Tag: Ignatius Benny Ady Prabowo

  • Fakta-fakta 2 Pendaki Meninggal di Puncak Carstensz Papua

    Fakta-fakta 2 Pendaki Meninggal di Puncak Carstensz Papua

    Jakarta

    Dua pendaki wanita bernama Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia saat mendaki Puncak Jaya, Papua, atau Piramida Carstensz. Korban meninggal lantaran mengalami hipotermia.

    Para pendaki berangkat dari bandara Timika menuju Yellow Valley dengan menggunakan helikopter. Belakangan diketahui ada penyanyi Fiersa Besari dalam rombongan tersebut.

    Sebanyak 13 orang pendaki, termasuk Fiersa Besari dinyatakan selamat. Saat ini proses evakuasi para pendaki disetop lantaran terkendala cuaca.

    Berikut beberapa fakta 2 pendaki tewas di Puncak Carstensz dirangkum detikcom, Minggu (2/3/2025):

    Dua Pendaki Wanita Meninggal

    Foto: Red Bull Indonesia/Instagram

    Peristiwa meninggalnya dua pendaki wanita bernama Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono disampaikan oleh PT Tropis Cartenz Jaya selaku operator pendakian. detikcom telah mendapat izin untuk mengutip informasi yang diunggah di akun Instagram PT Tropis Cartenz.

    “PT Tropis Cartenz Jaya, selaku operator, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Saudari Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono pada 1 Maret 2025 dalam perjalanan turun dari Puncak Carstensz Pyramid menuju Base Camp Lembah Kuning,” tulisnya, Minggu (2/3).

    Keduanya diketahui merupakan klien dari operator Indonesian Expeditions. Keduanya telah mencapai puncak pada 28 Februari lalu.

    “Kedua wanita hebat ini, yang merupakan klien dari agen operator Indonesian Expeditions, telah berhasil mencapai puncak setinggi 4.884 MDPL pada 28 Februari 2025,” lanjutnya.

    13 Orang Selamat Termasuk Fiersa Besari

    Foto: Instagram @fiersabesari

    SAR sebelumnya mengungkap ada 13 orang lainnya dalam rombongan pendakian tersebut. SAR mengungkap mereka dipastikan selamat.

    “Sementara (pendaki lain) dalam keadaan baik,” kata Kepala Kantor SAR Mimika I Wayan Suyatna saat dihubungi, Minggu (2/3).

    Wayan mengatakan, dari rombongan tersebut, termasuk penyanyi Fiersa Besari. Dari data yang diterima, ada tiga orang warga negara asing (WNA) yang ikut serta dalam rombongan tersebut.

    “Ya infonya begitu (Fiersa Besari ada dalam rombongan). Karena saya belum ketemu langsung,” ujarnya.

    Evakuasi Disetop Karena Cuaca

    Foto: Dua pendaki wanita bernama Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia saat mendaki Puncak Jaya, Papua, atau Piramida Carstensz. (dokumentasi: Istimewa)

    Kepala Kantor SAR Mimika I Wayan Suyatna mengatakan proses evakuasi terhadap korban meninggal ataupun pendaki lainnya dihentikan sementara lantaran masalah cuaca. Para pendaki saat ini tengah berada di basecamp Lembang Kuning.

    “Dihentikan sementara dikarenakan cuaca yang tidak mendukung,” kata Kepala Kantor SAR Mimika I Wayan Suyatna.

    Wayan menuturkan proses evakuasi akan dilanjutkan besom hari

    “Rencana pelaksanaan evakuasi dilanjutkan pada besok hari,” tuturnya.

    Meninggal karena Hipotermia

    Foto: Red Bull Indonesia/Instagram

    Polisi mengungkap penyebab dua pendaki wanita bernama Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia saat mendaki Puncak Jaya, Papua, atau Piramida Carstensz. Korban diduga meninggal karena hipotermia.

    “Iya benar (dugaan sementara karena hipotermia),” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dihubungi, Minggu (2/3).

    Beny mengatakan para korban juga diduga mengalami Acute Mountain Sickness (AMS) atau kondisi yang terjadi saat pendaki berada atau bermalam di ketinggian tertentu.

    Kronologi Pendaki Meninggal

    Foto: Dua pendaki wanita bernama Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia saat mendaki Puncak Jaya, Papua, atau Piramida Carstensz. (dokumentasi: Istimewa)

    Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan, para pendaki berangkat dari bandara Timika menuju Yelow Valley dengan menggunakan Helikopter pada Rabu (26/2) pukul 07.00-09.50 Wit. Lalu, pada Jumat (28/2) diinformasikan bahwa dua orang dari rombongan korban mengalami gejala AMS.

