada anak saya,” kata dia.

    Diberitakan sebelumnya, Affan Kurniawan meninggal dunia setelah dilindas mobil rantis Brimob di Pejompongan, Jakarta Selatan, Kamis malam (28/8). Kini, jasadnya telah dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.

    Ayah dan Ibu dari Affan Kurniawan Foto: dok. Istimewa

    Ketua Umum asosiasi ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menyampaikan rasa belasungkawanya atas kepergian Affan Kurniawan. Dia meminta seluruh mitra driver se-Indonesia melakukan doa bersama.

    “Kami menghimbau rekan-rekan ojek online seluruh Indonesia untuk mengadakan doa bersama dimasing-masing daerah dan tabur bunga simbol berduka,” ujar Igun kepada detikOto.

    “Untuk menghindari tragedi serupa tidak terjadi kami juga meminta rekan-rekan ojek online untuk menahan diri tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin membenturkan ojek online dengan sesama ojek online atau pihak lainnya karena adanya perbedaan pendapat atas tragedi tersebut,” kata dia menambahkan.

    (sfn/dry)

  • Pesan Ayah Affan Kurniawan untuk Driver Ojol se-Indonesia

    Persembahan Terakhir Driver Ojol untuk Affan Kurniawan

    Jakarta

    Driver ojek online (ojol) asal Menteng, Jakarta Pusat, Affan Kurniawan (21) tewas setelah dilindas mobil rantis Brimob di Pejompongan, Jakarta Selatan, Kamis malam (28/8). Sebagai persembahan terakhir, gabungan mitra driver se-Indonesia mengantar mendiang ke tempat peristirahatan terakhir.

    Kabarnya, ada ribuan ojol yang mengantar jenazah Affan Kurniawan ke TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (29/8). Pasukan hijau tersebut melakukan iring-iringan sebagai bentuk simpati ke rekan sesama profesi.

    Ribuan ojol itu datang dari berbagai daerah. Bahkan, beberapa dari mereka ikut menyalatkan jenazah Affan di Jalan Blora, Menteng. Mereka kemudian menemani perjalanan menuju pemakaman hingga membentuk ‘lautan hijau’.

    Massa ojol mengawal jenazah Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang tewas dilindas rantis Brimob ke TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. Foto: (Taufiq/detikcom)

    Lautan hijau tersebut lantas menjadi perhatian banyak orang. Sebab, tak biasanya pemakaman driver ojol ditemani massa sebanyak itu.

    Setelah tiba di lokasi, rekan-rekan driver tak langsung pulang. Sebagian ada yang terlibat dalam prosesi pemakaman, namun tak sedikit yang menunggu dan membantu mendoakan. Intinya, apapun itu, mereka berusaha memberikan persembahan terakhir untuk Affan Kurniawan.

    Ketua Umum asosiasi ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menyampaikan rasa belasungkawanya atas kepergian Affan Kurniawan. Dia meminta seluruh mitra driver se-Indonesia melakukan doa bersama.

    “Kami menghimbau rekan-rekan ojek online seluruh Indonesia untuk mengadakan doa bersama di masing-masing daerah dan tabur bunga simbol berduka,” ujar Igun kepada detikOto, Jumat (29/8).

    “Untuk menghindari tragedi serupa tidak terjadi kami juga meminta rekan-rekan ojek online untuk menahan diri tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin membenturkan ojek online dengan sesama ojek online atau pihak lainnya karena adanya perbedaan pendapat atas tragedi tersebut,” kata dia menambahkan.

    Suasana haru bercampur amarah menyelimuti pemakaman Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang tewas setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi demonstrasi di Jakarta. Ribuan pengemudi ojol dari berbagai wilayah memadati TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025), untuk mengantarkan rekan mereka ke peristirahatan terakhir. Foto: Grandyos Zafna

    Diberitakan sebelumnya, insiden ojol terlindas mobil rantis Brimob terekam kamera dan viral di media sosial. Kejadian tersebut membuat korban yang konon masih 21 tahun harus menemui ajalnya.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa tersebut. Dia menegaskan, pihaknya telah memerintahkan jajarannya untuk segera mengambil langkah penanganan.

