Tag: Ignatius Tallulembang

  • Pertamina Genjot Pembangunan Empat Kilang Minyak

    Pertamina Genjot Pembangunan Empat Kilang Minyak

    JAKARTA – PT Pertamina (Persero) akan mempercepat pengembangan kilang minyak guna meningkatkan produksi bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. Salah satunya dengan pembangunan kilang di Cilacap. 

    “Cilacap proyeknya jalan terus dan kami lakukan percepatan. Saat ini kami sudah menyelesaikan pengadaan lahan,” kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero), Ignatius Tallulembang, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

    Ignatius mengatakan, selain di Cilacap terdapat tiga pembangunan kilang minyak yang diprioritaskan oleh Pertamina. Nantinya jika terlaksana kilang-kilang ini dapat memproduksi 1,5 juta barel BBM, sehingga bisa menekan impor. 

    Optimalisasi pembangunan kilang tersebut diantaranya adalah Kilang Balikpapan, Balongan, Bontang dan Kilang Cilacap. Untuk Kilang Cilacap saat ini tengah menghitung valuasi nilai bersama dengan mitranya yakni Saudi Aramco.

    Pembangunan kilang-kilang ini, kata Ignatius, sesuai refinery development master plan (RDMP) yang disusun Pertamina dalam agenda besar dalam rangka membangun kemandirian energi nasional. “Kesepakatan hasil valuasi paling lambat tahun ini. Semuanya diupayakan di akhir Desember.”

    Setelah valuasi selesai, dia bilang, tahapan selanjutnya akan masuk ke engineering yang diharapkan bisa dilakukan di awal 2020. Sembari menunggu valuasi, Pertamina juga telah melakukan pengerjaan awal terhadap proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) tersebut. 

    Ia bilang proses pengadaan lahan untuk Kilang Cilacap hampir selesai, hanya tinggal menunggu satu lahan milik PT Holcim Indonesia yang masih berproses di Mahkamah Agung (MA). “Ada memang pemilik lahan di MA, (masalah itu) terkait dengan harga.”

    Berdasarkan data Pertamina, Kilang Cilacap nantinya akan mulai beroperasi pada 2025. Pada saat itu, kilang tersebut akan meningkatkan kapasitas pengolahan dan memproduksi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 348 ribu barel per hari (bph) menjadi 400 ribu bph. Selain itu meningkatkan kualitas produk dari EURO II ke EURO V.

  • Pertamina Tak Lagi Produksi BBM Jenis Premium di 2026

    Pertamina Tak Lagi Produksi BBM Jenis Premium di 2026

    Jakarta – PT Pertamina (Persero) sedang berupaya meningkatkan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) yang saat ini standar Euro 2, menjadi Euro 5. Langkah ini akan dilakukan setelah pembangunan enam kilang selesai pada 2026 mendatang.

    “Setelah (kilang) kami jalan semua nggak ada lagi Euro 2, 2026 itu sudah Euro 5. Terahir (beroperasi) Dumai,” kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang di kantor Pertamina, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

    Ignatius menjelaskan, enam proyek tersebut terdiri dari empat proyek pengembangan atau RDMP dan dua proyek baru atau Grass Root Refinery (GRR). Kilang tersebut antara lain Refinery Development Master Plan (RDMP) Refinery Unit (RU) V Balikpapan, RDMP RU II Dumai, RDMP RU IV CIlacap, dan RDMP RU VI Balongan. 

    “Semua sudah on board, sudah jalan, dan tidak ada lagi yang ketinggalan kereta. Ini juga sebagai bentuk komitmen kami untuk mempercepat target kemandirian energi,” paparnya.

    Melalui proyek tersebut, Pertamina akan meningkatkan kapasitas produksi BBM dari saat ini sekitar ‎650 ribu barel per hari menjadi sekitar 1,7 juta barel per hari. Selain itu, dengan teknologi baru BBM yang dihasilkan kilang tersebut akan ‎meningkat kulitasnya dari saat ini Euro 2 menjadi Euro 5.

    Menurutnya, peningkatan kualitas BBM menjadi Euro 5 telah sejalan dengan Peraturan Menteri Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 20 Tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang. “Kan itu sesuai dengan peraturan KLHK,” imbuhnya.

    Waktu pengerjaan proyek tersebut diperkirakan memakan waktu sekitar enam hingga tujuh tahun. Proyek terakhir yang diperkirakan selesai adalah RDMP RU II Dumai yang akan selesai di 2027. Sementara untuk RDMP lainnya akan selesai di pertengahan 2026 mendatang.