    “Tepat pada hari Jumat (28/02), para pendaki melakukan penyeberangan di jembatan tyrollean, dan informasi dari pendaki Octries Ruslan dan Abdullah yang sudah berhasil turun menyampaikan bahwa, semua sudah di summit atau puncak dan ada 2 orang Indira dan Saroni terkena gejala AMS di area bawah puncak (teras besar), sedangkan tim tamu dan guide berada sebelum tyrollean,” jelasnya.

    Benny menyampaikan salah seorang pendaki dari grup korban bernama Nurhuda tiba di basecamp sendirian dengan gejala hipotermia dan langsung meminta bantuan. Saat itu Guide Yustinus Sondegau naik ke atas untuk membawa bantuan emergency mulai dari sleeping bag, fly sheet hingga air panas.

    “Dengan cepat, satu orang guide internasional, Dawa Gyalje Sherpa naik untuk melakukan pertolongan, dan Pendaki Poxy menginformasikan bahwa Dawa telah menghubungi basecamp, dan sudah bertemu serta sedang menangani salah satu dari ibu-ibu,” ujarnya.

    Benny menambahkan saat itu salah seorang pendaki mencoba membantu korban Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono di Teras Dua yang sedang mengalami AMS. Namun nahas, kedua korban dinyatakan meninggal dunia.

    “Pendaki Octries menginformasikan ke pendaki Deshir bahwa, 2 (dua) orang ibu-ibu tersebut yang berada di Teras Dua telah meninggal dunia. Pendaki Huda naik kembali ke teras dua untuk mencoba membantu pendaki Egi, dan teman-teman di Summit Ridge,” jelasnya.

    Halaman 2 dari 6

    (wnv/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Seusai Dievakuasi dari Puncak Cartenz, Fiersa Besari Kini Berada di Hotel

    Seusai Dievakuasi dari Puncak Cartenz, Fiersa Besari Kini Berada di Hotel

    Timika, Beritasatu.com – Musisi Fiersa Besari dan rombongannya berhasil dievakuasi setelah melakukan pendakian di Puncak Carstenz Pyramid, Papua Tengah.

    “Saat ini Fiersa Besari dan rombongan telah berada di salah satu hotel di Timika,” ujar Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman, Minggu (2/3/2025), seperti dilansir Antara.

    Namun, dalam pendakian terpisah, dua pendaki lainnya, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono, meninggal dunia akibat hipotermia. Billyandha menjelaskan Fiersa Besari dan rombongannya bukan bagian dari tim pendaki yang mengalami musibah.

    Berdasarkan laporan yang diterima, pada Sabtu (1/3/2025) pukul 22.48 WIT, Fiersa Besari dan timnya tiba di basecamp sementara. Sementara itu, pada Minggu (2/3/2025) pukul 02.07 WIT, ditemukan dua pendaki telah meninggal dunia.

    Saat ini, jenazah Elsa Laksono telah berada di RSUD Mimika, sedangkan jenazah Lilie Wijayanti Poegiono masih dalam proses evakuasi. Kedua jenazah dijadwalkan diterbangkan ke Jakarta pada Senin (3/3/2025) menggunakan pesawat Lion Air.

    Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menyampaikan, evakuasi dilakukan dengan dukungan helikopter. “Pada Rabu (26/2/2025), pukul 07.00-09.50 WIT, para pendaki diterbangkan dari Bandara Timika menuju yellow valley menggunakan helikopter PT Komala Indonesia jenis AS 350 B3 (PK-KIE),” jelasnya.

    Evakuasi Fiersa Besari dan dua pendaki lainnya dilakukan melalui kerja sama PT Tropic Carstensz Jaya, kepolisian, dan Basarnas Timika.

  • Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Dua Pendaki Perempuan Meninggal di Puncak Carstensz

    Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Dua Pendaki Perempuan Meninggal di Puncak Carstensz

    PIKIRAN RAKYAT – Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, membenarkan dua pendaki lokal meninggal saat menuruni Puncak Carstensz atau Puncak Jaya di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Dua pendaki atas nama Lilie Wijayati dan Elsa Laksono meninggal diduga karena hipotermia.

    Benny mengatakan, korban juga diduga kuat mengalami Acute Mountain Sickness (AMS). Menurutnya, kondisi ini sering kali menghantui para pendaki yang berada di ketinggian ekstrem.

    “Dua Pendaki lokal yang meninggal dunia dikarenakan hipotermia di Taman Nasional Cartenz pada Jumat lalu. Kejadian tragis ini diduga kuat diakibatkan oleh Acute Mountain Sickness (AMS),” kata Benny dalam keterangannya, Minggu, 2 Maret 2025.

    Benny mengungkapkan, para pendaki terbang dari Bandara Timika menuju Yellow Valley menggunakan helikopter pada Rabu, 26 Februari 2025 pukul 7.00-9.50 WIT. Kemudian, pada Jumat, 28 Februari 2025, pihaknya mendapat informasi ada dua orang dari rombongan mengalami gejala AMS.