    “Saya sangat menyesali terhadap insiden yang terjadi, dan mohon maaf sebesar-besarnya atas peristiwa ini,” kata Sigit.

    (sfn/sfn)

  • Begini Pesan Khusus Ojol usai Affan Kurniawan Tewas Dilindas Rantis

    Begini Pesan Khusus Ojol usai Affan Kurniawan Tewas Dilindas Rantis

    Jakarta

    Sejumlah driver ojek online (ojol) mengantar jenazah Affan Kurniawan ke pemakaman di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (29/8). Namun, saat prosesi iring-iringan tersebut, ada satu pesan khusus yang mereka sampaikan untuk petugas kepolisian.

    Driver ojol dengan akun Instagram @ryan_nus membagikan momen kebersamaan saat ‘pasukan hijau’ ramai-ramai mengantar Affan ke peristirahatan terakhirnya. Menariknya, di video tersebut, ada satu pesan penting yang mau mereka titipkan ke petugas kepolisian.

    “Jangan lindas kami lagi, pak!” kata rombongan driver ojol tersebut yang disampaikan secara bergantian, dikutip Jumat (29/8).

    Kampanye dengan hashtag #janganlindaskamipak belakangan bergema di media sosial. Tak sedikit akun yang menyuarakan tagar tersebut untuk mengkritik sikap petugas yang dituding telah merenggut nyawa driver.

    “Selamat jalan, Mas Affan Kurniawan. Semoga ini korban terakhir,” tulis akun @ryan_nus.

    Diberitakan sebelumnya, kabarnya ada ribuan ojol yang mengantar jenazah Affan Kurniawan ke TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (29/8). Pasukan hijau tersebut melakukan iring-iringan sebagai bentuk simpati ke rekan sesama profesi.

    Ribuan ojol itu datang dari berbagai daerah. Bahkan, beberapa dari mereka ikut menyalatkan jenazah Affan di Jalan Blora, Menteng. Mereka kemudian menemani perjalanan menuju pemakaman hingga membentuk ‘lautan hijau’.

    Lautan hijau tersebut lantas menjadi perhatian banyak orang. Sebab, tak biasanya pemakaman driver ojol ditemani massa sebanyak itu.

    Massa ojol mengawal jenazah Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang tewas dilindas rantis Brimob ke TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. Foto: (Taufiq/detikcom)

    Setelah tiba di lokasi, rekan-rekan driver tak langsung pulang. Sebagian ada yang terlibat dalam prosesi pemakaman, namun tak sedikit yang menunggu dan membantu mendoakan. Intinya, apapun itu, mereka berusaha memberikan persembahan terakhir untuk Affan Kurniawan.

    Ketua Umum asosiasi ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menyampaikan rasa belasungkawanya atas kepergian Affan Kurniawan. Dia meminta seluruh mitra driver se-Indonesia melakukan doa bersama.

    “Kami menghimbau rekan-rekan ojek online seluruh Indonesia untuk mengadakan doa bersama dimasing-masing daerah dan tabur bunga simbol berduka,” ujar Igun kepada detikOto.

    “Untuk menghindari tragedi serupa tidak terjadi kami juga meminta rekan-rekan ojek online untuk menahan diri tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin membenturkan ojek online dengan sesama ojek online atau pihak lainnya karena adanya perbedaan pendapat atas tragedi tersebut,” kata dia menambahkan.

    (sfn/din)

  • Goto Berikan Dukungan kepada Keluarga Korban yang Terlindas Rantis Brimob – Page 3

    Goto Berikan Dukungan kepada Keluarga Korban yang Terlindas Rantis Brimob – Page 3

    Sebelumnya, aksi demo ojol di Pejompongan, Jakarta, berujung ricuh dan menelan korban jiwa. Seorang pengemudi tewas diduga terlindas rantis, sementara GoTo menyampaikan duka cita mendalam.