    “Tepat pada hari Jumat (28/02), para pendaki melakukan penyeberangan di jembatan tyrolean, dan informasi dari pendaki Octries Ruslan dan Abdullah yang sudah berhasil turun menyampaikan bahwa semua sudah di Summit/Puncak dan ada 2 orang Indira dan Saroni terkena gejala AMS di area bawah puncak (teras besar), sedangkan tim tamu dan guide berada sebelum tyrolean,” tutur Benny.

    Lebih lanjut, Benny menuturkan salah satu pendaki dari rombongan bernama Nurhuda tiba di basecamp sendirian dengan gejala hypothermia dan langsung meminta bantuan ke tim di basecamp. Karena radio off, guide bernama Yustinus Sondegau naik ke atas untuk membawa bantuan emergency seperti sleeping bag, fly sheet, air panas, dan radio.

    “Dengan cepat, satu orang guide internasional, Dawa Gyalje Sherpa naik untuk melakukan pertolongan, dan Pendaki Poxy menginformasikan bahwa Dawa telah menghubungi basecamp, dan sudah bertemu serta sedang menangani salah satu dari ibu-ibu,” ucap Benny.

    Benny menambahkan, seorang pendaki bernama Dawa mencoba membantu korban Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono di Teras Dua yang sedang mengalami AMS. Namun nahas, kedua korban dinyatakan meninggal dunia.

    “Pendaki Octries menginformasikan ke pendaki Deshir bahwa dua orang ibu-ibu tersebut yang berada di Teras Dua telah meninggal dunia, dan pendaki Huda naik kembali ke teras dua untuk mencoba membantu pendaki Egi, dan teman-teman di Summit Ridge,” kata Benny.

    Selanjutnya, diungkapkan Benny, pendaki Huda mengabarkan bahwa dirinya sudah di basecamp dan tidak sanggup lagi meneruskan ke posisi Egi, Indira, dan Saroni. Sedangkan barang-barang untuk emergency sudah disimpan di bawah summit ridge.

    “Untuk ke tiga pendaki yang mengalami AMS saat ini sudah dilakukan pergeseran ke basecamp Yellow Valley,” ucap Benny.

    “Sedangkan untuk dua Jenazah, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono masih dilakukan upaya evakuasi ke basecamp Yellow Valley,” ujarnya menambahkan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pemimpin KKB Aske Mabel Ditangkap, Rekam Jejaknya hingga Apresiasi untuk Satgas Damai Cartenz – Halaman all

    Pemimpin KKB Aske Mabel Ditangkap, Rekam Jejaknya hingga Apresiasi untuk Satgas Damai Cartenz – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satgas Damai Cartenz menangkap mantan anggota Polres Yalimo, Aske Mabel, yang membelot jadi pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yalimo, Papua Pegunungan. 

    Aske Mabel sebelumnya membunuh 3 warga sipil dan seorang anggota Brimob.

    Aske Mabel ditangkap di Yalimo pada Rabu (19/2/2025), sekitar pukul 07.15 WIT. 

    Aske Mabel diterbangkan ke Jayapura untuk proses penyelidikan lebih lanjut di Polda Papua.

    Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Pemuda Adat Papua, Jan Cristian Arebo, memberikan apresiasi tinggi terhadap Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz atas keberhasilan menangkap Aske Mabel.

    Keberhasilan ini dinilai sebagai langkah signifikan dalam upaya menegakkan keamanan dan ketertiban di Papua.

    Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, sebelumnya telah menegaskan bahwa pihaknya akan menangkap Aske Mabel dalam keadaan hidup atau mati. 

    Namun, dalam pelaksanaan tugasnya, Satgas berhasil menangkap pemimpin KKB tersebut dalam keadaan hidup, menunjukkan profesionalisme dan ketegasan dalam penegakan hukum.

    Jan Cristian Arebo menilai keberhasilan ini merupakan bukti nyata bahwa negara hadir dalam melindungi masyarakat Papua dari ancaman kelompok kriminal bersenjata. 

    Ia menegaskan bahwa tindakan tegas dan terukur dari Satgas Damai Cartenz menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut.

    Selain itu, Jan Cristian Arebo juga berharap bahwa penangkapan Aske Mabel akan membawa dampak positif bagi masyarakat Papua. 

    Ia menekankan pentingnya kerja sama antara masyarakat dan aparat keamanan untuk menciptakan kondisi yang lebih aman dan damai.

    “Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih kepada Satgas Damai Cartenz atas keberhasilan ini. Kami berharap Kapolri dapat memberikan kenaikan pangkat yang luar biasa kepada para personel yang terlibat dalam operasi ini sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam menjaga keamanan Papua,” ujar Jan Cristian Arebo, Rabu (19/2).

    Penangkapan ini diharapkan dapat menjadi momentum dalam upaya pemberantasan kelompok kriminal bersenjata di Papua. 

    Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Pemuda Adat Papua, Jan Cristian Arebo bersama Kapolri.

    Ia menambahkan, keberhasilan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara tidak akan tinggal diam dalam menghadapi ancaman terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat.

    Sosok Aske Mabel

    Aske Mabel merupakan pecatan polisi dengan pangkat Bripda yang membelot ke KKB.

    Bripda Aske Mabel awalnya merupakan Anggota Polres Yalimo, Papua Pegunungan.

    Informasi menyebutkan, Aske Mabel adalah Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

    Pada pertengahan tahun 2024 lalu, Aske Mabel kabur dengan membawa 4 pucuk senjata api jenis AK China, Minggu (9/6/2024).

    Aske Mabel melancarkan aksinya dalam kondisi mabuk.

    Lalu dengan menenteng tas, ia berdalih untuk mengisi daya baterai telepon seluler miliknya.

    Bripda AM membawa lari empat pucuk senjata api laras panjang jenis AK.

    Tak hanya itu, dia juga membawa puluhan butir amunisi milik Polri.

    Informasi yang diterima Tribun, sebelum melakukan aksinya, pelaku mendatangi Mapolres Yalimo di Elelim menggunakan pakaian preman dan menumpang charge handphone.

    Pelaku yang dalam keadaan mabuk kemudian membawa ransel besar dan mendatangi ruangan tempat penyimpanan senjata api.

    Bripda Aske Mabel lalu memasukkan tiga pucuk senjata ke dalam tas ransel serta satu pucuk dipegang.

    Usai memasukkan empat senjata api laras panjang ke dalam tas, Aske kabur dan sempat menodongkan senjata ke rekannya petugas piket.

    Ia meninggalkan Polres Yalimo pada Minggu sekitar pukul 04.00 WIT.

    Aske membawa lari empat senjata api dan 60 butir amunisi.

    Ia diperkirakan kabur ke dalam hutan.

    Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut peristiwa itu terjadi pada Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 04.00 WIT.

    Benny mengatakan, Aske Mabel masuk ke salah ruangan SPKT dengan dalih mengisi daya handphone.

    “Setelah beberapa saat keluar dengan membawa tas ransel,” ujar Benny.

    Sementara itu, Kapolres Yalimo, Kompol Rudolof Yabansabra mengatakan dirinya telah memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku.

    “Sampai dengan saat ini yang bersangkutan masih dalam pengejaran dan pencarian oleh anggota Polres Yalimo,” ujarnya.

    Diduga Tewaskan Briptu Iqbal Anwar Arif

    Aske Mabel diduga sosok yang melakukan penembakan terhadap Briptu Iqbal Anwar Arif, anggota Satgas Damai Cartenz.

    Briptu Iqbal Anwar Arif tewas dalam insiden penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (17/1/2025) pukul 16.30 WIT.

    Peristiwa ini terjadi ketika Briptu Iqbal Anwar tengah berpatroli melintasi Jalan Trans Jayapura–Wamena, Kampung Hobakma, Distrik Elelim.

    Insiden penembakan berlangsung di sekitar PT AMO.

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menjelaskan, awalnya mobil yang membawa anggota Satgas Damai Cartenz sedang melakukan patroli.

    Sebelum melewati tanjakan, sebuah motor yang dikendarai oleh dua orang melintas.

    Namun saat hendak melewati tanjakan, mobil patroli Satgas Damai Cartenz terpaksa berhenti karena ada kayu papan yang melintang di jalan. 

    Briptu Iqbal yang saat itu sedang berdiri pada bagian tengah bak mobil patroli, terkena peluru di bagian leher dan langsung terjatuh.

    Rekan-rekannya segera melakukan manuver perlindungan dan evakuasi darurat untuk menyelamatkan korban. 

    Pengejaran terhadap pelaku pun sempat dilakukan, namun belum membuahkan hasil. 

    Sayang Briptu Iqbal Anwar Arif dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.35 WIT setelah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Elelim.

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menjelaskan kronologis penyerangan hingga menewaskan anggotanya, Briptu Iqbal Anwar Arif.

    Kombes Yusuf mengatakan, awalnya mobil yang membawa anggota Satgas Damai Cartenz sedang melakukan patroli.

  • Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H, S.I.K., M.Kom. – Halaman all

    Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H, S.I.K., M.Kom. – Halaman all

    bERIKUT ADALAH PROFIL Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo adalah lulusan Akademi Polisi atau Akpol 1999 yang kini menjadi Kabid Humas Polda Papua.

    Tayang: Selasa, 4 Februari 2025 10:33 WIB

    Tribun-Papua.com/Hendrik Rewapatara

    PROFIL POLISI – Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo. Satuan Reskrim Polres Puncak Jaya telah melakukan olah tempat kegiatan perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi, pada Selasa (28/03/2023) terkait kasus penembakan yang mengakibatkan 2 personel TNI-Polri meninggal dunia di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Pegunungan. Profil Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H, S.I.K., M.Kom. 