    Aksi demonstrasi yang digelar pengemudi ojek online (ojol) di kawasan Pejompongan, Jakarta, pada Kamis (28/8/2025), berakhir ricuh dan menelan korban jiwa. Seorang pengemudi ojol dilaporkan meninggal dunia, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka.

    Ketua Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, membenarkan kabar duka tersebut.“Betul. Ini baru satu kabarnya. Iya (meninggal),” kata Igun saat dikonfirmasi.

    Ia menjelaskan, korban meninggal diduga akibat terlindas mobil rantis Brimob.“Betul terlindas rantis,” ujarnya.

    Selain korban jiwa, Igun juga menyebut ada sejumlah pengemudi ojol lain yang mengalami luka-luka dan tengah mendapatkan perawatan. “Ada beberapa korban lagi. Saya lagi on the way di rumah sakit,” tambahnya.

     

  • Tuntutan Tak Digubris, 50.000 Pengemudi Ojol dan Kurir Besok Kepung Istana Presiden

    Tuntutan Tak Digubris, 50.000 Pengemudi Ojol dan Kurir Besok Kepung Istana Presiden

    JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono mengatakan, sebanyak 50.000 pengemudi transportasi online akan kembali turun ke jalan yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, 21 Juli 2025, di Istana Presiden serta sejumlah titik strategis di Jakarta.

    Aksi ini dilakukan sebagai ungkapan kekecewaan terhadap pemerintah yang dinilai tidak kunjung merespons serius tuntutan mereka meski sebelumnya telah digelar aksi besar pada 20 Mei 2025 dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI.

    “Korban aplikator sebagai pelaksana Aksi 217 mengimbau kepada masyarakat pengguna ojol, taksi online, dan kurir online agar bersiap dan menyesuaikan kebutuhan transportasi pada Senin 21 Juli 2025, karena sebagian besar pengemudi online dan kurir online akan mogok massal,” ujar Igun dalam keterangannya, Minggu, 20 Juli.

    Igun juga menyesalkan sikap Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang dinilai lamban dan tidak responsif terhadap lima tuntutan mendasar yang telah disampaikan.

    Pemerintah justru mengambil langkah kontra produktif dengan menaikkan tarif ojol hingga 15 persen, tanpa menyelesaikan persoalan mendasar yang dikeluhkan para pengemudi.

    Adapun kelima tuntutan utama Aksi 217 Korban Aplikator yaitu negara hadirkan UU Transportasi Online atau Perppu, menuntut skema pembagian hasil pengemudi 90 persen dan aplikator 10 persen.

    Pemerintah diminta buat regulasi tarif antar barang dan makanan. Lakukan audit investigatif terhadap aplikator, yang terakhir mereka meminta penghapusan sistem aceng, slot, hub, multi order, member, pengkotak-kotakan, dan kembalikan semua pengemudi sebagai driver reguler.

    “Asosiasi sangat menyesalkan Menteri Perhubungan yang membiarkan Aksi 217 sampai harus terjadi dan menyasar kepada Presiden Prabowo sehingga masyarakat menilai kepemimpinan Presiden Prabowo dibuat tidak konkrit dalam menyelesaikan permasalahan transportasi online yang seharusnya sudah dapat diselesaikan oleh Menteri Perhubungan pada bulan Mei 2025 lalu,” ungkapnya.

    Ia juga mengingatkan Aksi 217 bukanlah yang terakhir. Jika tidak ada respons dari Presiden Prabowo maupun Menteri Perhubungan, aksi lanjutan secara bergelombang akan dilakukan di berbagai wilayah Indonesia hingga akhir tahun 2025.

    “Kami Asosiasi bersama korban aplikator dan masyarakat umum yang akan turun Aksi 217 akan menuntut 5 poin tuntutan kepada Presiden Prabowo, selama Menteri Perhubungan serta Presiden tidak menanggapi tuntutan kami maka Aksi 217 bukan aksi terakhir, Agustus hingga Desember 2025 kami akan turun aksi massa secara bergelombang di seluruh Indonesia dengan berbagai aliansi pengemudi online se-Nusantara,” kecam Igun.