    TRIBUNNEWS.COM – Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H, S.I.K., M.Kom. adalah Kabid Humas Polda Papua.

    Perwira menengah Polri ini merupakan polisi kelahiran Magelang, Jawa Tengah.

    Ignatius Benny Ady Prabowo lahir pada 5 Oktober 1977.

    Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo adalah lulusan Akademi Polisi atau Akpol 1999.

    Polisi asal Magelang ini berpengalaman dalam bidang brimob. 

    Pendidikan

    Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo diketahui pernah menjalan beberapa pendidikan.

    Brikut pendidikan yang pernah ditempuh oleh Ignatius Benny Ady Prabowo, dikutip dari Tribunnews Wiki :

    Karier 

    Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengawali karier usai dirinya menamatkan pendidikan di Akpol.

    Sosok Ignatius Benny Ady Prabowo pernah berada di posisi sebagai Danden Gegana Satuan Brimob Polda Papua.

    Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo lalu menjabat sebagai Kapolres Yahukimo pada 2020.

    Masih di tahun yang sama,  Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo diamanatkan untuk menjadi Wadirpamobvit Polda Papua.

    Kemudian Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo ditunjuk untuk menjabat di posisi Wadansatbrimob Polda Papua pada 2021.

    Kemudian, Perwira Tengah Polri ini diangkat menjadi Kabid Humas Polda Papua di tahun 2023:

    Berikut adalah beberapa jabatan yang pernah diduduki oleh Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo :

    Danden Gegana Satuan Brimob Polda Papua
    Kapolres Yahukimo (2020)
    Wadirpamobvit Polda Papua (2020)
    Wadansatbrimob Polda Papua (2021)
    Kabid Humas Polda Papua (2023-sekarang)

    (TRIBUNNEWS/Ika Wahyuningsih)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Marak Penipuan Online di 3 Daerah Otonomi Baru Papua, Kapolda: Jangan Langsung Mengklik

    Marak Penipuan Online di 3 Daerah Otonomi Baru Papua, Kapolda: Jangan Langsung Mengklik

    JAKARTA – Polda Papua meminta masyarakat agar waspada terhadap maraknya penipuan secara daring atau online di tiga Daerah Otonomi Baru (DOB) di tanah Papua.

    “Kami minta masyarakat membuat langkah-langkah yang perlu diambil agar terhindar dari jebakan para pelaku penipuan online,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo di Jayapura, Senin, disitat Antara.

    Menurut Beny, pihaknya juga meminta masyarakat agar mengecek kembali informasi atau tawaran yang diterima.

    “Kami juga meminta masyarakat agar tidak langsung mengklik file atau tautan yang dikirim melalui pesan atau email yang mencurigakan,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, karena perkembangan teknik penipuan itu seperti phising dan malware memerlukan kewaspadaan ekstra untuk menghindarinya.

    “Abaikan pesan dari pelaku dan jangan membagikan data pribadi anda. Jika menerima pesan atau panggilan dari pihak yang mencurigakan atau tidak dikenal yang meminta informasi pribadi atau data sensitif, segera abaikan dan jangan membagikan data pribadi anda. Selalu menjaga kerahasiaan informasi pribadi adalah langkah paling penting untuk menghindari penipuan online,” tuturnya.

    Dia menambahkan, apabila terjadi penipuan online, segera laporkan ke pihak terkait dengan transaksi tersebut.

    “Kami juga mengimbau masyarakat untuk selalu berbagi informasi ini kepada keluarga dan teman-teman agar semakin banyak yang terhindar dari korban penipuan online,” tandasnya.

  • Jubir TPNPB OPM Akui Eks Polisi Aske Mabel Terlibat Penembakan yang Tewaskan 2 Tukang Senso di Papua – Halaman all

    Jubir TPNPB OPM Akui Eks Polisi Aske Mabel Terlibat Penembakan yang Tewaskan 2 Tukang Senso di Papua – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom mengakui Aske Mabel terlibat dalam insiden penembakan yang menewaskan dua orang di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegununga, Rabu (8/1/2025) lalu.

    Korban adalah dua warga sipil yang berprofesi sebagai tukang senso (tukang kayu) yakni Efraim (36) dan Abdeno Todona (33).

    Keduanya ditembak hingga dibacok saat tengah bekerja pada Rabu siang.

    Sebby Sambom mengatakan, Aske Mabel diperintahkan oleh Jeffrey Pagawak Bomanak, salah satu pimpinan OPM di wilayah Papua.

    Diakui Sebby, teror penembakan di Hobakma merupakan aksi keenam yang dilakukan oleh Aske Mabel.

    Pada periode Desember 2024, Aske dilaporkan melakukan dua kali penembakan kepada warga sipil di Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo. 

    “Semuanya dilakukan Aske Mabel atas perintah Jeffrey Pagawak Bomanak,” ujar Sebby.

    Diberitakan sebelumnya, Efraim dan Abdeno Todona, dua tukang kayu (tukang senso) tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (8/1/2025). 

    Keduanya ditembak hingga dibacok KKB saat tengah bekerja sekitar pukul 13.35 WIT. 

    Sebelumnya berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat di lokasi kejadian, dilaporkan hanya satu korban yang tewas.

    Sementara rekan korban berhasil menyelamatkan diri.

    Tapi keberadaan dan nasibnya belum diketahui.

    Setelah aparat mendatangi lokasi kejadian, ternyata ada dua korban yang tewas.

    Mereka adalah Ef dan AT.

    “Satu orang meninggal akibat luka tembak dan satu orang masih berada di TKP,” ungkap Kapolres Yalimo, Kompol Joni Samonsabra, Rabu (8/1/2024).

    Aske Mabel diduga pelaku penembakan dua orang tukang kayu hingga tewas di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (8/1/2025). Aske Mabel adalah eks anggota polisi yang membawa kabur senjata jenis AK dan membelot ke KKB. Kini dia diburu aparat. (Kolase Tribun-Papua.com)

    Namun terkini, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letnan Kolonel (Letkol) Inf Candra Kurniawan mengatakan ada dua korban tewas.

    “Dua tukang senso ini ditembak dan dibacok menggunakan kapak oleh KKB saat bekerja di kamp,” kata Letkol Candra Kurniawan dikutip dari Kompas.com, Kamis (9/1/2025).

    Menurut Candra, aksi yang dilakukan oleh KKB ini merupakan perbuatan yang tidak berperikemanusiaan.

    “Aksi tak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh KKB ini membuat dua warga sipil yang sehari-hari bekerja sebagai tukang senso meninggal,” ucapnya.

    Candra mengatakan, pihak TNI dan Polri telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah kedua korban.

    “Jenazah kedua korban sudah berhasil dievakuasi dan dibawa menuju Puskesmas Elelim,” katanya. 

    “Pelakunya melanggar hak asasi manusia (HAM) dan saat ini dalam pengejaran aparat keamanan TNI-Polri,” tambahnya.

    Sementara itu, Kapolres Yalimo Komisaris Polisi (Kompol) Joni Samonsabra mengatakan, penembakan terhadap tukang senso ini diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Aske Mabel. 

    “Dari informasi yang kami terima. Penembakan ini dilakukan oleh KKB Aske Mabel,” kata.

    Pelaku Diburu

    TNI menuding militan Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai aktor pembunuhan dua warga sipil di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

    Kedua korban yakni Efraim dan Abdeno Todona tewas ditembak dan dibantai.

    Korban merupakan warga perantau dari Sulawesi Selatan, yang bekerja sebagai tukang senso kayu di wilayah itu.

    Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel (Inf) Candra Kurniawan menduga penembakan dilakukan oleh kelompok Aske Mabel, mantan anggota polisi yang melarikan diri pada pertengahan 2024.

    Adapun insiden penembakan ini terjadi di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Rabu (8/1/2025), pukul 12.00 WIT.

    “Pelaku dalam pengejaran aparat keamanan TNI-Polri. Kedua korban ini berhasil dievakuasi dan langsung dibawa menuju Puskesmas Elelim,” kata Candra, Kamis (9/1/2025).

    Saat dihubungi Kamis pagi, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo menyatakan, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Polres Yalimo dan Satgas Damai Cartenz.

    Melarikan Diri ke Hutan

    Aske Mabel merupakan anggota Polres Yalimo berpangkat brigadir dua yang melarikan diri pada Juni 2024 dengan membawa empat senjata api laras panjang dan 60 butir amunisi.

    Saat itu, Aske dilaporkan melarikan diri ke hutan Yalimo.

    Pada November 2024, beredar video Aske Mabel yang mendeklarasikan diri sebagai pimpinan KKB di Yalimo.

    Dalam video tersebut, Aske membacakan deklarasi didampingi tiga orang yang masing-masing memegang senjata laras panjang.

    Saat ditemui pada akhir Desember 2024, Wakil Kepala Polda Papua Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani mengungkapkan, pengejaran terhadap Aske terus dilakukan.

    Faizal yang saat itu juga menjabat sebagai Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz 2024 juga menyatakan, Aske menjadi target utama dalam operasi mereka.

    “Aske akan terus menjadi target operasi pada tahun ini (2024) serta operasi tahun-tahun selanjutnya,” ucapnya.

    Sementara itu Kapolda Papua Irjen Patrige Rudolf Renwarin menduga, konflik bersenjata yang terjadi di Kabupaten Yalimo ini perlu diantisipasi, sehingga ke depan tidak terjadi lagi penembakan yang serupa.

    “Saat ini kita masih menduga bahwa pembunuhan terhadap dua orang tukang senso kayu ini dilakukan oleh beberapa kelompok KKB yang ada di Kabupaten Yalimo,” ujar Patrige.

    Untuk memastikan pelaku pembunuhan dua tukang potong kayu ini, pihaknya perlu melakukan penyelidikan, sehingga bisa mengungkapkan pelaku kriminal bersenjata yang terjadi di Kabupaten Yalimo.

    “Kita masih mendalami pelakunya. Apakah pelaku ini ada yang di Kabupaten Yalimo sendiri atau yang dari luar. Inilah yang masih kita dalami,” ujarnya.

    “Mudah-mudahan dalam waktu secepatnya sudah bisa kita identifikasi kelompok pelaku ini dari mana,” ujarnya.

    Siapa Aske Mabel?

    Bripda Aske Mabel awalnya merupakan Anggota Polres Yalimo, Papua Pegunungan.

    Pada pertengahan tahun 2024 lalu, Aske Mabel kabur dengan membawa 4 pucuk senjata api jenis AK China, Minggu (9/6/2024).

    Aske Mabel melancarkan aksinya dalam kondisi mabuk.

    Lalu dengan menenteng tas, ia berdalih untuk mengisi daya baterai telepon seluler miliknya.

    Kronologis Aske Mabel Bawa Kabur Senjata Api

    Oknum anggota Polres Yalimo, Papua Pegunungan, Aske Mabel (23) diduga membawa lari empat pucuk senjata api dari Polres Yalimo, Papua Pegunungan, Minggu (9/6/2024) pagi.

    Bripda AM membawa lari empat pucuk senjata api laras panjang jenis AK.

    Tak hanya itu dia juga membawa puluhan butir amunisi milik Polri.

    Informasi yang diterima Tribun, sebelum melakukan aksinya, pelaku mendatangi Mapolres Yalimo di Elelim menggunakan pakaian preman dan menumpang charge handphone.

    Pelaku yang dalam keadaan mabuk kemudian membawa ransel besar dan mendatangi ruangan tempat penyimpanan senjata api.

    Bripda Aske Mabel lalu memasukkan tiga pucuk senjata ke dalam tas ransel serta satu pucuk dipegang.

    Usai memasukkan empat senjata api laras panjang ke dalam tas, Aske kabur dan sempat menodongkan senjata ke rekannya petugas piket.

    Ia meninggalkan Polres Yalimo pada Minggu sekitar pukul 04.00 WIT.

    Aske membawa lari empat senjata api dan 60 butir amunisi.

    Ia diperkirakan kabur ke dalam hutan.

    Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut peristiwa itu terjadi pada Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 04.00 WIT.

    Benny mengatakan, Aske Mabel masuk ke salah ruangan SPKT dengan dalih mengisi daya handphone.

    “Setelah beberapa saat keluar dengan membawa tas ransel,” ujar Benny.

    Sementara itu, Kapolres Yalimo, Kompol Rudolof Yabansabra mengatakan dirinya telah memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku.

    “Sampai dengan saat ini yang bersangkutan masih dalam pengejaran dan pencarian oleh anggota Polres Yalimo,” ujarnya.

    Sumber: (Tribun-Papua.com) (Kompas.com)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Organisasi Papua Merdeka Tebar Teror di Yalimo, Dua Warga Sulawesi Tewas Dibantai: Ini Identitasnya

     

  • Kecewa Hasil CPNS, Peserta Seleksi Bakar Kantor BKD Boven Digoel Papua

    Kecewa Hasil CPNS, Peserta Seleksi Bakar Kantor BKD Boven Digoel Papua

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) membakar Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Boven Digoel, Papua.

    Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan aksi pembakaran itu terjadi pada Rabu (11/12) kemarin, sekitar pukul 12.30 WIT.

    Benny menjelaskan insiden pembakaran itu berawal ketika 20 orang massa aksi melakukan unjuk rasa di Kantor BKD Boven Digoel. Dalam orasinya, kata dia, mereka menolak hasil seleksi CPNS yang telah diumumkan BKD.

    “Massa berdemo diduga dikarenakan ketidakpuasan terhadap hasil Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS yang baru saja diumumkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (12/12).

    Benny mengatakan aksi unjuk rasa itu kemudian meningkat hingga berujung perusakan dan pembakaran Kantor BKD oleh massa yang tidak terima.

    Dalam waktu singkat, ia menyebut, kobaran api menyebar hingga melahap seluruh bagian gedung dan menyebabkan kerusakan parah pada struktur bangunan.

    Pascakerusuhan tersebut, Benny mengatakan personel dari Polres Boven Digoel langsung menangkap sejumlah pelaku yang memprovokasi massa aksi.

    “Personel Polres Boven Digoel saat ini masih bersiaga guna mengantisipasi aksi susulan dan saat ini para pelaku dan provokator sudah diamankan di Polres Boven Digoel serta akan ditindak tegas,” tuturnya.

    “Kepolisian Polres Boven Digoel saat ini sedang bersiaga di depan kantor Bupati bersama Personel BKO Brimob untuk mengantisipasi dan terus berkoordinasi dengan Pihak Pemda untuk menenangkan massa,” imbuhnya.

    (tfq/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Brigpol Tri Yudha, Anggota Polres Lanny Jaya yang Dibacok OTK Meninggal Dunia di RSUD Wamena – Halaman all

    Brigpol Tri Yudha, Anggota Polres Lanny Jaya yang Dibacok OTK Meninggal Dunia di RSUD Wamena – Halaman all

    Tri Yudha Argadianto dan Aiptu Hidayat dibacok di sekitaran Warung Bunda, Sebelah Jembatan Yogobak, Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan.

    Tayang: Kamis, 12 Desember 2024 16:55 WIB

    Tribun-Papua.com/istimewa

    Personel Kepolisian Resor Lanny Jaya yang dibacok oleh orang tidak dikenal 

    Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

    TRIBUNNEWS.COM, TIMIKA – Brigpol Tri Yudha Argadianto, satu dari 2 anggota Polres Lanny Jaya Polda Papua yang dibacok orang tidak dikenal (OTK), Rabu (11/12/2024) kemarin meninggal dunia. 

    Tri Yuda meninggal dunia, Kamis, (12/12/2024).

    Tri Yudha Argadianto bersama rekannya Aiptu Hidayat dibacok di sekitaran Warung Bunda, Sebelah Jembatan Yogobak, Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan.

    Keduanya sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Umum (RSUD) Wamena di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan namun nyawa Tri tidak bisa diselamatkan.

    Aiptu Hidayat yang mengalami luka bacok di bagian kepala belakang, masih dalam kondisi kritis.

    Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, Aiptu Hidayat mengalami luka bacok di bagian kepala belakang.

    “Brigpol Tri Yudha mengalami luka bacok di bagian kepala depan hingga hidung,” katanya.

    Brigpol Tri Yudha Argadianto meninggal dunia di RSUD Wamena sebelum akan dievakuasi ke RS Bhayangkara Jayapura, Kota Jayapura, Papua. 

    Bersamaan dengan pembacokan itu, seorang warga sipil bernama Mala, ditembak dengan senjata api oleh orang tidak dikenal.

    Akibatnya korban mengalami luka di perut kiri dan peluru tembus.

    Mala diketahui masih sadarkan diri. (*)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Dua Polisi di Lanny Jaya Papua Terluka Parah Dibacok Orang Tak Dikenal

    Dua Polisi di Lanny Jaya Papua Terluka Parah Dibacok Orang Tak Dikenal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Dua anggota polisi di Polres Lanny Jaya, Papua, menjadi korban penyerangan oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) hingga mengalami luka bacok, pada Selasa (11/12).

    Kabar penyerangan itu juga dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo. Benny menyebut aksi penyerangan terjadi saat korban Brigpol Tri Yudha Argadianto dan Aiptu Hidayat sedang beristirahat di sebuah kios.

    Benny mengatakan ketika itu pelaku penyerangan terlebih dahulu mendatangi korban Yudha dan merampas senjata api yang dibawa. Setelahnya pelaku bergeser dan menyerang korban Hidayat.

    “Pelaku melakukan aksinya dengan menyerang Brigpol Tri Yudha terlebih dahulu saat berada di kios sebelah Warung Bunda dan merampas senpi jenis HS miliknya,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (12/12).

    Aksi penyerangan itu, kata Benny, diketahui oleh saksi Brigpol Marthen yang sedang berada di dapur warung. Ia mengatakan saksi tersebut kemudian langsung membantu korban yang sudah tersungkur sehingga pelaku tidak berhasil merampas senjata api.

    “Kemudian pelaku melakukan tembakan 3 kali ke arah kios yang mengenai masyarakat sipil, namun pelaku berhasil melarikan diri. Brigpol Marthen langsung meminta bantuan ke Polres Lanny Jaya,” tuturnya.

    Akibat kejadian tersebut, Benny menyebut Aiptu Hidayat mengalami luka bacok di kepala belakang dan Brigpol Tri Yudha mengalami luka bacok di bagian kepala depan hingga hidung.

    Selain itu, ia mengatakan terdapat satu warga sipil yang juga terkena tembakan pelaku pada bagian perut kiri hingga tembus ke belakang.

    “Ketiganya telah dievakuasi ke RSUD Wamena Kabupaten Jayawijaya guna mendapatkan perawatan medis akan dirujuk ke RS Bhayangkara di Kotaraja,” tuturnya.

    (tfq/DAL)

    [Gambas:Video CNN]